DISUSUN OLEH :
1.
YUNI HARSILAWATI
( VIII.11.2139 )
2.
( VIII.11.2140)
3.
( VIII.11.2141)
4.
ZUMROTUN
( VIII.11.2142)
5.
SITI MUINAH
(VIII.11.2116)
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia - Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan yang berjudul Gizi Anak Balita di Wilayah
Kerja Puskemas Wergu Wetan Kudus.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih
dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Kudus,
Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
MOTTO. ...
iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................
iv
DAFTAR ISI..
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A.
B.
Tujuan... ...
C.
D.
A.
B.
10
C.
21
...
29
A.
...
29
B.
29
BAB IV PEMBAHASAN
31
BAB V PENUTUP.
32
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat di suatu wilayah kerja. (Departement Kesehatan RI, 2004)
Puskesmas Wergu Wetan merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Kudus
yang terletak di Kecamatan Kota, yang mempunyai 3 puskesmas yaitu Puskesmas
Purwosari, Puskesmas Rendeng, dan Puskesmas Wergu Wetan, dimana dari masingmasing Puskesmas tersebut mempunyai wilayah kerja sendiri-sendiri. Adapun wilayah
kerja Puskesmas Wergu Wetan meliputi 8 wilayah Kelurahan/Desa yang terdiri dari Desa
Wergu Wetan, Desa Wergu Kulon, Desa Mlati Lor, Desa Mlati Kidul, Desa Demaan,
Desa Kramat, Desa Nganguk dan Desa Panjunan
Pentingnya kesehatan untuk seluruh masyarakat, maka ditahun 2013 Puskesmas
Wergu Wetan menitik beratkan pada perencanaan di bidang Promotif dan Preventif,
sehingga diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan disegala bidang untuk
memuaskan masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas
mengelola program sesuai dengan fungsinya, dengan menggunakan suatu perencanaan
yaitu perencanaan tingkat Puskesmas atau Plan Of Action (POA).
Puskesmas Wergu Wetan bergerak dalam 8 bidang pelayanan, salah satunya di
bidang Gizi. Yang termasuk di dalam pelayanan bidang gizi adalah mencakup program
gizi pada balita. Pada tahun 2013 ini di Puskesmas Wergu Wetan terdapat 11 balita yang
mengalami gizi kurang dari jumlah sasaran balita yang berjumlah 2688 balita di seluruh
lingkup Puskesmas Wergu Wetan. Terjadinya kurang gizi pada balita disebabkan karena
kurangnya pengetahuan orang tua tentang
mengerti tentang cara memberi makan yang benar serta ditunjang dengan kemiskinan
keluarga, serta faktor sosial budaya.
Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang makanan bergizi, bisa terlihat
dengan perilaku ibu yang tidak sesuai dengan kesehatan, diantaranya anak tidak
diperbolehkan makan protein hewani jika ada luka, Ibu tidak mau atau kurang sabar
didalam membujuk anak untuk mau makan. Oleh karena itu dalam mencegah kasus ini,
dengan memberikan program penyuluhan kepada satu keluarga tentang gizi pada balita.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Menciptakan tenaga medis dan para medis yang profesional
b. Menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan pada praktik
lapangan di Puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Menerapkan teori-teori tentang Puskesmas yang telah diperoleh dari bangku
perkuliahan (akademi).
b. Mengenal lebih dekat kegiatan pokok Puskesmas Wergu wetan
c. Mengetahui dan belajar bagaimana cara kerja di Puskesmas Wergu Wetan
d. Menambah pengetahuan tentang kasus Gizi Kurang pada Balita di Lingkup
Puskesmas wegu Wetan
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa menambah keterampilan, pengetahuan serta wawasan tentang
Puskesmas.
2. Bagi Puskesmas membantu berbagai program kerja di Puskesmas, memberi tauladan
kepada peserta didik serta berbagai pengetahuan mengenai kesehatan masyarakat.
D. Visi, Misi Dan Strategi Puskesmas Wergu Wetan.
VISI
Tercapainya Kecamatan Kota Sehat Sejahtera
MISI
1. Memberikan pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang bermutu kepada Masyarakat
secara merata dan terjangkau.
2. Memelihara dan meningkatkan Kesehatan masyarakat dengan prioritas kegiatan
Promotif dan Preventif.
3. Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
STRATEGI
1. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat diwujudkan pelayanan yang efektif.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi terkait.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga, UKS.
4. Mengembangakan dan menerapkan pendekatan kewilayahan di tingkat Kecamatan
agar pembangunan kesehatan selalu diterapkan pada Pembangunan di segala bidang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP DASAR PUSKESMAS
A. Pengertian
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. (Departement Kesehatan RI, 2007)
B. Tujuan Puskesmas
1. Tujuan umum
Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan Nasional di Wilayah kerja
Puskesmas agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat 2015.
2. Tujuan khusus
a. Terwujudnya kemampuan, kesadaran dan kemauan hidup sehat tiap masyarakat
atau penduduk.
b. Terwujudnya pelayanan bermutu secara optimal
c. Terwujudnya pelayanan yang adil dan merata
d. Terwujudnya pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat
e. Terwujudnya peran serta masyarakat secara aktif dalam menunjang program
kesehatan.(Departement Kesehatan RI, 2009)
P1-P2-P3
(perencanaan,
pergerakan,
pelaksanaan,
pengawasan,
pengendalian, penilaian)
Model ini digunakan jajaran kesehatan di Puskesmas yang dijabarkan sebagai
berikut:
a. P1: Perencanaan berbentuk perencanaan tingkat Puskesmas (DPT)
b. P2: Pergerakan, pelaksanaan berbentuk loka karya mini Puskesmas
c. P3: Pengawasan, pengendalian, penilaian berbentuk pemantauan wilayah
setempat dan stratifikasi Puskesmas.
d. ARRIF (Analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi).
Model ini digerakkan oleh Departemen Kesehatan khususnya yang bergerak dalam
bidang partisipasi masyarakat. Manajemen ARRIF menghasilkan grafik peran
serta masyarakat baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional.
e. ARRIMES (Analisis, Rumusan ,Rencana Implementasi, Monitoring, Evaluasi, dan
Sosialisasi)
Ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME, ada 2 fungsi manajemen yang harus
ditambahkan yaitu sosialisasi hasil evaluasi pembangunan kesehatan wilayah
tersebut kepada lintas sektor terkait dengan juga masyarakat itu sendiri.(Trihono,
2005)
MISI
1.
2.
3.
4.
STRATEGI :
1.
Meningkatkan profesionalisme
petugas agar dapat diwujudkan pelayanan yang efektif.
2.
Mengembangkan dan
meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi terkait.
3.
Pemberdayaan masyarakat
melalui Desa Siaga, UKS.
4.
Mengembangakan dan
menerapkan pendekatan kewilayahan di tingkat Kecamatan agar pembangunan
kesehatan selalu diterapkan pada Pembangunan di segala bidang.
dan kemampuan
masyarakat
secara
Adalah upaya kesehatan ibu dan anak dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui,
bayi, balita, anak pra sekolah, WUS, PUS, remaja.
2) Tujuan
Untuk memberantas angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi serta balita
dengan cara :
a) Meningkatkan kesehatan secara optimal untuk ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas.
b) Meningkatkan kesehatan secara optimal untuk bayi dan balita terutama
mengenai kadar gizi yang baik dan perlindungan terhadap penyakit infeksi
dan menular.
c) Mendeteksi risiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
balita agar dapat memperoleh penanganan segera secara optimal.
b. KB
1) Pengertian
Adalah suatu perencanaan kehamilan sehingga jarak antara kehamilan dapat
diperpanjang sehingga jumlah anak sesuai yang diinginkan untuk menuju
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). (Hanafi Hartanto, 2010)
2) Tujuan
a) Meningkatkan derajat kesehatan terutama kesehatan ibu, bayi, balita
secara optimal.
b) Mengurangi angka kesakitan ibu, bayi, dan balita.
c) Menurunkan angka kelahiran dan mengurangi kepadatan penduduk.
d) Untuk mencapai program NKKBS.
c. Imunisasi
Pemberian Imunisasi Pada Bayi dan Balita. Pelayanan imunisasi pada anak
dilakukan hari kamis jam 08.00 sampai 11.30 WIB. (UPTD Puskesmas Wergu
Wetan)
a. Sasaran : Bayi dan Balita di wilayah kerja Puskesmas Wergu Wetan.
b. Tujuan : Memberikan kekebalan tubuh.
c. Jenis imunisasi yang diberikan:
BCG
DPT
1. Diberikan 3 kali yaitu antara 2-11 bulan.
2. Diberikan secara sub cutan dalam (IM).
3. Dosis pemberiannya 0,5cc,interval minimal 4minggu.
4. Fungsinya : untuk pencegahan terhadap penyakit Dipteri
Pertusis atau Tetanus.
POLIO
1. Diberikan 4 kali yaitu antara 2-11 bulan.
2. Diberikan secara peroral.
3. Dosis pemberian 2 tetes,interval minimal 4minggu.
4. Fungsinya : untuk mencegah terhadap penyakit polio.
HEPATITIS
1. Diberikan 3 kali yaitu antara 0-11 bulan.
2. Pemberian secara intra muskuler (IM).
3. Dosis pemberian 0,5 dengan interval :
a) HB 1 ke HB 2 :4minggu.
b) HB2 ke HB 3 :5MINGGU.
CAMPAK
1. Diberikan 1 kali pada saat usia 9 bulan.
2. Diberikan secara sub cutan dalam (IM).
3. Dosis pemberian 0,5cc.
4. Fungsinya : untuk mencegah terhadap penyakit campak.
5.
a.
Anemia gizi
b.
Kekurangan vitamin A
c.
d.
KEP
e.
Gaky
Pengertian
Adalah menghilangkan atau merubah cara perpindahan penyakit menular atau
pindahnya penyakit terhadap manusia dan penularan langsung maupun tak
langsung sehingga orang yang rawan tidak terkena penyakit tersebut.
2)
Tujuan
a) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
b) Mencegah akibat buruk penyakitnya.
3)
Langkah-langkah
a) Mengumpulkan informasi baik dari pasien berobat atau dari laporan kader
masyarakat.
b) Melaporkan penyakit menular, laporan harian, laporan mingguan, bulanan,
dan tahunan.
c) Penyelidikan lapangan.
d) Pencegahan penularan.
e) Menyembuhkan penderita.
f) Pemberian imunisasi.
g) Pemberantas vektor.
h) Penyuluhan
6.
Upaya Pengobatan
1) Pengertian
Pelayanan CAPENG.
Pelayanan capeg tiap hari senin sampai kamis jam 08.00 s/d 11.30 WIB.
Jumat jam 08.00 s/d 10.00 WIB,sabtu jam 08.00 s/d 10.30 WIB.
1) Tujuan:pemberian imunisasi capeg pada capeg wanita.
2) Sasaran : calon pengantin.
3) Urutan pelayanan :
a) Pasien mendaftar untuk mendapatkan kartu.
b) Kemudian kartu diserahkan kepada petugas dan penderita menunggu
giliran.
c) Lalu pasien ditimbang berat badannya,diukur tekanan darahnya, dtinggi
badan kemudian ditulis pada kolom yang tersedia.
d) Diberikan imunisasi TT lalu diberikan lampiran surat keterangan sehat
sebagai calon pengantin.
8.
LABORATORIUM
Pelayanan pengambilan darah pasien dibuka setiap hari sinin s/kamis jam 8.00 s/d
10.00 WIB,Jumat jam 08.00 s/d 10.00 WIB ,Sabtu jam 08.00 s/d 10.30 WIB.
1) TUJUAN
a) Mengambil darah pasien untuk diperiksa dari pasien rawat jalan.
b) Mengecek darah untuk mengetahui hasilnya.
PETUGAS
Dokter Umum
Dokter Gigi
Bidan
Perawat
Farmasi
Sanitasi
Kesehatan Masyarakat
Bendahara
Epidemologi
Petugas Laborat
Perawat Gigi
Administrasi Staf
Pengemudi
Ahli Gizi
Analis Kesehatan
JUMLAH
3 orang
1 orang
12 orang
7 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
5 orang
1 orang
1 orang
1 orang
Posyandu
4. kesehatan Lingkungan
a.
b.
c.
Penyuluhan
kesehatan
gigi
dan mulut
pasien
di
Puskesmas
b.
c.
d.
UKG TK
e.
UKGS
f.
UKGMD
g.
h.
Penemuan penderita
b.
c.
12. Laboratorium
a. Pemeriksaan urin sedimen
b. Pemeriksaan albumin
c. Pemeriksaan planotes
d. Pemeriksaan reduksi urin
e. Pemeriksaan golongan darah
f. Pemeriksaan Hemoglobin
g. Pemeriksaan gula darah
h. Pemeriksaan BTA
13. Bendahara Puskesmas
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas bendaharawan secara baik sesuai
ketentuan
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan
badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat
badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita
akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya
pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra
sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang
bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan
memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan
perkembangan jasmani serta psikomotorik.
b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menetukan makanan
yang diperlukan.
Adapun prinsip gizi seimbang bagi balita adalah:
1.
Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
Trimester
I
II
III
IV
2. Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur
3 bulan
3-5 bulan
6-8 bulan
9-11 bulan
Diatas 1 tahun
1-3 tahun
4-6 tahun
Umur
6-11 bulan
1-3 tahun
3. Protein
4-6 Tahun
3,0
4. Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak
kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang
mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan
gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan.
Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
5. Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada
ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang
bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak
tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
6. Vitamin dan mineral
Ca
6-11 0,6 gr
Fe
8 gr
Vit A
Vit B1
1200 mg 0,4 mg
Vit C
25 mg
bln
1-3 th 0,5 gr
4-6 th 0,5 gr
8 gr
10 gr
1500 mg 0,5 mg
1800 mg 0,6 mg
0,7 mg
0,9 mg
30 mg
40 mg
8 mg
9 mg
Vit D
400 unit
Usia 0 6 bulan
Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin
lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena
sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai
(soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu
kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai
yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan
makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap
mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara
100-200 kkal/kgBB.Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari,
siang maupun malam(ASI saja).
6.
Usia 6 9 bulan
Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping
ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur
hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah
pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau
apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapatmemakancrackers,rotidan
cereal kering, juga pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi
protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.
7.
Usia 9 12 bulan
Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari
dan bubur susu tidak diberikan lagi.
8.
Usia 12 24 bulan
Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/
ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.
Makanan diberikan 3 kali sehari.
9.
BAB III
TINJAUAN KASUS
DI UPTD PUSKESMAS WERGU WETAN KUDUS
A. Program Kegiatan Wajib Puskesmas di bidang Gizi
Puskesmas Wergu Wetan bergerak dalam 8 bidang pelayanan, salah satunya
pelayanan di bidang Gizi. Yang termasuk di dalam pelayanan bidang gizi
adalah
Distribusi vitamin A
2.
Distribusi vitamin Fe
3.
4.
5.
6.
Pengumpulan
data
Tb
anak
sekolah
7.
8.
9.
Posyandu
Tabel IV
Hasil Kegiatan Gizi KIA tahun 2013
Jumlah
Jumlah
cakupan
Sasaran
(anak )
2688
(anak )
2690
99,9 %
2019
2690
75,1 %
2019
2690
75.1 %
1616
1638
98,7 %
2592
2690
96,4 %
- Anak BGM
117
0,0004 %
48
2690
1,9 %
11
0,4 %
0,000004 %
36
2690
1,3 %
2029
2690
92 %
Jenis
- Jumlah seluruh balita
Interpretasi data : Hasil kegiatan hampir mendekati target Puskesmas yang harus dicapai,
hanya terdapat permasalahan gizi kurang pada balita yang perlu difokuskan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Masalah merupakan kesenjangan antara keadaan yang dicapai dan target cakupan
pemecahan masalah, diperlukan proses sistematis yang mempunyai urutan logis dan
diperlukan perencanaan matang, monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk mencapai tujuan.
Untuk mengetahui permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1. Melakukan observasi dengan petugas Puskesmas
2. Mempelajari laporan kegiatan Puskesmas
3. Berdiskusi dengan masalah Puskesmas
ANALISA MASALAH
Jumlah cakupan persalinan deteksi risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, sasaran bumil
target 20% ( 130 orang) pencapaian 20,53 % ( 133 orang ) dari ibu hamil yang berjumlah
652 orang.
a. Penyebab:
1.Pendataan kurang tepat pada ibu hamil
2.Kurangnya kesadaran dan pengetahuan pada ibu hamil
3.Kurangnya pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
4.Kurangnya skrining deteksi risiko tinggi pada ibu hamil
5.Ibu hamil tidak memeriksakan diri.
6.Masih ada sebagian ibu bersalin yang ditolong oleh dukun
7.Kurangnya pengetahuan kader dan masyarakat
b. Alternatif Pemecahan Masalah
1. Pendataan bumil lebih teliti lagi yaitu dengan cara membina kerja sama dengan
kader, dukun bayi, dan bidan desa agar jumlah bumil dapat di deteksi secara pasti .
2. Penyuluhan dan skrining deteksi dini pada ibu bersalin tentang pentingnya bersalin
ditenaga kesehatan
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dengan
melakukan
penyuluhan
di
BAB V
PENUTUP
7.
KESIMPULAN
8.
SARAN