Anda di halaman 1dari 5

MATERI “BENDUNGAN ASI”

Apa itu bendungan ASI?

Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan saluran ASI

atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau kelainan

pada putting susu.

Fisiologi Laktasi

ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks.

Refleks laktasi dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Refleks Prolaktin yaitu refleks pembentukan atau produksi ASI.

2. Refleks oksitosin yaitu reflek pengaliran atau pelepasan ASI (let down reflex)

setelah diproduksi oleh sumber pembuat susu, ASI akan dikeluarkan dari

sumber pembuat susu dan dialirkan ke saluran susu.

Penyebab bendungan ASI

1. Pengosongan payudara yang tidak sempurna 

2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif 

3. Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar 

4. Puting susu terbenam. 

5. Puting susu terlalu panjang 

Tanda dan Gejala terjadinya bendungan ASI

1. Payudara keras dan panas pada perabaan

2. Suhu badan naik


3. Putting susu bisa mendatar dan dalam hal ini dapat menyukarkan bayi untuk

menyusu.

4. Kadang-kadang pengeluaran air susu terhalang

Gejala bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan payudara

bilateral dan secara palpasi teraba keras, kadang kadang terasa nyeri serta

sering kali disertai peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda-

tanda kemerahan dan demam

Cara Mengetahui Terjadinya Bendungan ASI

1. Cara inspeksi (melihat)


Hal ini harus dilakukan pertama dengan tangan di samping dan

sesudah itu dengan tangan keatas, selagi pasien duduk kita akan melihat

dilatasi pembuluh-pembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran tumor

jinak atau ganas di bawah kulit.perlu diperhatikan apakah kulit pada suatu

tempat menjadi merah.

2. Cara palpasi (meraba)

Ibu harus tidur dan diperiksa secara sistematis bagian yang dekat

jantung lebih dahulu dengan jari-jari yang harus kebagian luar payudara.

Perabaan ini harus meliputi seluruh payudara, dari pinggir tulang dada bagian

depan kearah garis ketiak belakang, dan dari payudara bagian atas kearah

paling luar.

Pencegahan Bendungan ASI

1. Menyusui secara dini, susui bayi segera mungkin sebelum 30 menit setelah

bayi dilahirkan

2. Susui bayi tanpa dijadwal (on demand)


3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan

bayi.

4. Perawatan payudara pasca persalinan

5. Menyusui yang sering

6. Hindari tekanan lokal pada payudara

Terapi dan Pengobatan

1. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya

2. Anjurkan ibu untuk melakukan post natal breast care (perawatan payudara

pada masa nifas)

Persiapan alat :

Handuk, minyak kelapa, air panas, air dingin, waskom dua.

Cara Pelaksanaan :

Pengurutan :

 Basahi kedua telapak tangan dengan minyak.

Pengurutan dimulai dengan ujung jari, caranya:

 Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil

dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara

dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah putting susu (Gambar

1).
 Selanjutnya buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal

payudara dan berakhir pada putting susu di seluruh bagian payudara.

Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kanan (Gambar 2).

 Gerakan selanjutnya letakkan kedua telapak tangan di antara dua

payudara. Urutlah dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua

payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang

lebih 30 kali. Variasi lainnya dalah gerakan payudara kiri dengan kedua

tengan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah. Peras dengan

lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah

puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan (Gambar 3).

 Lalu cobalah posisi tangan paralel. Sangga payudara dengan satu tangan,

sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari

arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar
30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di

bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah

putting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai

semua bagian payudara terkena urutan (Gambar 4).

 Semua gerakan itu bermanfaat melancarkan refleks pengeluaran ASI.

Selain itu juga merupakan cara efektif meningkatkan volume ASI.

3. Lakukan pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres

dingin sesudah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri

4. Gunakan BH yang menopang

5. Berikan parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan

panas.

Anda mungkin juga menyukai