Tentang
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Keperawatan 4c
Tp. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas tentang prinsip keperawatan
komunitas.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...............................................................................................................................
B. Rumusan
masalah...........................................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................................
.
BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian Keperawatan
Komunitas................................................................................................
4.Sasaran keperawatan
Komunitas.....................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................................
.
B. Saran..............................................................................................................................................
.
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, dimana kita
mulai keterampilan hubungan antar manusia serta keterampilan organisasi diterapkan dalam
hubungan yang serasi dengan keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan tenaga sosial,
demi memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat di
tunjukan kepada individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan
berkelanjutan. Sebagai suatu penegasan yang konprehensif. Selain itu, masyarakat atau
komunitas juga di pandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai
kesehatan komunitas, sebagai suatu upaya peningkatan kesehatan dan menggunakan kerja sama
sebagai suatu mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau
komunitas di libatkan secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya,
perawatan kesehatan masyarakat (Nusring Proces Comunity) diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan yang
menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan di berikan.
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai proses dimana individu, keluarga dan
komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku
kegiatan upaya peningkatan kesehatanya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian
bantuan di berikan oleh perawat komunitas karena ketidakmampuan, ketidaktahuan,
ketidakmampuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan
potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat sehingga pengembangan wilayah
setempat (Locality Development) merupakan bentuk pengorganisasian yang paling tepat
digunakan. Di dalam praktik keperawatan komunitas, pendekatan ilmiah yang di gunakan adalah
proses keperawatan komunitas yang terdiri atas 4 tahap yaitu: pengkajian (Assement),
Perencanaan (Planing), Pelaksanaan (Implementation), evaluasi (evalutation). Intervensi
keperawatan yang dilakukan haruslah yang dapat di lakukan oleh perawat baik secara mandiri
maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lain melalui lintas program dan lintas sektoral.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok sosial
yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada
rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga.
2. Keperawatan
3. Keperawatan Komunitas
b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag ditujukan pada
pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan
maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat (Ruth B.
Freeman,1981)
c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi teori
keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan
kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster,
2010).
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan masyarakat
dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya di bidang
kesehatan.
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak,
2009)
Menurut Quad Council of Public Health Nursing Organization, 2007, dalam Stanhope &
Lancaster (2016), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam keperawatan komunitas.
Prinsip ini disebut juga sebagai Eight Principles of Public Health Nursing, antara lain:
e. Strategi khusus yang berfokus pada kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sehat
dalam komunitas
h. Kolaborasi dengan profesi, organisasi, atau kesatuan lain, demi keefektifan program
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan komunitas.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi,
social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
1) Ibu hamil
3) Balita
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
4) Penitipan balita.
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau batas
geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier. (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Strategi khusus yang berfokus pada kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sehat
dalam komunitas
B. Saran
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui pengertian dari
keperawatan komunitas dan prinsip-prinsip keperawatan komunitas agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman dari materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA