Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA CIMAJA KEC. CIKAKAK


KAB. SUKABUMI

Disusun Oleh :
1. Ai Yanti 10.Galih
2. Agri 11. Lasti
3. Aris gama 12. Masriyadi
4. Davi Sundari 13. Ratna
5. Dahlia Rosi 14. Rika
6. Deden Suhendrik 15. Sunsun
7. Eni Andriani 16. Yeni
8. Euis maskanah 17. Yogi arif rahman
9. Cep.Rohmat
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Gerontik yang
dilaksanakan di Desa Cimaja Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi.
Dalam menyusun Laporan ini, penulis menyadari bahwa kemampuan yang
penulis miliki adalah sangat terbatas, akan tetapi penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk menyusun Laporan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga penulis
berharap ini dapat berguna bagi mahasiswa yang membaca laporan ini, Puskesmas
terkait,masyarakat pada umumnya serta bagi penulis sendiri pada khususnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan ini
ini.
Akhirnya Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati segala kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun akan penulis terima. Dan akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penambahan ilmu pengetahuan,
dan Kesehatan.

Sukabumi, Juni 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi adalah masa persaingan dalam segala bidang (Hartarto,2007).

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang

dilandaskan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan hidup bagi

setiap penduduk.Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya kerjasama lintas

sektoral dan lintas program.

Keperawatan merupakan sutu profesi yang telah memenuhi kriteria sebagai sebuah

disiplin ilmu yang dapat berdiri sendiri dan dapat melakukan asuhan secara mandiri

kepada klien baik sehat maupun sakit.Keperawatan komunitas bersifat umum dan

menyeluruh yang meliputi seluruh anggota masyarakat dan meliputi seluruh aspek

kehidupan.

Pada dasarnya masalah kesehatan ada pada setiap lingkup kehidupan masyarakat.

Tidak ada satupun komunitas baik keluarga, kelompok dan masyarakat yang benar-

benar terbebas dari masalah kesehatan (Hudson,1987) dan (Robicschon,1989). Oleh

karena itu praktek keperawatan komunitas dapat diterapkan dimanapun dan

kapanpun.

Penerapan asuhan keperawatan komunitas yang difasilitasi oleh mahasiswa

merupakan sarana pengenalan keperawatan komunitas pada masyarakat sekaligus

memberikan kesan positif bahwa perawat adalah suatu profesi independen yang

terorganisir.

Pada kesempatan ini praktek keperawatan komunitas yang terdiri dari keperawatan

komunitas, keperawtan keluarga dan keperawatan gerontik pada mahasiswa STIKES

Rajawali Bandung difokuskan pada Desa CimajaRw 01Kecamatan Cikakak Kab

Sukabumi. Pemilihan wilayah praktek keperawatan komunitas di desa Cimaja karena

masalah kesehatan di wilayah tersebut masih tinggi.


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberi intervensi tentang asuhan keperawatan komunitas yang akan dilakukan pada

masyarakat Desa CimajaRw 01Kecamatan Cikakak Kab Sukabumi

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Teridentifikasi data kesehatan pada komunitas masyarakat di RW 01 desa

Cimaja

2. Teridentifikasinya masalah keperawatan komunitas pada masyarakat di RW

01 Desa Cimaja

3. Terencananya asuhan keperawatan komunitas yang akan diberikan pada

masyarakat di RW 01 Desa Cimaja Kecamatan Cikakak

4. Diketahuinya implementasi / tindakan keperawatan

5. Teridentifikasi rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Masyarakat

a. Membantu masyarakat dalam menemukan solusi dalam mengatasi masalah

kesehatan yang ada.

b. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan yang ada di masyarakat

c. Memperkenalkan keperawatan komunitas kepada masyarakat khususnya di Rw

01 Desa Cimaja Kecamatan Cikakak Kab: Sukabumi

1.3.2 Bagi Institusi

a. Memperkenalkan STIKES Rajawali Bandung pada masyarakat Desa Cimaja

b. Mengggali dan menghubungkan konsep pendidikan yaitu pada mata ajar

keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, dan keperawatan gerontik, yang

mempunyai pemahaman terhadap pentingnya masalah kesehatan


1.3.3 Bagi Yankes

a. Memberi gambaran keadaan kesehatan masyarakat RW 01 Desa Cimaja

b. Membantu program kesehatan yang belum dilakukan oleh tenaga kesehatan

terkait

1.3.4 Bagi Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman pada mahasiswa tentang praktek keperawatan

komunitas, keluarga dan gerontik.


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Transisi Pola Masyarakat Indonesia


Pergeseran pola masyarakat agrikultur ke masyarakat industri dan dari masyarakat
tradisional berkembang menjadi masyarakat maju, menimbulkan dampak dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk aspek
kesehatan.Kendatipun masih ada masyarakat yang menderita penyakit terkait dengan
kemiskinan seperti infeksi, penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi dan
pemukiman tidak sehat, tetapi penyakit atau kelainan kesehatan akibat pola hidup
modern juga sudah makin meningkat.Angka kematian bayi dan angka kematian ibu
sebagai indikator derajad kesehatan, masih tinggi. Peningkatan umur harapan hidup
juga mengakibatkan masalah kesehatan yang terkait dengan masyarakat lanjut usia
seperti penyakit generatif.
Begitu pula masalah kesehatan yang berhubungan dengan urbanisasi, pencemaran
kesehatan lingkungan dan kecelakaan kerja cenderung meningkat sejalan dengan
pembangunan industri. Selain masalah kesehatan yang makin kompleks, pergeseran
nilai-nilai keluarga pun turut terpengaruh di mana berkembang kecenderungan
keluarga terhadap anggotanya menjadi berkurang. Keadaan ini akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kelompok lanjut usia yang
cenderung meningkat jumlahnya dan sangat memerlukan dukungan keluarga. Selain
daripada itu, kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan penghasilan
yang lebih besar membuat masyarakat Indonesia lebih kritis dan mampu membayar
pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.2.Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan IPTEk menuntut kemampuan spesifikasi dan penelitian bukan saja
agar dapat memanfaatkan IPTEK, tetapi juga untuk menapis dan memastikan hanya
IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan sosial budaya masyarakat Indonesia yang akan
diadopsi, disamping tentunya untuk mengembangkan IPTEK baru lainnya. IPTEK
juga berdampak pada biaya kesehatan yang makin tinggi dan pilihan tindakan
penanggulangan maslah kesehatan yang makin banyyak dan kompleks, selain
tentunya menurunkan jumlah hari rawat (Hamid, 1997; Jerningan, 1988).Penurunan
jumlah hari rawat mempengaruhi kebutuhan pelayanan keeshatan yang belih berfokus
kepada kualitas bukan hanya kuantitas, serta meningkatkan kebutuhan untuk
pelayanan / asuhan keperawatan di rumah dengan mengikutsertakan klien dan
keluarganya. Perkembangan IPTEk harus diikuti dengan upaya perlindungan terhadap
hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, hak untuk diberitahu, hak
untuk memilih tindakan yang akan dilakukan dan hak untuk didengarkan
pendapatnya. Oleh karena itu, pengguna jasa pelayanan kesehatan perlu memberikan
persetujuan secara tertulis sebelum dilakukan tindakan (informed consent).

2.3. Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan


Pada dasarnya dua hal utama dari globalisasi yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan pelayanan keseahtan termasuk pelayanan keperawatan adalah : 1)
tersedianya alternatif pelayanan, dan 2) persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk
menarik minat pemakai jasa pelayanan kualitas untuk memberikan jasa pelayanan
keseahtanyang terbaik. Untuk hal ini berarti tenaga kesehatan, khususnya tenaga
keperawatan diharapkan untuk dapat memenuhi standar global dalam memberikan
pelayanan / asuhan keperawatan.Dengan demikian diperlukan perawat yang
mempunyai kemampuan profesional dengan standar internasional dalam aspek
intelektual, interpersonal dan teknikal, bahkan peka terhadap perbedaan sosial bidaya
dan mempunyai pengetahuan transtruktural yang luas serta mampu memanfaatkan
alih IPTEK.

2.4. Tuntutan Profesi Keperawatan


Keyakinan bahwa keperawatan merupakan profesi harus disertai dengan realisasi
pemenuhan karakteristik keperawatan sebagai profesi yang disebut dengan
profesional (Kelly & Joel, 1995).
Karakteristik profesi yaitu :

1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan melalui penelitian

2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain.

3. Pendidikan yang memenuhi standar

4. Terdapat pengendalian terhadap praktek

5. Bertanggung jawab & bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan

6. Merupakan karir seumur hidup

7. Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi

Praktek keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional

masyarakat penggunaan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari

berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan

pengkajian, menegakkan diagnostik, menyusun perencanaan, melaksanakan

asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta


mengadakan penyesuaian rencana keperawatan untuk menentukan tindakan

selanjutnya. Selain memiliki kemampuan intelektual, interpersonal dan teknikal,

perawat juga harus mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan bersedia

menanggung resiko, bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap

tindakan yang dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya

sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa menghadapi tantangan yang sangat berat tersebut,

diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi oleh kaidah etik

profesi.Upaya yang paling strategik untuk dapat menghasilkan perawat

profesional melalui pendidikan keperawatan profesional dan beberapa langkah

yang telah disebutkan diatas (Nursalam, 2008).

2.2 Konsep Keperawatan

A. Definisi

Keperawatan komunitas adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki cabang

sdisiplin ilmu lain yaitu keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga

(Hudson,1987) dan (Robicschon,1989). Komunitas adalah kelompok social yang

ditentukan oleh batas-batas wilayah nilai keyakinan dan minat yang samaserta

adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu

dengan lainya (WHO, 2005).

B. Tujuan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat,

menanggulangi masalah kesehatan sendiri, kegiatan dilakukan secara

berkesinambungan atau berkelanjutan dan menggunakan metode konsep

proses keperawatan komunitas yang dilakukan melalui 5 tahap yaitu

pengkajian, pelaksanaan, dan evaluasi (Anderson dan Mc. Forience, 1985).

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan

kesehatan masyarakat melalui :


a. Pelayanan keperawatan langsung, terhadap individu, keluarga,

kelompok dalam komunitas

b. Perlatihan langsung terhadap keseluruhan masyarakat dan

mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat dapat

mempengaruhi idividu, keluarga, dan masyarakat.

c. Pengaktifan fasilitas kesehatan masyarakat seperti pelatihan kader

posyandu

C. Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah masyarakat yang tergabung dalam

suatu kelompok atau komunitas yang meliputi seluruh generasi (Hermawan,

2002) dan Betty Neuman (1972)

D. Strategi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas menerapkan suatu strategi pelaksanaan yang

berfokus pada peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan. Tahapan penerapan asuhan keperawatan komunitas adalah

segabai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Pengaktifan sumberdaya yang dimiliki.

b. Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

c. Interaksi dengan masyarakat yang bertujuan untuk terbinanya

rasa saling percaya

2. Tahap pengorganisasian

a. Pembinaan terhadap organisasi pelayanan kesehatan yang ada

seperti pokjakes, kader, melalui masyarakat RT, tokoh

masyarakat, dan puskesmas

b. Penyusunan rencana kerja kelompok dengan baik dan

terperinci
3. Tahap edukasi dan latihan

Mengadakan pertemuan secara teratur dalam kelompok-kelompok

inti dengan menetapkan masalah, rencana tindakan, dan evaluasi.

4. Tahap akhir, mengikuti pengevaluasian kegiatan

E. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas

1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan yang mandiri

2. Sebagai organisasi profesi yang memiliki pola asuhan keperawatan yang

merupakan bagian integral dari disiplin ilmu keperawatan

3. Sebagai fasilitator pelayanan kesehatan masyarakat

4. Sebagai advokad dalam membela kepentingan yang berhubungan dengan

kesehatan masyarakat

5. Sebagai pendidik masyarakat sehubungan dengan kesehatan

2.3 Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan asuhan

keperawatan yang memfokuskan asuhan keperawatan pada pemenuhan

kebutuhan dasar komunitas yang berkaitan dengan ketidak mampuan

masyarakat, ketidak mauan masyarakat dan ketuhdak tahuan masyarakat. Tahap

Asuhan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a. Pengkajian

Pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas yaitu demografi, populosi, nilai-

nilai keyakinan, riwayat individu termasuk riwayat kesehatan yang dipengaruhi oleh

sub sistem komunitas yang terdiri dari fisik, lingkungan, perumahan, pendidikan,

keselamatan, transportasi, politik pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial,

komunitas, ekonomi dan rekreasi. Semua aspek ini dikaji emlalui pengamatan

langsung, penggunaan data statistik, angket wawancara dengan masyarakat, tokoh

agama, dan aparat pemerintah setempat.


b. Analisa data dan Perumusan diagnosa

Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari,

kemudian data dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang

mengancam masyarakat dan seberapa besar reaksi yang timbul pada masyarakat

tersebut.

Setelah data dianalisa, maka dapat terlihat data senjang yang menuju pada suatu

permasalahan. Masalah keperawatan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk

menentukan diagnosa keperawatan komunitas ( Mueke, 1987) dan (Hermawan,

2002), dimana terdiri dari : masalah kesehatan, kareakteristik populasi dan

lingkungan, dan siagnosa yang dirumuskan dapat berupa aktual, resiko atau potensial.

c. Perencanaan

Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup aspek primer, skunder, dan

tersier melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama, proses kelompok serta

mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan yang

dihadapi, yang akhirnya dapat menimbulkan kemandirian masyarakat, maka

diperlukan pengorganisasian masyarakat yang dirancang untuk membuat sebuah

perubahan. Pendekatan pengorganisasian yang digunakan untuk merumuskan

perencanaan adalah locality development (pengembangan masyarakat) (Hermawan,

2002) berdasarkan sumber daya yang dimiliki serta mampu mengurangi hambatan

yang ada.

d. Implementasi

Fokus pelaksanaan praktek keperawatan komunitas memiliki 3 tingkatan

pencegahan (Anderson dan Mc Foriece, 1985) yaitu :

1). Primer

Pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat mencakup

pada kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap


penyakit.Contoh imunisasi, penyuluhan, simulasi dan biumbingan dini dalam

keluarga dan lain-lain.

2). Skunder

Yaitu pencegahan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat

kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan

sekunder ini menekankan pada diagnose dini untuk menghambat proses

penyakit, contohnya, mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak,

memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata,

gigi, telinga, dan lain sebagainya.

3). Pencegahan Tersier

Yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat

berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, contoh :

membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota

gerak untuk latihan secara teratur.

e. Evaluasi

Merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan

dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana

beriutnya. Evaluasi dilakukan dalam tiga tahap yaitu evaluasi struktur,

efaluasi proses, dan evaluasi hasil.

Anda mungkin juga menyukai