Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

“Public Health Nursing (PHN)”

Dosen Pembimbing :
Dr. Syamilatul Khoriroh S.Kp M.Kes

Disusun Oleh :
1. Dwinta Kinanti 121811008
2. Fahdya Anjeli 121811010
3. Fredi Pratama 121811011
4. Yuzi Rustam 121811025
5. Serly Media Putri 121811027

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
TANJUNGPINANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Public Health Nursing (PHN).

Makalah ini telah kami susun maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dengan memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kai
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga malah ilmiah tentang Public Health
Nursing (PHN).Pada Klien Dengan Gangguan Konsep Diri dapat mmemberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tanjungpinang, 15 Desember 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................4
A. Pengertian Keperawatan Komunitas..................................................................4
B. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas......................................................5
C. Komunitas Sebagai Klien...................................................................................6
D. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas......................................................6
E. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas...............................................7
F. Pengertian CHN..................................................................................................8
G. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas..........................................9
H. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan
Utama.......................................................................................................................10
I. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas..................................................11
J. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................12
K. Perencanaan/ Intervensi....................................................................................13
L. Pelaksanaan/Implementasi................................................................................13
M. Penilaian/Evaluasi.........................................................................................14
N. Perspektif International Health Care................................................................14
O. Perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan Rumah Sakit.............15
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,
serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat
kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan,
pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan
kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut
dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan 
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan
dan Dawkin, 1987).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya perawatan
kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya
terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas
bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 % keluarga

1
2

rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh


tenaga kesehatan melalui kegiatan perkesmas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Keperawatan Komunitas?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan dan fungsi keperawatan komunitas?
3. Apa yang dimaksud dengan komunitas sebagai klien?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi intervensi keperawatan komunitas?
5. Apa yang dimaksud dengan sejarah perkembangan keperawatan komunitas?
6. Apa yang dimaksud dengan pengertian CHN dan PHN?
7. Apa yang dimaksud dengan model konseptual dalam keperawatan komunitas?
8. Apa yang dimaksud dengan hubungan konsep keperawatan komunitas dengan
pelayanan kesehatan utama?
9. Apa yang dimaksud dengan proses pelaksanaan keperawatan komunitas?
10. Apa yang dimaksud dengan perspektif international health care?
11. Apa yang dimaksud dengan perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik
dan rumah sakit?

C. Tujuan
Setelah melihat latar belakang di atas maka muncullah permasalahan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
3. Untuk mengetahui komunitas sebagai klien
4. Untuk mengetahui strategi intervensi keperawatan komunitas
5. Untuk mengetahui sejarah perkembangan keperawatan komunitas
6. Untuk mengetahui pengertian CHN dan PHN
7. Untuk mengetahui model konseptual dalam keperawatan komunitas
8. Untuk mengetahui hubungan konsep keperawatan komunitas dengan pelayanan
kesehatan utama
9. Untuk mengetahui proses pelaksanaan keperawatan komunitas
3

10. Untuk mengetahui perspektif international health care


11. Untuk mengetahui perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan rumah
sakit
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Keperawatan Komunitas 


Keperawatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan, kesehatan
dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar
(2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut :
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
masyarakat dan ekosistem.
2. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari
tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit
dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat
sistem tubuh.
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering
dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk
menunjang kehidupan sehari-hari.
Menurut Permenkes no 26 tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan Pasal 15
ayat (1): Perawat dapat menjalankan Praktik Keperawatan di Fasyankes dan atau
tempat lain. Pasal 15 ayat (2): Fasyankes terdiri dari: Tempat Praktik Mandiri
Perawat, Klinik, Puskesmas, dan Rumah Sakit. Pasal 15 ayat (3): Tempat lain
terdiri dari: Rumah Klien, Rumah Jompo, Panti Asuhan, Panti Sosial,
Perusahaan, Sekolah, dan Tempat lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
Menurut UU 38 2014 tentang keperawatan pasal 1 poin 1. Keperawatan
adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. 3. Pelayanan Keperawatan

4
5

adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien
dalam merawat dirinya.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang
menggunakan jasa Pelayanan Keperawatan.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

B. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


1. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan 
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung  terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. 
6

2. Fungsi keperawatan komunitas


a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan
yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,
2006).

C. Komunitas Sebagai Klien 


Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada
lokasi atau batas geografis tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat
relative sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas
merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien yang
dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain: daerah terpencil, daerah
rawan, daerah kumuh, dll.

D. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,
media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan
sebagainya. Begitu juga dengan masalah  kesehatan di lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan
sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit
7

yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,
maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan
melalui proses kelompok.
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara sosial.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai
tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di
dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

E. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas


Pembagian era sejarah perkembangan keperawatan komunitas
1. Empirical health era (< 1850 )
Pendekatan kearah symptom/gejala yg dikeluhkan si sakit, pendidikan, yankes,
penelitian berorientasi pada gejala penyakit
2. Basic science era (1850-1900)
Ditemukannya laboratorium, Ilmu kesehatan berkembang ke arah penyebab
terjadinya penyakit yg dpt dibuktikan secara laboratoris.
8

3. Clinical science era ( 1900-1950)


Ilmu kesehatan, bagaimana mendiagnosis, mengobati dan memulihkan individu
yg menderita sakit tertentu/ Patient oriented.
4. Public health science era (1950-2000)
Mulai dikembangkan kesehatan masyarakat (public health), yankes tdk lagi
mengutamakan upaya kuratif tetapi juga memikirkan upaya promotif dan
rehabilitatif.
5. Political health science era (sekarang)
Konsep pendekatan terhadap semua penduduk. Masalah yang dihadapi meliputi :
environment, health services, behavior dan herediter.

F. Pengertian CHN
CHN (Community Health Nursing) adalah sebuah sintesis dari praktek
keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
mempromosikan dan melestarikan kesehatan penduduk Tidak terbatas pada
kelompok umur tertentu diagnosis, dan terus, tidak episodik. Promosi kesehatan,
pemeliharaan, pendidikan kesehatan, manajemen, koordinasi, dan kontinuitas
perawatan perawatan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dalam masyarakat
(ANA di Stanhope dan Lancaster, 1999). Konsep Falsafah CHN, yaitu:
1. Kesehatan yang baik dan usia panjang produktif adalah hak setiap individu tanpa
membedakan suku dan jenis kelamin.
2. Semua orang mempunyai kebutuhan belajar.
3. Beberapa klien mungkin tidak memahami kebutuhan belajarnya atau kebutuhan
bantuan untuk mencapai tingkat sehat yang tinggi.
4. Orang akan menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat untuk
dirinya, shg pengetahuan memiliki makna tertentu
5. Kesehatan yang baik dan pelayanan kesehatan memberi kesempatan masyarakat
luas untuk hidup lebih baik sesuai potensi dan pengaruh standar hidup.
9

6. Kesehatan merupakan salah satu nilai saing klien dan memiliki prioritas yang
berbeda pada waktu yg berbeda.
7. Nilai dan konsep sehat berbeda tergantung pada budaya, agama dan latar
belakang sosial klien
8. Otonomi individu dan komunitas membri prioritas yang berbeda pada waktu
yang berbeda
9. Klien à fleksibel dapat berubah sesuai stimulus internal atau eksternal
10. Klien termotivasi untuk berkembang
11. Kesehatan merupakan penyesuaian klien yang dinamis thd lingkungan
12. Klien dapat berpindah kearah yang berbeda  sepanjang  rentang pada waktu yang
berbeda
13. Fungsi utama CHNà membantu klien mencapai tingkat sehat yang tinggi

G. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas


Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep
praktik (Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang ditujukan kepada penekanan penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas (Mubarak &
Chayatin, 2009).
Menurut Sumijatun (2006) teori Neuman berpijak pada metaparadigma
keperawatan yang terdiri dari  yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan.Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan
keperawatan komunitas adalah:
10

1. Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan


dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu:
fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
2. Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar atau sistem klien
3. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stresor. 

H. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan


Utama
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif
dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009). 
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
(1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan
masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya. 
Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut :
11

1. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada individu tersebut. Pelayanan pada tingkat individu dapat
dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi penderita yang memerlukan
pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin dilakukan asuhan keperawatan di
rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan keperawatan keluarga
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan terutama keluarga dengan resiko tinggi diantaranya keluarga dengan
sosial ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita
penyakit menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama
masyarakat dan lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan dalam
lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja
puskesmas. Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh wilayah atau
masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan,
pendidikan dan sebagainya.

I. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan
12

kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisir bersama tim kesehatan
lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat
meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat
diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009).
Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara
konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis. Fase-fase pada
proses keperawatan komunitas secara langsung melibatkan komunitas sebagai klien
yang dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009). 

J. Diagnosa Keperawatan 
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan
memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi. 
Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor
yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah
13

(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S)


(Mubarak, 2005).
1. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
2. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
3. Symptom: tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.

K. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa
keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005):
1. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
2. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
3. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
4. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang  tepat
5. Lakukan olahraga secara rutin 
6. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk  memperbaiki
lingkungan komunitas
7. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

L. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus
bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat
bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
14

1. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit


2. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan
melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
3. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
4. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan 
komunitas 

M. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan
yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun
tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:   
1. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
3. Mencatat adanya  kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

N. Perspektif International Health Care 


Kesehatan global adalah kesehatan populasi dalam konteks global dan
melampaui perspektif dan keprihatinan dari negara masing-masing. Masalah
kesehatan yang melampaui batas-batas nasional atau memiliki dampak politik dan
ekonomi global, sering ditekankan. Telah didefinisikan sebagai 'bidang studi,
penelitian dan praktek yang menempatkan prioritas pada peningkatan kesehatan dan
mencapai kesetaraan dalam kesehatan bagi semua orang di seluruh dunia '. Dengan
demikian, kesehatan global adalah peningkatan sekitar seluruh dunia kesehatan,
pengurangan kesenjangan, dan perlindungan terhadap dunia ancaman yang
mengabaikan batas-batas nasional. Penerapan prinsip-prinsip ini ke domain dari
kesehatan mental disebut Kesehatan Mental global.
15

Perspektif international health care adalah sebuah perspektif epidemiologi


mengidentifikasi masalah utama kesehatan global. Sebuah perspektif medis
menjelaskan patologi utama penyakit, dan mempromosikan pencegahan, diagnosis,
dan pengobatan penyakit.Badan internasional utama bagi kesehatan adalah Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Lembaga penting lainnya dengan dampak pada aktivitas
kesehatan global termasuk UNICEF, Program Pangan Dunia (WFP), United Nations
University - International Institute for Global Health dan Bank Dunia . Sebuah
inisiatif utama untuk meningkatkan kesehatan global adalah Deklarasi Milenium PBB
dan global didukung Millenium Development Goals.

O. Perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan Rumah Sakit


1. Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap. Sementara klinik tidak
terlalu lengkap
2. Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci sementara klinik hanya
uang konsul dan obat saja
3. Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik hanya
menyediakan ruangan yang lebih kecil
4. Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan terperinci sementara
klinik hanya berdasar diagnosa sementara saja
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membaca isi dari pembahasan makalah diatas maka kami menarik
suatu kesimpulan :
1. Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang
mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
2. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara
lain: orang yang tinggal di daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.

B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang
mempelajari ilmu keperawatan
2. Bagi Mahasiswa
Semoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari lebih dalam
lagi tentang keperawatan komunitas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC:


FamiliesUSA. Permenkes no 26 tahun 2019
UU 38 2014 tentang keperawatan pasal 1

17

Anda mungkin juga menyukai