Anda di halaman 1dari 19

BAB I

A. Latar Belakang

Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini sudah terfokus pada

rencana strategi kementrian kesehatan 2010-2014, rencana strategi merupakan pencabaran dari

sistem perencanaan pembangunan nasional ( UU no. 25 th 2004). rencana kementrian kesehatan

merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program

pembangunan kesehatan yang akan dilakukan langsung oleh kementrian Kesehatan untuk kurun

waktu 2010-2014, denagan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar

Pelayanan Minima ( SPM ), dan Millenium Development Goals ( MDG,s ). Pembangunan

kesehatan di arahkan guna mewujudkan Visi Kementrian Kesehatan “ MASYARAKAT SEHAT

YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN’ ( Depkes ; 2010)

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan

antara keperawatan dan kesehatan denagn dukungan peran serta aktif masyarat serta

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan

pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu. Sasaran keperawatan komunitas

di tujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh

melalui proses keperawatan, untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia sevara optimal,

sehingga dapat mandiri kesehatannya ( Mubarak, 2005 ). praktek kesehatan konumitas bertujuan

untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekan pada peningkatan

peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan dan mempertahankan

kesehatan.

Tujuan praktek keperawatan komunitas dapat di capai melaui proses keperawatan yang

merupakan serangkaian tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan

keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memeliharan kesehatan yang

optimal. Fokus praktek pelayanan keperawatan komunitas adalah meningkatkan kesehatan

komunitas ( upaya promotif) dan mencegah terjadinya masalah kesehatan komunitas ( upaya

prefentif) ( Stanhope & Lancaster, 2004)


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat membutuhkan peran serta masyarakat yang

bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagia upaya kesehatan serta mendorong

kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan. Peran serta masyarakat tersebut merupakan

keikutsertakan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan yang

terjadi di dalam masyarakat itu sendiri ( Stanhope & Lancaster, 2000)

Peran serta masyarakat dapat di wujudkan melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan

masyarakat dilaksanakan melalui upaya menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan sehingga masyarakat memiliki kemandirian untuk

hidup sehat ( Stanhope & Lancaster, 2000). wujudkan peran serta masayarakat dapat berupa

terbentuknya institusi/ lembaga/organisas kemasyarakatan seperti Posyandu, posbindu, TOGA,

LSM bidang kesehatan; dana seperti dana sehat dan Kelompok Kerja Kesehatan Masyarakat

( POKJAKES ).

POKJAKES merupakan suatu wadah yang dibentuk berdasarkan azas gotong royong dengan

prinsip dari oleh dan untuk masyarakat untuk memfasilitasi masyarakat secara mandiri dlaam

meneylesaikan masalah kesehatan di wilayahnya. Terbentuknya PKJAKES ini dapat

memaksimalkan potensi subpmber daya manusia di masyarakat. Adapaun tujuan dibentuknya

POKJAKES adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan derajat kesehatan

masyarakat.

POKJAKES yang yang telah dibentuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan asuahn

keperawat komunitas mulai dari tahap pengkajian ( pengumpulan data ), merumuskan diagnisa,

menyusun intervensi keperawatan, implementasi dan tahap evaluasi.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mahasiswa STIKes Nan Tongga di desa

Toboh nagari lareh nan panjang dimana teknik pengambilan sample yang di gunakan adalah Total

sampling yang dilaksanakan mulai 1 November 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 dengan

jumlah KK 107 KK ( karena covid ini maka hanya 74 KK atau 30% dari KK ) maka ditemukan

beberapa masalah keperawatan komunitas yaitu resiko terjadinya penyebaran penyakit berbasis

ISPA, Diare, DM, Hipertensi, resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan lansia dan tingginya
angka penyakit degenerasi yang diderita oleh lansia, resiko kekurangan gizi balita, resiko

kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya merokok, napza dan HIV.

Berikut ini akan di uraikan hasil pelaksanaan dari pengkajian, perumusan masalah

keperawatan yang muncul di masyarakat sesuai rencana tindakan yang telah disepekati bersama

masyarakat pada MMD I, penyelesaian masalah Intervensi keperawatan komunitas sesuai dengan

strategi yang digunakan sampai dengan tahap evaluasi.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Setelah melakukan praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu melakukan asuhan

keperawatan komunitas di Desa Toboh Nagari lareh Nan Panjang

2. Tujuan Khusus

a) Melakukan pengkajian yang meliputi pengumpulan data, tabulasi data, memperseny=tasikan

data yang diperoleh di lapangan.

b) M erumuskan masalah kesehatan dan memberikan gambaran analisa data sesuai dengan

masalaha kesehatan yang tekah disusun.

c) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dengan masalah kesehatan yang akan

ditemukan dan di prioritaskan.

d) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana tindak lanjut yang oerlu

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal

C. Masalah Penulisan

a) Untuk Masyarakat ( POKJAKES ) diharapkan laporan hasil kegiatan ini dijadikan pedoman

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi masalaha kesehatan di Desa Toboh

Nagari Lareh Nan Panjang

b) Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral diharapkan laporan hasil

kegiatan ini dapata dijadikan bahan maupun data untuk menyusun kebijakan dan program

kerja dibidang kesehatan di masa yang akan datang.


c) Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan

untuk profesi berikutnya dan menjadikan bahan evaluasi terhadap program atau kurikulum

keperawatan komunitas yang telah ditetapkan.

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan praktek Profesi Keperawatan Komunitas adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengertian

Konsep komunitas mempunyai arti yang sangat luas. Komunitas menurut WHO tahun 1974

adalah suatu kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan

minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berintegrasi antara anggota masyarakat yang

satu dengan yang lainnya. Spradley ( 1985) menyatakan bahwa komunitas merupakan sekumpulan

orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.

Konsep komunitas mencakup tiga dimensi yaitu orang, tempat dan fungsi. Orang adalah

masyarakat, tempat adalah daerah dan fungsi mancakup tujuan dan aktifitas dari komunitas

tersebut ( Stanhope M dan Lancaster J, 1996)

Keperawatan kesehatan merupakan pelayanan keperawatan profesional yang bertanggung

jawab dan bertanggung gugat dalam mempunyai konsep-konsep, teori-teori, legalitas dan etika

yang ditujukan kepada masyarakat yaitu terutama balita, ibu hami, ibu menyusui, lansia untuk

mencapai derajat kesehatan optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan

dengan menjamin ketergantungan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuia dengan ekonomi

masyarakat tersebut dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Keperawatan komunitas adalah salah satu pelayanan keperawatan profesional yang

berfokus pada kelompok resiko tinggi dari semua tingkat perkembangan dalam upaya mencapai

derajat kesehatan yang optimal melalui usaha preventif, promotif, rehabilitastif dan kuratif

( Spradley dan Logan dan Dawkin dalam Sahar, 1995)

Keperawatan kesehatan masyarakat ( Komunitas ) merupakan perpaduan anatara

keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat serta

mengutakan pelayanan promotif, prefentif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan kutarif

dan rehabilitastif secara menyeluruh dan terpadu. Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh. ( hasil Rapat kerja keperawatan Masyarakat,

1990).
2. Tujuan

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal dan mewujudkan mayrakat yang sehat. Dimana ciri-ciri

masyarakat yang sehat antara lain :

 Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

 Dapat mengatasi masalah kesehatan, menigkatkan pencegahan, penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak

 Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang

dikembangkan dan di manfaatkan oleh masyarakat untuk menibgkatkan mutu

lingkungan

 Meningkatkan status gixi masyarakat berkaitan dengan meningkatny status ekonomi

masyarakat

 Menurunya angka kesakitan dan kematian dari berbagai siklus dan penyakit

3. Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat dan

kelompok khusu dalam keadaan sehat maupun sakit

a. Individu

Individu di rawat inap di Puskesmas / Klinik maupun individu yang dirumah.

b. Keluarga

 Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensial terjadinya masalah,

maupun mengenal masalah atau belum memanfaatkan pelayanan kesehatan

 Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi belum mampu

mengambil keputusan untuk mengatasi maslaha

 Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

tetapi belum mampu merawat anggota yang sakit

c. Kelompok Khusus
Kelopmok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah

kesehatan dan termasuk di antaranya :

 Kelompok khususdengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhan seperti :

- Ibu Hamil

- Bayi baru lahir

- Anak Balita

- Anak Usia Sekolah

- Usia Lanjut

 Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta

asuhan keperawatan diantaranya:

 Penderita penyakit tidak menular seperti : DM, Jantung coroner, cacat fisik dan

gangguan mental

 Penderita penyakit menular seperti : TBC, HIV, AIDS, Penyakit Kelamin dll

 Kelopmok yang beresiko terserang penyakit, diantaranya :

 Wanita tuna susila

 Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika

 Kelompok pekerja khusus

 Lembaga sosial, perawatam dan rehabilitasi diantaranya:

 Panti Wherda

 Panti Asuhan

 Pusat rehabilitasi mental dan fisik

 Penitipan anak balita

d. Mayarakat

1) Kelompok masyarakat yang terikat dalam institusi misalnya, rumah tahanan, panti,

lokalisasi WTS
2) Kelopmopk masyarakat yang tidak terikat dalam institusi misalnya panti werda,

kelopmok remaja, karang taruna dan lain- lain.

B. MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS

Komunitas sebagai model klien telah dikembangkan untuk menggambarkan

defenisi keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis keperawatan dan kesehatan

masyarakat. Model ini dinamakan sebagai model pertner ( Anderson, E.T Mc Farlane, 2000)

Penelitian yang telah dilakukan terhadap antara partisipasi masyarakat dan proses

perubahan. Bavelas menemukan bahwa kelopmok berkembang lebih cepat dalam keterampilan

pemecahan masalaha dari pada cara komunikasi langsung.

Ada lima tingkatan dalam proses keperawatan yaitu:

1. Tingkat 1 yaitu pengaturan ornag-orang di dalam kelompok

 Komitmen untuk bekerja sama

 Melibatkan orang yang cocok dan tepat

 Memeutuskan untuk bertindak

2. Tingkat 2 yaitu membangun kepercayaan dan komitmen untuk pemecahan masalah :

 Mengembangkan dasar pengetahuan umum

 Melakukan pengkajian komunitas

 Menjelaskan tujuan

 Mengembangkan misi dan kehadiran

3. Mengembangkan rencana strategi untuk amanjemen masalah:

 Mengembangkan alat-alat dan teknik

 Merancang bentuk- bentuk pelayanan

 Menjelaskan hasil dan target

 Melakukan analisis

 Berfokus pada masyarakat target

4. Tindakan :

 Evaluasi kemajuan

 Merumuskan strategi staf


 Melaksanakan strategi pencapaian

5. Adaptasi atau penyesuaian model pada situasi dan mensolidkan program dalam struktur

organisasi :

 Adaptasi dan pengembangan prototype

 Mengemabngakan pelatihan antara profesi

 Memperdalam budaya kolaborasi

 Merangsang startegi fiscal

 Membangun konstituensi komunitas

 Membangun struktur organisasi

C. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Azas manfaat

Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi

komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian

2. Azas Autonomi

Komunitas yang diberikan kebesan untuk melakukan atau meilih alternatif yang

terbaik yang sesuai untuk komunitas

3. Azas keadilan

Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas

komunitas

D. FALSAFAH KEPERAWATAN

Falsafah keperawatan komunitas adalah :

1. Pelayanan kesehatan yang diberikan haruslah tersedia dapat diterima dan dijangkau

masyarakat

2. Melibatkan penerima pelayanan dalam melakukan tindakan penyelesaian masalah

3. Kerjasama antara perawat dan masyarakat

4. Lingkungan akan memmengaruhi kesehatan masyarakat

5. Meningkatkan dan pencegahan lebih efektif jika dilakukan secara dini

6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu


E. PERAN PERAWAT KOMUNITAS

1. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan secara langsung kepada

masyarakat

2. Pendidikan

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat

memlaui promosi kesehatan

a. Pengelola

Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha peningktana derajat

kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri

memalui suatu wadah kelopmok kerja kesehatan

b. Konselor

Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan, arahan masyarakat sehingga upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat di wujudkan

3. Pembelaan klian/ advokat

Perawat komunitas dapat berperan dalam membela masyarakat dalam kegiatan pelayanan

kesehatan yang menyimpang dari norma-norma maupun kaedah kesehatan yang berlaku.

4. Peneliti

Perawat komunitas dapat berperan dalam penelitian kesehatan khususnya penelitian

kesehatan masyarakat, sehingga suatu penemuan-penemuan maupun ilmu yang baru yang

dapat menunjang terhadap status kesehatan masyarakat

5. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan secara langsung kepada

masyarakat

6. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat

melalui promosi kesehatan.

7. Pengelola
Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usahah peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang di upayakan memalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri

melalui suatu wadah kelopmok kerja kesehatan.

F. PEMBERDAYAAN KESEHATAN KLIEN DI RS DAN KOMUNITAS

Rumah sakit komunitas

a. Fokus pada pasien di RS a) Fokus pada individu, keluarga dan

komunitas ( termasuk kelompok resiko

tinggi )

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang b) Memberikan pelayanan kesehatan yang

bersifat kejadian khusus (episodik) terdistribusi

c. Bekerja pada pasien pada unit tertentu c) Bekerja pada semua kondisi sehat dan

sakit di berabgai tatanan

d. Bekerja pada suatu RS atau instansi d) Bekerja dengan instansi terkait

e. Koordinasi keperawatan dengan institusi e) Berkoordinasi pelayanan dengan berbagai

lain tenaga dikomunitas

f. Merencanakan dan memberikan pelayanan f) Merencanakan dan melakukan pelayanan

yang bersifat individu melalui keluarga

g. Membatasi autonomi klien dengan g) Mendorong autonomi dan kontrol

lingkungan RS keluarga kecuali kasus menular

h. Observasi yang terbatas pada interaksi h) Mengobservasi berbagia faktor kesehatan

keluarga dan indikator kesehatan lain

i. Hubungan terbatas hanya dengan profesi i) Memfasilitasi dengan hubungan profesi

lain di RS lain
G. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengakjian

Pengkajian atau tahap pengkonsepan adalah mengidentifikasi masalah- masalah

yang terdapat suatu wilayah dapat berupa wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner

( Stanhope M dan Jeanette, 1996)

Pengkajian tersebut mencakup :

a. Individu

Adalah bagian dari keluarga yang mempunyai hubungan satu sama lainnya dan mempunt=yai

peran masing-masing. Individu mempunyai pola pertahanan dan koping dalam mengahadapi

suatu masalah.

b. Keluarga

Pengkajian yang oerlu dilakukan adalah struktur dan karakteristik keluarga, sosial budaya,

lingkungan, riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik

c. Komunitas

Core = inti= komunitas

No komponen Sumber
informasi
1. Riwayata/ sejarah terjadinya perkembangan Sejarah
2. Demografi dan penduduk perpustakaan
3 Karakteristik Sensus
4. Umur dan jenis kelamin penduduk/rumah
5. Distribusi suku bangsa tangga
6. Tipe keluarga Lokal, kota,
7. Status perkawinan propinsi, negara
8. Vital statistis : angka kelahiran, angka kematian dan Kelurahan,
penyebabnya kecamatan
9. Nilai, kepercayaan dan agama Kontak
langsung/
pribadi
Puskesmas
Puskesmas
Kontak
langsung/
pribadi
d. Lingkungan fisik

Perbedaan pengkajian individu dan komunitas :

KOMPONEN SUMBER DATA

Individu Komunitas

Inspeksi Semua indra Semua Indra “ winshield

survey” berjalan memalui

komunitas

Auskultasi danda vita  Stetoskop  Mendengar komunitas

 Termometer  Observasi iklim, batas,

 Tensimeter sumber tanda kehidupan

dan kepadatan penduduk

Review Sistem Dari kepala-kaki Observasi sistem sosial,

perumahan dan bisnis

Laboratirium Darah, Rontgen tes urin dll Pusat penelitian

e. Pelayanan kesehatan dan sosial/ fasilitas pelayanan kesehatan

 Fasilitas di dalam komiunitas

 Fasilitas di luar komunitas

Data yang diperlukan :

 Pelayanan kesehatan :

- Pelayanan, bayaran, jam pelayanan

- Sumber daya

- Karakterisitik pemakai

- Statistik ( Jumlah Kunjungan, hari, bulan, tahun )

 Pelayanan sosial

- Sama dengan pelayanan kesehatan misalnya konseling, pusat belanja dan lain-

lain.
Elemen- elemen Winsheld Survey

No. Elemen Deskripsi

1. Peumahan dan lingkungan daerah Bangunan; tua, bahan, arsitek, bersatu/ berpisah

2. Batas Halaman depan, samping dan belakang lias/

sempit

Kualitas : ada/ tidak rumput, keadaan : bersih/

kotor

Pribadi/umum

3. Batas Ada batas daerah/ jalan, sungai atau got

Kondisi: bersih/ kotor

4. Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa, jam berapa

5. Transportasi Cara datang dan pergi, situasi jalan, kenis alat

transportasi

6. Pusat Pelayanan Klimik, praktek pelayanan kesehatan : dikunjungi/

tidak, jaraknya : jauh/ dekat

7. Toko, warung, pusat perbelanjaan Siapa pemiliknya, jenis apa, bagaimana

mencapainya

8. Orang dijalan Siapa yang di jumpai dijalanan, ibu/ bayi, orang

penggangguran, anak sekolah, binatang liar dll

9. Tempat ibadah Mesjid, gereja, wihara, kuil

10. Kesehatan Ada yang sakit : akut/ kronis, delat dengan tempat

pelayanan kesehatan/ tidak

11. Politik Kampanye, poster dan dampaknya terhadap

kesehatan ada / tidak

12. Media TV, majalah, kotan, bagaimana mencapainya

mudah/ tidak

( Anderson E. T McFarley J : 2000)


f. Ekonomi

Indikator ekonomi dan sumber informasi ( Anderson E. T McFarley J : 2000)

No. Indikator Sumber


1. A. Karakteristik Finansial Sensus
1. Rumah Tangga Camat
 Rata-rata pendapatan Lurah
- Persentase RT di bawah miskin
- Persentase RT yang menerima pelayanan
- Presentase RT dikepalai wanita
 Biaya masing-masing RT
2. Individu : pendapatan per-orang, persentase yang miskin Sda
B. Karakteristik pekerja Sensu
 Kelompok umum Depnaker
- Persentase Umum Camat/
- Persentase bekerja lurah
- Persentase pengangguran
- Persentase Pensiunan
 Kelompok Khusu
Persentase wanita dengan anak bekerja
- Persentase teknik
- Persentase petani
Persentase Pekerja lain

g. Komponen Kemanana dan Transportasi

Komponen :

1. Kualitas : Pelayanan perlindungan

 Kebakaran

 Polusi

 Sanitasi limbah

Sumber :

 Tata kota

 Dinas kebakaran
 Kantor polisi

 Dina PU

2. Kualitas air, sumber : PAM

3. Transportasi, sumber departemen perhubungan

4. Swsata / pemerintahan

 Bus

 Jalan tol

 Udara

 Laut/ kereta api

h. Politik dan pemerintahan

 Pemerintahan : RT, RW, Lurah dan camat dst

 Kelompok Pelayanan Masyarakat : PKK, LPMK dll

 Politik : peran serta parpol dalam pelayanan kesehatan

 Kebijakan pemerintah dalan pelayanan kesehatan

i. Komunikasi

 Komunikasi formal : koran, TV dan radio

 Komunikasi informal : papan pengumuman di mesjid

j. Pendidikan

Komponen :

1. Status pendidikan

 Tingkat pendidikan

 Tipe sekolah

 Bahasa

Sumber :

 Sensus

 Lurah / Camat

2. Pendidikan yang tersedia dalam dan diluar komunitas

 Pelayanan
 Sumber

 Karakteristik pemakai

 Keadakuatan, dapat dicapai

Sumber :

 Dikbud

 Kanwil

 Kakandep

 Ka. Sekolah

k. Rekreasi

 Macam

 Tempat

 Bayaran

 Yang menggunakan

2, Diagnosa Keperawatan

Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk di analisa, dimana nantinya akan ditemukanlah

maslaha keperatawan serta etiologi dari maslaha tersebut. Meurut Mucke ( 1994), diagnosa

keperawatan di bagi atas :

a. Masalah : sehat sampai sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan → Nyata, Resiko dan Potensial

d. Rumusan :

Resiko………………………( masalah)…………..diantaranya ( populasi/ komunitas) b.d

( Karakteristik Komunikasi dan lingkungan) yang dimanifestasikan dengan ………………

( indikatir kesehatan/ analisa data).


3, Prioritas Masalah

No. Masalah a b c d e f g h i j k l jumlah Rangking

Kesehata

Keterangan : keterangan Pembodohan :

a. Resiko terjadi 1. Sangat rendah

b. Resiko parah 2. Rendah

c. Potensial untuk pendidikan kesehatan 3. Cukup

d. Minat masyarakat 4. Sangat timggi

e. Mungkin diatasi

f. Sesuai program

g. Tempat

h. Waktu

i. Dana

j. Fasilitas kesehatan

k. Sumber dana

l. Sesuai dengan peran perawat

4, Intervensi

Ada 4 strategi intervensi :

a. KIM ( Komunikasi Informasi Motivasi ) keluarga binaan

b. Penyebaran Informasi

- Penyuluhan

- Penyebaran Leaflet

- Penyebaran Leaflet

c. Pendidikan dan pelatihan


- Pelatihan/ penyegaran Kader

- Supervisi Kader

d. Penggerakan Massa

- Kesling : Kerja bakti

- Kunjungan balita ke Posyandu

- Kunjungan Lansia ke Posyandu

- Kampanye kesehatan

5, Evaluasi

Tujuan jangka panjang :

Perubahan perilaku masyarakat.

- Sumber kesehatan meningkat

- Masalah Teratasi

Tujuan jangka pendek :

Setelah 2 bulan tindakan :

- 50% warga masyarakat mendaoatkan informasi tentang……………

- 50 % Kader mampu memberikan penyuluhan ……………………….

- Jumlah Kader terlatih bertambah…………………….orang

Anda mungkin juga menyukai