VISI
Menjadi Perawat Ahli Dengan Keunggulan Keperawatan Luka Di Tingkat Nasional Tahun
2024
MISI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penyusunan modul “Pelayanan Kesehatan Primer.” Penulis
menyadari betul, bahwa tantangan profesi perawat di masa mendatang sangatlah berat apalagi
dengan adanya era globalisasi yang menuntut perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan
yang professional, memiliki daya saing, dan kritis terhadap perkembang ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya dalam bidang keperawatan, baik tingkat nasional maupun global.
1. Soep, S.Kp, M.Kes, selaku dosen mata kuliah keperawatan keluarga Prodi S.Tr
Keperawatan tingkat 2 Poltekkes Kemenkes Medan
2. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/I S.Tr Keperawatan tingkat 2 yang telah ikut serta
membantu untuk menyelesaikan modul ini.
Dengan terbitnya modul ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi semua
kalangan akademis atau praktisi keperawatan, khususnya mahasiswa. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa meridhoi segala Langkah kita. Aaamiin.
Penyusun
Kelompok 1
MODUL 1
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Tim kesehatan diadakan untuk masyarakat. Masyarakat mempunyai kebutuhan akan
kesehatan dan merupakan tugas tim kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sasaran
tim kesehatan masyarakat, yang bekerja dari suatu pangkalan tentunya untuk membantu
masyarakat mencapai dan memelihara kesehatan melalui perawatan kesehatan primer atau
essensial. Seringkali, tim kesehatan hanya memperhatikan mereka yang datang ke pusat
masyarakat namun tidak memperhatikan mereka yang butuh pelayanan kesehatan namun
tidak bisa memiliki akses untuk memperoleh pelayanan tersebut. Perawatan kesehatan primer
adalah suatu konsep yang rumit yang menuntut penggunaan seefisien mungkin berbagai
sumber daya, yang hampir selalu terbatas serta melakukan pilihan dan menentukan prioritas.
Dalam modul ini, penyusun melakukan pengkajian secara tim dalam menganalisis
kesehatan primer untuk mengahadapi masalah kurang gizi, penyediaan air, dan kemampuan
masyarakat dalam memperbaiki dan meningkatkan status kesehatan mereka. Modul ini bukan
hanya sebagai penunjang nilai untuk mata kuliah keperawatan keluarga namun juga sebagai
pedoman dalam penerapan konsep perlayanan kesehatan primer.
LATAR BELAKANG PHC
Pelayanan Kesehatan primer (primary health care-PHC) merupakan hasil pengkajian, pemikiran,
dan pengalaman dalam pembangunan Kesehatan di banyak negera yang diawali dengan kampanye
massal di tahun 1950 an terhadap pemberantasan penyakit menular. Pada waktu itu, banyak negara
tidak mampu mengatasi dan menanggulangi wabah penyakit TBC, campak, diare, dan lain
sebagainya. Pada 1960, teknologi kuratif dan preventif dalam struktur pelayanan Kesehatan telah
mengalami kemajuan sehingga muncul pemikiran untuk mengembangkan konsep upaya dasar
Kesehatan. Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak
negara tidak puas terhadap system Kesehatan yang dijalankan dan banyak hal mengenai kurangnya
pemerataan pelayanan Kesehatan di daerah-daerah pedesaan. Pada 1977, siding Kesehatan sedunia
(World Health Essembly) ke-30 menghasilkan kesepakatan atau “Kesehatan bagi Semua Tahun 2000”
dengan sasaran utamanya adalah tercapainya derajat Kesehatan yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif, baik secara sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan perubahan orientasi dalam pembangunan Kesehatan yang meliputi perubahan-
perubahan berikut.
Selanjutnya, pada Konferensi Internasional 1978 di Alma Alta (Uni Soviet) 12 september 1978
ditentukan tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. Resolusi ini di kenal dengan Health for
All by the Year 2000 (HFA 2000) atau Kesehatan bagi semua tahun 2000. Resolusi ini merupakan
target resmi dari bangsa-bangsa yang bergabung dengan WHO. Dalam konferensi tersebut,
Indonesia juga ikut menandatangani dan telah mengambil kesepakatan global dengan menyatakan
bahwa untuk mencapai HFA 2000 kuncinya adalah PHC. Bentuk operasional dari PHC di Indonesia
adalah Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Pemimpin perawat yang menjadi kunci
dalam mencetuskan usaha perawatan PHC adalah Dr. Amelia Maglacas pada tahun 1986. Setelah
diidentifikasi tujuan HFA dan atrategis PHC untuk merealisasikan tujuan, WHO membuat indicator
global untuk pemantauan dan evaluasi yang dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986.
Indicator tersebut adalah :
DEFINISI PHC
1. PHC adalah pelayanan Kesehatan pokok berdasarkan metode serta teknologi praktis dan
ilmiah yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang dapat dijangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan dalam semangat
untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
2. Menurut Deklarasi Alma Alta 1978, “primary health care is essential health care, based on
practical, scientifically sound socially acceptable methods and technology made universally
accessible to individuals and families in the community, through their full participation and
at a cost that the community and the country can afford to maintain at every stage of their
development, in the spirit of self reliance and self determination”. “it forms and integral part
both of the country’s health system, of which it is the central function and its main focus, and
of the overall social and economic development of the community. It is the first level of
contact of individuals, the family and community with the national health system bringing
health care as close as possible to where people live and work, and constitutes the first
element of a continuing health care process”.
TUJUAN PHC
Tujuan umum
Tujuan umum PHC adalah mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan sehingga tercapai tingkat kepuasan masyarakat yang menerima pelayanan.
Tujuan khusus
Unsur
PRINSIP DASAR
FUNGSI, CIRI-CIRI, PROGRAM, RUANG LINGKUP/ELEMEN, DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM
PHC
Fungsi
Ciri-ciri
Program
1. Asuransi kesehatan.
2. Pos obat desa (POD).
3. Tanaman obat keluarga (Toga).
4. Pos kesehatan.
5. Pondok bersalin desa (Polindes).
6. Tenaga kesehatan sukarela.
7. Kader kesehatan.
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, dan industri rumah tangga).
Proses pembelajaran pada topik ini dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran teori
dan
Aplikatif praktek yang mengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS) dengan langkah-
langkah sebagai berikut :