OLEH:
KELOMPOK IV
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. PARADIGMA SEHAT
4. Sasaran Keperawatan
C. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengelolahan Data
1. Kependudukan
2. Agama
4. Jumlah Anak
5. Status Kependudukan
6. Staatus Kepemilikan
7. Penghasilan
8. Sumber Air
F. Waktu Pelaksanaan
G. Analisa Data
A. Keadaan Geografis
B. Batas Wilayah
C. Keadaan Demografi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di Rukun Warga
04 Kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea Makassar. Laporan ini guna memenuhi tugas
akhir Keperawatan Komunitas. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Kecamatan Tamalanrea.
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
dan psikologi.
dan masyarakat dan fokus upaya kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Oleh
membantu masyarakat.
masyarakat (mubarak,2016).
edukasi sederhana yang tersedia (Mubarak dan Chayatin, 2011). Seorang perawat
pengalaman belajar teoritis dan praktik, agar semua lulusan STIKES GEMA dapat
orang mahasiswa prodi profesi ners yang bertugas mengelola dan memberikan
a. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
komunitas.
kesehatan komunitas.
dalam komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Paradigma Sehat
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik cara pandang ini menekankan pada
masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat intasektor
melalui kesadaran yang tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat
secara makro maupun mikro. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua
Paradigma sehat atau cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan
pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan yang lebih dikenal dengan preventif dan
promotif.
Perubahan pemahaman tentang konsep sehat dan sakit serta semakin
rehabilitatif.
kesehatan’’ dicanangkan oleh presiden RI pada tanggal 1 maret 1999. Lebih dari itu,
secara keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan watak dalam
pembangunan.
a. Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang
sangat esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan di pelihara.
b. Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat
dan ditingkatkan
yang sangan besar terhadap kualitas derajat kesehatan.di pihak lain, faktor
lingkungan dan prilaku terkait dengan banyak sektor di luar kesehatan. Oleh
kesehatan.
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak
efektif.
b. Konsep sehat merupakan dimana dalam arti di masukan unsur sehat produktif
sosial ekonomis
degenerativef
penanganan khusus
penduduk.
B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum
Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang
Lancaster, 2015).
ilmu keperawatan, ilmu sosial, dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada
tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane,
2014).
yaitu :
a. Kemanfaatan
b. Kerjasama
Kerja sama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
d. Otonomi klien
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
b. Keluarga
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
keseluruhan.
c. Kelompok khusus
Dalam Efendi & Ferry (2015) dijelaskan strategi intervensi keperawatan komunitas
antara lain :
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya
cepat.
C. PENGKAJIAN
Setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasikan dan diformat dalam
bentuk tabel untuk disajikan pada MMD II. Pengolahan data mencakup analisa-
1. Pengumpulan Data
masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 30 July – 1 Agustus 2019 yaitu pada
siang hari (Kuesioner terlampir) dan juga mengambil data dari kantor Lurah
Kec.Tamalanrea.
2. Pengelolahan Data
1. Kependudukan
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Identitas Berdasarkan Usia di RW 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Umur Jumlah (f) Presentase
40-50 38 24,8 %
51-60 43 28,1 %
61-78 72 47,1%
50 berjumlah 72 dengan presentase 47,1% dan yang terendah didapatkan umur 40-50
Perempuan 5 3,3%
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
dan yang terendah adalah perempuan dengan jumlah 5 orang dengan presentase
3,3%.
2. Agama
Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama Di RW 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Islam 74 48,4%
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Di RW 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Pendidikan Jumlah (f) Persentase
SD 13 7,9%
SMP 30 19,6%
SMA 52 34%
S1 58 37,9%
Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Wiraswasta 76 49,7%
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
4. Jumlah Anak
Tabel 1.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anak Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
berjumlah 49 orang dengan presentase 31,4% dan yang terendah 1 anak berjumlah
5. Status Kependudukan
Tabel 1.7
Distribusi Frekuensi Status Kependudukan Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Status
Jumlah (f) Persentase
kependudukan
Penduduk tetap 153 100%
6. Status Kepemilikan
Tabel 1.8
Distribusi Frekuensi Status Kepemilikan Tempat Tinggal Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
7. Penghasilan
Tabel 1.9
Distribusi Frekuensi Penghasilan Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Penghasilan Jumlah (f) Persentase
< Rp.500.000 45 29,4%
Rp.500.00-Rp.1000.000 51 33,3
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
8. Sumber Air
Tabel 1.10
Distribusi Frekuensi Sumber Air Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Sumber Air Jumlah (f) Persentase
PAM 153 153%
Total 199 100%
Sumber : Data Primer 2019
Tabel 1.11
Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Besar Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Pembuangan Air
Jumlah (f) Persentase
Besar
Wc 153 100%
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
presentase 100%.
Tabel 1.12
Distribusi Frekuensi Jenis WC Di Rw 04
Kelurahan Kapassa Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Jenis Wc Jumlah (f) Persentase
Leher angsa 77 50,3%
WC duduk 76 49,7%
Total 153 100%
Sumber : Data Primer 2019
Tabel 1.13
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Septic TANK/Bak
WC di RW 04 Kelurahan Kapassa Kec.Tamalanrea
Jarak Septic TANK/Bak
Jumlah (f) Persentase
WC
Kurang dari 10 meter 153 100%
Tabel 1.14
Distribusi Frekuensi Tempat Pembuangan Sampah di RW 04 Kelurahan
Kapassa Kec.Tamalanrea
Pembuangan
Jumlah (f) Persentase
Sampah
Selokan/Kali 22 14,3%
presentase 14,3%.
11. Data Letak Kandang Ternak
Tabel 1.15
Distribusi Frekuensi Letak Kandang Ternak di RW 04 Kelurahan Kapassa
Kec.Tamalanrea Kota Makassar
Letak Kandang
Jumlah (f) Persentase
Ternak
Samping Rumah 153 100%
Tabel 1.16
Distribusi Frekuensi Membersihkan Kandang Ternak di RW 04 Kelurahan
Kapassa Kec.Tamalanrea Kota Makassar
Membersihkan Kandang Jumlah
Persentase
Ternak (f)
3xsehari 133 75,5%
presentase 24,5%.
Tabel 1.18
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membersihkan Rumah di RW 04 Kelurahan
Kapassa Kec.Tamalanrea Kota Makassar
Kebiasaan Membersihkan
Jumlah (f) Persentase
Rumah
Setiap hari 153 100%
Tabel 1.19
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan Rumah
di RW 04 Kelurahan Kapassa Kec.Tamalanrea Kota Makassar
Pemanfaatan Jumlah
Persentase
Pekarangan (f)
Ditanami Bunga 153 100%
Tabel 1.20
Distribusi Frekuensi Penyakit yang dialami selama 3 bulan
Terakhir di RW 04 Kelurahan Kapassa Kec.Tamalanrea Kota Makassar
Penyakit Jumlah (f) Persentase
Rematik 78 51%
Hipertensi 55 44,7%
Stroke 1 7%
F. Waktu Pelaksanaan
2. Persiapan Teknis
G. Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masalah yang terdapat pada
Rw 04 Kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea yaitu :
Data Obyektif:
Data Obyektif:
a. Data Wawancara
o Wali kelas di SD mengatakan sudah
ada UKS disekolah tetapi belum
terlalu aktif.
o Penanggung jawab UKS mengatakan
kebanyakan siswa belum tahu cuci
tangan yang bersih.
BAB III
E. Keadaan Geografis
Kelurahan Kapassa Kec.Tamalanrea Kota Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan,dengan luas wilayah 861 ha.
Jumlah KK di RW 04 Kelurahan Kapassa Kec.Tamalanrea berdasarkan
sampel yang sudah didapat adalah 300 KK. Penduduk RW 04 Kelurahan Kapassa
Kec.Tamalanrea mayoritas beragama kristen, pekerjaan penduduk pensiunan terdapat
1 puskesmas induk yang aktif setiap harinya.
F. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Berbatasan dengan kelurahan Daya kecamatan biring kanaya
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Tamalanrea
Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan Berua Kec,Biring Kanaya
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Kapasa Raya Kec.Tamalanrea
G. Keadaan Demografi
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk RW 04 kelurahan kapasa kecamatan tamalanrea terdiri dari :
Jumlah KK : 300 KK
Jumlah penduduk Laki : 148 Jiwa
Jumlah penduduk perempuan : 5 Jiwa
H. Sarana dan Prasarana
1. Sarana Peribadatan
a. Masjid : 1 buah
b. Gereja : 1 buah
2. Pendidikan
a. TK : 1 Buah
b. SD : 1 Buah
3. Prasarana Kesehatan
a. Jumlah Puskesmas Induk : 1 Buah
b. Posyandu : 1 Buah
BAB IV
PEMBAHASAN
Kami akan membahas tentang masalah kesehatan yaitu perilaku hidup bersih dan sehat
Pada tahap ini kami melakukan pendataan serta pengumpulan data dasar yang
meliputi identitas keluarga, data biologis, psikologis, dan ekonomi informasi yang
Dalam teori ditemukan bahwa identifikasi data dasar merupakan tahap awal
menilai kondisi klien harus saling berhubungan dan menggambarkan kondisi klien
yang dilaksanakan sesuai kebutuhan mulai dari riwayat kesehatan, penyakit yang lalu
beberapa kasus diantaranya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tingginya
penyakit rematik.
E. Prioritas masalah kesehatan
tamalanrea adalah masalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan
1. Penyuluhan tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang baik
1. Kurangnya pemahaman Setelah dilakukan Senam Lansia Terencana Posko Warga dengan Swadaya Ners Muda
masyarakat tentang intervensi/ tindakan kelompok 04 Kategori Lansia Mahasiswa
Kesehatan Lansia di RW keperawatan Mahasiswa
04 Kelurahan Kapassa diharapkan lansia KKP StikeS
Kec.Tamalanrea Kota mendapatkan Graha
Makassar. kesehatan yang Edukasi
optimal dan terhindar Makassar.
Data dokumentasi
dari penyakit
o Sebanyak 72
a. Meningkatnya Lansia di RW
orang (47,1%)
pengetahuan 04 Kelurahan
penduduk dengan
lansia terkait Kapassa
kategori lansia
tentang Kec.Tamalanrea
penyakit
Hipertensi dan
o Sebanyak 78 Sakit Kepala
orang (51%)
b. Meningkatkan
dengan kategori
kesadaran
penyakit rematik,
masyarakat
dan Hipertensi
sebanyak 55 untuk
orang (44,7%) memanfaatkan
sarana
pelayanan
Data wawancara : kesehatan
o Sebagian besar
warga
Meningkatkan
mengatakan
kesadaran masyarakat
mengeluh keram
khususnya lansia
kaki.
untuk selalu
o Sebagian warga memeriksakan
mengatakan kesehatannya.
kebanyakan
mengeluh tegang
pada bagian leher,
dan sering sakit
kepala.
2. Kurangnya pemahaman Setelah dilakukan Demonstrasi PAUD Hasri Siswa dan siswi Swadaya Oktavianus
anak sekolah tentang cuci intervensi Kesehatan Terencana RW 04 PAUD RW 04 mahasiswa T Payung
tangan yang bersih keperawatan, perilaku hidup Kelurahan Kelurahan Allo S,Kep
ditandai dengan: diharapkan siswa – bersih dan sehat Kapassa Kapassa
siswi akan terhindar “cuci tangan Kec.Tamalanr Kec.Tamalanrea
dari penyakit infeksi bersih’’. ea Talpia Mien
Data Wawancara S,Kep
a. Untuk
o Kurangnya meningkatkan
pemahaman anak kesadaran dan
Andi Aksari
sekolah tentang cuci pengetahuan
Ali S,Kep
tangan yang bersih. siswa
mengenai
perilaku hidup
o Penanggung jawab bersih dan Anito
mengatakan sehat sehingga Abriansyah
kebanyakan siswa terhindar dari Deki N Klau
belum tahu cuci penyakit yang S,Kep
tangan yang bersih. disebabkan
oleh infeksi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik klinik stase keperawatan komunitas yang dilaksanakan
mahasiswa program studi pendidikan profesi Ners STIKES Graha Edukasi
Makassar di Rw 04 Kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea pada
tanggal 29 juli – 18 agustus 2019 merupakan suatu program untuk
mengaplikasikan konsep-konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat
dengan menggunakan proses Keperawatan Masyarakat sebagai suatu
pendekatan ilmiah. Pelaksanaan praktik stase keperawatan komunitas
tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu: pengkajian,
diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik stase keperawatan
komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai keberhasilan yang
dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan
kesehatan karena adanya penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatan dan memandang
penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya.
Implementasi program yang dilaksanakan melalui puskesmas
sebagai sarana untuk melatih senam lansia, penyuluhan-penyuluhan
kesehatan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu:
1. Faktor pendukung
masyarakat menyambut dengan senang hati kedatangan mahasiswa
KKP Profesi Ners STIKES Graha Edukasi Makassar. Tokoh-tokoh
masyarakat membuka diri untuk melaksanakan program-program yang
kami rencanakan.
2. Faktor penghambat
a. Waktu
Kebiasaan kegiatan kemasyarakatan dilaksanakan pada pagi, sore,
dan malam hari dan biasanya masyarakat yang diundang hadir tidak
tepat waktu dan antusiasnya kurang, serta peserta yang hadir lebih
sedikit.
b. Kesadaran diri
Antusiasme yang diberikan oleh masyarakat RW 03 Terban sangat
baik. Namun ada beberapa warga yang memiliki kesadaran diri yang
kurang terhadap kondisi kesehatannya, sehingga tidak pernah hadir
ketika diundang untuk mengikuti program yang dilaksanakan.
B. SARAN
1. Bagi STIKES Graha Edukasi
Tetap menjalin kerjasama dengan warga Kapasa kecamatan
Tamalanrea guna membantu warga dalam menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi karena masih banyak permasalahan
kesehatan yang belum terpecahkan.
2. Bagi Puskesmas Kapasa
Pihak Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat, salah satunya dengan rutin melakukan kunjungan
setiap bulan pada Posyandu lansia maupun balita. Selain itu perlu
pemantauan pada keluarga-keluarga binaan yang anggota keluarganya
mengalami sakit parah dan memerlukan perhatian khusus dari petugas
kesehatan.
3. Bagi masyarakat RW 04 Kelurahan Kapasa
Warga diharapkan berperan aktif dalam melaksanakan program
kesehatan dan terus bekerjasama dengan Puskesmas, dan instansi
pendidikan kesehatan guna meningkatkan taraf kesehatan warga RW 03
Terban.
DAFTAR PUSTAKA