DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT II
Oleh:
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Mengetahui
Kepala Puskesmas
NIP :197205172000122001
ii
KATA PENGANTAR
1. Ibu Dr. Umi Budi Rahayu, S.Fis., Ftr., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Pramudya Kurnia, STP., M.Agr selaku Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu drg. E. Mardikaningtyas K. M.Kes selaku kepala UPT puskesmas Kebakkramat II.
4. Ibu Bekti Purbiari, AMG selaku pembimbing lapangan di Puskesmas Kebakkramat II.
5. Segenap ibu bidan di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat II yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang.
6. Orang tua, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan agar
senantiasa semangat dalam menjalani rangkaian kegiatan PKL.
7. Teman - teman satu kelompok yang telah bekerjasama dan saling memotivasi untuk
menyelesaikan PKL ini dengan tepat dan baik.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu yang telah membantu pelaksanaan
Praktik Kerja Masyarakat di Puskesmas Kebakkramat II.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk menyempurnakan laporan praktik kerja
masyarakat di Puskesmas Kebakkramat II agar lebih baik.
Karanganyar,
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu wilayah kerja. Puskesmas sebagai
pembangunan kesehatan berperan dalam penyelenggaraan kesehatan oleh seluruh komponen
bangsa secara terpadu dan saling mendukung melalui peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat kesehatan secara adil dan merata guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan,
tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW).
Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung
jawab secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Perorangan (PKP) yang mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan serta melaksanakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM)
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat yang mencakup pemberantasan penyakit menular, penyehatan
lingkungan, penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, dan lain-lain di wilayah kerja
(Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan
fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan
meliputi :
1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
1
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan, kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan (Depkes RI, 2007).
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan apabila kebutuhan gizi masyarakat tidak
terpenuhi. Terdapat banyak jenis masalah gizi yang dijumpai di Indonesia, seperti stunting,
obesitas, gizi buruk, KVA (Kurang Vitamin A), BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), KEK
(Kekurangan Energi Kronis), dan lain-lain (Hardinsyah & Supariasa, 2017). Masalah gizi masih
menjadi permasalah besar di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di wilayah Jawa Tengah.
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menyatakan angka prevalensi stunting turun dari
24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6%, angka overweight mengalami penurunan dari 3,8% pada
tahun 2021 menjadi 3,5% pada tahun 2022, angka underweight meningkat dari 17% pada tahun
2021 menjadi 17,1% pada tahun 2022 dan wasting meningkat dari 7,1% menjadi 7,7%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengukuran status gizi pada kelompok balita, wanita usia subur (WUS),
dan lansia secara langsung.
b. Menilai status gizi balita dalam 1 desa selama 1 tahun terakhir menggunakan data
sekunder.
c. Melakukan penilaian konsumsi pangan (PKP) di masyarakat dan melakukan penilaian
kecukupan konsumsi makan individu berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
d. Melakukan konsultasi gizi pada klien
e. Membuat perencanaan Plan Of Action (POA) pendidikan gizi, media pendidikan gizi
dan mengimplementasikan pada kelompok sasaran.
2
f. Membuat Kerangka Acuan (KA) Pendidikan gizi dengan penyuluhan gizi dan
demonstrasi PMT pada kelompok sasaran
g. Menyusun POA program gizi berdasarkan capaian kegiatan puskesmas yang telah
dilakukan selama 1 tahun terakhir.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan pengalaman mengenai program - program gizi
yang ada di Puskesmas.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat turun lapang pada
masyarakat.
c. Mahasiswa dapat belajar menganalisis masalah, melakukan rencana intervensi hingga
membuat media untuk kegiatan rencana pendidikan gizi kepada masyarakat.
2. Bagi Puskesmas
a. Puskesmas mendapatkan hasil analisis data dan prioritas masalah gizi di wilayah kerja
Puskesmas Kebakkramat II.
b. Dapat memberikan evaluasi dan masukan terkait program - program yang telah
dijalankan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam evaluasi perbaikan program gizi
selanjutnya.
3
BAB II
A. Lokasi
Lokasi yang digunakan sebagai tempat kegiatan Praktik Kerja Masyarakat adalah di
Puskesmas Kebakkramat II, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, 57762.
B. Waktu
C. Jenis Kegiatan
4
recall selama 3x24 jam secara tidak berturut-turut. Pengambilan data dilakukan di rumah
warga desa Kaliwuluh dan Pulosari.
c. Data Uji Kesukaan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang telah dibuat kemudian dinilai oleh
responden menggunakan formulir uji kesukaan dari segi warna, aroma, rasa, tekstur,
keseluruhan. Dari lima penilaian tersebut, responden dapat memilih poin nilai sangat
tidak suka, tidak suka, netral, suka, dan sangat suka.
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menilai status gizi pada
kelompok sasaran menggunakan pedoman Standar Antropometri dari Permenkes 2020
untuk mengolah data status gizi balita, Pedoman Gizi Seimbang 2014 untuk mengolah
data status gizi WUS dan lansia. Data survey konsumsi pangan berupa hasil household
food record selam 7 hari dan food recall 3x24 jam diolah dengan menggunakan aplikasi
Nutrisurvey, serta menggunakan Microsoft Excel untuk membuat grafik. Data uji
kesukaan diolah dengan grafik lingkaran.
5
BAB III
6
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Gambaran Geografis
UPT. Puskesmas Kebakkramat II Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 21
UPT Puskesmas di Kabupaten Karanganyar di Provinsi Jawa Tengah yang terletak disebelah
Utara Kabupaten Karanganyar. UPT Puskesmas Kebakkramat II Kabupaten Karanganyar
memiliki luas wilayah 2.101,60 km2. UPT Puskesmas Kebakkramat II berdasarkan Peraturan
Bupati Karanganyar Nomor 440/1222 TAHUN 2019 tentang Penetapan Kategori Unit Pelaksana
Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan bahwa UPT Puskesmas Kebakkramat
II termasuk dikatagorikan sebagai Puskesmas kawasan pedesaan dengan kemampuan
penyelenggaraan Puskesmas non rawat inap. Puskesmas Kebakkramat II dimulai pada 1 Oktober
tahun 1995 pengembangan dari Puskesmas Pembantu Kaliwuluh dan beralamat di Jalan Grompol
Jambangan km 0,5 Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah.
Puskesmas Kebakkramat II berbatasan sebelah utara dengan Kecamatan Masaran
Kabupaten Sragen, sebelah selatan dengan Kecamatan Tasikmadu, sebelah barat dengan
Puskesmas Kebakkramat 1 dan sebelah timur dengan Kecamatan Mojogedang. Puskesmas
Kebakkramat II adalah penanggung jawab upaya pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan
Kebakkramat yang meliputi 5 desa, yaitu
:
1. Desa Kaliwuluh
2. Desa Pulosari
3. Desa Malanggaten
4. Desa Alastuwo
5. Desa Banjarharjo
7
Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat II
8
3. Upaya kesehatan masyarakat esensial terdiri dari:
a) Pelayanan promkes kesehatan
b) Pelayanan kesehatan lingkungan
c) Pelayanan gizi
d) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
e) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
f) Pelayanan Kesehatan Ibu Anak
4. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
a) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
b) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
c) Pelayanan kesehatan Olah Raga
d) Pelayanan kesehatan kerja
5. Jejaring dan jaringan terdiri dari:
a) PKD
b) Pustu
c) Apotik
d) Dokter Praktek
e) Klinik
f) BPM
D. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di daerah perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan
pedesaan. Wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat II dengan penduduk terpadat yaitu Desa
Alastuwo dengan kepadatan 1.892 jiwa per km2. Keadaan ini disebabkan karena Desa Pulosari
merupakan daerah perkotaan yang mempunyai pelayanan dan fasilitas yang mudah terjangkau.
Sedangkan kepadatan terendah di Desa Kaliwuluh dengan kepadatan 1.212 jiwa per km2. Hal ini
disebabkan karena Desa Kaliwuluh merupakan daerah pedesaan.
9
Tabel 1.
Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas Kebakkramat II per 31 Desember 2022
10
F. Data Penduduk menurut kelompok umur
Pengelompokkan penduduk berdasarkan golongan umur jumlah terbesar adalah
kelompok umur 15 sampai 39 tahun sebanyak 11.492 jiwa. Gambaran penduduk menurut
kelompok umur dapat dilihat di tabel berikut ini.
Tabel 3.
Penduduk Wilayah Puskesmas Kebakkramat II Menurut
Kelompok Umur Per 31 Desember 2022
G. Angka Kesakitan
Kondisi kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Kebakkramat II Kabupaten
Karanganyar dapat dicermati dari pola penyakit penderita yang berkunjung di fasilitas kesehatan.
Berikut 10 penyakit terbanyak berdasarkan laporan data kesakitan kunjungan di UPT Puskesmas
Kebakkramat II Kabupaten Karanganyar.
11
Tabel 4.
Daftar 10 Besar Penyakit Tahun 2022
12
Tabel 5.
Daftar Jumlah Posyandu di Kecamatan Kebakkramat II
2 Pulosari 6 3 3 1 0 40 40 100
3 Malanggaten 6 2 2 1 0 30 30 100
4 Alastuwo 7 1 1 1 0 37 37 100
5 Banjarharjo 6 4 2 1 1 35 35 100
13
BAB IV
A. Hasil Status Gizi pada Kelompok Balita, Wanita Usia Subur (WUS), dan Lansia
Pengukuran Secara Langsung
1. Status Gizi pada Balita
Balita atau bawah lima tahun merupakan kata yang digunakan untuk anak yang
berusia 0-59 bulan (Kemenkes, 2015). Status gizi adalah indikator kesehatan yang penting
dimana usia balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap permasalahan gizi
terutama stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita kurangnya gizi
yang bersifat kronis sehingga tinggi badan kurang pada usianya (Adam et al., 2021).
Status gizi balita diukur berdasarkan usia, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
atau panjang badan (PB) (Kemenkes, 2013). Penilaian status gizi balita dilihat berdasarkan
berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) atau panjang badan
menurut umur (PB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan indeks massa tubuh
menurut umur (IMT/U).
Tabel 6.
Pengambilan Data Antropometri Balita
Malanggaten
Banjarharjo
14
a) Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/U
Tabel 7.
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U
-2 SD sd +1 SD BB normal 75 93,75
Jumlah 80 100%
-2 SD sd +1 SD Normal 78 97,5
Jumlah 80 100%
15
c) Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/TB
Tabel 9.
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB
-2 SD sd +1 SD Gizi baik 72 90
> 3 SD Obesitas 0 0
Jumlah 80 100%
Berdasarkan Tabel 9, status gizi balita dengan BB/TB diketahui terdapat 1 balita
dengan gizi kurang dengan persentase 1,25%, 72 balita gizi baik dengan persentase 90%,
dan 7 balita mengalami gizi lebih dengan persentase 8,75%.
> 3 SD Obesitas 0 0
Jumlah 80 100%
16
Berdasarkan Tabel 10, status gizi balita dengan IMT/U diketahui sebanyak 75
balita memiliki status gizi baik dengan persentase 93,75% dan 5 balita memiliki risiko
gizi lebih dengan persentase 6,25%.
17
Tabel 12.
Jumlah 80 100%
Berdasarkan Tabel 12, dari 80 WUS yang telah diukur berat badan dan tinggi badan
diketahui terdapat 4 orang dengan status gizi yang termasuk dalam kategori kurus tingkat
ringan dengan persentase 5%, sebanyak 39 orang dengan status gizi yang termasuk dalam
kategori normal dengan persentase 48,75%, 9 orang dengan status gizi yang termasuk dalam
gemuk tingkat ringan dengan persentase 11,25%, dan 28 orang dengan status gizi yang
termasuk dalam kategori gemuk tingkat berat dengan persentase 35%.
18
Tabel 13.
Pengambilan Data Lansia
No. Hari dan tanggal Desa
1. Selasa, 14 Maret 2023 Kaliwuluh
Banjarharjo
2. Rabu, 15 Maret 2023 Kaliwuluh
Tabel 14.
Status Gizi Lansia Berdasarkan IMT
IMT Keterangan N %
Jumlah 80 100%
Berdasarkan Tabel 14, diketahui bahwa dari 80 lansia yang diukur berat badan
dan tinggi badan terdapat : 2 lansia dengan status yang termasuk dalam kategori kurus
tingkat berat dengan persentase 2,5%, 3 lansia dengan status gizi yang termasuk dalam
kategori kurus tingkat ringan dengan persentase 3,75%, 48 lansia dengan status gizi
normal dengan persentase 60%, 14 lansia dengan status gizi yang termasuk dalam
kategori gemuk tingkat ringan dengan persentase 17,5%, dan 13 lansia dengan status gizi
yang termasuk dalam kategori gemuk tingkat berat dengan persentase 16,25%
19
B. Hasil Penilaian Data Sekunder Balita 1 tahun terakhir
1. Status Gizi Baduta dan Balita Berdasarkan BB/U
Gambar 2.
Rata-Rata Status Gizi Baduta berdasarkan BB/U (4 Desa) Tahun 2022
20
Berdasarkan Gambar 3, diketahui bahwa status gizi balita berdasarkan BB menurut
Umur (BB/U) didapatkan hasil Berat Badan Sangat Kurang hanya terdapat di desa
Malanggaten sebesar 0,50%. Berat Badan Kurang di desa Kaliwuluh sebesar 5,60%, desa
Pulosari 12,40%, desa Malanggaten 4%, dan di desa Alastuwo 11%. Berat Badan Normal di
desa Kaliwuluh sebesar 85,50%, desa Pulosari 77,60%, desa Malanggaten 85,60%, dan desa
Alastuwo sebesar 79,10%. Berat Badan Lebih di desa Kaliwuluh sebesar 8,90%, desa
Pulosari 10%, desa Malanggaten 9,90%, dan desa Alastuwo 9,80%.
21
Gambar 5.
Rata-Rata Status Gizi Balita berdasarkan BB/PB&TB (4 Desa) Tahun 2022
22
Berdasarkan Gambar 6, data status gizi baduta berdasarkan PB & TB/U untuk
kategori sangat pendek tidak terdapat di keempat desa. Status gizi pendek di desa Kaliwuluh
sebanyak 0,50% dan di desa Pulosari sebanyak 0,90%, di desa Malanggaten dan Alastuwo
tidak terdapat baduta yang pendek. Status gizi normal di desa Kaliwuluh sebanyak 99,50%,
desa Pulosari sebanyak 98,20%, dan di desa Malanggaten dan Alastuwo sebanyak 100%.
Status gizi dengan kategori tinggi tidak terdapat di keempat desa.
Gambar 7.
Rata-Rata Status Gizi Balita berdasarkan PB & TB/U (4 Desa) Tahun 2022
Sangat PendekPendekNormalTinggi
Berdasarkan Gambar 6, data status gizi balita berdasarkan PB & TB/U untuk
kategori sangat pendek tidak terdapat di keempat desa. Status gizi kategori pendek di desa
Kaliwuluh sebanyak 1%, di desa Pulosari, Malanggaten, dan Alastuwo sebanyak 2%. Status
gizi normal di desa Kaliwuluh sebanyak 99%, di desa Pulosari, Malanggaten, dan Alastuwo
sebanyak 98%. Status gizi kategori tinggi tidak terdapat di keempat desa.
23
4. Data SKDN Balita (4 Desa) Tahun 2022
Gambar 8.
Jumlah SKDN Balita (4 Desa) Tahun 2022
Berdasarkan Gambar 8, diketahui bahwa jumlah balita yang terdapat Posyandu (S)
dan jumlah balita yang terdaftar dan mempunyai KMS (K) tertinggi terdapat di desa
Kaliwuluh dengan jumlah balita sebesar 663, sedangkan yang terendah terdapat di desa
Pulosari dengan jumlah balita sebesar 344. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) tertinggi
terdapat di desa Kaliwuluh dengan jumlah balita sebesar 637, yang terendah terdapat di desa
Pulosari dengan jumlah balita sebesar
294. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) tertinggi juga terdapat di desa Kaliwuluh
sejumlah 513 balita dan yang terendah juga terdapat di desa Pulosari sejumlah 142 balita.
24
Keterangan :
N/S : Efektifitas program
N/D : Keberhasilan penimbangan
D/S : Partisipasi masyarakat
K/S : Cakupan kegiatan penimbangan
Indikator N/S adalah untuk memberikan gambaran tingkat efektivitas program dalam
kegiatan penimbangan di posyandu. Indikator efektivitas program dapat dihitung dari jumlah
balita yang naik berat badannya dibagi dengan jumlah balita yang ada di posyandu. Indikator
N/D adalah memberikan gambaran tingkat keberhasilan program dalam kegiatan posyandu.
Indikator ini dapat dihitung berdasarkan membagi antara jumlah balita yang naik
timbangannya dengan balita yang datang dan ditimbang. Indikator D/S menunjukan tingkat
partisipasi masyarakat dalam program kegiatan posyandu, yaitu dengan membagi antara
jumlah balita yang datang dan ditimbang dengan jumlah seluruh balita yang ada di posyandu.
Cakupan kegiatan penimbangan (K/S) program merupakan indikator mengenai kemampuan
program untuk menjangkau balita yang ada di masing–masing wilayah, diperoleh dengan cara
menghitung perbandingan antara jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS dengan
seluruh jumlah balita yang ada di wilayah kerja Posyandu (kemenkes, 2020).
Berikut merupakan hasil dari grafik rasio SKDN di wilayah Kebakkramat II :
a. Cakupan N/S untuk hasil tertinggi sampai terendah adalah desa Kaliwuluh 77%,
Malanggaten 49%, Alastuwo 42%, dan Pulosari 41%.
b. Cakupan N/D untuk hasil tertinggi sampai dengan terendah adalah desa Kaliwuluh 81%,
Malanggaten 59%, Alastuwo 50%, dan Pulosari 48%.
c. Cakupan D/S untuk hasil tertinggi sampai dengan terendah adalah desa Kaliwuluh 96%,
Pulosari dan Alastuwo 85%, dan Malanggaten 83%.
d. Cakupan K/S hasil dari keempat desa yaitu desa Kaliwuluh, Pulosari, Malanggaten, dan
Alastuwo sebesar 100%.
25
C. Hasil Penilaian Konsumsi Pangan (PKP) dan Penilaian Kecukupan Makan Individu
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
1. Penilaian Konsumsi Pangan (PKP) Individu
Metode recall 24 jam adalah cara mengukur asupan gizi pada individu dalam sehari.
Metode ini dilakukan dengan menanyakan makanan yang telah dikonsumsi dalam 24 jam yang
lalu muali dari bagun tidur pada pagi hari sampai tidur lagi pada malam hari. Metode pengukuran
ini bertujuan untuk mengetahui asupan zat gizi individu dalam sehari, sehingga tergolong pada
kelompok metode kuantitatif. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan
jumlah bahan makanan yang dikonsumsi individu pada 1 hari sebelum dilakukan recall
(Kemenkes RI, 2017). Prinsip metode food recall 24 jam adalah mecatat semua jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Hal penting yang perlu
diketahui adalah bahwa dengan recall
24 jam data yang diperoleh cenderung bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan
menggunakan alat URT (sendok, gelas, piring) atau ukuran lainnya yang biasa digunakan sehari-
hari (Qurniawati,2018).
Penilaian konsumsi pangan individu dengan menggunakan instrumen recall 24 jam
selama 3 hari tidak berturut-turut pada tanggal 13 Maret – 24 Maret 2023. Wawancara recall 24
jam dilaksanakan melalui door to door, serta alat bantu peralatan makan dan buku foto makanan
untuk mengetahui besar porsi yang dikonsumsi. Setelah wawancara recall 24 jam, maka diperoleh
data konsumsi pangan individu. Data konsumsi pangan tersebut dibandingkan dengan AKG untuk
mengetahui tingkat kecukupan asupan pada setiap responden, sehingga mendapatan persen
kecukupan masing-masing individu.
Tabel 15.
Kategori % asupan makanan per hari menurut Depkes RI (1999):
Lebih > 120%
Baik 80 – 120%
Defisit ringan 70-79%
Defisit sedang 60 – 69%
Defisit berat <60%
Pengambilan data food recall 24 jam dilakukan selama 3 hari. Pengambilan data
dilakukan di desa Kaliwuluh dan Pulosari dengan masing-masing mahasiswa sebanyak 2 balita.
26
Tabel 16.
Persentase Asupan Energi
Asupan Kategori N %
<60% Defisit berat 3 37,5%
60 – 69% Defisit sedang 0 0
70-79% Defisit ringan 3 37,5%
80 – 120% Baik 2 25%
> 120% Lebih 0 0
Berdasarkan hasil recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut kepada 8 balita,
disimpulkan bahwa asupan energi balita yang mengalami defisit berat sebanyak 37,5%, deficit
ringan 37,5%, dan baik sebanyak 25% dari total keseluruhan.
Tabel 17.
Persentase Asupan Protein
Asupan Kategori N %
<60% Defisit berat 1 12,5%
60 – 69% Defisit sedang 0 0
70-79% Defisit ringan 0 0
80 – 120% Baik 2 25%
> 120% Lebih 5 62,5%
Berdasarkan hasil recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut kepada 8 balita,
disimpulkan bahwa asupan protein balita yang mengalami defisit berat sebanyak 12,5%, baik
25%, dan lebih sebanyak 62,5% dari total keseluruhan.
Tabel 18.
Persentase Asupan Lemak
Asupan Kategori N %
<60% Defisit berat 4 50%
60 – 69% Defisit sedang 0 0
70-79% Defisit ringan 1 12,5%
80 – 120% Baik 3 37,5%
> 120% Lebih 0 0
Berdasarkan hasil recall 24 jam selama 3 hari secara tidak berturut-turut kepada 8 balita,
disimpulkan bahwa asupan lemak balita yang mengalami defisit berat sebanyak 50%, defisit
ringan sebanyak 12,5%, dan baik sebanyak 37,5% dari total keseluruhan.
27
Tabel 19.
Persentase Asupan Karbohidrat
Asupan Kategori N %
<60% Defisit berat 3 37,5%
60 – 69% Defisit sedang 3 37,5%
70-79% Defisit ringan 0 0
80 – 120% Baik 2 25%
Lebih 0 0
> 120%
Berdasarkan hasil recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut kepada 8 balita,
disimpulkan bahwa asupan karbohidrat balita yang mengalami defisit berat sebanyak 37,5%,
deficit sedang sebanyak 37,5%, dan baik sebanyak 25% dari total keseluruhan.
Berdasarkan analisis asupan zat gizi energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada recall
24 jam individu, terdapat beberapa balita yang mengalami defisift. Hal tersebut dikarenakan
bahan makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi, adanya penurunan nafsu makan dan
pemilihan bahan makanan yang kurang tepat serta sosial ekonomi keluarga yang rendah sehingga
mempengaruhi asupan makan balita yang tidak adekuat.
28
pendidikan gizi dan pedoman makanan (Kusharto & Supariasa, 2014). Berdasarkan jenis data
yang diperoleh, maka pengukuran konsumsi makanan menghasilkan dua jenis data konsumsi,
yaitu bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Metode Household Food Record adalah Metode dengan mengukur makanan yang
dikonsumsi oleh keluarga, dicatat oleh responden atau peneliti dan dilakukan sedikitnya dalam
periode satu minggu. Metode ini dianjurkan untuk tempat yang tidak terdapat banyak variasi
makanan.
Penilaian konsumsi pangan individu dengan menggunakan instrumen recall 24 jam
selama 7 hari berturut-turut pada tanggal 15 Maret – 21 Maret 2023 . Dalam pelaksanaan
metode ini dilakukan dengan door to door serta menjelaskan mengenasi definisi, tujuan,
manfaat serta dampak dari metode Household Food Record, maka diperoleh data konsumsi
pangan individu. Data konsumsi pangan tersebut dibandingkan dengan AKG untuk
mengetahui tingkat kecukupan asupan pada setiap responden, sehingga mendapatan persen
kecukupan masing-masing individu.
Tabel 20.
Kategori % asupan makanan per hari menurut Depkes RI (1999):
Lebih > 120%
Baik 80 – 120%
Defisit ringan 70-79%
Defisit sedang 60 – 69%
Defisit berat <60%
29
Berdasarkan Household Food Record selama 7 hari secara berturut-turut kepada 8
keluarga dengan 44 anggota, disimpulkan bahwa asupan energi yang mengalami defisit berat
sebanyak 22,7%, deficit sedang 4,5%, deficit ringan 6,8%, baik sebanyak 9% dan berlebih
56,8% dari total keseluruhan.
Tabel 22.
Persentase Asupan Protein
Asupan Kategori N Persentase
<60% Defisit berat 2 4.5%
60-69% Defisit sedang 3 6.8%
70-79% Defisit ringan 9 20.4%
80-120% Baik 8 18.1%
>120% Berlebih 22 50%
30
Tabel 24.
Persentase Asupan Karbohidrat
Asupan Kategori N Persentase
<60% Defisit berat 13 29.5%
60-69% Defisit sedang 9 20.4%
70-79% Defisit ringan 3 6.8%
80-120% Baik 13 29.5%
>120% Berlebih 6 13.6%
31
Sayur : sayur bayam 3x/hari @1-2 ctg syr
Minuman : susu 2x/hari @1 gls, es teh manis 2x/hari @1 gls, sirup 1x/hari @1 gls Jajanan
: Keripik kaca 4x/hari @1 bgks
c. Biokimia :
HB : 11,4 g/dl (rendah)
d. Klinik : N/A
e. Keluhan : Sedikit lemas
f. Riwayat Penyakit : Anemia
3) Diagnosis gizi :
NI-2.1Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan An. Cy mengalami penurunan nafsu
makan di tiap waktu sarapan dibuktikan oleh asupan energi 28,12%, protein 22,16%, lemak
70,14, dan kh 11,16%.
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan fe, berkaitan dengan An. Cy mengalami anemia yang
dibuktikan oleh kadar Hb An. Cy rendah yaitu 11,4 g/dl.
NC-3.3
Kelebihan berat badan, berkaitan dengan pasien gemar konsumsi mie instan 1x/minggu, es
teh manis 2x/hari dan es sirup 1x/hari
4) Pemberian diet : Gizi seimbang
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan
kebutuhan An. Cy secara bertahap
- Membantu memenuhi kebutuhan zat besi An. Cy
- Membantu An. Cy mendapatkan status gizi normal
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi :
- Pengertian tentang anemia
- Diet gizi seimbang
- Syarat dan prinsip diet gizi seimbang
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
32
2. Klien 2
Hari/Tanggal : 31 Maret Maret 2023 Tempat:
Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Ny. Is
Usia : 52 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Malanggaten
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 160 cm
BB : 55 kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : =21,09 kg/m2
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 3x/hari,1-2 Centong nasi
Makanan hewani : Telur 2-3x/mnggu, ikan 1-2x/mnggu, ayam 2x/mnggu
Makanan nabati : Tahu 2x/hari @ 1 bh, tempe 1x/hari
Sayur : sayur bayam, sop 1-2x/hari @2 ctg syr, timlo 2x/minggu
Minuman : Es sirup 1-2x/bulan
c. Biokimia :
HB : 10,6 g/dl (rendah)
GDS : 215 mg/dl
d. Klinik : N/A
e. Keluhan : Kadang-kadang pusing dan lemas
f. Riwayat Penyakit : DM
3) Diagnosis gizi :
NI-5.1
Peningkatan kebutuhan zat gizi fe berkaitan dengan anemia dibuktikan oleh kadar Hb
yang rendah (10,6 g/dl)
NI- 5.4
Penurunan kebutuhan karbohidrat sederhana berkaitan dengan gangguan metabolisme
karbohidrat dibuktikan oleh kadar GDS yang tinggi (215 mg/dl)
33
4) Pemberian diet : Diet DM 1500
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai dengan
kebutuhan secara bertahap
- Membantu memenuhi kebutuhan zat gizi fe
- Membantu mengontrol kadar gula darah pasien secara bertahap
- Membantu mempertahankan status gizi normal
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi :
- Menjelaskan informasi kesehatan Ny. Is
- Menjelaskan mengenai permasalahan kesehatan
- Menjelaskan mengenai syarat dan prinsip Diet DM 1500
- Menjelaskan mengenai makanan yang dihindari, dibatasi, dan diperbolehkan
3. Klien 3
Hari/Tanggal : 21 Maret Maret 2023
Tempat : Kelas Ibu hamil (Balai desa Malanggaten)
1) Identitas
Nama : Rf
Usia : 22 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Malanggaten
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 152 cm
BB :
BB sebelum hamil : 34 kg
BB saat hamil 42
LILA : 22,4 cm
Estimasi BB berdasarkan LLA :
34
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 (𝑇𝐵 − 100)
22,4/28,5 x (152 – 100) = 41 kg
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
IMT / %LILA : %LLA :
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 100%
= 22,4/26,5 x 100% = 84,52% (Gizi kurang)
(WHO-NCHS)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2-3x/hari @2 ctg
Makanan hewani : Telur ayam 4x/minggu @1 btr, ikan 1x/hari @1 ptg, daging ayam
2x/minggu @1-2 ptg
Makanan nabati : Tempe & tahu 3x/hari @1-2 ptg
Sayur : Tumis kangkong 1x/minggu @2 ctg syr, sayur bayam 2x/minggu @2 ctg syr
Minuman : Susu 1x/hari @1 gls
c. Biokimia :
HB : 10,7 g/dl (rendah)
d. Klinik : N/A
e. Keluhan : N/A
f. Riwayat Penyakit : KEK & Anemia,
3) Diagnosis gizi :
NI-1.4 Kurang asupan energi berkaitan dengan Ny. Rf berisiko KEK dibuktikan oleh asupan
energi deficit berat yaitu 37,16%.
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan fe, berkaitan dengan Ny. Rf mengalami anemia yang
dibuktikan oleh kadar HB Ny. Rf yang rendah yaitu 10,7 g/dl
NC-4.1 Malnutrisi berkaitan dengan asupan makan pasien yang kurang dalam kurun waktu
yang lama dibuktikan oleh status gizi Ny. Rf kurang berdasarkan perhitungan
%LILA sebesar 84,52%.
4) Pemberian diet : TKTP
5) Tujuan :
- Memenuhi kebutuhan gizi sehari Ny. Rf untuk energi, protein, lemak, kh untuk
mengontrol status gizi Ny. Rf
- Meningkatkan kebutuhan zat besi Ny. Rf
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
35
7) Media : Leaflet
8) Materi : Anemia dan KEK
- Pengertian tentang anemia dan KEK
- Diet TKTP
- Syarat dan prinsip diet TKTP
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
4. Klien 4
Hari/Tanggal : 21 Maret Maret 2023
Tempat : Kelas Ibu hamil (Balai desa Malanggaten)
1) Identitas
Nama : Ny. Tr
Usia : 24 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Malanggaten
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 151,2 cm
BB :
BB sebelum hamil : 35 kg
BB saat hamil : 44 kg
LILA : 21,6 cm
Estimasi BB berdasarkan LLA :
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑥 (𝑇𝐵 − 100)
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
21,6/28,5 x (151,2 – 100) = 38,80 kg
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
IMT / %LILA : %LLA :
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 100%
= 21,6/26,5 x 100% = 81,50 % (Gizi kurang)
(WHO-NCHS)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 4-5/hari @1-2 ctg
Makanan hewani : Telur ayam 3x/minggu @1 btr, ikan 2-3x/minggu @1 ptg, daging ayam
1x/minggu @1 ptg
36
Makanan nabati : Tempe & tahu 3x/hari @1-2 ptg
Sayur : bayam 2-3x/minggu @2 ctg syr, sayur gambas 2x/minggu @2 ctg syr, sayur
asem 1x/minggu @2 ctg syr
Minuman : Susu 1x/hari @1 gls
c. Biokimia :
HB : 10,5 g/dl (rendah)
d. Klinik :
TD : 110/80 mmHg
e. Keluhan : N/A
f. Riwayat Penyakit : KEK & Anemia,
3) Diagnosis gizi :
NI-1.4 Kurang asupan energi berkaitan dengan Ny. Tr berisiko KEK dibuktikan oleh asupan
energi deficit ringan yaitu 72,34%.
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan fe, berkaitan dengan Ny. Tr mengalami anemia yang
dibuktikan oleh kadar HB pasien yang rendah yaitu 10,5 g/dl
NC-4.1 Malnutrisi berkaitan dengan asupan makan Ny. Tr yang kurang dalam kurun waktu
yang lama dibuktikan oleh status gizi kurang berdasarkan perhitungan %LILA sebesar
81,50%.Pemberian diet : TKTP
4) Tujuan :
- Memenuhi kebutuhan gizi sehari Ny. Tr untuk energi, protein, lemak, kh untuk
mengontrol status gizi Ny. Tr
- Meningkatkan kebutuhan zat besi Ny. Tr
5) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
7) Materi : Anemia dan KEK
- Pengertian tentang anemia dan KEK
- Diet TKTP
- Syarat dan prinsip diet TKTP
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
5. Klien 5
Hari/Tanggal : 31 Maret Maret 2023
37
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : SS
Usia : 24 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kaliwuluh
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 156 cm
BB :-
BB sebelum hamil : 54 kg
BB saat hamil : 57,3
LILA : 26 cm
Estimasi BB berdasarkan LLA :
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑥 (𝑇𝐵 − 100)
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
26/28,5 x (156 – 100) = 51,08 kg
IMT / %LILA :
𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
%LLA : 𝐿𝐼𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 100%
= 26/26,5 x 100% = 98,11 % (Gizi baik)
(WHO-NCHS)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 1-2x/hari @1 ctg
Makanan hewani : Telur ayam 1x/minggu @1 btr, daging ayam 1x/minggu @1 ptg
Makanan nabati : N/A
Sayur : bayam 2x/minggu @2 ctg syr, sayur asem 2x/minggu @2 ctg syr Buah :
Apel, melon, dan anggur 1x/minggu
Minuman : Es jeruk 1x/hari @1 gls, esteh kampul 3x/minggu @1 gls Biokimia
c. Biokimia
HB : 9,8 g/dl (rendah)
d. Klinik :
TD : 100/80 mmHg
e. Keluhan : Kadang-kadang pusing
38
f. Riwayat Penyakit : Anemia,
3) Diagnosis gizi :
NI-1.4 Kurang asupan energi berkaitan dengan Ny. Ss berisiko penurunan nafsu makan
dibuktikan oleh asupan energi deficit berat yaitu 58,2%.
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan fe, berkaitan dengan Ny. Tr mengalami anemia yang
dibuktikan oleh kadar HB pasien yang rendah yaitu 9,8 g/dl
4) Pemberian diet : Diet TKTP
5) Tujuan :
- Memenuhi kebutuhan gizi sehari Ny. Ss untuk energi, protein, lemak, kh sesuai
kebutuhan secara bertahap
- Memenuhi kebutuhan zat besi Ny. Ss secara bertahap
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi :
- Pengertian tentang anemia
- Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
- Syarat dan prinsip diet Gizi seimbang
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
6. Klien 6
Hari/Tanggal : 29 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : An. G
Usia : 13 tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : N/A
Alamat : N/A
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 135 cm
BB : 40,4 Kg
39
LILA : N/A
IMT / %LILA :
= BB/TB2
= 40,4 / (1,35)2
= 22,16 kg/m2
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2-3x/hr @ 1½
Makanan hewani : Telur 1x/hr @ 1 btr, ayam 3-4x/mgg, ikan 1-2x/mgg @1 ptg
Makanan nabati : Tahu, tempe 1-2x/hr @1ptg
Sayur : Tidak suka
c. Biokimia
HB : 9,8 g/dl (rendah)
d. Klinik : N/A
e. Keluhan : Diare >6x, Lemas, sakit perut
f. Riwayat Penyakit : Diare
3) Diagnosis gizi :
NI 2.1 Asupan Oral Inadekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan akibat
penurunan nafsu makan dibuktikan dengan persentase asupan energi 29,5%, protein 17,45%
lemak 31,97%, dan karbohidrat 32,14%, yang masuk kategori defisit berat
NI 5.4 Penurunan Kebutuhan Lemak dan Serat berkaitan dengan infeksi dan peradangan pada
saluran pencernaan dibuktikan dengan pasien mengalami diare
4) Pemberian diet : Diet Rendah Sisa
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap agar % asupan
mencapai angka normal yaitu 80-120%
- Membantu memberikan makanan yang tidak memberatkan kerja lambung/mudah dicerna
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : Diare
- Pengertian tentang diare
- Diet rendah sisa
40
- Syarat dan prinsip diet rendah sisa
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
7. Klien 7
Hari/Tanggal : 25 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Th
Usia : 26 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : Pekerja Pabrik
Alamat : N/A
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 145 Cm
BB : 62,2 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : 62,2 / (1,45)2
: 29,58 kg/m2 (Gemuk tingkat berat) (KEMENKES, 2019)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2-3x/hari, kentang 1x/mgg Makanan
hewani : Telur 3-4x/mgg @1btr, ayam 2-3x/mgg Makanan
nabati : Tahu, tempe 2-3x/hr @1 ptg
Sayur : jarang makan sayur
Buah: Pisang, jeruk 1x/mgg
Minum: Air putih 4-5x/hr
Lain-lain: siomay 3-4x/mgg
c. Biokimia : N/A
d. Klinik : N/A
e. Keluhan : Diare 2-3x, mudah lelah, perut sakit
f. Riwayat Penyakit : Diare
3) Diagnosis gizi :
41
NI 2.1 Asupan Oral Inadekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan akibat
penurunan nafsu makan dibuktikan dengan persentase asupan energi 34,61%, protein
62,59%, lemak 21,12%, karbohidrat 30,89%, yang masuk kategori defisit
NI 5.4 Penurunan Kebutuhan Lemak dan Serat berkaitan dengan infeksi dan peradangan pada
saluran pencernaan dibuktikan dengan pasien mengalami diare
4) Pemberian diet : Diet Rendah Sisa
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap agar % asupan
mencapai angka normal yaitu 80-120%
- Membantu memberikan makanan yang tidak memberatkan kerja lambung/mudah dicerna
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : Diare
- Pengertian tentang anemia
- Diet rendah sisa
- Syarat dan prinsip diet rendah sisa
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
8. Klien 8
Hari/Tanggal : 29 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : An. F
Usia : 5 tahun
JK : Perempuan
Pekerjaan : N/A
Alamat : N/A
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 112 Cm
BB : 15,2 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA :
42
IMT : 12,12 kg/m2
𝐼𝑀𝑇 𝑎𝑛𝑎𝑘−𝐼𝑀𝑇 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛
z-score IMT/U = 𝐼𝑀𝑇 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛−(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑀𝑇 (−1𝑆𝐷)
12,12−15,3
= 15,3−14,1
= -2,45 SD (Gizi Kurang)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2-3x/hr @ ½ ctg
Makanan hewani : Telur 1x/hr @ 1 btr, ayam 3-4x/mgg, ikan 1-2x/mgg @1 ptg
Makanan nabati : Tahu 1-2x/hr @1ptg
Sayur : Bening bayam, sayur sop 3-4x/mgg
Buah: jarang
Jajanan : Es balon 3-4x/mgg, somay 1-2x/mgg, biskuit, ciki-ciki 1x/hr
c. Biokimia : N/A
d. Klinik/ fisik : N/A
e. Keluhan : Diare, muntah, demam
f. Riwayat Penyakit : Diare
3) Diagnosis gizi :
NI 2.1 Asupan Oral Inadekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan akibat
muntah dibuktikan dengan persentase energi 29,97%, protein 19,93%, lemak 59,12%, dan
karbohidrat 22,76%, yang masuk kategori defisit berat NI 5.4 Penurunan Kebutuhan Lemak
dan Serat berkaitan dengan infeksi dan peradangan pada saluran pencernaan dibuktikan
dengan pasien mengalami diare dan demam
4) Pemberian diet : Diet Rendah Sisa
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap agar % asupan
mencapai angka normal yaitu 80-120%
- Membantu memberikan makanan yang tidak memberatkan kerja lambung/mudah dicerna
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : Diare
- Pengertian tentang rendah sisa
- Diet rendah sisa
- Syarat dan prinsip diet rendah sisa
43
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
9. Klien 9
Hari/Tanggal : 25 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Ny. SR
Usia : 54 th
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : N/A
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 151 Cm
BB : 41,4 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : 41,4 / (1,51)2
: 18,16 kg/m2 (kurus tingkat ringan) (KEMENKES, 2019)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Bubur nasi 1-2x/hr, roti tawar3-4x/mgg
Makanan hewani : Telur 1x/hr
Makanan nabati : Tahu, tempe 1-2x/hr Sayur :
Bening bayam, sayur sop 3-4x/mgg Buah:
jarang makan buah
Jajanan : Air putih 4-5x/hr, susu 3-4x/mgg
c. Biokimia
HB : 10,9 g/dL
HCT : 33,7 %
d. Klinik :
TD : 100/70 mmHg
e. Keluhan : Lemas, mudah lelah, batuk, tenggorokan gatal
f. Riwayat Penyakit : Anemia
3) Diagnosis gizi :
44
NI 2.1 Asupan Oral Inadekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan akibat
penurunan nafsu makan dibuktikan dengan persentase asupan energi 39,17%, protein
70,94%, lemak 39,92%, karbohidrat 30,37%, yang masuk kategori defisit
NI 5.1 Peningkatan kebutuhan zat besi berkaitan dengan pasien mengalami anemia
dibuktikan dengan kadar hemoglobin pasien 10,9 g/dL
4) Pemberian diet : Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
5) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap agar % asupan
mencapai angka normal yaitu 80-120%
- Membantu memberikan makanan yang tinggi zat besi untuk membantu menaikkan kadar
hemoglobin pasien secara bertahap
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : Anemia
- Pengertian tentang anemia
- Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
- Syarat dan prinsip Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
10. Klien 10
Hari/Tanggal : 29 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Ny. SI
Usia : 21 th
JK : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : N/A
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 150 Cm
BB : 65,1 Kg
LILA : 29,5 Cm
45
𝐿𝐿𝐴 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
IMT / %LILA : 𝑥 100% = 29,5 𝑥100%
𝐿𝐿𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 26,5
46
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
11. Klien 11
Hari/Tanggal : 27 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Tn. Sa
Usia : 39 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gedangan, Kaliwuluh
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 165 Cm
BB : 89 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : 89 / (1,65)2
: 89 / 2,272 39, 17 Gemuk tingkat berat
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2 – 3x/ hari @ 2 ctg, Singkong 1x/ minggu @ 2 ptg
Makanan hewani : Ayam 2x/ minggu, Telur 3x/ minggu @ 1 btr
Makanan nabati : Tempe dan tahu goreng setiap hari @ 3 ptg
Sayur : Sayur santan daun singkong 1x/ minggu @ 2 sdk syr, sayur jipang 2x/ minggu,
oseng buncis 1x/ minggu
Buah: Melon 1x/ bulan @ 3 ptg sdg, pisang 1x/ minggu @1 bh
Minum: Kopi manis 4x/ hari @1 gls
Gorengan 2x/ hari @ 2 bh
c. Biokimia
HB : 111,5 g/dL
d. Klinik :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,7oC
e. Keluhan : Badan terasa tidak enak, pegal linu dibagian kaki dan tangan, pusing,
terdapat luka pasca operasi di bagian telapak tangan
47
f. Riwayat Penyakit : DM, Hipertensi dan Kolesterol
3) Diagnosis gizi :
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan pasien
dibuktikan dengan persen asupan recall 24 jam mengalami defisit. Energi defisit berat 35,3%,
protein defisit berat 39,6%, lemak defisit sedang 73% dan karbohidrat defisit berat 19,7%
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium, lemak dan karbohidrat sederhana berkaitan dengan
retensi natrium dalam darah dan penyakit DM dibuktikan dengan kadar glukosa darah 112
mg/dL dan cholesterol 200 mg/dL yang termasuk tinggi serta pemeriksaan tekanan darah
150/90 mmHg.
4) Pemberian diet : DMRGRL
5) Tujuan :
- Memberikan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhannya
- Membantu memberikan makanan rendah natrium, rendah lemak dan rendah
karbohidrat untuk menurunkan kadar biokimia dan tekanan darah secara bertahap
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : DM, Hipertensi dan Kolesterol
- Pengertian tentang DM, Hipertensi dan Kolesterol
- Diet DMRGRL
- Syarat dan prinsip Diet DMRGRL
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
12. Klien 12
Hari/Tanggal : 27 Maret 2023
Tempat : Puskesmas Kebakkramat II
1) Identitas
Nama : Tn. Ma
Usia : 77 Tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : N/A
Alamat : Gedangan, Kaliwuluh
2) Assessment Gizi
48
a. Antropometri
TB : 160 Cm
BB : 46 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : 46/ (1,60)2 =17,9 Kg/m2
Kategori : Kurus tingkat ringan (Kemenkes, 2019)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2 – 3x/ hari @ 2 ctg, Singkong 1x/ minggu @ 2 ptg
Makanan hewani : Ayam 2x/ minggu, Telur 3x/ minggu @ 1 btr
Makanan nabati : Tempe dan tahu goreng setiap hari @ 3 ptg
Sayur : Sayur santan daun singkong 1x/ minggu @ 2 sdk syr, sayur jipang 2x/ minggu,
oseng buncis 1x/ minggu
Buah: Melon 1x/ bulan @ 3 ptg sdg, pisang 1x/ minggu @1 bh
Minum: Kopi manis 4x/ hari @1 gls
Gorengan 2x/ hari @ 2 bh
c. Biokimia
HB : 111,5 g/dL
d. Klinik :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,7oC
e. Keluhan : pegel linu diseluruh badan, minta cek lab
f. Riwayat Penyakit : Asam urat
3) Diagnosis gizi :
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan pasien
dibuktikan dengan persen asupan recall 24 jam mengalami defisit. Energi defisit berat 35,3%,
protein defisit berat 39,6%, lemak defisit sedang 73% dan karbohidrat defisit berat 19,7%
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan purin dan natrium berkaitan dengan gangguan metabolisme
purin dan retensi natrium dalam darah dibuktikan dengan kadar asam urat tinggi yaitu 10,5
mg/dL serta tekanan darah 180/100 mmHg.
4) Pemberian diet : Rendah Purin
5) Tujuan :
- Memberikan asupan makan sesuai dengan kebutuhannya
49
- Membantu memberikan makanan rendah purin dan natrium untuk menurunkan kadar
asam urat dan tekanan darah secara bertahap
6) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
7) Media : Leaflet
8) Materi : Asam urat
- Pengertian tentang Asam urat
- Diet Rendah Purin
- Syarat dan prinsip diet Rendah Purin
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
13. Klien 13
Hari/Tanggal : 18 Maret 2023
Tempat : Posyandu Remaja
1) Identitas
Nama : Nn. Ha
Usia : 15 th
JK : Perempuan
Pekerjaan : N/A
Alamat : Jelok, Malanggaten
2) Assessment Gizi
a. Antropometri
TB : 155 Cm
BB : 45 Kg
LILA : N/A
IMT / %LILA : 45 / 1,552 : 18,75 kg/M2
Kategori : Normal (Kemenkes, 2019)
b. Kebiasan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2x/ hari @2 ctg, Jagung rebus 1x/ bulan @1 ptg
Makanan hewani : Ayam goreng dan ayam kecap 2x/ bulan @1 ptg Makanan
nabati : Tempe dan tahu goreng setiap hari @2 ptg
Sayur : Sayuran hijau, sayur bayam, sayur jipang dan tumis sayur 5x/ hari @1 sdk syr
Buah: Pisang 1x/ minggu, pepaya 1x/ minggu
50
Teh manis 2x/ hari
c. Biokimia
HB : 111,5 g/dL
d. Klinik :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,7oC
e. Keluhan : Lemas, pusing, mudah lelah saat sedang menstruasi, jarang
konsumsi tablet tambah darah
f. Riwayat Penyakit : Anemia
3) Diagnosis gizi :
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan dibuktikan
dengan persen asupan recall 24 jam defisit. Energi defisit berat 54%, protein defisit berat
31,1%, lemak defisit ringan 82%, dan karbohidrat defisit sedang 73%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan zat besi berkaitan dengan pasien mengalami anemia
dibuktikan dengan pemeriksaan kadar Haemoglobin sebesar 10 g/dL. Pemberian diet :
Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
4) Tujuan :
- Membantu meningkatkan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai dengan
kebutuhannya secara bertahap
- Membantu memenuhi dan memberikan kebutuhan zat besi pasien
5) Monitoring dan evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
7) Materi : Anemia
- Pengertian tentang Anemia
- Diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
- Syarat dan prinsip diet Gizi Seimbang Tinggi Zat Besi
- Tujuan diet
- Makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan
14. Klien 14
Hari/ Tanggal : Selasa/ 21 Maret 2023
Tempat : Kelas Ibu Hamil (Malanggaten)
1) Identitas
Nama : Ny. Tr
51
Usia : 27 th
JK : Perempuan Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga Alamat
: Jelok, Malanggaten
2) Assesment
a. Antropometri
TB : 158 Cm
BB : 45 Kg
LILA 21
IMT / %LILA : 21 / 27,7 x 100% = 75,8%
Kategori : Gizi Kurang (WHO – NCHS)
b. Kebiasaan Makan
1. Nasi 3-4x/ hari @2 ctg
2. Singkong rebus 1x/ bulan @1 bh
3. Telur ayam goreng 3-4x/ minggu @1 btr
4. Ayam goreng, ayam kecap, ayam balado 2-3x/ bulan
5. Ikan lele, ikan bandeng 1-2x/ bulan
6. Tempe dan tahu 2-3x/ minggu
7. Sayur sop, sayur jipang, tumis mie, sayur kangkung 3-6x/ minggu
8. Apel, pisang, alpukat 3-4x/ bulan
9. Susu hamil 1x/ hari
c. Biokimia
Hemoglobin : 12,8 g/dL
Leukosit : 6,85 g/dL
Eritrosit : 3,9 g/dL
Hematokrit : 38,4 g/dL
Trombosit : 215 g/dL
d. Keluhan : Mual, muntah, nafsu makan turun saat kehamilan trimester 1
3) Diagnosis Gizi
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang tepat
dibuktikan dengan hasil recall 24 jam pasien defisit. Energi defisit sedang 79%, protein
defisit berat 63%, dan karbohidrat defisit sedang 74,6%.
52
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan pasien mengalami
kekurangan energi kronis dibuktikan dengan hasil LLA sebesar 21 cm dan
%LLA 75,8% yang termasuk gizi kurang.
4) Tujuan
1. Memberikan asupan makan per oral sesuai dengan kebutuhannya
2. Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap
5) Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
7) Materi konseling :
a. Pengertian tentang Anemia
b. Informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
c. Makanan dianjurkan dan dibatasi
d. Diet tinggi kalori dan tinggi protein
e. Tujuan dan syarat prinsip diet
15. Klien 15
Hari/ Tanggal : Kamis/ 30 Maret 2023
Tempat : Ruang Konseling Gizi
1) Identitas
Nama : Ny. Wy
Usia : 54 th
JK : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kaliwuluh
2) Assesment
a. Antropometri TB
: 148 cm
BB : 74,2 kg
IMT : 74,2 : (1,48)²
: 33,8 kg/m² Obesitas
b. Kebiasaan Makan
1. Makanan pokok : nasi 3x/ hari
53
2. Lauk hewani : daging ayam 3x/ minggu @1 ptg sdg, daging sapi 1x/ bulan @1 ptg
sdg, telur ayam 3x/ minggu @1 btr, ikan bandeng presto 2x/ minggu @1 ptg bsr
3. Lauk nabati : tempe dan tahu 1-2x/ minggu @1 ptg sdg
4. Sayuran : brokoli dan wortel 3-4x/ minggu @ 1 sdk syr
5. Buah : jeruk manis 2x/ minggu dan apel 2x/ minggu @1 bh sdg
6. Minyak : minyak goreng 3x/ hari
c. Biokimia
GDS : 240 mg/dL
d. Clinic/ fisik
Tekanan darah : 170/140 mmHg
e. Keluhan : Pusing dan lemas
3) Diagnosis Gizi
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan gizi dan
makanan mengenai jumlah asupan zat gizi makro yang tepat dibuktikan dengan hasil
Recall 24 jam pasien yang menunjukkan kurang pada asupan energi (73,2%), asupan
protein (62,5%) dan asupan lemak (38,2%).
NI 5.4 Pembatasan asupan karbohidrat sederhana dan natrium berkaitan dengan adanya
gangguan fungsi endokrin dalam memproduksi insulin dan gangguan kardiovaskuler
sehingga menyebabkan tingginya kadar glukosa darah dibuktikan dengan tingginya kadar
GDS sebesar 240 mg/dL dan tekanan darah yang mengindikasikan hipertensi st 1 (170/140
mmHg)
NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan adanya gangguan
fungsi endokrin dalam memproduksi insulin sehingga menyebabkan tingginya kadar glukosa
darah dibuktikan dengan tingginya kadar GDS sebesar 240 mg/dL.
4) Tujuan
1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
2. Membatasi bahan makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, madu,
sirup, dan kue-kue manis dengan tujuan untuk membantu mengontrol gula darah.
3. Membatasi bahan makanan tinggi natrium seperti daging merah bagian lemak, ikan
kaleng, ikan yang diawetkan, kornet, sosis, ikan asap, ati, ampela.
5) Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
Materi :
1. Status kesehatan (gizi) pasien
54
2. Faktor risiko penyakit DM dan hipertensi
3. Informasi mengenai diet RGDM
4. Pemilihan bahan makanan yang dinajurkan dan tidak dianjurkan atau dibatasi.
16. Klien 16
Hari/ Tanggal : 29 Maret 2023
Tempat : Ruang konseling gizi
1) Identitas
Nama : Tn. T
Usia : 66 tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : N/A
Alamat : N/A
2) Assesment
a. Antropometri TB
: 163 cm
BB : 47 kg
IMT : 17,7 kg/m2
b. Kebiasaan Makan
a. Makanan Pokok
- Nasi 3x/hari @2 ctg
b. Lauk Hewani
- Ayam goreng 3x/mgg @1 ptg
- Ikan goreng 1x/2 mgg @1 ekor
c. Protein Nabati
- Tahu goreng 2x/hr @1 ptg
- Tempe goreng 2x/hr @1 ptg
d. Sayur
- Sayur bayam 3x/mgg @1 ctg
- Oseng daun singkong 2x/mgg @3 sdm
e. Lain-lain
- Kecap setiap makan @1 sdt
- Kerupuk setiap makan @1 bh
- Kue 3x/hr @3 bh
- Roti 1x/hr @1 bh
c. Biokimia
- Glukosa puasa :89 g/dL
- Kolesterol : 155 g/dL
- Hemoglobin :15 mg/dL
d. Clinic/ fisik
55
- Tekanan darah : 168/99 mmHg
e. Keluhan : Pusing
3) Diagnosis Gizi
a. NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan pasien
(pusing) dibuktikan dengan persen asupan recall 24 jam mengalami defisit. Energi defisit
berat 43,75%, protein defisit berat 43,75%, lemak defisit sedang 71,66% dan karbohidrat
defisit berat 29,89%.
b. NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan Hipertensi dibuktikan dengan
pemeriksaan tekanan darah 168/88 mmHg.
4) Tujuan
- Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan pasien
- Mengurangi asupan natrium pada pasien untuk mengurangi tekanan darah secara bertahap
5) Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
Materi :
- Pengertian tentang Hipertensi
- Informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
- Makanan dianjurkan dan dibatasi
- Diet Rendah Gram Tinggi Kalori
- Tujuan dan syarat prinsip diet
17. Klien 17
Hari/ Tanggal : 29 Maret 2023
Tempat : Ruang konseling gizi
1) Identitas
Nama : Tn. SH
Usia : 56 tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : N/A
Alamat : N/A
2) Assesment
a. Antropometri TB
: 163 cm
BB : 56 kg
56
IMT : 21,13 kg/m2 (gizi baik)
b. Kebiasaan Makan
a. Makanan Pokok : Nasi 3x/hari @2 ctg
b. Lauk Hewani : Ayam goreng 3x/mgg @1 ptg, Ikan goreng 1x/2 mgg @1 ekor,
Telur asin 2x/mgg @1 btr
c. Protein Nabati : Tahu goreng 2x/hr @1 ptg, Tempe goreng 2x/hr @1 ptg
d. Sayur : Sayur bayam 3x/mgg @1 ctg, Sayur sop 2x/mgg @3 sdm
e. Lain-lain : Bakwan 2x/hari @2 bh, Kerupuk setiap makan @1 bh, Kue 1x/hr @3
bh
c. Biokimia
- Glukosa puasa :89 g/dL
- Kolesterol : 155 g/dL
- Hemoglobin :15 mg/dL
d. Clinic/ fisik
Tekanan darah : 156/86 mmHg
e. Keluhan : Pusing, mual dan begah
3) Diagnosis Gizi
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan pasien (pusing,
mual, begah) dibuktikan dengan persen asupan recall 24 jam mengalami defisit. Energi
defisit berat 54,4%, protein defisit berat 63,09%, lemak defisit berat 57,8% dan karbohidrat
defisit berat 51,4%.
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan Hipertensi dibuktikan dengan
pemeriksaan tekanan darah 156/86 mmHg.
4) Tujuan
- Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan pasien
- Mengurangi asupan natrium pada pasien untuk mengurangi tekanan darah secara bertahap
5) Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
Materi :
a. Pengertian tentang Hipertensi
b. Informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
c. Makanan dianjurkan dan dibatasi
d. Diet Rendah Gram Tinggi Kalori
57
e. Tujuan dan syarat prinsip diet
18. Klien 18
Hari/ Tanggal : 30 Maret 2023
Tempat : Ruang konseling gizi
1) Identitas
Nama : Tn. S
Usia : 55 tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Alamat : N/A
2) Assesment
a. Antropometri TB
: 175 cm
BB : 105 kg
IMT : 34,31 kg/m2 (obesitas)
b. Kebiasaan Makan
- Makan pokok : Nasi putih 2 – 3x/ hari @ 2 ctg, Nasi merah 3x/mgg @2 ctg,
Singkong 1x/ minggu @ 2 ptg
- Lauk nabati : Tempe dan tahu goreng setiap hari @ 3 ptg
- Lauk hewani : Ayam 2x/ minggu @1 ptg, Telur 3x/ minggu @ 1 btr
- Sayur : Sayur santan daun singkong 1x/ minggu @ 2 ctg, sayur sop 2x/
minggu, oseng buncis 1x/ minggu
- Buah : Pisang 3x/mgg @1 bh
- Teh manis 1x/ hari @1 sdm gula
- Gorengan 2x/ hari @ 2 bh
c. Biokimia
- Glukosa puasa :155 g/dL
- Kolesterol : 104 g/dL
d. Clinic/ fisik
Tekanan darah : 115/77 mmHg
e. Keluhan : Pusing, kadang tidak enak badan
3) Diagnosis Gizi
58
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan karbohidrat sederhana berkaitan penyakit DM dibuktikan
dengan kadar glukosa darah 155 mg/dL.
4) Tujuan
- Memberikan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhannya
- Membatasi asupan karbohidrat untuk menurunkan kadar biokimia
5) Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
6) Media : Leaflet
Materi :
- Memberikan informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
- Memberikan informasi terkait makanan dianjurkan dan dibatasi
- Menjelaskan terkait diet DM
- Memberikan informasi terkait makanan yang tepat
19. Klien 19
Hari/ Tanggal : 30 Maret 2023
Tempat : Ruang konseling gizi
A. Identitas
Nama : Tn. KH
Usia : 56 tahun
JK : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : N/A
B. Assesment
a. Antropometri TB
: 175 cm
BB : 105 kg
IMT : 34,31 kg/m2 (obesitas)
b. Kebiasaan Makan
- Makanan pokok : Nasi putih 2 – 3x/ hari @ 2 ctg , Nasi merah 3x/mgg @2 ctg,
Singkong 1x/ minggu @ 2 ptg
- Lauk nabati : Tempe dan tahu goreng setiap hari @ 3 ptg
59
- Lauk hewani : Ayam 2x/ minggu @1 ptg, Telur 3x/ minggu @ 1 btr
- Sayur : Sayur santan daun singkong 1x/ minggu @ 2 ctg, sayur sop 2x/
minggu, oseng buncis 1x/ minggu
- Buah : Pisang 3x/mgg @1 bh
- Teh manis 1x/ hari @1 sdm gula
- Gorengan 2x/ hari @ 2 bh
c. Biokimia :
- Glukosa puasa :155 g/dL
- Kolesterol : 104 g/dL
d. Clinic/ fisik :
- Tekanan darah : 115/77 mmHg
e. Keluhan : Pusing, mual
f. Diagnosis Gizi
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan karbohidrat sederhana berkaitan penyakit DM
dibuktikan dengan kadar glukosa darah 155 mg/dL.
g. Tujuan
- Memberikan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhannya
- Membatasi asupan karbohidrat untuk menurunkan kadar biokimia
h. Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
i. Media : Leaflet
j. Materi :
- Memberikan informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
- Memberikan informasi terkait makanan dianjurkan dan dibatasi
- Menjelaskan terkait diet DM
- Memberikan informasi terkait makanan yang tepat
20. Klien 20
Hari/ Tanggal : 30 Maret 2023
Tempat : Ruang konseling gizi
1) Identitas
Nama : Ny. Ds
Usia : 26 tahun
JK : Perempuan
60
Pekerjaan : IRT
Alamat : N/A
2) Assesment
a. Antropometri TB
: 158 cm
BB : 45 kg
LILA : 22 cm
%LLA : 79,4% (Gizi Kurang)
b. Kebiasaan Makan
- Makanan Pokok : Nasi 2x/hr @1 ctg
- Lauk nabati : Tempe 1x/hr @1 ptg, Tahu 1x/hr @1 ptg
- Lauk hewani : Ayam 2x/mgg @1 ptg, Telur 1x/mgg @1 btr
- Sayur : Sop wortel 2x/mgg @1 ctg, Bayam 1x/mgg @1 ctg, Tumis sawi
- Buah : Pepaya 1x/mgg @1 ptg, Jeruk 3x/mgg @1 bh, Apel 2x/mgg @1 bh
c. Biokimia
Hemoglobin : 10 g/dL
d. Keluhan : Mual, begah, nafsu makan menurun
e. Diagnosis Gizi
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang
tepat dibuktikan dengan hasil recall 24 jam pasien defisit. Energi defisit sedang 79%,
protein defisit berat 63%, dan karbohidrat defisit sedang 74,6%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan pasien mengalami
kekurangan energi kronis dibuktikan dengan hasil LLA sebesar 22 cm dan %LLA 79,4%
yang termasuk gizi kurang.
f. Tujuan
- Memberikan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhannya
- Membantu meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap
g. Monitoring dan Evaluasi : Menanyakan kembali materi yang sudah diberikan jika masih
belum paham/mengerti.
h. Media : Leaflet
Materi :
- Memberikan informasi pemenuhan makanan sesuai kebutuhan
- Memberikan informasi terkait makanan dianjurkan dan dibatasi
61
- Menjelaskan terkait tinggi kalori dan tinggi protein
- Memberikan informasi terkait makanan yang tepat
62
3) Perencanaan Plan Of Action (POA) Pendidikan Gizi, Media Pendidikan Gizi dan
Implementasi Pada Kelompok Sasaran
1. Plan Of Action (POA) Pendidikan Gizi
a) Identifikasi Masalah
Tabel 25.
Identifikasi Masalah
2 Persentase ibu hamil 100% 100% Ibu hamil KEK 42 Sudah tercapai
KEK mendapat PMT orang
3 Persentase balita 100% 100% - Sudah tercapai
yang mendapat
vitamin A
Berdasarkan data diatas target program gizi sudah tercapai semua, namun masih terdapat
kasus seperti balita kurus sebesar 31 balita, ibu hamil KEK sebesar 42 ibu hamil, rumah tangga
yang mengonsumsi garam beryodium sebesar 129, dan balita stunted sebesar 29 balita.
63
b) Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG dapat mengidentifikasi dan menilai
masalah secara kuantitatif 3 ukuran, yaitu:
1) Urgency, yaitu penilaian terhadap mendesak atau tidaknya sebuah masalah untuk segera
diselesaikan
2) Seriousness, yaitu ukuran kegawatan dari permasalahan yang terjadi
dimasyarakat.
3) Growth, yaitu aspek penilaian terhadap ada atau tidaknya potensi perkembangan yang
baik bila sebuah masalah dijadikan prioritas untuk diselesaikan.
Tabel 26.
Penetapan Prioritas Masalah
1 Balita kurus 4 3 3 10 IV
Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas, setelah dilakukan penilaian terhadap tiga
permasalahan, dihasilkan skor tertinggi ada pada masalah persentase balita pendek (TB/U)
(stunting), sehingga prioritas masalahnya adalah stunting.
64
c) Alternatif Pemecahan Masalah
1) Pohon Analisis Masalah
Akibat
Pengetahuan
Asupan zat gizi pada ibu balita rendah
ibu hamil rendah
65
2) Pohon Tujuan Masalah
66
3) Pohon Alternatif Pemecahan Masalah Jangka Panjang
67
d) Plan Of Action (POA)
Tabel 27.
POA Pendidikan Gizi
1. Penyuluhan Tujuan Umum: Setelah Ibu balita Metode: Dusun Waktu: Biaya:
kepada ibu mendapatkan dan kader Ceramah dan Gedangan Senin, 20 Rp.250.000
balita tentang penyuluhan tentang posyandu tanya jawab Lor Maret
pencegahan stunting pada anak, Pemateri: Desa 2023 Alat:
68
e) Matriks kegiatan
Tabel 28.
Kegiatan Penyuluhan Ibu Balita dan Ibu Kader mengenai stunting
69
Pada penyuluhan ini menggunakan media leaflet. Media leaflet adalah media berbentuk
selembar kertas yang berisi tulisan dan gambar. Leaflet dapat dilipat sehingga berukuran kecil
dan praktis dibawa sehingga memudahkan peserta untuk membaca materi yang ada dileaflet.
Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan materi yang dijelaskan secara ringkas dan lugas
(Simamora, 2009). Leaflet bisa meningkatkan pengetahuan dibandingkan denganmetode lain, hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Alvin (2016), mengenai pengaruh promosi
kesehatan dengan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan didapatkan bahwa media leflet
dalampromosi kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan.
70
4) Kerangka Acuan (KA) Pendidikan gizi dengan penyuluhan gizi dan demonstrasi
PMT pada kelompok sasaran
1. Latar Belakang
Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi
kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Anak dengan stunting umumnya lebih
kerdil dibandingkan dengan anak seusianya (Kemenkes, 2019). Rata-rata balita stunting di
Indonesia pada tahun 2005-2017 adanya sebanyak 36,4%. Pemantauan Status Gizi pada
balita (PSG) tahun 2017 menunjukkan prevalensi stunting balita masih tinggi yaitu sebesar
29,6% (Kemenkes, 2018). Kategori balita yang mengalami stunting didasarkan pada indeks
panjang badan menurut umur (PB/U atau TB/U) yaitu
-3 SD sd < -2 SD (Kemenkes, 2020).
Menurut Komalasari et al. (2020) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor
penyebab terjadinya stunting pada balita, yaitu status pemberian ASI, status gizi ibu saat
hamil, dan pendidikan ibu. Sebanyak 28 balita 53,6% diantaranya mengalami stunting dengan
ibu berpendidikan dasar. Terjadinya permasalahan gizi pada balita disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan gizi. Pengetahuan dapat ditingkatkan dengan adanya proses
pendidikan. Pengetahuan seorang ibu akan mempengaruhi status gizi balitanya, karena ibu
yang tahu bagaimana kebutuhan nutrisi bagi balitanya akan berusaha memenuhi kebutuhan
gizi balitanya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya (Jasmawati, 2020). Pendidikan
gizi merupakan suatu upaya untuk membuat seseorang atau sekelompok masyarakat sadar
akan pentingnya gizi dalam kehidupan (Nuryanto, 2014).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya memberikan tambahan
makanan untuk menambah asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi agar tercapainya
status gizi yang baik pada balita (Kemenkes, 2016). Pelatihan gizi merupakan suatu
pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu ataupun masyarakat yang
diperlukan dalam peningkatan atau mempertahankan status gizi baik. Pendidikan pelatihan
kepada masyarakat adalah masyarakat yang ditempatkan sebagai subjek pendidikan yang
artinya masyarakat diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan (Zubaidi, 2009).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi
Universitas Muhammadiyah Surakarta ingin melakukan sebuah kegiatan
71
penyuluhan dan demonstrasi dengan tema “Cegah Stunting dengan Protein Hewani” di
wilayah Kecamatan Kebakkramat II yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat mengenai masalah stunting pada balita.
2. Tujuan Umum
Memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan PMT kepada ibu balita dalam rangka
“Cegah Stunting dengan Protein Hewani”.
3. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pengetahuan ibu balita untuk mencegah stunting dengan protein
hewani
b) Memberikan informasi kepada ibu balita terkait pembuatan PMT
4. Bentuk Kegiatan
a) Penyuluhan gizi “Cegah Stunting Dengan Protein Hewani”
b) Demonstrasi Pembuatan PMT “Sate Perkedel Telur Puyuh”
72
A. Pelaksanaan Penyuluhan Gizi
Nama Kegiatan= Penyuluhan gizi “Cegah Stunting Dengan Protein Hewani”
1) Waktu Pelaksanaan
Hari = Senin
Tanggal = 20 Maret 2023
Jam = 08.00 sd selesai
Tempat = Posyandu Dusun Gedangan Lor, Desa Kaliwuluh, Kecamatan
Kebakkramat II, Kabupaten Karanganyar.
2) Sasaran
Ibu balita dan ibu kader di posyandu Gedangan Lor
3) Narasumber
Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
4) Metode
Metode yang dilakukan yaitu dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab
5) Susunan Pelaksana Kegiatan
Pelindung = Firmansyah, S.Gz., M.Gz (Supervisor Akademik)
Penasehat = Bekti Purbiati, AMG (Clinical Instructur)
Ketua Pelaksana = Amanda Dwi Wijayanti
Sie Acara = Siti Halimatus Sadiyah
Sie Perlengkapan = Istika Raka Siwi dan Grishella Diandra Salsabila
Sie Dokumentasi = Amanda Dwi Wijayanti
Pemateri = Siti Halimatus Sadiyah
73
6) Jadwal Acara
Tabel 29.
Susunan Acara Kegiatan
7) Pembiayaan Swadana
Tabel 30.
Rincian Pembiayan Swadana
8) Materi
a. Definisi stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah
lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan
hingga usia dua tahun atau pada periode 1000 hari pertama kehidupan
b. Penyebab Stunting
1. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi saat hamil
74
2. Ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
3. Terbatasnya akses ke makanan bergizi
4. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
c. Dampak Balita Stunting
1. Dampak jangka pendek:
a) Terganggunya perkembangan otak
b) Kecerdasan berkurang
c) Pertumbuhan fisik yang pendek
d) Gangguan metabolisme dalam tubuh
2. Dampak jangka panjang
a) Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar
b) Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit
c) Risiko tinggi untuk muncuknya penyakit diabetes, obesitas, stroke
diusia tua
d) Cara Pencegahan Stunting
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hami
2. Memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
3. Membiasakan pola makan sehat
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
5. Memberikan makanan tambahan untuk balita
6. Rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
75
Gambar 10.
Grafik Nilai Pretest dan Posttest
0
Nilai Pretest Nilai Posttest
<80 12 5
≥80 4 11
<80≥80
76
B. Pelaksanaan Demonstrasi PMT
1) Nama Kegiatan= Demonstrasi PMT “Sate Perkedel Telur Puyuh”
2) Waktu
Hari = Senin
Tanggal = 20 Maret 2023
Jam = 08.00 sd selesai
Tempat = Posyandu Dusun Gedangan Lor, Desa Kaliwuluh,
Kecamatan Kebakkramat II, Kabupaten Karanganyar.
3) Sasaran = Ibu balita dan ibu kader di posyandu Gedangan Lor
4) Narasumber = Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
5) Metode
Metode yang dilakukan yaitu dengan metode ceramah, diskusi, tanya
jawab
6) Susunan Pelaksana Kegiatan
1. Pelindung = Firmansyah, S.Gz., M.Gz (Supervisor Akademik)
2. Penasehat = Bekti Purbiati, AMG (Clinical Instructur)
3. Ketua Pelaksana = Amanda Dwi Wijayanti
4. Sie Acara = Siti Halimatus Sadiyah
5. Sie Perlengkapan = Istika Raka Siwi dan Grishella Diandra Salsabila
6. Sie Dokumentasi = Amanda Dwi Wijayanti
7. Pemateri = Istika Raka Siwi dan Grishella Diandra Salsabila
7) Jadwal Acara
Tabel 30.
Jadwal Acara Kegiatan
77
8) Pembiayaan Swadana
Tabel 31.
Pembiayaan Swadana
9) Jadwal Acara
Tabel 32.
Susunan Acara Kegiatan
78
7) Garam secukupnya
8) Lada secukupnya
9) Mayonaise
10) Minyak goreng
c. Cara Pengolahan
1) Rebus telur puyuh sampai matang, lalu kupas telur puyuh
2) potong kentang lalu direbus, tiriskan dan haluskan lalu iris wortel dan daun
seledri
3) Campurkan kentang yang telah dihaluskan, wortel dan daun seledri yang telah
diiris, tepung maizena, garam, lada, dan bawang putih yang telah dihaluskan
4) Aduk hingga merata. Ambil sedikit adonan lalu pipihkan, isi dengan telur
puyuh dan bentuk bulat
5) Panaskan minyak goreng, lalu goreng adonan yang telah dibentuk bulat hingga
kecoklatan dan matang
6) Angkat dan tiriskan, tusuk adonan yang telah digoreng dengan tusukan hingga
menjadi sate
7) Sate perkedel telur puyuh siap disajikan dengan saos tomat dan
mayonaise
d. Informasi Nilai Gizi
Nilai Gizi Sate Perkedel Telur Puyuh dalam 1 porsi :
1) Energi = 332,1 kkal
2) Protein = 8,6 gram
3) Lemak = 17 gram
4) Karbohidrat = 36,6 gram
5) Serat = 2,1 gram
6) Vitamin A = 929
7) Vitamin C = 13,9 mg
8) Zat besi = 2,7 mg
9) Zinc = 1,1 mg
79
11) Rincian Biaya Menu PMT
Tabel 32.
Biaya Sate Perkedel Telur Puyuh dalam 1 porsi
3. Wortel 10 gram Rp 60
4. Seledri 5 gram Rp 25
7. Garam 3 gram Rp 42
Total Rp 4.941
80
Gambar 11.
Grafik Penilaian Aspek Rasa
RASA
Tidak Sangat
suka; 10% suka; 10%
Suka; 30%
Netral; 50%
Berdasarkan aspek rasa, dari 10 panelis sebanyak 1 (10%) panelis tidak suka, 3
(30%) panelis suka dengan rasa produk, 1 (10%) panelis sangat suka, dan 5 (50%) panelis memilih
netral untuk rasa produk. Rasa yang dihasilkan dari menu pmt yaitu gurih. Pada sate perkedel telur
puyuh terdapat tambahan wortel, daun bawang, dan telur puyuh yang dapat meningkatkan rasa dan
variasi pada sate perkedel telur puyuh. Sebagian panelis merasa sate perkedel telur puyuh kurang
rasa asin, hal tersebut disebabkan oleh perbedaan selera atau sensitivitas asin pada masing-masing
individu. Individu yang mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi akan cenderung
membutuhkan garam lebih banyak untuk memperoleh sensasi rasa yang sama dibandingkan dengan
individu yang lebih tidak sensitif terhadap garam. Dengan kata lain, kebiasaankonsumsi makanan
dengan kadar garam tinggi akan meningkatkan ambang rangsangan terhadap rasa asin (Hasanah,
2014).
81
Gambar 12.
Grafik Penilaian Aspek Warna
WARNA
Sangat suka; 40%
Suka; 60%
Berdasarkan aspek warna, dari 10 panelis sebanyak 6 (60%) panelis memilih suka
terhadap warna produk dan sebanyak 4 (40%) panelis memilih sangat suka. Warna yang dihasilkan
dari sate perkedel telur puyuh yaitu warna kuning dengan tambahan warna orange dan hijau dari
wortel dan daun bawang, sehingga warna yang dihasilkan dari terlihat lebih menarik.
Gambar 13.
Grafik Penilaian Aspek Tekstur
TEKSTUR
Netral; 10%
Suka; 40%
Berdasarkan aspek tekstur, dari 10 panelis sebanyak 4 (40%) panelis memilih suka, 5
(50%) panelis memilih sangat suka, dan 1 (10%) panelis memilih netral terhadap tekstur produk.
Sate perkedel telur puyuh memiliki tekstur yang lembut, sehingga responden dapat dengan mudah
mengunyah dan menelannya.
82
5) POA dan Evaluasi Program Gizi di Puskesmas
83
2. Evaluasi Program Gizi di Puskesmas
Tabel 35. Evaluasi Program Gizi
84
BAB V
A. Kesimpulan
1. Penilaian status gizi pada 80 balita secara langsung didapatkan hasil berdasarkan
indikator:
a) BB/U terdapat 1 balita berat badan kurang, 75 balita memiliki berat badan
normal, dan 4 balita memiliki risiko berat badan lebih.
b) TB/U terdapat 1 balita pendek, 78 balita normal dan 1 balita tinggi.
c) BB/TB terdapat 1 balita gizi kurang, 72 balita gizi baik, 7 balita risiko gizi lebih
d) IMT/U terdapat 75 balita gizi baik, dan 5 balita risiko gizi lebih
2. Berdasarkan analisis data sekunder 4 Desa selama 1 tahun terakhir didapatkan hasil dari
indikator
a) BB/U Balita yang memiliki BB sangat kurang hanya terdapat di desa Malanggaten
sebesar 0,50%, BB kurang paling banyak ditemukan di desa Pulosari sebesar 12,4%,
BB normal paling banyak ditemukan di Desa Malanggaten 85,6%, dan BB lebih
paling banyak ditemukan di desa Pulosari sebesar 10%.
b) TB/U Balita pendek paling banyak terdapat pada desa Alastuwo sebesar 2% dan
balita normal paling banyak terdapat pada desa Kaliwuluh
c) BB/PB&TB balita status gizi kurang paling banyak di desa Pulosari sebesar 1,49%,
gizi baik paling banyak terdapat di desa Alastuwo sebesar 88,19%, Gizi lebih paling
banyak terdapat pada desa Malanggaten sebesar 4,95%, dan Obesitas paling banyak
terdapat pada desa Pulosari.
B. Saran
Setelah kurang lebih selama 1 bulan kerja praktik melakukan observasi, pengamatan dan
wawancara selama praktik kerja lapangan pada Puskesmas Kebakkramat 2. Maka kami
memberikan saran untuk Instansi Puskesmas dan mahasiswa sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan, sebelum terjun langsung ke lapangan harus
emiliki bekal materi mengenai apa saja yang akan dipraktikan
b. Harus lebih memperhatikan mengenai keaktifan untuk memperoleh keterangan
mengenai apa saja yang masih belum diketahui dengan bertanya kepada pembimbing
85
c. Memanfaatkan waktu senggang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan laporan mengenai topik yang sedang dianalisis
d. Tetap menjaga suasana seakrab mungkin terhadap pembimbing dan seluruh staff yang
ada di lingkup Puskesmas
2. Bagi Instansi Puskesmas
a. Dalam penerimaan mahasiswa yang melaksanakan praktik kerja lapangan hendaknya
memberikan tempat khusus dimana nantinya bagian ini dapat mengkoordinir dan
pengarahan serta pengetahuan keepada mahasiswa yang melaksanakan praktik kerja
lapangan
b. Para mahasiswa diberikan tugas sesuai dengan program keahlian yang dimilikinya
biarpun berbeda tetapi masih ada kaitannya dengan jurusn
c. Para pembimbing lapangan mau membagikan Sebagian ilmunya kepada mahasiswa
praktik kerja lapangan
86
Lampiran 1. Data Primer Pengukuran Status Gizi Balita
Cara
J Keteranga keteranga Keteranga
No. Nama Tgl lahir BB TB LK Pengukura BB/TB Keterangan BB/U TB/U IMT/U
K n n n
n
Istika Raka Siwi
1. An. SY L 18-07-2020 12,8 89,3 49 Berdiri 0,08 Gizi baik -0,53 BB Normal -1,14 Normal 0,26 Gizi baik
(Normal) (normal)
2. An. HA P 29-08-2021 8,6 75 46 Berdiri -0,86 Gizi baik -1,53 BB Normal -1,88 Normal -0,52 Gizi baik
(Normal) (normal)
3. An. DE P 21-06-2021 11,6 85 46,5 Berdiri 0,20 Gizi baik 0,57 BB Normal 0,74 Normal 0,19 Gizi baik
(Normal) (normal)
4. An. AH P 16-01-2022 9,3 73,7 44,5 Telentang 0,48 Gizi baik -0,06 BB Normal -0,96 Normal 0,68 Gizi baik
(Normal) (normal)
5. An. AL L 13-05-2021 10,5 79,8 46 Berdiri -0,05 Gizi baik -1 BB Normal -1,90 Normal 0,29 Gizi baik
(Normal) (normal)
6. An. A L 15-10-2022 7,2 65 43,7 Telentang -0,11 Gizi baik -0,36 BB Normal -0,39 Normal -0,17 Gizi baik
(Normal) (normal)
7. An. AP P 23-12-2019 12,2 94,3 46,5 Berdiri -1,34 Gizi baik -1,28 BB Normal -0,66 Normal -1,34 Gizi baik
(Normal) (normal)
8. An. NA P 19-06-2018 14,8 103, 46,6 Berdiri -1 Gizi baik -1,25 BB Normal -0,98 Normal -1 Gizi baik
2 (Normal) (normal)
9. An. DZ P 06-02-2022 10,1 77,3 44 Telentang 0,59 Gizi baik 0,74 BB Normal 0,7 Normal 0,48 Gizi baik
(Normal) (normal)
10 An. B L 22-6-2020 14,4 90,6 49 Berdiri 1,23 Resiko gizi 0,37 BB Normal -0,92 Normal 1,38 Beresiko
lebih gizi lebih
11 An. G L 23-07-2019 14,2 96,9 49 Berdiri -0,28 Gizi baik -0,77 BB Normal -0,99 Normal -0,23 Gizi baik
(Normal) (normal)
12 An. FA P 22-08-2018 14,6 99 48,5 Berdiri -0,26 Gizi baik -1,21 BB Normal -1,66 Normal -0,25 Gizi baik
(Normal) (normal)
13 An. R L 30-08-2022 9,5 77,5 46 Telentang -0,61 Gizi baik 1,46 Risiko bb 4,24 Tinggi -1,13 Gizi baik
(Normal) lebih (normal)
14 An. AR L 20-06-2022 8,6 70 44 Telentang 0,25 Gizi baik -0,26 BB Normal -0,76 Normal 0,26 Gizi baik
(Normal) (normal)
87
15 An. AL P 26-08-2020 15,2 99 48,5 Berdiri 0,19 Gizi baik 1,31 Risiko bb 2,21 Normal 0,00 Gizi baik
(Normal) lebih (normal)
16 An. MI L 01-08-2021 11,8 82,5 47 Berdiri 0,75 Gizi baik 0,44 BB Normal -0,16 Normal 0,78 Gizi baik
(Normal) (normal)
17 An. AR P 08-07-2021 10,2 78 47,5 Berdiri -0,01 Gizi baik -0,98 BB Normal -2,01 Normal 0,40 Gizi baik
(Normal) (normal)
18 An. E P 16-09-2021 10,2 78 46,5 Berdiri 0,41 Gizi baik -0,01 BB Normal -0,66 Normal 0,52 Gizi baik
(Normal) (normal)
19 An. J L 04-11-2021 10,7 78 46,5 Berdiri 0,56 Gizi baik 0,10 BB Normal -0,70 Normal 0,72 Gizi baik
(Normal) (normal)
20 An. A P 30-05-2020 13,7 93,7 46,3 Berdiri 0,13 Gizi baik 0,19 BB Normal 0,09 Normal 0,14 Gizi baik
(Normal) (normal)
88
14 An. Gi L 19-5-2022 9 77 43 Telentang -1,16 Normal -0,11 Normal 1,75 Normal -1,49 Gizi baik
15 An. Er P 25-9-2021 10,8 81,1 45 Berdiri 0,35 Normal 0,51 Normal 0,54 Normal 0,27 Gizi baik
16 An. Ad P 17-9-2018 16,8 104, 47,5 Berdiri 0,08 Normal -0,13 Normal -0,30 Normal 0,05 Gizi baik
7
17 An. Me L 19-4-2022 8,6 75 45 Telentang -1,23 Normal -0,78 Normal 0,30 Normal -1,31 Gizi baik
18 An. Kh P 30-7-2022 7,7 68,5 49,5 Telentang -0,21 Normal 0,27 Normal 0,91 Normal -0,34 Gizi baik
19 An. Za L 23-6-2020 11,9 87,8 48 Berdiri -0,47 Normal -1,23 Normal -1,70 Normal -0,22 Gizi baik
20 An. Fa L 23-1-2021 14,5 90 48 Berdiri 1,44 Berisiko gizi 1,30 Resiko BB 0,47 Normal 1,43 Berisiko
lebih lebih gizi lebih
89
Nama/Inisial JK Tanggal BB TB LK Cara BB/TB Keterangan BB/U Keterangan TB/U Keterangan IMT/U Keterangan
Lahir Pengukuran
PR P 24/03/2022 9,5 71,5 45 B 1,24 Risiko gizi 0,56 Normal -0,81 Normal 1,38 Risiko gizi
lebih lebih
SN P 25/04/2022 8 74 44 T -1,28 Normal -0,62 Normal 0,69 Normal -1,43 Normal
LH P 25/02/2022 8,3 71 43 T -0,09 Normal -0,73 Normal -1,41 Normal 0,12 Normal
DS P 07/12/2021 8,3 72,5 44,4 B -0.48 Normal -0.24 Normal -1,89 Normal -0,14 Normal
BH L 29/05/2021 10 80 44,4 B -0,53 Normal -1,35 Normal -1,92 Normal -0,20 Normal
AZ L 06/07/2020 14,5 95 47 B 0,53 Normal 0,48 Normal 0,22 Normal -0,46 Normal
NA L 17/03/2021 11,5 87,5 46 B -0,56 Normal -0,47 Normal -0,07 Normal -0,61 Normal
RI L 15/11/2022 7,1 64,5 40 T -0,08 Normal 0,19 Normal 0,39 Normal -0,05 Normal
ZE P 13/07/2019 13,5 94,5 48 B -0,07 Normal -0,97 Normal -1,57 Normal 0,04 Normal
SO P 19/10/2020 12,5 87,5 47 B 0,60 Normal 0,02 Normal -0,84 Normal 0,75 Normal
AF p 01/11/2019 13,1 94,5 48 B -0,41 Normal -0,87 Normal -1,05 Normal -0,34 Normal
SN P 16/04/2020 11,3 88 46 B -0,66 Normal -1,51 Normal -1,86 Normal -0,46 Normal
AN P 14/07/2022 7,3 68 42 T -0,66 Normal -0,70 Normal -0,31 Normal -0,73 Normal
DF P 13/02/2021 10,7 81 46 B 0,43 Normal -0,71 Normal -1,90 Normal 0,67 Normal
NZ L 13/12/2022 6,3 61 40 B 0,07 Normal -0,09 Normal -0,20 Normal 0,03 Normal
AL L 14/08/2019 14,3 96 44 B 0,15 Normal -0,66 Normal -1,29 Normal 0,26 Normal
AY L 27/02/2020 17,4 100 45 B 1,64 Risiko gizi 1,53 Risiko berat 0,77 Normal 1,54 Risiko gizi
lebih lebih lebih
MI P 01/11/2020 11,9 87,4 45 B 0,07 Normal -0,32 Normal -0,79 Normal 0,20 Normal
AS L 24/01/2019 14,4 99,1 47 B -0,44 Normal -1,13 Normal -1,37 Normal -0,35 Normal
HJ L 09/10/2021 11,1 81,4 46 B 0,40 Normal 0,28 Normal 0,04 Normal 0,38 Normal
90
2 tahun 11
2 Aini bulan 3/29/2020 -0.22 Gizi baik -1.57 Gizi baik -1.43 Gizi baik
2 tahun 8
3 Miska bulan 6/23/2020 -1.1 Gizi baik -1.21 Gizi baik -2.4 Gizi baik
1 tahun 2
4 Faris bulan 1/3/2022 0.07 Gizi baik -1.2 Gizi baik -2.6 Gizi baik
2 tahun 8
5 Annisa bulan 7/12/2020 -1.69 Gizi baik -1.73 Gizi baik -1.02 Gizi baik
3 tahun 5 Beresiko gizi
6 Syabila bulan 9/15/2019 1.37 lebih 1.48 Gizi baik 0.99 Gizi baik
4 tahun 11
7 Tasya bulan 4/9/2019 -0.69 Gizi baik -1.97 Gizi baik -2.41 Gizi baik
Muhammad Fathur 4 tahun 2
8 bulan 1/5/2019 -0.69 Gizi baik -1.35 Gizi baik -1.47 Gizi baik
4 tahun 2
9 Alfariski bulan 1/2/2019 -0.89 Gizi baik -1.57 Gizi baik -1.64 Gizi baik
4 tahun 3
10 Kevin bulan 12/6/2018 -0.05 Gizi baik -1.19 Gizi baik -1.88 Gizi baik
3 tahun 2
11 Vero bulan 12/27/2019 0.5 Gizi baik -0.5 Gizi baik -1.5 Gizi baik
3 tahun 1
12 Aisyah bulan 1/25/2020 -0.63 Gizi baik -0.78 Gizi baik -0.65 Gizi baik
2 tahun 4
13 Azizah bulan 11/8/1010 -1.78 Gizi baik -1.56 Gizi baik -0.64 Gizi baik
1 tahun 11
14 Nada bulan 3/29/2021 0.14 Gizi baik 0.63 Gizi baik 0.86 Gizi baik
2 tahun 8
15 Gendis bulan 7/6/2020 -0.26 Gizi baik -1.07 Gizi baik -1.61 Gizi baik
1 tahun 6
16 Elvano bulan 9/10/2021 -0.21 Gizi baik -0.47 Gizi baik -0.6 Gizi baik
3 tahun 1
17 Aqilla bulan 2/8/2020 0.85 Gizi baik 0.79 Gizi baik 0.33 Gizi baik
2 tahun 2 Beresiko gizi
18 Hasan bulan 1/1/2021 1.78 lebih -1.19 Gizi baik -0.03 Gizi baik
4 tahun 7
19 Rafa Kaira bulan 8/11/2018 -0.59 Gizi baik -1.45 Gizi baik -1.74 Gizi baik
3 tahun 7
20 Rayyan bulan 8/23/2019 -1.05 Gizi baik -0.72 Gizi baik -1.82 Gizi baik
91
Lampiran 2. Dokumentasi Pengukuran Antropometri Balita
1. Pengukuran BB
1
2. Pengukuran TB&PB
2
3. Pengukuran Lingkar Kepala
3
4
Lampiran 3. Data Primer Pengukuran Status Gizi WUS
No. Nama Usia BB TB IMT KETERANGAN
(kg) (cm) (kg/m2)
Istika Raka Siwi
1. Ny. W 38 57,6 154,2 24,22 Normal
Gemuk tingkat
2. Ny. Da 23 84 156 34,52
berat
Gemuk tingkat
3. Ny. D 26 64 154 26,99
ringan
Gemuk tingkat
4. Ny. Sh 34 67,9 161 26,19
ringan
Gemuk tingkat
5. Ny. Sw 32 66,7 154,7 27,87 berat
6. Ny. S 37 62,4 159,6 24,50 Normal
Gemuk tingkat
7. Ny. F 31 68 150,5 30,02
berat
8. Ny. N 38 48,4 151,6 21,06 Normal
Gemuk tingkat
9. Ny. E 33 60,3 146,5 28,10
berat
Gemuk tingkat
10. Ny. N 23 60,8 147 28,14
berat
11. Ny. S 42 37 141,5 18,48 Normal
Gemuk tingkat
12. Ny. A 31 73,8 153 31,53
berat
Kurus tingkat
13. Ny. Dr 27 38,4 149 17,30
ringan
Gemuk tingkat
14. Ny. S 29 46,3 1345 25,59
ringan
15. Ny. S 39 46,9 144,5 22,46 Normal
16. Ny. L 27 44,8 153 19,14 Normal
17. Ny. D 20 62,1 157,6 25,00 Normal
18. Ny. Yu 33 49 154,5 20,53 Normal
19. Ny. Fi 26 43,3 151 18,99 Normal
Gemuk tingkat
20. Ny. D 26 83,5 151,1 36,57
berat
No Nama Usia BB TB IMT Keteran
(Tahun (Kg) (Cm) (Kg/m2 ) gan
)
1 Ny. 25 62,2 150 27,6 Gemuk
Yu tingkat
berat
2 Ny. 26 56,4 160,8 21,8 Normal
Da
3 Ny. 24 55,3 144,5 26,7 Gemuk
Wi tingkat
ringan
4 Ny. 35 58,3 154 24,5 Normal
Su
5
5 Nu. Sr 28 70,8 150 31,4 Gemuk
tingkat
berat
6 Ny. 40 65,4 149 29,4 Gemuk
Se tingkat
berat
7 Ny. 35 46,6 150 20,7 Normal
Ss
8 Ny. 34 64,2 157 26,0 Gemuk
Da tingkat
ringan
9 Ny. 34 41,7 138 21,9 Normal
Sp
10 Ny. 28 76,5 152 33,1 Gemuk
Pu tingkat
berat
11 Ny. 36 48,5 160 18,9 Normal
Wa
12 Ny. St 35 50,4 152 21,8 Normal
13 Ny. 36 47,7 152 20,6 Normal
Wr
14 Ny. Ti 42 50,3 151 22,3 Normal
15 Ny. 25 51,1 153 21,8 Normal
Ay
16 Ny. 28 55,9 155 23,2 Normal
De
17 Ny. 30 57,7 153 24,6 Normal
Dw
18 Ny. 40 60,1 157 24,4 Normal
Ta
19 Ny. 42 65,4 152 28,3 Gemuk
Ba tingkat
berat
20 Ny. 39 55,2 154 23,2 Normal
La
6
SU 38 44,7 152,2 19,29 Normal
TR 37 55,3 139 28,62 Gemuk Berat
MU 32 67,2 160 26,25 Gemuk Ringan
YA 27 52,6 153,2 22,41 Normal
RI 35 58,8 142,5 28,95 Gemuk Berat
DI 30 48 146,5 22,36 Normal
SU 40 59,8 153 25,54 Gemuk Ringan
SA 34 55,2 152,2 23,82 Normal
LE 33 57,2 153,7 24,21 Normal
7
Lampiran 3. Dokumentasi Pengukuran Antropometri WUS
8
9
Lampiran 4. Data Primer Pengukuran Status Gizi Lansia
No. Nama Usia BB (kg) TB (cm) IMT KETERANGAN
(kg/m2)
Istika Raka Siwi
Gemuk tingkat
1. Tn. At 55 61,4 1,54 25,89
ringan
2. Ny. S 68 52,7 1,559 21,68 Normal
Kurus tingkat
3. Ny. Sm 52 42,9 1,525 18,45
ringan
4. Ny. St 58 53,7 1,51 23,55 Normal
5. Ny. Sy 68 52,7 1,559 21,68 Normal
Gemuk tingkat
6. Ny. Sg 57 52 1,44 25,08
ringan
Ny.
7. 57 49,6 1,47 22,95 Normal
Smr
Ny. Gemuk tingkat
8. 69 61,1 1,55 25,43
Srm ringan
Gemukt tingkat
9. Ny. N 58 55,8 1,484 25,34
ringan
Gemuk tingkat
10. Ny. Sw 52 63 1,525 27,09
berat
11. Ny. Sh 56 53 1,5 23,56 Normal
12. Ny. R 67 37,5 1,52 16,23 kurus tingkat berat
Gemuk tingkat
13. Ny. W 57 58,6 1,428 28,74
berat
14. Ny. K 61 54,2 1,488 24,48 Normal
15. Ny. Sgy 55 56,9 1,565 23,23 Normal
Gemuk tingkat
16. Ny. P 81 53,7 1,46 25,19
ringan
17. Tn. S 65 55,7 1,56 22,89 Normal
Kurus tingkat
18. Ny. Sd 69 38,2 1,46 17,92
ringan
19. Ny. Wg 52 40 1,43 19,56 Normal
Gemuk tingkat
20. Ny. L 55 76,5 1,511 33,51
berat
10
9 Tn. Sw 73 L 52,1 155 21,7 Normal
10 Ny. Sa 70 P 49,4 148 22,5 Normal
11 Tn. Si 59 L 60,6 150 26,9 Gemuk
tingkat ringan
12 Ny. Sa 58 P 58,8 152 25,4 Gemuk
tingkat ringan
13 Tn. Hs 77 L 65,6 158 26,3 Gemuk
tingkat ringan
14 Ny. Ed 50 P 56,7 152 24,5 Normal
15 Tn. Ng 69 L 66,9 162 25,5 Gemuk
tingkat ringan
16 Ny. Su 70 P 50,1 150 22,2 Normal
17 Ny. Wa 58 P 58,4 154 24,6 Normal
18 Tn. Sa 61 L 55,7 153 23,8 Normal
19 Ny. Sp 57 P 68,9 155 28,7 Gemuk
tingkat berat
20 Tn. S 78 P 55,1 160 21,5 Normal
11
Mas
5 Rochan 76 51,2 1,463 23,92 Normal
6 Sukati 66 55 1,582 21,98 Normal
7 Eko Widodo 71 43,4 1,45 20,64 Normal
8 Sri rejeki 67 47,2 1,505 20,84 Normal
9 Suyanti 65 43,22 1,47 20,00 Normal
10 Sukatno 81 56,21 1,405 28,47 Gemuk tingkat berat
11 Suroto 70 40,22 1,51 17,64 Kurus tingkat ringan
12 Sugiyem 71 45,21 1,545 18,94 Normal
Joko
13 supriyanto 78 43,01 1,534 18,28 Normal
14 Umi Sunarti 70 61,2 1,62 23,32 Normal
15 Triyatno 68 53,2 1,55 22,14 Normal
16 Sri Santoso 64 44,87 1,509 19,71 Normal
17 Mukidi 63 65 1,55 27,06 Gemuk tingkat berat
18 Sunarno 63 56,7 1,5 25,20 Gemuk tingkat berat
19 Rantiniyati 62 78,4 1,59 31,01 Gemuk tingkat berat
20 Sunarmi 75 75,2 1,51 32,98 Gemuk tingkat berat
12
Lampiran 5. Dokumentasi Pengukuran Antropometri Lansia
13
Lampiran 6. Penilaian Konsumsi Pangan (Individu)
a. Responden 1 (Istika Raka Siwi)
Nama : An. Az Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 2 tahun 5 bulan Alamat : Pulosari
Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Hari ke-1
Pagi Nasi putih Nasi putih 75 97,5 1,8 0,2 21,5
(08.00) Sayur sop Wortel 20 5,2 0,2 0 1
Kol 10 2,2 0,1 0 0,4
Tempe goreng Tempe goreng 25 88,5 4,3 6,7 3,8
10.00 Wafer Wafer 20 61,2 1,2 0,5 12,8
Biskuit Biskuit roma 20 96,3 3,7 1,5 14,1
Siang Susu Susu bebelac 36 169,9 6 6 24
(12.30) Air 250 0 0 0 0
Pudding Agar-agar 4 15 0 0 5
coklat
gula 13 50,3 0 0 13
Air 50 0 0 0 0
Sore Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
17.00 Ayam goreng Ayam 40 114 10,8 7,6 0
Minyak 5 43,1 0 5 0
Tempe goreng Tempe goreng 25 88,5 4,3 6,7 3,8
Sayur sop Wortel 20 5,2 0,2 0 1
kol 10 2,2 0,1 0 0,4
20.00 Susu Susu bebelac 36 169,9 6 6 24
Air 250 0 0 0 0
Jumlah total 1074 39,9 40,3 139,1
Hari ke-2
Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
Makanan (kkal) (g) (g) (g)
Pagi Pop mie Pop mie soto 60 250 6 8 37
(08.00)
Siang Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
(12.30) Ayam goreng Ayam 40 114 10,8 7,6 0
Minyak 5 43,1 0 5 0
Pudding Agar-agar 4 15 0 0 5
coklat
gula 13 50,3 0 0 13
Air 50 0 0 0 0
Sore Rambutan Rambutan 100 144,5 5,6 2,2 21,1
16.00 Biskuit Biskuit roma 20 96,3 3,7 1,5 14,1
20.00 Susu Susu bebelac 36 169,9 6 6 24
Air 250 0 0 0 0
Jumlah total 991,2 33,3 35,4 128,5
Hari ke-3
14
Jam Hidangan Bahan Berat Energ Protei Lemak KH (g)
Makanan i n (g) (g)
(kkal)
Pagi Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
(08.00) Sayur bayam Bayam 30 11,1 1,1 0,1 2,2
Wortel 15 3,9 0,1 0 0,7
Tempe goreng Tempe 25 88,5 4,3 6,7 3,8
goreng
Mie goreng Mie 15 21,2 0,7 0,1 4,2
10.00 Wafer Wafer coklat 30 91,8 1,9 0,8 19,1
Siang Pudding Agar-agar 4 15 0 0 5
(12.30) coklat
gula 13 50,3 0 0 13
Susu Susu bebelac 36 169,9 6 6 24
Air 250 0 0 0 0
Sore Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
17.00 Sayur bayam Bayam 30 11,1 1,1 0,1 2,2
Wortel 15 3,9 0,1 0 0,7
20.00 Susu Susu bebelac 36 169,9 6 6 24
Air 250 0 0 0 0
Jumlah total 766,6 23,7 20 127,5
15
06.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Pagi Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
(08.00) Ikan bandeng Ikan bandeng 25 21 3,7 0,6 0
goreng Minyak 5 43,1 0 5 0
10.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
13.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
15.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Sore Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
17.00 Ikan bandeng Ikan bandeng 25 21 3,7 0,6 0
goreng Minyak 5 43,1 0 5 0
19.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
21.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Jumlah total 1158,8 39,8 41,4 142,6
Hari ke-3
Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak KH (g)
Makanan (kkal) (g) (g)
06.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Pagi Sate ayam Sate ayam 30 94,2 7,7 6,9 0
(08.00) Lontong Lontong 25 47 0,6 1 8,9
10.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
12.30 Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
Ayam goreng Sayap ayam 40 59,2 5,6 3,9 0
Minyak 5 43,1 0 5 0
15.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Oreo Oreo 29 140 1 6 20
Sore Nasi putih Nasi putih 50 65 1,2 0,1 14,3
17.00 Telur orak Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6
arik Minyak 3 25,9 0 3 0
18.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
20.00 Susu Susu chil kid 35 150,1 5 5 19
Air 180 0 0 0 0
Jumlah total 1375,2 49,2 56,8 153,1
16
Lampiran 7. Dokumentasi Survei Konsumsi Pangan
17
Lampiran 8. Formulis Household Food Record (Penilaian Konsumsi Pangan
Keluarga)
a. Responden 1 (Istika Raka Siwi)
Responden Anggota Usia Jenis Kelamin Man Value
Keluarga
Ny. L Ayah 33 th Laki-laki 1
Ibu 34 th Perempuan 0,9
Anak 1 5,5 th Perempuan 0,4
Anak 2 2,5 th Perempuan 0,15
Nenek 54 Perempuan 0,9
Total Man Value 3,35
18
Ayam
goreng 640 191,04 171,94 76,42 28,66 171,94
Sambal
bawang 50 17,86 16,07 16,07
Pudding 50 50,00
Total 447,71 402,94 171,94 114,48 402,94
5 Nasi 800 238,81 214,93 95,52 35,82 214,93
Ayam
goreng 200 59,70 53,73 23,88 8,96 53,73
Bubur
sun 100
Pudding 50 50,00
Tempe
goreng 200 59,70 78,26 34,78
Perkedel 250 74,63 67,16 29,85 11,19 67,16
soto 875 357,14 321,43 142,86 53,57
Kerupuk 40 16,33 14,69 6,53 2,45
Total 806,31 750,20 333,42 161,99 335,82
6 Nasi 650 194,03 174,63 77,61 29,10 174,63
Ayam
goreng 160 47,76 42,99 19,10 7,16 42,99
Tempe
20
ibu Analisi zat gizi
FR_Rata- E P L KH
Makanan FR1 FR2 FR3 FR4 FR5 FR6 FR7 rata
Nasi 148,57 151,72 101,01 214,93 214,93 174,63 214,93 174,39 226,71 4,19 0,35 49,88
Mie goreng 99,78 73,47 86,63 281,55 8,32 5,54 49,03
Bebek
goreng 193,43 193,43 651,86 36,75 54,93 0,00
Ayam
goreng 171,94 53,73 42,99 89,55 297,31 23,46 20,69 3,31
Tempe
goreng 107,46 119,4 78,26 64,29 92,35 326,92 15,79 24,84 14,13
Sayur sop 74,63 74,63 77,62 1,34 5,22 7,84
Sayur daun
singkong 53,73 53,73 33,26 1,02 2,74 1,99
Sayur
Paklay 67,16 67,16 41,57 0,87 4,10 1,14
Sayur
Bayam 26,87 26,87 5,08 0,27 0,03 1,10
Pecel Sayur 12,86 80,36 46,61 36,95 2,41 2,39 2,72
Sambal
bawang 16,07 16,07 16,41 0,61 0,88 2,91
Perkedel 67,16 67,16 95,97 4,90 4,97 9,34
Soto 321,43 321,43 347,14 23,79 14,79 27,96
Kerupuk 14,69 14,69 55,97 0,04 0,01 13,41
TOTAL 3244,7 150,3 188,1 244,7
21
Soto 142,86 321,43 154,29 10,57 6,57 12,43
Kerupuk 6,53 14,69 24,88 0,02 0,01 5,96
TOTAL 1261,14 66,70 70,30 89,91
22
Sambal
bawang 12,86 16,07 16,07 14,77 0,55 0,80 2,62
TOTAL 1992,80 91,97 135,95 105,55
23
Sambal
goreng
colo 265 94,64 85,18 85,18 94,64
Sayur
rebung 132,5 47,32 42,59 42,59 47,32
Botok 132,5 41,41 37,27 37,27 16,56 41,41
Kerupuk 53 16,56 14,91 14,91 6,63 16,56
Total 921,79 829,61 829,61 290,00 921,79
5 Nasi 1000 312,50 281,25 281,25 125 312,50
Soto 250 78,13 70,31 70,31 31,25 78,13
Tempe 200 71,43 64,29 64,29 71,43
Tahu 200 62,50 56,25 56,25 25,00 62,50
Kerupuk 100 31,25 28,13 28,13 12,50 31,25
Nasi soto 250 250,00
Nasi
tumpang 150 150 150
telur
ceplok 55 55
telur asin 55 55 55
Total 760,80 805,22 500,22 193,75 760,80
6 Nasi 1000 312,50 281,25 281,25 125 312,50
Urap 600 214,29 192,86 192,86 214,29
Oseng
tempe 200 71,43 64,29 64,29 71,43
Sayur
bening
bayam 600 187,50 168,75 168,75 75,00 187,50
Ayam
goreng
tepung 300 93,75 84,38 84,38 37,50 93,75
Kerupuk 40 12,5 11,25 11,25 5 12,5
Sambal 100 35,71 32,14 32,14 35,71
Total 927,68 834,91 834,91 242,50 927,68
7 Nasi 1360 425,00 382,50 382,50 170 425,00
Gudeg 340 121,43 109,29 109,29 121,43
Sambal
goreng
colo 340 121,43 109,29 109,29 121,43
Kerupuk 34 10,63 9,56 9,56 4,25 10,63
Sayur
asem 680 212,50 191,25 191,25 85,00 212,50
Telur
goreng 340 106,25 95,63 95,63 42,50 106,25
Tempe
goreng 340 121,43 109,29 109,29 121,43
Teri
goreng 68 24,29 21,86 21,86 9,71 24,29
Total 1142,95 1028,65 1028,65 311,46 1142,95
24
Ayah Analisi zat gizi
FR_Rata- E P L KH
Makanan FR1 FR2 FR3 FR4 FR5 FR6 FR7 rata
Nasi 475 500,00 112,24 238,81 238,81 194,03 238,81 285,39 371,01 6,85 0,57 81,62
Bayam 25 25,00 9,25 0,93 0,05 1,83
Ikan
187,5
bandeng 187,50 157,31 27,75 4,31 0,00
Daging
125
ayam 135,94 93,75 118,23 392,52 30,98 27,31 4,37
Botok 103,57 41,41 72,49 275,46 29,36 17,40 6,89
Oseng kikil 51,79 51,79 36,25 3,37 2,43 0,00
Telur 106,25 106,25 164,79 13,39 11,26 1,17
Telur asin 55 55,00 85,31 32,23 5,83 0,61
Teri goreng 24,29 24,29 102,24 4,15 4,71 0,00
Tempe
142,86
goreng 71,43 107,15 379,31 8,68 28,82 16,39
Tahu 62,5 62,50 47,50 9,94 3,00 1,19
Sayur
tempe 71,43 71,43 121,43 88,10 233,55 1,59 14,98 14,71
Sayur asem 142,86 212,5 177,68 87,06 28,25 4,80 10,13
Sayur sop 45,31 45,31 47,12 0,82 3,17 4,76
Sayur
Rebung 47,32 47,32 6,10 0,85 0,09 0,99
Sayur
Bening 187,5 187,50 61,88 1,88 0,56 14,06
Urap 214,29 214,29 70,72 2,57 0,64 16,07
Gudeg 121,43 121,43 53,43 1,70 0,24 12,39
Timun 142,68 142,68 18,41 1,00 0,14 4,00
Sambal 21,43 36,25 35,71 31,13 31,78 1,18 1,71 5,63
Kerupuk 14,29 71,43 18,13 16,56 31,25 12,5 10,63 24,97 95,14 0,07 0,02 22,80
sambal colo 94,64 121,43 108,04 110,31 4,11 5,94 19,56
soto 250 250,00 162,50 3,00 0,25 35,75
TOTAL 2998,95 214,63 138,27 274,91
25
Daging
112,5
ayam 122,34 84,38 106,41 353,28 27,88 24,58 3,94
Botok 93,21 37,27 65,24 247,91 26,42 15,66 6,20
Oseng kikil 46,61 46,61 32,63 3,03 2,19 0,00
Telur 55 95,63 75,32 116,82 9,49 7,98 0,83
Teri goreng 21,86 21,86 92,01 3,74 4,24 0,00
Tempe
128,57
goreng 64,29 96,43 341,36 7,81 25,94 14,75
Tahu 56,25 56,25 42,75 8,94 2,70 1,07
Sayur
tempe 64,29 64,29 109,29 79,29 210,20 1,43 13,48 13,24
Sayur asem 128,57 191,25 159,91 78,36 25,43 4,32 9,11
Sayur sop 40,78 40,78 42,41 0,73 2,85 4,28
Sayur
Rebung 47,32 47,32 6,10 0,85 0,09 0,99
Sayur
Bening 168,75 168,75 55,69 1,69 0,51 12,66
Urap 192,86 192,86 63,64 2,31 0,58 14,46
Gudeg 109,29 109,29 48,09 1,53 0,22 11,15
Timun 128,57 128,57 16,59 0,90 0,13 3,60
Sambal 19,29 32,62 32,14 28,02 28,61 1,06 1,54 5,07
Kerupuk 12,86 64,29 16,31 14,91 28,13 11,25 9,56 22,47 85,61 0,07 0,02 20,52
sambal colo 85,18 109,29 97,24 99,28 3,70 5,35 17,60
Nasi
tumpang 150 150,00 274,50 8,40 5,40 47,85
TOTAL 2729,08 168,33 122,27 264,29
26
Sayur asem 128,57 191,25 159,91 78,36 25,43 4,32 9,11
Sayur sop 40,78 40,78 42,41 0,73 2,85 4,28
Sayur
Rebung 47,32 47,32 6,10 0,85 0,09 0,99
Sayur
Bening 168,75 168,75 55,69 1,69 0,51 12,66
Urap 192,86 192,86 63,64 2,31 0,58 14,46
Gudeg 109,29 109,29 48,09 1,53 0,22 11,15
Timun 128,57 128,57 16,59 0,90 0,13 3,60
Sambal 19,29 32,62 32,14 28,02 28,61 1,06 1,54 5,07
Kerupuk 12,86 64,29 16,31 14,91 28,13 11,25 9,56 22,47 85,61 0,07 0,02 20,52
sambal colo 85,18 109,29 97,24 99,28 3,70 5,35 17,60
TOTAL 2310,63 158,48 118,72 178,27
27
Lampiran 9. Lampiran NCP
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama (initial) : Tn. Sa No RM : -
Umur : 39 th Ruang : -
Jenis Kelamin : Laki – laki Tgl Masuk : 27 Maret 2023
Agama : - Tgl Kasus : 27 Maret 2023
Pekerjaan/Penghsilan : Wiraswasta Alamat : Gedangan, Kaliwuluh
Pendidikan : - Diagnosis : DM, Hipertensi dan
Medis Kolesterol
Aktivitas fisik : Sedang Suku/Bangsa : Jawa
2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Badan terasa tidak enak, pegal linu dibagian kaki dan tangan,
pusing, terdapat luka pasca operasi di bagian telapak tangan
Riwayat Penyakit DM
Keluarga
28
3. Riwayat Gizi
Alergi/ pantangan terhadap -
bahan makanan tertentu
Diet yang pernah dijalankan -
29
Tinggi lutut : - Cm Rumus estimasi TB berdasar tinggi lutut :
-
Rentang lengan : - Cm Rumus estimasi TB berdasar rentang lengan :
-
Lingkar lengan atas : - Cm %LLA : -
(LLA)
Lingkar pinggang : - Cm Rasio lingkar pinggang/pinggul :
Lingkar pinggul : - Cm -
B. Biokimia
C. Clinic/Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum Sedang, composmentis
Vital sign : Hasil Pemeriksaan Rentang Normal Keterangan
1. Tekanan Darah 150/90 mmHg 90/60 – 120/80 mmHg Tinggi
2. Respirasi 20x/ menit 20 – 24x/ menit Normal
3. Nadi 70x/ menit 60 – 100x/ menit Normal
4. Suhu 36 °C 36 – 37 °C Normal
Kepala/abdomen/ekstrimitas -
dll
Kesimpulan tatus gizi berdasarkan pemeriksaan Clinik/fisik :
Berdasarkan pemeriksaan clinic/ fisik diketahui pasien memiliki kesan umum sedang dan
composmentis dengan pemeriksaan tekanan darah pasien termasuk dalam kategori tinggi sebesar
150/90 mmHg.
- Tekanan darah tinggi = menunjukkan pasien mengalami hipertensi
D. Dietary history
30
1. Kesimpulan berdasarkan riwayat gizi :
Berdasarkan data riwayat makan pasien, diketahui bahwa kebiasaan makan pasien kurang
baik. Dilihat dari konsumsi makan nasi sehari hanya 2x, sering konsumsi gorengan dan minum kopi
manis sehari 4x. Cara pengolahan makan pasien juga cenderung selalu digoreng.
E. Medical History
1. Pemeriksaan Penunjang :
2. Terapi
- Medis :
31
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan pasien dibuktikan
dengan persen asupan recall 24 jam mengalami defisit. Energi defisit berat 35,3%, protein
defisit berat 39,6%, lemak defisit sedang 73% dan karbohidrat defisit berat 19,7%
NI. 5.4 Penurunan kebutuhan natrium, lemak dan karbohidrat sederhana berkaitan dengan retensi
natrium dalam darah dan penyakit DM dibuktikan dengan kadar glukosa darah
112 mg/dL dan cholesterol 200 mg/dL yang termasuk tinggi serta pemeriksaan
tekanan darah 150/90 mmHg.
2. 1. Memberikan
Syarat/prinsip asupan
diet (plus makan
jelaskanpasien sesuaidan
alasannya dengan
bahankebutuhannya
makanan yang boleh dan tidak boleh
diberikan) :
2. Membantu memberikan makanan rendah natrium, rendah lemak dan rendah karbohidrat untuk
menurunkan kadar biokimia dan tekanan darah secara bertahap
1. Energi diberikan sebesar 1790,10 kkal
2. Protein diberikan sebesar 1,2 gr/kgBBI yaitu sebanyak 70,2 gr
Makanan Dianjurkan Makanan Tidak Dianjurkan
3. Lemak diberikan cukup, yaitu 25% dari total kebutuhan energi yaitu sebanyak 49,7 gr
Karbohidrat : nasi, roti, mie, kentang, -
4. Karbohidrat
singkong, diberikan dari sisa kebutuhan energi, protein dan lemak yaitu sebanyak
ubi, sagu dll
265,44 gr
5. Kolesterol kurang dari 200 mg/ hari
6. Natrium dibatasi, yaitu sebanyak <2300 mg/hari
7. Makanan diberikan dalam porsi kecil namun sering
8. Menghindari makanan yang manis dan asam
32
Protein : dianjurkan yang tidak sumber protein yang tinggi kandungan
mengandung tinggi lemak, seperti daging kolesterol, seperti jeroan dan otak
rendah lemak, ikan, ayam tanpa kulit,
kacang – kacangan, tahu dan tempe
Lemak : Dalam jumlah terbatas. Makanan Sumber protein yang banyak mengandung
dianjurkan diolah dengan cara dipanggang, lemak jenuh dan lemak trans antara lain daging
dikukus, ditumis, disetup, direbus dan berlemak dan susu full cream.
dibakar Makanan siap saji, cake, goreng – gorengan
Sayur dan buah : Dianjurkan sayur dan buah yang mengandung indeks
mengkonsumsi cukup banyak sayuran dan glikemik tinggi
buah yang tidak mengandung indeks
glikemik rendah
33
4. Jenis Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian :
34
asupan oral tidak Meningkatkan asupan - Memberikan informasi Media : Leaflet Metode
adekuat per oral pasien pemenuhan makanan : Ceramah dan tanya
Penurunan membatasi asupan
sesuai kebutuhan jawab waktu : 10-15
kebutuhan natrium, natrium, lemak dan
lemak, dan karbohidrat - Memberikan informasi menit Sasaran : pasien
karbohidrat sederhana terkait makanan dan keluarga
sederhana
dianjurkan dan dibatasi tempat : tempat
- Menjelaskan terkait konseling gizi
diet DMRGRL
- Memberikan informasi
terkait makanan yang
tepat
35
FORM PERENCANAAN NUTRITION CARE PROCESS
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama (initial) : Ny. Ds No RM : -
Umur : 26 th Ruang : -
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Masuk : 30 Maret 2023
Agama : Islam Tgl Kasus : 30 Maret 2023
Pekerjaan/Penghsilan : Ibu rumah tangga Alamat : Malanggaten
Pendidikan : N/A Diagnosis : Anemia
Medis
Aktivitas fisik : Sedang Suku/Bangsa : Jawa
2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Mual, begah, nafsu makan menurun
Riwayat Penyakit -
Dahulu
Riwayat Penyakit -
Keluarga
36
3. Riwayat Gizi
c. Lauk hewani
d. Sayur
- Tumis sawi
e. Buah
- Jeruk 3x/mgg @1 bh
- Apel 2x/mgg @1 bh
37
Perubahan berat badan -
Lain-lain Nafsu makan menurun
Lingkar pinggul : - Cm -
G. Biokimia
Pemeriksaan Kadar Rentang Normal Keterangan
Urin/darah
Haemoglobin 10,0 12 – 16 Normal
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan biokimia :
Berdasarkan data pemeriksaan biokimia pasien diketahui bahwa kadar hemoglobin Ny. Ds rendah hal
tersebut dapat menjadi indiksi adanya anemia
H. Clinic/Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum Sedang, composmentis
Vital sign : Hasil Pemeriksaan Rentang Normal Keterangan
5. Tekanan Darah - - -
6. Respirasi - - -
7. Nadi - - -
8. Suhu - - -
Kepala/abdomen/ekstrimitas -
dll
Kesimpulan tatus gizi berdasarkan pemeriksaan Clinik/fisik :
38
Berdasarkan pemeriksaan clinic/ fisik pasien nampak sedang dan composmentis.
I. Dietary history
3. Kesimpulan berdasarkan riwayat gizi :
Berdasarkan data riwayat gizi, diketahui kebiasaan makan pasien kurang baik, untuk
konsumsi protein nabati pasien sangat kurang dalam sehari. Selain itu pasien mengaku sangat jarang
sekali makann dikarenakan beberapa keluhan yang dia rasakan
J. Medical History
3. Pemeriksaan Penunjang :
4. Terapi
- Medis :
39
- - -
NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang tepat
BAGIAN 3. NUTRITION INTERVENSION
dibuktikan dengan hasil recall 24 jam pasien defisit. Energi defisit sedang 79%, protein
B. Rencana Asuhan
defisit berat Gizi
63%, dan karbohidrat defisit sedang 74,6%.
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan pasien mengalami
1. Tujuan Diet :
kekurangan energi kronis dibuktikan dengan hasil LLA sebesar 22 cm dan %LLA 79,4%
1. Memberikan asupan
yang termasuk makan
gizi per oral sesuai dengan kebutuhannya
kurang.
2. Syarat/prinsip diet (plus jelaskan alasannya dan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
diberikan)
2. Membantu: meningkatkan asupan energi dan protein secara bertahap
2. Protein diberikan cukup, yaitu 15% dari kebutuhan energi yaitu sebesar 64,03 gr
3. Lemak diberikan cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi yaitu sebesar 47,4 gr
4. Karbohidrat diberikan dari sisa kebutuhan energi, protein dan lemak yaitu sebesar
256,18 gr
3
Makanan Dianjurkan Makanan Tidak Dianjurkan
Karbohidrat : nasi, roti, mie, makaroni dan -
hasil olah tepung-tepungan seperti cake dll
Protein hewani: daging sapi, ayam, ikan Makanan yang dimasak dengan banyak
telur, susu dan hasil olahannya minyak dan santan
Protein nabati : semua jenis kacang – kacangan Makanan yang dimasak dengan banyak
dan hasil olahannya seperti tempe minyak dan santan
dan tahu
Sayuran : Semua jenis sayuran, terutama -
jenis B seperti buncis, bayam, daun
singkong, kacang panjang labu
Buah – buahan : Semua jenis buah segar, Buah – buahan yang diawetkan
dan jus buah
Diketahui :
BBI = 52,2 Kg
TB = 158 cm
Menggunakan Rumus Haris Benedict
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
= 655 + (9,6 x 52,2) + (1,8 x 158) – (4,7 x 27)
= 655 + 501,1 + 284,4 – 126,9
= 1313,6
TEE = BMR x F.Akt x F.Stress
= 1313,6 x 1,3 x 1
= 1707,68 kkal
Protein = 15% x 1707,68
= 256,15 / 4
= 64,03 gr
Lemak = 25% x 1707,68
= 426,92 / 9 4
= 47,4 gr
KH = 1707,68 – (256,03 + 426,92)
4. Jenis Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian :
41
- Memberikan informasi waktu : 10-15 menit
terkait makanan Sasaran : ibu hamil
dianjurkan dan dibatasi tempat : Posyandu
- Menjelaskan terkait ibu hamil
42
Lampiran 10. Dokumentasi Pembuatan PMT
No. Dokumentasi Keterangan
1. Persiapan bahan
43
3. Pengisian adonan dengan
telur puyuh dan dibentuk
bulat-bulat
4. Penggorengan adonan
sampai berwarna
kecoklatan, lalu ditiriskan
44
5. Tusuk menggunakan
Tusukan sate, Sate
Perkedel Telur Puyuh
siap dihidangkan
45
Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan gizi dan Demonstrasi PMT
46
47