Anda di halaman 1dari 7

pelestarian tanaman obat dalam masyarakat

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Tanaman obat adalah tanaman yang telah diidentifikasi dan diketahui


berdasarkan pengamatan manusia karena memiliki senyawa yang bermanfaat
untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis
tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan jamur. Setidaknya 12 ribu
senyawa telah diisolasi dari berbagai tumbuhan obat di dunia, tetapi jumlah
ini hanya sepuluh persen dari jumlah total senyawa yang dapat diekstraksi
dari seluruh tumbuhan obat.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat telah ada sejak zaman prasejarah


manusia. Pada tahun 2001, para peneliti telah mengidentifikasi bahwa 122
senyawa yang digunakan di dunia kedokteran modern merupakan turunan
dari senyawa tumbuhan yang sudah digunakan sejak zaman prasejarah.
Begitu banyak obat-obatan yang tersedia saat ini merupakan turunan dari
pengobatan herbal, seperti aspirin yang terbuat dari kayu pohon dedalu, juga
digitalis, quinine, dan opium.

WHO memperkirakan bahwa 80 persen warga di benua Asia dan Afrika


memanfaatkan pengobatan herbal untuk beberapa aspek perawatan
kesehatan. Amerika Serikat dan Eropa memiliki ketergantungan yang lebih
sedikit, tetapi memperlihatkan kecenderungan meningkat sejak efektivitas
beberapa tumbuhan obat telah teruji secara ilmiah dan terpublikasikan. Pada
tahun 2011, total tumbuhan obat yang diperdagangkan di seluruh dunia
mencapai nilai lebih 2.2 miliar USD.
B. Rumusan masalah
1. Jenis-jenis tanaman obat di sekitar lingkungan masyarakat.
2. Bagaimana cara melestarikan tanaman obat di masyarakat?
C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui definisi tentang tanaman obat.

2. Mengetahui berbagai jenis tanaman obat yang biasa digunakan


sebagai obat tradisional.

3. Mengetahui manfaat tanaman obat.


BAB 2
PEMBAHASAN
1. Jenis-jenis tanaman obat di sekitar lingkungan masyarakat

Setiap bagian dari tanaman obat umumnya bisa dimanfaatkan mulai dari daun,
batang, buah, kulit, biji, akar, dan umbi. Setiap bagian tersebut memiliki
khasiat tersendiri yang bisa diolah, diracik, dan dikonsumsi dalam berbagai
bentuk antara lain menjadi bumbu dapur, obat oles, hingga ramuan jamu yang
dapat diminum. Manfaat memiliki tanaman obat antara lain untuk mencegah
timbulnya penyakit, mengobati gejala gangguan kesehatan, bermanfaat bagi
kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan sistem imun, elancarkan sistem
peredaran darah, serta menghangatkan tubuh.
Ada baiknya kita memiliki tanaman obat di rumah, baik yang bisa ditanam di
halaman rumah atau di alam pot-pot kecil, untuk memenuhi kebutuhan
keluarga akan obat-obatan. Apalagi kita tinggal di Indonesia yang kaya akan
sumber tanaman obat yang bisa kita budidayakan sendiri. Selain itu tanaman
obat dapat menjadi tanaman hias yang dapat mempercantik lingkungan rumah
kita. Berikut ini beberapa jenis dan manfaat tanaman obat yang dapat kita
budidayakan sendiri:
 Jahe

Jahe adalah salah satu tanaman obat-obatan populer lantaran telah dikenal
lama akan manfaatnya bagi kesehatan. Jahe mampu mengatasi gangguan
pencernaan, seperti sakit perut dan mual-muntah, pusing akibat vertigo,
sakit kepala, meringankan nyeri haid, hingga meredakan nyeri sendi, seperti
rematik dan osteoarthritis. Jahe umumnya aman digunakan sebagai obat
tradisional untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Namun,
sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya lebih dari 5 gram atau setara
dengan 1 sendok teh setiap harinya.

Mengonsumsi jahe secara berlebihan berisiko meningkatkan berbagai efek


samping, seperti perut kembung, sakit perut, hingga iritasi pada mulut.

 Kunyit

Selain sebagai tanaman obat-obatan, kunyit umumnya digunakan sebagai


bumbu dapur, jamu, hingga kecantikan. Manfaat kunyit bagi kesehatan tak
terlepas dari zat kurkumin yang terkandung di dalamnya. Manfaat kunyit
bagi kesehatan mulai dari sebagai antiradang dan antioksidan, menjaga
kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, menurunkan kadar
gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, hingga membantu
mencegah kanker. Kunyit juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Beberapa efek samping konsumsi kunyit berlebihan dapat memicu kenaikan
asam berlebih. Selain itu, asupan kunyit yang terlalu banyak dapat
menyebabkan masalah perdarahan.

 Lengkuas (laos)

Lengkuas atau dikenal pula dengan nama laos mengandung galangin, beta-
sitosterol, dan flavonoid lainnya yang baik bagi tubuh. Selain itu, rempah
alami ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, zat besi, serat, dan
karbohidrat. Beberapa manfaat lengkuas bagi kesehatan adalah sebagai
antioksidan, mengurangi nyeri dan peradangan, melawan infeksi,
meningkatkan kesuburan pria, serta berpotensi sebagai antikanker.

 Kumis kucing

Jenis tanaman obat ini sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
kesehatan secara umum, seperti penyakit ginjal, radang kandung kemih,
diabetes, dan asam urat. Kumis kucing juga dikenal ampuh untuk
mengobati kencing batu dan melancarkan saluran kencing. Menurut sebuah
penelitian pada tikus melaporkan bahwa daun kumis kucing bersifat
diuretik yang memicu peningkatan produksi urin.

 Temulawak

Temulawak adalah jenis tanaman obat yang dapat digunakan untuk


mengatasi gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS),
perut kembung setelah makan, dan gangguan lambung. Temulawak juga
seringkali dipakai sebagai penambah nafsu makan.

Namun, temulawak dapat menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi


secara berlebihan dalam jangka panjang, yakni dapat menyebabkan iritasi
pada lambung hingga muntah.

 Daun sirih
Daun sirih sudah sejak zaman dahulu digunakan sebagai tanaman obat
untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Daun sirih mengandung
yodium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan asam nikotinat di
dalamnya. Selain itu, daun sirih juga mengandung sejumlah zat kimiawi,
seperti minyak sirih, chavicol, betelphenol, eugenol, terpene, dan campene.
Antioksidan tannin dalam daun sirih juga mempercepat respon tubuh untuk
membekukan darah dan menyembuhkan luka. Menurut beberapa hasil
penelitian, ada beberapa manfaat daun sirih untuk kesehatan, antara lain
sebagai antidiabetes, antikanker, antibakteri, antimalaria, antiasma,
menurunkan kadar kolesterol, menyembuhkan luka, menjaga kesehatan
mulut, hingga mengobati tukak lambung.

 Daun kemangi

Selain dijadikan sebagai “lalapan” atau makanan pelengkap yang berfungsi


menambah aroma pada makanan, kemangi juga dapat digunakan sebagai
obat herbal yang bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat daun
kemangi bagi kesehatan adalah meringankan perut kembung,
meningkatkan nafsu makan, hingga mengobati luka goresan pada kulit.

2. Bagaimana cara melestarikan tanaman obat di masyarakat?

Lingkungan yang dijaga dengan baik akan membawa kebaikan pula.


Berbagai manfaat dapat diperoleh dengan pemanfaatan lahan di lingkungan
masyarakat sekitar, salah satunya melalui Tanaman Obat. Melalui kegiatan
penanaman ini , masyarakat di ajak untuk menjaga kelestarian lingkungan
sekitarnya dan memanfaatkannya untuk kesehatan. Penanaman tanaman
obat dilakukan untuk memudahkan penawar medis di lingkungan
masyarakat dengan biaya terjangkau, bahkan gratis. Dengan tanaman obat,
kita juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan kimia.
naman juga bisa membantu penghijauan tempat pemukiman masyarakat.
Melalui kegiatan pelestarian ini masyarakat diharapkan bisa semakin
memahami bahwa jika lingkungan dapat dijaga, maka akan memberikan
manfaat yang baik pula bagi manusia di sekitarnya.

Setiap keluarga bisa membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan


memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

a. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan


digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan
penyakit.

b. Dalam penggunaan tanaman obat tetap membutuhkan dosis yang


tepat.

c. Bagian dari tumbuh tumbuhan yang paling sering dijadikan obat


adalah daun.

d. Dalam segi penyembuhan, tanaman obat umumnya lebih lambat


dalam pengobatan penyakit dibanding penyembuhan menggunakan
Obat – obatan kimia, namun pengobatan menggunakan tanaman
obat jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek samping
yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan
mempunyai banyak khasiat.

Saran

Penting untuk kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman obat yang
ada di sekitar lingkungan kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga
kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang
bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai