Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

“Konsep keperawatan komunitas (B)”

DOSEN PEMBIMBING :

Tasman. S.Kp, M.Kep, Sp.Kom

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Ade Surya Ningsih (193110121)


2. Gustia Anggun Rizovi (193110134)
3. Ii Aprilla Indah Sari (193110136)
4. Synta Deputri Rizal (193110156)
5. Tinezia Tri Agyani (193110158)
6. Vonny Levita Adri (193110159)

KELAS : 3A

POLTEKKES KEMENKES PADANG

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah Keperawatan Komunitas dengan judul “
Konsep Keperawatan Komunitas ”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Padang, 03 Agustus 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS (B)..................................................3
1.Perbedaan Keperawatan Komunitas dan Klinik. (RS).............................................3
2. Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas....................................................6
3. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas.................................................................12
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana
perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien
secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia

Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki


peran dan fungsi. Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan adalah
sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator
pelayananan kesehatan, pembaharu(innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator
(tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat
juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi
dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan
peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status
kesehatan masyarakat Indonesia

B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan keperawatan komunitas dan klinik (RS)
2. Bagaimana trend dan issue dalam keperawtan komunitas
3. Peran dan fungsi perawat komunitas

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan keperawatan
komunitas dan klinik (RS)
2. Untuk memahami trend an issue di dala, keperawatan komunitas
3. Agar bias memahami peran dan fungsi perawat komunita

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS (B)

1. Perbedaan Keperawatan Komunitas dan Klinik. (RS)


Keperawatan kesehatan masyarakat atau Public Health Nursing
adalah suatu bagian dalam keperawatan yang menambahkan pengetahuan
dan keterampilan dalam kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk
memenuhi tuntutan dan mengatasi masalah yang ada di masyarakat maupun
terhadap kelompok yang berkebutuhan khusus dan berfokus untuk
memberikan asuhan kesperawatan kepada masyarakat dan kelompok rentan
(Allender c al., 2013: Anderson & McFarlane, 2012).
Keperawatan kesehatan masyarakat / Public Health Nursing
didasarkan pada ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu keperawatan sebagai
keunikan dan filosofi yang mendasari praktek perawat kesehatan
masyarakat/komunitas
Pengakuan akan spesialisasi perawat kesehatan masyarakat/komunitas
didasarkan pada berbagai buku yang telah dilakukan oleh perawat kesehatan
masyarakat/ komunitas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
(Allender et al., 2013). Pengetahuan tentang unsur kesehatan masyarakat
dibawah ini adalah merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui
(ANA, 2007):
1). Memprioritaskan upaya preventive, perlindungan, dan
peningkatan derajat kesehatan daripada upaya kuratif.
2). Menggunakan berbagai konsep dan metode untuk melakukan
pengukuran dan analisis masalah kesehatan, termasuk
diantaranya adalaj konsep epidemiologi dan biostatistik.
3). Melakukan analisis Pengaruh factor lingkungan terhadap status
kesehatan dari kelompok khusus.
4). Menggunakan berbagai prinsip yang mendasari pengelolaan dan
organisasi untuk kesehatan masyarakat, karena tujuan kesehatan

3
masyarakat adalah pemberdayaan potensi dari masyarakat itu
sendiri.
5). Analisa dan melakukan upaya pengembangan kebijakan public
terkait kesehatn masyarakat, serta memahami situasi politik
yang ada.

Kerancuan arti dari keperawatan kesehatan masyarakat muncul jika


pendefinisiannya didasarkan pada tempat melakukan praktek. Karena tren
pelayanan kesehatan saat ini tengah bergeser dari pclayanan yang berbasis
rumah sakit menuju pelayanan berbasis masyarakat. Contohnya, akhir -
akhir ini tengah marak pcrawat yang mcmbuka praktek perawatan secara
mandiri dirumah maupun di klinik. Namun demikian, yang perlu dipahami
adalah perbedaan focus pelayanan dari praktek perawat kesehatan
masyarakat/komunitas itu sendiri. Dimana adalah fokus pelayanan praktek
keperawatan kesehatan masyarakat berfokus kepada populasi atau
kelompok/ komunitas (Allender ct al., 2013). Untuk mempertegas definisi
dan keperawatan kesehatan masyarakat dapat diterapkan delapan
karakteristik dalam praktek sebagai berikut (ANA. 2007 ):

1). Klien atau "unit perawatan"adalah populasi.


2). Kewajiban utama adalah untuk mencapai kebaikan bagi masyarakat
secara keseluruhan.
3). Dalam melakukan proses keperawatan klien dipandang sebagai
mitra yang setara.
4). Pencegahan primer adalah prioritas utama.
5). Keperawatan kesehatan masyarakat berfokus pada pemilihan
strategi yang efektif dan efisien untuk menciptakan kondisi
lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sehat.
6). Perawat kesehatan masyarakat/komunitas berkewajiban untuk
secara aktif mengidentifikasi dan menjangkau seluruh lapisan
masyarakat agar sedapat mungkin mendapatkan akses pelayanan
kesehatan tertentu.
7). Penggunaan sumber daya seoptimal: mungkin merupakan elemen
kunci dari praktik ini.

4
8). Kolaborasi dengan berbagai profesi, organisasi, dan kelompok
pemangku kepentingan lainnya adalah cara paling efektif untuk
mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat. ( sumber :
Indra, I Made. 2021. Pengantar Kesehatan Komunitas. Bali: Tahta
Media Grup )

Perbedaan pelayanan keperawatan di klinik atau rumah sakit dengan


komunitas :

No Aspek Perbedaan
Rumah Sakit / Klinik Komunitas
1. Tempat kegiatan Bangsal perawatan Puskesmas
klinik
Rumah

Sekolah

Perusahaan –
perusahaan

Panti-panti
2. Tipe-tipe klien yang Orang sakit Orang sehat
di layani
Orang meninggal Orang sakit

Orag meninggal

3. Ruang lingkup Kuratif Promotif


pelayanan
Rehabilitatif Preventif

Kuratif

Rehabilitatif

Resosiasi

4. Fokus / perhatian Rasa aman selama Peningkatan


utama sakit kesehatan

5
Pencegahan penyakit
5. Sasaran pelayanan Individu Individu

Keluarga

Kelompok khusus

masyarakat

2. Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang
secara terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah,
sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena
gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena
focus asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan
keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang
menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan,
S1 keperawatan atau kesehatan masyrakat sampai ke tingkat yang lebih
tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan
sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai
profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan,
teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
keperawatan professional menggambarkan trend an praktik keperawatan.

Tren yang sedang dibicarakan adalah:


a. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun
secara individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald,

6
Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan
di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok.
Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah
keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk
memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang
diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas
perawat adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki
(Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih
besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat
perawtan professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti
pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi,
memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan
kesehatan.
b. Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan

Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating


cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan
kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat
dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di
masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan.
Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan
perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat :

7
1). Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat
(population) dan perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya
perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan
penduduk kota besar.
2). Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu
perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit
jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan
kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah
penyalahgunaan narkotika.
3). Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social.
Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang
cepat dengan di sertai perubahan-perubahan sikap, niali, gaya hidup,
kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh
individu, dan masyarakat.
4). Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan
akan meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan
meningkatkan pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5). Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau
wewenang pada perawat.
6). Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah
sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-
lain.

c. Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan


bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi
pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP)
pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat,
akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman

8
juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat”
menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”.

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan


yang bermutu yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) untuk
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal
maupun internal.

1). Manfaat Puskesmas Idaman


A. Bagi Masyarakat
a. Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau
b. Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan
c. Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan
standard
B. Bagi Pemerintah Daerah
a. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada
masyarakat
b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta
meningkatkan daya saing
c. Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien
C. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat
b. Motivasi Tenaga kesehatan meningkat
c. Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat
d. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan:
profesioanal sesuaidengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta
sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter
dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
f. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh
simpati dibantu sepenuhnya keperluaanya datang ke Puskesmas.
h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan
keinginan pelanggan

9
i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan
semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima
di Puskesmas
j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC,
sehingga member kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang
melayaninya
k. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana
hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
l. Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta
dibersihkan setiap hari
m. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan
segar.
n. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti
dengan pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
o. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta
ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan
p. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No:
128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2). Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas Idaman
A. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib
dillaksanakan oleh Puskesmas Idaman, upaya kesehatan wajib
tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkugan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

10
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan , Upaya kesehatan
Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan
permasalahan kesehatan di masyarakat serta disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas.
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional
B. Azas Penyelenggaraan
1. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman
bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
2. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman
wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.
3. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu baik keterpaduan
lintas program aupun lintas sektor.
4. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan di Puskesmas yang mempunyai kemampuan terbatas,
perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.

3). Upaya Peningkatan Mutu


A. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas
Idaman, terletak pada dua aspek:

11
a. Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan,
serta
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
B. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada
pelanggan, artinya perbaikan manajemen ditujukan untuk memberikan
kepuasan pada pelanggan
C. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat
mengatasi hal-hal yang tidak disukai pelanggan
D. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat pada
peningkatan kunjungan
E. Peningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya pendapatan bagi
Puskesmas Idaman Pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disamping memberi insentif pada
tenaga kesehatan.

3. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas


Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran dan
fungsi dalam meningkatkan kesehatan komunitas. Perawat dituntut
mempunyai sekumpulan kemampuan/kompetensi yang telah ditetapkan oleh
kebijakan organisasi dengan merujuk pada persepsi dan harapan komunitas
terhadap pelayanan keperawatan komunitas yang diberikan.

Peran dan fungsi perawat komunitas dalam praktik keperawatan sebagai


berikut :

1. Manager kasus
Jika, berperan sebagai manager, perawat harus mampu
mengelola pelayanan yang berkoordinasi dengan komunitas atau
keluarga, penyedia pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial yang
ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan asuhan
keperawatan komunitas. Seyogyanya kualifikasi pendidikan seorang
manager kasus minimal Sarjana Keperawatan.
2. Pelaksana Asuhan keperawatan

12
Salah satu peran penting perawat adalah memberikan pelayanan
langsung kepada komunitas sesuai dengan kebutuhan komunitas atau
keluarga. Anda dapat mencoba peran ini sesuai dengan tahapan mulai
dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan.
Sebagai pelaksana asuhan keperawatan, perawat dapat
berfungsi untuk:
1). melakukan pengkajian secara komprehensif;
2). menetapkan masalah keperawatan komunitas;
3). menyusun rencana keperawatan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan potensi komunitas;
4). melakukan tindakan keperawatan langsung mencakup
tindakan mandiri (seperti melakukan perawatan luka, melatih
napas dalam dan batuk efektif, melatih latihan rentang
gerak/rom, dan sebagainya), serta tindakan kolaboratif
(seperti pemberian obat TBC dan sebagainya);
5). mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan;
6). mendokumentasikan semua tindakan keperawatan.
3. Pendidik
Jika berperan sebagai pendidik, maka perawat harus mampu
menjadi penyedia informasi kesehatan dan mengajarkan komunitas
atau keluarga tentang upaya kesehatan yang dapat dilakukan
komunitas. Peran tersebut dapat Anda lihat saat perawat melakukan
pendidikan kesehatan.
Berikut fungsi yang dapat dijalankan oleh perawat komunitas
dalam menjalankan perannya sebagai pendidik.
1). Mengidentifikasi kebutuhan belajar, yaitu apa yang ingin
diketahui oleh komunitas, ini bisa diketahui saat perawat
melakukan pengkajian komunitas.
2). Memilih metode pembelajaran (ceramah, diskusi, atau
demonstrasi), dan materi yang sesuai dengan kebutuhan.
3). Menyusun rencana pendidikan kesehatan.
4). Melaksanakan pendidikan kesehatan.

13
5). Melatih komunitas/kelompok/keluarga tentang keterampilan
yang harus dimiliki sesuai kebutuhannya.
6). Mendorong keluarga untuk melatih keterampilan yang sudah
diajarkan perawat.
7). Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan.
4. Pembela (Advocate)
Peran sebagai pembela (advocate) dapat dilakukan perawat
dengan mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
kompeten. Sikap perawat yang selalu berupaya meningkatkan
kompetensinya agar asuhan keperawatan komunitas yang diberikan
terjaga kualitasnya, merupakan contoh pelaksanaan peran sebagai
pembela (advocate). Selain sikap di atas, tindakan lain yang dapat
dilakukan perawat sebagai pembela (advocate) adalah:
1). menyediakan informasi yang dibutuhkan komunitas atau
keluarga untuk membuat keputusan;
2). memfasilitasi komunitas atau keluarga dalam mengambil
keputusan;
3). membuka akses ke provider agar komunitas atau keluarga
mendapatkan pelayanan yang terbaik (membangun jejaring
kerja)
4). menghormati hak klien
5). meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
6). melaksanakan fungsi pendampingan komunitas atau keluarga
7). memberikan informasi terkait sumber-sumber pelayanan yang
dapat digunakan
8). memfasilitasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber-
sumber tersebut.
5. Konselor
Perawat konselor membutuhkan keterampilan khusus, yaitu
perawat tersebut adalah orang yang memahami (expert) di bidang
keahliannya, dapat dipercaya untuk membantu komunitas atau
keluarga dan mengembangkan koping yang konstruktif dalam

14
penyelesaian masalah. Perawat juga dapat memberikan berbagai solusi
dalam rangka menetapkan cara yang lebih baik untuk penyelesaian
masalah.
Memang tidak semua perawat dapat berperan sebagai konselor,
karena membutuhkan keterampilan khusus, namun demikian yakinlah
bila Anda berusaha meningkatkan kompetensi, maka Anda akan
mampu untuk menjadi seorang konselor.
6. Role Model
Dalam interaksi, ada proses transformasi perilaku perawat yang
dapat dipelajari oleh komunitas atau keluarga. Proses inilah yang
sebenarnya, bahwa perawat sedang menjalankan perannya sebagai
role model (contoh).
7. Penemu Kasus
Peran selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas
adalah melibatkan diri dalam penelusuran kasus di komunitas atau
keluarga, untuk selanjutnya dilakukan kajian apa saja yang dibutuhkan
komunitas. Tentu saja kasus tersebut mungkin membutuhkan
intervensi dari profesi lain atau pelayanan kesehatan yang lebih
kompleks, maka yang dilakukan perawat komunitas adalah segera
merujuk klien. Merujuk juga membutuhkan ketelitian perawat untuk
mengidentifikasi, kasus mana yang seharusnya di rujuk dan ke mana
harus merujuk.
8. Pembaharu
Peran ini membantu komunitas untuk melakukan perubahan ke
arah kehidupan yang lebih sehat. Hal yang dilakukan perawat sebagai
pembaharu adalah sebagai berikut.
1). Mengidentifikasi kekuatan dan penghambat perubahan. Hal ini
penting dilakukan karena suatu perubahan merupakan suatu
hal yang baru yang membutuhkan dukungan.
2). Membantu pencairan dan memotivasi untuk berubah.
3). Membantu komunitas menginternalisasi perubahan.
9. Peneliti

15
Berkembangnya ilmu keperawatan, salah satunya banyak
dipengaruhi oleh hasil-hasil penelitian. Melalui penelitian, perawat
komunitas dapat mengidentifikasi masalah praktik dan mencari
jawaban melalui pendekatan ilmiah. Meskipun perawat lulusan DIII
tidak mempunyai kompetensi melakukan penelitian mandiri, namun
perawat lulusan DIII dapat menjadi anggota penelitian dan
menggunakan hasil penelitian dalam praktik keperawatan komunitas.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan kesehatan masyarakat atau Public Health Nursing adalah suatu
bagian dalam keperawatan yang menambahkan pengetahuan dan keterampilan
dalam kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan
mengatasi masalah yang ada di masyarakat maupun terhadap kelompok yang
berkebutuhan khusus dan berfokus untuk memberikan asuhan kesperawatan
kepada masyarakat dan kelompok rentan (Allender c al., 2013: Anderson &
McFarlane, 2012).
Perbedaan pelayanan dan klinik dinilai dari beberapa aspek seperti tempat
pemberian pelayanan , tipe-tipe klien yang dijalani, ruang lingkup pelayanan ,
focus/ perhatian utama dan sasaran pelayanan.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus
asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan
keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau
kesehatan masyrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-
aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi
meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari
organisasi keperawatan professional menggambarkan trend an praktik
keperawatan.
Peran dan fungsi perawat komunitas dalam praktik keperawatan sebagai
berikut : Manager kasus , Pelaksana Asuhan keperawatan , Pendidik , Pembela
(Advocate), Konselor, Role Model , Penemu Kasus , Pembaharu , Peneliti

17
DAFTAR PUSTAKA

Harnilawati .2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan:


Pustaka AS Salam

Widogdo, Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Kementerian


Kesehatan RI : Pusat Pendidikan SDM Kesehatan.

Makhfudli, F. E. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik


dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.

Wahid Iqbal Mubarak, N. C. 2012. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan


Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Akbar M. Agung. 2019. Buku Ajar Konsep – Konsep Dasar dalam Keperawatan
Komunitas . Sleman : Deepublishing Publisher

Pakpahan, Martina. Dkk. 2020. Keperawatan Komunitas . Medan : Yayasan Kita


Menulis

Treesia Sujana, Agus Fitrianto, Dessy Febriyanti Hady. 2020. Gambaran


Keterampilan Keperawatan Komunitas Di Puskesmas Getasan. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah. 5(1). http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/download/3734/2703 . Diakses
tanggal 3 agustus 2020

Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta :


CV.ANDI OFFSET.

Nofalia, Ifa dan Nurhadi. 2018. Keperawatan Komunitas I. Jombang : Icme Press.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
I. Jakarta : CV. Sagung Seto.

18

Anda mungkin juga menyukai