PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Komunitas merupakan keperawatan professional yang
ditekankan kepada kelompok berisiko tinggi dalam upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan mengikutsertakan masyarakat
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin
terjadi dimasyarakat dengan memberikan pelayanan langsung pada individu,
keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat baik sehat maupun sakit
(Efendi & Makhfudli, 2009).
Perawat melibatklan peran serta aktif masyarakat demi mencapai
tujuan keperawatan komunitas tersebut. Peran serta aktif masyarakat
merupakan suatu proses dimana suatu individu, keluarga, kelompok khusus,
dan masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan cara
pendekatan untuk dapat merubah prilaku masyarakat kearah positif dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi,
memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui
perencanaan yang dibuat serta menilai hasil yang telah dicapai (Mubarak,
2009).
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mahasiswa
STIKes Hang Tuah Pekanbaru dikelurahan Tangkerang Labuai kecamatan
Bukit Raya terhadap 134 KK yang dilaksanakan mulai tanggal 02 April
2018 sampai 11 April 2018 maka ditemukan bebarapa masalah yaitu:
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang kurang
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Tangkerang Labuai
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit generative
(Hipertensi, rematik, Asam urat) yang dialami dan kurangnya
perawatan lansia di keluaran tangkerang labuai
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di RW 03 di
kelurahan tangkerang labuai kecamatan bukit raya pekanbaru
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan derajat kesehatan anak usia sekolah di RW 03
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di Lingkungan RW 03 .
Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa
STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang melakukan praktik profesi keperawatan
komunitas di RW 03 kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya,
maka pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan akan dibahas secara
bersama sama sesuai dengan tugas masing- masing seksi pada “ RW SIAGA
SEHAT RW SIAGA Merpati Putih” yang telah dibentuk pada tanggal 12
April 2017.
Berdasarkan dari masalah diatas maka mahasiswa akan melaksanakan
LKMM I bersama warga dari pengkajian, merumuskan masalah
keperawatan yang muncul dimasyarakat sesuai rencana tindakan yang akan
disepakati bersama masyarakat pada LKMM I.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah dilaksanakannya LKMM 1 (Loka Karya Mini
Masyarakat) bersama masyarakat di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya, mahasiswa mampu merumuskan
secara bersama-sama rencana kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada.
2. Tujuan khusus
a. Menyampaikan hasil laporan kuesioner di RW 03 Melakukan
pengkajian yang meliputi pengumpulan data, tabulasi data, serta
mempersentasikan data yang diperoleh dilapangan.
b. Merumuskan masalah kesehatan di RW 03 bersama-sama
dengan masyarakat.
c. Bersama-sama dengan warga RW 03 menentukan prioritas
masalah yang akan diatasi
d. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
C. Manfaat Penulisan
1. Dinas kesehatan diharapkan kegiatan ini dapat menjadi gambaran
umum tentang kondisi kesehatan masyarakat kota Pekanbaru
khususnya RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatn Bukit
Raya.
2. Pihak puskesmas diharapkan kegiatan ini dijadikan bahan maupun
data untuk menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan
dimasa yang akan datang.
3. RW SIAGA SEHAT RW Siaga masyarakat diharapkan kegiatan ini
dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatn Bukit Raya.
4. Institusi pendidikan diharapkan kegiatan ini menjadi bahan
perbandingan untuk praktik profesi keperawatan berikutnya dan
menjadi evaluasi terhadap program keperawatan komunitas yang telah
ditetapkan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
SWASTA
40%
WIRASWASTA
31%
TIDAK SEKOLAH
1%
PERGURUAN TINGGI SD SMP
22% 13% 13%
SMA/SMK
50%
Budha
1%
Islam
99%
Melayu
32%
Sunda
1%
Pribadi
70%
TIDAK SEKOLAH
2%
BELUM SEKOLAH
PERGURUAN TINGGI 10%
17%
SD
17%
SMA/SMK
39% SMP
14%
Berdasarkan diagram diatas, dari 500 warga didapatkan
bahwa pendidikan warga adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 196
warga (39%).
PENSIUNAN
3%
PNS PELAJAR/MAHASISWA
6% 29%
WIRASWASTA
12%
SWASTA
17%
BURUH
2%
PETANI
0%
DEKAT
49%
SEDANG
43%
MUDAH
98%
TIDAK
4%
YA
96%
SEPEDA
1%
MOTOR
76%
OPLET
TAKSI
MOBIL
OJEK
83%
PETUGAS KESEHATAN
37%
AYAH
37%
BERSAMA
54%
IBU
9%
TIDAK
27%
YA
73%
3 KALI/BULAN
12%
2 KALI/BULAN
15%
1 KALI/BULAN
72%
MENONTON TV MEMANCING
1% 3%
JALAN-JALAN KE MALL
26%
JALAN-JALAN OUTDOOR
70%
>2 Orang
Anak 16%
8%
Ibu
8%
Ayah
67%
< 500.000
1%
>2.146.000
61%
YA
45%
Tidak
55%
YA
75%
YA
88%
DIBAKAR
22%
DITIMBUN/DIKUBUR
3%
DIAMBIL PETUGAS
75%
YA
100%
Sumur Gali
40%
Sumur Bos
56%
Membeli Air
3%
TIDAK DIMASAK
1%
YA
100%
LEHER ANGSA
36%
CEMPLUNG TERTUTUP
51%
CEMPLUNG TERBUKA
13%
TIDAK
7%
YA
93%
1 Kali Seminggu
31%
> 1 Bulan
23%
YA
90%
Tidak Pernah
19%
1 kali
45%
3 kali
23%
2 kali
13%
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Septic tank dengan sumber air bersih keluarga
di RW O3 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N=134 KK)
< 10 M
31%
> 10 M
69%
TIDAK
71%
UNGGAS/AYAM/BEBEK
69%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 39
KK keluarga jenis hewan ternak yang paling banyak dikeluarga
adalah unggas/ayam/bebek yaitu sebanyak 27 KK (69%).
> 5 EKOR
49% < 5 EKOR
51%
YA
77%
DIBIARKAN SAJA/DILEPAS
33%
DIRUMAH
67%
> 30 METER
7%
< 30 METER
93%
TIDAK PERNAH
7%
3 KALI SEBULAN
30% 1 KALI SEBULAN
50%
2 KALI SEBULAN
13%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa dari 30
kepala keluarga, mayoritas membersihkan kandang untuk hewan
ternak 1 kali sebulan, namun masih terdapat masyarakat yang
tidak Pernah di bersihkan sebanyak 2 KK (7%). Hal ini dapat
berakibat kotoran hewan menjadi sumber penyakit bagi
keluarga.
9. Status Kesehatan Keluarga
a. Kebiasaan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
MEMBELI
6%
MEMASAK
94%
SANGAT MATANG
13% SETENGAH MATANG
22%
MATANG
65%
TIDAK PERNAH
JARANG 3%
11%
KADANG-KADANG
24%
SELALU
62%
ADA
46%
TIDAK ADA
54%
ASAM URAT
DIABETES 8% TEKANAN DARAH TINGGI
5% 16%
GATAL-GATAL (ALERGI/PENYAKIT KULIT) DEMAM BERDARAH
8% 3%
CACAR
2%
BATUK PILEK (ISPA)
26%
DEMAM
30%
REMATIK
2%
MENCARI PENGOBATAN
84%
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tujuan Ketika Ingin Berobat Jika Ada Anggota
Keluarga Yang Sakit di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya Kota
Pekanbaru (N=134 KK)
YA
5%
TIDAK
95%
MENTAL
29%
YA
89%
TIDAK
67%
KONDOM
11%
SISTEM KALENDER
11%
SUNTIK
32%
RUMAH SAKIT
10%
POSYANDU/BKIA/POS KB
5%
YA
40%
TIDAK
60%
TIDAK
97%
KE-3
50%
KE -2
25%
NORMAL
100%
TIDAK PERNAH
100%
TRIMESTER I
25%
TRIMESTER 3
50%
TRIMESTER 2
25%
YA
100%
YA
14%
TIDAK
86%
POSYANDU
25%
BIDAN/PERAWAT/BALAI PENGOBATAN
75%
1 KALI
100%
TIDAK YA
50% 50%
TIDAK YA
50% 50%
PUSKESMAS/PRAKTEK DOKTER/BIDAN
100%
1 KALI SEBULAN
100%
YA
75%
Nasi+Lauk+Sayur+Bua
h
25%
Nasi+Lauk+Sayur+Bua
h+Susu
75%
Naik
100%
BIDAN/DOKTER
100%
Tidak
40%
Ya
60%
> 2 Informasi
33%
Makanan Ibu Menyusui
33%
ASI Eksklusif
33%
Rumah Sakit
100%
Ya
80%
> 6 Bulan
20%
1-2 Tahun
40%
Tidak
40%
Ya
60%
Ya
40%
Tidak
60%
TIDAK
40%
YA
60%
Asi Sedikit
67%
Nasi+Lauk+Sayur
20%
Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
60% Nasi+Lauk+Sayur+Buah
20%
TIDAK
3%
YA
97%
PUSKESMAS
11%
RUMAH SAKIT
8%
Alasan Keagamaan
100%
YA
87%
YA
74%
RS/Puskesmas/Praktek Bidan
24%
Posyandu
76%
Tidak Teratur
29%
Teratur
71%
TIDAK
43%
YA
57%
Sibuk
100%
Nasi+Lauk
5% Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
8%
Nasi+Lauk+Sayur+Buah+Susu
53% Nasi+Lauk+Sayur+Buah
34%
Tidak Pernah
5%
Pernah
95%
YA
19%
TIDAK
81%
GATAL-GATAL(ALERGI/PENYAKIT KULIT)
43%
DEMAM
29%
CAMPAK/CACAR
14%
YA
92%
BERMAIN GADGET
17%
BELAJAR
11% BERMAIN DENGAN TEMAN SEBAYA
39%
MENONTON TV
19%
Distribusi Frekuensi berdasarkan Orang Tua Kenal dengan Teman Sebaya Anaknya di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N=36)
YA
100%
JARANG/KADANG-KADANG
28%
SERING
72%
LANGSUNG TIDUR
6%
1 KALI SEHARI
3%
> 2 KALI SEHARI
22%
2 KALI SEHARI
75%
SEKOLAH
87%
OLAHRAGA
13%
TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI KARANG TARUNA
20% 2%
IRM (IKATAN REMAJA MESJID)
13%
EKONOMI/KEUANGAN
14%
MEROKOK
4%
MENGURUNG DIRI DIKAMAR
4%
YA
79%
YA
21%
KADANG-KADANG
29%
SERING
8%
YA
21%
TIDAK
79%
TIDAK
16%
YA
84%
BAHAYA NARKOBA
18%
Distribusi Frekuensi Kegiatan yang dilakukan Oleh Usia Dewasa Setelah Lulus Sekolah Di
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 90
KK)
KULIAH LAINNYA
14% 2%
PENGANGGURAN
4%
BEKERJA
79%
BELUM MENIKAH
39%
SUDAH MENIKAH
61%
TIDAK YA
50% 50%
YA
41%
TIDAK
59%
YA
100%
TIDAK
4%
SEHAT
96%
SAKIT KEPALA
60%
STROKE
14%
KOLESTEROL
14%
TEKANAN DARAH TINGGI
50%
ASAM URAT
21%
TIDAK
13%
YA
87%
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia dibantu oleh Keluarga dalam Pemenuhan Perawatan
Diri Di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
(N: 41 KK)
TIDAK ADA
46%
YA
54%
KACA MATA
93%
SEBULAN 1 KALI
28%
SEMINGGU SEKALI
64%
SETIAP HARI
3%
SEMINGGU SEKALI
10%
SETIAP HARI
3%
TIDAK PERNAH
SEMINGGU 1 KALI 28%
31%
SEBULAN 1 KALI
38%
Distribusi Frekuensi Lanjut Usia Berdasarkan Konsumsi Kacang-kacangan Di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru (N: 41 KK)
SETIAP HARI
3%
TIDAK PERNAH
26%
SEMINGGU 1 KALI
31%
SEBULAN 1 KALI
40%
SETIAP HARI
3% TIDAK PERNAH
15%
SEMINGGU 1 KALI
23%
SEBULAN 1 KALI
59%
TIDAK PERNAH
34%
SEETIAP HARI
46%
SEBULAN 1 KALI
12%
SEMINGGU 1 KALI
7%
TIDAK PERNAH
SETIAP HARI 44%
46%
TIDAK PERNAH
27%
SETIAP HARI
54%
SEBULAN 1 KALI
10%
SEMINGGU 1 KALI
10%
TIDAK PERNAH
93%
TIDAK PERNAH
92%
SEBULAN 1 KALI
5%
SEMINGGU 1 KALI
34%
SETIAP HARI
61%
SEBULAN 1 KALI
20%
SEMINGGU 1 KALI
20%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 41 KK
yang memiliki lansia yang melakukan olahraga setiap hari
adalah sebanyak 37% (15 orang) dan yang tidak pernah
sebanyak 24% (10 orang)
TIDAK PERNAH
17%
SEBULAN 1 KALI
17%
SETIAP HARI
61%
SEMINGGU 1 KALI
5%
TIDAK PERNAH
88%
NEGATIF
8%
POSITIF
92%
PENYAKIT MASALAH
YANG DENGAN
DIALAMI KEHILANGA
17% N MASALAH KELUARGA
MASALAH 7% 41%
DENGAN
TETANGGA
10%
MASALAH
PEKERJAAN
MASALAH
7%
Berdasarkan distribusi KEUANGAN
frekuensi, didapatkan
17%
bahwa sumber stress yang dialami oleh lansia adalah
masalah keluarga sebanyak 17 lansia (42%) dan
masalah dengan penyakit yang dialami adalah
sebanyak 7 lansia (17%).
MASYARAKAT/TETANGGA
15%
KELUARGA
85%
TERTUTUP
2%
TERBUKA
98%
YA
80%
KADER
3%
ORGANISASI
3%
WIRID
94%
TIDAK
87%
TIDAK
11%
YA
89%
YA
84%
YA
89%
Distribusi Frekuensi Dimensi Psikologi Lansia Lebih Suka Menyendiri Dari Pada
Mengikuti Kegiatan Diluar Rumah Di RW 03 Tangkerang Labuai (N=38)
YA
18%
TIDAK
82%
RAGU-RAGU
2%
YAKIN
98%
TIDAK PERLU
27%
PERLU
73%
Tidak
15%
Ya
85%
Lain-lain
33% Keluarga Sibuk
33%
Ya
37%
Tidak
63%
2%
Pelayanan kesehatan
98%
> 3 bulan
8%
Jika ada waktu
12%
Ya
29%
Tidak
71%
Jauh
57%
Ya
90%
Rematik
12%
Pengapuran Tulang
2% Asma
2%
Diabetes Melitus Penyakit jantung
15% 5%
Elemen Deskripsi
Lingkungan a. Perumahan dan lingkungan daerah
Fisik Bangunan rumah di RW 03 Kleurahan Tnagkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya di Wilayah ini umumnya permanen. Rata-
rata jarak antara rumah di RT 01, RT 02. RT 03 dan RT 04 saling
berdekatan. Halaman rumah sebagian ditanami tanaman herbal.
Secara umum dapur sudah bersatu denan rumah induk. Ventilasi
rumah penduduk cukup dan pencahayaan rumah memadai,
namun ada beberapa rumah ditemukan ventilasi rumah yang
masih kurang memadai. Lantai rumah sebagian besar terbuat dari
semen dan keramik. Untuk sarana kamar mandi dan jamban
berada didalam rumah induk.
Sebagian penduduk sudah membuat bangunan MCK sesuai
dengan standar kesehatan, namun sebagian lagi bangunan MCK
masih kurang memadai seperti kurangnya penerangan, kebersihan
lantai dan saluran pembuangan air bekas mandi ke got. Kondisi
lingkungan rumah bervariasi, ada yang sudah memnuhi syarat
kesehatan dan ada yang belum. Sirkulasi dan pencahayaan
kurang, serta pengolahan sampah yang belum efektif, sampah
ditumpuk disekitar rumah, seperti pengolahan sampah dengan
cara dibakar, dipinggi-pinggir jalan ditemukan sisa-sisa
pembakaran sampah. Pada RW 03 ini, tidak terlihat tempat
penampungan sampah umum yang dapat digunakan oleh
masyarakat dan terdapat tempat gantungan sampah. Selain itu,
sebagian besar rumah penduduk tidak memiliki halaman
disebabkan karena rapatnya rumah penduduk dan digunakan
sebagai tempat kontrakan. Lingkungan perumahan padat rumah,
kondisi jalan di RW 03 sebagian bedsar sudah dicor dan disemen,
lebar jalan ± 2 meter dan terdapat tanggul jalan yang tersebar
diseluruh RT.
Analisa : Belum tersedianya tempat pembunagn sampah,
sebagian masyarakat mengelola sampah dengan cara dibakar atau
digantung didepan pagar rumah.
Masalah Keperawatan : Resiko terjadinya penyakit infeksi
seperti diare, ISPA, DBD, dan penyakit kulit seperti dermatitis.
Lingkungan Terdapat sebagian lahan kosong dan terdapat rumput-rumput liar
terbuka yang mulai tinggi sehingga banyak menimbulkan nyamuk, hampur
semua lahan digunakan sebagai lahan perumahan.
Analisa : Masih kurangnya perhatian warga terhadap pemanfaatan
lahan kosong sehingga terdapat banyaknya rumput liar yang mulai
tinggi serta banyaknya nyamuk.
B. Tahap persiapan
Pada tahap pengkajian telah dilakukan kegiatan winshield survey,
penyebaran kuesioner, kemudian melakukan perumusan masalah, dan
menyusun rencana kegiatan (POA) bersama masyarakat pada saat Loka
Karya Mini Masyarakat I (LKMM I). Pada saat penyebaran kuesioner,
teknik yang dilakukan oleh mahasiswa adalah door to door (rumah ke
rumah). Adapun proses pengumpulan data ini mahasiswa menggunakan
teknik total sampling, yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan.
1. Faktor pendukung
a. Secara umum masyarakat berpatisipasi aktif dalam memberikan
informasi selama pengumpulan data
b. Adanya dukungan positif dari aparat pemerintah (ketua RW,
ketua RT), tokoh masyarakat dan tokoh agama di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru
c. Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner yang
dirancang oleh mahasiswa berdasarkan hasil winshield survey
2. Faktor penghambat
a. Masyarakat heterogen
b. Mayoritas pekerjaan masyarakat diwilayah ini swasta, sehingga
sulit ditemui pada siang hari
c. Masih ditemukannya beberapa masalah kesehatan yang kurang
disadari masyarakat
d. Wilayah RW 03 yang cukup luas di wilayah Tangkerang Labuai
sehingga masih ada beberapa keterbatasan kelompok pada saat
kegiatan
e. Masih ada beberapa masyarakat yang kurang pengetahuan
tentang pentingnya memperhatikan masalah kesehatan,
dibuktikan dengan masih adanya penolakan dari masyarakat
ketika diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan
f. Kurang bersosialisasinya kegiatan praktek keperawatan
komunitas di masyarakat
C. Diagnosa keperawatan
Potter & Perry (2005), diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis
terhadap respon individu keluarga aau komunitas terhadap masalah
kesehatan dan proses kehidupan aktual atau potensial. Diagnosa
keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi keperawatan. Ada tiga
jenis diagnosa keperawaan yaitu aktual, resiko, serta potensial. Diagnosa
dinyatakan aktual jika masalah dirasakan, resiko jika masalah belum terjadi
tetapi telah ditemukan data yang mendukung untuk timbulnya masalah,
sedangkan diagnosa keperawatan yang bersifat potensial adalah diagnosa
keperawatan yang mengacu kepada peningkatan derajat kesehatan.
Masalah keperawatan yang ditemukan di RW 12 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dapat dirumuskan dengan
diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Semua masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa akan
diimplementasikan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun dan
disepakati. Dalam merumuskan diagnosa keperawatan, mahasiswa tidak
menemukan hambatan yang signifikan, hal ini disebabkan adanya kerjasama
yang baik antara mahasiswa dan masyarakat.
D. Tahapan intervensi
Setelah ditemukan diagnosa keperwatan komunitas pada masyarakat
di wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya,
maka langkah selanjutnya adalah merumuskan perencanaan POA untuk
mengatasi masalah tersebut. POA dipaparkan melalui LKMM 1 (Loka
Karya Mini Masyarakat 1).
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang nantinya disepakati
oleh masyarakat maka terlebih dahulu terbentuknya RW SIAGA SEHAT.
Hal ini didukung oleh teori yang dikemukan oleh Stanhope (2004), bahwa
untuk pengembangan rencana yang strategis perlu adanya penjelasan
tentang bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan adanya peralatan untuk
mendukung kegiatan dan peran serta masyarakat. Menurut MC. Farley dan
Anderson (2002) strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan,
pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan. Pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan rencana
ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu
dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitattif (Betty
Neuman).
Faktor pendukung dalam pelaksanaan intervensi keperawatan adalah
masyarakat menyadarai bahwa masalah kesehatan yang ditemukan serta
dirumuskan oleh mahasiswa adalah hal yang nyata yang ditemukan dan
dirasakan masyarakat. Faktor penghambat yang ditemukan mahasiswa
dalam pelaksanaan kegiatan yaitu sulitnya mengumpulkan masyarakat
dalam waktu yang bersamaan karena pekerjaan dan kesibukan yang
berbeda-beda dari masing-masing keluarga.
Adapun rencana intervensi dari kegiatan yag dilakukan adalah :
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare) di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Gotong royong
b. Penyuluhan DBD
c. Pemberian bubuk ABATE
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami san kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya.
Rencana kegiatan :
a. Senam lansia
b. Penyuluhan Hipertensi
c. Pemeriksaan Kesehatan
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Penyuluhan MPASI
b. Penyuluhan Imunisasi
4. Resiko gangguan kesehatan remaja di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Penyuluhan dampak penggunaan gadget dan game online
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan :
a. Demonstrasi gosok gigi
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 12
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Rencana kegiatan:
a. Penyuluhan tentang kesehatan STIGMA dan Diskriminasi pada
gangguan Jiwa
Faktor pendukung :
1. Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan
POA, sehingga kegiatan yang direncanakan sesuai dengan POA yang
sudah dibentuk
2. Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih” yang akan
membantu melaksanakan perencanaan kegiatan yang telah disusun
oleh mahasiswa dan masyarakat.
3. Telah terbina kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan
pengurus RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih” dan masyarakat RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
4. Penyusunan rencana kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
masyarakat dengan pengurus RW SIAGA SEHAT “Merpati Putih”
Faktor pengahambat :
1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dan anggota RW SIAGA
SEHAT dalam menyusun rencana kegiatan
2. Masyarakat yang heterogen di wilayah RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
3. Tidak semua kegiatan yang direncanakan terjalani dikarenakan
susahnya mengumpulkan masyarakat karena mayoritas karena
pekerjaan masyarakat adalah swata dan keterbatasan waktu
4. Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa dan masyarakat sehingga
mengancam pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
5. Kesibukan dari masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT dan
masyarakat sehingga sulit melakukan musyawarah
E. Tahap Implementasi
Setelah disusun perecanaan yang telah disepakati oleh masyarakat
maka dilakukan tahapan implementasi dari rencana tersebut. Pelaksanaan
kegiatan pada tahap ini dilakukan selama lebih kurang 6 minggu dengan
partisipasi masyarakat. Menurut Mc. Farley & Adreson (2002). Bahwa
dalam melakukan sesuatu tindakan perlu adanya perumusan strategi kegitan
serta bagaimana tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi yang digunakan yaitu promosi kesehatan, pelayanan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan kelompok kerja.
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare) di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya
a. Melakukan kegiatan gotong royong pada setiap RT
dilingkungan RW 03
Kegiatan gotong royong dilakukan pada hari Minggu 29 April
2018 di lingkungan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
sehingga dapat mencegah penularan penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan yang tidak bersih seperti DBD dan diare di RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru.
Faktor pendukung :
1) Terdapatnya motivasi masyarakat untuk mengikuti
kegiatan gotong royong
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru dan
RW SIAGA SEHAT unit kesling untuk berpartisipasi
dalam mengikuti kegiatan gotong royong
3) Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT di wilayah RW
03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Faktor penghambat :
1) Masih kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat
menjaga kesehatan lingkungan
2) Sibuknya masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT,
sehingga sulit untuk melakukan musyawarah
3) Tidak semua warga mengikuti kegiatan gotong royong
b. Penyuluhan DBD dan pemberian bubuk ABATE di RW 03
Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya
Kegiatan penyuluhan DBD dan pemberian bubuk ABATE
dilakukan pada hari Selasa, 1 Mei 2018 yang dilakukan di Mesji
Al-Fattah di lingkungan RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu untuk memberikan informasi kepada warga tentang
DBD dan mengurungi perkembang biakan jentik-jentik nyamuk
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru.
Faktor pendukung :
1) Terdapatnya motivasi masyarakat untuk mengikuti
kegiatan penyuluhan
2) Adanya dukungan dari Puskesmas Sapta Taruna dalam
pemberian bubuk ABATE
Faktor penghambat :
1) Tidak seluruh warga mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
a. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan penyebaran
leafleat
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dilakukan
pada hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Masjid Al-Fattah RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dengan
sasaran seluruh lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya, jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu 25 orang. Adapun tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
lansia tentang hipertensi, serta cara pengobatan hipertensi yang
dapat dilakukan di rumah agar lansia dapat menjaga kesehatanya
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi lansia untuk mengetahui tentang
penyakit hipertensi
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit lansia
anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih untuk
berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang hipertensi.
3) Adanya antusiasme dari para lansia selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang sadar tentang penyakit
hipertensi
2) Masih ada lansia yang tidak hadir dalam kegiatan
penyuluhan tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk
menghadiri acara penyuluhan
b. Pemeriksaan kesehatan
Para lansia antusias dalam melakukan pemeriksaan kesehatan
yang meliputi pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol dan
tekanan darah pada saat penyuluhan kesehatan. Secara umum
lansia dapat mengetahui keadaan kesehatannya setelah
melakukan pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh
Mahasiswa Profesi keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru
jumlah peserta yang hadir pada saat pemeriksaan kesehatan
yaitu ± 50 orang. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk
mengetahui kondisi kesehatan lansia RW 03 dan untuk
meningkatkan status kesehatan lansia yang optimal
Faktor pendukung :
1) Terdapat kejasama yang baik antara mahasiswa dengan
warga RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dan anggota RW SIAGA SEHAT unit lansia
2) Terdapat media yang sesuai untuk digunakan dalam
kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut
3) Adanya antusiasme dari peserta dalam kegiatan tersebut
4) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
5) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang aktif dalam
memeriksakannya kesehatan
2) Tidak semua lansia di RW 03 yang hadir pada acara
tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk mengikuti
kegiatan tersebut
4) Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita
di RW 03 di Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan
Bukit Raya
c. Senam lansia
Para lansia antusias dalam melakukan senam lansia yang
diadakan setiap hari Sabtu, 28 Mei 2018. Secara umum lansia
dapat mengikuti senam dengan baik. Jumlah peserta yang hadir
pada saat senam lansia yaitu 25 orang. Adapun tujuan dari
kegiatan ini yaitu untuk mengoptimalkan kesehatan lansia RW
03 dan untuk meningkatkan status kesehatan lansia.
Faktor pendukung :
1) Terdapat kejasama yang baik antara mahasiswa dengan
warga RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dan anggota RW SIAGA SEHAT unit lansia
2) Terdapat media yang sesuai untuk digunakan dalam
kegiatan senam lansia tersebut
3) Adanya antusiasme dari peserta dalam kegiatan tersebut
4) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
5) Adanya dukungan dari ketua RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan warga
setempat
Faktor penghambat :
1) Masih ada lansia yang kurang berpartisipasi dalam senam
lansia
2) Tidak semua lansia di RW 03 yang hadir pada acara
tersebut
3) Kondisi lansia yang tidak memungkinkan untuk mengikuti
kegiatan tersebut
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
a. Penyuluhan kesehatan tentang MPASI
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang MPASI dilakukan pada
hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Rabu, 3 Mei 2018 di Posyandu
Merpati Putih RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dengan sasaran seluruh ibu-ibu yang membawa
balitanya ke Posyandu jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu sekitar 12 orang. Adapun tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
orang tua yang memiliki balita tentang MPASI.
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi orang tua yang memiliki balita untuk
mengetahui tentang MPASI
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit
bayi/balita anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
untuk berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang MPASI
3) Adanya antusiasme dari para orang tua selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada orang tua yang mengetahuai tentang MPASI
2) Masih ada orang tua yang memiliki anak balita yang tidak
hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut
b. Penyuluhan kesehatan tentang IMUNISASI
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Imunisasi dilakukan
pada hari Sabtu, 28 Mei 2018 di Rabu, 3 Mei 2018 di Posyandu
Merpati Putih RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya dengan sasaran seluruh ibu-ibu yang membawa
balitanya ke Posyandu jumlah peserta yang hadir pada saat
penyuluhan yaitu sekitar 12 orang. Adapun tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada
orang tua yang memiliki balita tentang Imunisasi.
Faktor pendukung :
1) Terdapat motivasi orang tua yang memiliki balita untuk
mengetahui tentang Imunisasi
2) Adanya dukungan dari warga RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dan unit
bayi/balita anggota RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
untuk berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan kegiatan
tentang Imunisasi
3) Adanya antusiasme dari para orang tua selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
1) Masih ada orang tua yang mengetahuai tentang Imunisasi
2) Masih ada orang tua yang memiliki anak balita yang tidak
hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
Kegiatan penyuluhan tentang dampak penggunaan gadget dan game
online dilakukan pada tanggal 18 Mei 2018 di salah satu tempat
tongkrongan remaja RW 03 yaitu di warung milik warga RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya dengan sasaran
seluruh remaja yang ada di RW 03 dengan jumlah peserta yang hadir
pada saat penyuluhan yaitu sekitar 8 orang. Adapun tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan
kepada remaja tentang dampak penggunaan gadget dan game online.
Faktor pendukung :
a. Terdapat motivasi remaja untuk mengetahui tentang dampak
penggunaan gadget dan game online.
b. Adanya antusiasme dari para remaja selama penyuluhan
berlangsung
Faktor penghambat :
a. Masih ada remaja yang tidak mengetahui tentang dampak
penggunaan gadget dan game online.
b. Sulit ditemukan dan dikumpulkannya para remaja di RW 03
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
a. Melakukan demonstrasi cara gosok gigi
Kegiatan demonstrasi cara gosok gigi dilakukan pada hari
Jum’at, 27 April 2018 dengan sasaran seluruh anak-anak pra
sekolah di TK , jumlah peserta yang hadir pada saat penyuluhan
yaitu 53 orang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk
memberikan informasi dan pengetahuan tentang cara
menggosok gigi secara benar agar anak-anak terhindar dari
masalah gigi.
Faktor pendukung :
1) Adanya motivasi anak pra sekolah untuk mengikuti
kegiatan penyuluhan dan lomba
2) Besarnya keingintahuan anak pra sekolah terhadap cara
menggosok gigi yang bersih
Faktor penghambat :
1) Masih banyak terdapat anak pra sekolah yang kurang
pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang bersih
F. Analisa SWOT
1. Kekuatan
a. Mayoritas masyarakat berperan aktif dalam memberikan
informasi selama pengumpulan data dan juga turut berpartisipasi
dalam setiap kegiatan yang dilakukan
b. Setiap kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari
perangkat desa (RT, RW, Lurah, Camat) dan juga pihak
puskesmas yang membina
c. Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner yang
dirancang oleh mahasiswa berdasarkan hasil whindhield survey
d. Telah terbentuknya RW SIAGA SEHAT Merpati Putih yang
akan membantu melaksanakan perencanaan kegiatan yang telah
disusun oleh mahasiswa dan masyarakat
e. Terbinanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan
pengurus RW SIAGA SEHAT Merpati Putih dan masyarakat
RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
f. Penyusunan rencana kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
masyarakat dengan pengurus RW SIAGA SEHAT
g. Adanya motivasi yag kuat dari RW SIAGA SEHAT dalam
menyusun tindak lanjut
2. Kelemahan
a. Mayoritas pekerjaan masyarakat swasta (honorer, karyawan,
buruh, PNS ) sehingga sulit ditemui pada siang hari
b. Wilayah yang cukup luas dengan jumlah anggota kelompok
yang kurang memadai
c. Masih ditemukannya masalah kesehatan yang kurang disadari
oleh masyarakat
d. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dan anggota RW
SIAGA SEHAT dalam menyusun rencana tindakan
3. Kesempatan
a. Dukungan dari lintas sektoral (Dinas Kesehatan Kota)
b. Dukungan dari lintas program (Puskesmas)
c. Dukungan dari lintas sektoral (Kelurahanan Kecamatan)
d. Dukungan dari aparat pemeritahan desa (RT, RW, Lurah,
Camat) dan tokoh masyarakat, tokoh agama di RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
e. Adanya tenaga kesehatan, kader lintas program dan lintas
sektoral yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan
f. Diterimanya whinshield survey oleh masyarakat
4. Ancaman
a. Kurang tersosialisasinya kegiatan praktek keperawatan
komunitas di masyarakat
b. Kurangnya dana yang dimiliki oleh mahasiswa dan masyarakat
sehingga mengancam pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan
c. Kesibukkan dari masing-masing anggota RW SIAGA SEHAT
sehingga sulit untuk melakukan musyawarah
d. Sibuknya warga terhadap kegiatan mereka sehingga tidak terlalu
mempunyai waktu dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada
di RW 03
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan
kuesioner dilakukan terhadap 144 KK yang ada di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya mencakup RT 01, RT 02 dan
RT 03 oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Hangtuah
Pekanbaru. Ruang lingkup pengkajian disesuaikan masalah yang didapat
saat Winshield Survey dan wawancara
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner, winshield
survey, dan wawancara tersebut, didapatkan beberapa permasalahan
kesehatan komunitas di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan
Bukit Raya yaitu :
1. Resiko meningkatnya angka penyakit akibat lingkungan yang tidak
sehat (DBD, Diare, Gatal-gatal) di RW 03 Kelurahan Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
2. Resiko menurunnya kesehatan pada lansia akibat penyakit degeneratif
(hipertensi, rheumatik, asam urat) yang dialami dan kurang perawatan
lansia di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit
Raya
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada bayi/balita di RW 03 di
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamtan Bukit Raya
4. Resiko penurunan derajat kesehatan remaja di RW 03 Tangkerang
Labuai Kecamatan Bukit Raya
5. Resiko penurunan kesehatan anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
6. Gangguan kesehatan jiwa di masyarakat di lingkungan RW 03
Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya
Setelah masalah keperawatan komunitas ditentukan, maka disusunlah
rencana keperawatan komunitas sekaligus membentu Kelompok Kerja
Kesehatan (RW SIAGA SEHAT Merpati Putih) untuk membantu mengatasi
masalah-masalah tersebut. RW SIAGA SEHAT ini terbagi dalam enam unit
yaitu : Unit Kesehatan Lingkungan, Unit Kesehatan Ibu dan Anak, Unit
Anak Sekolah, Unit Remaja, Unit Lansia, dan Unit Kesehatan Jiwa.
Rencana kegiatan dibuat dengan strategi :
a. Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (KIE)
b. Penyebaran informasi
c. Penggerakan massa
d. Promosi kesehatan
e. Berdasarkan rencana keperawatan komunitas seperti yang terdapat
dalam POA, maka mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT Merpati
Putih melakukan implementasi keperawatan meliputi :
1. Pendidikan kesehatan tentang:
1) Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
2) Pendidikan kesehatan tentang Alat Pelindung Diri
3) Pendidikan kesehatan tentang MPASI
4) Pendidikan kesehatan tentang Imunisasi
5) Pendidikan kesehatan tentang Dampak Penggunaan gadget
dan game online pada remaja
6) Demonstrasi tentang gosok gigi
2. Penggerakkan massa seperti: gotong royong, posyandu,
penyegaran kader posyandu
B. Evaluasi
Setelah selesai melakukan implementasi keperawatan komunitas,
mahasiswa melakukan evaluasi berupa hasil laporan kegiatan (terlampir)
dan secara umum evaluasi dari implementasi keperawatan komunitas yang
telah dilakukan mahasiswa bersama “RW SIAGA SEHAT Merpati Putih”
adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat yang diundang ditempat yang telah ditentukan, ada
yang hadir dan ada yang tidak karena sesuatu hal. Masyarakat
yang hadir datang sebagian tepat waktu dan sebagian tidak.
b. Setting tempat saat pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana,
baik setting saat kegiatan penyuluhan, perlombaan maupun lain-
lainnya.
c. Alat-alat atau perlengkapan yang dibutuhkan setiap kegiatan
tersedia sesuai rencana seperti infokus, leaflet, dan sound
system.
d. Peran masing-masing mahasiswa sebagian besar telah sesuai
dengan uraian tugas yang telah ditetapkan disetiap kegiatan,
seperti penanggung jawab, presentator, observer, fasilitator,
notulen, seksi perlengkapan dan dokumentasi
e. Pengurus RW SIAGA SEHAT hanya sebagian kecil yang
terlibat dan berperan aktif selama kegiatan dilaksanakan, karena
mereka memiliki rutinitas kegiatan yang kadang-kadang
berbarengan dengan RW SIAGA SEHAT.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat sebagian besar mendukung setiap kegiatan yang
dilakukan mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT
b. Masyarakat yang hadir sangat antusias dan berperan aktif
selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Setekah pengumpulan data kuesioner yang telah dilakukan
mahasiswa dan mahasiswa bersepakat untuk membentuk suatu
kelompok kerja (RW SIAGA SEHAT) di RW 03 Kelurahan
Tangkerang Labuai pada tanggal 12 April 2017 dan membentuk
pengurus serta pemberian nama yaitu RW SIAGA SEHAT
Merpati Putih dan pelantikan RW SIAGA SEHAT pada tanggal
22 April 2017.
b. Setelah RW SIAGA SEHAT terbentuk mahasiswa melakukan
Loka Karya Mini Masyarakat I (LKMM I) antara mahasiswa,
tokoh masyarakat, dan tokoh agama telah disepakati. LKMM II
dilakukan pada saat akhir kegiatan dan bersamaan dengan acara
penutupan praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga.
c. Selama kegiatan penyuluhan kesehatan, audiens aktif bertanya
dan diskusi bersama mahasiswa dan mengevaluasi setiap
kegiatan serta memberikan reinforment positif kepada peserta
penyuluhan.
d. Sebagian besar rencana keperawatan komunitas yang disusun
bersama mahasiswa bersama RW SIAGA SEHAT Merpati Putih
telah dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan dalam setiap
kegiatan, berkat kerjasama yang baik dan dukungan serta peran
aktif RW SIAGA SEHAT Merpati Putih dan seluruh
masyarakat khususnya RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya terhadap program yang dilaksanakan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kelompok dapat
mengemukakan beberapa saran antara lain :
1. Bagi Puskesmas Sapta Taruna selaku pembina dari RW SIAGA
SEHAT Merpati Putih di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya, diharapakan dapat meningkatkan pembinaan
dan bimbingan sehingga program-program dapat berjalan sesuai
dengan rencana (terlampir dalam rencana tindak lanjut).
2. Bagi Kelurahan Tangkerang Labuai selaku Pemantau RW SIAGA
SEHAT Merpati Putih di RW 03 Kelurahan Tangkerang Labuai
Kecamatan Bukit Raya diharapkan mau bekerja sama dalam
menjalankan rencana dan program dari RW SIAGA SEHAT Merpatih
Putih teutama dalam lintas program dan litas sektoral.
3. Diharapkan kerja sama dari masing-masing unit kesehatan di RW
SIAGA SEHAT Merpati Putih selalu terjaga sehingga senantiasa
konsisten dalam melaksanakan program-programnya.
4. Bagi kader posyandu yang masih aktif diharapkan senantiasa
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta mengajak kader
yang pasif untuk aktif kembali sebagai promotor kesehtan dimsyarakat
terutama di posyandu, sehingga upaya peningkatan kesehatan oleh
masyarakat dapat tetap berjalan dan dipertahankan.
5. Bagi ketua RW 03 dan masing-masing ketua RT di RW 12 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya diharapkan selalu
melakukan pembinaan dan bimbingan sehingga program-program
tetap berjalan sesuai rencana (terlampir dalam rencana tindak lanjut)
6. Bagi intitusi pendidikan (PSIK STIkes Hang Tuah Pekanbaru) sebagai
lembaga formal tempat mahasiswa menuntut ilmu diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan lagi keterlibatan bimbingan dan
follow up sehingga dapat mempermudah pelaksanaan praktek
mahasiswa dilapangan.