Anda di halaman 1dari 40

KEPERAWATAN KARDIOVASKULER

“Obat Tradisonal pada Masalah Kardiovaskuler”

DOSEN PEMBIMBING :

Tasman, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom

OLEH KELOMPOK 8

1. Afri Mursal (193110122)


2. Bunga Latifa (193110130)
3. Gustia Anggun Rizovi (193110134)
4. Resha Febriana Maisyah (193110149)
5. Riva Jonita (193110151)

KELAS 2A

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2020/2021
OBAT TRADISIONAL PADA MASALAH KARDIOVASKULER

A. Defenisi Obat Herbal

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral
maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah,
mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau
khasiatnya bisa kita dapatkan.

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan
bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor246/Menkes/Per/V/1990, tentang Izin Usaha Industri Obat
Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,


turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,
atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatandan saat ini penggunaannya cukup gencar dilakukan karena
lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat
tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian
tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh
tubuh. Bagian dari obat tradisional yang banyak digunakan atau dimanfaatkan
di masyarakat adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Seperti
misalnya akar alang-alangdipergunakan untuk obat penurun panas. Rimpang
temulawak dan rimpang kunyitbanyak dipergunakan untuk obat hepatitis.
Batang kinadipergunakan untuk obat malaria. Kulit batang kayu manis banyak
dipergunakan untuk obat tekanan darah tinggi. Buah mengkudubanyak
dipergunakan untuk obat kanker. Buah belimbingbanyak dipergunakan untuk
obat tekanan darah tinggi. Daun bluntasuntuk obat menghilangkan bau badan.
Bunga belimbing Wuluhuntuk obat batuk.
B. Program Pemerintah Mengenai Tanaman Obat

Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang tergolong


berpenghasilan rendah sampai sedang. Bahkan dibeberapa negara berkembang
obat tradisional telah dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan terutama
dalam pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam Undang-undang Nomor 23
tahun 1992 tentang kesehatan disebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yangberupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan
sarian (galenik), dapat digunakan secara turun temurun untuk pengobatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/MENKES/SK/II/2004, mengenai Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat tradisional ditujukan
agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat
nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk
pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan
kesehatan formal.
Dengan kebijakan yang dibuat pemerintah tersebut diharapkan terjadi
pengembangandan peningkatan produksi pada industri obat tradisional sebagai
bagian integral dari pertumbuhan ekonomi nasionalyang ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
381/MENKES/SK/III/2007.
Selain itu pemerintah juga mengharapkan pengobatan komplementer
alternatif dilakukan sebagai upaya pelayanan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mulai dari peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif) yang mana telah ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007.
Dalam mendukung pemanfaatan tanaman obat untuk meningkatkan
kesehatan pada masyarakat Indonesia, pemerintah juga menetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2016 mengenai upaya pengembangan
kesehatan melalui asuhan mandiri pemanfaatan tanaman obat keluarga dan
ketrampilan budidaya serta pengolahannya. Asuhan mandiri kesehatan
tradisional adalah upaya untuk mencegah, memelihara, meningkatkan
kesehatan, danmengatasi gangguan kesehatan ringan yang dialami individu,
keluarga, maupun kelompok, serta masyarakat dengan memanfaatkan tanaman
obat keluarga dan keterampilan dalam mengelolannya. Pemanfaatan tanaman
obat dalam keluarga di masyarakat Indonesia diharapkan dapat membantu
pemerintah dalam meningkatkan kesehatan.
C. Pemanfaatan Tanaman Obat Oleh Masyarakat Indonesia
Pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat
sebagian besar hanya sebatas pengetahuan turun temurun sebagai bentuk
interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya khususnya tumbuhan
(etnobotani) (Atmojo, 2015). Saat ini tanaman obat atau tanaman herbal telah
banyak digunakan dalam bidang medis atau kesehatan. Masyarakat sekarang
ini lebih memilih untuk menggunakan produk yang berasal dari alam dengan
alasan keamanan. Tanaman obat atau yang dikenal dengan tanaman herbal
secara umum dapat diartikan semua jenis tanaman yang mengandung senyawa
kimia alami yang memiliki efek farmakologis dan bioaktivitas penting
terhadap penyakit infeksi sampai penyakit degeneratif(Suryanto & Setiawan,
2013).
Bangsa Indonesia mengenal jamu dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
(Suryanto & Setiawan, 2013). Setiap daerah memiliki sistem pemanfaatan
tumbuhan yang khas dan berbeda dengan daerah lainnya. Sistem pemanfaatan
ini berkaitan dengan keanekaragaman tumbuhan di masing-masing daerah.
Pemanfaatan tanaman obat di kota Bogor sudah dimasukan dalam program
pembinaan kesejahteraan keluarga, sedangkan di kota Karang Anyar, Gianyar,
dan Sumenep dimasukan dalam program ekonomi dan program tanaman obat
yang berasal dari tanaman hias(Sariet al., 2015). Pendekatan penduduk lokal
terhadap manajemen pemanfaatan ekosistem alam merupakan model jangka
panjang dalam menopang kebutuhan hidup manusia. Selain itu, manajemen
sumber daya alam tradisional mampu mempertegas hubungan antara sistem
konservasi dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati (Kandowangko et al.,
2011).
Masyarakat mengenal jamu sebagai bentuk pemanfaatan tanaman obat.
Jamu meliputi segala bahan alam yang diolah atau diracik, menurut cara
tradisional manfaat dari jamu sendiri adalah untuk memperkuat badan
manusia, mencegah penyakit atau menyembuhkan manusia yang menderita
penyakit. Biasanya jamu digunakan dalam pengobatan komplementer
alternatif yaitu pengobatan non konvensional yang bertujuan untuk upaya
preventif, promotif, dan kuratif dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat perkotaan dan pedesaan (Ahmad,2012). Ada beberapa cara
pengunaan tanaman obat. Tanaman obat yang diolah dengan direbus (jamu
godok) telah banyak digunakan untuk pengobatan, karena manfaatnya sudah
dirasakan dan efek samping yang ringan, serta mudah didapatkan. Cara
pemanfaatan lainnya secara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat
dengan dimakan langsung (dilalap), direbus, dibuatteh, di jus(Hadiet al.,
2015). Hal ini karena masyarakat meyakini bahwa tanaman obat yang
mengandung senyawa kimia alami, memiliki efek farmakologis dan
bioaktivitas yang penting terhadap penyakit infeksi sampai penyakit
degeneratif. Saat ini informasi mengenai klinik dan fasilitas pelayanan
kesehatan menyediakan tanaman obat sudah banyak terutama di puskesmas
(Ahmad, 2012).

D. Obat Tradisional Dalam Penatalaksanaan Masalah Kardiovaskuler


1. Kunyit

Kurkumin merupakan senyawa utama yang ada pada kunyit dan


bertanggung jawab atas warna kuning kunyit.10-11Kunyit mengandung
28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, 52% minyak atsiri yang terdiri
25% keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan 50% kurkumin berserta
turunannya. Berikut disajikan struktur kimia dari kurkumin. Kunyit sudah
digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan berbagai penyakit
seperti batuk, ulkus diabetes, penyakit hati, gangguan empedu, rematik,
sinusitis dan anoreksia.Saat ini, kurkumintelah dipelajari karena
manfaatnya bagi kesehatan, yaitu penyembuhan luka, kanker, penyakit
neurodegeneratif, penyakit artritis dan penyakit jantung.Studi
menunjukkan bahwa kurkumin memiliki peran protektif dalam menekan
perkembangan hipertrofijantung, gagal jantung, kardiotoksisitas yang
diinduksi obat, infark miokard, aterosklerosis, aneurisma aorta, stroke dan
komplikasi kardiovaskular

Kurkumin memiliki efek hipolipidemik, aktivitas antioksidan, anti-


inflamasi dan dapat berkontribusi untuk mengurangi kejadian
aterosklerosis. Kandungan antioksidan yang luar biasa dari kurkumin
mengurangi peroksidasi lipid dan pembentukan oxLDL, dan akibatnya,
mengurangi respons peradangan serta perkembangan aterosklerosis.

Penelitian yang dilakukan oleh Olszanecki (2005) menjelaskan


bahwa efek kurkumin pada aterosklerosis dengan 0,3 mg/hari/tikusselama
4 bulan secara signifikan melemahkan kejadian dan perkembangan
aterosklerosis, walaupun tanpa efek pada trigliserida, konsentrasi
kolesterol atau berat badan hewan. Studi lain yang dilakukan pada tikus
yang diberi makan dengan kurkumin (0,2mg/hari dalam 4 bulan)
melaporkan perubahan signifikan dalam ekspresi gen yang terkait dengan
adhesi leukosit dan migrasi transendotelial dalam jaringan aorta.19-20Efek
kurkuminini dimediasi oleh peningkatan ekspresi inhibitor protein NF-κB
(IκB) dan penurunan ikatan NF-κB dan aktivitas transkripsi setelah
stimulasi dengan tumor necrosis factor-α (TNF-α). Selain itu, dibuktikan
bahwa kurkumin(0,1%dalam makanan, 16 minggu) menurunkan regulasi
aktivasi toll-like receptor 4 (TLR4) yaitu sebuah reseptor yang mengenali
pola molekul eksogen atau endogen dan memodulasi respon imun dan
inflamasi pada tikus. Penghambatan TLR4akan mengurangi aktivasi NF-
κB dan produksi mediator proinflamasi, yang melindungi terhadap
atherogenesis

Pemberian kurkumin (200 mg/kg/hari, selama 8 minggu)


mengurangi lesi aterosklerotik, memperbaiki peningkatan sel Th2 dan
Th17, meningkatkan sel T regulatori dan menghambat ekspresi dari
mediator pro inflamasi pada makrofag M1 yang diisolasi dari
limpa).Kurkumin memiliki kemampuan untuk mengurangi akumulasi
kolesterol dalam pengembangan sel busa atau foam cel. Peningkatan
penyerapan lipid dan penurunan efluks kolesterol berkontribusi terhadap
pembentukan sel busa.Penelitian lain secarain vivo dan in vitro
membuktikanbahwa peran kurkumin terhadap aterosklerosis dan
steatohepatosis pada tikus dapat mengurangi penyerapanoxLDL pada
makrofag THP-1.

Pemberian kurkumin (500, 1000 dan 1500 mg/kg) selama 16


minggu memberikan efek antiinflamasi yang signifikan dan juga menekan
protein adiposit 2 (aP2) dan klaster diferensiasi 36 (CD36) level dalam
makrofag yang merupakan faktor sentral dalam pengendapan lipid
sertapembentukan sel busa

Kurkumin adalah antioksidan yang dapat menjadi salah satu


tatalaksana penyakit jantung koroner dikarenakan mampu mnekan
pembentukan atersklerosis dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu dapat menghambat
kinerja enzim Hmg CoA dan pembentukan kolesterol dari asam lemak
bebas sehingga sintesis lemak dapat berjalan dengan baik.

Cara mengolah kunyit jadi obat tradisonal:

Bahan:

1. Kunyit seukuran 4 ruas jari


2. ½ gelas air panas
3. Madu secukupnya

Cara membuat:

1. Cuci bersih kunyit seukuran 4 ruas jari

2. Setelah diparut, seduh ke dalam ½ gelas air panas selama ¼ jam

3. Setelah disaring, tambahkan madu secukupnya.


2. Teh Biji Semangka
Semangka merupakan tanaman men-jalar yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh kita. Buah yang bernama lain Citrul-lus lanatus
merupakan tanaman yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika
Selatan. Buah semangka memiliki kulit yang keras semangka juga
mengandung 6% gula alami dan 92% air. Selain itu, buah semangka
kaya akan vitamin A, C, B6, B12 sumber senyawa thiamin, kalium,
magnesium, lemak, sodium, kalium, zeaxanthin, protein 30-40%, kalori
yang bermanfaar bagi kesehatan, enzim ure-ase dan sejumlah citrulline
atau asam amino yang sangat baik untuk tubuh kita. Tidak hanya itu
saja, biji buah semangka juga dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Khasiatnya dapat dijadikan penyembuh penyakit jantung. Zat yang
terkandung dalam biji semangka mam-pu membantu megatur tekanan
darah. Se-lain itu juga dapat dijadikan sebagai peluruh kencing,
menyejukan radang kandung ke-mih, melembabkan usus, dan
menyehatkan ginjal dan anti kanker. Lycopene merupakan suatu zat
yang terdapat didalam semangka dan biji se-mangka, yang berfungsi
sebagai obat zat anti kanker. Artinya, zat lycopene dapat membas-mi
bibit kanker dan memperbaharui jaringan yang rusak sel kanker dalam
tubuh.
Selain bagi penderita tersebut, biji semangka juga bermanfat bagi
para lansia yaitu dapat memu-lihkan kesehatan setelah sakit dan
berkhasiat menajamkan daya ingat. Bahkan menurut se-buah penelitian,
biji semangka mempunyai protein yang setara dengan kedelai.

Bahan Dan Alat

Bahan yang digunakan adalah biji semangka dari buah semangka


(Citrullus lanatus) yang ditanam secara men-jalar. Alat yang digunakan
pada percobaan ini adalah loyang, pisau, oven. Proses Pembuatan Teh Biji
Semangka :

a. Proses Pemisahan Bahan


Menyiapkan bahan yang dibutuhkan yaitu buah semangka.
Kemudian memisah-kan antara biji dan daging semangka. Sekitar
100 gram biji semangka me-nyediakan sekitar 600 kalori yang
sama dengan 10 potong roti. Sekitar 400 kal-ori berasal dari lemak
dalam biji se-mangka. Kadar lemak dalam 100 gram biji semangka
adalah sekitar 80% dari kebutuh an makanan per hari lemak.
Sekitar se pertiga dari biji semangka adalah protein, protein yang
sangat esensial seperti lisin. Kuaci biji semangka adalah sumber
yang baik dari vitamin B seperti thiamin, niasin, mineral dan folat
yang penting untuk gerakan usus yang sehat dalam pencernaan.
Selanjutnya memi-lah dan mengambil biji yang berkualitas baik.
Kemudian untuk daging buah akan diolah untuk dijadikan sumber
produk alternatif rumahan lainnya.
b. Proses Penjemuran
Sebelum melakukan proses pemanggangan, biji semangka
sebaiknya dicuci terlebih dahulu agar bersih dan terhindar dari
kuman. Pada tahap ini biji semangka diletakkan diatas loyang,
kemudian dimasukkan kedalam oven. Kemudian biji semangka
dipanggang dengan suhu 3250C selama 10-15 menit. Atau bisa
juga dijemur dengan sinar matahari hingga biji semangka kering.
Proses pemanggangan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air
dalam biji semangka serta un-tuk memudahkan proses selanjutnya
yai-tu pada proses penggilingan.
c. Proses Penggilingan
Selanjutnya biji semangka yang telah dikeringkan masuk
pada tahap penggilingan. Pada tahap ini, biji semangka akan
digiling untuk memecah sel-sel biji semangka. Biji semangka
digiling halus hingga menjadi serbuk.
d. Proses Oksidasi
Serbuk teh biji semangka yang telah digiling disimpan pada
tempat atau ruangan yang sejuk dan kering. Pada tahap ini, serbuk
teh biji semangka dibiarkan mengalami oksidasi. Enzim dalam teh
akan bekerja dan membentuk warna, rasa, dan aroma teh biji yang
khas.
e. Proses Pengeringan
Serbuk teh biji semangka selanjutnya dikeringkan.
Pengeringan serbuk the biji semangka menggunakan mesin agar
suhu yang dihasilkan stabil dan meng-hasilkan kualitas teh yang
baik. Serbuk teh biji semangka dikeringkan oleh mesin pengering
dengan suhu sekitar 49°C kurang lebih selama 20 menit sampai
kadar air dalam teh mencapai 2-3 persen.
3. Daun Seledri
Mekanisme umum tanaman obat dalam mengontrol tekanan darah
antara lain, memberikan efek dilatasi pada pembuluh darah dan
menghambat angiotensin converting enzym (ACE). Penghambatan
sistem renin-angiotensin dapat menurunkan kemampuan ginjal dalam
meningkatkan tekanan darah.Banyak jenis tanaman obat yang dilaporkan
mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan salah
satunya adalah seledri.Seledri memiliki efek yang baik untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi
(hipertensi).Tekanan darah umumnya mulai turun sehari setelah
pengobatan yang diikuti dengan membaiknya subjektif seperti tidur
terasa nyaman, dan jumlah urin yang dikeluarkan meningkat.
Dalam ilmu botani, daun seledri dikatakan memiliki kandungan
Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan
Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi
pembuluh darah. Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga
memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan
darah. Pada pemberian jus seledri dengan cara peras atau di rebus.
Apigenin dalam daun seledri berfungsi sebagai beta blocker yang
dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi
jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan
darah menjadi berkurang. Manitol dan apiin,bersifat diuretik yaitu
membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam
tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan
tekanan darah
Potasium (kalium) yang terkandung dalam seledri akan bermanfaat
meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan ekstraseluler,
sehingga terjadi perubahan keseimbangan pompa natrium–kalium yang
akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Salah satu strategi dalam
penanganan hipertensi adalah mengubah keseimbangan Na+.Perubahan
keseimbangan Na+biasanya dilakukan dengan pemberian diuretik secara
oral.
Magnesium dan zat besi yang terkandung dalam seledri bermanfaat
memberi gizi pada sel darah, membersihkan dan membuang simpanan
lemak yang berlebih, dan membuang sisa metabolisme yang menumpuk,
sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan
kekakuan pada pembuluh darah yang akan mempengaruhi resistensi
vaskuler. Salah satu senyawa flavonoid yang turut berperan sebagai
kandungan aktif antihipertensi adalah apigenin, suatu flavon dengan
gugus hidroksi bebas pada atom karbon nomor 5,7 dan 4’8.
Apigenin yang terkandung dalam seledri bersifat
vasorelaksatoratau vasodilator (melebarkan pembuluh darah) dengan
mekanisme penghambatan kontraksi yang disebabkan oleh pelepasan
kalsium (mekanisme kerja seperti kalsium antagonis).Antagonis kalsium
bekerja dengan menurunkan tekanan darah dengan memblokade
masuknya kalsium ke dalam darah. Jika kalsium memasuki sel otot,
maka akan berkontraksi. Dengan menghambat kontraksi otot yang
melingkari pembuluh darah, pembuluh darah akan melebar sehingga
darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah akan menurun.
Seledri juga memiliki kandungan vitamin C. Vitamin C memegang
peranan penting dalam mencegah terjadinya aterosklerosisyaitu
mempunyai hubungan dengan metabolisme kolesterol.

Cara Pengolahan Seledri

a. Dengan Cara dijus


1) Tambahkan bahan-bahan lain seperti bayam, buah pir, atau
air perasan lemon. Potong kecil-kecil seledri dan bahan lain,
lalu masukkan ke dalam blender.
2) Tambahkan air perasan lemon dan es batu. Kemudian saring
jus yang sudah diblender, sebelum diminum.
b. Sebagai Minuman Segar
Masukkan daun seledri dan daun ketumbar serta gula cair
ke dalam gelas. Tambahkan air perasan lemon atau soda, lalu
tambahkan es batu.
c. Sebagai Cemilan
Siapkan batang seledri segar. Potong dengan ukuran
sedang, lalu belah menjadi dua. Tambahkan dua sendok selai
kacang pada batang seledri dan camilan seledri pun siap untuk
dinikmati.
4. Buah Mahkota Dewa
Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu
tanaman asli yang berasal dari Indonesia yang akhir-akhir ini popular
sebagai tanaman yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Tanaman ini memiliki 1,5-2,5 meter, daunnya tunggal berbentuk
lonjong, dan berujung lancip. Buahnya bulat dan berwarna merahtua jika
matang. Tanaman ini berasal dai wilayah timur Indonesia yaitu Irian dan
tumbuh subur pada ketinggian 10-1200 meter di atas permukaan laut
(Azwar Agoes, 2010)
Kandungan Tanaman mahkota dewa mengandung senyawa
saponin,flavonoid, dan saponin.Saponinsebagai fitonutrien,yang sering
disebut juga deterjen alam, bersifat antibakteri dan antivirus. Selain itu,
tanaman mahkota dewa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
mengurangi kadar gula darah, serta mengurangi penggumpalan darah.
Kandungan flavonoidpada Buah mahkota dewa dapat digunakan sebagai
antihipertensi sedangkan polifenolberfungsi sebagai antihistamin
(Pranata, 2014),
Menurut Albinur (2011), senyawa yang terkandung di dalam buah
mahkota dewa adalah senyawa flavonoidyaitu senyawa yang terdiri dari
15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan, lebih dari
2000 flavonoidyang berasal dari tumbuhan telah di identifikasi. Hasil
penelitian Sudewa (2014) tersebut diketahui bahwa terdapat penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolikpada kelompok intervensi setelah
diberikan buah mahkota dewa.Mengkonsumsi buah mahkota dewa,
secara rutin satu kali sehari selama tujuh hari dapat menurunkan tekanan
darah tinggi pada penderita hipertensi. Hal ini membuktikan bahwa buah
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) efektif untuk menurunkan tekanan
darah tinggi(ragil 2011)
Cara pengolahan buah mahkota dewa ini cukup direbus dan
diminum setiap hari.
5. Bawang Putih
Bawang putih mengandung lebih dari 100 metabolit sekunder
yangsecara biologi sangat berguna bagi tubuh. Asam amino non-volatil
γ-glutamil-Salk(en)il-L-sistein dan minyak atsiri Salk(en)ilsistein
sulfoksida atau alliin merupakan dua senyawa organosulfur paling
penting dalam umbi bawang putih, yaitu dan menjadi prekursor sebagian
besar senyawa organosulfur lainnya dengan kadarnya mencapai82% dari
keseluruhan(Lachhiramka, 2016).Asam amino non-volatil γ-glutamil-S-
alk(en)il-L-sistein merupakan senyawa intermediet biosintesis dan ini
dibentuk dari jalur biosintesis asam amino. γ-glutamil-Salk(en)il-L-
sistein akanmengalami reaksi enzimatis yang menghasilkan senyawa
turunan dengan melalui dua jalur reaksi, yaitu S-allilsistein (SAC) dan
pembentukan thiosulfinat. Jalur pembentukan thiosulfinat menghasilkan
senyawa allisin. Kemudian melalui jalur ini akan dibentuk kelompok
allil sulfida, dithiin, ajoene, dan senyawa sulfur lain. Allisin merupakan
prekursor pembentukan allil sulfida, misalnya diallil disulfida (DADS),
diallil trisulfida (DATS), diallil sulfida (DAS), metallil sulfida, dipropil
sulfida, dipropil disulfida, allil merkaptan, dan allil metil sulfida.
Kelompok alllil sulfida memilikisifat dapat larut dalam minyak (Kojur J,
Vosoughi AR, 2007).
Bawang putih telah banyak diteliti secara in vivo (dengan hewan
percobaan) dan in vitro (dalam tabung kultur). Penelitian yang telah
dikembangkan menunjukkan bahwa bawang putih mempunyai efek
farmakologis dlam antitumorigenesis, antibiosis, penghambatan
pertumbuhan kanker dan antianterosklerosis(Mathew BC,
2008).Aterosklerosis merupakan akumulasi kolesterol, lemak,dan
substansi lain yayang menebal didinding pembuluh darah arteri,sehingga
lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit dan akan menyebabkan
aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran
darah pada pembuluh darah coroner yang fungsinya memberi oksigen
(O2) ke jantungmenjadi berkurang dan hal inimenyebabkanotot jantung
menjadilemah, sakit dada, serangan jantungbahkan kematian.Penelitian
menunjukkanbahwa resiko terjadinya aterosklerosis atau PJK akan
meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi(Ebrahimi Teatall,2015).
Bawang putih dapat membantu memperbaiki fungsi kardiovaskuler
karena dapat mengatasi artherosklerosis, hiperlipidemia
,hiperkolesterolemia yang disebabkan adanya radikal bebas. Bawang
putih memiliki antioksidan yang dapat mengimbangi radikal bebas ini
(Imelda, M., 2013).
Penelitian menunjukkan bawang putih dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah yang telah dilakukan pada hewan percobaan dan
manusia. Penelitian menunjukkan pemberian ekstrak umbi bawang putih
dengan kandungan 10 mg alliindan atau 4000 μg allisin dapat
menurunkan kadar kolesterol total serum antara 10-12%; kolesterol LDL
turun sekitar 15%; kolesterol HDL naik sekitar 10%; dan trigliserida
turun 15%.15-18 Senyawa SAC, SPC dan SEC pada konsentrasi 2–4
mmol/litermampu menghambat kecepatan sintesis kolesterol antara 40–
60%,sedangkan γ-glutamil-S-alk(en)il-L-sistein mampu menghambat
kecepatannya hingga 20–35%. Kelompok senyawa allil sulfida, yakni
DADS, DATS, DAS, dipropil sulfida, dipropil disulfida, dan allil meti
sulfide pada konsentrasi 0,05–0,5mmol/liter mampu menghambat 10–
15%. Sedangkan alliintidak menunjukkan aktivitaspenghambatan.18
Ekstrak segar umbi bawang putih 1 g/L menunjukkan50% inhibitory
concentrasi(IC50)pada aktivitas enzimsqualene mono-oksigenase. Enzim
tersebut merupakan enzim yang berperan dalam biosintesis kolesterol.
Senyawa yang menunjukkan aktivitas penghambatanadalah selenosistein
(IC50 = 65 mmol/L), SAC, (IC50 = 110 mmol/L), alliin (IC50 = 120
mmol/L), DATS (7) (IC50 = 195 mmol/L), dan DADS (IC50 = 400
mmol/L). Reaksi penghambatan kerja enzim tersebut bersifat
irreversibel(Kojur J, Vosoughi AR, 2007). Penelitian lainnya yang
dilakukan secara in vitro menggunakan hepatosit menunjukkan senyawa
organo sulfur bawang putih menghambat biosintesis
kolesterol.Kemungkinan mekanisme penghambatannya melalui duacara,
yaitu: penghambatan padareaksi enzim hydroxymethylglutaryl-
CoAreduktasedan penghambatan pada reaksi enzimlain,seperti squalene
mono-oksigenase dan lanosterol-14-demethylase(Kojur J, Vosoughi AR,
2007).
Cara pengolahan bawang putih untuk masalah kardiovaskuler ini
bisa dikukus atau direbus. Kukus bawang putih kemudian makan setiap
hari atau rebus bawang putih selama 5 menit, dan konsumsi bersama
makanan lainnya.
6. Cicau Rambat
Untuk Tekanan darah tinggi : daun diremas dengan air sampai
menjadi hijau, biarkan menjadi agar-agar dan diminum dengan gula
jawa.

7. Mengkudu
Bahan: 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 sendok makan
madu.
Cara Membuat: buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur dengan madu sampai merata dan disaring.
Cara menggunakan: diminum dan diulangi 2 hari sekali.
8. Tapak Dara
Untuk Hipertensi :
Bahan: 15-20 gram daun tapak dara kering, 10 gram bunga krisan.
Cara Membuat: direbus dengan 2 1/2 gelas air sampai mendidih dan
disaring, diminum tiap sore
9. Belimbing wuluh
Belimbing wuluh memiliki kandungan vitamin C yang sangat banyak
yaitu tiap 100 gram belimbing wuluh memiliki 52 mg vitamin C. Vitamin
C yang dapat memperkuat otot jantung serta kandungan saponin yang
dapat meningkatkan absorpsi senyawa-senyawa diuretikum (natrium,
klorida dan air) di tubulus distalis ginjal sangat bermanfaat untuk
menurunkan atau mencegah terjadinya hipertensi. (Anitha Et al, 2011)
10. Teh hijau
Jenis obat alami untuk atasi sakit jantung berikutnya adalah teh hijau.
Selama berabad-abad, pengobatan herbal menggunakan teh hijau
dipercaya ampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Studi klinik pernah
membuktikan bahwa konsumsi teh hijau sebanyak 5-6 cangkir per hari
akan dapat menjaga kesehatan jantung. Sementara hasil penelitian Western
University of Health Sciences menyatakan, teh hijau yang diminum 10
cangkir sehari ampuh turunkan kolesterol jahat penyebab penyakit
jantung. Kandungan senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh
hijau yang memberi rasa pahit, disebut-sebut kaya manfaat dan berfungsi
sebagai antioksidan. Lalu, kandungan antioksidan tersebut akan berguna
untuk menangkal radikal bebas yang membahayakan kesehatan jantung
serta menjadi antikanker.
Dalam penelitian Swen Wolfram (2007), menunjukkan dengan
mengkonsumsi teh hijau dapat meninggkatkan kesehatan jantung dan
metabolisme tubuh. Kadar flavanoid dalam teh hijau dinilai sangat terbukti
dalam menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang
menyebabkan darah mengental, sehingga dapat mencegah pengendapan
lemak pada dinding pembuluh darah.
11. Melon
Mengkonsumsi buah melon setiap hari dapat menghentikan
penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit hipertensi
dan jantung. Melon mengandung banyak kalium. Sepotong buah melon
memberikan 388 mg kalium atau setara dengan 19% dari asupan harian
yang disarankan. Kalium berfungsi untuk menjaga cairan tubuh agar tidak
menjadi terlalu pekat maupun terlalu encer, yang prosesnya dikenal
dengan sebutan proses osmoregulasi yaitu mengatur keseimbangan antara
ion kalium serta natrium didalam setiap sel. Kalium juga berfungsi sebagai
diuretik yaitu merangsang pengeluaran cairan dalam tubuh yang diikat
oleh garam. (Burren Et al, 2007)
12. Mentimun
Dalam penelitian Sonia (2012), dengan mengkonsumsi mentimun
dapat menurunkan tekanan darah. Buah mentimun mengandung flavanoid
yang sangat terbukti dalam menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat
(LDL) yang menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah
pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah serta kandungan
saponin yang dapat meningkatkan absorpsi senyawa-senyawa diuretikum
(natrium, klorida dan air) di tubulus distalis ginjal, juga merangsang ginjal
untuk lebih aktif hal ini yang mampu menurunkan tekanan darah. Sifat
diuretik pada mentimun yang terdiri dari 90% air mampu mengeluarkan
kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang kaya dalam buah
mentimun mampu mengikat garam dan dikeluarkan melalui urin.
13. Minuman panas
Minuman panas dapat membantu menghilangkan gas saat rasa sakit
seseorang disebabkan oleh gas atau kembung. Cairan panas juga dapat
membantu melancarkan pencernaan. Beberapa minuman mungkin lebih
baik dari yang lain dalam hal ini. Misalnya, teh kembang sepatu memiliki
beberapa manfaat selain membantu kembung. Kembang sepatu juga bisa
berperan dalam menurunkan tekanan darah dan menurunkan kolesterol.
Manfaat tambahan ini dapat membantu mencegah komplikasi jantung.
14. Bubuk soda kue
Rekomendasi populer lainnya untuk sakit jantung adalah menambahkan
soda kue ke air hangat atau dingin. Hasilnya adalah larutan alkali yang
dapat membantu mengurangi asam di lambung jika menyebabkan rasa
sakit. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2013 menyimpulkan bahwa
soda kue mungkin baik untuk mengobati sakit maag tetapi mungkin
memiliki efek buruk pada jantung secara keseluruhan.
15. Cuka sari apel
Cuka sari apel adalah obat rumahan lain yang dimaksudkan untuk
membantu mengatasi refluks asam. Orang-orang mengklaim bahwa
meminumnya sebelum atau sesudah makan dapat mencegah naiknya asam
lambung. Meskipun teori ini populer, hanya ada sedikit bukti yang
mendukung klaim tersebut. Cuka sari apel memiliki efek samping
minimal, tetapi orang yang memakai pengencer darah mungkin ingin
menghindari penggunaannya, karena juga dapat mengencerkan darah

16. Jahe

Jenis obat alami untuk atasi sakit jantung berikutnya adalah jahe. Tidak
sekadar menghangatkan tubuh, tanaman rempah seperti jahe juga
berguna sebagai obat penyakit kardiovaskular. Konsumsi 2-4 gram jahe
per hari bermanfaat untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri hingga
13 persen. Sedangkan hasil penelitian Babol University Of Medical
Sciences mengklaim, konsumsi jahe secara teratur efektif menurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) seperti bawang putih.

17. Biji Anggur

Ekstrak biji anggur umumnya dipercaya sebagai pengobatan


kardiovaskular termasuk aterosklerosis, hipertensi, hiperkolesterolemia,
insufisiensi vena kronis, dan neuropati. Biji anggur telah dianggap dapat
membantu proses oksidasi kolesterol jahat ke jaringan jantung.
Penumpukan kolesterol jahat dalam tubuh yang terabaikan, berpeluang
menjadi bibit awal terjadinya penyakit jantung. Penggunaan ekstrak biji
anggur kering sebagai obat jantung biasanya sudah berbentuk kapsul
atau suplemen siap minum.

18. Kedelai

Konsumsi kedelai dengan kandungan protein nabati tinggi, memiliki


efek menguntungkan supaya terhindar dari risiko penyakit jantung serta
menurunkan kolesterol jahat. Senyawa isoflavon atau zat yang mirip
estrogen dalam kedelai, dapat menghindari risiko sakit jantung terutama
pada wanita muda dan pascamenopause. Sebuah jurnal yang diterbitkan
oleh American Heart Association Circulation menunjukkan, 200 ribu
orang yang mengonsumsi seporsi tahu dalam seminggu, berisiko lebih
rendah terkena penyakit jantung.

Daftar Pustaka:

Dwisatyadini, M. (2010).Pemanfaatan tanaman obat untuk pencegahan dan


pengobatan penyakit degeneratif. OptimalisasiPeranSains Dan Teknologi
Untuk Mewujudkan Smart City, 237–270.

Firmansyah, A., &Wahab, M. (2019).Pengaruh Rebusan Buah Mahkota Dewa


(PhaleriaMacrocarpa) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Desa Sendana Kecamatan Mambi Kabupaten
Mamasa. Bina Generasi : Jurnal Kesehatan, 10(2), 95–103.
https://doi.org/10.35907/jksbg.v10i2.110

Elidiya, A., Ayu, P. R., Graharti, R., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2019).Efek
Curcumin Sebagai Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. JurnalMedula,
9(1), 244–248.

Chairunnisa, O. P. (2019). LITERATUR REVIEW Efek Bawang


Putih( AlliumSativum L ) Sebagai Pengobatan Penyakit Jantung Koroner.
10(2), 250–254. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.160
Kementrian Pertanian. (2019). Tanaman obat warisan tradisi nusantara untuk
kesejahteraan rakyat. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pengobatan Tradisional Penyakit Gangguan


Kardiovaskuler

Pertemuan : 1x Pertemuan

Hari/Tanggal : Rabu, 21 April 2021

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Lavender

Peserta : Pasien Jantung Koroner

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran tentang penyakit gangguan


kardiovaskuler dan pengobatan tradisional penyakit gangguan
kardiovaskuler , diharapkan sasaran mampu menjelaskan tentang apa
saja pengobatan tradisional untuk penyakit gangguan kardiovaskuler

2. Tujuan pembelajaran khusus


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan sasaran
mampu :

a. Menjelaskan pengertian penyakit gangguan kardiovaskuler

b. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit


gangguan kardiovaskuler

c. Mengetahui macam macam obat tradisional pada penyakit


gangguan kardiovaskuler

d. Mengetahui manfaat dari obat tradisional penyakit gangguan


kardiovaskuler

e. Menjelaskan cara pengolahan obat obat tradisional penyakit


kardiovaskuler

B. Materi Penyuluhan (Terlampir)


a. Pengertian Penyakit Gangguan Kardiovaskuler
b. Faktor- faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Gangguan
Kardiovaskuler
c. Macam- macam Obat Tradisional Penyakit Gangguan Kardiovaskuler
d. Manfaat Obat Tradisional Penyakit Gangguan Kardiovaskuler
e. Cara pengolahan Obat Tradisional Penyakit Gangguan Kardiovaskuler

C. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Sasaran Waktu

Persiapan Alat Mempersiapkan : 5 menit

1. Ruangan
2. Media
3. Peralatan
4. Leaflet
5. Lembar Balik
Pembukaan 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam 5 menit
dan mengucapkan 2. Mendengarkan
salam dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri
3. Menjelaskan tujuan
kegiatan
4. Menjelaskan media
yang akan dijadikan
media permainan
5. Kontrak waktu
Pelaksanaan Menyimak dan 20 menit
a. Menjelaskan
memperhatikan
pengertian Penyakit
Gangguan
Kardiovaskuler

b. Mejelaskan Faktor-
faktor penyebab
dari penyakit
gangguan
kardiovaskuler

c. Menjelaskan
Macam-macam
obat tradisional
penyakit gangguan
kardiovaskuler

d. Menjelaskan
Manfaat obat
tradisional penyakit
gangguan
kardiovaskuler

e. Menjelaskan cara
pengolahan obat
tradisional penyakit
gangguan
kardiovaskuler
Penutup 1. Membuka sesi 1. Mengajukan 10 menit
Tanya jawab pertanyaan
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan
materi yang telah 3. Menjawab salam
disampaikan
3. Menutup
penyuluhan
4. Mengucapkan
salam

D. Metode
Ceramah, dan Tanya jawab
E. Media, Alat, dan Sumber
1. Media : Leaflet, Lembar Balik
F. Daftar Pustaka
Bambang, M., 2004, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Jantung,
Penebar
Swadaya, Jakarta.
American Heart Association. (2017). 2017 Guideline for the Prevention,
Detection,
Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults.

G. Lampiran

OBAT TRADISIONAL PENYAKIT KARDIOVASKULER

A. Pengertian Penyakit Kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung


umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran
pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina)
atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau
ritme, juga dianggap bentuk penyakit jantung (American Heart Association,
2017).
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi
penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner
menyempit atau atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai
darah otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak. Terdapat beberapa
faktor pemicu penyakit ini, yaitu : gaya hidup, faktor genetik, usia dan pennyakit
peyerta lain (Norhasimah,2010). Penyakit jantung koroner (PJK) yang meliputi
faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi seperti: hipertensi, merokok, diabetes
mellitus, displidemia(metabolisme lemak yang abnormal), obesitas umum dan
obesitas sentral, kurang aktivitas fisik, pola makan, konsumsi minuuman
beralkohol, dan stress (Indrawati, 2014), Penyakit jantung dan pembuluh darah
merupakan suatu kelainan yang terjadi pada organ jantung dengan akibat
terjadinya gangguan fungsional, anatomis serta sistem hemodinamis (Depkes RI,
2007). Pada penelitian Rosjidi (2014) terdapat kesimpulan bahwa perempuan
lebih rentan terserang penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan laki-laki.
Karena beban faktor resiko penyakit kardiovaskular perempuan lebih besar
dibanding dengan lakilaki karena tingginya Low Density Lipoprotein (LDL),
tingginya Trigliserida, dan kurangnya aktivitas fisik, ada tiga faktor resiko
dominan penyakit kardiovaskular pada perempuan adalah umur, hipertensi dan
kolesterol tinggi. Adanya hormon esterogen endogen pada perempuan yang
bersifat protektif membuat risiko terserang penyakit jantung bisa lebih rendah.
Tetapi produksi hormon esterogen juga akan terus berkurang seiring semakin
menuanya umur (Maharani, 2015). Tetapi PJK membunuh lebih banyak
perempuan yang menderita PJK di setiap tahunnya dari pada semua kanker pada
perempuan (kanker rahim, kanker serviks, kanker ovarium,kanker saluran
tuba,kanker vagina,kanker vulva) dengan perbandingan satu dari empat
perempuan meninggal karena penyakit jantung (Kottsick, 2014) atau perempuann
dengan PjK 4X lebih besar kemungkinan meninggal di banding perempuan
dengan kanker.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Gangguan Kardiovaskuler

Berdasarkan American Heart Association (2014) faktor-faktor penyebab


penyakit jantung adalah sebagai berikut
a. Diet Tidak Sehat

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet
yang tidak sehat. Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit
jantung. Selain itu, terlalu banyak kandungan garam (sodium) dalam makanan
bisa menaikkan kadar tekanan darah sehingga dapat lebih berpotensi terserang
penyakit jantung

b. Kurang Aktivitas

Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini


juga dapat meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang
merupakan faktor resiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi, dan diabetes.

c. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas dikaitkan dengan kadar


kolesterol dan trigliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol
baik. Selain penyakit jantung, obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah
tinggi dan diabetes sehingga dapat menimbulkan resiko terserang penyakit
jantung.

d. Alkohol

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol bisa menaikkan kadar tekanan darah


dan beresiko terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi
alkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yaitu suatu bentuk kolesterol
yang bisa mengeraskan arteri.

e. Merokok

Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah, yang meningkatkan


resiko kondisi jantung seperti aterosklerosis dan serangan jantung. Selain itu,
nikotin meningkatkan tekanan darah, dan karbon monoksida mengurangi jumlah
oksigen yang dibawa oleh darah. Kondisi tersebut bukan hanya berlaku bagi
perokok aktif, namun juga berlaku untuk perokok pasif karena menghirup asap
rokok berlebihan.

f. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama penyakit jantung.


Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat tekanan
darah di arteri dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi. Menurunkan tekanan
darah dengan perubahan gaya hidup atau dengan pengobatan bisa mengurangi
resiko penyakit jantung dan serangan jantung.

g. Kolesterol Tinggi

Kolesterol adalah zat berlemak, seperti lemak yang dibuat oleh hati atau
ditemukan pada makanan tertentu. Jika mengkonsumsi lebih banyak kolesterol
dari pada yang dibutuhkan tubuh, maka kolesterol ekstra bisa menempel di
dinding arteri, termasuk pada jantung. Hal ini menyebabkan penyempitan arteri
dan bisa menurunkan aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan bagian tubuh
lainnya. Kolesterol tinggi adalah istilah yang digunakan untuk kadar lowdensity
lipoprotein, atau LDL, yang dianggap buruk karena dapat menyebabkan penyakit
jantung. Kadar kolesterol lipoprotein high-density yang lebih tinggi, atau HDL,
dianggap baik karena dapat mencegah penyakit jantung.

h. Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus juga meningkatkan resiko penyakit jantung. Tubuh


membutuhkan glukosa (gula) untuk energi. Insulin adalah hormon yang dibuat di
pankreas yang membantu memindahkan glukosa dari makanan menuju ke sel
tubuh. Jika menderita diabetes, maka tubuh tidak dapat membuat insulin. Diabetes
menyebabkan gula terbentuk di dalam darah. Resiko kematian akibat penyakit
jantung bagi orang dewasa dengan diabetes adalah dua sampai empat kali lebih
tinggi daripada orang dewasa yang tidak menderita diabetes.

i. Genetika dan Riwayat Keluarga


Faktor lain yang dapat menyebabkan terserang penyakit jantung adalah
genetika. Faktor genetik dapat mewariskan kelainan tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, dan kondisi terkait lainnya. Resiko penyakit jantung bisa
meningkat bahkan lebih bila faktor keturunan dikombinasikan dengan pilihan
gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan makan makanan yang tidak
sehat.

j. Usia

Resiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal


tersebut sudah menjadi wajar karena semakin bertambahnya usia maka semakin
menurunnya kinerja organ tubuh manusia.

k. Ras atau Etnisitas

Pada tahun 2013 penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian


di Amerika Serikat untuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan
Indian Amerika. Bagi orang Hispanik, dan orang Amerika Asia dan Kepulauan
Pasifik, penyakit jantung menjadi penyebab kematian yang kedua setelah kanker.

C. Macam – macam Obat Tradisional Kardiovaskuler

1. Daun Salam

Asam caffeic dan senyawa organik penting yang dapat ditemukan


dalam daun salam mampu meningkatkan kesehatan jantung. Konsumsi air
rebusan daun salam dapat memperkuat dinding kapiler di jantung dan
menurunkan kadar kolesterol jahat pada sistem kardiovaskular.

2. Bawang Putih

Salah satu bumbu dapur ini ternyata menjadi jenis obat alami untuk
atasi sakit jantung. Kandungan hidrogen sulfur yang ada dalam bawang
putih akan bermanfaat mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh sekitar 10
hingga 15 persen. Selain dapat menyembuhkan sakit jantung, konsumsi
bawang putih juga dapat membersihkan plak pada bagian arteri.
Tujuannya agar aliran darah menuju jantung tidak terhambat.

3. Teh Hijau

Jenis obat alami untuk atasi sakit jantung berikutnya adalah teh
hijau. Selama berabad-abad, pengobatan herbal menggunakan teh hijau
dipercaya ampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Studi klinik pernah
membuktikan bahwa konsumsi teh hijau sebanyak 5-6 cangkir per hari
akan dapat menjaga kesehatan jantung. Sementara hasil penelitian Western
University of Health Sciences menyatakan, teh hijau yang diminum 10
cangkir sehari ampuh turunkan kolesterol jahat penyebab penyakit
jantung. Kandungan senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh
hijau yang memberi rasa pahit, disebut-sebut kaya manfaat dan berfungsi
sebagai antioksidan. Lalu, kandungan antioksidan tersebut akan berguna
untuk menangkal radikal bebas yang membahayakan kesehatan jantung
serta menjadi antikanker.

4. Kunyit

Jenis obat alami untuk atasi sakit jantung berikutnya adalah kunyit.
Kunyit memang telah terkenal sebagai bumbu masak, namun ternyata juga
ampuh untuk lindungi otot jantung. Studi penelitian pernah membuktikan
bahwa kandungan polifenol dalam kunyit bisa menghambat penyumbatan
arteri penyebab serangan jantung dan stroke. Tidak hanya itu, metode
pengobatan dengan kunyit juga sudah dikenal sejak lama di India dan
Tiongkok sebagai anti-inflamasi atau peradangan. Walaupun kaya manfaat
untuk kesehatan, penggunaan kunyit yang berlebihan sebagai konsumsi
harian juga bisa membahayakan tubuh. Beberapa di antaranya dapat
berakibat fatal, apabila berbarengan dengan kondisi pengobatan tertentu.

5. Jahe

Jenis obat alami untuk atasi sakit jantung berikutnya adalah jahe.
Tidak sekadar menghangatkan tubuh, tanaman rempah seperti jahe juga
berguna sebagai obat penyakit kardiovaskular. Konsumsi 2-4 gram jahe
per hari bermanfaat untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri hingga
13 persen. Sedangkan hasil penelitian Babol University Of Medical
Sciences mengklaim, konsumsi jahe secara teratur efektif menurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) seperti bawang putih.

6. Biji Anggur

Ekstrak biji anggur umumnya dipercaya sebagai pengobatan


kardiovaskular termasuk aterosklerosis, hipertensi, hiperkolesterolemia,
insufisiensi vena kronis, dan neuropati. Biji anggur telah dianggap dapat
membantu proses oksidasi kolesterol jhat ke jaringan jantung.
Penumpukan kolesterol jahat dalam tubuh yang terabaikan, berpeluang
menjadi bibit awal terjadinya penyakit jantung. Penggunaan ekstrak biji
anggur kering sebagai obat jantung biasanya sudah berbentuk kapsul atau
suplemen siap minum.

7. Kedelai

Konsumsi kedelai dengan kandungan protein nabati tinggi,


memiliki efek menguntungkan supaya terhindar dari risiko penyakit
jantung serta menurunkan kolesterol jahat. Senyawa isoflavon atau zat
yang mirip estrogen dalam kedelai, dapat menghindari risiko sakit jantung
terutama pada wanita muda dan pascamenopause. Sebuah jurnal yang
diterbitkan oleh American Heart Association Circulation menunjukkan,
200 ribu orang yang mengonsumsi seporsi tahu dalam seminggu, berisiko
lebih rendah terkena penyakit jantung.

D. Manfaat Obat obatan Tradisional

Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat,
yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan,
ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa penyalahgunaan
obat tradisional itu sendiri. Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat
sangat membantu dalam pemilihan bahan baku obat tradisional. Pengalaman
empiris ditunjang dengan penelitian semakin memberikan keyakinan akan khasiat
dan keamanan obat tradisional.

Menurut WHO, negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin


menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka
terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal
untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan
penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih
panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan
penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta
semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar
EY, 2006).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam


pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga
mendukung upaya-upaya dalampeningkatan keamanan dan khasiat dari obat
tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih
aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat
tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat
modern.

E. Cara pengolahan Obat- obat Tradisional Penyakit Kardiovaskuler


a. Daun Salam
1. Cukup menyiapkan 1 liter air, 1 sendok teh kayu manis bubuk, 6
lembar daun salam, serta 1 sendok makan madu (opsional).
2. Pertama, didihkan satu liter air dan tambahkan satu sendok teh kayu
manis dan daun salam.
3. Kecilkan api dan biarkan bahan larut selama 5 menit.
4. Setelah itu, saring dan Anda bisa emminumnya setiap pagi saat perut
masih kosong dan sisanya bisa diminum pada siang atau malam hari.
b. Bawang Putih
Campur bawang putih pada air putih
Untuk menambah manfaat dari bawang putih, minum air putih dicampur
dengan bawang putih ini.
Minum air putih dicampur dengan bawang putih akan memangkas lemak
perut secara instan.
Selain lemak perut akan hilang dengan cepat, minum air putih campur
bawang putih ini ampuh menurunkan tekanan darah, mendetoksifikasi
logam berat.
Cara membuat :
- Ambil 2 buah bawang putih dan haluskan.
- Tunggu 10 menit lalu campur dengan 500 ml air.
- Biarkan selama minimal 2 jam.

c. Teh Hijau

Minum teh, terutama teh hijau sebanyak tiga kali atau lebih dalam
seminggu dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan jantung secara
keseluruhan. Hal ini karena jenis antioksidan yang dikandung oleh teh

d. Kedelai

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA)


merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai untuk menurunkan
risiko penyakit jantung. Pengolahan Kedelai bisa berupa susu, tahu, tempe
dan olahan lainnya.
Panduan dan SOP Obat Tradisional Pada Masalah Kardiovaskuler

a. Panduan Obat Tradisional Pada Masalah Kardiovaskuler


Penggunaan obat tradisional dalam pengobatan telah diupayakan
sebagai alternatif untuk penyembuhan penyakit. Namun demikian
penelitian dan pengembangan obat tradisional dirasakan belum maksimal.
Dalam upaya pengembangan tanaman obat tradisional diperlukan
penelitian mengenai kandungan kimia dan efek farmakologisnya. Dengan
adanya penelitian tersebut akan didapatkan data ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan dari penggunaan tumbuhan tersebut (Azwar,
1992).
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berubahnya
pola hidup masyarakat berdampak munculnya berbagai penyakit
degeneratif yang membahayakan. Salah satu yang paling utama yakni
penyakit kardiovaskuler seperti jantung koroner dan hipertensi. Penyakit
jantung koroner terutama disebabkan oleh kelainan miokardium akibat
insufisiensi aliran darah koroner karena aterosklerosis yang merupakan
proses degeneratif, di samping faktorfaktor lainnya (Handajani, 2009).
Kelebihan jumlah kolesterol dalam darah (hiperkolesterolemia) sangat
berperan terhadap gangguan kardiovaskuler, terutama terjadinya
aterosklerosis (penumpukan lemak pada pembuluh darah). Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan kardiovaskular pada
manusia dan keparahan aterosklerosis pada hewan coba berhubungan
dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah (Miller, 1990).
Berbagai pengembangan dan penelitian dibidang kesehatan telah
dilakukan untuk mengurangi angka kejadian penyakit ini. Di samping
menggunakan obat- obat modern yang popular untuk mengurangi resiko
penyakit kardiovaskuler, akhir-akhir ini juga banyak produk-produk obat
tradisional yang beredar dipasaran dengan indikasi sebagai obat penyakit
kardiovaskuler. Obat dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia
sejak ribuan tahun lalu, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan
obat obatan modernnya dikenal masyarakat (Wijayakusuma, 2002). Obat
tradisonal yang berasal dari tumbuhan selain murah dan mudah di dapat,
memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya
dibandingkan obat-obatan kimia. Bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah
yang semakin banyak menyebabkan obat herbal semakin populer di
kalangan masyarakat dunia (Kendran dkk., 2013).
Salah satu herbal tradisional yang sering digunakan sebagai obat
penyakit kardiovaskuler ialah bawang putih. Bawang putih digunakan oleh
masyarakat sebagai obat dalam seperti mengurangi kadar kolesterol dalam
darah, mencegah serangan jantung, mengurangi gejala diabetes melitus,
dan lain sebagainya. Penelitian yang menguji khasiat umbi bawang putih
untuk menurukan kadar kolesterol dalam darah telah dilakukan pada
hewan percobaan dan manusia. Penelitian secara in vitro menggunakan
hepatosit menunjukkan senyawa organosulfur bawang putih menghambat
biosintesis kolesterol. Namun, tahap biosintesis yang lebih detail belum
diketahui. Kemungkinan mekanisme penghambatannya melalui dua cara,
yaitu penghambatan pada reaksi enzim hydroxymethylglutaryl-CoA
reduktase dan penghambatan pada reaksi enzim lain, seperti squalene
mono-oksigenase dan lanosterol-14-demethylase (Gupta dan Porter, 2001).
Tumbuhan lain yang dipercaya memiliki khasiat yang membantu
pengobatan kelebihan kolesterol darah dan baik untuk jantung yakni daun
sirih merah. Sirih merah (Piper crocatum) secara fitokimia mengandung
alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin serta peptida. Senyawa aktif
alkaloid dan flavonoid memiliki aktivitas yang dapat menurunkan tekanan
darah, sedangkan senyawa peptide dalam sirih merah berkhasiat sebagai
antioksidan (Kendran dkk., 2013).
Selain bawang putih dan daun sirih merah, tanaman lain yang telah
terbukti memiliki khasiat terhadap penyakit kardiovaskular ialah jahe
merah (Zingiber officinale var. Amarum). Singh dkk. (2009) pernah
meneliti tentang pengaruh pemberian jahe sebagai antiglikemik,
menurunkan lemak darah dan sebagai agen antioksidan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jahe merah signifikan efektif menurunkan kadar
kolesterol, glukosa darah, dan triasilgliserol. Selain itu, jahe dapat
meningkatkan aktivitas enzim 7α-hydroxylase yang berperan dalam
biosintesis asam empedu dan merangsang perubahan kolesterol menjadi
asam empedu yang menyebabkan ekskresi kolesterol dari dalam tubuh.
Jahe juga meningkatkan kapasitas antioksidan plasma total dan
menurunkan peroksidasi lipid (Al-Azhary, 2011).
Penambahan madu sebagai penutup rasa dan bau tajam dari
bawang putih dan jahe merah, serta rasa pahit dari daun sirih merah saat
dibuat minuman membuat penerimaan pengguna lebih baik. Dengan
menambahkan madu, pasien diabetes mellitus yang ingin menurunkan
kadar kolesterolnya tetap dapat mengkonsumsi minuman herbal ini.
Konsumsi madu sebanyak 70 gr/hari aman bagi pasien diabetes mellitus
tipe 2 yang mendapatkan terapi metformin atau glibenklamid, karena tidak
meningkatkan gula darah puasa (Widyawati dkk., 2013). Selain itu,
kandungan flavonoid pada madu juga dapat berkhasiat sebagai antioksidan
yang akan menambah khasiat dari campuran minuman herbal ini (Erejuwa
dkk., 2012).
Bentuk campuran minuman herbal dipilih karena akan lebih
optimal pemanfaatannya dan memudahkan dalam penggunaannya
dibandingkan dengan mengekstrak atau membuat herbal tradisional
menjadi serbuk. Karena minuman dari tanaman segar lebih banyak
mengandung senyawa aktif dan minyak atsiri yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang telah dikeringkan kering. Kandungan minyak
atsiri pada sirih merah dan jahe merah yang masih segar akan lebih tinggi,
dan hal ini berkaitan dengan tingginya kandungan antioksidannya
(Supriyanto, 2011).
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukanlah penelitian untuk
melihat pengaruh pemberian campuran minuman herbal (bawang putih
(Allium sativum Linn.), daun sirih merah (Piper crocatum), jahe merah
(Zingiber officinale var. Amarum)) dan madu sebagai minuman herbal
terhadap penurunan kadar kolesterol darah dan histopatologi pembuluh
darah aorta jantung dengan menggunakan hewan percobaan tikus yang
diinduksi dengan makanan lemak tinggi dan PTU

Petunjuk Umum:
1. Tumbuhan dalam formularium ini merupakan tumbuhan obat asli Indonesia
yang sudah memiliki bukti keamanan (LD50) dan manfaatnya terbukti secara
empiris.

2. Ramuan obat tradisional tidak boleh digunakan dalam keadaan


kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa.

3. Obat tradisional tidak boleh digunakan sebagai obat mata, intravaginal, dan
parenteral serta tidak boleh mengandung alkohol lebih dari 1 %.

4. Obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO).

5. Perebusan simplisia dilakukan selama 15 menit sampai mendidih (90-98o)


dengan api kecil disebut infus/infusa, sedang perebusan simplisia selama 30
menit sampai mendidih (90-98o) dengan api kecil disebut dekokta.

6. Alat merebus simplisia tidak boleh menggunakan logam, kecuali stainless


steel. Alat merebus simplisia sebaiknya terbuat dari kaca, keramik, atau
porselen.

7. Seduhan menggunakan air mendidih yang dituangkan ke dalam simplisia,


ditutup dan didiamkan 5-10 menit.

8. Simplisia yang digunakan harus dicuci bersih sebelum diproses lebih lanjut.

9. Satuan takar dalam penggunaan ramuan obat tradisional:

a. 1 genggam setara dengan 80 g bahan segar

b. bahan kering (simplisia) setara dengan 40-60 % dari bahan segar

c. 1 ibu jari setara dengan 8 cm atau 10 g bahan segar

d. 1 cangkir setara dengan 100 mL

e. 1 gelas = 1 gelas belimbing setara dengan 200 mL

f. 1 sendok makan (sdm) setara dengan 15 mL

g. 1 sendok teh (sdt) setara dengan 5 mL

10. Penyimpanan simplisia pada tempat yang kering, sejuk (8-150 C) dan dalam
wadah yang tertutup rapat

11. Saringan yang digunakan terbuat dari bahan plastik/nilon, stainless steel, atau
kassa.
12. Bahan yang digunakan dalam formularium ini, bila tidak dinyatakan lain,
maka yang dimaksud adalah bahan kering (simplisia).
13. Bila keluhan belum teratasi atau muncul keluhan lain dalam penggunaan,
masyarakat harus menghentikan dan berkonsultasi ke tenaga kesehatan yang
memiliki pengetahuan pengobatan tradisional atau tenaga komplementer
yang memiliki kompetensi untuk itu.

14. Penggunaan ramuan obat tradisional di dalam FROTI yang bersamaan


dengan pengobatan konvensional harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
oleh dokter.

b. SOP Obat Tradisional Pada Masalah Kardiovaskuler


1. Daun salam

Pengertian Minuman tradisional daun salam adalah ramuan


tradisional untuk menurunkan hipertensi

Manfaat 1. Menurunkan kadar kolesterol


2. Menurunkan tekanan darah tinggi
3. Membuat peredaran darah lancer
4. Menurunkan kadar asam urat
5. Dapat mengatasi masalah pencernaan seperti
diare, sembelit, dll.
Indikasi 1. Klien dengan hipertensi
2. Klien dengan kolesterol tinggi
3. Klien dengan asam urat tinggi
4. Klien dengan diare, sembelit, dll
Kontraindikasi 1. Penderita DM (harus konsultasi dengan
dokter)
2. Pasien pra operasi (menghambat kerja syaraf)
Alat dan Bahan Alat :

1. Panci
2. Gelas
3. Saringan
Bahan :

1. Daun salam 4-5 lembar


2. Air 800cc
Prosedur 1. Cuci daun salam hingga bersih
2. Rebus daun salam dalam air 800cc hingga
mendidih sampai tersisa 400cc
3. Tuangkan air rebusan daun salam ke dalam
gelas, dan konsumsi 2x/ hari di pagi dan sore
hari
2. Kunyit

Manfaat memiliki peran protektif dalam menekan


perkembangan hipertrofijantung, gagal jantung,
kardiotoksisitas yang diinduksi obat, infark
miokard, aterosklerosis, aneurisma aorta, stroke
dan komplikasi kardiovaskular
Indikasi 1. Penyakit jantung
2. Mengobati radang
3. Mengurangi rasa mual
4. Megatasi perut yang gembung
5. Mengobati metastasis kanker
6. Obat alergi
Kontraindikasi 1. Iritasi pencernaan
2. Batu ginjal
3. Sakit kepala dan mual
4. Ruam kulit
5. Intoleransi gluten dan penyakit celiac
Alat dan Bahan 1. 2 ruan sampai 3 ruas kunyit
2. Air bersih untuk mencuci
3. Saringan
4. Gelas
5. Parutan
Prosedur 1. Ambil beberapa ruas kunyit (sekitar
sebesar 2 jari)
2. Cuci sampai bersih dan kupas kulit arinya
3. Oarut dan peras airnya
4. Tambahkan 1 gelas air matang
5. Minumair perasan kunyit tersebut secara
rutin 2 kali sehari, sebelum sarapan dan
sebelum tidur.

3. Bawang putih
Pengertian Bawang putih mengandung antioksidan dan juga
allicin. Kedua senyawa ini memiliki kemampuan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dengan melancarkan
sistem peredaran darah dan juga meyehatkan arteri
Manfaat 1. Menurutkan Tekanan Darah Tinggi
2. Menurunkan Kadar Kolesterol
3. Mencegah Alzheimer dan Demensia
4. Mencegah Kanker
5. Meningkatkan Imunitas
Indikasi 1. Klien dengan hipertensi
2. Klien dengan kolesterol tinggi
Alat dan Bahan Alat :
1. Penghalus bawang / parutan
2. Gelas
3. Saringan
Bahan :
1. Bawang Putih 3 siung (secukupnya)
2. 200 cc air panas
Prosedur Tindakan 1. Kupas kulit bawang putih, lalu cuci dengan air
mengalir
2. Parut bawang putih dengan parutan, lalu
pindahkan ke dalam gelas
3. Tuangkan air panas 200 cc ke dalam gelas
4. Aduk dan diamkan 5 menit
5. Saring air ke gelas baru
6. Tambahkan madu

Anda mungkin juga menyukai