Definisi Meningitis
yaitu membran atau selaput yang melapisi otak dan medulla spinalis, dapat
(Wordpress, 2009).
B. Etiologi
seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang
virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
meningitis:
1
1) Bakteri : Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae
imunoglobulin.
C. Patologi Meningitis
beda.
2
Leptominingitis akut (purulen) merupakan penyebab penting
leptomeningitis akut dan meningitis akut pada anak yang lebih tua,
gram-negatif.
3
Listeria monocytegenes merupakan penyebab penting
manusia (HIV).
4
merupakan penyebab penting leptomeningitis pada pasien dengan
D. Patofisiologi Meningitis
diorgan atau jaringan tubuh yang lain. Virus atau bakteri penyebar secara
bakteri atau virus dapat pula secara perkonti nuitatum dari peradangan
organ atau jaringan yang ada didekat selaput otak, misalnya abses otak,
E. Histopatology Meningitis
oleh virus atau bakteri dan jarang oleh patogen lain, misalnya riketsia,
5
Meningitis sifilis, yang khas untuk sifilis stadium 3, ditandai oleh sebuah
tersier.
Nissl), yang pada sediaan rutin yang diwarnai hematoksilin eosin tampak
basofilik. Dendrit dan akson yang keluar dari perikarion tidak terlihat pada
memiliki inti vesikular besar dan sitoplasma dengan jumlah sedang. Sel
(gambaran seperti “telur ceplok”). Sel mikroglia memiliki inti kecil yang
6
F. Epidemiologi
usia dibawah 5 tahun, kebanyakan kasus terjadi pada usia antara 6 bulan
Lebih dari setengah kasus meningococcus terjadi pada umur antara 1 dan
10 tahun. Penyakit ini relatif jarang didapatkan pada bayi usia ≤3 bulan.
Kurang dari 10% terjadi pada pasien usia lebih dari 45 tahun. Di AS dan
Finland, hamper 55% kasus pada usia dibawah 3 tahun selama keadaan
Sao Paulo dari 1971 sampai 1974 dimulai pada bulan Mei dan Juni, yang
volta, Dahomey, Ghana dan Mali di barat, hingga Niger, Nigeria, Chad,
7
saat angin gurun Harmattan berkepanjangan dan tingginya suhu udara
saluran nafas pathogen lain, hygiene yang rendah dan lingkungan yang
Telah terbukti bahwa tidak didapatkan adanya host antara, reservoar atau
nasofaring dari manusia sehat, keadaan ini disebut carrier. Hal tersebut
komponen (C5, C6, C7, C8 dan mungkin C9) merupakan resiko tinggi
8
G. Faktor Resiko Meningitis
Faktor Usia
Ibu hamil
Faktor Imunitas
9
o Bayi yang lahir terang bulan ( prematur) dan berat kelahiran
rendah
HIV
meningitis
H. Manifestasi Klinis
terjadi opistotonus yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan
10
Nyeri/kenyamanan : sakit kepala hebat, kaku kuduk, nyeri gerakan
mengaduh/mengeluh.
gelisah.
sensasi.
11
meningitis coxsackie virus yaitu tampak lesi vasikuler pada palatum, uvula
,tonsil,dan lidah dan pada tahap lanjut timbul keluha rasa sakit
gejala panas tinggi, nyeri kepla hebat, malaise, nyeri otot dan nyeri
stadium prodormal selama 2-3 minggu dengan gejala ringan dan nampak
dewasa terdapat panas yang ilang timbul, nyeri kepala, konstipasi, kurang
dengan gejala penyakit yang lebih berat dimana pederita mengalami nyeri
12
kepala yang hebat dan kadang disertai kejag terutama pada bayi dan anak-
anak. Tanda tanda rangsangan meningeal mulai nyata, seluruh tubuh dapat
sebagaimana mestinya.
antara lain:
1) Abscess serebral
homonymouse hemianopia.
13
permulaannya nampa sebagai suatu area hipodens diwhite matter dengan
batas yang tidak jelas dan efek masa regional ataupun yang menyebar luas
progresif. Pada stadium ini, CECT menunjukan area bercorak yang tidak
dan efek masa. Sering terlihat sulkus yang hilang. Pada T2-W1 nampak
2) Empiema subdural
paranasalis dan dapat sangat mirip dengan absess serebri. Gejala klinis
14
Merupakan suatu thrombophlebitis dari lateral sinus dan merupakan
nyeri kepala, anemia, serta adanya tanda greisingger’s (adanya edema pada
K. Diagnosis Meningitis
dan progresif, penurunan kesadaran, dan pada bayi tampak fontanel yang
15
pembiakan atau kultur menurut pengecatan Ziehl- Nielsen atau Tan Thiam
Hasilnya sering kali negatif karena anergi, terutama pada stadium terminal.
yang ada, atau didasarkan atas tujuan tertentu yang jelas arahnya
(Harsono, 2005).
L. Tatalaksana Meningitis
a. Farmakologis
gr selama 1 ½ tahun.
tahun.
Sefalosporin generasi ke 3
sehari.
16
(3) Meningitis bacterial, umur > 2 bulan :
Sefalosforin generasi ke 3.
2) Pengobatan simtomatis :
3) Pengobatan suportif :
b. Perawatan
17
antibiotika.
lakukan lavement.
4) Pemantauan ketat.
(2) Respirasi
(3) Nadi
1) Panas
2) Kejang
4) Penurunan kesadaran
M. Prognosis
18
Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme
yang semakin jelek, yaitu dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.34
kematian.
umumnya tinggi. Prognosa jelek pada bayi dan orang tua. Angka kematian
meningitis TBC dipengaruhi oleh umur dan pada stadium berapa penderita
bisa terjadi.
19
N. Pencegahan Meningitis
a. Pencegahan Primer
dosis. Jenis imunisasi ini tidak dianjurkan diberikan pada bayi di bawah
20
Vaksin yang dianjurkan adalah jenis vaksin tetravalen A, C,
kesehatan, seperti tidak over crowded (luas lantai > 4,5 m2 /orang),
b. Pencegahan Sekunder
sejak awal, saat masih tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan
21
Selain itu juga dapat dilakukan surveilans ketat terhadap
1) Meningitis Purulenta
seftriakson.
seftriakson.
seftriakson.
otak.
c. Pencegahan Tertier
22
kelemahan dan kecacatan akibat meningitis, dan membantu penderita
23
Daftar Pustaka
lofiversion / index-php/t47283.html
org /cgi/reprint/355/13/e12.pdf
edu.my/medic/meningitis/htm
URL:http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi23.pdf
24