PEMBAHASAN
1
b. Meningitis Bakterial
Adalah suatu keadaan ketika meningen atau selaput dari otak mengalami
peradangan akibat bakteri. Sampai saat ini,bentuk paling signifikan dari
meningitis adalah tipe bacterial. bakteri paling sering dijumpai pada meningitis
bakteri akut, yaitu Neisseria menigitidis (meningitis meningokokus),
Streptococcus Pneumoniae(pada dewasa), dan Haemophilus influenza (pada anak-
anak dan dewasa muda. Ketiga organisme ini menyebabkan sekitar 75 % kasus
meningitis bakteri. Bentuk penularannya melalui kontak langsung, yang
mencakup droplet dan secret dari hidung dan tenggorok yang membawa kuman
(paling sering) atau infeksi dari orang lain. Akibatnya, banyak yang tidak
berkembang menjadi infeksi tetapi menjadi pembawa (carier). Insiden tertinggi
pada meningitis disebabkan oleh bakteri gram negative yang terjadi pada lansia
sama seperti pada seseorang yang menjalani bedah saraf atau seseorang yang
mengalami gangguan respons imun.
2
melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal
sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra.
b. Arakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan
piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. Diantara arakhnoid dan
piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal dan
pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukan-
lekukan otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang
disebut sisterna. Yang paling besar adalah siterna magna, terletak diantara
bagian inferior serebelum danme oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis
di permukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di permukaan
venttralmesensefalon, sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. Pada
sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina terdapat sisterna vena
magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna interpedunkularis
melalui sisterna ambiens. Ruang subarakhnoid spinal yang merupakan
lanjutan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan selubung dari
medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid dibawah L2
dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan serebrospinal
diambil pada waktu pungsi lumbal.
c. Durameter terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam durameter.
Lapisan luar dirameter di daerah kepala menjadi satu dengan periosteum
tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan endosteumnya.
3
Streptococcus pneumoniae bakteri atau pneumokokus. Bakteri-bakteri ini
cenderung mempengaruhi bayi dan anak-anak dan orang tua karena sistem
kekebalan tubuh mereka lebih lemah dari kelompok usia lainnya.
Mereka yang memiliki CSF shunt atau memiliki cacat dural mungkin untuk
mendapatkan meningitis yang disebabkan oleh Staphylococcus
Pasien memiliki tulang belakang prosedur (misalnya tulang belakang
anaesthetia) beresiko meningitis yang disebabkan oleh Pseudomonas spp.
Sifilis dan tuberkulosis menuju meningitis serta jamur meningitis langka
penyebab tetapi terlihat dalam individu positif HIV dan orang-orang dengan
kekebalan ditekan.
4
Orang tua dan orang-orang dengan kekebalan ditekan - S. pneumoniae,
Listeria monocytogenes, tuberculosis (TB), organisme gram-negatif. Ini
merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis.
Pada Listeria monocytogenes Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat,
dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi.Makanan ini biasanya
yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini
berasal dari hewan lokal (peliharaan)
Setelah cedera kepala atau infeksi yang diperoleh setelah tinggal di rumah
sakit atau prosedur - termasuk infeksi dengan Kleibsiella pneumoniae,
E.coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus
5
2.5 WOC
(Terlampir)
6
Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol atau
Ceftriaxone. Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala
yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang
(diazepam) dan lain sebagainya.
Berikut pengobatan meningitis secara khusus berdasarkan penyebabnya :
Pengobatan meningitis bakteri
Masuk rumah sakit mendesak. Dengan infeksi berat, perawatan di unit
perawatan intensif (ICU) dianjurkan.
Diagnosis organisme kausatif dibuat. Bakteri tertentu dan kepekaan
terhadap antibiotik perlu ditentukan sebelum ditargetkan antibiotik dapat
diberikan.
Antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi. Awal antibiotik empiris
atau "buta" mulai tanpa penundaan dan ini mungkin terus atau berubah
menjadi antibiotik yang lebih spesifik setelah organisme kausatif
dikonfirmasi oleh tes laboratorium. Antibiotik sering diberikan melalui
suntikan ke vena atas lengan bawah.
Terapi antibiotik buta termasuk sefalosporin generasi ketiga seperti
cefotaxime atau ceftriaxone dan Amoxicillin jika listeriosis diduga.
Benzylpenicillin diberikan jika infeksi meningococcal diduga (biasanya
untuk 7 hari) dan Rifampicin atau siprofloksasin selama 2 hari jika hidung
kolonisasi diduga.
Meningitis diduga disebabkan oleh pneumococci atau hemophilis influenza
tipe b membutuhkan cefotaxime untuk 10-14 hari atau benzylepenicillin.
Rifampicin biasanya diberikan untuk empat hari sebelum debit untuk pasien
dengan infeksi hemophillus.
Benzylpenicillin dan gentamisin, atau cefotaxime sendiri diberikan selama
14 hari untuk meningitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus Grup
B.
Selain Amoxicillin dan gentamisin untuk 10-14 hari biasanya diberikan
untuk listeriosis.
Dukungan penting termasuk oksigen, intravena cairan, gizi support dll perlu
mulai berdasarkan penerimaan.
7
Kortikosteroid yang diberikan untuk mengurangi edema, pembengkakan
dan peradangan meninges. Steroid seperti deksametason telah menunjukkan
untuk mencegah kehilangan pendengaran dan komplikasi lain dari
meningitis. Deksametason atau kortikosteroid serupa perlu dimulai tepat
sebelum dosis pertama antibiotik diberikan, dan berlanjut selama empat
hari.
Umum langkah-langkah seperti anti-emetics untuk mual dan muntah dan
Anti-kejang obat atau antikonvulsan untuk kejang dianjurkan.
Biasanya seminggu atau lebih dari biaya rumah sakit diperlukan jika pasien
juga menanggapi antibiotik. Orang-orang dengan penyakit yang lebih parah
mungkin perlu menginap di rumah sakit lagi.
Pengobatan meningitis virus
Parah virus meningitis memerlukan penerimaan rumah sakit.
Pengobatan dimulai dengan dukungan penting dengan oksigen dan
intravena cairan dan antibiotik.
Setelah diagnosis dibuat dan virus penyebab diidentifikasi, antibiotik ditarik
sejak mereka infektif terhadap virus. Namun, cairan intravena akan
dilanjutkan.
Beberapa infeksi yang parah mungkin memerlukan obat-obat antivirus.
Aciclovir dianggap bermanfaat dalam mengobati infeksi virus herpetic
tetapi hanya jika diberikan sangat awal dalam perjalanan infeksi. Pasien
perlu diberikan suntikan Aciclovir segera jika ada kecurigaan herpes
ensefalitis atau otak infeksi. Ganciclovir efektif untuk infeksi sitomegalo.
Mereka dengan meningitis virus ringan tidak akan memerlukan perawatan
rumah sakit. Pasien ini perlu istirahat, banyak cairan dan obat penghilang
rasa sakit untuk sakit kepala dan anti-emetics untuk mual dan muntah.
Pemulihan adalah biasanya dalam satu atau dua minggu
B. Pencegahan
Menjaga daya tahan tubuh yang prima ( makanan bergizi, cukup istirahat )
Perilaku hidup sehat ( mencuci tanagan terutama setelah mengganti popok
balita, setelah buang air besar, setelah memegang hewan peliharaan,
8
menjaga kebersihan binatang peliharaan, menutup mulut/hidung saat
batuk/bersin, tidak berciuman/bergantian alat makan dengan penderita,
membersihkan benda terkontaminasi virus dengan desinfektan ( a.l dengan
menggunakan campuran 1/4 cup cairan pemutih dan 16 cup air ).
Pemberian antibiotika kepada kontak penderita Meningitis karena Neisseria
Meningitidis.
Pemberian vaksinasi terutama pada anak usia dibawah 2 tahun dan pada usia
lanjut.
Pemberian vaksin Meningitis pada calon jemaah haji. ( Sebagian jemaah
haji di Arab Saudi berasal dari negara subsahara Afrika, telah terjadi wabah
Meningitis diantara jemaah haji pada tahun 2000, dan sejak tahun 2002
pemerintah Arab mewajibkan pemberian vaksinasi sebagai syarat untuk
mendapatkan visa haji/umroh. Vaksin untuk Neisseria Meningitidis ini
mulai memberikan kekebalan 10 - 14 hari setelah vaksinasi dan dapat
bertahan selama 2 - 3 tahun.
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
Kasus :
Nn.N (26 Tahun) masuk RS dengan keluhan sakit kepala selama 2 minggu
terakhir sebelum masuk RS, demam naik turun, mual muntah sejak 2 bulan yang
lalu, kejang dan beberapa kali tidak sadarkan diri. Pada saat pengkajian keluarga
mengatakan pasien sulit menelan.
3.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian :18 September 2013
Diagnosa Medis : meningitis
Data Pasien
Nama : Nn.N
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : kawin
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Denyut nadi : 80xmenit
Respiratory rate :-
Suhu : 390 C
Berat badan : 48 kg
Tanggal MRS :16 September 2013
Data suami
Nama suami : Tn.Y
Pekerjaan suami : PNS
Alamat orang tua : Jl. Kampung tarusan, air pacah
10
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nn.N masuk rumah sakit M.djamil tanggal 7 September 2013 dengan
keluhan sakit kepala selama 2 minggu terakhir sebelum masuk RS, demam naik
turun, mual muntah sejak 2 bulan yang lalu, kejang dan beberapa kali tidak
sadarkan diri.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit yang diderita sebelumnya : meningitis dan riwayat TBC
Pernah dirawat di RS : ada
Tindakan yang pernah dilakukan : VP shunting
Alergi : tidak
Kecelakaan : tidak
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga sebelumnya tidak ada mengidap penyakit meningitis
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum lemah
2. BB menurun
3. Wajah ruam punya meningokal
4. Fotofobia
5. Sinusitis
6. Kernig positif
7. Brundzinski positif
11
8. Ht 31%
9. Trombosit 168.00/mm3
12
5. Tidur dan Istirahat
Klien mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir beliau mengalami
kesulitan dalam pola tidur karena klien tidak dapat tidur telentang. Frekuensi tidur
klien sekitar 5 jam/hari. Biasanya untuk tidur, klien menggunakan bantal.
6. Kognitif-Persepsi
7. PersepsidanKonsepDiri
Klien mengaku sering resah dengan penyakit yang dideritanya. Klien juga
menambahkan bahwa saat ini klien merasakan cemas dan ingin cepat sehat dan
pulang ke rumah sehingga bisa beraktivitas lagi.
8. Peran-Hubungan
Klien merupakan orang tua satu-satunya dari tiga anak perempuan beliau.
Suami klien telah meninggal 5 tahun yang lalu. Klien sering memantau anak-
anaknya dan selalu memberi nasehat kepada anak-anaknya.
9. Seksualitas
Tidak terkaji.
10. Koping - Toleransi Stress.
Klien mengaku cemas dan stress terhadap kondisi fisiknya sekarang ini.
11. Nilai-Keyakinan
Klien merupakan seorang muslim. Klien selalu beribadah dan sangat
mementingkan shalat 5 waktu.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Secara ringkas pengertian dari meningitis adalah radang pada meningen atau
membran (selaput) yang mengililingi otak dan medulla spinalis. Tipe-tipe
meningitis, ada 2 tipe yaitu : Meningitis virus dan meningitis bakterial. Meninges
terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu durameter, arachnoid dan piameter. Fungsi
utama meninges dan kelenjar serebrospinal adalah untuk melindungi sistem saraf
pusat. Saat ini ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan meningitis di
antaranya, yaitu : Bakteri Meningokokus atau Meningococcal bakteri;
Streptococcus pneumoniae bakteri atau pneumokokus; Staphylococcus; dan
Pseudomonas spp.
Berbagai komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh meningitis, yaitu :
1. Peningkatan TIK, karena ada edema serebral air yang bisa menyebabkan
peningkatan didalam susunan saraf pusat.
2. Gagal pernapasan, karena herniasis batang otak sehingga fungsi serebral
menjadi buruk.
3. Koma, karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah dan kurangnya
oksigen pada otak.
4. Gangguan pembekuan darah.
5. Syok septik.
6. Demam yang memanjang.
14
4.2 SARAN
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Agar perawat sebagai tenaga kesehatan dapat memahami bagaimana
pengertian pengertian meningitis, etiologi, patofisiologi dan komplikasi
dari meningitis itu sendiri.
2. Kepada teman-teman mahasiswa keperwatan agar dapat menggali
pengetahuan yang lebih jauh mengenai efek dari meningitis.
3. Kepada semua pembaca agar dapat menerapkan hidup bersih dan sehat
agar terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan seperti
meningitis.
15