3. Penatalaksanaan antibiotik :
a. Diberikan 10-14 hari atau setidaknya 7 hari
bebas panas
b. Antibiotik yang umum diberikan : ampisilin,
gentamisin, kloromfenikol, sefalosporin.
c. Jika pasien terindikasi miningitis tuberkolosis
diberikanobat-obatan TBC.
Asuhan Keperawatan Meningitis Sdki Slki Siki
Pengkajian Keperawatan
Keluhan lesu
Perubahan memori
Rentang perhatian yang pendek
Perubahan kepribadian dan perilaku
Sakit kepala parah
Nyeri otot secara umum
Mual dan muntah
Demam dan kedinginan
Takikardia
Penurunan tingkat kesadaran
Ketakutan dipotret
Tanda-tanda iritasi meningeal seperti kaku kuduk dan tanda
Kernig positif dan tanda Brudzinski
Ruam makula merah dengan meningitis meningokokus
Sakit perut dan dada dengan meningitis virus
Diagnosa, Luaran dan Intervensi Keperawatan
No. SDKI SLKI SIKI
1. Hipertemia b/d proses Termoregulasi Manajemen Hipertermia
penyakit infeksi Luaran tambahan : Observasi
(D.0130) a. Perfusi perifer Identifkasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi terpapar
Definisi : b. Status cairan lingkungan panas penggunaan incubator)
Suhu tubuh meningkat c. Status kenyamanan Monitor suhu tubuh
di atas rentang normal d. Status neurologis Monitor kadar elektrolit
tubuh e. Status nutrisi Monitor haluaran urine
Penyebab f. Termoregulasi neonates Terapeutik
a. Dehidrasi Setelah dilakukan tindakan a. Sediakan lingkungan yang dingin
b. Terpapar keperawatan diharapkan b. Longgarkan atau lepaskan pakaian
lingkungan panas termoregulasi membaik dengan c. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
c. Proses penyakit kriteria hasil : d. Berikan cairan oral
(mis. infeksi, a. Menggigil menurun e. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
kanker) b. Kulit merah menurun hiperhidrosis (keringat berlebih)
d. Ketidaksesuaian c. Kejang menurun f. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia
pakaian dengan d. Pucat menurun atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
suhu lingkungan e. Suhu tubuh membaik abdomen,aksila)
e. Peningkatan laju f. Suhu kulit membaik g. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
metabolism g. Tekanan darah membaik h. Batasi oksigen, jika perlu
f. Respon trauma Edukasi
g. Aktivitas berlebihan a. Anjurkan tirah baring
h. Penggunaan Kolaborasi
inkubator a. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Diagnosa, Luaran dan Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
2. Resiko Perfusi Serebral L.02014 I. 06198
Tidak efektif (D.0017) Perfusi Serebral Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Definisi: Luaran tambahan : Observasi
Berisiko mengalami penurunan a. Komunikasi verbal a. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi,
sirkulasi darah ke otak b. Kontrol risiko gangguan metabolisme, edema serebral)
Faktor risiko c. Memori b. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis.
a. Keabnormalan masa protrombin d. Mobilitas fisik status Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar,
dan/atau masa tromboplastin
parsial
e. Neurologis bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran
b. Penurunan kinerja ventikel kiri menurun)
c. Aterosklrosis aorta Setelah dilakukan tindakan c. Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
d. Diseksi arteri keperawatan diharapkan d. Monitor CVP (Central Venous Pressure), jika
e. Fibrilasi atrium perfusi serebral meningkat perlu
f. Tumor otak dengan kriteria hasil : e. Monitor PAWP, jika perlu
g. Stenosis karotis a. Tingkat kesadaran f. Monitor PAP, jika perlu
h. Miksoma atrium
i. Aneurisma serebri
meningkat g. Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia
j. Koagulopati (mis. anemia sel b. Tekanan intrakranial h. Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
sabit) menurun i. Monitor gelombang ICP
k. Dilatasi kardiomiopati c. Sakit kepala menurun j. Monitor status pernapasan
l. Koagulasi (mis. anemia sel sabit) d. Demam menurun k. Monitor intake dan output cairan
m. Embolisme e. Nilai rata-rata tekanan l. Monitor cairan serebro-spinalis (mis. Warna,
n. Cedera kepala darah membaik konsistensi)
o. Hiperkolesteronemia
p. Hipertensi
f. Kesadaran membaik
Diagnosa, Luaran dan Intervensi Keperawatan
No. SDKI SLKI SIKI
2. Faktor risiko Terapeutik
q. Endokarditis infektif a. Minimalkan stimulus dengan menyediakan
r. Katup prostetik mekanis lingkungan yang tenang
s. Stenosis mitral
t. Neoplasma otak
b. Berikan posisi semi fowler
u. Infark miokard akut c. Hindari maneuver Valsava
v. Sindrom sick sinus d. Cegah terjadinya kejang
w. Penyalahgunaan zat e. Hindari penggunaan PEEP
x. Terapi tombolitik f. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
y. Efek samping tindakan (mis. g. Atur ventilator agar PaCO2 optimal
tindakan operasi bypass) h. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan,
jika perlu
b. Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
c. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
No SDKI SLKI SIKI
2 Kondisi Klinis Terkait I.06198
a. Stroke Pemantauan Tekanan Intrakranial
b. Cedera kepala Observasi
c. Aterosklerotik aortic a. Observasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi menempati ruang,
d. Infark miokard akut gangguan metabolism, edema sereblal, peningkatan tekanan vena,
e. Diseksi arteri obstruksi aliran cairan serebrospinal, hipertensi intracranial idiopatik)
f. EmbolismeEndokarditis infektif b. Monitor peningkatan TD
g. Fibrilasi atrium c. Monitor pelebaran tekanan nadi (selish TDS dan TDD)
h. Hiperkolesterolemia d. Monitor penurunan frekuensi jantung
i. Hipertensi e. Monitor ireguleritas irama jantung
j. Dilatasi kardiomiopati f. Monitor penurunan tingkat kesadaran
k. Koagulasi intravaskular g. Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
diseminata h. Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalm rentang yang diindikasikan
l. Miksoma atrium i. Monitor tekanan perfusi serebral
m. Neoplasma otak j. Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan
n. Segmen ventrikel kiri akinetik serebrospinal
o. Sindrom sick sinus k. Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
p. Stenosis carotid Terapeutik
q. Stenosis mitral a. Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
r. Hidrosefalus b. Kalibrasi transduser
s. Infeksi otak (mis. meningitis, c. Pertahankan sterilitas system pemantauan
ensefalitis, abses serebri) d. Pertahankan posisi kepala dan leher netral
e. Bilas sitem pemantauan, jika perlu
f. Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
g. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
a.Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b.Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
No SDKI SLKI SIKI
3. Nyeri Akut b/d agen pencedera Fisiologis L.14125 I.08238
/Inflamasi (D.0077) Tingkat nyeri
Definisi :
Manajemen Nyeri
Luaran tambahan : Observasi
Pengalaman sensorik atau emosional yang
a. Fungsi gastrointestinal
berkaitan dengan kerusakan jaringan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
aktual atau fungsional, dengan onset b. Kontrol nyeri
c. Mobilitas fisik frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
mendadak atau lamat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung d. Penyembuhan luka b. Identifikasi skala nyeri
kurang 3 bulan. e. Perfusi miokard c. Identifikasi respons nyeri non verbal
Penyebab f. Perfusi perifer d. Identifikasi factor yang memperberat
a. Agen pencedera fisiologis (mis. g. Pola tidur
infarmasi, lakemia, neoplasma)
dan memperingan nyeri
b. Agen pencedera kimiawi (mis.
h. Status kenyamanan e. Identifikasi pengetahuan dan
terbakar, bahan kimia iritan) i. Tingkat cedera keyakinan tentang nyeri
c. Agen pencedera fisik (mis.abses, f. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
amputasi, terbakar, terpotong, Setelah dilakukan tindakan
mengangkat berat, prosedur operasi, keperawatan diharapkan tingkat respon nyeri
trauma, latihan fisik berlebihan) nyeri menurun dengan kriteria g. Identifikasi pengaruh nyeri pada
Gejala dan Tanda Mayor hasil: kualitas hidup
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
a. Keluhan nyeri menurun h. Monitor keberhasilan terapi
a. Tampak meringis b. Neringis menurun komplementer yang sudah diberikan
b. Bersikap protektif (mis. waspada, c. Sikap protektif menurun i. Monitor efek samping penggunaan
posisi menghindari nyeri) d. Gelisah menurun analgetik
c. Gelisah e. TTV dalam batas normal
d. Frekuensi nadi meningkat f. Skala nyeri menurun atau
e. Sulit tidur berkurang
No. SDKI SLKI SIKI
3. Nyeri Akut b/d agen pencedera Terapeutik
Fisiologis /Inflamasi (D.0077)
Gejala dan Minor
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Subjektif nyeri
(tidak tersedia) b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Objektif c. Fasilitasi istirahat dan tidur
a. Tekanan darah meningkat
b. pola napas berubah d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
c. nafsu makan berubah pemilihan strategi meredakan nyeri
d. proses berpikir terganggu Edukasi
e. Menarik diri
f. Berfokus pada diri sendiri
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
g. Diaforesis b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kondisi Klinis Terkait c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
a. Kondisi pembedahan d. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
b. Cedera traumatis
c. Infeksi e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
d. Sindrom koroner akut nyeri
e. Glaukoma Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
4.Diagnosa keperawatan lain yang sering muncul pada
Askep Meningitis
• Penurunan kapasitas adaptif Intrakranial (D.0066)
• Gangguan Mobilitas fisik (D.0054)
• Ansietas (D.0080)
• Gangguan Persepsi sensori (D.0085)
TERIMA KASIH & GOD BLESS…………..