Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TREND DAN ISUE KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Amar Muzzaky
2.Dimas Wiratama
3.Pungki Stephani
4. Lukman Hakim
5. Any Eka Maryanti
6. Alfiandry
7. Wulandari Pujiyanto P
8. Dirga Agusta K

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
menciptakan alam semesta dengan segala ilmu-ilmu pengetahuan yang penuh
manfaat sehingga mendorong para makhluk-Nya untuk menggali ilmu-ilmu demi
kesejahteraan manusia. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bpk.
Ns. Tommy. J.F. Wowor, S. Kep, MM. selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Kritis serta teman kelas B.
Adapun makalah ini kami buat selain untuk melengkapi tugas mata kuliah
keperawatan Komunitas, juga sebagai informasi kepada masyarakat luas
khususnya para tenaga kesehatan. Kami juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini, baik itu secara material ataupun spiritual. Karena tanpa bantuan
berbagai pihak, makalah ini tidak dapat selesai tepat pada waktunya
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan masyarakat luas di masa yang akan
datang.

Jakarta, 08 Oktober 2022


Penyusun

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.2.1 Trend dan Isue keperawatan komunitas................................................
1.3 Sistematika Penulisan.................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus

BAB II......................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
2.1 Anatomi Fisiologi.......................................................................................6
2.2 Pengertian..................................................................................................14
2.3 Etiologi......................................................................................................15
2.4 Manifestasi Klinis.....................................................................................21
2.5 Patofisiologi...............................................................................................23
2.6 Pemeriksaan Penunjang............................................................................25
2.7 Komplikasi................................................................................................27
2.8 Penatalaksanaan........................................................................................32
2.9 Diagnosa Keperawatan.............................................................................37
2.10 Intervensi Keperawatan............................................................................37

BAB III..................................................................................................................44

PENUTUP..............................................................................................................44
3.1 Kesimpulan................................................................................................44
3.2 Saran..........................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45

LAMPIRAN...........................................................................................................48

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu
sistem yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan
merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk
mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan.

Sistem kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sistem kesehatan tidak hanya
mencakup “health care” atau pelayanan kesehatan, tetapi meliputi
pengembangan pembiayaan dan mekasnisme risk pooling sehingga dapat
melindungi masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi karena
penyakit. Dimensi lain menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan
memberikan informasi dan pilihan, juga merupakan bagian penting dari
sistem kesehatan.

Sistem kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat kepada


masyarakat dengan disitribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya
menilai dan berfokus pada “tingkat manfaat” yang diberikan, tetapi juga
bagaimana manfaat itu didistribusikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, sistem kesehatan melakukan setidaknya empat fungsi yang meliputi
pembiayaan, pemberian pelayanan, produksi sumber daya dan
pembimbingan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Trend dan Issue Keperawatan komunitas
1) Apa Pengertian pembangunan kesehatan?
2) Tujuan pembangunan kesehatan?
3) Pengertian Keperawatan Kesehatan Masyarakat?

4
4) Apa saja Tingkat Pelayanan Kesehatan?
5) Apa saja Lembaga Pelayanan Kesehatan itu
6) Apa saja Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan?
7) Apa maksud dari Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan
Kesehatan?
8) Faktor apa saja Yang Mempengaruhi Praktik Keperawatan
Komunitas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Dapat memahami keperawatan kesehatan masyarakat

1.3.2 Tujuan Khusus


1) Dapat menjelaskan pengertian pembangunan kesehatan
2) Dapat menjelaskan tujuan pembangunan kesehatan
3) Dapat menjelaskan apa saja lembaga-lembaga yang bergerak
dalam pelayanan kesehatan
4) Dapat menjelaskan tentang keperawatan kesehatan masyarakat
5) Dapat menjelaskan apa saja lingkup system pelayanan
kesehatan
6) Dapat menjelaskan maksud dari Pelayanan Keperawatan
Dalam Pelayanan Kesehatan
7) Dapat menjelaskan Faktor apa saja Yang Mempengaruhi Praktik
Keperawatan Komunitas

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan makalah ini terbagi dalam 3 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Tujuan umum dan khusus


pembuatan makalah serta sistematika penulisan.

5
BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari Pengertian,
Tujuan, Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Tingkat Pelayanan
Kesehatan, Lembaga Pelayanan Kesehatan, Lingkup Sistem
Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan
Kesehatan, Faktor Yang Mempengaruhi, Praktik Keperawatan
Komunitas, Memanfaatkan Hasil Penelitian Dalam Pelayanan
Kesehatan
BAB III PENUTUP
Berupa penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Pembangunan Kesehatan Adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Kebijakan sistem pelayanan
kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan
yang lain saling menunjang.

2.2 Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.

2.3 Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan


dukungan peran serta aktif masyarakat, mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya masyarakat, terpadu, individu, keluarga.

2.4 Tingkat Pelayanan Kesehatan


1. Health promotion ( promosi kesehatan )
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam
memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau

7
sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini
dapat meliputi, kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan,
pemeriksaan kesehatan berkala, penigkatan status gizi, kebiasaan hidup
sehat, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan

2. Specific protection ( perlindungan khusus )


Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau
bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman
kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah
pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit
tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak dan lain-lain.
Pelayanan perlindungan keselamatan kerja dimana pelayanan kesehatan
yang diberikan pada seseorang yang bekerja di tempat risiko kecelakaan
tinggi seperti kerja di bagian produksi bahan kimia, bentuk
perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri
dan lain sebagainya.
3. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan
segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat
dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat
pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang
lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi
penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa
kegiatan dalam rangka survei pencarian kasus baik secara individu
maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta pencegahan
terhadap meluasnya kasus.
4. Disability limitation ( pembatasan cacat )
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang

8
memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan
dapat berupa perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah
komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
5. Rehabilitation ( rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan
sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien,
kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan
kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau
menerima dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.

2.5 Lembaga Pelayanan Kesehatan

1. Rawat Jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada
penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak
terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik
kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan spesialis dan
lain-lain.
2. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya
cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti
rumah sakit, pusat rehabilitasi dan lain-lain.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang
difokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat
melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini biasanya
digunakan dalam home care.
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan

9
pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan
keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.

2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Primary health care ( pelayanan kesehatan tingkat pertama )

Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat


yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat
tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal
dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan
kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh
puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain – lain.

2. Secondary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua )

Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien


yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak
dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini
dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau
sejenisnya.

3. Tertiary health services ( pelayanan kesehatan tingkat ketiga )

Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi di


mana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada
tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-
tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan utuma seperti
rumah sakit yang tipe A atau B.

2.7 Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang


meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Semuanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam meningkatkan derajat

10
kesehatan. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya
memiliki tugas, di antaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga,
komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan
asuhan keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan.

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Keperawatan


Komunitas
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan
pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan
jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam
pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang
sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan
gen dan lain-lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih
professional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.
2. Pergeseran nilai masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh
nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana
dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan
jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju
dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang
lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan

yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan


kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi
sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek legal dan etik

11
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula
tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku
pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-
nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.

4. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat
ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan
kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga
sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit
menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini
yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan.
Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem
pelayanan.

2.9 Memanfaatkan Hasil Penelitian Dalam Pelayanan Kesehatan

Ilmu pengetahuan di bidang kesehatan pada beberapa dekade terakhir


telah mengalami kemajuan yang sangat pesat melampaui perkembangan
sebelumnya. Derivasi ilmu-ilmu kesehatan dan pengembangannya melalui
riset merupakan dinamika proses yang sangat penting dalam pertumbuhan
masing-masing profesi kesehatan. Tujuan dilakukannya riset kesehatan
adalah untuk memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan
menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan
menejemen pelayanan kesehatan. (Ross, Mackenzie, & Smith, 2003)
Sedangkan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta

12
empiris (evidence based practice) bertujuan untuk memberikan cara
menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati dan
bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan
kesehatan.(Cullum, 2001)

Menerapkan hasil penelitian dalam pelayanan kesehatan adalah upaya


signifikan dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
efektifitas biaya dan manfaat (costbenefit effectiveness). Meningkatkan
kegiatan riset kesehatan dan menerapkan hasilnya dalam praktik pelayanan
kesehatan merupakan kebutuhan mendesak untuk membangun pelayanan
kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan
penelitian keperawatan yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson
(1988), menjumpai bahwa pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan
bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik bila dibandingkan
dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi standar.
Sudah saatnya kini, praktisi kesehatan di tingkat pelayanan primer
maupun dunia pendidikan kesehatan perlu segera mendorong pertumbuhan
budaya ilmiah di lingkungannya agar mereka dapat mempraktikan hasil
berbagai penelitian.
Kegiatan yang dilakukan untuk memberdayakan organisasi keperawatan,
yaitu :
1. Membentuk komite riset;
2. Menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah;
3. Kebijakan kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya;
4. Pendidikan berkelanjutan.
Budaya ilmiah juga dapat dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas
publik, justifikasi indakan keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan.
Kesadaran terhadap nilai riset yang potensial akan memberikan dampak
yang menguntungkan bagi rganisasi, misalnya kinerja keperawatan yang
meningkat dan out come klien yang optimal. (Titler, Kleiber &
Steelman,1994)

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial serta harapan berumur
panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut Winslow menetapkan suatu syarat
yang sangat penting, yaitu harus ada pengertian, bantuan dan partisipasi
masyarakat secara teratur dan terus menerus.

3.2 SARAN

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali


kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggung jawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://staff.blog.ui.ac.id/tyarm/2009/05/20/pembangunan-kesehatan/
Siti Nafsiah, "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di
Asia ketiga di dunia", Gema Insani, 2000, 979915703X, 9789799157034.
"Pengantar Kesehatan Lingkunagan", EGC, 9794487961, 9789794487969.

15

Anda mungkin juga menyukai