Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA MASYARAKAT JL. HASANUDIN RW 01 KELURAHAN KARANGANYAR


KECAMATAN PANGGUNGREJO KOTA PASURUAN

Oleh :
NADIAN NELLY S
1914901002

Oleh:
ANNISA YUISLAMI
(1614201004)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
T.A 2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1. Latar belakang
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Misalnya di dalam
kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok
anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah
desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat
ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok
serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
1.2 Tujuan
Tujuan keperawatan komunitas Tujuan proses keperawatan dalam komunitas
adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut.
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care).

1.3 Manfaat penulisan laporan


1. Bagi masyarakat
Diharapakan dapat membantu masyarakat mengetahui tentang
gambaran status kesehatan, kesehatan lingkungan dan menyadari masalah
kesehatan yang ada serta mau dan mampu dalam menyelesaikan masalah
kesehatan tersebut
2. Bagi mahasiswa
Menambah ilmu dan pengalaman dalam belajar agar mahasiswa
keperawatan lebih mampu dan peka dalam mengenali masalah kesehatan
masyarakat dilingkungannya dan dapat menentukan langkah penyelesaian
dengan pengaplikasian ilmu keperawatan komunitas yang didapat pada
masyarakat khususnya tentang peningkatan derajat kesehatan.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

Komunitas adalah kelompok masyarakat yang tinggal dalam suatu lokasi


yang sama dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang sama mempunyai interest yang sama
((Riyadi, 2007). Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan
komunitas dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses
keperawatan komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
yang dinamis. Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung
melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan
kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu etode atau proses yang
bersifat alamiah, sistenatis, inamis kontinue dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat
melalui langkah-langkah : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi keperawatan. Dalam penerapan konsep keperawatan (nursing proccess),
terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan ke kepada kien (sasaran) secara
bertahap dan berkeanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesiakan masalah kesehatannya (Herawati & Nevy FS, 2012)

2.2 Pengkajian
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada komunitas atau kelompok adalah
(Mubarak, 2005):
Pengkajian kmunitas merupakan proses pengumpulan ata yang berhubungan
dengan status kesehatan komunitas dan merupakan sumber data untuk perumusan
diagnosa keperawatan. Pengkajian komunitas merupakan suatu upaya untuk dapat
mengenal masyarakat. Tujuan keperawatan dalam pengkajian komunitas adalah
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan
(Herawati & Neny FS, 2012).
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan
ditentukan.
a. Data Demografi
Data tersebut meliputi :
1) Identitas Keluarga (KK) yaitu nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama,
pendapatan perbulan, keikutsertaan asuransi kesehatan.
2) Data anggota keluarga yaitu, nama, jenis kelamin, tanggal lahir/umur,
hubungan dengan KK, pendidikan, pekerjaan, status kesehatan dan
keterangan.
b. Lingkungan Fisik
Data kesehatan lingkungan fisik meliputi perumahan, ventilasi, pencahayaan,
sumber air, pemanfaatan sumber air, kepemilikan jamban dan septic tank,
pengurasan bak air, keberadaan jentik, tempat penampungan air, cara
pembuangan sampah, sistem pembuangan.
c. Kondisi Kesehatan Umum
Meliputi pelayanan kesehatan, masalah kesehatan khusus.
d. Ibu Hamil dan Keluarga Berencana
Meliputi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan dan keikutsertaan keluarga
Berencaan.
e. Balita
Meliputi Posyandu, KMS, BB Balita, status imunisasi, pemberian ASI dan
makanan tambahan, penimbangan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan.
f. Anak dan Remaja
Meliputi kegiatan dan kebiasaan serta penyakit yang diderita anak dan remaja.
g. Lanjut Usia
Meliputi keberadaan lanjut usia di Keluarga, kesehatan lanjut usia saat ini,
keluhan, tindakan yang diberikan dan kegiatan/aktifitas lanjut usia.
Data melalui quisioner yang disebarkan, dilakukan observasi untuk
melengkapi data yang dinginkan, antara Selain pengumpulan lain :
a. Lingkungan Fisik
Dilakukan observasi pada data kesehatan lingkungan fisik meliputi perumahan,
ventilasi, pencahayaan, sumber air, pemanfaatan sumber air, kepemilikan
jamban, keberadaan jentik, tempat penampungan air, cara pembuangan
sampah, sistem pembuangan.
b. Kondisi Kesehatan Umum
Pelayanan kesehatan yang digunakan oleh warga meliputi Puskesmas, klinik,
dokter praktik dan bidan.
c. Balita
Meliputi kunjungan ke Posyandu, KMS, BB balita, penimbangan dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan. Posyandu dilaksanakan setiap bulan sekali,
tepatnya pada minggu ke I pada hari Rabu pukul 09.00 WIB.
d. Anak dan Remaja
Meliputi kegiatan dan organisasi kepemudaan, misalnya Karang Taruna yang
tersebar di masing – masing RT.
e. Lanjut Usia
Meliputi keberadaan lanjut usia di keluarga dan kegiatan/aktifitas lanjut usia,
misalnya pengajian.

A. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri
atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-
nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakag
sering mengalami stres akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin
d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan
di berbagai bidang termasuk kesehatan
e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau memantau
gangguan yang terjadi
f) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang terkait dengan
gangguan penyakit
g) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan,
apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah Minimum
Registrasi (UMR) atau sebaliknya
h) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah
biayanya dapat dijangkau masyarakat
3) Jenis Data Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan
data objektif (Mubarak, 2005):
a) Data Subjektif Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah
yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas,
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b) Data Objektif Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran
4) Sumber Data
a) Data primer Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari
individu,keluarga, kelompok, masyarakat berdasarkan hasil
pemeriksaan atau pengkajian.
b) Data sekunder Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record.
5) Cara Pengumpulan Data
a) Wawancara yaitu: kegiatan timbale balik berupa Tanya jawab
b) Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
c) Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu
6) Pengelolaan Data
a) Klasifikasi data atau kategorisasi data
b) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data

7) Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
a. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan
dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga
dapat dirumuskan masalah kesehatan.
b. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki
kebutuhan Abraham H Maslow: Keadaan yang mengancam
kehidupan , Keadaan yang mengancam kesehatan, Persepsi tentang
kesehatan dan keperawatan

2.3 Diagnosa Keperawatan


Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan komunitas
akan memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat
baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan
tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan
dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan
symptom atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2009).
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.
2.4 Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan
diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah (Mubarak, 20099):
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
e. Lakukan olahraga secara rutin
f. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

2.5 Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus
bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Perawat
bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat
dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas

2.6 Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan
sebelumnya (Mubarak, 2009). Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
a. Membanddingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakatbbahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat omunitas terhadap masyarakat.
BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTIK
3.1 PENGKAJIAN
A. Profil Wilayah
RW 01 merupakan suatu wilayah di Jl. Hasanudin Kelurahan Karanganyar
Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. RW 01 dibagi dalam 7 RT.
B. Data demografis
No Usia Jenis Kelamin
(dalam tahun) Laki-laki % Perempuan % Total %
1 0-5 6 9,5 3 4,8 9 14,3
2 6-11 4 6,3 4 6,3 8 12,6
3 12-25 1 1,6 5 7,9 6 9,5
4 26-45 9 14,3 11 17,5 20 31,8
5 46-55 6 9,5 7 11,2 13 20,7
6 >55 4 6,3 3 4,8 7 11,1
Total 32 47,5 31 52,5 63 100
Gambar 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Gambar 3.1 Berdasarkan hasil survei dari 20 KK di RW 01 menunjukkan
jumlah anggota keluarga sebanyak 63 orang. Yang terdiri dari usia 0- tahun
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 balita (9,5%) dan berjenis kelamin
perempuan sebanyak 3 balita (4,8) , usia 6-11 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 4 anak (6,3%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 4 anak
(6,3%), usia 12-25 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 orang (1,6%) dan
berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 (7,9%), usia 26-45 tahun berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 9 orang (14,3%) dan berjenis kelamin perempuan
sebanyak 11 orang (17,5%), usia 46-55 tahun berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 6 orang (9,5%) dan berjenis perempuan sebanyak 7 orang (11,2%) dan
usia >55 tahun berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang (6,3%) dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 3 orang (4,8%).
Dari data tersebut berdasarkan kategori usia menurut WHO dibagi menjadi
balita 0-5 tahun sebanyak 9 anak (14,3%), masa kanak-kanak 6-11 tahun
sebanyak 8 anak (12,6%), masa remaja awal dan akhir 12-25 tahun sebanyak 6
orang (9,5%), masa dewasa awal dan akhir 26-45 tahun sebanyak 20 orang
(31,8%), masa lansia awal 46-55 tahun sebanyak 13 orang (20,7%) dan lansia
akhir >55 tahun sebanyak 7 orang (11,1%).
No Status kesehatan Frekuensi %
1 Sehat 56 89
2 Sakit 6 9,5
3 ODGJ 1 1,5
Total 63 100
Gambar 3.2 Distribusi status kesehatan
Gambar 3.2 Hasil survei berdasarkan data status kesehatan dari 20 KK di
RW 01 dengan jumlah anggota keluarga 63 orang menunjukkan sebagian besar
masyarakat dalam keadaan sehat fisik dan mental sebanyak 56 orang (89%),
keadaan sakit fisik sebanyak 6 orang (9,5%) dan orang dengan gangguan jiwa
atau ODGJ sebanyak 1 orang (1,5%). Hal tersebut dapat beresiko terhadap
kesehatan jiwa masyarakat.
No Tamat Pendidkan Frekuensi %
1 Belum Sekolah 9 14,2
2 Tidak Sekolah/ Drop Out 0 0
3 TK 9 14,2
4 SD 11 17,4
5 SMP 2 3,2
6 SMA 25 40
7 Perguruan Tinggi 7 11
Total 63 100
Gambar 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Gambar 3.3 Hasil survei berdasarkan data tamat pendidikan dari 20 KK di
RW 01 dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 63 orang menunjukkan warga
yang belum sekolah sebanyak 9 oranng (14,2%), TK sebanyak 9 orang (14,2%),
SD sebanyak 11 orang (17,4%), SMP sebanyak 2 orang (3,2%), SMA sebanyak
25 orang (40%) dan perguruan tinggi sebanyak 7 orang (11%).
No Pekerjaan Frekuensi %
1. Karyawan 2 3
2. Swasta 20 32
3. PNS 0 0
4. Tidak bekerja 39 63
5. Pensiunan 2 3
Total 63 100
Gambar 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Gambar 3.4 Hasil survei berdasarkan data pekerjaan dari 20KK di RW 01
dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 63 orang menunjukkan warga yang
bekerja sebagai karyawan sebanyak 2 oran (3%), swasta sebanyak 20 orang
(32%), PNS sebanyak 0 (0%), tidak bekerja sebanyak 39 (63%), pensiunan
sebanyak 2 orang (3%).
No Agama Frekuensi %
1 Islam 63 100
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Khonghuchu 0 0
Total 63 100
Ganbar 3.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Gambar 3.5 Hasil survei berdasarkan data agama dari 20KK di RW 01
dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 63 orang menunjukkan seluruhnya
masyarakat beragam islam.
C. LINGKUNGAN FISIK
1) Perumahan
a) Kepemilikan
No. Tipe Rumah Frekuensi %
1 Sewa 1 5
2 Numpang 6 30
3 Milik Sendiri 13 65
Total 20 100
Ganbar 3.6 Distribusi kepemilikan rumah
Gambar 3.6 Hasil survei berdasarkan data kepemilikan rumah dari
20KK di RW 01 menunjukkan kepemilikan rumah sewa sebanyak 1 KK
(5%), kepemilikan rumah numpang sebanyak 6 KK (30%) dan rumah
milik sendiri sebayak 13 (65%).
b) Tipe rumah
No. Tipe Rumah Frekuensi %
1 Permanen 19 95
2 Semi permanen 1 5
3 Tidak permanen 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.7 Distribusi tipe rumah
Gambar 3.7 Hasil survei berdasarkan data tpe rumah dari 20 KK di
RW 01 menunjukkan tipe rumah permanen sebanyak 19 KK (95%) dan
semi permanen sebanyak 1 KK (5%).
Yang berarti hampir seluruh warga di RW 01 khususnya 20 KK yang
sudah dikaji tipe rumahnya yaitu permanen. Tipe rumah permanen
memiliki ciri bangunan dindingnya dari tembok, berlantai semen/ keramik
dan atapnya berbahan genteng, sedangkan rumah semi permanen dinding
tidak full tembok, sebagian menggunakan kayu, rotan maupun bambu.
c) Jenis lantai
No. Jenis Lantai Frekuensi %
1 Tanah 0 0
2 Papan 0 0
3 Tegel/semen 20 100
Total 20 100
Ganbar 3.8 Distribusi jenis lantai

Gambar 3.8 Hasil survei berdasarkan data jenis lantai rumah dari 20
KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya menggunakan jenis lantai yang
terbuat dari tegel/ semen sebanyak 20 KK (100%)
d) Sistem ventilasi rumah
No Jendela Frekuensi %
1 Dibuka setiap pagi 11 55
2 Tidak dibuka 9 45
Total 20 100
Ganbar 3.9 Distribusi sistem ventilasi rumah
Gambar 3.9 Hasil survei berdasarkan data ventilasi rumah dari 20 KK
di RW 01 menunjukkan sebagian besar dibuka setiap pagi hari sebanyak
11 KK (55%) dan tidak dibuka sebanyak 9 KK (45%)
e) Sistem Pencahayaan Rumah di Siang Hari
No Sistem Pencahayaan Frekuensi %
1 Baik 6 30
2 Cukup 12 60
3 Kurang 2 10
Total 20 100
Ganbar 3.10 Distribusi sistem pencahayaan
Gambar 3.10 Hasil survei berdasarkan data sistem pencahayaan dari 20
KK di RW 01 menunjukkan sebagian besar pencahayaan cukup sebanyak
12 KK (60%), Baik sebanyak 6 KK (30%) dan kurang sebanyak 2 KK
(10%)
2) Sistem pembuangan kotoran rumah tangga
a) Kebiasaan Keluarga Membuang Air Besar
No. Sistem Pembuangan Frekuensi %
1 Sungai 0 0
2 Selokan 0 0
3 Sembarang tempat 0 0
4 WC 16 80
5 Lain-lain (WC umum) 4 20
Total 20 100
Ganbar 3.11 Distribusi Kebiasaan Keluarga Membuang Air Besar
Gambar 3.11 Hasil survei berdasarkan data kebiasaan keluarga
membuang air besar dari 20 KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruh
masyarakat membuang air besar di WC milik sendiri sebanyak 16 KK
(80%) dan di WC umum sebanyak 4 KK (20%)
a) Kepemilikan jamban
No. Jenis Jamban Frekuensi %
1 Ya 16 80
2 Tidak 4 20
Total 20 100
Ganbar 3.12 Distribusi kepemilikan jamban
Gambar 3.12 Hasil survei berdasarkan data kepemilikan jamban dari
20 KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruh masyarakat memiliki
jamban sendiri sebanyak 16 KK (80%) dan tidak memiliki jamban
sebanyak 4 KK (20%).
b) Jenis jamban
No. Jenis Jamban Frekuensi %
1 Septi tank 16 80
2 WC ceplung 0 0
3 WC umum 4 20
Total 20 100
Ganbar 3.13 Distribusi jenis jamban
Gambar 3.13 Hasil survei berdasarkan jenis jamban dari 20 KK di RW
01 menunjukkan hampir seluruh masyarakat memiliki jamban sendiri
berjenis seperti tank sebanyak 16 KK (80%) dan tidak memiliki jamban
karena buang Air besar di WC umum sebanyak 4 KK (20%).
c) Jarak jamban dengan sumber air
No Jarak Jamban Frekuensi %
1 < 10 meter 15 75
2 >10 meter 5 25
Total 20 100
Ganbar 3.14 Distribusi jarak jamban
Gambar 3.14 Hasil survei berdasarkan jarak jamban dari 20 KK di RW
01 menunjukkan sebagian besar jarak jamban dengan sumber air bersih
<10 sebanyak 15 KK (75%) dan >10 meter sebanyak 5 KK (25%).
d) Kondisi jamban
No. Kondisi Jamban Frekuensi %
1 Terawat 13 65
2 Tidak terawat 7 35
Total 20 100
Ganbar 3.15 Distribusi kondisi jamban
Gambar 3.15 Hasil survei berdasarkan jarak jamban dari 20 KK di RW
01 menunjukkan sebagian besar besar kondisi jamban terawat sebanyak 13
KK (65%) dan yang tidak terawat sebanyak 7 KK (35%).
3) Sumber air bersih
a) Sumber Air Bersih Sehari-hari
No Sumber Air Minum Frekuensi %
1 PDAM 0 0
2 Sumur Pompa 0 0
3 Sumur gali 20 100
4 Mata air 0 0
5 Sungai 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.16 Distribusi sumber air bersih sehari-hari
Gambar 3.16 Hasil survei berdasarkan sumber air bersih sehari-hari
dari 20 KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya menggunakan air sumur
gali sebanyak 20 KK (100%)
b) Penyedian air minum
No Penyediaan Air Frekuensi %
. Minum
1 PDAM 0 0
2 Sumur Pompa 0 0
3 Sumur gali 3 15
4 Mata air 0 0
5 Sungai 0 0
6 Beli 17 85
Total 20 100
Ganbar 3.17 Distribusi penyediaan air bersih
Gambar 3.17 Hasil survei berdasarkan penyediaan air besih dari 20 KK
di RW 01 menunjukkan seluruhnya menggunakan air sumur gali sebanyak
3 KK (15%) dan menggunakan air bersih Beli sebanyak 17 (85%).
c) Pengelolahan air minum
No. Pengelohanm Air Frekuensi %
1 Dimasak 3 15
2 Tidak dimasak 17 85
Total 20 100
Ganbar 3.18 Distribusi pengelolahan air bersih
Gambar 3.18 Hasil survei berdasarkan pengelolahan n air besih dari 20
KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruhnya menggunakan air tidak
dimasak sebanyak 17 KK (85%) dan dimasak sebanyak 3 KK (15%).
4) Tempat penampungan air
a) Jenis tempat penampungan air
No. Sistem Frekuensi %
Pembuangan
1 Bak 20 100
2 Gentong 0 0
3 Ember 0 0
4 Lain-lain 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.19 Distribusi jenis tempat penampungan air
Gambar 3.19 Hasil survei berdasarkan jenis tempat penampungan air
dari 20 KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya jenis tempat penampungan
air menggunakan Bak mandi sebanyak 20 KK (100%).
a) Kondisi penampungan air
No Kondisi Frekuensi %
Penampungan Air
1 Terbuka 17 85
2 Tertutup 3 15
Total 20 100
Ganbar 3.20 Distribusi kondisi penampungan air
Gambar 3.20 Hasil survei berdasarkan kondisi penampungan air dari
20 KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruhnya dengan kondisi terbuka
sebanyak 17 KK (85%) dan tertutup sebanyak 3 KK (15%).
b) Kondisi jentik dalam penampungan air
No Kondisi jentik dalam Frekuens %
Penampungan Air i
1 Ada jentik 5 25
2 Tidak ada jentik 15 75
Total 20 100
Ganbar Distribusi kondisi jentik dalam penampungan air
Gambar 3.20 Hasil survei berdasarkan kondisi penampungan air dari
20 KK di RW 01 menunjukkan terdapat 5 rumah warga yang terdapat
jentik di penampungan airnya dan 15 rumah tidak terdapat jentik
c) Pengurasan
No Pengurasan Frekuensi %
dalam seminggu
1 2 kali 19 95
Ganbar 3.21 2 3 kali 1 5
Distribusi 3 Lebih 3 kali 0 0
Total 20 100
pengurasan
Gambar 3.21 Hasil survei berdasarkan pengurasan dari 20 KK di RW
01 menunjukkan hampir seluruhnya pengurasan dilakukan 2 kali sebanyak
19 KK (95%) dan 3 kali sebanyak 1 KK (5%).
d) Kondisi air dalam penampungan
No. Kondisi Air Frekuensi %
1 Berbau 4 20
2 Berwarna 4 20
3 Berasa 1 5
4 Tidak berbau, berwarna, dan berasa 11 65
Total 20 100
Ganbar 3.22 Distribusi kondisi air dalam penampungan
Gambar 3.22 Hasil survei berdasarkan kondisi air dalam penampungan
dari 20 KK di RW 01 menunjukkan sebagian besar kondisi air tidak
berbau, berasa dan berwarna sebanyak 11 KK (5%) dan sisanya kondisi air
berasa, berbau maupun berwarna sebanyak 9 KK (45%).
Dari data tersebut dapat disebabkan karena pencemaran lingkungan
dan dapat menimbulkan masalah kesehatan apabila digunakan daam
kehidupan sehari-hari. Penyakit yang dapat muncul karena pencemaran
lingkungan tersebut seperti penyakit ISPA, penyakit kulit, dll.
5) Pembuangan sampah dan limbah
a) Pembuangan sampah
No Sistem Pembuangan Frekuensi %
1 Ditimbun 0 0
2 Dibakar 0 0
3 Tempat sampah umum 5 25
4 Sungai 0 0
5 Sembarang tempat 0 0
6 Diangkut petugas 15 75
Total 20 100
Ganbar 3.23 Distribusi pembuangan sampah
Gambar 3.23 Hasil survei berdasarkan pembuangan sampah dari 20
KK di RW 01 menunjukkan sebagian besar diangkut petugas sebanyak 15
KK (75%) dan dibuang di tempat sampah umum sebanyakn 5 KK (25%).
b) Tempat penampungan sampah sementara
No Penampungan Frekuensi %
Sementara
1 Ada 20 100
2 Tidak ada 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.24 Distribusi pembuangan sampah
Gambar 3.24 Hasil survei berdasarkan penampungan sampah
sementara dari 20 KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya memiliki tempat
sampah sebanyak 20 KK (100%)
c) Kondisi tempat penampungan sampah sementara
No Kondisi Frekuensi %
1 Tertutup 2 10
2 Terbuka 18 90
Total 20 100
Ganbar 3.25 Distribusi kondisi tempat penampungan sampah sementara
Gambar 3.25 Hasil survei berdasarkan kondisi tempat penampungan
sampah sementara dari 20 KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruhnya
kondisi tempat penampungan sampah sementara terbuka sebanyak 18 KK
(90%) dan tertutup sebanyak 2 KK (10%).
Dari data tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena
kondisi tempat pembuangan sampah sementara terbuka yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan.
d) Pembuangan air limbah
No Sistem Pembuangan Air Frekuensi %
Limbah
1 Got 20 100
2 Sungai 0 0
3 Sembarang tempat 0 0
4 Penampungan 0 0
5 Lain-lain 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.26 Distribusi pembuangan limbah
Gambar 3.26 Hasil survei berdasarkan pembuangan limbah dari 20 KK
di RW 01 menunjukkan seluruhnya membuang limbah di got sebanyak 20
KK (100%)
Hal tersebut menyebabkan terjadinya masalah kesehatan akibat dari
pencemaran lingkungan karena saluran air tergenang dan akan
menimbulkan bau yang tidak enak. Masalah kesehatan yang muncul akibat
hal tersebut seperti terjadinya peningkatan penyakit ISPA, dll
e) Kondisi saluran limbah
No Kondisi Saluran Frekuensi %
. Limbah
1 Terbuka 0 0
2 Tertutup 0 0
3 Lancar 20 100
4 Tergenang 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.27 Distribusi kondisi saluran limbah
Gambar 3.27 Hasil survei berdasarkan kondisi saluran limbah dari 20
KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya kondisi lancar sebanyak 20 KK
(100%)
6) Hewan peliharaan
a) Kepemilikan hewan ternak
No Hewan Peliharaan Frekuensi %
1 Ada 2 10
2 Tidak ada 18 90
Total 20 100
Ganbar 3.28 Distribusi kepemilikan hewan ternak
Gambar 3.28 Hasil survei berdasarkan kepemilikan hewan ternak dari
20 KK di RW 01 menunjukkan hampir seluruhnya tidak memiliki hewan
ternak sebanyak 18 KK (90%) dan memiiki hewan ternak sebanyak 2 KK
(10%)
b) Letak kandang ternak
No Hewan Peliharaan Frekuensi %
1 Dalam rumah 0 0
2 Diluar rumah 2 100
Total 2 100
Ganbar 3.29 Distribusi letak kandang ternak
Gambar 3.29 Hasil survei berdasarkan letak kandang ternak dari 20
KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya berada diluar rumah sebanyak 2
KK (100%)
c) Kondisi
No Hewan Peliharaan Frekuensi %
1 Terawat 2 100
2 Tidak terawat 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.30 Distribusi kondisi kandang ternak
Gambar 3.30 Hasil survei berdasarkan kondisi kanddang ternak dari 20
KK di RW 01 menunjukkan seluruhnya terawat sebanyak 2 KK (100%)
D. STATUS KESEHATAN
1) Sarana kesehatan
a) Sarana kesehatan dekat lingkungan
No Sarana Kesehatan Frekuensi %
.
1 Rumah Sakit 0 0
2 Puskesmas 18 90
3 Balai Pengobatan 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dokter Praktek 2 10
6 Perawat 0 0
7 Bidan 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.31 Distribusi sarana kesehatan
Gambar 3.31 Hasil survei berdasarkan sarana kesehatan dari 20 KK di
RW 01 menunjukkan hampir seluruh masyarakat menggunakan sarana
kesehatan ke puskesmas sebanyak 18 KK (90%) dan dokter praktek
sebanyak 2 KK (10%).
2) Masalah kesehatan
a) Kebiasaan sebelum berobat
No Kebiasaan Frekuensi %
Sebelum Berobat
1 Beli obat bebas 16 80
2 Minum jamu 2 10
3 Lain-lain 2 10
Total 20 100
Ganbar 3.32 Distribusi kebiasaan sebelum berobat
Gambar 3.32 Hasil survei berdasarkan kebiasaan sebelum berobat dari
20 KK di RW 01 menunjukkan sebagian besar membeli obat bebas
sebanyak 16 KK (80%), minum jamu sebanyak 2 KK (10%) dan lain-lain
sebanyak 2 KK (10%).
b) Upaya kesehatan saat sakit
No Upaya saat sakit Frekuensi %
1 Ke Rumah Sakit 1 5
2 Ke Puskesmas 17 85
3 Ke Dokter praktek 2 10
4 Ke Bidan/ Perawat 0 0
5 Ke Dukun 0 0
6 Lain-lain 0 0
Total 20 100
Ganbar 3.33 Distribusi upaya kesehatan saat sakit
Gambar 3.33 Hasil survei berdasarkan upaya kesehatan saat sakit dari
20 KK di RW 01 menunjukkan upaya yang dilakukan saat sakit yaitu
hampir seluruh masyarakat pergi ke puskesmas sebanyak 17 KK (85%), ke
dokter praktek sebanyak 2 Kk (10%) dan ke Rumah Sakit sebanyak 1 KK
(5%).
E. KIA/KB
1) PUS
a) Adakah PUS
No PUS Frekuensi %
1 Ya 13 65
2 Tidak 7 35
Total 20 100
Ganbar 3.34 Distribusi PUS
Gambar 3.34 Hasil survei berdasarkan data PUS dari 20 KK di RW 01
menunjukkan sebagian besar PUS sebanyak 13 KK (65%) dan tidak PUS
sebanyak 7 KK (35%)
b) KB yang digunakan
No Akseptor Frekuensi %
1 IUD 2 40
2 Kondom 0 0
3 Suntik 2 40
4 Pil 0 0
5 Tubektomy 0 0
6 Vasektomy 0 0
7 Susuk 1 20
Total 5 100
Ganbar 3.35 Distribusi KB
Gambar 3.35 Hasil survei berdasarkan data KB dari 20 KK di RW 01 ada 5
KK yang menggunakan KB yaitu KB IUD sebanyak 2 KK (40%), KB suntik
sebanyak 2 KK (40%), dan KB susuk sebanyak 1 KK (20%),
c) Alasan tidak KB
No Alasan tidak KB Frekuensi %
1 Dilarang suami 3 60
2 Agama 1 20
3 Tidak tahu 1 20
4 Lain-lain 0 0
Total 5 100
Ganbar 3.36 Distribusi alasan tidak KB
Gambar 3.36 Hasil survei berdasarkan data KB dari 20 KK di RW 01 ada 5
KK yang tidak mengikuti KB karena dilarang oleh suami dan agama.
d) DO KB
No DO KB Frekuensi %
1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0
Total 3 100
Ganbar 3.37 Distribusi DO KB
Gambar 3.37 Hasil survei diatas menunjukkan beberapa warga DO KB
yaitu sebanyak 3 KK.
e) Alasan DO KB
No Alasan tidak KB Frekuensi %
.
1 Dilarang suami 3 100
2 Agama 0 0
3 Tidak tahu 0 0
4 Penyakit 0 0
5 Ingin punya anak 0 0
6 Lain-lain 0 0
Total 3 100
Gambar 3.38 Distribusi DO KB
Gambar 3.38 Hasil survei diatas menunjukkan beberapa warga DO KB
yaitu sebanyak 3 KK dengan alasan dilarang oleh suaminya untuk mengikuti
KB.
2) Bumil
a) Adakah bumil
No Bumil Frekuensi %
1 Ya 2 10
2 Tidak 18 90
Total 20 100
Gambar 3.39 Distribusi bumil
Gambar 3.39 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK diRW 01 ada 2
KK yang bumil
b) Trismeser keberapa
No Trimester kehamilan Frekuensi %
.
1 Ke 1 0 0
2 Ke 2 2 100
3 Ke 3 0 0
4 >3 0 0
Total 2 100
Gambar 3.40 Distribusi trimester kehamilan
Gambar 3.40 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil masuk di
usia kehamilan trimester ke 2
c) Kehamilan keberapa
No Trimester kehamilan Frekuensi %
.
1 Ke 1 0 0
2 Ke 2 1 50
3 Ke 3 0 0
4 >3 1 50
Total 2 100
Gambar 3.41 Distribusi kehamilan keberapa
Gambar 3.41 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil
merupakan kehamilan anak ke 2
d) Usia bumil
No Usia bumil Frekuensi %
.
1 Kurang 20 tahun 0 0
2 20-30 tahun 2 100
3 >30 tahun 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.42 Distribusi trimester kehamilan
Gambar 3.42 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil berusia
20-30 tahun.
e) Suntik TT
No Suntik TT Frekuensi %
.
1 Ya 2 100
2 Tidak 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.43 Distribusi suntik TT
Gambar 3.43 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil sudah
melakukan suntik TT
f) Kelengkapan suntik TT
No Keengkapan Suntik TT Frekuensi %
.
1 Lengkap 2 100
2 Belum lengkap 0 0
Total 2 2
Ganbar 3.44 Distribusi kelengkapan suntik TT
Gambar 3.44 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil sudah
melakukan suntik TT secara lengkap
g) Pemeriksaan kehamilan
No Pemeriksaan kehamilan Frekuensi %
.
1 Ya 2 100
2 Tidak 0 0
Total 2 2
Ganbar 3.45 Distribusi pemeriksaan kehamilan
Gambar 3.45 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
h) Tempat pemeriksaan
No Tempat pemeriksaan Frekuensi %
.
1 Ke Rumah sakit 0 0
2 K dokter praktik 0 0
3 Ke dukun 0 0
4 Ke puskesmas 0 0
5 Ke perawatn/ bidan praktik 2 100
6 Lain-lain 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.46 Distribusi tempat pemeriksaan
Gambar 3.46 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil
melakukan pemeriksaan kehamilannya ke perawat/ bidan praktik
i) Keluhan yang dirasakan bumil
No Keluhan Frekuensi %
.
1 Badan dan kaki bengkak 0 0
2 Kurang darah 0 0
3 Tekanan darah rendah 0 0
4 Mual dan muntah lebih 0 0
dari 3 kali
5 Tekanan darah tinggi 0 0
6 Lain-lain 0 0
7 Tidak ada 2 100
Total 2 100
Ganbar 3.47 Distribusi suntik TT
Gambar 3.47 Hasil survei diatas menunjukkan warga yang bumil tidak ada
keluhan saat kehamilan
3) Buteki
a) Adakah buteki
No Buteki Frekuensi %
.
1 Ya 6 30
2 Tidak 14 70
Total 20 100
Ganbar 3.48 Distribusi buteki
Gambar 3.48 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK ada 6 KK yang
buteki
F. BALITA
a) Anak usia 0-1 tahun
No Anak usia 0-1 tahun Frekuensi %
.
1 Ya 2 100
2 Tidak 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.49 Distribusi anak usia 0-1 tahun
Gambar 3.49 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK ada 2 KK yang
memiliki anak balita berusia 0-1 tahun.

b) Imunisasi yang diberikan


No Imunisasi Frekuensi %
.
1 Lengkap 0 0
2 Belum lengkap 2 100
3 Beum diimunisasi 0 0
Total 2 100
Ganbar 3.50 Distribusi imunisasi yang diberikan
Gambar 3.50 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK ada 2 KK yang
memiliki anak balita berusia 0-1 tahun dan imunisasi yang diberikan belum
lengkap.
c) Anak usia 1-5 tahun
No Anak usia 1- 5 tahun Frekuensi %
.
1 Ya 7 100
2 Tidak 0 0
Total 7 100
Ganbar 3.51 Distribusi imunisasi yang diberikan
Gambar 3.51 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK ada 7 KK yang
memiliki anak balita berusia 1-5 tahun
d) Imunisasi yang diberikan
No Imunisasi Frekuensi %
.
1 Lengkap 2 28.6
2 Belum lengkap 2 28,6
3 Belum diimunisasi 3 42,9
Total 7 100
Ganbar 3.52 Distribusi imunisasi yang diberikan
Gambar 3.52 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK ada 7 KK yang
memiliki anak balita berusia 1-5 tahun. Dari 7 KK Imunisasi yang diberikan
sudah lengkap ada 2 KK, yang belum lengkap ada 2 KK dan yang belum di
imunisasi ada 3 KK.
Hal tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak balita.
Karena ketika anak belum mendapatkan imunisasi kekebalan tubuh pada anak
balita mudah menurun dan menyebabkan anak mudah sakit.
e) Alasan tidak imunisasi
No Alasan tidak Imunisasi Frekuensi %
1 Tidak tahu 0 0
2 Tidak ada manfaat 0 0
3 Lain-lain 3 100
Total 3 100
Ganbar 3.53 Distribusi imunisasi yang diberikan
Gambar 3.53 Hasil survei diatas menunjukkan alasan orang tua kenapa
anak belum diberikan imunisasi karena alasan dilarang suami dan agama.
Imunisasi dianggap sebagai hal yang haram kaarena bahan baku imunisasi
terbuat dari bahan haram. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan
karena kirangnya pengetahuan dan kurangnya orang tua mendaptkaninformasi
tentang imunisasi.

f) Kepemilikan KMS
No Alasan tidak Imunisasi Frekuensi %
1 Ya 9 100
2 Tidak 0 0
Total 9 100
Ganbar 3.54 Distribusi imunisasi yang diberikan
Gambar 3.54 Hasil survei diatas menunjukkan seluruhnya balita
memiliki buku KMS
g) Kunjungan posyandu perbulan
No Alasan tidak Imunisasi Frekuensi %
1 Ya 4 44
2 Tidak 5 56
Total 9 100
Ganbar 3.55 Distribusi kunjungan posyandu perbulan
Gambar 3.55 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK yang
memiliki anak balita sebanyak 9 KK sebagian besar balita tidak berkunjung
ke posyandu sebanyak 5 KK (56%)
h) Alasan tidak posyandu
No Alasan tidak posyandu Frekuensi %
1 Jauh dari posyandu 0 0
2 Merasa tidak ada manfaat 0 0
3 Tidak punya waktu 3 60
4 Lain-lain 2 40
Total 5 100
Ganbar 3.56 Distribusi alasa tidak kunjungan posyandu
Gambar 3.56 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK yang
memiliki anak balita sebanyak 9 KK sebagian besar balita tidak berkunjung
ke posyandu sebanyak 5 KK (56%) dengan alasan tidak punya waktu dan
dilarang suami.
i) Status BB anak
No BB anak Frekuensi %
.
1 Naik 3 33
2 Tetap 2 22
3 Turun 4 45
Total 9 100
Ganbar 3.57 Distribusi BB anak
Gambar 3.57 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK yang
memiliki anak balita sebanyak 9 KK. Berat badan balita yang naik tiap
bulannya sebanyak 3 KK (35), tetap sebanyak 2 (22%) dan turun sebanyak 4
(45%).
j) Status gizi anak
No Alasan gizi anak Frekuensi %
.
1 Baik 4 45
2 Sedang 2 22
3 Buruk 3 33
Total 9 100
Ganbar 3.58 Distribusi gizi anak
Gambar 3.58 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK yang
memiliki anak balita sebanyak 9 KK. Gizi anak balita yang baik t sebanyak 4
KK (45), sedang sebanyak 2 (22%) dan buruk sebanyak 3 (33%).
k) Makanan tambahan
No Makanan tambahan Frekuensi %
1 Ya 9 100
2 Tidak 0 0
Total 9 100
Ganbar 3.59 Distribusi makanan tambahan
Gambar 3.59 Hasil survei diatas menunjukkan 9 KK yang memiliki
anak Balita memberikan makanan tambahan
l) Vitamin A
No Vitamin A Frekuensi %
1 Ya 7 78
2 Tidak 2 22
Total 9 100
Ganbar 3.60 Distribusi makanan tambahan
Gambar 3.60 Hasil survei diatas menunjukkan 9 KK yang memiliki
anak Balita yang sudah mendapat vitamin A sebanyak 7 KK (78%0 dan
yang tidak mendapat vitamin A sebanyak 2 KK (22%)
G. REMAJA
a) Anak usia remaja
No Anak usia remaja Frekuensi %
1 Ya 6 100
2 Tidak 0 0
Total 6 100
Ganbar 3.61 Distribusi anak usia remaja
Gambar 3.61 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia remaja ada 6 KK.
b) Kegiatan yang dilakukan
No Kegiatan Frekuensi %
1 Keagamaan 1 17
2 Karang taruna 0 0
3 Olahraga 2 33
4 Lain-lain 3 50
Total 6 100
Ganbar 3.62 Distribusi kegiatan yang dilakukan
Gambar 3.62 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia remaja ada 6 KK. Kegiatan yang dilakukan
remaja yaitu keagamaan sebanyak 1 Kk (17%), olahraga sebanyak 2 KK
(33%) dan lain-lain sebanyak 3 KK (50%)
c) Penggunaan waktu luang
No Penggunaan waktu luang Frekuensi %
1 Begadang 0 0
2 Rekreasi 0 0
3 Kursus keterampilan 0 0
4 Lain—lain 0 0
5 Tidak ada 6 100
Total 6 100
Ganbar 3.63 Distribusi penggunaan waktu luang
Gambar 3.63 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia remaja ada 6 KK. Pemanfaatan waktu luang
kebanyakan tidak digunaka dengan baik. Di RW 01 untuk kegiatan remaja
masih tidak ada seperti karang taruna. Hal tersebut dapat menimbulkan
masalah komunitas karena tidak ada kegiatan yang positif.
d) Kebiasaan yang dilakukan
No Kebiasaan Frekuensi %
1 Merokok 1 100
2 Minum-minum 0 0
3 Penggunaan obat-obatan/ 0 0
narkoba
Total 1 100
Ganbar 3.64 Distribusi kebiasaan yang dilakukan
Gambar 3.64 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia remaja ada 6 KK. Kebiasaan yang dilakukan
yaitu merokok. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan pada
remaja.
H. LANSIA
a) Adakah Lansia
No Lansia Frekuensi %
1 Ya 5 100
2 Tidak 0 0
Total 5 100
Ganbar 3.65 Distribusi adakah lansia
Gambar 3.65 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia lansia ada 5 KK.
b) Usia lansia
No Usia lansia Frekuensi %
1 65-70 tahun 3 60
2 >70 tahun 2 40
Total 5 100
Ganbar 3.66 Distribusi usia lansia
Gambar 3.66 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia lansia ada 5 KK. Diantaranya 3 KK berusia 65-
70 tahun dan 2 KK berusia diatas 70 tahun
c) Keluhan penyakit
No Penyakit Frekuensi %
1 Diare 0 0
2 DHF 0 0
3 Typoid 0 0
4 Cacar air 0 0
5 Hipertensi 1 20
6 DM 2 40
7 ISPA 0 0
8 Asma 0 0
9 TBC 0 0
10 Campak 0 0
11 Myalgia 0 0
.
12 Darah rendah 2 40
Total 5 100
Ganbar 3.67 Distribusi keluhan penyakit
Gambar 3.67 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia lansia ada 5 KK. Keluhan yang dirasakan lansia
Diantaranya 1 KK mengeluh hipertensi, 2 KK mengeluh DM dan 2 KK
mengeluh darah rendah.
d) Upaya yang dilakukan saat sakit
No Upaya saat sakit Frekuensi %
1 Periksa kesarana 0 0
kesehatan
2 Dibiarkan 0 0
3 Kedokter praktek 5 100
4 Ke dukun 0 0
5 Perawat / bidan 0 0
6 Obat sendiri 0 0
7 Lain-lain 0 0
Total 5 100
Ganbar 3.68 Distribusi upaya yang dilakukan saat sakit
Gambar 3.68 Hasil survei diatas menunjukkan dari 20 KK di RW 01,
yang memiliki anak berusia lansia ada 5 KK. Ketika lansia sakit upaya yang
dilakukan yaitu seluruhnya pergi ke dokter praktek untuk memeriksakan
kesehatannya.
e) Kelompok usila
No Kelompok usila Frekuensi %
.
1 Ya 0 0
2 Tidak 5 100
Total 5 100
Ganbar 3.69 Distribusi kelompok usila
Gambar 3.69 Hasil survei diatas menunjukkan tidak adanya kelompok
usia di RW 01. Hal tersebut dapat menimbukan masalah kesehatan pada
lansia yaitu akan terjadi penurunan kesehatan pada lansia.
f) Kader poksila
No Kader poksila Frekuensi %
.
1 Ya 0 0
2 Tidak 5 100
Total 5 100
Ganbar 3.70 Distribusi kader poksila
Gambar 3.70 Hasil survei diatas menunjukkan tidak adanya kader
kelompok usia di RW 01. Hal tersebut dapat menimbukan masalah kesehatan
pada lansia yaitu akan terjadi penurunan kesehatan pada lansia.
I. PENGETAHUAN TENTANG COVID-19
No Pengetahuan Respon
Tentang
Mengetahu % Kurang %
Covid-19
i Tahu
1 Pengertian 10 50 10 50
2 Tanda dan 8 40 12 60
gejala
3 Cara penularan 8 40 12 60
4 Cara 10 50 10 50
pencegahan
Ganbar 3.71 Distribusi pengetahuan tentang covid
Gambar 3.71 Hasil survei diatas menunjukkan bahwa dari 20 KK
menunjukkan bahwa 10 KK mengerti tentang pengertian covid 19 dan 10 KK
kurang tahu tentang pengertian covid 19 yang benar. 8 KK mengetahui tanda
dan gejala covid 19 dengan benar dan 12 KK kurang tahu tentang tanda dan
gejala covid 19 dengan benar. 8 KK mengetahui cara penularan covid 19
dengan benar dan 12 KK kurang tahu tentang cara penularan covid 19
dengan benar. 10 KK mengetahui cara pencegahan covid 19 dengan benar
dan 10 KK kurang tahu tentang cara pencegahan covid 19 dengan benar.
Kurangnya terpapar informasi tentang covid 19 pada masyarakat dapat
meimbulkan masalah kesehatan.

3.2 ANALISA DATA

No Analisa Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS : Ketidakmauan Defisit kesehatan
- Sebagian warga yang masyarakat untuk komunitas b/d
memiliki anak balita datang ke posyandu penurunan
mengatakan anaknya tidak balita masalah kesehatan
mengikuti posyandu komunitas pada
secara rutin dan tidak Risiko terjadinya balita di RW 01
diberikan imunisasi karena peningkatan masalah
dilarang suami dan agama pada balita
DO :
- Kelengkapan imunisasi di Defsit kesehatan
buku KMS tidak lengkap komunitas
- Ada 9 balita
- Balita tidak hadir di
posyandu : 5 balita
- Gizi buruk : 3 balita
- imunisasi tidak lengkap : 5
balita
- Alasan tidak imunisasi :
dilarang suami, dilarang
agama
- Alasan tidak datang ke
posyandu : tidak ada
waktu, sibuk
2. - Seluruh lansia (5 orang) Kurangnya kegiatan Defisit kesehatan
mengatakan tidak adanya masyarakat khususnya komunitas b/d
kegiatan atau kelompok lansia risiko terjadinya
khusus lansia dan penurunan
kebanyakan diam dirumah Peningkatan penyakit kesehatan pada
DO : pada lansia kelompok lansia di
- Tidak terdapat poksila RW 01
- Tidak terdapat kegiatan Defisit kesehatan
khusus lansia komunitas
- Ada 5 lansia di RW 01
- Penyakit yang diderita
lansia : DM, Hipertensi
dan Hipotensi
- Kunjungan lansia saat
sakit ke dokter praktek
3. DS : Ketidaktahuan Perilaku kesehatan
- warga mengatakan sumber masyarakat tentang cenderung beresiko
air (sumur gali) untuk hidup bersih dan sehat b/d penurunan
kehidupan sehari-hari masalah kesehatan
berbau dan berwarna Peningkatan masalah lingkungan di RW
DO : kesehatan lingkungan 01
- Beberapa keluarga
diketahui tidak Perilaku kesehatan
menggunakan air bersih cenderung beresiko
- 5 rumah warga terdapat
jentik-jentik di kamar
mandinya
- Terdapat 2 kader jumantik
di RW 01
- Jumantik dilakukan 1 kali
dalam 1 bulan
- Pemberian abate kepada
setiap warga
4. - Seluruh remaja Ketidakmampuan Defisit kesehatan
mengatakan, saat pandemi remaja dalam komunitas b/d
covid 19, waktu belajar memanfaatkan waktu risiko terjadinya
lebih banyak dibuat luang masalah kesehatan
bermain HP pada kelompok
- Seluruh remaja Risiko terjadinya remaja di RW 01
mengatakan di daerahnya masalah kesehatan
tidak ada kegiatan seperti komunitas
karang taruna, remas,
DO : Defisit kesehatan
- tidak ada kegiatan seeperti komunitas
karang taruna, remas
didaerah setempat
- terdapat 6 remaja
- 1 remaja merokok
5. DS : ketidakmauan keluarga Defisit kesehatan
- 1 Keluarga pasien dengan Tn “G” dalam komunitas b/d
gangguan jiwa mempertahankan risiko terjadinya
mengatakan, Tn “G” pengobatan pada kekambuhan pada
terkadang kambuh tiba- ODGJ Tn “G”
tiba marah dan berbicara
sendiri, pengobatan tidak kekambuhan
dilakukan dengan rutin
karena dirasa Tn “G”
defisit kesehatan
sudah sembuh dari komunitas
gangguan jiwanya
DO :
- Tn “G” tampak gelisah
- Tn “G” tampak
menyendiri
- Keluarga Tn “G” tampak
cemas karena takut Tn”G”
kambuh dari penyakitnya
- ODGJ mandiri
- ODGJ partial
- 6 orang beresiko

3.3 DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Defisit kesehatan komunitas b/d penurunan masalah kesehatan komunitas pada
balita di RW 01 ditandai dengan kurangnya terpapar informasi tentang pentingnya
imunisasi pada balita dan self efficay yang rendah
2. Defisit kesehatan komunitas b/d risiko terjadinya penurunan kesehatan pada
kelompok lansia di RW 01
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d penurunan masalah kesehatan
lingkungan di RW 01
4. Defisit kesehatan komunitas b/d risiko terjadinya masalah kesehatan pada
kelompok remaja di RW 01
5. Defisit kesehatan komunitas b/d risiko terjadinya kekambuhan pada Tn “G”
3.4 INTERVVENSI KEPERAWATAN

No. Dx. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempa PJ


Keperawatan kegiatan Kriteria Standar t
1. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat Jl KIE 1. Obserasi Verbal 1. Menjelaskan Mahasiswa Rumah
kesehatan Setelah Hasanudin status psikomoto Pengertian, dan warga
komunitas b/d dilakukan RW 01 imuniasi r manfaat imunisasi masyaraka
penurunan tindakan Kelurahan setiap 2. Mengetahui t
masalah keperawatan karaganyar kunjunag Reaksi yang
kesehatan pada komunitas kecamatan n ke terjadi ketika
balita ditandai selama 2 kali, panggungrejo pelayanan imunisasi
dengan masalah dfeisit kesehatan 3. Mengetahui
kurangnya kesehatan 2. Berikan Jadwal imunisasi
terpapar komunitas di penyuluh 4. Mengetahui Efek
informasi Jl.Hasanudin an tentang samping imunisasi
tentang RW 01 pentingny 5. Mengetahui
pentingnya kelurahan a Pentingnya
imunisasi pada karanganyar, imunisasi imunisasi
balita dan self kecamatan 3. Berikan terhadap
efficay yang Panggungrejo penyuluh kekebalan tubuh
rendah Kota Pasuruan an tentang balita
gizi buruk 6. Mengetahui
Tujuan balita Pentingnya
Khusus: 4. Sosialisas imunisasi dalam
Setelah i tentang membentuk
dilakukan pentingny antibody
tindakan a 7. Mengetahui
keperawatan posyandu tentang gizi buruk
komunitas balita balita
selama 2 kali, 5. Informasi 8. Menetahui tentang
diharapkan kan pentingnya
masyarakat: penundaa posyandu balita
a. Mengetahui n
pentingnya pemberia
imunisasi n
b. Melakukan imunisasi
tindakan tidak
untuk berarti
mengurangi mengulan
faktor risiko g jadwal
meningkat imunisasi
c. Persepsi kembali
bahwa 6. Informasi
kesehatan kan
merupakan imunisasi
prioritas yang
dalam diwajibka
pilihan gaya n
hidup pemerinta
h
2. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat Jl KIE 1. Anjurkan Verbal 1. Terbentuk poksila Mahasiswa Rumah
kesehatan Setelah Hasanudin menggun psikomoto 2. Terbentuk kader dan warga
komunitas b/d dilakukan RW 01 akan r lansia dan aktif masyaraka
risiko tindakan Kelurahan asilitas 3. Adanya Program t
terjadinya keperawatan karaganyar kesehatan lansia seperti
penurunan komunitas kecamatan 2. Ajarkan senam fisik dan
kesehatan pada selama 2 kali, panggungrejo program senam kognitif
kelompok defisit kesehatan 4. Mendapat
lansia di RW kesehatan dalam penyuluhan
01 komunitas di kehidupa tentang gambaan
Jl.Hasanudin n sehari- lansia sehat
RW 01 hari
kelurahan 3. Membent
karanganyar, uk
kecamatan kelompok
Panggungrejo uisa lanjut
Kota Pasuruan didesa
4. Pengemb
Tujuan angan
Khusus: program
Setelah lansia
dilakukan 5. Berikan
tindakan penyuluh
keperawatan an tentang
komunitas pentingny
selama 2 kali, a menjaga
diharapkan kesehatan
masyarakat: lansia,
a. Derajat pentingny
kesehatan a
masyarakat posyandu
meningkat lansia
khususnya 6. Pengaktif
kelompok an kader
lansia lansia
b. Program
efektivitas
komunitas
meningkat
3. Perilaku Tujuan Umum: Masyarakat Jl KIE 1. Berikan Verbal 1. Menjelaskan Mahasiswa Rumah
kesehatan Setelah Hasanudin penyuluh psikomoto pentingnya PHBS dan warga
cenderung dilakukan RW 01 an tentang r 2. Mendapatkan masyaraka
beresiko b/d tindakan Kelurahan PHBS penyuluhan t
penurunan keperawatan karaganyar 2. Penyuluh tentang gaya
masalah komunitas kecamatan an dalam hidup bersih dan
kesehatan selama 2 kali, panggungrejo pengguna sehat
lingkungan di masalah an air 3. Mendapatakan
RW 01 perilaku bersih penyuluhan
kesehetan 3. Berikan tentang penyakit
cenderung penyuluh yang mungkin
beresiko di an tentang timbul karena
Jl.Hasanudin penyakit pencemaran
RW 01 karena lingkungan
kelurahan pencemar 4. Dapat
karanganyar, an menerapkan
kecamatan lingkunga PHBS
Panggungrejo n 5. Ikut serta dalam
Kota Pasuruan 4. ajarkan kegiatan jumantik
PHBS bersama kader
Tujuan 5. Sediakan jumantik
Khusus: materi
Setelah dan media
dilakukan pendidika
tindakan n
keperawatan kesehatan
komunitas 6. Jelaskan
selama 2 kali, faktor
diharapkan resiko
masyarakat: yang
a. Perilaku dapat
promosi mempeng
kesehata aruhi
meningkat kesehatan
b. Dapat 7. Kegiatan
mempertah jumantik
ankan bersama
perilaku kader
kesehatan jumantik
lingkungan
c. Pengetahua
n gaya
hidup
meningkat
d. Kemanan
lingkungan
meningkat
4. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat di KIE 1. observasi Verbal 1. Menjelaskan Mahasiswa Rumah
kesehatan Setelah Jl.Hasanudin tingkat psikomoto pengertian covid dan warga
komunitas b/d dilakukan RW 01 pengetahu r 19, bahaya covid masyaraka
risiko tindakan Kelurahan an remaja 19, dampak covid t
terjadinya keperawatan karaganyar mengenai 19
masalah komunitas kecamatan belajar 2. Terbentuk
kesehatan pada selama 2 kali, panggungrejo dirumah kegiatan remaja
kelompok masalah defisit (daring) karang taruna dan
remaja di RW kesehatan selama remas
01 komunitas di pandemi 3. menjelaskan
Jl.Hasanudin covid 19 dampak
RW 01 2. bentuk penggunaan
kelurahan program gadget berlebihan
karanganyar, kegiatan
kecamatan remaja
Panggungrejo yang
Kota Pasuruan positif
seperti
Tujuan karang
Khusus: taruna,
Setelah remas
dilakukan 3. Berikan
tindakan penyuluh
keperawatan an tentang
komunitas bahaya
selama 2 kali, pengguna
diharapkan an gadget
masyarakat: yang
a. Program berlebiha
remaja n
terbentuk 4. pembentu
dan aktif kan
b. Mengerti kelompok
tentang remaja
masalah seperti
covid 19 karang
taruna.
5. Meningka
tkan
kegiatan
remaja
aktif
dalam
berorgani
sasi
5. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat di KIE 1. Pertahank Verbal 1. Menjelaskan Mahasiswa Rumah
kesehatan Setelah Jl. Hasanudin an psikomoto tentang cara dan warga
komunitas b/d dilakukan RW 01 lingkunga r melindungi diri masyaraka
risiko tindakan Kelurahan n bebas dari ancaman t
terjadinya keperawatan karaganyar dari bahaya
kekambuhan komunitas kecamatan bahaya 2. Ajarkan keluarga
pada Tn “G” selama 2 kali, panggungrejo secara dalam
masalah defisit rutin menghindari
kesehatan 2. Masyarak kekerasan dengan
komunitas di at dan cara menjauhkan
Jl.Hasanudin kader dari benda
RW 01 jiwa berbahaya
kelurahan mampu 3. Penyuluhan
karanganyar, mendetek tentang jiwa
kecamatan si masyarakat
Panggungrejo masalah 4. Dapat
Kota Pasuruan kesehatan berkolaborasi
jiwa dengan panti
Tujuan 3. Melakuka rehabilitasi di
Khusus: n Rujukan daerah setempat
Setelah masalah
dilakukan kesehatan
tindakan jiwa
keperawatan 4. Sosiaisasi
komunitas pengenala
selama 2 kali, n
diharapkan kesehatan
masyarakat: jiwa
a. masyarakat masyarak
faham at
dengan 5. Upaya
masalah peningkat
kesehatan an
jiwa kesehatan
masyarakat jiwa
b. adanya melakuka
kader jiwa n
masyarakat kunjunga
n rumah
dengan
kader
jiwa

Anda mungkin juga menyukai