Anda di halaman 1dari 15

Apotek Hidup

Apa sih Pengertian Apotek Hidup?


Apotek hidup merupakan sebagian tanah yang ada di pekarangan rumah yang
dimanfaatkan untuk ditanami tanaman obat-obatan sebagai obat alami apabila ada anggota
keluarga atau tetangga rumah yang sakit. Bisa dibilang, masyarakat Indonesia sangat
menyukai obat-obatan tradisional atau obat herbal.
Istilah apotek hidup merupakan istilah yang selama ini sering kali kita dengar. Istilah
ini merujuk pada tumbuhan yang sengaja ditanam oleh orang yang nantinya akan
dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Tanaman
apotek hidup bukan sembarang tumbuhan penghias saja, tentu saja ragam jenis yang dipilih
menjadi tanaman apotek hidup adalah tumbuhan yang memiliki manfaat untuk kesehatan.
Masyarakat di tanah air percaya, obat-obatan tradisional lebih aman karena berasal
dari bahan yang alami. Selain itu, obat herbal ini juga dipercaya mempunyai efek samping
yang lebih sedikit jika dibanding dengan obat-obatan yang diproduksi pabrik farmasi. Bukan
hanya itu saja, banyak tanaman obat yang tampilannya cantik dipandang oleh mata, sehingga
dapat juga sekaligus menjadi tanaman hias.

Apa Manfaat dan Fungsi Apotek Hidup?


Menanam berbagai tanaman di sekitar rumah memiliki banyak manfaat, apalagi jika
kandungan yang ada dalam tanaman tersebut mempunyai khasiat tersendiri seperti halnya
apotek hidup. Berbagai masalah pada kesehatan kita dan keluarga dapat diatasi dengan
mudah dan efektif. Lalu, apa sih manfaat dari apotek hidup? Berikut manfaatnya, di
antaranya yaitu:
 Memperbaiki kualitas sirkulasi udara di rumah dan sekitarnya
 Mempercantik pekarangan rumah yang kosong saat dipandang
 Membantu mengatasi berbagai persoalan penyakit ringan hingga penyakit berat
seperti mencegah komplikasi penyakit kronis yang diderita oleh anggota keluarga
 Menghemat biaya berobat ke rumah sakit
 Melestarikan tanaman
 Bermanfaat saat dalam darurat ketika membutuhkan obat
 Dan lain manfaat lainnya
Selain beberapa manfaatn diatas Apotek Hidup juga memiliki beberapa fungsi, diantaranya
sebagai berikut:
 Mempunyai obat yang dapat diracik sendiri jika terkena penyakit
 Obat yang digunakan adalah obat alami, sehingga resiko atau efek samping yang lebih
kecil dibandingkan obat di apotek biasa
 Ada persediaan rempah untuk memasak. Secara umum, obat tradisional merupakan
tanaman yang biasa digunakan untuk memasak, seperti jahe, kunyit, dan serai.
Macam-Macam Apotek Hidup dan Manfaatnya
Sejak dulu hingga sekarang, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
kekayaan rempah dan tumbuhan yang bermanfaat lainnya. Tidak jarang, banyak tanaman
apotek hidup yang tumbuh subur di wilayah Indonesia. Yuk simak beberapa tanaman apotek
hidup yang bisa kita tanam di pekarangan dan sekitar rumah, di antaranya:

1. Lidah Buaya

Lidah buaya termasuk tumbuhan apotek hidup. Lidah buaya dikenal sebagai tanaman yang
mempunyai banyak manfaat bagi kecantikan, perawatan tubuh, dan sebagai obat alami. Salah
satunya yaitu bermanfaat untuk meredakan batuk dan menyuburkan rambut.
Ekstrak yang berbentuk seperti lendir lidah buaya bermanfaat sebagai penyubur rambut
dan penjaga kelembaban kulit. Akan tetapi, bukan hanya itu saja, lidah buaya juga mempunyai
khasiat sebagai obat beberapa penyakit, misalnya radang dan sembelit. Kita bisa menanam lidah
buaya baik di pot kecil di ruang tamu ataupun sebagai tanaman di halaman depan rumah kita.
2. Daun Sirih

Daun sirih tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan bisa dengan mudah
didapatkan dimana saja, Keampuhan daun sirih sebagai obat penyembuh dari berbagai hasil
penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa sirih mempunyai kandungan-kandungan yang sangat
berkhasiat dan berjuta manfaat untuk kesehatan. Tradisi menyirih yang dapat menguatkan
gigi karena masyarakat zaman dahulu sudah mengetahui khasiat daun sirih hijau yang dapat
mengobati beberapa penyakit.
Daun sirih atau nama ilmiahnya Piper Betle Linn, merupakan tumbuhan obat yang banyak
manfaatnya, sirih mengandung zat antiseptik hampir seluruh bagiannya, daun sirih dikenal
sebagai tanaman obat yang sudah ada sejak 600 SM ini karena daun sirih mengandung zat
antiseptic yang mampu membunuh kuman,
Manfaat daun sirih juga tidak kalah dari tanaman apotek hidup lainnya. Daun sirih
bermanfaat untuk menghambat pendarahan luar, sebagai obat meredakan batuk, membantu
mengatasi masalah pencernaan dan sebagai antiseptik alami. Selain itu, kandungan
antioksidan yang ada dalam daun sirih dapat membantu menghilangkan racun yang ada di
tubuh manusia.
3. Lengkuas

Lengkuas, laos atau kelawas (bahasa Karo) (Alpinia galanga) merupakan jenis
tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Lengkuas adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak ditanam di Asia, Umumnya
masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional.
Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian
dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional
yang banyak digunakan adalah lengkuas merah.
Salah satu manfaat lengkuas adalah sebagai antifungi (antijamur). Lengkuas adalah
tanaman obat yang mengandung antimikrobial diterpene dan eugenol yang mempunyai
aktivitas antijamur. Secara tradisional dari sejak zaman dahulu kala, parutan rimpang
lengkuas sering digunakan sebagai obat penyakit kulit, terutama yang disebabkan oleh jamur,
seperti panu, kurap, eksim, jerawat, koreng, bisul, dan sebagainya.
4. Temulawak

Temulawak merupakan tanaman asli khas negara Indonesia. Khasiat dari tanaman
temulawak sudah teruji secara ilmiah. Jika dilihat secara sekilas, temulawak mirip dengan
kunyit atau jahe, akan tetapi dari segi bentuknya pasti kita bisa dengan cepat membedakan
antara ketiganya.
Temulawak termasuk menjadi salah satu tanaman yang sering dijadikan sebagai obat
alami di Indonesia. Temulawak mempunyai anti peradangan yang dapat membantu tubuh
mengobati radang usus, radang sendi, dan pankreatitis. Bahkan, temulawak juga dipercaya
bisa melindungi tubuh dari penyakit jantung dan mencegah penyakit kanker.
Meskipun begitu, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Temulawak bisa
dibudidayakan dengan pembibitan terlebih dahulu. Bibit temulawak bisa didapatkan dari
rimpang temulawak yang sudah berusia 10-12 bulan. Temulawak sebagai tanaman apotek
hidup ini termasuk tumbuhan kecil, sehingga mudah ditanam oleh siapa saja dan di mana
saja.
Ada beberapa manfaat dari temulawak antara lain yaitu, mengatasi masalah pada
persendian, membantu melancarkan dan mengatasi masalah di pencernaan, dan sebagai obat
untuk penyakit kuning hingga sebagai antibakteri.
5. Jintan

Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) merupakan tumbuhan


menjalar yang bijinya dapat digunakan sebagai rempah-rempah dan obat-obatan. Biji
tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. Rasanya dari jintan hampir sama dengan
rasa kelabat dan sangat berbeda dengan rasa dari jenis rempah-rempah yang lain..
Jintan mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Senyawa-
senyawa ini antara lain karvakol, timol, eugenol, karyopilen dan flavonoid. Jenis eugenol di
dalam jintan adalah monoterpenoid. Jenis karyopilennya adalah seskuiterpen bisiklik.
Sedangkan jenis flavonoidnya antara lain kuersetin, apigenin, luteolin, salvigenin, dan
genwanin. Senyawa-senyawa ini digunakan sebagai obat untuk infeksi saluran
kemih, gangguan pencernaan, malaria, batuk, asma dan demam.
Untuk merasakan manfaat jintan, kita bisa menumbuk jintan sampai menjadi bubuk.
Kemudian, rebus satu sendok teh jintan bubuk dengan sedikit air. Saat air sudah mendidih
lalu saring supaya serat-serat kasar jintan tak ikut terminum. Setelah selesai menyaring, air
rebusan jintan siap untuk kita minum.
6. Jahe

Jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan


sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Rimpangnya berbentuk
jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe
disebabkan oleh senyawa keton bernama zingeron yang merupakan zat dengan antiradang
dan antioksidan yang tinggi.
Selain itu, jahe juga dipercaya bisa meredakan mual, membantu mengurangi nyeri
pada otot, membantu meredakan gejala osteoarthritis, membantu menurunkan kadar gula
dalam darah, dan membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes tipe 2.
Menanam jahe di pekarangan rumah dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan kita.
Jahe bermanfaat untuk mengatasi masalah pada pencernaan, mengurangi mual di perut, dapat
menyembuhkan batuk, dan manfaat lainnya. Manfaat tersebut akan jauh lebih maksimal
diterima tubuh apabila berasal dari jahe segar daripada bentuk bubuk yang terjual di pasaran.
7. Bawang Merah

Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bumbu
masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah
utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun
tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat
tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan
untuk campuran sayur
Bawang lebih dikenal sebagai bahan untuk penyedap masakan. Selain sebagai
penyedap, bawang merah acap kali menjadi obat karena kandungan zat besi, kalsium, folat,
magnesium, dan kalium yang tinggi yang ada di bawang merah. Bawang merah cukup
bermanfaat untuk mengatasi demam, mengobati masuk angin, maag, membantu mengobati
luka, melancarkan pernapasan, dan manfaat lainnya.
Cara membuat ramuan pada bawang merah tergolong mudah. Pertama, kupas kulit
bawang merah sampai bersih. Kemudian, iris kasar bawang merah. Selanjutnya, campurkan
bawang merah yang telah diiris dengan sedikit minyak kayu putih atau telon. Lalu, oleskan
campuran bawang dan minyak tadi di permukaan kulit agar bisa membantu mengatasi
demam, masuk angin, dan penyakit lainnya yang menimpa tubuh.
8. Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus
nama dari umbi yang dihasilkan. Dikenal di catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai
campuran masakan maupun pengobatan. Bawang putih mentah penuh dengan senyawa-
senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah
terasa getir atau angur.

Bawang putih digunakan sebagai bumbu yang digunakan hampir di setiap hidangan
Indonesia. Sebelum dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan
dengan sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan dengan
sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan berbagai jenis bahan
bumbu yang lain.
Bawang putih mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami di dalam tubuh manusia.
Selain sebagai antibiotik dan bumbu masakan, bawang putih juga bermanfaat bagi kesehatan
kuku yang rapuh dan menipis. Caranya, ambil satu siung bawang putih lalu kupas dan iris.
Gosokkan irisan bawang putih ke atas permukaan kuku yang rapuh.
9. Daun Salam

Salam (Syzygium polyanthum) adalah nama pohon penghasil daun rempah yang
digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-
leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah
negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun
ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga
makanan tersebut matang.
Penggunaan daun salam sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya yakni
pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting
eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun
menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan
anticacing, khususnya pada nematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.[4] Kandungan
kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak asiri, tannin, dan flavonoida. Bagian
pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.[7]
Ekstrak daun salam 3×250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan
kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah
200 mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan.
10.Jambu Biji

Jambu biji (Psidium guajava ) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan
jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui
Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna
hijau atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak
vitamin C.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung berbagai senyawa metabolit
sekunder antara lain tanin, minyak atsiri, flavonoid, dan saponin. Senyawa-senyawa tersebut
berpotensi sebagai antioksidan dan bahan pengawet alami.
Selain manfaat adari daunya buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat
sehingga cocok dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah
mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan. Buah
jambu biji cocok dikonsumsi di siang hari karena buahnya segar dan mendinginkan badan.
Salah satu kandungan nutrisi yang terdapat pada jambu yang bermanfaat untuk tubuh
adalah asam askorbat atau vitamin C. Di dalam jambu biji terdapat 126 miligram vitamin C
lebih dari 90 miligram asam askorbat diperlukan untuk orang orang setipa harinya atau untuk
perempuan sekitar 75 miligram. Menurut Linus pauling institute.Vitamin C membantu bagian
menjaga bagian setiap jaringan tubuh anda. Vitamin C sendiri berperan untuk menumbuhkan
kolagen. Protein yang mendukung sel dan jaringan tubuh tetap utuh dan tanpa vitamin C
tubuh dapat mengalami pecah pembuluh darah.
11.Kuyit

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah
termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara
Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga
digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta
mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan
yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk
mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang
tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya untuk memperlancar
pernapasan.
12.Jeruk Nipis

Jeruk nipis (Lat Citrus × aurantiifolia; hibrida jeruk C. hystrix × C. medica)


merupakan jenis tumbuhan yang masuk ke dalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia dan
Amerika Tengah, dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi
3–6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil.
Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah bulat sampai
bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak minyak
asiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C
dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni.
Di Indonesia buah ini dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dari
permukaan laut. Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat yang terkena sinar matahari
langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk membuat
minuman, obat batuk dan penyedap masakan, dan juga sering dipakai untuk menghilangkan
karatan dan mencuci rambut.
Jeruk nipis mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Salah
satunya ialah minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan antibakteri. Selain itu jeruk nipis
juga mengobati penyakit Amendel dengan cara merebus kulit jeruk nipis.
13.Tomat

Kita tentu mengenal tanaman berwarna merah ini. Tomat merupakan salah satu
pelengkap makanan Indonesia, seperti soto ataupun lalapan. Tomat memiliki banyak khasiat
karena kandungan yang ada di dalamnya.
Beberapa contohnya yaitu mengontrol tekanan darah dan mencegah sembelit. Selain
itu, vitamin C yang terdapat di dalam tomat juga bisa membantu menjaga kesehatan pada
kulit. Kita hanya perlu menunggu waktu kurang lebih satu bulan untuk dapat merasakan
khasiat yang dihasilkan dari tanaman yang banyak dijumpai ini.
Terlepas dari beberapa contoh tanaman apotek hidup dan manfaatnya yang telah
dibahas di atas, masih banyak tanaman apotek hidup lain yang bisa kita tanam untuk mengisi
halaman sekitar rumah.

Cara Menanam Bibit Tanaman Apotek Hidup


Cara membuat atau proses menanam bibit tanaman apotek hidup cukup mudah, berikut
langkah-langkahnya, yaitu:
 Menyiapkan media tanam yang gembur, pupuk, dan peralatan untuk berkebun.
 Menyiapkan bibit tanaman apotek hidup.
 Potong bibit tanaman dengan ukuran yang kecil.
 Mulai merendam bibit ke dalam sedikit air hingga tumbuh tunas.
 Siapkan lubang di tanah yang gembur dan teduh.
 Memasukkan bibit tanaman yang telah bertunas ke dalam tanah.
 Jangan lupa untuk secara rutin menyiramnya supaya tidak layu.
 Rajin membersihkan gulma.
Apotek hidup mempunyai banyak sekali fungsi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari
di rumah kita. Tidak ada salahnya kita coba untuk mulai menanamnya di halaman sekitar
rumah. Tentu saja sangat berguna untuk mengobati berbagai penyakit, apalagi di masa
pandemi seperti saat ini. Kita harus lebih memperhatikan kesehatan, dan salah satu caranya
yaitu dengan menanam apotek hidup di halaman sekitar rumah kita. Jadi, apakah tertarik
untuk membuat apotek hidup di rumah?

Anda mungkin juga menyukai