Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

tentang

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7 :
1. Aldy Sanjaya
2. Assari bahasuwan
3. Laela Nabila
4. Desta Utami Reza Rizki Putri
5. Ardila putri anggun
6. Anggun permata intan

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
TAHUN 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun secara sederhana, baik bentuknya maupun isinya.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas yang mungkin dapat


membantu teman-teman dalam mempelajari hal-hal penting dalam pelajaran.
Makalah ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi sempurnanya makalah
ini. Penulis juga mengharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bagu, 8 Oktober 2021

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATAR PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan.................................................................... 4


B. Pengertian Pelayanan Kesehatan.............................................................. 5
C. Tujuan Pelayanan Kesehatan......................................................................... 7
D. Bentuk Dan Jenis Pelayanan Kesehatan........................................................ 7
E. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan............................................................... 12
F. Startifikasi Pelayanan Kesehatan................................................................... 13
G. Jenjang Pelayanan Kesehatan........................................................................ 14
H. Upaya Pelayanan Rujukan............................................................................. 15

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan
kesehatan. Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang
mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan
memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat
dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan
berfokus pada “tingkat manfaat” yang diberikan, tetapi juga bagaimana
manfaat itu didistribusikan.
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah
yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota
masyarakat, negara akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan
hidup yang berkaitan dengan hidup berdampingan dengan orang lain di
sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita
artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salahsatu contoh kebutuhan publik yang
mendasar adalah kesehatan. Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat
mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua
pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk
menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat.
Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang
kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas
adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya
yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas
ekonomi menengah ke bawah.
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk
pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit.

1
Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang
tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization.
Walaupun demikian kita dapat menutup mata bahwa dibutuhkan sistem
informasi di dalam rumah sakit.
Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan
Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan
kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang
kesehatan.Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu
dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan
yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan
bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh
masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Untuk mempertahankan
pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen
secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya
untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan.
Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di
rumah sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan
tetapi juga mengharapkan kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan
harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Selain itu, tercantumnya pelayanan kesehatan sebagai hak masyarakat
dalam konstituisi, menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan
merupakan hak masyarakat. Fenomena demikian merupakan keberhasilan
pemerintah selama ini dalam kebijakan politik di bidang kesehatan (heath
politics), yang menuntut pemerintah maupun masyarakat untuk melakukan
upaya kesehatan secara tersusun, menyeluruh dan merata.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Sistem Pelayanan Kesehatan” yang ada di Indonesia.

2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sistem kesehatan ?
2. Apa pengertian pelayanan kesehatan ?
3. Apa saja tujuan pelayanan kesehatan ?
4. Apa saja bentuk dan jenis pelayanan kesehatan ?
5. Apa saja syarat pokok pelayanan kesehatan ?
6. Apa startifikasi pelayanan kesehatan ?
7. Apa jenjang pelayanan kesehatan ?
8. Apa upaya pelayanan rujukan ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian sistem kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian pelayanan kesehatan
3. Untuk mengetahui tujuan pelayanan kesehatan
4. Untuk mengetahui bentuk dan jenis pelayanan kesehatan
5. Untuk mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan
6. Untuk mengetahui startifikasi pelayanan kesehatan
7. Untuk mengetahui jenjang pelayanan kesehatan
8. Untuk mengetahui upaya pelayanan rujukan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM KESEHATAN


Sistem adalah suatu keterkaitan diantara elemen-elemen
pembentuknya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System is
interconnected parts or elements in certain pattern of work).
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan
(supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut
(demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan
sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material.
Dalam definisi yang lebih  luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor
lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO:1996).
Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan
berbagai faktor kompleks yang berhubungan dalam suatu negara, yang
diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat pada setiap saat diutuhkan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya
bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan
rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.1
Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan
pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:
1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,
3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
4. Kepemimpinan.

1
https://id.scribd.com/presentation/500399772/06-SISTEM-KESEHATAN-NASIONAL-
2. Diakses tanggal 8 November 2021.

4
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta,
maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, hingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

B. PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN


Pengertian pelayanan kesehatan menurut para ahli dan institusi
kesehatan adalah2 :
1. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
Kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif
(peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
2. Menurut Azwar (1996)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalamn suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan perseorangan, keluarga kelompok, dan
ataupun masyarakat.
3. Menurut Depkes RI (2009)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok
dan ataupun masyarakat.

4. Menurut Levey dan Loomba (1973)

2
https://haniksisca.wordpress.com/2017/11/23/makalah-sistem-pelayanan-kesehatan-di-
indonesia/. Diakses tanggal 8 November 2021.

5
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan
sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat.

Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang


tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan yaitu input , proses, output, dampak, umpan balik.

1. Input adalah sub elemen – sub elemen yang diperlukan sebagai masukan
untuk berfungsinya sistem.
2. Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan
sehingga mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
3. Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.
4. Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa
waktu lamanya.
5. Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan
untuk sistem tersebut.
6. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem
tersebut.

Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas.

1. Input adalah : Dokter, perawat, obat-obatan,


2. Prosesnya : kegiatan pelayanan puskesmas,
3. Outputnya : Pasien sembuh/tidak sembuh,
4. Dampaknya : meningkatnya status kesehatan masyarakat,
5. Umpan baliknya : keluhan-keluhan pasien terhadaf pelayanan,
6. Lingkungannya : masyarakat dan instansi-instansi diluar puskemas
tersebut.

6
C. TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN 
1. Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), hal ini diperlukan
misalnya dalam peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan.
2. Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit),
terdiri dari :
a. Preventif primer.
Terdiri dari program pendidikan, seperti imunisasi,penyediaan nutrisi
yang baik, dan kesegaran fisik.
b. Preventif sekunder.
Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi
kecacatan dengan cara mengindari akibat yang timbul dari
perkembangan penyakit tersebut.
c. Preventif tersier.
Pembuatan diagnosa ditunjukan untuk melaksanakan tindakan
rehabilitasi, pembuatan diagnosa dan pengobatan.
3. Kuratif (penyembuhan penyakit)
4. Rehabilitasi (pemulihan), usaha pemulihan seseorang untuk mencapai
fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau
mental , cedera atau penyalahgunaan.3

D. BENTUK DAN JENIS PELAYANAN KESEHATAN


1. Bentuk Pelayanan Kesehatan
Bentuk pelayanan kesehatan adalah :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)
Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat
dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:
1) Dokter Umum (Tenaga Medis)
2) Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau


pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang

3
Cholifah, SST., M.Kes, “Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat”,
UMSIDA PRESS, Sidoarjo, 2019, hlm 115.

7
paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat
mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary
health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang
sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang
berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya
berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat
yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi kesehatan.

Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)


Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih
bersifat spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis,
tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier
(secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat
masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di
Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah
sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
1) Dokter Spesialis
2) Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau


pelayanan rawat (inpantient services). Diperlukan untuk kelompok
masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.

Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

8
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)
Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih
mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
1) Dokter Subspesialis
2) Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan


jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk
kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder.4

Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

2. Jenis Pelayanan Kesehatan


Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan
secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu5:
a. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau
secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya
terutama untuk perseorangan dan keluarga.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu
organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok
dan masyarakat.

4
https://www.coursehero.com/file/52544117/1docx/. Diakses tanggal 8 November 2021.
5
Cholifah, SST., M.Kes, “Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat”,
UMSIDA PRESS, Sidoarjo, 2019, hlm 116.

9
Perbedaan Pelayanan Kedokteran dengan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat :

No Pelayanan Kedokteran Pelayanan Kesehatan Mataram


1 Tenaga pelaksaannya adalah Tenaga pelaksanaanya terutama
tenaga para dokter ahli kesehatan masyarakat
2 Perhatian utamanya adalah Perhatian utamanya pada
penyembuhan penyakit pencegahan penyakit
3 Sasaran utamanya adalah Sasaran utamanya adalah
perseorangan atau keluarga masyarakat secara keseluruhan
4 Kurang memperhatikan Selalu berupaya mencari cara
efisiensi yang efisien
5 Tidak boleh menarik perhatian Dapat menarik perhatian
karena bertentangan dengan masyarakat
etika kedokteran
6 Menjalankan fungsi Menjalankan fungsi dengan
perseorangan dan terikat mengorganisir masyarakat dan
undang-undang mendapat dukungan undang-
undang
7 Penghasilan diperoleh dari Pengasilan berupa gaji dari
imbal jasa pemerintah
8 Bertanggung jawab hanya Bertanggung jawab kepada
kepada penderita seluruh masyarakat
9 Tidak dapat memonopoli Dapat memonopoli upaya
upaya kesehatan dan bahkan kesehatan
mendapat saingan

10 Masalah administrasi sangat Mengadapi berbagai persoalan


sederhana kepemimpinan

10
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi
dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar
terhindar dari penyakit.

Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju


pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting
adalah upaya-upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan
(promotif). Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas
atau balkesma saja, tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan lain, baik yang
langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan
kesehatan.

Upaya kesehatan terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah & menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan di masyarakat.
Jenjang : UKM Strata I, II & III.
b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah & menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan.
Jenjang : UKP Strata I, II, & III

11
E. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN
Syarat-syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah :
1. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta
bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.
2. Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan
dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi
sangat penting.
4. Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan
kode etik serta standar yang telah ditetapkan.6

Pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu menurut Somers adalah:

1. Pelayanan kesehatan yang memadukan berbagai upaya kesehatan


yakni peningkatan dan pemeliharaan kesehatan,pencegahan dan
penyembuhan penyakit,pemulihan.
2. Pelayanan kesehatan yang tidak hanya memperhatikan keluhan
penderita,tapi juga latar belakang ekonomi,sosial,budaya,psikologi dan
lainnya.
6
Mamik, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan, Zifatama Jawara,
Taman Sidoarjo, 2014, hlm 127.

12
F. STARTIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN
Stratifikasi pelayanan kesehatan merupakan pengelompokan
pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan tingkat kebutuhan subjek
layanan kesehatan.
Stratifikasi pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap negara tidaklah
sama. Namun secara umum stratifikasi pelayanan kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang
sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan
mereka (promosi kesehatan). Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health
services), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini
bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out patient services). Bentuk
pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas pembantu,
Puskesmas keliling, dan Balkesmas.
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua
Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah
pelayanan kesehatan yang lebih lanjut yang diperlukan oleh kelompok
masyarakat yang memerlukan rawat inap (in patient services) yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer dan memerlukan
tersedianya tenaga-tenaga spesialis. Bentuk pelayanan ini misalnya
Rumah Sakit tipe C dan D.
3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga
Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah
pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh kelompok masyarakat atau
pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
sekunder, bersifat lebih komplek dan umumnya diselenggarakan oleh

13
tenaga-tenaga superspesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah
Rumah Sakit tipe A dan B (Azwar, 1996).7

G. JENJANG PELAYANAN KESEHATAN


Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanan
kesehatan dibedakan atas lima, yaitu:
1. Tingkat rumah tangga
Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.
2. Tingkat masyarakat
Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri,
misalnya: posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan lain-lain.
3. Fasilitas pelayanan tingkat pertama
Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan oleh puskesmas
dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan swasta,
dokter keluarga dan lain-lain.
4. Fasilitas pelayanan tingkat kedua
Upaya kesehatan tingkat kedua (rujukan spesial) oleh balai: balai
pengobatan penyakit paru (BP4), balai kesehatan mata masyarakat
(BKMM), balai kesehatan kerja masyarakat (BKKM), balai kesehatan
olah raga masyarakat (BKOM), sentra pengembangan dan penerapan
pengobatan tradisional (SP3T), rumah sakit kabupaten atau kota, rumah
sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan kabupaten atau kota, dan lain-
lain.
5. Fasilitas pelayanan tingkat ketiga
Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis lanjutan atau
konsultan) oleh rumah sakit provinsi atau pusat atau pendidikan, dinas
kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.

H. UPAYA PELAYANAN RUJUKAN

7
https://www.psychologymania.com/2012/06/stratifikasi-pelayanan-kesehatan.html.
Diakses tanggal 8 November 2021.

14
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang
melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik,
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam
arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih
mampu atau secara horisontal atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya.
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan
dalam Sistem kesehatan Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan.
Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna
(efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu adanya jenjang pembagian tugas
diantara unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan.
Dalam pengertiannya, sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu tatanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara
timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang
dan dilakukan secara rasional.8
1. Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
a. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring
puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk.
b. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat
jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke
rumah sakit umum daerah).
2. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :
a. Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi
upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya,
merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner,
hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.
b. Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya
berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif)
8
https://haniksisca.wordpress.com/2017/11/23/makalah-sistem-pelayanan-kesehatan-di-
indonesia/. Diakses tanggal 8 November 2021.

15
dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan
masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau
pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas.
3. Rujukan secara konseptual terdiri atas:
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya
menyangkut masalah medik perorangan yang antara lain meliputi:
1) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
operasional dan lain-lain.
2) Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium klinik
yang lebih lengkap.
3) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan
tindakan, memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan teknologi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut
masalah kesehatan masyarakat yang meluas meliputi:
1) Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan
teknologi kesehatan.
2) Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli
untuk penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau kejadian luar
biasa suatu penyakit serta penanggulangannya pada bencana
alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.
3) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin,
pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan (spesimen)
bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk,
dan sebagainya.

4. Jalur rujukan terdiri dari dua jalur, yakni:


a. Rujukan upaya kesehatan perorangan

16
b. Antara masyarakat dengan puskesmas
c. Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas
d. Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap
e. Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit atau fasilitas
pelayanan lainnya.
f. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
g. Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota
h. Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik
intrasektoral maupun lintas sectoral
i. Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu
mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat (Trihono,
2005).
5. Manfaat sistem rujukan, ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan
kesehatan:
a. Dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker)
b. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan
berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
c. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan
kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
d. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan.
e. Dari sudut masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan (health
consumer)
f. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan
yang sama secara berulang-ulang.

g. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena


telah diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana
pelayanan kesehatan.

17
h. Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan
keseahatan (health provider)
i. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat
positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi.
j. Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: kerja
sama yang terjalin.
k. Memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana
kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk
pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit.
Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang
tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.

B. SARAN
Pendidikan terhadap pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu
ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya pengetahuan yang
berhubungan dengan komunitas, dengan harapan institusi pendidikan mampu
mengajarkan cara memberikan pelayanan asuhan keperawatan komunitas
sesuai standart asuhan keperawatan dan kode etik.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/presentation/500399772/06-SISTEM-KESEHATAN-
NASIONAL-2.
https://haniksisca.wordpress.com/2017/11/23/makalah-sistem-pelayanan-
kesehatan-di-indonesia/.
Cholifah, SST., M.Kes, “Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat”,
UMSIDA PRESS, Sidoarjo, 2019.
https://www.coursehero.com/file/52544117/1docx/.
Mamik, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan, Zifatama
Jawara, Taman Sidoarjo, 2014.
https://www.psychologymania.com/2012/06/stratifikasi-pelayanan-
kesehatan.html.

20

Anda mungkin juga menyukai