Anda di halaman 1dari 131

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Komunitas merupakan keperawatan professional yang
ditekankan kepada kelompok berisiko tinggi dalam upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan mengikutsertakan masyarakat
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin
terjadi dimasyarakat dengan memberikan pelayanan langsung pada individu,
keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat baik sehat maupun sakit
(Efendi & Makhfudli, 2009).
Perawat melibatklan peran serta aktif masyarakat demi mencapai
tujuan keperawatan komunitas tersebut. Peran serta aktif masyarakat
merupakan suatu proses dimana suatu individu, keluarga, kelompok khusus,
dan masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan cara
pendekatan untuk dapat merubah prilaku masyarakat kearah positif dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi,
memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui
perencanaan yang dibuat serta menilai hasil yang telah dicapai (Mubarak,
2009).
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mahasiswa
STIKes Hang Tuah Pekanbaru dikelurahan Tangkerang Labuai kecamatan
Bukit Raya terhadap 134 KK yang dilaksanakan mulai tanggal 02 April
2018 sampai 11 April 2018 maka ditemukan bebarapa masalah yaitu:
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang kurang
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Tangkerang Labuai
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit generative
(Hipertensi, rematik, Asam urat) yang dialami dan kurangnya
perawatan lansia di keluaran tangkerang labuai
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di RW 03 di
kelurahan tangkerang labuai kecamatan bukit raya pekanbaru
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan derajat kesehatan anak usia sekolah di RW 03
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di Lingkungan RW 03 .
Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa
STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang melakukan praktik profesi keperawatan
komunitas di RW 03 kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya,
maka pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan akan dibahas secara
bersama sama sesuai dengan tugas masing- masing seksi pada “ RW SIAGA
SEHAT RW SIAGA Merpati Putih” yang telah dibentuk pada tanggal 12
April 2017.
Berdasarkan dari masalah diatas maka mahasiswa akan melaksanakan
LKMM I bersama warga dari pengkajian, merumuskan masalah
keperawatan yang muncul dimasyarakat sesuai rencana tindakan yang akan
disepakati bersama masyarakat pada LKMM I.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah dilaksanakannya LKMM 1 (Loka Karya Mini
Masyarakat) bersama masyarakat di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya, mahasiswa mampu merumuskan
secara bersama-sama rencana kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada.
2. Tujuan khusus
a. Menyampaikan hasil laporan kuesioner di RW 03 Melakukan
pengkajian yang meliputi pengumpulan data, tabulasi data, serta
mempersentasikan data yang diperoleh dilapangan.
b. Merumuskan masalah kesehatan di RW 03 bersama-sama
dengan masyarakat.
c. Bersama-sama dengan warga RW 03 menentukan prioritas
masalah yang akan diatasi
d. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
C. Manfaat Penulisan
1. Dinas kesehatan diharapkan kegiatan ini dapat menjadi gambaran
umum tentang kondisi kesehatan masyarakat kota Pekanbaru
khususnya RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatn Bukit
Raya.
2. Pihak puskesmas diharapkan kegiatan ini dijadikan bahan maupun
data untuk menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan
dimasa yang akan datang.
3. RW SIAGA SEHAT RW Siaga masyarakat diharapkan kegiatan ini
dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatn Bukit Raya.
4. Institusi pendidikan diharapkan kegiatan ini menjadi bahan
perbandingan untuk praktik profesi keperawatan berikutnya dan
menjadi evaluasi terhadap program keperawatan komunitas yang telah
ditetapkan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Definisi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat, mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditinjau pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
(Depkes RI, 2006).
Keperawatan komunitas merupakan kumpulan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari
populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan
yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat (Efendi &
Makhfudli, 2009). Keperawatan komunitas merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan
yang diberikan secara terus menerus melalui kerja sama (Mubarak,
2009).
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses
pemecahan masalah yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan
yang dapat di pertanggung jawabkan sebagai cara terbaik dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai respon manusia dalam
menghadapi masalah kesehatan yang di fokuskan pada individu,
keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dengan penekanan pada
pencegahan penyakit, peningkatan, dan mempertahankan kesehatan
(Efendi & Makhfudli, 2009).
2. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas (Mubarak, 2009), yaitu :
a. Agar di peroleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu,
efektif dan efisien sesuai dengan permasalah yang terjadi pada
masyarakat
b. Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat
dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan
komunitas harus memiliki keterampilan dasar tentang
epidemiologi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat, dan
hubungan interpersonal yang baik.
3. Fungsi Keperawatan Komunitas
Fungsi Keperawatan komunitas (Mubarak, 2009), sebagai berikut :
a. Memberikan pedoman yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal sesuai dengan kebutuhan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalah atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
pelayanan yang cepat agar mempercepat proses penyembuhan.
4. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran Keperawatan Komunitas menurut Depkes RI (2010), yaitu :
a. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu
hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular
(TBC, malaria, DBD, Diare, ISPA, dan lain-lain) dan penderita
penyakit degeneratif.
b. Keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan atau resiko tinggi dengan prioritas
sebagai berikut :
1) Keluarga ekonomi rendah yang belum pernah kontak
dengan saranan pelayanan kesehatan dan belum punya
kartu sehat
2) Keluarga ekonomi rendah yang sudah memanfaatkan
saranan pelayanan kesehatan serta mempunyai masalah
kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
balita, kesehatan reproduksi dan penyakit menular.
3) Keluarga yang tidak termasuk ekonomi rendah dan
mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum
memanfaatkan pelayanan kesehatan
c. Kelompok Khusus
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus
yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang
terkait maupun yang tidak terkait dalam suatu institusi.
1) Kelompok masyarakat khususnya yang tidak terkait dalam
institusi seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil, usia
lanjut, penderita penyakit tertentu, dan pekerja informal.
2) Kelompok masyarakat khusus yang terkait dalam suatu
institusi seperti sekolah, pesantren, panti asuhan, panti
werda, rutan, dan lapas.
d. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau
memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan
seperti berikut :
1) Masyarakat di suatu wilayah yang mempunyai :
a) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibanding
daerah lain
b) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
dibandingkan didaerah lain
c) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari pada
daerah lain.
2) Masyarakat didaerah endemis penyakit menular (malaria,
diare, DBD, dan lain-lain)
5. Ciri-Ciri Pelayanan Keperawatan Komunitas
Efendi dan Makhfudli (2009), ciri-ciri pelayanan keperawatan
komunitas adalah :
a. Merupakan perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan
kesehatan komunitas
b. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Fokus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan promotif
dan pencegahan penyakit baik pada pencegahan tingkat pertama,
kedua maupun ketiga.
d. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas
kepada klien sehingga terjadi kemandirian.
e. Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan masyarakat
dalam upaya kemandirian klien.
f. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain dan
masyarakat.
6. Prinsip Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunits berdasarkan delapan prinsip
yaitu:
a. Klien atau unit keperawatan merupakan suatu populasi
b. Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumla orang
atau populasi keseluruhan
c. Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk
bekerja dengan klien sebagai mitra yang sejajar
d. Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih
tindakan yang sesuai
e. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi
sosial, dan ekonomi pada populasi yang berkembang merupakan
fokus utama.
f. Tanggung jawab mencakp keseluruhan populasi yang
memerlukan intervensi atau pelayanan yang spesifik
g. Penggunaan sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan
perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok
dari kegiatan praktik
h. Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi, dan
perkumpulan merupakan cara paling efektif untuk
mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi.
7. Peran Perawat Komunitas
a. Pemberi Pelayanan
Memberikan pelayanan kesehatan langsung dan tidak
langsung kepada klien dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan melalui individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b. Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dengan
resiko tinggi atau kepada kader.
c. Pengelola
Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan baik langsung maupun
tidak langsung dan menggunakan peran serta aktif masyarakat
dalam kegiatan keperawatan komunitas.
d. Koselor
Memberikan koseling atau bimbingan kepada kader,
keluarga, dan masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas.
e. Pembela klien (advokator)
Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyrakat
dalam pelayanan keperawatan komunitas.
f. Peniliti
Melakukan penelitian untuk mengembangkan keperawatan
komunitas.
B. Asuhan Keperawatan Komunitas
Langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah
pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penerapan
proses keperawatan terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan
kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai
kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes
RI, 2010).
1. Pengkajian
Merupakan tahap pertama dalam melakukan keperawatan
komunitas yang akan membantu dalam mengumpulkam data untuk
menunjang tegaknya masalah. Pengumpulan data secara akurat dan
komprehensif yang bertujuan untuk memperoleh informasi kesehatan
yang akurat, pengumpulan data yang sistematis, kompilasi data,
memunculkan data yang hilang, terindentifikasinya masalah
kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan komunitas
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA)
menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputusa klinik
tentang respon individu, keluarga, dan masyarakat tentang masalah
kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat. Diagnosa ditegaKKan berdasarkan
setelah dilakukan pengkajian keperawatan, data dikelompoKKan dan
dianalisa untuk menilai seberapa besar stresor yang mengancam
masyarakat danseberapa berat reaksi yang ditimbulkan terhadap
masyarakat tersebut.
3. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas dilakukan melalui
proses kelompok, pendidikan kesehatan, kerjasama perawat dan
komunitas serta mendemonstrasikan hal yang terkait dengan
keterampilan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan.
4. Pelaksanaan/ implementasi
Melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang meningkatkan pada
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
5. Evaluasi
Evaluasi yang diakukan merupakan penilaian terhadap program
yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan dan dijadikan
dasar untuk memodifikasi rencana tindakan selanjutnya. Evaluasi
yang dilakukan menggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi
proses, dan evaluasi hasil.
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 03
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI KECAMATAN BUKIT RAYA
KOTA PEKANBARU

Asuhan keperawatan komunitas di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru dilaksanakan pada 2 April 2018 sampai
11 April 2018, dimana asuhan keperawatan diberikan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama yaitu tahap persiapan mencakup winshield survey dan tahapan
pembuatan angket yang dimulai dari 26 Maret 2018 sampai dengan 30 Maret
2018 dan kemudian telah di presentasikan pada LKMM 1 pada 16 April 2018.
Berdasarkan uraian konsep asuhan keperawatan komunitas BAB II, maka
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) STIKes Hang Tuah
Pekanbaru telah mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas pada
masyarakat di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru. Asuhan Keperawatan ini dilaksanakan mulai dari 16 April 2018
sampai 10 Mei 2018, yang pelaksanaannya sebagai berikut:
A. Tahap Persiapan
Tahap persipan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas
diantaranya pengumpulan data melalui winshield survey pada 2 April 2018
2017 yaitu observasi secara langsung keadaan wilayah untuk melihat secara
garis besar situasi dan keadaan wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Setelah survey dilakukan,
selanjutnya dilaksanakan penyusunan angket untuk mengetahui secara
keseluruhan masalah kesehatan yang terjadi di wilayah RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
Angket yang telah disusun kemudia diisi oleh mahasiswa dengan cara
door to door kepada masyarakat yang bertujuan untuk mendapatkan data
yang berhubungan dengan masyarakat. Hasil pengumpulan data di analisa
untuk mengetahui masalah kesehatan yang mungkin muncul di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Dari
hasil pengolahan data tersebut diperoleh gambaran kesehatan masyarakat di
wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru.
B. Pelaksanaan Pengkajian
Tahap ini dimulai dari memperbanyak angket dan menyebarkan
angket dengan door to door menggunakan metode wawancara terpimpin,
pengumpulan angket serta observasi tertahap masyarakat di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
Jumlah angket yang di sebarkan berjumlah 134 kepala keluarga teknik ini
menggunakan teknik total sampling. Jumlah KK di RW 03 KK, berdasarkan
teknik total sampling di dapatkan jumlah RT 01 sebanyak 156 KK, RT 02
sebanyak KK, RT 03 sebanyak 80 KK, dan RT 04 sebanyak 60 KK, yang
menolak . Berdasarkan hasil pengumpulan data masyarakat di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
didapatkan data-data sebagai berikut:
1. Data geografi
Wilayah RW 03 merupakan salah satu RW yang ada di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru. Sebelah utara berbatasan dengan jalan Imam Munandar,
sebelah selatan berbatasan dengan jalan. Bakti, sebelah barat
berbatasan dengan jalan Putri Malu, dan sebelah timur berbatasan
dengan jalan Kopi.
2. Data Demografi
a. Data Demografi Kepala Keluarga

Distribusi Frekuensi Jumlah KK Berdasarkan Jenis Kelamin RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)

Perempuan; 24; 18%

laki-laki; 110; 82%

Berdasarkan diagram diatas, diklasifikasikan berdasarkan


jenis kelamin didapatkan data bahwa mayoritas kepala keluarga
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 110 KK (82%) dan
perempuan sebanyak 24 KK (18%). Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa jumlah kepala keluarga berjenis
kelamin laki-laki adalah yang paling banyak.

Distribusi Frekuensi KK Berdasarkan Pekerjaan RW 03 Kelurahan Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)

PNS PENSIUNAN BURUH


11% 12% 6% PETANI
1%

SWASTA
40%

WIRASWASTA
31%

Berdasarkan diagram diatas, didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta
yaitu sebanyak 47 KK (40%).
Distribusi Frekuensi KK Berdasarkan pendidikan RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)

TIDAK SEKOLAH
1%
PERGURUAN TINGGI SD SMP
22% 13% 13%

SMA/SMK
50%

Berdasarkan diagram diatas, didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga, didapatkan mayoritas pendidikan kepala
keluarga adalah SMA yaitu sebanyak 67 KK (50%).

Distribusi Frekuensi KK Berdasarkan Agama RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)

Budha
1%

Islam
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, didapatkan mayoritas kepala keluarga
beragama islam yaitu 133 KK (99%).
Distribusi Frekuensi KK Berdasarkan Suku bangsa RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)
Batak Aceh
4% 1% Jawa
Minang 36%
26%

Melayu
32%
Sunda
1%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga, didapatkan rata-rata kepala keluarga
bersuku jawa lebih dominan dengan jumlah 48 KK (36%). Pola
hidup keluarga dapat di pengaruhi salah satunya dari budaya.

Distribusi Frekuensi KK Berdasarkan kepemilikan rumah RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N : 134 KK)
Kontrakan
30%

Pribadi
70%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa 134


kepala keluarga mayoritas kepemilikan rumah adalah rumah
pribadi sebanyak 70% (94 KK). Dapat disimpulkan bahwa
warga yang tinggal di kontrakan memiliki tempat tinggal yang
luasnya terbatas.
b. Data demografi warga
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin di RW 03 Kel. Tangkerang Labuai
Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=500 Jiwa)
Jenis Kelamin
No Kelompok Umur Perempua Jumlah
Laki-Laki
n
1. Bayi dan Balita
20 18 38
(0-5 Tahun)
2 Pra sekolah dan
sekolah (5-12 30 34 64
Tahun)
3. Remaja (13-18
38 18 56
Tahun)
4. Dewasa Muda
27 31 58
(19-25 Tahun)
5. Dewasa (26-54
112 105 217
Tahun)
6. Lansia (>55
31 36 67
Tahun)
Total 500 Jiwa
Berdasarkan data diatas didapatkan jumlah penduduk di
RW 03 yang terdata adalah 500 jiwa yang terdiri dari bayi
sampai lansia. Mayoritas warga adalah berusia 26-54 tahun
(Dewasa) yaitu sebanyak 112 Jiwa.

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RW 03 Kel. Tangkerang


Labuai Kec. Bukit Raya di Kota Pekanbaru (N=500 Jiwa)

TIDAK SEKOLAH
2%
BELUM SEKOLAH
PERGURUAN TINGGI 10%
17%
SD
17%

SMA/SMK
39% SMP
14%
Berdasarkan diagram diatas, dari 500 warga didapatkan
bahwa pendidikan warga adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 196
warga (39%).

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya di Kota Pekanbaru (N=500 Jiwa)
IRT
18% TIDAK BEKERJA
12%

PENSIUNAN
3%
PNS PELAJAR/MAHASISWA
6% 29%

WIRASWASTA
12%
SWASTA
17%

BURUH
2%
PETANI
0%

Berdasarkan diagram diatas, didapatkan data bahwa dari


500 jiwa warga, mayoritas warga adalah sebagai
pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 143 warga (29%)
3. Pelayanan Kesehatan

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Pelayanan Kesehatan di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)
JAUH
7%

DEKAT
49%

SEDANG
43%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 134


KK, 64 KK (49%) diantaranya menyatakan dekat jarak antara rumah
dengan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa warga
dapat lebih mudah menjangkau pelayanan kesehatan.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemudahan dalam Menjangkau Pelayanan


Kesehatan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru
(N=134 KK)
SULIT
2%

MUDAH
98%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 134


KK, 131 KK (98%) diantaranya mengatakan mudah untuk
menjangkau pelayanan kesehatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
warga dapat lebih mudah berobat di pelayanan kesehatan.
4. Transportasi dan Keamanan

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Transportasi Pribadi di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

TIDAK
4%

YA
96%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 134


KK, mayoritas memiliki transportasi pribadi yaitu sebanyak 128 KK
(96%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa warga dapat lebih mudah
menuju ke pelayanan kesehatan.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kendaraan yang di Miliki di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=128 KK)

MOTOR DAN MOBIL


MOBIL 16%
8%

SEPEDA
1%

MOTOR
76%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 128


KK, mayoritas warga memiliki kendaraan motor yaitu sebanyak 97
KK (76%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jika Tidak Memiliki Kendaraan, Alat Transportasi


yang digunakan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=6 KK)
17%

OPLET
TAKSI
MOBIL
OJEK

83%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa 6 KK warga


yang tidak memiliki transportasi, warga menggunakan alat
transportasi umum jenis oplet sebanyak 5 KK (83%) dan ojek 1 KK
(17%).
5. Komunikasi

Distribusi Frekuensi Keluarga dalam Mendapatkan Sumber Informasi tentang


Kesehatan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

PETUGAS KESEHATAN
37%

MEDIA ELEKTROLIK/INTERNET/TV/RADIO/GADGET/MEDIA CETAK


59%
DARI TEMAN
4%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 134
KK, mayoritas mendapatkan informasi kesehatan dari media
elektrolik/internet/TV/radio/gadget/media cetak yaitu sebanyak 79 KK
(59%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa warga dapat lebih mudah
mendapatkan informasi kesehatan dimanapun dan kapanpun.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Keluarga dalam Mengatasi Masalah di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

DIDIAMKAN SAJA MARAH/BERTENGKAR


2% 2%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 134


KK, mayoritas warga menyelesaikan masalahnya dengan cara
musyawarah bersama anggota keluarga sebanyak 128 KK (95%). Hal
ini dapat disimpulkan bahwa masalah yang diatasi secara bersama-
sama dapat membuat keterbukaan antara keluarga satu sama lain.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga dalam Pengambilan Keputusan di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

AYAH
37%

BERSAMA
54%

IBU
9%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa 134 KK,


mayoritas pengambilan keputusan dilakukan bersama sebanyak 72
KK (54%). Pengambilan keputusan secara bersama dapat
menyelesaikan masalah secara cepat.
6. Rekreasi

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga Melakukan Rekreasi di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

TIDAK
27%

YA
73%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa 134 KK,


mayoritas keluarga melakukan rekreasi yaitu sebanyak 98 KK (73%).
Melakukan rekreasi dapat menghilangkan kelelahan dan menenangkan
pikiran, sehingga dapat menghindari stres.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan yang Melakukan Rekreasi dalam Sebulan di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=98 KK)

3 KALI/BULAN
12%
2 KALI/BULAN
15%

1 KALI/BULAN
72%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 98 KK


yang melakukan rekreasi, sebanyak 71 KK (73%) melakukan rekreasi
1 kali/bulan.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Rekreasi di RW 03 Kelurahan Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=98 KK)

MENONTON TV MEMANCING
1% 3%
JALAN-JALAN KE MALL
26%

JALAN-JALAN OUTDOOR
70%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 98 KK


yang melakukan rekreasi, mayoritas keluarga melakukan rekreasi
jalan-jalan autdoor yaitu sebanyak 69 KK (70%).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan tidak Melakukan Rekreasi di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N= 36 KK)

TIDAK ADA TRANSPORTASI


3%
TIDAK ADA WAKTU
53%
TIDAK ADA DANA DAN TRANSPORTASI
44%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 36 KK yang


tidak melakukan rekreasi, mayoritas menyatakan tidak memiliki
waktu yaitu sebanyak 19 KK (53%). Kurangnya rekreasi dapat
mengakibatkan stress pada keluarga.
7. Sosial Ekonomi

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencari Nafkah yang paling Dominan di keluarga di


RW O3 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

>2 Orang
Anak 16%
8%

Ibu
8%
Ayah
67%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data 134 kepala


keluarga, mayoritas mendapatkan sumber penghasilan dominan
keluarga adalah dari ayah yaitu 90 KK (67% ).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan Perbulan keluarga di RW O3 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

< 500.000
1%

500.000 S/D 2.146.000


37%

>2.146.000
61%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, didapatkan mayoritas penghasilan keluarga
dalam sebulan adalah dari >2.146.000 yaitu sebanyak 82 KK
(61%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tabungan Kesehatan keluarga di RW O3 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

YA
45%

Tidak
55%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, mayoritas keluarga memiliki tabungan
kesehatan sebanyak 74 KK (55%).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan kepemilikan asuransi Kesehatan di RW O3
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
TIDAK
25%

YA
75%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, mayoritas keluarga memiliki Ansuransi
kesehatan sebanyak 100 KK (75% ).
8. Lingkungan Fisik
a. Pengolahan Sampah

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Tempat Pembungan Sampah di RW O3


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
TIDAK
12%

YA
88%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134 KK,


mayoritas keluarga tidak memiliki tempat pembuangan sampah
sebanyak (12%) 16 KK. Tidak terdapatnya tempat pembuangan
sampah di rumah dapat mengakibatkan sampah berserakan
sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan Perbulan Pengelolahan Sampah di RW
O3 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134
KK)

DIBAKAR
22%

DITIMBUN/DIKUBUR
3%
DIAMBIL PETUGAS
75%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, didapatkan mayoritas pengolahan sampah
keluarga dengan cara diambil petugas adalah (75%) 101 KK.
b. Sumber Air

Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan kepemilikan Sumber air yang digunakan di


RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N = 134 KK)

YA
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, didapatkan mayoritas memiliki sumber air
dirumah 100% (134 KK).
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jenis Sumber air yang digunakan di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N = 134 KK)
1%

Sumur Gali
40%

Sumur Bos
56%

Membeli Air
3%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, mayoritas sumber air yang digunakan keluarga
adalah sumur bor sebanyak (56%)76 KK. Sebagian kepala
keluarga menggunakan sumur bor sebagai sumber air bersih
untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Air minum di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit RayaKota Pekanbaru

TIDAK DIMASAK
1%

DIMASAK MEMBELI AIR GALON


49% 51%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134 KK,


masih terdapat air yang tidak dimasak sebagai air minum yaitu
sebanyak 1 KK (1%). Air yang tidak dimasak dapat
menyebabkan masyarakat mempunyai risiko menderita penyakit
diare yang disebabkan bakteri Echerichia coli yang terdapat
pada air yang tidak dimasak.
c. Jamban Keluarga

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Kotoran/BAB keluarga di RW


03Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134)

YA
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134 KK,


secara menyeluruh mempunyai jamban 134 KK (100%). Hal ini
berarti tidak ada masyarakat yang membuang kotoran di
sembarang tempat.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban keluarga di RW O3 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

LEHER ANGSA
36%

CEMPLUNG TERTUTUP
51%

CEMPLUNG TERBUKA
13%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134 KK,


masih terdapat masyarakat yang membuang kotoran
menggunakan jamban cemplung terbuka. Penggunaan cemplung
terbuka berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan karena
lingkungan dapat tercemar bakteri Echerichia Coli yang berasal
dari kotoran manusia.
d. Pembuangan Air Limbah

Distribusi Frekuensi Berdasarkan kepemilikan pembuangan limbah di rumah di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

TIDAK
7%

YA
93%

Berdasarkan diagram didapatkan data dari 134 kepala


keluarga, masih terdapat keluarga yang tidak memiliki saluran
pembuangan air limbah yaitu sebanyak 10 KK (7,5 %). Air
limbah rumah tangga mempunyai dampak yang buruk bagi
lingkungan, sehinga diperlukan pengelolaan yang baik yaitu
saluran pembungan limbah seperti parit.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan membersihkan parit/got di lingkungan tempat


tinggal di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=134 KK)
Tidak Pernah
12%
Bila tersumbat
34%

1 Kali Seminggu
31%

> 1 Bulan
23%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, terlihat masih ada masyarakat yang tidak
pernah membersihkan parit/got sebanayak 15 KK (12%). Jika
saluran limbah tidak dibersihkan dapat berakibat pada
lingkungan seperti terjadinya banjir dan penyakit- penyakit
akibat lingkungan yang tidak sehat dimasyarakat.
e. Tempat Penampungan Air Bersih

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Memiliki Tempat Penampungan Air Bersih


Keluarga di RW O3 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=134 KK)
TIDAK
10%

YA
90%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134


kepala keluarga, masiih terdapat masyarakat yang tidak
memiliki tempat penampungan air bersih sebanyak 14 KK
(10%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan jenis tempat penampungan air bersih di RW O3


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

drum air tertutup


Bak Mandi 4%
22% Tanki
43%

Ember/Baskom terbuka/drum terbuka


31%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


120 kepala keluarga yang memiliki tempat penampungan air
dengan menggunakan tengki yaitu sebanyak 52 KK (43 %) dan
dengan menggunakan bak mandi yaitu sebanyak 26 KK (19,4
%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Membersihkan tempat penampungan Air Bersih


Keluarga di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
(N : 134 KK)

Tidak Pernah
19%
1 kali
45%

3 kali
23%
2 kali
13%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


120 kepala keluarga, masih terdapat masyarakat yang tidak
pernah membersihkan tempat penampungan air yaitu sebanyak
(19%)23 KK. Tempat penampungan air yang tidak pernah
dibersihkan mengakibatkan terdapatnya jentik-jentik nyamuk
sehingga beresiko terjadinya demam berdarah.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Septic tank dengan sumber air bersih keluarga
di RW O3 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)
< 10 M
31%

> 10 M
69%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga masih terdapat keluarga yang memiliki
jarak septi tenk dengan air bersih kurang dari 10 meter yaitu
sebanyak 92 KK (69%). Sebagaian besar KK masih belum
mengetahui jarak septi tenk dengan air bersih yang seharusnya
adalah besar dari 10 meter.
f. Pemeliharaan dan Hewan Ternak

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak/Peliharaan di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
YA
29%

TIDAK
71%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga yang memiliki hewan ternak sebanyak 39
KK (29%) dan tidak memiliki hewan ternak sebanyak 95 KK
(71%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Hewan/Peliharaan di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya di Kota Pekanbaru (N=39 KK)

BURUNG TERNAK (KAMBING/SAPI/BABI


3% 3%
KUCING IKAN HIAS
23% 3%

UNGGAS/AYAM/BEBEK
69%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 39
KK keluarga jenis hewan ternak yang paling banyak dikeluarga
adalah unggas/ayam/bebek yaitu sebanyak 27 KK (69%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Hewan Ternak di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai kec. Bukit Raya di Kota Pekanbaru (N=39 KK)

> 5 EKOR
49% < 5 EKOR
51%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 39


kepala keluarga, mayoritas jumlah hewan ternak yang ada
dikeluarga kurang dari 5 ekor sebanyak 20 KK (51%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuatan Kandang Hewan Ternak di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=39 KK)
TIDAK
23%

YA
77%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 39


kepala keluarga, mayoritas mempunyai kandang untuk hewan
ternak sebanyak 30 KK (77%).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penempatan Hewan Ternak Apabila Tidak Memiliki
Kandang di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=9 KK)

DIBIARKAN SAJA/DILEPAS
33%

DIRUMAH
67%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 9


KK, masih terdapat pemeliharaan hewan ternak dirumah yaitu
seanyak 6 KK (67%). Penempatan hewan peliharaan dapat
mengakibatkan virus-virus yang terdapat pada hewan dapat
berjangkit kepada keluarga.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Antara Rumah dengan Kandang Hewan


Ternak di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=30 KK)

> 30 METER
7%

< 30 METER
93%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 30


KK jarak kandang hewan dengan rumah kurang dari 30 meter
sebanyak 28 KK (93%). Hal ini dapat berdampak pada
kesehatan keluarga, hewan dapat menjadi salah satu penyebab
penyakit dikarenakan kotoran hewan tersebut. Sehingga penting
untuk menempatkan kandang hewan jauh dari rumah keluarga.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembersihan Kandang Hewan Ternak di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=30 KK)

TIDAK PERNAH
7%

3 KALI SEBULAN
30% 1 KALI SEBULAN
50%

2 KALI SEBULAN
13%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 30
kepala keluarga, mayoritas membersihkan kandang untuk hewan
ternak 1 kali sebulan, namun masih terdapat masyarakat yang
tidak Pernah di bersihkan sebanyak 2 KK (7%). Hal ini dapat
berakibat kotoran hewan menjadi sumber penyakit bagi
keluarga.
9. Status Kesehatan Keluarga
a. Kebiasaan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengadaan Makanan Keluarga Sehari-hari di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

MEMBELI
6%

MEMASAK
94%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga sebagian besar memilih untuk memasak
yaitu sebanyak 126 KK (94%) dan memilih untuk membeli yaitu
8 KK (6%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Sayuran Sebelum di Masak di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N= 126 KK)

DI CUCI BARU DI POTONG


33%

DI POTONG BARU DI CUCI


67%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


126 kepala keluarga yang mengolah sayur dengan cara dipotong
baru dicuci yaitu sebesar 85 KK (67%). Pengolahan sayur yang
baik adalah mencuci terlebih dahulu agar zat atau vitamin yang
terdapat didalam sayur tidak terbuang, hal ini dapat
mempengaruhi status kesehatan keluarga.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Memasak Sayuran di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=126 KK)

SANGAT MATANG
13% SETENGAH MATANG
22%

MATANG
65%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


126 kepala keluarga memiliki kebiasaan cara memasak dengan
matang yaitu sebanyak 82 KK (65%). Cara memasak sayur yang
matang dapat mengakibatkan zat atau vitamin yang terkandung
menjadi hilang.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Mencuci Tangan Sebelum


Makan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

TIDAK PERNAH
JARANG 3%
11%

KADANG-KADANG
24%
SELALU
62%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga, mayoritas keluarga selalu mencuci tangan
sebelum makana, namun masih terdapat keluarga yang tidak
pernah mencuci tangan sebanyak 4 KK (3%). Tidak mencuci
tangan dapat menyebabkan penularan bakteri saat makan dan
dapat menyebabkan seperti diare atau cacingan.
b. Penyakit dalam keluarga

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga yang Sakit dalam 6 Bulan Terakhir di RW


03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

ADA
46%
TIDAK ADA
54%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga ada anggota keluarga yang sakit yaitu
sebanyak 61 KK (46%). Hal ini menunjukkan bahwa belum
optimalnya derajat kesehatan masyarakat serta pentingnya untuk
masyarakat dalam merubah pola hidup menjadi pola hidup yang
sehat.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Penyakit yang di Miliki Keluarga di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=61 KK)

ASAM URAT
DIABETES 8% TEKANAN DARAH TINGGI
5% 16%
GATAL-GATAL (ALERGI/PENYAKIT KULIT) DEMAM BERDARAH
8% 3%
CACAR
2%
BATUK PILEK (ISPA)
26%
DEMAM
30%

REMATIK
2%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 61


kepala keluarga, mayoritas jenis penyakit yang ada pada
keluarga adalah demam sebanyak 18 KK (30%), namun masih
terdapat keluarga yang memiliki penyakit diabetes yaitu
sebanyak (5%)

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Saat Ada Anggota Keluarga


Yang Sakit di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134)
DIRUMAH SAJA
16%

MENCARI PENGOBATAN
84%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga, mayoritas masyarakat mencari pengobatan
saat keluarganya mengalami sakit yaitu sebanyak 112 KK
(84%). Hal ini menandakan bahwa masyarakat perduli terhadap
penyakit yang dideritanya.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tujuan Ketika Ingin Berobat Jika Ada Anggota
Keluarga Yang Sakit di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=134 KK)

DUKUN MEMBELI OBAT WARUNG


6% 2%
RUMAH SAKIT
9%

PUSKESMAS/POSYANDU/BALAI PENGOBATAN/PRAKTIK DOKTER/


83%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 134
kepala keluarga, mayoritas mempunyai kebiasaan berobat
dipuskesmas yaitu sebanyak 111 KK (83%). Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat telah memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan baik.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Apakah Terdapat Anggota Keluarga Yang Cacat di


RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134)

YA
5%

TIDAK
95%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari


134 kepala keluarga sebanyak 7 KK (5%) memiliki keluarga
yang cacat, dan 127 (95%) tidak memiliki keluarga yang cacat.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Cacat Yang Dimiliki Oleh Anggota Keluarga di
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=7)

MENTAL
29%

FISIK (KEBUTAAN, TULI, BISU, LUMPUH)


71%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 7


kepala keluarga yang memiliki keluarga yang cacat 5 KK (71%)
memiliki keluarga yang cacat fisik (kebutaan, tuli, bisu dan
lumpuh), dan 2 KK (29%) memiliki keluarga yang cacat mental.
c. Pasangan Usia Subur (PUS) dan Keluarga Berencana (KB)

Distribusi frekuensi mengerti tentang KB di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
TIDAK
11%

YA
89%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan data bahwa


dari 134 pasangan usia subur yang mengetahui tentang KB
sebanyak 89% (119 PUS).
Distribusi Frekuensi Mengikuti Program KB di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
YA
33%

TIDAK
67%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan data bahwa


dari 134 pasangan usia subur mayoritas pasangan tidak
menggunakan KB sebanyak 88 PUS (67%). Hal ini
menunjukkan masih ada pasangan usia subur yang belum
menggunakan KB untuk mengatur kehamilan dan belum
mendukung kesehatan nasional terhadap pengaturan jumlah
anak dalam keluarga.

Distribusi Frekuensi Jika Tidak di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit


Raya Kota Pekanbaru (N=90 KK)
ALASAN AGAMA TIDAK TAHU
13% 20%

TAKUT EFEK SAMPING KB


32% TIDAK DIIZINKAN
18%

INGIN PUNYA ANAK LAGI


17%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas didapatkan data


bahwa dari 90 kepala keluarga sebagian besar jika tidak
menggunakan KB Karena takut efek samping Kb 29 PUS (32%)
Distribusi Frekuensi Jenis KB yang di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=90 KK)
SPIRAL PIL
18% 27%

KONDOM
11%

SISTEM KALENDER
11%

SUNTIK
32%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan data bahwa


sebagian besar jenis KB yang diikuti pasangan usia subur yaitu
suntik sebanyak 712 Peserta KB (32%).

Distribusi Frekuensi Dimana Memperoleh Program KB di RW 03 Kelurahan Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=44 KK)

RUMAH SAKIT
10%
POSYANDU/BKIA/POS KB
5%

PUSKESMAS/PRAKTIK DOKTER/BALAI PENGOBATAN/BIDAN


85%
Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan data bahwa
sebagian besar pasangan usia subur memperoleh pelayanan KB
pada praktik bidan/ pelayanan puskesmas sebanyak 35 (85%)
peserta KB. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
memanfaatkan pelayanan praktik bidan dan puskesmas sebagai
pusat pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh
pemerintah
Distribusi Frekuensi Keluhan Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya Kota Pekanbaru (N=44 KK)

YA
40%

TIDAK
60%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan data bahwa


yang menjawab mengenai keluhan ketika mengikuti KB
didapatkan ada pasangan usia subur yang mempunyai keluhan
KB sebanyak 17 (40%).

Distribusi Frekuensi Jika Ada Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit


Raya Kota Pekanbaru (N=17 KK)

EMOSI TIDAK STABIL


6%
BINTIK-BINTIK HITAM DI MUKA
6%
HAID TIDAK TERATUR
53%

GEMUK/PENINGKATAN BERAT BADAN


35%

Berdasarkan distribusi frekuensi yang mengalami keluhan


dalam menggunakan KB , sebagian besar jenis keluhan KB yang
dialami pasangan usia subur yaitu haid tidak teratur sebanyak 9
KK (53%).
Distribusi Frekuensi Cara Menanggulangi Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=17 KK)

PINDAH KE PROGRAM LAIN


6%

KONSULTASI DENGAN PETUGAS KESEHATAN


94%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan sebagian


besar cara pasangan usia subur dalam menanggulangi keluhan
KB adalah dengan cara berkonsultasi dengan petugas kesehatan
sebanyak 16 KK (94%).
d. Ibu Hamil
1) Status kehamilan

Distribusi Frekuensi Sedang Hamil di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan


Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
YA
3%

TIDAK
97%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan 3% (4


PUS) yang sedang Hamil. Dan 97 % (130 PUS) yang tidak
hamil.
Distribusi Frekuensi Keberapa di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)
PERTAMA
25%

KE-3
50%

KE -2
25%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


dari 4 ibu yang sedang hamil. ibu yang sedang hamil
pertama kali sebanyak 25% (1Ibu Hamil) dan ibu dengan
kehamilan kedua sebanyak 25% (1 Ibu Hamil) dan ibu
dengan kehamilan ketiga 50%(2 ibu hamil)

Distribusi Frekuensi Jenis Persalinan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan


Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

NORMAL
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


mayoritas ibu di RW 03 jenis persalinan yang dialami
adalah normal sebanyak 100% (3 KK).
Distribusi Frekuensi Pernah Keguguran di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

TIDAK PERNAH
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


yang tidak pernah mengalami keguguran sebanyak 100%
(4 KK).

Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan


Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

>30 TAHUN 20-30 TAHUN


50% 50%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


usia ibu hamil di mayoritas pada usia 20-30 tahun
sebanyak 50% (2 Ibu Hamil), dan usia lebih dari 30 tahun
sebanyak 50% (2 Ibu Hamil).
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan KB di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

TRIMESTER I
25%

TRIMESTER 3
50%

TRIMESTER 2
25%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


usia kehamilan ibu saat ini adalah trimester pertama 25%
(1 Ibu Hamil) kedua sebanyak 25% (1 Ibu Hamil), ketiga
50% (2 orang)

Distribusi Frekuensi di Inginkan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan


Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)

YA
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan bahwa


mayoritas kehamilan ibu-ibu adalah kehamilan yang
diinginkan sebanyak 100% (4 Ibu Hamil).
2) Pemeriksaan kehamilan

Distribusi Frekuensi Memeriksa Kehamilan di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=134 KK)

YA
14%

TIDAK
86%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan ibu


hamil memeriksakan kehamilannya sebanyak 14% (4 Ibu
Hamil) dan tidak memeriksa kehamilan 86% (24 ibu
hamil). Pemeriksaan saat kehamilan bermanfaat untuk
mengetahui perkembangan janin dan ibu hamil tersebut,
sehingga jika tidak memeriksakan kehamilan dapat
mengakibatkan ibu hamil mempunyai resiko terhadap
terjadinya kecacatan pada janin.

Distribusi Frekuensi Bila Iya Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134) KK

POSYANDU
25%

BIDAN/PERAWAT/BALAI PENGOBATAN
75%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas didapatkan


bahwa mayoritas masyarakat memeriksa kehamilannya
dipelayanan kesehatan seperti bidan/perawat/balai
pengobatan sebanyak 75% (3 ibu hamil) dan yang
memeriksakan kandungan diposyandu sebanyak 25% (1
orang ibu hamil).

Distribusi Frekuensi Berapa Kali Imunisasi TT Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134)


KK

1 KALI
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas didapatkan


jumlah imunisasi terbanyak adalah 1 kali (100%)
Distribusi Frekuensi Konsumsi Multi Vitamin Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134) KK

TIDAK YA
50% 50%

Berdasarkan distribusi frekuensi konsumsi


multivitamin sebanyak 50% (2 orang) dan yang tidak
mengkonsumsi multi vitamin sebanyak 50% (2 orang).
Distribusi frekuensi mendapatkan info kesehatan di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134)
KK

TIDAK YA
50% 50%

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas didapatkan


jumlah masyarakat yang mendapatkan info kesehatan
sebanyak 50%(2 orang) dan yang tidak mendapatkan
informasi kesehatan sebanyak 50% (2 orang)

Distribusi Frekuensi Jika YA Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134 KK)

PUSKESMAS/PRAKTEK DOKTER/BIDAN
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi jumlah penerima


informasi kesehatan melalui puskesmas/praktek
dokter/bidan sebnayak 100% (2 orang)
Distribusi Frekuensi Beberapa Kali Memeriksa Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134)
KK

1 KALI SEBULAN
100%

Berdasarkan distribusi frekuensi masyarakat yang


memeriksa kesehatan 1 bulan sekali sebnayak 100% (4
orang).

Distribusi Frekuensi Ada Keluhan Kehamilan Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134) KK


TIDAK
25%

YA
75%

Berdasarkan distribusi frekuensi didapatkan jumlah


ibu hamil yang mengalami keluhan sebanyak 75% (3
orang) dan ibu hamil yang tidak mengalami keluhan
sebanyak 25% (1orang).
Distribusi Frekuensi Keluhan Selama Kehamilan Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=134)
KK

SERING BUANG AIR KECIL


33%

MUAL DAN MUNTAH


67%

Berdasarkan distribusi frekuensi jenis keluhan


terbanyak yang dialami ibu hamil adalah mual muntah
sebanyak 67% (2 orang) dan yang mengalami sering
buang air kecil sebanyak 33% (1 orang).
3) Nutrisi selama kehamilan

Distribusi Frekuensi Yang Biasa Di Konsumsi Ibu Hamil di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=4 KK)

Nasi+Lauk+Sayur+Bua
h
25%

Nasi+Lauk+Sayur+Bua
h+Susu
75%

Berdasarkan diagram diatas dari 4 KK yang


memiliki ibu hamil didapatkan yang mengkonsumsi
nutrisi selama kehamilan sebanyak 75% (3 Ibu Hamil)
mengkonsumsi nasi, lauk, sayur, buah dan susu dan 25%
(1 Ibu Hamil)mengkonsumsi nasi,lauk,sayur hijau, buah,
Hal ini menunjuKKan sebagian besar ibu hamil di RW 03
kelurahan tangkerang labuai memiliki status nutrisi yang
baik.
Distribusi Frekuensi Berat Badan Ibu Hamil di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=4 KK)

Naik
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan ibu hamil


yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 100%
(4 Ibu Hamil).
e. Ibu Menyusui dan Ibu Nifas

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penolong Persalninan di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5 KK)

BIDAN/DOKTER
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa yang


menolong proses persalinan ibu di RW 03 adalah dokter/bidan
yaitu sebesar 100% (5 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mendapat Informasi Tentang Perawatan Nifas Di
RW 03 Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=5 KK)

Tidak
40%

Ya
60%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ibu


mendapat informasi tentang perawatan nifas sebesar 60% (3
Ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mendapat Informasi Tentang Perawatan Nifas Di


RW 03 Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=3 KK)

> 2 Informasi
33%
Makanan Ibu Menyusui
33%

ASI Eksklusif
33%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa informasi


yang diperoleh ibu adalah tentang makan busui, asi eksklusif
dan > 2 informasi adalah sebesar 33% (1 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Mendapat Informasi Di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=3 KK)

Rumah Sakit
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ibu


memperoleh informasi dari rumah sakit yaitu sebesar 100% (3
Ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Yang Menyusui Saat Ini Di RW 03 Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5 KK)
Tidak
20%

Ya
80%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ibu yang


menyusui saat ini adalah 80% (4 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Rencana Ibu Menyusui Di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5)

> 2 Tahun < 6 Bulan


20% 20%

> 6 Bulan
20%
1-2 Tahun
40%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa rencana


berapa tahun ibu menyusui adalah 1-2 tahun yaitu sebesar 40%
(2 Ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Waktu Ibu Memberi ASI Pada Bayi Di RW 03


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5 KK)

SETIAP 2-3 JAM


40% SETIAP ANAK MENANGIS/SEWAKTU-WAKTU
40%

MALAM HARI SAJA


20%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwawaktu ibu


memberikan ASI setiap anak menangis/sewaktu-waktu adalah
sebesar 40% (2 Ibu), yang telah memberikan ASI setiap 2-3 jam
adalah 40% (2 Ibu) dan yang telah memberikan ASI pada
malam hari saja adalah 20% (1 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian ASI 6 Bulan di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya (N=5 KK)

Tidak
40%

Ya
60%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ibu


memberikan ASI selama 6 bulan adalah sebesar 60% (4 Ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian MP-ASI Kurang Dari 6 Bulan di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Di Kota Pekanbaru (N=5 KK)

Ya
40%

Tidak
60%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ibu tidak


memberikan makanan pendamping ASI pada usia anak kurang
dari 6 bulan adalah sebesar 60% (3 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluhan Selama Menyusui di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya (N=5 KK)

TIDAK
40%

YA
60%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa ada


keluhan selama ibu menyusui yaitu sebesar 60% (3 Ibu
menyusui) dan yang tidak ada keluhan selama menyusui yaitu
sebesar 40% (2 Ibu menyusui).

Distribusi Frekuensi Jika Menjawab Ya Memiliki Keluhan Selama Menyusui Di RW 03


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5 KK)

Sakit Saat Menyusui


33%

Asi Sedikit
67%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa alasan ibu


menjawab ya selama menyusui adalah karena air susu sedikit
yaitu sebesar 67% (2 Ibu) dan sakit saat menyusui yaitu sebesar
33% (1 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makanan Yang Dikonsumsi Ibu Menyusui Di RW 03
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=5)

Nasi+Lauk+Sayur
20%

Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
60% Nasi+Lauk+Sayur+Buah
20%

Berdasarkan diagram 5.46 diatas didapatkan bahwa dari 3


ibu menyusui makanan yang dikonsumsi ibu menyusui di RW
03 kelurahan Tangkerang Labuai 60% (3 Ibu) mengkonsumsi
nasi, lauk, sayur hijau, buah, susu.
f. Bayi dan Balita (0-5 Tahun)

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anak Yang Diberi Imunisasi Di RW 03 Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

TIDAK
3%

YA
97%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 38 balita


yang mendapatkan imunisasi sebanyak 97% (37 balita).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pelayanan Imunisasi Di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

PUSKESMAS
11%
RUMAH SAKIT
8%

PRAKTIK BIDAN/PRAKTIK DOKTER


16%
POSYANDU
65%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 38 bayi


mendapat pelayanan imunisasi di posyandu sebanyak 65% (25
balita). Hal ini menunjuKKan bahwa sebagian besar ibu di RW
03 telah memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Tidak Mendapatkan Imunisasi Di RW 03


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=1 KK)

Alasan Keagamaan
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bayi yang tidak


mendapat imunisasi sebanyak 1 ibu dari ibu yang memiliki bayi
yaitu alasan kepercayaan/keagamaan.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Balita Yang Memiliki KMS Di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38)
TIDAK
13%

YA
87%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa mayoritas


bayi dan balita di RW 03 Tangkerang Labuai 87% (33 balita)
memiliki KMS.

Distribusi Frekuensi BerdasarkanIbu Mengerti Cara Membaca KMS Di RW 03


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)
TIDAK
26%

YA
74%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan ibu mengerti cara


membaca KMS sebanyak 74% (28 ibu) dan yang tidak
menegerti cara membaca KMS sebanyak 26% (10 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Biasa Menimbang Bayi Di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

RS/Puskesmas/Praktek Bidan
24%

Posyandu
76%

Berdasarkan diagram 5.52 diatas didapatkan bahwa tempat


ibu menimbang bayi adalah diposyandu sebanyak 76% (29 ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keteraturan Menimbang Berat Badan Bayi Di RW


03 Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

Tidak Teratur
29%

Teratur
71%

Berdasarkan diagram 5.53 diatas didapatkan mayoritas ibu


teratur menimbang berat badan bayi di Rw 03 Tangkerang
Labuai yaitu sebanyak 71% (27 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bayi Rutin Dibawa Ke Posyandu Di RW 03
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38)

TIDAK
43%

YA
57%

Berdasarkan diagram 5.54 diatas didapatkan bahwa


sebagian besar ibu rutin membawa bayi ke posyandu yaitu
sebanyak 57% (22 Ibu).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Tidak Ke Posyandu Di RW 03 Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=16 KK)

Sibuk
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa alasan tidak


ke posyandu adalah karena sibuk yaitu sebanyak 100% (16 Ibu).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Maknan Yang Dikonsumsi Balita Di RW 03
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

Nasi+Lauk
5% Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
8%

Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
53% Nasi+Lauk+Sayur+Buah
34%

Berdasarkan diagram 5.56 diatas didapatkan bahwa


bayi/balita masih ada yang mengkonsumsi nasi, lauk,sayur
hijau, buah,susu yaitu sebanyak 53% (20 balita), yang
mengkonsumsi nasi, lauk, sayur, buah yaitu sebanyak 34% (13
balita).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bayi/Balita Pernah Mendapat Vitamin A Di RW 03


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

Tidak Pernah
5%

Pernah
95%

Berdasarkan diagram 5.57 diatas bayi/balita yang pernah


mendapatkan vitamin A sebanyak 95% (36 balita) dan yang
tidak mendapatkan vitamin A sebanyak 5% (2 Balita).
g. Pra sekolah dan sekolah (6-12 Tahun)

Distribusi Frekuensi berdasarkan Anak Sedang Menderita Penyakit Tertentu di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)

YA
19%

TIDAK
81%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak yang


mengalami sakit sebanyak 19% (7 anak) sedangkan 81% (29
anak) tidak sedang menderita penyakit tertentu.

Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Penyakit yang diderita oleh Anak di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=7)

BATUK PILEK (ISPA)


14%

GATAL-GATAL(ALERGI/PENYAKIT KULIT)
43%
DEMAM
29%

CAMPAK/CACAR
14%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 7 anak yang


mengalami gatal-gatal (alergi/penyakit kulit) sebanyak 43% (3
anak), sedangkan anak yang mengalami demam sebanyak 29%
(2 anak), dan anak yang mengalami campak/cacar dan batuk
pilek (ISPA) sebanyak 14% (1 anak ) dari kedua penyakit
tersebut.
Distribusi Frekuensi berdasarkan Imunisasi yang didapatkan Oleh Anak disekolah di
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)
TIDAK
8%

YA
92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak yang


mendapatkan imunisasi disekolah sebanyak 92% (33 anak)
sedangkan yang tidak dapat imunisasi sebanyak 8% (3 anak).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Informasi Kesehatan yang didapat Oleh Anak di RW


03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)

PENTINGNYA SARAPAN PAGI


8%
PENTINGNYA MINUM SUSU
8%
CARA SIKAT GIGI
53%
CUCI TANGAN
31%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak yang


mendapatkan informasi tentang cara sikat gigi sebanyak 53%
(19 anak), sedangkan yang mendapat informasi tentang cuci
tangan sebanyak 31% (11 anak).
Distribusi Frekuensi berdasarkan Kegiatan yang Biasa dilakukan Oleh Anak Selama
Dirumah di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=36)

BERMAIN GADGET
17%
BELAJAR
11% BERMAIN DENGAN TEMAN SEBAYA
39%

MENONTON TV
19%

MEMBANTU ORANG TUA


14%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan 36 anak yang


memiliki kegiatan yang biasa dilakukan anak selama dirumah
adalah bermain dengan teman sebaya sebanyak 39% (14 anak),
sedangkan menonton tv sebanyak 19% (7 anak), bermain gadget
sebanyak 17% (6 anak), membantu orang tua 14% (5 anak), dan
belajar 11% (4 anak).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Orang Tua Kenal dengan Teman Sebaya Anaknya di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)

YA
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak,


orang tua mengetahui teman sebaya anaknya yaitu sebanyak
100% (36 anak).
Distribusi Frekuensi berdasarkan Anak Sering Sarapan Pagi Sebelum Berangkat Ke
Sekolah di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=36)

JARANG/KADANG-KADANG
28%

SERING
72%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak yang


sering sarapan sebelum berangkat ke sekolah yaitu yang sering
sebanyak 72% (26 anak), sedangkan yang jarang/ kadang-
kadang sebanyak 28% (10 anak).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Kebiasaan Anak Sebelum Tidur di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)

LANGSUNG TIDUR
6%

CUCI KAKI DAN TANGAN


39%

CUCI KAKI, TANGAN DAN GOSOK GIGI


56%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak


memiliki kebiasaan sebelum tidur yaitu cuci kaki, tangan dan
gosok gigi sebanyak 56% (20 anak), cuci kaki dan tangan 39%
(14 anak) dan langsung tidur sebanyak 5% (2 anak).
Distribusi Frekuensi berdasarkan Kebiasaan Anak Menggosok Gigi di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)

1 KALI SEHARI
3%
> 2 KALI SEHARI
22%

2 KALI SEHARI
75%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 36 anak yang


memiliki kebiasaan menggosok gigi yaitu 2 kali sehari sebanyak
75% (27 anak), > 2 kali sehari sebanyak 22% (8 anak), dan 1
kali sehari sebanyak 3% (1 anak).
h. Remaja (13-18 Tahun)

Distribusi Frekuensi berdasarkan Kegiatan yang diikuti oleh Remaja di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

BEKERJA PENGANGGURAN/PUTUS SEKOLAH


9% 4%

SEKOLAH
87%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 45 remaja


sebagian besar sekolah yaitu 87% (39 remaja), bekerja 9% (4
remaja), dan pengangguran/putus sekolah sebanyak 4% (2
remaja).
Distribusi Frekuensi berdasarkan Kebiasaan Remaja dalam Memanfaatkan Waktu Luang
di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

NONTON TV INTERNETAN, MAIN GAME KUMPUL-KUMPUL DENGAN TEMAN


36% 33%

MEMBANTU ORANG TUA DIRUMAH BACA BUKU


20% 7%
BERORGANISASI
4%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 45 remaja


yang ada di RW 03 memiliki kebiasaan mengisi waktu luang
dengan nonton tv, internetan, main game sebanyak 36% (16
remaja), kumpul-kumpul dengan teman sebanyak 33% (15
remaja), membantu orang tua sebanyak 20% (9 remaja), baca
buku sebanyak 7% (3 anak), dan berorganisasi sebanyak 4% (2
anak).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Organisasi yang diikuti Oleh Remaja di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

OLAHRAGA
13%
TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI KARANG TARUNA
20% 2%
IRM (IKATAN REMAJA MESJID)
13%

ORGANISASI DISEKOLAH (OSIS,PMR, ROHIS)


51%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 45 remaja
yang mengikuti organisasi disekolah (OSIS,PMR, ROHIS)
sebanyak 51% (23 remaja), dan tidak mengikuti organisasi
sebanyak 20% (9 remaja).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Penyebab Stress Pada Remaja di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

MASALAH DENGAN TEMAN/KELOMPOK


14%

EKONOMI/KEUANGAN
14%

MASALAH DENGAN ORANG TUA PELAJARAN/PENDIDIKAN SEKOLAH


5% 60%
MASALAH DENGAN PACAR
7%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 45 remaja di


RW 03 penyebab stress pada remaja yaitu pelajaran/pendidikan
sekolah sebanyak 60% (26 remaja), dan masalah dengan orang
tua sebanyak 5% (2 remaja).

Distribusi Frekuensi berdasarkan Remaja Mengatasi Sumber Stress/Masalah di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

MEROKOK
4%
MENGURUNG DIRI DIKAMAR
4%

DISKUSI DENGAN KELUARGA/CURHAT DENGAN ORANG TERDEKAT/REKREASI/BERIBADAH ATAU BERDOA


91%

Berdasarkan frekuensi diatas didapatkan cara mengatasi


stres pada remaja dengan cara diskusi terhadap keluarga/curhat
dengan orang terdekat/rekeasi/beribadah atau berdoa sebanyak
91% (41 orang) dan yang mengurung diri sebanyak 5% ( dan
dengan cara merokok sebanyak 4%

Distribusi Frekuensi berdasarkan Haid Teratur Pada Remaja Putri di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=24)
TIDAK
21%

YA
79%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 24 remaja


memiliki siklus haid yang teratur yaitu sebanyak 19 orang dan
yang tidak teratur sebanyak 5 orang.

Distribusi Frekuensi berdasarkan Masalah Nyeri Haid Pada Remaja Putri di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=24)

YA
21%

TIDAK ADA MASALAH


42%

KADANG-KADANG
29%

SERING
8%

Berdasarkan frekuensi diatas didapatkan dari 24 remaja


yang tidak memiliki masalah nyeri haid sebanyak 10 orang,
kadang-kadang nyeri sebanyak 7 orang, yang sering nyeri haid
sebanyak 2 orang.
Distribusi Frekuensi berdasarkan Remaja yang Merokok di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=42)

YA
21%

TIDAK
79%

Berdasarkan frekuensi diatas didapatkan dari 24 remaja


yang merokok adalah sebanyak 9 orang, dan yang tidak
merokok sebanyak 33 orang

Distribusi Frekuensi berdasarkan Berapa Banyak Konsumsi Rokok dalam Sehari di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=9)

1 BUNGKUS/LEBIH DALAM SEHARI


22%

< 1 BUNGKUS PER HARI


78%

Berdasarkan frekuensi diatas dari 9 remaja yang merokok


didapatkan jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari lebih
dari 1 bungkus per hari sebanyak 2 orang, dan yang kurang dari
1 bungkus per hari sebanyak 7 orang.
Distribusi Frekuensi berdasarkan Remaja Pernah Mendapatkan Informasi Tentang
Kesehatan Reproduksi/Pendidikan Seks di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=45)

TIDAK
16%

YA
84%

Berdasarkan frekuensi diatas didapatkan dari 45 remaja


yang pernah mendapatkan informasi mengenai kesehtan
reproduksi/pendidikan seks sebanyak 38 orang sedangkan yang
tidak pernah sebanyak 7 orang

Distribusi Frekuensi berdasarkan Informasi yang Sudah diketahui oleh Remaja di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38)
HIV/AIDS
11%
BAHAYA ROKOK
26%
KESEHATAN REPRODUKSI
21%

BAHAYA NARKOBA
18%

BAHAYA PERGAULAN BEBAS


24%

Berdasarkan frekuensi diatas didapatkan dari 38 remaja


yang sudah mengetahui informasi kesehatan bahaya rokok
sebanyak 10 orang, kesehatan reproduksi 10 tahun, bahaya
pergaulan bebas sebanyak 9 orang, dan bahaya narkoba
sebanyak 7 orang.
i. Dewasa (26-54 Tahun)

Distribusi Frekuensi Kegiatan yang dilakukan Oleh Usia Dewasa Setelah Lulus Sekolah Di
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90
KK)

KULIAH LAINNYA
14% 2%
PENGANGGURAN
4%

BEKERJA
79%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK yang


bekerja sebanyak 79% (71 KK), kuliah sebanyak 15% (13 KK),
pengangguran seabanyak 4% (4 KK).

Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Usia Dewasa Di RW 03 Kelurahan Tangkerang


Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

BELUM MENIKAH
39%

SUDAH MENIKAH
61%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan 90 KK yang sudah


menikah sebanyak 63% (55 KK) dan sebanyak 39% (35 KK)
yang belum menikah.
Distribusi Frekuensi Usia Dewasa yang Melakukan latihan Fisik (Olahraga) Di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90)

TIDAK YA
50% 50%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan 90 KK yang tidak


melakukn latihan fisik sebanyak 50% (45 KK) dan yang tidak
melakukan latihan fisik sebanyak 50% (45 KK).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyebab Stres pada Usia Dewasa Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

MASALAH DENGAN LINGKUNGAN PEKERJA


6%
MASALAH DENGAN ORANG TUA
PENDIDIKAN TINGGI
1% 12%
MASALAH DENGAN ANAK
4% PEKERJAAN
MASALAH DENGAN ISTRI 30%
1%
MASALAH DENGAN PACAR
1%
EKONOMI/KEUANGAN
44%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK


dewasa yang ada di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
sebanyak 44 % (40 orang) masalah ekonomi merupakan
penyebab stres tertinggi pada dewasa., sebanyak 30% (27 orang)
dengan penyebab stres pekerjaan.
Distribusi Frekuensi Cara Usia Dewasa mengatasi Masalah Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

MEROKOK PERGI DARI RUMAH


3% 1%
MENGURUNG DIRI DIKAMAR
4%

DISKUSI DENGAN KELUARGA/CURHAT DENG

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK cara


mengatasi sumber stres dengan diskusi dengan
keluarga/curhat/dengan orang terdekat/rekreasi/beribadah atau
berdoa adalah sebanyak 91% (81 orang), mengurung diri
dikamar sebanyak 5% (4 orang), dan dengan merokok sebanyak
3% (3 orang).

Distribusi Frekuensi Usia Dewasa yang Merokok Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90)

YA
41%

TIDAK
59%

Berdasarkan diagram diatas dari 90 KK dewasa yang


merokok sebanyak 42% (37 orang) dan yang tidak merokok
sebanyak 59% (53 orang).
Distribusi Frekuensi Jumlah rokok yang dikonsumsi Usia Dewasa dalam sehari Di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

SATU BUNGKUS ATAU LEBIH SEHARI


16%

KURANG DARI 1 BUNGKUS/HARI


84%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK


dewasa yang merokok sebanyak 84% (17 orang) merokok
dengan jumlah kurang dari 1 bungkus sehari, sedangkan
sebanyak 16% (20 orang) merokok dengan jumlah lebih dari
satu bungkus sehari.

Distribusi Frekuensi Usia Dewasa yang Mengetahui Bahaya Rokok Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90)

YA
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan sebanyak 100%


KK mengetahui tentang bahayan rokok.
Distribusi Frekuensi bBerdasarkan Kondisi Kesehatan pada Usia Dewasa Saat Ini Di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

TIDAK
4%

SEHAT
96%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK yang


termasuk dalam kondisi sehat sebanyak 96% (85 KK) dan yang
tidak sehat sebanyak 4% (4 KK).

Distribusi Frekuensi Penyakit yang di Keluhkan Usia Dewasa Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90)

SAKIT PINGGANG FLU DAN BATUK


20% 20%

SAKIT KEPALA
60%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK


dewasa yang mengeluhkan sakit kepala sebanyak 56% (3
orang), sakit pinggang sebanyak 26% (1 orang), dan mengeluh
flu dan batuk sebanyak 18% (1 orang)
Distribusi Frekuensi Penyakit yang Diderita Usia Dewasa Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

STROKE
14%

KOLESTEROL
14%
TEKANAN DARAH TINGGI
50%

ASAM URAT
21%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 usia


dewasa yang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 50%
(7orang), asam urat sebanyak 22% (3 orang), stroke sebanyak
14% (2 orang), dan sebanyak 14% (2 orang) dengan penyakit
lainnya.

Distribusi Frekuensi Usia Dewasa yang Rutin MelakukanPemeriksaan Kesehatan di


Puskesmas/Klinik/Rumah Sakit Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya Kota Pekanbaru (N: 90 KK)

TIDAK
13%

YA
87%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 90 KK usia


dewasa sebanyak 87% (69 KK) tidak rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan, sedangkan yang rutin memeriksakan
kesehatan ke Puskesmas/Klinik/Rmah sakit sebanyak 13% (21
KK).
j. Lansia (>55 Tahun)
1) Dimensi biologis

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia dibantu oleh Keluarga dalam Pemenuhan Perawatan
Diri Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N: 41 KK)

TIDAK ADA
46%
YA
54%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang dibantu pemenuhan perawatan
diri oleh keluarga sebanyak 54% (22 orang) sedangkan
yang pemenuhan perawatan diri lansia yang tidak dibantu
oleh keluarga sebanyak 46% (19 orang).

Distribusi Frekuensi Alat Bantu yang digunakan oleh Lansia Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
GIGI PALSU KURSI RODA
4% 3%

KACA MATA
93%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang menggunakan alat bantu kaca
mata sebanyak 93%(34 orang), gigi palsu sebanyak 4% (6
orang) dan kursi roda sebanyak 3% (1 orang).
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Makanan Bersantan Di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SETIAP HARITIDAK PERNAH
3% 5%

SEBULAN 1 KALI
28%

SEMINGGU SEKALI
64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang mengkonsumsi makanan
bersantan seminggu 1 kali sebanyak 64% (25 orang),
sebulan 1 kali sebanyak 28% (11 orang).

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Jeroan Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

SETIAP HARI
3%
SEMINGGU SEKALI
10%

SEBULAN 1 KALI TIDAK PERNAH


32% 56%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang mengkonsumsi jeroan sebulan
1 kali sebanyak 31% (13 orang), seminggu 1 kali sebanyak
10% (4 orang), dan yang tidak pernah sebanyak 56% (23
orang).
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Jumlah Garam dalam Makanan
Lebih dari 1 Sendok Teh Per Hari yang digunakan oleh Lansia Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
TIDAK PERNAH
12%
SEBULAN 1 KALI
12%

SETIAP HARI SEMINGGU 1 KALI


61% 15%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia sebagian besar mengkonsumsi garam
dalam jumlah lebih dari satu sendok teh sehari sebanyak
61% (25 orang).

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan konsumsi Makanan Tinggi Garam Di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

SETIAP HARI
3%
TIDAK PERNAH
SEMINGGU 1 KALI 28%
31%

SEBULAN 1 KALI
38%
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Kacang-kacangan Di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SETIAP HARI
3%
TIDAK PERNAH
26%
SEMINGGU 1 KALI
31%

SEBULAN 1 KALI
40%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang mengkonsumsi kacang-
kacangan sebulan 1 kali sebanyak 40% (14 orang,
seminggu 1 kali sebanyak 31% (11 orang), dan tidak
pernah sebanyak 26% (9 orang).

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Makanan Olahan Pabrik/Instan Di


RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41
KK)

SETIAP HARI
3% TIDAK PERNAH
15%
SEMINGGU 1 KALI
23%

SEBULAN 1 KALI
59%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang mengkoknsumsi makanan
olahan/instan sebulan 1 kali sebanyak 59% (23 orang),
seminggu 1 kali sebanyak 23% (9orang), dam sebanyak
15% (6 orang) tidak pernah konsumsi makanan
olahan/instan.
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Minum Susu Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

TIDAK PERNAH
34%
SEETIAP HARI
46%

SEBULAN 1 KALI
12%
SEMINGGU 1 KALI
7%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang memiliki kebiasaan minum
susu setiap hari sebanyak 47% (19 orang), dan tidak
pernah sebanyak 34% (14 orang)

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Minum Kopi Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

TIDAK PERNAH
SETIAP HARI 44%
46%

SEMINGGU 1 KALI SEBULAN 1 KALI


5% 5%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang memiliki kebiasaan minum
kopi setiap hari sebanyak 46% (19 orang), tidak pernah
minum kopi sebanyank 44% (18 orang).
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Minum Teh Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

TIDAK PERNAH
27%

SETIAP HARI
54%
SEBULAN 1 KALI
10%

SEMINGGU 1 KALI
10%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang memiliki kebiasaan minum teh
setiap hari 53% (22 orang), tidak pernah sebanyak 27%
(11 orang), sebulan 1 kali sebanyak 10% (4 orang), dan
seminggu 1 kali sebanyak 10% (4 orang)

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Minuman Bersoda Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SEMINGGU 1 KALI
2%
SEBULAN 1 KALI
5%

TIDAK PERNAH
93%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman
bersoda sebulan 1 kali sebanyak 3% (2 orang) dan
mayoritas tidak pernah mengkonsumsinya sebanyak 93%
(38 orang).
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Minuman Beralkohol Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SETIAP HARI
8%

TIDAK PERNAH
92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia mayoritas tidak pernah
mengkonsumsi minuman minuman beralkohol yaitu
sebanyak 92% (38 orang).

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Buah-buahan Di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

SEBULAN 1 KALI
5%

SEMINGGU 1 KALI
34%

SETIAP HARI
61%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi buah setiap hari sebanyak 80% (25 orang),
sedangakan yang setiap seminggu 1 kali sebanyak 34%
(14 orang).
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia yang Melakukan Olahraga Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

SETIAP HARI TIDAK PERNAH


37% 24%

SEBULAN 1 KALI
20%

SEMINGGU 1 KALI
20%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK
yang memiliki lansia yang melakukan olahraga setiap hari
adalah sebanyak 37% (15 orang) dan yang tidak pernah
sebanyak 24% (10 orang)

Distribusi Frekuensi Lanjut Usia yang Melakukan Aktivitas Rekreasi Di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)

TIDAK PERNAH
17%

SEBULAN 1 KALI
17%

SETIAP HARI
61%

SEMINGGU 1 KALI
5%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang melakukan aktivitas rekreasi
sebagian besar melakukannya setiap hari yaitu sebanyak
61% (25 orang), sebulan 1 kali sebanyak 17% (7 orang,),
tidak pernah sebanyak 17%, dan seminggu sekali
sebanyak 17% (7 orang)
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Kebiasaan Merokok Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SETIAP HARI
12%

TIDAK PERNAH
88%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK


yang memiliki lansia yang memiliki kebiasaan merokok
setiap hari sebanyak 12% (5 orang) dan yang tidak pernah
sebanyak 88% (36 orang)
2) Dimensi psikologis
a) Konsep Diri

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsep Diri Lansia di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38)

NEGATIF
8%

POSITIF
92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data


bahwa konsep diri lansia di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai adalah positif sebanyak 35 KK
(92%).
b) Keterampilan Koping

Distribusi Frekuensi Keterampilan koping di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

PENYAKIT MASALAH
YANG DENGAN
DIALAMI KEHILANGA
17% N MASALAH KELUARGA
MASALAH 7% 41%
DENGAN
TETANGGA
10%
MASALAH
PEKERJAAN
MASALAH
7%
Berdasarkan distribusi KEUANGAN
frekuensi, didapatkan
17%
bahwa sumber stress yang dialami oleh lansia adalah
masalah keluarga sebanyak 17 lansia (42%) dan
masalah dengan penyakit yang dialami adalah
sebanyak 7 lansia (17%).

Distribusi Frekuensi Menyelesaikan masalah di RW 03


Tangkerang labuai Kecamatan Bukit Raya (N=41)

MELAKUKAN KEGIATAN YANG LAIN


17%

BERCERITA DENGAN KELUARGA


83%
Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan
bahwa cara yang dilakukan lansia dalam
menyelesaikan masalah adalah dengan bercerita
dengan keluarga sebanyak 34 lansia (83%) dan
kegiatan lain seperti menonton dan beribadah
sebesar 7 lansia (17%).

Distribusi Frekuensi Orang terdekat Lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai


Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

MASYARAKAT/TETANGGA
15%

KELUARGA
85%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


bahwa orang yang terdekat dengan lansia adalah
keluarga sebesar 85% (35 lansia).

Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Pola Komunikasi di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N= 41 KK)

TERTUTUP
2%

TERBUKA
98%

Berdasarkan frekuensi distribusi, didapatkan


bahwa pola komunikasi lansia yang ada di RW 3
adalah terbuka (lansia mau berkomunikasi dengan
tetangga) yaitu sebesar 40 lansia (98%).
Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Keikutsertaan dalam Mengikuti Kegiatan di
Masyarakat di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru
(N=41 KK)
TIDAK
20%

YA
80%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa di RW 3 lansia mau mengikuti kegiatan
di masyarakat secara rutin yaitu sebesar 33 lansia
(80%).

Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Kegiatan Yang Diikuti di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=33 KK)

KADER
3%
ORGANISASI
3%

WIRID
94%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


bahwa kegiatan yang sering diikuti lansia di RW 3
adalah wirid/kegiatan keagamaan sebesar 31 lansia
(94%).
Distribusi Frekuensi Alasan Lansia Tidak Mengikuti Kegiatan di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=8 KK)

TIDAK SUKA KEGIATAN TERSEBUT


13% MALAS
TIDAK SANGGUP 38%
25%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


bahwa alasan lansia tidak mengikuti kegiatan di RW
3 adalah malas sebesar 3 lansia (37%) dan tidak ada
waktu sebesar 2 (25%).

Distribusi Frekuensi Dimensi Psikologi Lansia Merasa Malu Dengan Penurunan


Kondisi Fisik di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=38 KK)
YA
13%

TIDAK
87%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa lansia merasa tidak malu dengan
penurunan kondisi fisik yaitu sebesar 33 lansia
(87%).
Distribusi Frekuensi Dimensi Psikologis Lansia Merasa Yakin Dapat Memberikan Yang
Terbaik Untuk Keluarganya Di RW 03 Keluurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)

TIDAK
11%

YA
89%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa lansia merasa yakin dapat memberikan
yang terbaik untuk keluarganya yaitu sebesar 34
lansia (89%).

Distribusi Frekuensi Dimensi Psikogis Lansia Masih Sering Mengikuti Kegiatan


Masyarakat di Lingkungannya di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=38 KK)
TIDAK
16%

YA
84%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa lansia masih sering mengikuti kegiatan
masyarakat di lingkungan RW 3 yaitu sebesar 32
lansia (84%).
Distribusi Frekuensi Dimensi Psikologis Lansia Yakin Masih Mampu Memenuhi
Kebutuhan Sendiri di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Kota Pekanbaru (N=38 KK)
TIDAK
11%

YA
89%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa lansia masih mampu memenuhi
kebutuhan sendiri yaitu sebesar 34 lansia (89%).

Distribusi Frekuensi Dimensi Psikologi Lansia Lebih Suka Menyendiri Dari Pada
Mengikuti Kegiatan Diluar Rumah Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=38)

YA
18%

TIDAK
82%

Berdasarkan distribusi frekuensi, didapatkan


data bahwa lansia lebih suka menyendiri dari pada
mengikuti kegiatan diluar rumah yaitu sebesar 31
lansia (82%).
c) Sistem Nilai Kepercayaan

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Keagamaan Yang dilakukan Sehari-hari di


RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

TIDAK MELAKUKAN ZIKIR


5% 5% YASINAN
2%
SHOLAT
22%

MELAKUKAN AKTIVITAS KEAGAMAAN


51% MEMBACA AL-QURAN
10%
MEMBACA AL KITAB
5%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data
bahwa kegiatan atau aktifitas keagamaan yang di
ikuti oleh lansia sehari dalam rumah adalah
melakukan aktivitas keagamaan sebesar 21 KK
(51%) dan sholat sebesar 9 KK (22%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Keagamaan Yang Diikuti Diluar Rumah di


RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

WIRID KELOMPOK YASINAN


15% 12%

KELOMPOK SHOLAT BERJAMAAH


20%
KETEMPAT IBADAH
54%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data


bahwa dari 41 KK yang ada lansia di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai melakukan kegiatan
diluar rumah yaitu ketempat ibadah sebesar 22 KK
(54%).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keyakinan Lansia Tentang Adanya Tuhan di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

RAGU-RAGU
2%

YAKIN
98%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data


bahwa dari 41 KK yang memiliki lansia di RW 03
kelurahan Tangkerang Labuai yakin dengan adanya
tuhan yaitu sebesar 40 KK (98%).
3) Dimensi Kesehatan

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perlunya Posyandu Lansia di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=41 KK)

TIDAK PERLU
27%

PERLU
73%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa perlu


adanya posyandu adalah sebesar 30 (75%) dan tidak perlu
sebanyak 11 (27%)
Distribusi Frekuensi Keluarga Perlu Membawa Lansia Berobat Di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=41 KK)

Tidak
15%

Ya
85%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


Mayoritas keluarga membawa lansia berobat yaitu
sebanyak 35 (85%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasam tidak Membawa Lansia Berobat di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=6 KK)

Lain-lain
33% Keluarga Sibuk
33%

Tidak Punya Keluarga Ekonomi Tidak Memadai


17% 17%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa
sebagian besar jika tidak alasannya adalah keluarga sibuk
2 (33%) dan Lain-lain 2 (33%)
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lansia Memeriksakan Kesehatan Secara Rutin di
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41
KK)

Ya
37%

Tidak
63%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa lansia


tidak memeriksakan kesehatan secara rutin yaitu sebanyak
26 (63%).

Distribusi Frekuensi Dimana Lansia Memeriksakan Kesehatan di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

2%

Pelayanan kesehatan
98%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


Sebagian besar lansia memeriksakan kesehatan di
pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 40 (98%).
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jika Tidak Kapan Pemeriksaannya di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=26 KK)

> 3 bulan
8%
Jika ada waktu
12%

Jika sakit kepala


81%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


Waktu pemeriksaannya yaitu ketika sakit kepala sebanyak
21 (81%).

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lansia Mengikuti Program Lansia di RW 03


Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)

Ya
29%

Tidak
71%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


sebagian besar lansia tidak mengikuti program lansia yaitu
sebanyak 29 (71%).
Distribusi Frekuensi Jika Ya Program Yang Diikuti Lansia di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=12 KK)

Penyuluhan Kesehatan lansia Senam Lansia


50% 50%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


program yang diikuti lansia adalah senam lansia 6 (50%)
dan Penyuluhan kesehatan 6 (50%).

Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Mengikuti Program Lansia di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=29 KK)

Mudah lupa jadwal


43%

Jauh
57%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


alasan lansia tidak mengikuti program yaitu karena jauh
yaitu sebanyak 12 (57%).
Distribusi Frekuensi Apakah Lansia Dalam Kondisi Sehat di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=41 KK)
Tidak
10%

Ya
90%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


Sebagian besar lansia dalam kondisi sehat yaitu sebanyak
29 (90%).

Distribusi Frekuensi Jika tidak Keluhan Lansia Saat Ini di RW 03 Kelurahan


Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=4 KK)

Batuk dan pilek


25%

Sakit lutut, kaki dan tangan


75%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


sebagian besar lansia mengeluhkan sakit pada lutut, kaki
dan tangan 3 (75%)
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah Kesehatan Yang di Alami Lansia Selama 6
bulan Terakhir di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=41 KK)
Lainnya
10%

Asam urat Tekanan darah tinggi


24% 29%

Rematik
12%
Pengapuran Tulang
2% Asma
2%
Diabetes Melitus Penyakit jantung
15% 5%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa


masalah kesehatan yang dialami lansia selama 6 bulan
terakhir adalah tekanan darah tinggi yaitu sebanyak 12
(29%).
WINDSHIELD SURVEY
RW 03 KELURAHAN TANGKERANG LABUAI KECAMATAN BUKIT
RAYA

Elemen Deskripsi
Lingkungan a. Perumahan dan lingkungan daerah
Fisik Bangunan rumah di RW 03 Kleurahan Tnagkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya di Wilayah ini umumnya permanen. Rata-
rata jarak antara rumah di RT 01, RT 02. RT 03 dan RT 04 saling
berdekatan. Halaman rumah sebagian ditanami tanaman herbal.
Secara umum dapur sudah bersatu denan rumah induk. Ventilasi
rumah penduduk cukup dan pencahayaan rumah memadai,
namun ada beberapa rumah ditemukan ventilasi rumah yang
masih kurang memadai. Lantai rumah sebagian besar terbuat dari
semen dan keramik. Untuk sarana kamar mandi dan jamban
berada didalam rumah induk.
Sebagian penduduk sudah membuat bangunan MCK sesuai
dengan standar kesehatan, namun sebagian lagi bangunan MCK
masih kurang memadai seperti kurangnya penerangan, kebersihan
lantai dan saluran pembuangan air bekas mandi ke got. Kondisi
lingkungan rumah bervariasi, ada yang sudah memnuhi syarat
kesehatan dan ada yang belum. Sirkulasi dan pencahayaan
kurang, serta pengolahan sampah yang belum efektif, sampah
ditumpuk disekitar rumah, seperti pengolahan sampah dengan
cara dibakar, dipinggi-pinggir jalan ditemukan sisa-sisa
pembakaran sampah. Pada RW 03 ini, tidak terlihat tempat
penampungan sampah umum yang dapat digunakan oleh
masyarakat dan terdapat tempat gantungan sampah. Selain itu,
sebagian besar rumah penduduk tidak memiliki halaman
disebabkan karena rapatnya rumah penduduk dan digunakan
sebagai tempat kontrakan. Lingkungan perumahan padat rumah,
kondisi jalan di RW 03 sebagian bedsar sudah dicor dan disemen,
lebar jalan ± 2 meter dan terdapat tanggul jalan yang tersebar
diseluruh RT.
Analisa : Belum tersedianya tempat pembunagn sampah,
sebagian masyarakat mengelola sampah dengan cara dibakar atau
digantung didepan pagar rumah.
Masalah Keperawatan : Resiko terjadinya penyakit infeksi
seperti diare, ISPA, DBD, dan penyakit kulit seperti dermatitis.
Lingkungan Terdapat sebagian lahan kosong dan terdapat rumput-rumput liar
terbuka yang mulai tinggi sehingga banyak menimbulkan nyamuk, hampur
semua lahan digunakan sebagai lahan perumahan.
Analisa : Masih kurangnya perhatian warga terhadap pemanfaatan
lahan kosong sehingga terdapat banyaknya rumput liar yang mulai
tinggi serta banyaknya nyamuk.

Masalah Keperawatan : Resiko terjadinya penyakit seperti DBD


Batas Wilayan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai memiliki baatas
wilayah :
Utara : Perbatasan jalan Harapan raya
Barat : Berbatasan dengan jalan kelapa sawit
Timur : Berbatsan dengan jalan kopi
Selatan : Berbatasan dengan jalan bakti
Analisa : Di RW 03 terdapat perbatasan wilayah berupa jalan besar
dan banyak memiliki tikungan juga banyak dilalui oleh kendaraan
seperti motor dan mobil.
Masalah Keperawatan : Resiko kecelakaan
Kebiasaan Dewasa- Tua :
Pada pagi dan sore hari, sebagian warga bekerja. Warga juga
mempunyai kegiatan rutin mengikuti pengajian dimesjid dan dirumah
warga. Umtuk ibu-ibu selasa dan untuk bapak –baoak satu bulan
sekali. Beberapa warga juga menggunakan waktunya untuk
mengikuti kegiatan yang ada didaerahnya khususnya pengurus RT,
kader, dan PKK.
Anak-anak :
Pada pagi hari, mayoritas anak pergi kesekolah, siang hari bermain
dengan teman sebaya dan sore hari mayoritas mengikuti kegiatan
keagamaan dengan mengaji (TPA atau TPQ ).
Analisa : Banyak warga memanfaatkan waktu dan mengetahui
tentang prosedur pelayanan kesehatan.
Masalah Keperawatan : Peningkatan derajat kesehatan
Orang di Lalu lintas dijalan utama cukup ramai. Untuk mengurangi kecepatan
jalan pemakai jalan, warga membuatkan tanggul-tanggul disepanjang
jalan. Jenis kendaraan yang banyak lalu lalang adalah kendaraan roda
dua dan roda empat.
Analisa : Rata-rata warga di RW 03 menggunakan sepeda motor,
sebagai alat transportasi dan banyak kendaraan lalu lalang dijalan
RW 03.
Masalah Keperawatan : Resiko keperawatan
Kesehatan Adapun pelayanan kesehatan yang ada di RW 03 adalah satu buah
dan Posyandu di RT 03, dan rumah bidan di RT 01. Akses jalan menuju
pelayanan tempat praktik bidan dan Puskesmas tidak sulit dan tidak jauh. Warga
sosial biasanyanaik kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
Analisa : Masih banyak warga yang tidak mengetahui tentang
prosedur pelayanan kesehatan.
Masalah : Potensial pengetahuan warga dalam mendapatkan akses
pelayanan kesehatan.
Ekonomi Sebagian besar tingkat ekonomi warga menengah keatas, kepala
keluarga pada umumnya memiliki mata pencaharian sebagai
pedagang, pegawai negeri atau swasta, buruh. Diwilayah RW 03
banyak ditemukan rumah penduduk yang memiliki warung kecil-
kecilan.
Analisa : Sebagian besar warga sudah memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan baik.
Masalah : Potensial peningkatan derajat kesehatan
Transportasi Alat transportasi yang digunakan untuk keluar masuk wilayah RW 03
dan adalah kendaraan pribadi roda dua dan roda empat sebagai alat
keamanan transportasi. Jalan utama yang melewati wilayah RW 03 ini cukup
lebar dan terdapat tunggul-tunggul kecil dibeberapa tempat.
Analisa : Rata-rata warga di RW 03 menggunakan sepeda motor
sebagai alat transportasi dan banyak kendaraan lalu lalang dijalan
RW 03.
Masalah : Resiko kecelakaan
Politik dan RW 03 di pimpin oleh seorang ketua RW yang membawahi 4 RT
pemerinaha masing-masing RT dipimpin oleh ketua RT, selain itujuga didukung
n oleh tokoh masyarakat,tokoh agama, tokoh adat, pemuda serta kader-
kader, untuk kelancaran pembangunan di RW 03. Pemilihan ketua
RW dsn RT dilakukan oleh warga satu kali dalam 5 tahun.
Analisa : Masyarkat memiliki peran penting dalam pembangunan
dan pengembangan di wilayah RW 03.
Masalah : Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat
kesehatan
Komunikasi Masyarakat biasanya memanfaatkan mesjid dan psoyandu sebagai
tempat musyawarah dan sebagai tempat untuk memberikan informasi
pada warga. Masyarakat RW 03 rata-rata mempunyai tv, Hp, radio,
dan jaringan internet sebagi sarana informasi.
Analisa : Komunikasi masyarakat di kelurahan Tangkerang Labuai
cukup baik, larena setiap informasinyang diberikan dari RW akan
disampaikan ke RT akan menyampaikan ke seluruh warganya.
Masalah : Potensial terhadap dukungan peningkatan derajat
kesehatan.
Pendidikan Tingkat pendidikan di RW 03 sebagian besar penduduk tamatan
SMA dan sarjana. Sarana transportasi yang digunakan warga menuju
sekolah adalah dengan naik kendaraan pribadi atau angkot.
Analiosa : Kesadaran warga terhadap pentingnya pendidikan sudah
baik
Masalah : Potensial peningkatan derajat kesehatan
Rekreasi Rekreasi yang digunakan warga lebih banyak keluar kota, jalan
kepusat perbelanjaan dan outdoor.
Analisa : Warga memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai sarana
rekreasi, namun masih belum mewadai sebagai tempat untuk
berekreasi.
Masalah : Kurangnya fasiltas untuk menyaklurkan hobi.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan ini dijabarkan berdasarkan faktor pendukung dan


penghambat yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan komunitas yang
dimulai dari tanggal 05 Maret 2018 sampai 14 April 2018 berdasarkan
planning of action (POA) yang disusun bersama kelompok kerja kesehatan
“merpati putih” dan bersama masyarakat RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
A. Tahap Persiapan
Pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan komunitas merupakan
kegiatan yang berorientasi pada perawatan kesehatan masyarakat. Tahap
persiapan yang dilalui oleh mahasiswa meliputi administrasi, persiapan
lokasi praktik lapangan, izin pemakaian praktik lapangan, izin dan
koordinasi dinas kesehatan kota, pihak kecamatan, puskesmas dan pihak
kelurahan. Mahasiswa juga melakukan perkenalan dengan ketua RW 03,
beserta ketua RT dilingkungan RW 03 serta menjelaskan tujuan kegiatan
yang akan dilakukan oleh mahasiswa pada saat praktik profesi keperawatan
komunitas selama 2 bulan sekaligus meninjau kembali lokasi praktek dan
batas-batas wilayah praktek.
Setelah lahan praktik ditinjau, mahasiswa melakukan winshield
survay yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaan wilayah RW 03
yang berkoordinasi dengan pihak RW 03. Hal ini sesuai dengan keadaan
teori yang telah didapatkan mahasiswa dimana sebelum melakukan suatu
kegiatan terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana keadaan lingkungan,
kemudian juga melibatkan orang- orang yang cocok serta membuat
komitmen untuk bekerja sama (Stanhope, 2004). Sebelum melakukan
kegiatan, mahasiswa dan masyarakat membentuk kelompok kerja kesehaan
(RW SIAGA SEHAT) yang diberi nama RW SIAGA SEHAT MERPATI
PUTIH. Adapun tujuan pembentukkan RW SIAGA SEHAT untuk
meningkatkan peran sera masyarakat untuk mencapai dejarat kesehatan
yang optimal melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan.

B. Tahap persiapan
Pada tahap pengkajian telah dilakukan kegiatan winshield survey,
penyebaran kuesioner, kemudian melakukan perumusan masalah, dan
menyusun rencana kegiatan (POA) bersama masyarakat pada saat Loka
Karya Mini Masyarakat I (LKMM I). Pada saat penyebaran kuesioner,
teknik yang dilakukan oleh mahasiswa adalah door to door (rumah ke
rumah). Adapun proses pengumpulan data ini mahasiswa menggunakan
teknik total sampling, yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan.
1. Faktor pendukung
a. Secara umum masyarakat berpatisipasi aktif dalam memberikan
informasi selama pengumpulan data
b. Adanya dukungan positif dari aparat pemerintah (ketua RW,
ketua RT), tokoh masyarakat dan tokoh agama di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru
c. Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner yang
dirancang oleh mahasiswa berdasarkan hasil winshield survey
2. Faktor penghambat
a. Masyarakat heterogen
b. Mayoritas pekerjaan masyarakat diwilayah ini swasta, sehingga
sulit ditemui pada siang hari
c. Masih ditemukannya beberapa masalah kesehatan yang kurang
disadari masyarakat
d. Wilayah RW 03 yang cukup luas di wilayah Tangkerang Labuai
sehingga masih ada beberapa keterbatasan kelompok pada saat
kegiatan
e. Masih ada beberapa masyarakat yang kurang pengetahuan
tentang pentingnya memperhatikan masalah kesehatan,
dibuktikan dengan masih adanya penolakan dari masyarakat
ketika diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan
f. Kurang bersosialisasinya kegiatan praktek keperawatan
komunitas di masyarakat

C. Diagnosa keperawatan
Potter & Perry (2005), diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis
terhadap respon individu keluarga aau komunitas terhadap masalah
kesehatan dan proses kehidupan aktual atau potensial. Diagnosa
keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi keperawatan. Ada tiga
jenis diagnosa keperawaan yaitu aktual, resiko, serta potensial. Diagnosa
dinyatakan aktual jika masalah dirasakan, resiko jika masalah belum terjadi
tetapi telah ditemukan data yang mendukung untuk timbulnya masalah,
sedangkan diagnosa keperawatan yang bersifat potensial adalah diagnosa
keperawatan yang mengacu kepada peningkatan derajat kesehatan.
Masalah keperawatan yang ditemukan di RW 12 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dapat dirumuskan dengan
diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Semua masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa akan
diimplementasikan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun dan
disepakati. Dalam merumuskan diagnosa keperawatan, mahasiswa tidak
menemukan hambatan yang signifikan, hal ini disebabkan adanya kerjasama
yang baik antara mahasiswa dan masyarakat.

D. Tahapan intervensi
Setelah ditemukan diagnosa keperwatan komunitas pada masyarakat
di wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya,
maka langkah selanjutnya adalah merumuskan perencanaan POA untuk
mengatasi masalah tersebut. POA dipaparkan melalui LKMM 1 (Loka
Karya Mini Masyarakat 1).
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang nantinya disepakati
oleh masyarakat maka terlebih dahulu terbentuknya RW SIAGA SEHAT.
Hal ini didukung oleh teori yang dikemukan oleh Stanhope (2004), bahwa
untuk pengembangan rencana yang strategis perlu adanya penjelasan
tentang bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan adanya peralatan untuk
mendukung kegiatan dan peran serta masyarakat. Menurut MC. Farley dan
Anderson (2002) strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan. Pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan rencana
ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu
dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitattif (Betty
Neuman).
Faktor pendukung dalam pelaksanaan intervensi keperawatan adalah
masyarakat menyadarai bahwa masalah kesehatan yang ditemukan serta
dirumuskan oleh mahasiswa adalah hal yang nyata yang ditemukan dan
dirasakan masyarakat. Faktor penghambat yang ditemukan mahasiswa
dalam pelaksanaan kegiatan yaitu sulitnya mengumpulkan masyarakat
dalam waktu yang bersamaan karena pekerjaan dan kesibukan yang
berbeda-beda dari masing-masing keluarga.
Adapun rencana intervensi dari kegiatan yag dilakukan adalah :
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare) di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Gotong royong
b. Penyuluhan DBD
c. Pemberian bubuk ABATE
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami san kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya.
Rencana kegiatan :
a. Senam lansia
b. Penyuluhan Hipertensi
c. Pemeriksaan Kesehatan
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Penyuluhan MPASI
b. Penyuluhan Imunisasi
4. Resiko gangguan kesehatan remaja di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Penyuluhan dampak penggunaan gadget dan game online
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Demonstrasi gosok gigi
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 12
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan:
a. Penyuluhan tentang kesehatan STIGMA dan Diskriminasi pada
gangguan Jiwa
Faktor pendukung :
1. Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan
POA, sehingga kegiatan yang direncanakan sesuai dengan POA yang
sudah dibentuk
2. Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih” yang akan
membantu melaksanakan perencanaan kegiatan yang telah disusun
oleh mahasiswa dan masyarakat.
3. Telah terbina kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan
pengurus RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih” dan masyarakat RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
4. Penyusunan rencana kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
masyarakat dengan pengurus RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih”
Faktor pengahambat :
1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dan anggota RW SIAGA
SEHAT dalam menyusun rencana kegiatan
2. Masyarakat yang heterogen di wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
3. Tidak semua kegiatan yang direncanakan terjalani dikarenakan
susahnya mengumpulkan masyarakat karena mayoritas karena
pekerjaan masyarakat adalah swata dan keterbatasan waktu
4. Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa dan masyarakat sehingga
mengancam pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
5. Kesibukan dari masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT dan
masyarakat sehingga sulit melakukan musyawarah
E. Tahap Implementasi
Setelah disusun perecanaan yang telah disepakati oleh masyarakat
maka dilakukan tahapan implementasi dari rencana tersebut. Pelaksanaan
kegiatan pada tahap ini dilakukan selama lebih kurang 6 minggu dengan
partisipasi masyarakat. Menurut Mc. Farley & Adreson (2002). Bahwa
dalam melakukan sesuatu tindakan perlu adanya perumusan strategi kegitan
serta bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi yang digunakan yaitu promosi kesehatan, pelayanan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan kelompok kerja.
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare) di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya
a. Melakukan kegiatan gotong royong pada setiap RT
dilingkungan RW 03
Kegiatan gotong royong dilakukan pada hari Minggu 29 April
2018 di lingkungan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
sehingga dapat mencegah penularan penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan yang tidak bersih seperti DBD dan diare di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru.
Faktor pendukung :
1) Terdapatnya motivasi masyarakat untuk mengikuti
kegiatan gotong royong
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru dan
RW SIAGA SEHAT unit kesling untuk berpartisipasi
dalam mengikuti kegiatan gotong royong
3) Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT di wilayah RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Faktor penghambat :
1) Masih kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat
menjaga kesehatan lingkungan
2) Sibuknya masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT,
sehingga sulit untuk melakukan musyawarah
3) Tidak semua warga mengikuti kegiatan gotong royong
b. Penyuluhan DBD dan pemberian bubuk ABATE di RW 03
Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya
Kegiatan penyuluhan DBD dan pemberian bubuk ABATE
dilakukan pada hari Selasa, 1 Mei 2018 yang dilakukan di Mesji
Al-Fattah di lingkungan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu untuk memberikan informasi kepada warga tentang
DBD dan mengurungi perkembang biakan jentik-jentik nyamuk
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru.
Faktor pendukung :
1) Terdapatnya motivasi masyarakat untuk mengikuti
kegiatan penyuluhan
2) Adanya dukungan dari Puskesmas Sapta Taruna dalam
pemberian bubuk ABATE
Faktor penghambat :
1) Tidak seluruh warga mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
a. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan penyebaran
leafleat
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dilakukan
pada hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Masjid Al-Fattah RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dengan
sasaran seluruh lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya, jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu 25 orang. Adapun tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
lansia tentang hipertensi, serta cara pengobatan hipertensi yang
dapat dilakukan di rumah agar lansia dapat menjaga kesehatanya
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi lansia untuk mengetahui tentang
penyakit hipertensi
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit lansia
anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih untuk
berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang hipertensi.
3) Adanya antusiasme dari para lansia selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang sadar tentang penyakit
hipertensi
2) Masih ada lansia yang tidak hadir dalam kegiatan
penyuluhan tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk
menghadiri acara penyuluhan
b. Pemeriksaan kesehatan
Para lansia antusias dalam melakukan pemeriksaan kesehatan
yang meliputi pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol dan
tekanan darah pada saat penyuluhan kesehatan. Secara umum
lansia dapat mengetahui keadaan kesehatannya setelah
melakukan pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh
Mahasiswa Profesi keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru
jumlah peserta yang hadir pada saat pemeriksaan kesehatan
yaitu ± 50 orang. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk
mengetahui kondisi kesehatan lansia RW 03 dan untuk
meningkatkan status kesehatan lansia yang optimal
Faktor pendukung :
1) Terdapat kejasama yang baik antara mahasiswa dengan
warga RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dan anggota RW SIAGA SEHAT unit lansia
2) Terdapat media yang sesuai untuk digunakan dalam
kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut
3) Adanya antusiasme dari peserta dalam kegiatan tersebut
4) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
5) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang aktif dalam
memeriksakannya kesehatan
2) Tidak semua lansia di RW 03 yang hadir pada acara
tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk mengikuti
kegiatan tersebut
4) Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita
di RW 03 di Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan
Bukit Raya
c. Senam lansia
Para lansia antusias dalam melakukan senam lansia yang
diadakan setiap hari Sabtu, 28 Mei 2018. Secara umum lansia
dapat mengikuti senam dengan baik. Jumlah peserta yang hadir
pada saat senam lansia yaitu 25 orang. Adapun tujuan dari
kegiatan ini yaitu untuk mengoptimalkan kesehatan lansia RW
03 dan untuk meningkatkan status kesehatan lansia.
Faktor pendukung :
1) Terdapat kejasama yang baik antara mahasiswa dengan
warga RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dan anggota RW SIAGA SEHAT unit lansia
2) Terdapat media yang sesuai untuk digunakan dalam
kegiatan senam lansia tersebut
3) Adanya antusiasme dari peserta dalam kegiatan tersebut
4) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
5) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang berpartisipasi dalam senam
lansia
2) Tidak semua lansia di RW 03 yang hadir pada acara
tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk mengikuti
kegiatan tersebut
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
a. Penyuluhan kesehatan tentang MPASI
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang MPASI dilakukan pada
hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Rabu, 3 Mei 2018 di Posyandu
Merpati Putih RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dengan sasaran seluruh ibu-ibu yang membawa
balitanya ke Posyandu jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu sekitar 12 orang. Adapun tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
orang tua yang memiliki balita tentang MPASI.
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi orang tua yang memiliki balita untuk
mengetahui tentang MPASI
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit
bayi/balita anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
untuk berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang MPASI
3) Adanya antusiasme dari para orang tua selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada orang tua yang mengetahuai tentang MPASI
2) Masih ada orang tua yang memiliki anak balita yang tidak
hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut
b. Penyuluhan kesehatan tentang IMUNISASI
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Imunisasi dilakukan
pada hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Rabu, 3 Mei 2018 di Posyandu
Merpati Putih RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dengan sasaran seluruh ibu-ibu yang membawa
balitanya ke Posyandu jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu sekitar 12 orang. Adapun tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
orang tua yang memiliki balita tentang Imunisasi.
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi orang tua yang memiliki balita untuk
mengetahui tentang Imunisasi
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit
bayi/balita anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
untuk berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang Imunisasi
3) Adanya antusiasme dari para orang tua selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada orang tua yang mengetahuai tentang Imunisasi
2) Masih ada orang tua yang memiliki anak balita yang tidak
hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
Kegiatan penyuluhan tentang dampak penggunaan gadget dan game
online dilakukan pada tanggal 18 Mei 2018 di salah satu tempat
tongkrongan remaja RW 03 yaitu di warung milik warga RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dengan sasaran
seluruh remaja yang ada di RW 03 dengan jumlah peserta yang hadir
pada saat penyuluhan yaitu sekitar 8 orang. Adapun tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan
kepada remaja tentang dampak penggunaan gadget dan game online.
Faktor pendukung :
a. Terdapat motivasi remaja untuk mengetahui tentang dampak
penggunaan gadget dan game online.
b. Adanya antusiasme dari para remaja selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
a. Masih ada remaja yang tidak mengetahui tentang dampak
penggunaan gadget dan game online.
b. Sulit ditemukan dan dikumpulkannya para remaja di RW 03
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
a. Melakukan demonstrasi cara gosok gigi
Kegiatan demonstrasi cara gosok gigi dilakukan pada hari
Jum’at, 27 April 2018 dengan sasaran seluruh anak-anak pra
sekolah di TK , jumlah peserta yang hadir pada saat penyuluhan
yaitu 53 orang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk
memberikan informasi dan pengetahuan tentang cara
menggosok gigi secara benar agar anak-anak terhindar dari
masalah gigi.
Faktor pendukung :
1) Adanya motivasi anak pra sekolah untuk mengikuti
kegiatan penyuluhan dan lomba
2) Besarnya keingintahuan anak pra sekolah terhadap cara
menggosok gigi yang bersih
Faktor penghambat :
1) Masih banyak terdapat anak pra sekolah yang kurang
pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang bersih

F. Analisa SWOT
1. Kekuatan
a. Mayoritas masyarakat berperan aktif dalam memberikan
informasi selama pengumpulan data dan juga turut berpartisipasi
dalam setiap kegiatan yang dilakukan
b. Setiap kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari
perangkat desa (RT, RW, Lurah, Camat) dan juga pihak
puskesmas yang membina
c. Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner yang
dirancang oleh mahasiswa berdasarkan hasil whindhield survey
d. Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT Merpati Putih yang
akan membantu melaksanakan perencanaan kegiatan yang telah
disusun oleh mahasiswa dan masyarakat
e. Terbinanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan
pengurus RW SIAGA SEHAT Merpati Putih dan masyarakat
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
f. Penyusunan rencana kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
masyarakat dengan pengurus RW SIAGA SEHAT
g. Adanya motivasi yag kuat dari RW SIAGA SEHAT dalam
menyusun tindak lanjut
2. Kelemahan
a. Mayoritas pekerjaan masyarakat swasta (honorer, karyawan,
buruh, PNS ) sehingga sulit ditemui pada siang hari
b. Wilayah yang cukup luas dengan jumlah anggota kelompok
yang kurang memadai
c. Masih ditemukannya masalah kesehatan yang kurang disadari
oleh masyarakat
d. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dan anggota RW
SIAGA SEHAT dalam menyusun rencana tindakan
3. Kesempatan
a. Dukungan dari lintas sektoral (Dinas Kesehatan Kota)
b. Dukungan dari lintas program (Puskesmas)
c. Dukungan dari lintas sektoral (Kelurahanan Kecamatan)
d. Dukungan dari aparat pemeritahan desa (RT, RW, Lurah,
Camat) dan tokoh masyarakat, tokoh agama di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
e. Adanya tenaga kesehatan, kader lintas program dan lintas
sektoral yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan
f. Diterimanya whinshield survey oleh masyarakat
4. Ancaman
a. Kurang tersosialisasinya kegiatan praktek keperawatan
komunitas di masyarakat
b. Kurangnya dana yang dimiliki oleh mahasiswa dan masyarakat
sehingga mengancam pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan
c. Kesibukkan dari masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT
sehingga sulit untuk melakukan musyawarah
d. Sibuknya warga terhadap kegiatan mereka sehingga tidak terlalu
mempunyai waktu dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada
di RW 03
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan
kuesioner dilakukan terhadap 144 KK yang ada di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya mencakup RT 01, RT 02 dan
RT 03 oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Hangtuah
Pekanbaru. Ruang lingkup pengkajian disesuaikan masalah yang didapat
saat Winshield Survey dan wawancara
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner, winshield
survey, dan wawancara tersebut, didapatkan beberapa permasalahan
kesehatan komunitas di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya yaitu :
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Setelah masalah keperawatan komunitas ditentukan, maka disusunlah
rencana keperawatan komunitas sekaligus membentu Kelompok Kerja
Kesehatan (RW SIAGA SEHAT Merpati Putih) untuk membantu mengatasi
masalah-masalah tersebut. RW SIAGA SEHAT ini terbagi dalam enam unit
yaitu : Unit Kesehatan Lingkungan, Unit Kesehatan Ibu dan Anak, Unit
Anak Sekolah, Unit Remaja, Unit Lansia, dan Unit Kesehatan Jiwa.
Rencana kegiatan dibuat dengan strategi :
a. Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (KIE)
b. Penyebaran informasi
c. Penggerakan massa
d. Promosi kesehatan
e. Berdasarkan rencana keperawatan komunitas seperti yang terdapat
dalam POA, maka mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT Merpati
Putih melakukan implementasi keperawatan meliputi :
1. Pendidikan kesehatan tentang:
1) Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
2) Pendidikan kesehatan tentang Alat Pelindung Diri
3) Pendidikan kesehatan tentang MPASI
4) Pendidikan kesehatan tentang Imunisasi
5) Pendidikan kesehatan tentang Dampak Penggunaan gadget
dan game online pada remaja
6) Demonstrasi tentang gosok gigi
2. Penggerakkan massa seperti: gotong royong, posyandu,
penyegaran kader posyandu

B. Evaluasi
Setelah selesai melakukan implementasi keperawatan komunitas,
mahasiswa melakukan evaluasi berupa hasil laporan kegiatan (terlampir)
dan secara umum evaluasi dari implementasi keperawatan komunitas yang
telah dilakukan mahasiswa bersama “RW SIAGA SEHAT Merpati Putih”
adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat yang diundang ditempat yang telah ditentukan, ada
yang hadir dan ada yang tidak karena sesuatu hal. Masyarakat
yang hadir datang sebagian tepat waktu dan sebagian tidak.
b. Setting tempat saat pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana,
baik setting saat kegiatan penyuluhan, perlombaan maupun lain-
lainnya.
c. Alat-alat atau perlengkapan yang dibutuhkan setiap kegiatan
tersedia sesuai rencana seperti infokus, leaflet, dan sound
system.
d. Peran masing-masing mahasiswa sebagian besar telah sesuai
dengan uraian tugas yang telah ditetapkan disetiap kegiatan,
seperti penanggung jawab, presentator, observer, fasilitator,
notulen, seksi perlengkapan dan dokumentasi
e. Pengurus RW SIAGA SEHAT hanya sebagian kecil yang
terlibat dan berperan aktif selama kegiatan dilaksanakan, karena
mereka memiliki rutinitas kegiatan yang kadang-kadang
berbarengan dengan RW SIAGA SEHAT.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat sebagian besar mendukung setiap kegiatan yang
dilakukan mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT
b. Masyarakat yang hadir sangat antusias dan berperan aktif
selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Setekah pengumpulan data kuesioner yang telah dilakukan
mahasiswa dan mahasiswa bersepakat untuk membentuk suatu
kelompok kerja (RW SIAGA SEHAT) di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai pada tanggal 12 April 2017 dan membentuk
pengurus serta pemberian nama yaitu RW SIAGA SEHAT
Merpati Putih dan pelantikan RW SIAGA SEHAT pada tanggal
22 April 2017.
b. Setelah RW SIAGA SEHAT terbentuk mahasiswa melakukan
Loka Karya Mini Masyarakat I (LKMM I) antara mahasiswa,
tokoh masyarakat, dan tokoh agama telah disepakati. LKMM II
dilakukan pada saat akhir kegiatan dan bersamaan dengan acara
penutupan praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga.
c. Selama kegiatan penyuluhan kesehatan, audiens aktif bertanya
dan diskusi bersama mahasiswa dan mengevaluasi setiap
kegiatan serta memberikan reinforment positif kepada peserta
penyuluhan.
d. Sebagian besar rencana keperawatan komunitas yang disusun
bersama mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
telah dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan dalam setiap
kegiatan, berkat kerjasama yang baik dan dukungan serta peran
aktif RW SIAGA SEHAT Merpati Putih dan seluruh
masyarakat khususnya RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya terhadap program yang dilaksanakan.

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kelompok dapat
mengemukakan beberapa saran antara lain :
1. Bagi Puskesmas Sapta Taruna selaku pembina dari RW SIAGA
SEHAT Merpati Putih di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya, diharapakan dapat meningkatkan pembinaan
dan bimbingan sehingga program-program dapat berjalan sesuai
dengan rencana (terlampir dalam rencana tindak lanjut).
2. Bagi Kelurahan Tangkerang Labuai selaku Pemantau RW SIAGA
SEHAT Merpati Putih di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya diharapkan mau bekerja sama dalam
menjalankan rencana dan program dari RW SIAGA SEHAT Merpatih
Putih teutama dalam lintas program dan litas sektoral.
3. Diharapkan kerja sama dari masing-masing unit kesehatan di RW
SIAGA SEHAT Merpati Putih selalu terjaga sehingga senantiasa
konsisten dalam melaksanakan program-programnya.
4. Bagi kader posyandu yang masih aktif diharapkan senantiasa
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta mengajak kader
yang pasif untuk aktif kembali sebagai promotor kesehtan dimsyarakat
terutama di posyandu, sehingga upaya peningkatan kesehatan oleh
masyarakat dapat tetap berjalan dan dipertahankan.
5. Bagi ketua RW 03 dan masing-masing ketua RT di RW 12 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya diharapkan selalu
melakukan pembinaan dan bimbingan sehingga program-program
tetap berjalan sesuai rencana (terlampir dalam rencana tindak lanjut)
6. Bagi intitusi pendidikan (PSIK STIkes Hang Tuah Pekanbaru) sebagai
lembaga formal tempat mahasiswa menuntut ilmu diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan lagi keterlibatan bimbingan dan
follow up sehingga dapat mempermudah pelaksanaan praktek
mahasiswa dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai