Disusun Oleh :
1. KHARISMA (0101017030)
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-
Nya. Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Tugas akhir ini penulis ajukan untuk
memenuhi tugas yang ditetapkan oleh dosen Keperawatan Komunitas Akper Bhakti Husada
Cikarang. Penulis telah berusaha sangat maksimal untuk memberikan yang terbaik, tetapi
tidak menutup kemungkinan untuk menerima kritik dan saran yang membangun untuk
Dalam usaha menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tentu telah melibatkan
banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang
positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas akhir ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat
memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan
di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi
peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU
No. 36 tahun 2009 yaitu menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut
lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan
komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan
mempunyai potensi keprawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai, maka mahasiswa Program Studi D3 AKPER Bhakti Husada Cikarang angkatan
keluarga, kelompok dan masyarakat, serta secara aktif dalam upaya peningkatan status
kesehatannya.
populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan
Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status
kesehatannya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarkat di Desa Sukamulya
2. Tujuan Khusus
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 BAB, yaitu: BAB 1: pendahuluan,
terdiri dari latar belakang masalah, tujuan dan sistematika penulisan; BAB II: tinjauan
digunakan; BAB III: asuhan keperawatan komunitas, terdiri dari pengkajian, diagnose
pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang
dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik (American Public
4. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi , yang akhirnya
care).
1. Sasaran individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (TB paru, kusta, malaria, demam berdarah, diare,
2. Sasaran keluarga
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas:
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (puskesmas dan
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
posyandu, kelompok balita, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut, kelompok
b. Kelompok masyarakat khusus terkait dalam suatu institusi, antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga
pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil,
daerah perbatasan.
D. Ruang lingkup perawatan kesehatan komunitas
1. Promotif
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
d. Olahraga teratur
e. Rekreasi
f. Pendidikan seks
2. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap
a. Imunisasi
3. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok kelompok
yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui
kegiatan
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
b. Fisioterapi pada pnderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC dan lain lain
5. Resosialitatif
penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti: penderita AIDS, kusta dan wanita tuna
susila.
home care
2. Penyluhan kesehatan
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
F. Prinsip Dasar
berikut
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya promotif dan
rumah sakit
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat
masyarakat
10. Perawat kesehatan komutias tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan komutias digunakan untuk
sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang
14. Pelayanan perawatan kesehatan komutias harus mengacu pada sistem pelayanan
puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit
pelayanan
G. Model Pendekatan
perawatan.
2. Family approach
3. Case approach
kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
a) Persiapan :
1) Pengenalan komunitas
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta
A. Pengkajian
DATA DEMOGRAFI
KELAMIN(SEX)
Data tertinggi pada laki-laki adalah usia 36 – 54 tahun yaitu sebanyak 15.6%, pada
perempuan 19 – 35 tahun sebanyak 15.6%, sedangkan data terendah pada laki-laki 13
– 18 tahun yaitu sebanyak 2.2%, pada perempuan adalah usia 0 - 5 dan 13 – 18 tahun
yaitu sebanyak 4.4% sehingga dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk.
2. DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN
Data perkejaan tertinggi adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 42%, sedangkan
terendah adalah pelajar yaitu sebanyak 27% sehingga dapat mengakibatkan
penurunan dalam perekonomian keluarga.
KESEHATAN
Data yang memiliki JKN yaitu sebanyak 89%, sedangakan yang tidak memiliki JKN
yaitu sebanyak 11%.
AIR BERSIH
Data yang menggunakan air bersih yang di dapat di masyarakat RT 004/005 Desa
Sukamulya sebanyak 86% sedangkan yang tidak menggunakan air bersih 14%
MENDERITA YB PARU
SELAMA 6 BULAN
Data masyarakat yang meminum obat TBC yang dapat di masyarakat RT 004/005 Desa
Sukamulya sebanyak 2 orang (100%)
Data masyarakat yang pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu yang dapat di
masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya sebanyak 2 orang (100%)
DARAH TINGGI
KONTRASEPSI
Data yang memakai alat kontrasepsi di masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya
sebanyak 70% sedangkan yang tidak menggukan alat kontrasepsi 30%
PERTUMBUHAN BALITA
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa 4 orang (100%) anggota keluarga yang tidak
memeriksakan atau memantau pertumbuhan balitanya di masyarakat RT 004/005
Desa Sukamulya
COVID-19
Data pengetahuan tentang covid19 yaitu sebanyak 38% sedangkan yang tidak tau
62% yaitu sehingga dapat mengakibatkan kurangnya pegetahuan.
PENULARAN COVID-19
Data pengetahuan tentang penularan covid-19 yaitu sebanyak 31% sedangkan yang
tidak tau 69% yaitu sehingga dapat mengakibatkan penurunan pegetahuan pada
masyarakat terkait covid-19.
PENCEGAHAN COVID-19
Data tentang pencegahan covid-19 yaitu sebanyak 27% sedangkan yang tidak tahu
yaitu 73% sehingga dapat mengakibatkan penurunan pegetahuan pada masyarakat
tentang pencegahan covid-19.
OTG
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengatahui
tentang OTG di masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya
ODP
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengatahui
tentang OTG di masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya
PDP
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengatahui
tentang PDP di masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gejala demam 38°C covid 19 di masyarakat RT 004/005 Desa Sukamulya
ANALISA DATA
No Data MASALAH
KEPERWATAN
1. DO : Manajemen kesehatan
tidak efektif
- 6 Orang (17%) yang menderita hipertensi di usia ≥15
tahun
- 4 orang (67%) yang tidak meminum obat tekanan
darah tinggi/hipertensi secara teratur
- 5 orang ( 11%) yang tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan
- 4 balita (100%) yang tidak melakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan pada balita
DS : -
2. DO : Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
- 5 orang (14%) yang tidak biasa buang air besar di
jamban
- 15 Orang (33%) yang merokok di lingkungan keluarga
- 5 orang (14%) yang tidak menggunakan air bersih
DS:-
DS:
1. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurang terpapar informasi ditandai dengan:
6 orang (17%) yang menderita hipertensi di usia ≥15 tahun
4 orang (67%) yang tidak meminum obat tekanan darah tinggi/hipertensi secara
teratur
5 orang ( 11%) yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan
4 balita (100%) yang tidak melakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan pada balita
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d pemilihan gaya hidup tidak sehat (seperti
merokok) ditandai dengan:
15 Orang (33%) yang merokok di lingkungan keluarga
5 orang (14%) yang tidak biasa buang air besar di jamban
5 orang (14%) yang tidak menggunakan air bersih
3. Defisit pengetahuan tentang covid-19 b.d kurang terpapar informasi ditandai dengan:
a. 28 orang (62%) tidak mengetahui tentang covid 19
b. 31 orang (69%) tidak mengetahui tentang penularan covid 19
c. 33 orang (73%) tidak mengetahui tentang pencegahan covid 19
d. 45 orang (100%) yang tidak mengetahui tentang apa itu yang di maksud
dengan OTG, ODP,PDP
e. Dari hasil pengkajian di Desa Sukamulya Rt 004 Rw 005 sebagian masyarakat
tersebut kurang memahami apa itu Covid-19 baik dari pencegahan, penularan
atau PDP, ODP dan OTG
PENAPISAN MASALAH
No Masalah kesehatan Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaa Konsekuensi Percepatan Jumlah prioritas
masyarakat masyarakat perawat untuk n ahli yang jika masalah penyelesaian
akan dalam mempengaruh relevan tak masalah yang
adanya menyelesai i dalam terselesaikan dapat dicapai
masalah kan menyelesaika
masalah n masalah
1. Manajeme Setelah Warga KIE 1. Identifikasi sumber- Selas Rumah verbal 1. 70% Masyarkat Neniria Iraw
n dilakukan RT/RW sumber yang dimiliki a, 14 pak Rt, psikomo mampu
kesehatan tindakan 004 /005 desa keluarga juli di tor menyebutkan
tidak keperawatan sukmulya 2. Identifikasi faktor 2020 RT/RW kembali pengertian
efektif komunitas kecamatan risiko kesehatan yang 004 hipertensi
dalam 3 kali, sukatani diketahui /005 2. 70% Masyarkat
manajemen 3. Orientasi pelayanan desa mampu
kesehatan di kesehatan yang dapat sukmul menyebutkan
rt 004 rw 005 dimanfaatkan ya kembali penyebab
desa 4. Motivasi kecama hipertensi
sukmulya pengembangan sikap tan 3. 70% Masyarkat
kecamatan dan emosi yang sukatan mampu
sukatani mendukung upaya i menyebutkan
menjadi kesehatan kembali tanda dan
efektif. 5. Libatkan partisipasi gejala hipertensi
masyarakat dalam 4. 70% Masyarkat
memelihara kesehatan mampu
lingkungan menyebutkan
6. Gunakan sarana dan kembali diit
fasilitas yang ada hiperensi
dalam keluarga 5. 70% Masyarkat
7. Informasikan fasilitas mampu
kesehatan yang ada menyebutkan
8. Jelaskan faktor resiko kembali komplikasi
yang dapat hipertensi
mempengaruhi 6. 70% Masyarkat
kesehatan dapat
9. Anjurkan menimbang mendemonstrasikan
balita setiap bulan cara menyusun
10. Penyuluhan tentang menu yang benar
hipertensi/darah tinggi untuk diit yang
dianjurkan
7. 70% Masyarakat
dapat
memeriksakan
kesehatannya secara
rutin dan meminum
obat dengan tertaur
2. Perilaku Setelah Warga KIE 1. Identifikasi hambatan Rumah Verbal 1. 70% Masyarakat Kharisma
kesehatan dilakukan RT/RW dalam menerapkan pak RT Psikomo mampu
cenderung tindakan 004 /005 desa perilaku positif tor menyebutkan
beresiko sebanyak 3 sukmulya 2. Identifikasi perilaku kembali pengertian
kali, kecamatan upaya kesehatan yang PHBS
masyarkat sukatan dapat ditingkatkan 2. 70% Masyarakat
diharapkan 3. Identifikasi keinginan mampu
mampu berhenti merokok menyebutkan
memelihara 4. Diskusikan motivasi kembali indikator
kesehatan penghentian merokok PHBS
secara efektif 5. Diskusikan kesiapan 3. 70% Masyarakat
perubahan gaya hidup mampu
6. Anjurkan menyebutkan
menggunakan air bersih kembali manfaat
7. Anjurkan PHBS
menggunakan jamban 4. 70% Masyarkat
yang sehat dapat
8. Jelaskan efek langsung mendemonstrasikan
berhenti merokok cara memberantas
9. Penyuluhan tentang jentik
bahaya merokok
3. Defisit Setelah Warga KIE 1. Identifikasi masalah Verbal 1. 70% Masyarkat Laelatul uyu
pengetahu dilakukan RT/RW atau isu kesehatan dan psikomo mampu
an tentang tindakan 004 /005 desa prioritasnya tor menyebutkan Siti Maemun
2. Identifikasi
covid-19 sebanyak 3 sukmulya kembali pengertian
pemimpin/tokoh dalam
kali, kecamatan masyarakat Covid-19
masyarkat sukatan 3. Identifikasi faktor- 2. 70% Masyarakat
diharapkan faktor yang dapat mampu
mampu meningkatkan dan menyebutkan
memelihara menurunkan motivasi kembali penularan
kesehatan perilaku hidup bersih dan pencegahan
dan sehat
secara efektif Covid-19
4. Libatkan anggota
masyarkat untuk 3. 70% Masyarkat
meningkatkan paham apa itu
kesadaran terhadap isu OTG, PDP dan
dan masalah kesehatan ODP
yang dihadapi 4. 70% Masyarkat
5. Sediakan materi dan dapat
media pendidikan
kesehatan terkait mempraktekan
tentang Covid-19 kembali 6 langkah
6. Jadwalkan pendidikan cuci tangan yang
kesehatan sesuai
benar
kesepakatan
7. Ajarkan perilaku hidup
dan bersih
8. Penyuluhan tentang
covid-19
Manajemen kesehatan
tidak efektif teratasi
sebagian
P:
Lakaukan pemantauan
minum obat darah
tinggi secara teratur
2. Perilaku cenderung Kamis, 16 Juli 1. Memberikan pendidikan S:
beresiko 2020 kesehatan tentang PHBS Warga RT 004/RW
Pukul: 09.00 WIB (perilaku hidup bersih dan sehat) 005 mengatakan sudah
Ny. S paham tentang
pengertian PHBS,
Pukul:09.30 WIB 2. Memberikan pendidikan
indikator PHBS,
kesehatan tentang PHBS manfaat dan cara
(perilaku hidup bersih dan sehat) memberantas jentik
Pukul: 09.30 WIB Ny. I Warga mampu
menyebutkan kembali
3. Memberikan pendidikan tetang pengertian
kesehatan tentang PHBS PHBS dan cara
(perilaku hidup bersih dan sehat) memberantas jentik
O:
Ny. S
Warga terlihat
kooperatif pada saat
kegiatan penyuluhan
70% Warga terlihat
memahami apa itu
PHBS
A:
perilaku cenderung
beresiko teratasi
P: lanjut intervensi
Masalah deficit
pengetahuan tentang
Covid-19 teratasi
P: intervensi di lanjutkan
LAMPIRAN
NAMA KELOMPOK:
1. KHARISMA
2. LAELATUL UYUN
3. SITI MAEMUNAH
4. NENIRIA IRAWAN
2020
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas akhir keperawatan komunitas di RT 004 RW 005 Desa Sukamulya Kecamatan
Sukatani dapat terselesaikan dengan baik. Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai salah satu
tugas mata ajar keperawatan komunitas. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah kita nanti-nantikan safaatnya di akhir
1. Ibu Iin irakartika MKM selaku direktur Akper Bhakti Husada Cikarang
2. Ibu Mutianingsih M.Kep selaku koordinator sekaligus pembimbing mata ajar keperawatan
komunitas
3. Ibu Dewi Sartika selaku sekretaris Desa Sukamulya
4. Pak Rakum selaku ketua RT atau tokoh masyarakat di Desa Sukamulya
5. Ibu Aan selaku Ibu Kader di Rt 004/005 Desa Sukamulya
Disadari betul dalam pembuatan pre planning ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga pre planning ini
dapat bermanfaat bagi semuanya, serta dapat meningkatan pengetahuan dan wawasan bersama.
Penulis
LAMPIRAN
RANCANGAN KEGIATAN
(PHBS)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan kebijakan nasional promosi
kesehatan (promkes) untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi
Lingkungan yang kondusif menurut Indonesia sehat 2010 adalah lingkungan yang
bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman
kehidupan masyarkat yang saling menolong. Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2010
yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
LAMPIRAN
kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
kebiasaan merokok di dalam rumah maupun diluar rumah yaitu sebesar 15 penduduk
(33%), 5 orang atau (14%) yang tidak biasa buang air besar dijamban dan 5 orang (14%)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat meningkatkan
2. Tujuan khusus
C. Peserta
D. Pengorganisasian
1. Leader : Kharisma
E. Setting acara
3. Moderator membuka acara penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
5. Penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, setelah itu
moderator
8. Isi acara: Pembukaan sekaligus mengingatkan kontrak, materi tentang PHBS dan
penutup
LAMPIRAN
G. Materi penyuluhan
1. Definisi PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau
dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi,
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup
2. Indikator PHBS
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam
terakhir.
Balita (0 – 59 bln) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat
dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik
air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia. Tinja
bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
air).
2) Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus.
4) Mudah dibersihkan.
5) Aman digunakan.
7) Cukup penerangan.
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di
dalam atau di lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup menimbun.
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap
hari.
Anggota keluarga umur > 10 tahun melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal
30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah
tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba
Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota
keluarga lainnya.
3. Manfaat PHBS
a. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari
c. Mengubur sampah
LAMPIRAN
f. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya: obat nyamuk bakar,
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
a. Pengertian PHBS
b. Indikator PHBS
c. Manfaat PHBS
NAMA KELOMPOK:
1. KHARISMA
2. LAELATUL UYUN
3. SITI MAEMUNAH
4. NENIRIA IRAWAN
2020
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas akhir keperawatan komunitas di RT 004 RW 005 Desa Sukamulya Kecamatan
Sukatani dapat terselesaikan dengan baik. Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai salah satu
tugas mata ajar keperawatan komunitas. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah kita nanti-nantikan safaatnya di akhir
1. Ibu Iin irakartika MKM selaku direktur Akper Bhakti Husada Cikarang
2. Ibu Mutianingsih M.Kep selaku koordinator sekaligus pembimbing mata ajar keperawatan
komunitas
3. Ibu Dewi Sartika SKM selaku sekretaris Desa Sukamulya
4. Pak Rakum selaku ketua RT atau tokoh masyarakat di Desa Sukamulya
5. Ibu Aan selaku Ibu Kader di Rt 004/005 Desa Sukamulya
Disadari betul dalam pembuatan pre planning ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya, serta dapat meningkatan pengetahuan dan wawasan bersama.
Penulis
LAMPIRAN
RANCANGAN KEGIATAN
Media dan alat : Slide power point, Laptop dan brosur Waktu dan tempat
jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu (Yundini, 2006). Contoh dampak yang
ditimbulkan dari penyakit hiperteni ata tekanan darah tinggi yaitu angina dan serangan
jantung, stroke, gagal jangtung, kerusakan ginjal dan lain-lain (Palmer 2007).
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Tekanan sistolik adalah
relaksasi, menerima curahan darah dari pembuluh darah perifer (Myrank, 2009).
LAMPIRAN
Keluarga ) yang memiliki penyakit hipertensi yaitu sebesar 6 (17%) orang penduduk, 4
orang (67%) yang tidak meminum obat darah tinggi secara teratur.
hipertensi.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Peserta
D. Pengorganisasian
Leader : Kharisma
E. Setting acara
5. Penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, setelah itu
moderator
8. Isi acara: pembukaan sekaligus mengingatkan kontrak, materi tentang hipertensi dan
penutup
G. Materi penyuluhan
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif
Muttaqin, 2009).
2. Penyebab Hipertensi
a. Gender
b. Obesitas
c. Kurang gerak
d. Umur
e. Genetik
f. Stres
g. Garam
h. Alkohol
i. Kafein
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
4. Penatalaksanaan Hipertensi
Terdapat bukti hubungan antara konsumsi garam dan hipertensi. Konsumsi garam
gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1 sendok teh garam dapur).
lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun), serta
berdasarkan data Riskesdas 2013, menjadi 21,8% dari data Riskesdas 2018.
Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2),
dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan lingkar
d. Olahraga teratur
LAMPIRAN
teratur dengan intensitas dan durasi ringan memiliki efek penurunan TD lebih
kecil dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi, sehingga pasien
e. Berhenti merokok
Merokok merupakan faktor risiko vaskular dan kanker, sehingga status merokok
harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan penderita hipertensi yang
5. Diit hipertensi
gula.
2) Sumber protein hewan: Daging, ayam, ikan, semua terbatas kurang lebih 50
gram perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu
tanpa lemak.
6) Buah-buahan: Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
1) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak
kelapa, gajih
3) Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
5) Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi,
daging kambing.
6) Garam dapur.
1) Beras, ubi, maizena, terigu, tapioca, hunkwe, gula dan makanan yang diolah
2) Daging sapi, daging ayam, ikan, maksimum 100 gram sehari, telur ayam 1
butir sehari
6) Bumbu segar dan kering yang tidak ada garam dan natrium lainnya.
6. Pencegahan hipertensi
a. Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih
b. Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar
dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap
minggu.
c. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya roti dari biji-
d. Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok the
7. Komplikasi
a. Jantung
3) gagal jantung
e. Retinopati
LAMPIRAN
I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
d. Penatalaksanaan hipertensi
e. Diit hipertensi
f. Komplikasi hipertensi
LAMPIRAN
NAMA KELOMPOK:
KHARISMA (0101017030)
LAELATUL UYUN (0101017032)
SITI MAEMUNAH (0101017064)
NENIRIA IRAWAN (0101017045)
2019/2020
LAMPIRAN
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
tugas akhir keperawatan komunitas di RT 004 RW 005 Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani dapat
terselesaikan dengan baik. Kegiatan ini kamu selenggarakan sebagai salah satu tugas mata ajar
keperawatan komunitas. Tak lupa sholawat serta salm tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah kita nanti-nantikan syafaatnya diakhir masa. Dalam kesempatan ini
1. Ibu Iin Ira Kartika M.KM selaku direktur Akper Bhakti Husada Cikarang.
2. Ibu Mutianingsih M. Kep Selaku Koordinator sekaligus pembimbing mata ajar keperawatan
komunitas.
Disadari betul dalam pembuatan pre planning ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga pre planning ini
dapat bermanfaat bagi semuanya, sert dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bersama.
Penyusun
RANCANGAN KEGIATAN
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Tanda dan gejala
umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar
kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes, 2020). Adapun, hewan yang
menjadi sumber penularan COVID_19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020).
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Sukatani, didapatkan dari 10 kk (kartu keluarga) bahwa warga yang tidak mengetahui Covid_19
yaitu sebesar (62%), untuk warga yang tidak mengetahui penularan Covid_19 yaitu sebesar
(69%), untuk warga yang tidak mengetahui pencegahan Covid_19 sebesar (73%), OTG (orang
tanpa gejala) sebesar (100%), untuk warga yang tidak mengetahui tentang ODP (orang dalam
pemantauan) (100%), dan untuk warga yang tidak mengetahui tentang PDP (pasien dalam
Berdasarkan data yang didapat mahasiswa tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang
Covid_19 dengan tujuan agar warga mendapatkan pengetahuan serta memahami tentang
Covid_19.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
e. Menyebutkan Arti status OTG, ODP dan PDP Pada Kasus COVID-19
C. Peserta
LAMPIRAN
D. Pengorganisasian
Ketua : Kharisma
E. Setting Acara
5. Penyampaian materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, setelah itu
moderator
8. Isi acara: pembukaan sekaligus mengingatkan kontrak, materi tentang covid-19 dan
penutup
adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan,
Gejala awal infeksi virus corona atau covid-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah berat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak nafas dan nyeri dada. Gejala-gejala
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
corona, yaitu:
b. Batuk.
c. Sesak nafas.
makanan yang sehat dan bergizi dan penambahan vitamin untuk kekebalan tubuh.
c. Penggunaan masker saat melakukan kegiatan diluar rumah atau saat bertemu banyak
orang, terutama pada saat terkena penyakit saluran pernafasan seperti, batuk atau flu.
Virus corona SARS-CoV-2 tampaknya terutama menular dari orang ke orang. Berikut dua
a. Virus corona menular antara orang yang berinteraksi dekat satu sama lain (dalam jarak
b. Virus corona menular melalui cairan dari pernapasan yang keluar saat orang yang
Cairan pernapasan tersebut bisa menempel di mulut atau hidung orang-orang yang
5. Ketahui Beda Arti Status OTG, ODP dan PDP Pada Kasus COVID-19
yang nampak termasuk demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Di sisi
lain, apabila hasil observasi yang dilakukan menemukan adanya saluran napas bawah
yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang
terjangkit, maka pasien dapat masuk dalam kriteria ini. Pasien dengan status PDP ini
akan dirawat di rumah sakit untuk ditinjau dan dikontrol perkembangan kasusnya.
Orang yang dinyatakan masuk kategori PDP akan menjalani proses observasi
melalui proses cek laboratorium yang hasilnya akan dilaporkan kepada Badan
ada kewenangan menetapkan status yang bersangkutan positif corona atau tidak, itu ada
Sementara, pasien ODP memiliki gejala yang lebih ringan pada umumnya,
seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam. Akan tetapi, tidak ada kontak erat
dengan penderita positif. Pasien dengan status ODP dapat dipulangkan untuk
(OTG). Orang Tanpa Gejala merupakan seseorang yang tidak memiliki gejala dan
memiliki risiko tertular dari orang terkonfirmasi COVID-19. Orang yang memiliki
riwayat kontak dekat dengan kasus konfirmasi COVID-19 dapat masuk dalam kriteria
ini. Seseorang dapat dikatakan telah melakukan kontak erat apabila ia melakukan
kontak fisik. berada dalam ruangan, atau berkunjung, dalam 2 hari sebelum kasus
timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Dengan catatan, kunjungan
atau kontak dekat tersebut dilakukan dalam radius 1 meter dengan pasien dalam
Referensi: Burhan, E., Isbaniah, F., Susanto, A. D dkk. 2020., Pneumonia Covid-19. Diunduh melalui
< https://www.persi.or.id/images/2020/data/buku_pneumonia_covid19.pdf >. [Diakses pada
14 Juli 2020].
11. Evaluasi
1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
a. Pengertian covid-19
b. Gejala covid-19
c. Pencegahan covid-19
DISUSUN OLEH :
KHARISMA (0101017030)
LAELATUL UYUN (0101017032
SITI MAEMUNAH (0101017064)
NENIRIA IRAWAN (0101017045)
2020
LAMPIRAN
1) pengertian hipertensi
2) penyebab hipertensi
3) tanda dan gejala hipertensi
4) penatalaksanaan hipertensi
5) diit hipertensi
6) komplikasi hipertensi
- Menjelaskan penatalaksanaan
hipertensi
- Menyimak
- Menjelaskan diit hipertensi
- menjelaskan pencegahan
- Menyimak
hipertensi
- Menjelaskan komplikasi
hipertensi - Menyimak
penyuluhan bersama-sama
14. Evaluasi
c. Pertanyaan :
d. Jawaban
1) Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
2) Penatalaksannan Hipertensi
lebih dari 2 gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1 sendok teh
lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun), serta
berdasarkan data Riskesdas 2013, menjadi 21,8% dari data Riskesdas 2018.
Tujuan pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2),
dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan lingkar
d) Olahraga teratur
teratur dengan intensitas dan durasi ringan memiliki efek penurunan TD lebih
kecil dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi, sehingga pasien
e) Berhenti merokok
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan penderita hipertensi
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
b) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif
Muttaqin, 2009).
B. Penyebab Hipertensi
1. Gender
2. Obesitas
3. Kurang gerak
4. Umur
5. Genetik
6. Stres
7. Garam
LAMPIRAN
8. Alkohol
9. Kafein
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
D. Penatalaksanaan Hipertensi
gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1 sendok teh garam dapur).
lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun), serta
berdasarkan data Riskesdas 2013, menjadi 21,8% dari data Riskesdas 2018. Tujuan
pengendalian berat badan adalah mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2), dan
menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan lingkar pinggang <90
4. Olahraga teratur
teratur dengan intensitas dan durasi ringan memiliki efek penurunan TD lebih kecil
dibandingkan dengan latihan intensitas sedang atau tinggi, sehingga pasien hipertensi
berintensitas sedang (seperti: berjalan, joging, bersepeda, atau berenang) 5-7 hari per
minggu.
5. Berhenti merokok
merokok harus ditanyakan pada setiap kunjungan pasien dan penderita hipertensi yang
E. Diit hipertens
a) Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak.
LAMPIRAN
d) Sumber lemak
e) Sayuran
f) Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g) Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih
15 gram perhari.
h) Minuman
a) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak kelapa,
gajih.
c) Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
e) Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi, daging
kambing.
f) Garam dapur.
a) Beras, ubi, maizena, terigu, tapioca, hunkwe, gula dan makanan yang diolah tidak
b) Daging sapi, daging ayam, ikan, maksimum 100 gram sehari, telur ayam 1 butir
sehari
f) Bumbu segar dan kering yang tidak ada garam dan natrium lainnya.
6. Pencegahan hipertensi
1. Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih
2. Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari
risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
3. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya roti dari biji-bjian
4. Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok the
tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit sehingga meningkatkan resiko serangan
7. Komplikasi
1. Jantung
LAMPIRAN
c. gagal jantung
5. Retinopati
Referensi:
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and Clinical
Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika
Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta.
Wiryowidagdo, S & Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah
Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia Pustaka
DISUSUN OLEH :
KHARISMA (0101017030)
LAELATUL UYUN (0101017032
SITI MAEMUNAH (0101017064)
NENIRIA IRAWAN (0101017045)
2020
3. Sub pokok bahasan : Pengertian PHBS, Indikator PHBS, Manfaat PHBS dan
7. Waktu : 20 menit
8. Penyuluh : Kharisma
9. Tujuan
a. Tujuan umum :
memahami dan mengerti tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku
b. Tujuan khusus:
1) Pengertian PHBS
2) Indikator PHBS
3) Manfaat PHBS
tujuan - Menyimak
- Menanyakan kesediaan
- Apresiasi - Menjawab
- Menjawab dan
PHBS - Menyimak
penyuluhan pertanyaan
13. Evaluasi
c. Pertanyaan :
1) Jelaskan PHBS?
2) Manfaat PHBS?
LAMPIRAN
d. Jawaban
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu
KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan /
JPKM.
2) Manfaat PHBS
1. Definisi PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
(Empowerment).
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup
2. Indikator PHBS
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24
jam terakhir.
Balita (0 – 59 bln) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan
dicatat dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan
fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.
Tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit
12) Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
air).
13) Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus.
LAMPIRAN
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di
menimbun.
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap
hari.
Anggota keluarga umur > 10 tahun melakukan aktifitas fisik setiap hari
minimal 30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah
kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda
3. Manfaat PHBS
1. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
3. Mengubur sampah.
6. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya: obat nyamuk bakar,
Referensi:
Anik, M., 2013., Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta. Trans Info Media.
DISUSUN OLEH :
KHARISMA (0101017030)
LAELATUL UYUN (0101017032
SITI MAEMUNAH (0101017064)
NENIRIA IRAWAN (0101017045)
2020
3. Sub pokok bahasan : Pengertian covid-19, gejala covid-19, pencegahan covid-19, cara
utama penularan virus corona, arti status OTG, ODP dan PDP
Kabupaten Bekasi
8. Waktu : 20 menit
9. Tujuan
warga mengetahui:
f. Pengertian covid-19
g. Gejala covid-19
h. Pencegahan covid-19
tujuan
menyimak
2. Inti - Menjelaskan pengertian - Menyimak
(15 menit)
covid-19
19
covid-19
Virus Corona
19
3. Penutup
- Melakukan evaluasi hasil
(2 menit) - Melihat dan
penyuluhan
menyimak
- Menjawab
- Memberi revariat/penguat
pertanyaan
- Menjawab dan
penyuluhan bersama-sama
13. Evaluasi
g. Pertanyaan :
Jawaban
2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus
ini disebut COVID-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada
b) Batuk.
c) Sesak nafas..
makanan yang sehat dan bergizi dan penambahan vitamin untuk kekebalan
tubuh.
c) Penggunaan masker saat melakukan kegiatan diluar rumah atau saat bertemu
banyak orang, terutama pada saat terkena penyakit saluran pernafasan seperti,
adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan,
Gejala awal infeksi virus corona atau covid-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah berat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak nafas dan nyeri dada. Gejala-gejala
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
corona, yaitu:
b. Batuk.
c. Sesak nafas.
makanan yang sehat dan bergizi dan penambahan vitamin untuk kekebalan tubuh.
o Penggunaan masker saat melakukan kegiatan diluar rumah atau saat bertemu banyak
orang, terutama pada saat terkena penyakit saluran pernafasan seperti, batuk atau flu.
Virus corona SARS-CoV-2 tampaknya terutama menular dari orang ke orang. Berikut dua
Virus corona menular antara orang yang berinteraksi dekat satu sama lain (dalam
Virus corona menular melalui cairan dari pernapasan yang keluar saat orang yang
Cairan pernapasan tersebut bisa menempel di mulut atau hidung orang-orang yang
5. Ketahui Beda Arti Status OTG, ODP dan PDP Pada Kasus COVID-19
yang nampak termasuk demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Di sisi
lain, apabila hasil observasi yang dilakukan menemukan adanya saluran napas bawah
yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang
terjangkit, maka pasien dapat masuk dalam kriteria ini. Pasien dengan status PDP ini
akan dirawat di rumah sakit untuk ditinjau dan dikontrol perkembangan kasusnya.
Orang yang dinyatakan masuk kategori PDP akan menjalani proses observasi
melalui proses cek laboratorium yang hasilnya akan dilaporkan kepada Badan
ada kewenangan menetapkan status yang bersangkutan positif corona atau tidak, itu ada
Sementara, pasien ODP memiliki gejala yang lebih ringan pada umumnya,
seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam. Akan tetapi, tidak ada kontak erat
dengan penderita positif. Pasien dengan status ODP dapat dipulangkan untuk
(OTG). Orang Tanpa Gejala merupakan seseorang yang tidak memiliki gejala dan
memiliki risiko tertular dari orang terkonfirmasi COVID-19. Orang yang memiliki
riwayat kontak dekat dengan kasus konfirmasi COVID-19 dapat masuk dalam kriteria
ini. Seseorang dapat dikatakan telah melakukan kontak erat apabila ia melakukan
kontak fisik. berada dalam ruangan, atau berkunjung, dalam 2 hari sebelum kasus
timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Dengan catatan, kunjungan
atau kontak dekat tersebut dilakukan dalam radius 1 meter dengan pasien dalam
Referensi: Burhan, E., Isbaniah, F., Susanto, A. D dkk. 2020., Pneumonia Covid-19. Diunduh melalui
< https://www.persi.or.id/images/2020/data/buku_pneumonia_covid19.pdf >. [Diakses pada
14 Juli 2020].
DOKUMENTASI
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN