Disusun Oleh :
Christina Sitompul
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-
teman yang telah memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik serta saran demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,
serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat
kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan,
pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja
ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang
disebut dengan keperawatan komunitas. Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah
pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal
bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari
keperawatan, khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Keperawatan komunitas ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui
intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan
Makhfudli, 2009). Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan
dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik
membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar keperawatan komunitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar keperawatan komunitas
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengantar kesehatan komunitas
b. Untuk mengetahui konsep dasar keperawatan komunitas
c. Untuk mengetahui program kesehatan/kebijakan dalam menanggulangi
masalah kesehatan Utama di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Kesehatan Komunitas
1. Pengertian Sehat
UU No.23,1992 tentang Kesehatan: “Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
2. Indicator sehat
a. Individu
b. Kelompok
c. Sarana pelayanan kesehatan
d. Cakupan pelayanan kesehatan
e. Keberhasilan dan target pencapaian kesehatan
3. Karateristik kesehatan
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh
b. Sehat mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup
4. Perilaku sehat
a. Faktor pencetus
Faktor-faktor yang mendorong untuk berperilaku sebagai alasan atau
motivasi berperilaku. Kecenderungan dalam pengalaman belajar
(mis.pengetahuan, sikap, keyakinan, norma, sosial demografi).
b. Faktor Pemungkin
Faktor-faktor pendorong yang membuat motivasi atau alasan berperilaku
menjadi kenyataan. Keahlian melakukan perilaku sehat (mis.sumber
daya masyarakat, keahlian petugas, aksesibilitas pelayanan).
c. Faktor Penguat
Faktor-faktor yang muncul dari perilaku yang menyediakan ganjaran,
insentif, sanksi & hukuman sehingga perilaku tetap ada. Sumber-sumber
penguat (positif atau negatif) tergantung pada jenis program (mis.tatanan
rumah sakit,dokter, perawat, keluarga).
5. Pusat Kesehatan Komunitas
a. Sekolah atau kampus
Pelayanan yang diselenggrakan meliputi pendidikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks,. Selain itu
perawat yang bekerja disekolah dapat memberikan perawatan untuk
peserta didik pada penyakit akkut yang bukan kasusu kegawadaduratan
seperti influenza.
b. Lingkungan kesehatan kerja
Asuhan keperawatan ditempat ini bertujuan untuk
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengnan mengurangi
jumlah kecelakaan yang ada.
2) Menurunkan resiko penyakit akibat kerja
3) Mengurangi transmisi penyakit antar sesame anggota kerja.
4) Memberikan program peningkatan kesehatan.
5) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedariratan dan
memberikan pertolongan pertama.
c. Lembaga kesehatan perawatan di rumah
Perawat dibidang komunitas juga dapat memberikan perawatan
kesehatan dirumah, misalnya, perawatan dirumah, home care.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain
Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan
perawat lain. Selain itu dimanapun perawat bekerja dituntut untuk
memberikan pelayanan yang terbaik.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta : CV. Sagung Seto