Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“INSTITUSI DAN SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT”

KELOMPOK 1 :

Rini Tri Hapsari (J1A121065)

Sitti Normalindah (J1A121077)

Sitti Ramadhan (J1A121078)

Wa Ode Eka Apriana Sari (J1A121088)

Windiastuti (J1A121096)

Andi Resky Putri Anggelika (J1A121109)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga tugas makalah yang berjudul "INSTITUSI DAN SISTEM
KESEHATAN MASYARAKAT" dapat tersusun dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Dosen Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M.Kes dalam mata kuliah Kepemimpinan
dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat. Selain itu, makalah ini pula bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Instutisi dan Sistem Kesehatan Masyarakat
bagi para pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Dr. Nani Yuniar, S.Sos.,
M.Kes selaku dosen yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehingga dapat menyelesaikannya dengan tepat
waktu .

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
1.4 Manfaat...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Institusi & Sistem Kesehatan Masyarakat....................................6
2.2 Tujuan Kebijakan Kesehatan..........................................................................7
2.3 Peranan Organisasi dan Badan Kesehatan Masyarakat..................................8
2.4 Peran Organisasi Non Pemerintah pada Kesehatan Masyarakat..................11
2.5 Hubungan Lembaga Kesehatan Masyarakat dengan Pelayanan Kesehatan
dalam Memperbaiki dan Menanggapi Masalah Kesehatan................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu
sistem yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan
merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk
mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem
kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada “tingkat
manfaat” yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut, sistem kesehatan melakukan
setidaknya empat fungsi yang meliputi pembiayaan, pemberian pelayanan,
produksi sumber daya dan pembimbingan. Oleh karena itu, sistem kesehatan
tidak hanya mencakup “health care” atau pelayanan kesehatan, tetapi meliputi
pengembangan pembiayaan dan mekasnisme risk pooling sehingga dapat
melindungi masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi karena
penyakit.

Dimensi lain menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan


memberikan informasi dan pilihan, juga merupakan bagian penting dari
sistem kesehatan. Sistem kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat
kepada masyarakat dengan disitribusi yang adil. Dengan melihat fungsi-
fungsi tersebut, maka sistem kesehatan dapat dilihat sebagai sistem produksi.
Untuk memproduksi barang dan jasanya, sistem kesehatan harus
memobilisasi sumber daya, kemudian menyalurkan sumber daya tersebut ke
embaga menghasilkan produk dan jasa atau individual yang membelinya.
Banyak faktor yang menentukan kecukupan, efisiensi dan kualitas dari barang
dan jasa sistem kesehatan. Salah satunya berkaitan dengan mobilisasi sumber
pendanaan, bagaimana sumber daya ini diorganisasikan serta bagiamana
sumber daya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. National Health
Account merupakan alat yang sangat membantu untuk mengelola organisasi,
fungsi, dan dampak dari pembiyaaan sistem kesehatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan institusi dan sistem kesehatan masyarakat?
2. Jelaskan tujuan dari kebijakan kesehatan masyarakat?
3. Bagaimana peranan organisasi dan badan kesehatan masyarakat global?
4. Bagaimana peran organisasi non pemerintah pada kesehatan masyarakat?

1
5. Bagaimana hubungan lembaga kesehatan masyarakat dengan pelayanan
kesehatan dalam memperbaiki dan menanggapi masalah kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian institusi dan sistem
kesehatan masyarakat
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari kebijakan kesehatan
masyarakat
3. Untuk mengetahui dan memahami peranan organisasi dan badan
kesehatan masyarakat global
4. Untuk mengetahui dan memahami peran organisasi non pemerintah pada
kesehatan masyarakat
5. Untuk mengetahui dan memahami hubungan lembaga kesehatan
masyarakat dengan pelayanan kesehatan dalam memperbaiki dan
menaggapi masalah kesehatan

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis
makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang materi yang
ditulis.
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran tentang
institusi dan sistem kesehatan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Institusi & Sistem Kesehatan Masyarakat


Kesehatan masyarakat sering disamakan dengan pekerjaan instansi
pemerintah. Peran pemerintah hanyalah sebagian dari apa yang kita maksud
dengan kesehatan masyarakat. Akan tetapi, pemerintah adalah komponen
penting. Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik
swasta. Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan di
lingkungan badan usaha milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan
barang maupun pelayanan jasa. Salah satu bentuk pelayanan publik yang
dilaksanakn oleh pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan
masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan dilaksanakn untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dan menjadikan lebih efesien, efektif, serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Berikut beberapa jenis institusi kesehatan masyarakat yang ada di


Indonesia :

1) Rumah Sakit Berdasarkan undang-undang no.44 tahun 2009


tentang rumah sakit, yang di maksud rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit merupakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang melayani masyarakat
dengan sebaik baiknya
2) Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pengembangan kesehatan disuatu wilayah kerja.
3) Puskesmas Pembantu adalah unit pelayanan kesehatan sederhana
dan berfugsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
puskesmas dengan melakasanakan kegiatan-kegiatan yang di
lakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil

3
serta jenis kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan
kempampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
4) Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang dimanfaatkan
untuk memperoleh pelayanan dan sebgai sumber informasi unruk
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
5) Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau
menyediakan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa.
6) Bidan Praktek Swasta adalah bentuk pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan dasar.
7) Polindes adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk KB di desa.
8) POB/WOD adalah tempat dimana masyarakat pedesaan dapat
dengan mudah memperoleh obat bermutu dan terjangkau untuk
pengobatan sendiri.

Sistem kesehatan masyarakat adalah tatanan yg menghimpun berbagai


upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya. Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah
guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945.

2.2 Tujuan Kebijakan Kesehatan


Tujuan dari kebijakan kesehatan adalah untuk menyediakan pola
pencegahan, pelayanan yang terfokus pada pemeliharaan kesehatan,
pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap kaum rentan (Gormley,
1999). Kebijakan kesehatan juga peduli terhadap dampak dari lingkungan dan
sosial ekonomi terhadap kesehatan (Poter, Ogden and Pronyk, 1999).
Kebijakan kesehatan dapat bertujuan banyak terhadap masyarakat. Untuk
kebanyakan orang kebijakan kesehatan itu hanya peduli kepada konten saja.
Contohnya, pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta atau kebijakan
dalam hal pemantapan pelayanan kesehatan ibu dan anak (Walt, 1994).

Kebijakan kesehatan berpihak pada hal-hal yang dianggap penting dalam


suatu institusi dan masyarakat, bertujuan jangka panjang untuk mencapai

4
sasaran, menyediakan rekomendasi yang praktis untuk keputusan-keputusan
penting (WHO, 2000).

Kebijakan kesehatan dapat bermanifestasi dalam berbagai hal dan tidak


selalu dalam bentuk dokumen-dokumen (Ritsatakis, 1987). Kebijakan
kesehatan diexpresikan dalam bentuk suatu konstitusi, undang-undang dan
peraturan-peraturan termasuk juga platform dari partai-partai politik atau
kertas-kertas kebijakan (Ritsatakis, 2000).

Kebijakan kesehatan tidak saja terdiri dari dokumen-dokumen strategi


dalam suatu negara, tetapi juga bagaimana kebijakan itu diimplementasi oleh
pengambil keputusan dan pemegang program kesehatan, dan bagaimana
melakukannya secara praktis pada masing-masing tingkatan pemerintahan

2.3 Peranan Organisasi dan Badan Kesehatan Masyarakat


Organisasi masyarakat memiliki struktur yang jelas, punya wilayah binaan
dan jejaring sampai tingkat grass root. Menkes juga menegaskan melalui
Ormas pesan dan edukasi kesehatan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dimungkinkan terjadi karena punya karakteristik yang sangat
local, missal pesantrean sekolah majelis taklim. Dengan demikian gerakan
yang massif yang diharapkan kementerian kesehatan melalui Ormas sehingga
masyarakat dapat meningkat kesadaran, kemampuan dan kesadaran hidup
sehat. (PSM/Marlina/Jeni)

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan


sebagian tugas Kepala Dinas Kesehatan di bidang gizi, promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas
Kesehatan.

Fungsi dari bidang kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan pelayanan kesehatan


masyarakat;
b. Pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan kesehatan masyarakat;
c. Penyelenggaraan program gizi masyarakat dan institusi;
d. Penyelenggaraan program promosi kesehatan
e. Penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat;
f. Penyelenggaraan program penyehatan lingkungan
g. Penyelenggaraan program kesehatan kerja dan olah raga ;
h. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.

5
Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :

1. Seksi Gizi;

a. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;


b. Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
c. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Tugas Pokok

Seksi Gizi mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang Kesehatan


Masyarakat dalam melaksanakan penyelenggaraan program gizi masyarakat
dan institusi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Bidang Kesehatan Masyarakat.

Fungsi

a. Melaksanakan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan pelayanan


gizi masyarakat;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan gizi masyarakat dan
institusi;
c. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan gizi masyarakat dan institusi;
d. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan gizi
masyarakat;
e. Penyelenggaraan pengawasan gizi individu, keluarga, masyarakat dan
institusi;
f. Penyelenggaraan usaha perbaikan gizi individu, keluarga, masyarakat
dan usaha perbaikan gizi institusi;
g. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan pelayanan gizi;
h. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
program gizi.

2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tugas Pokok

Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas


pokok membantu kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan
penyelenggaraan program promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
pembiayaan kesehatan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

6
Fungsi

a. Melaksanakan dan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan


promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan promosi kesehatan;
c. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan promosi kesehatan dan peran
serta masyarakat;
d. Penyusunan petunjuk teknis sistem pembiayaan kesehatan;
e. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan peran serta
masyarakat;
f. Penyelenggaraan pembinaan generasi muda; pengembangan
kemitraan lintas sektoral, swasta, UKBM, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan kelompok masyarakat potensial kesehatan;
g. Pengelolaan pembiayaan kesehatan meliputi pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin dan penguatan program prioritas penanggulangan
krisis kesehatan;
h. Penyelenggaraan pembinaan dan advokasi serta pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan;
i. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
j. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Tugas Pokok

Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai


tugas pokok membantu kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam
melaksanakan penyelenggaraan program penyehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Bidang Kesehatan Masyarakat.

Fungsi

a. Melaksanakan dan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan


penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan penyehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
c. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan penyehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;

7
d. Penyelenggaraan pengawasan kualitas air bersih dan lingkungan
pemukiman serta perbaikan sarana air bersih, jamban keluarga,
sarana pembuangan air limbah, dan perbaikan lingkungan;
e. Penyelenggaraan pengawasan dan bimbingan teknis penyehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
f. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan penyehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
g. Melaksanakan kajian teknis laik sehat bagi tempat-tempat umum dan
tempat pengelolaan makanan;
h. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga

2.4 Peran Organisasi Non Pemerintah pada Kesehatan Masyarakat


Organisasi swasta banyak memberikan pendidikan kesehatan masyarakat,
mendukung penelitian, mengembangkan rekomendasi berdasarkan bukti dan
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. Banyak dari ini
diorganisir sekitar penyakit tertentu atau jenis penyakit , seperti American
Cancer Association , American Heart Association , American Lung
Association dan March of Dimes, yang berfokus pada cacat lahir. Fokus lain
organisasi swasta terutama pada advokasi untuk individu dengan penyakit
tertentu, tetapi organisasi ini juga dapat menganjurkan untuk intervensi
kesehatan masyarakat tertentu. Misalnya, ibu terhadap mengemudi dalam
keadaan mabuk telah memiliki dampak yang besar pada bagian dan
penegakan hukum mengemudi dalam keadaan mabuk. Kelompok advokasi
HIV / AIDS telah mempengaruhi kebijakan kerahasiaan, pendanaan dan
pendidikan publik.

Secara global, organisasi non pemerintah semakin memainkan peran kunci


dalam memberikan pelayanan dan advokasi kebijakan kesehatan masyarakat.
Perawatan dan OXFAM adalah contoh organisasi yang terlibat dalam jenis
krisis kesehatan yang terkait global. Kelompok dokter, termasuk dokter untuk
tanggung jawab sosial dan dokter tanpa batas, telah aktif dalam advokasi
untuk upaya kesehatan masyarakat, mencari dana untuk kebutuhan kesehatan
masyarakat, dan mengatasi pelaksanaan etika program kesehatan masyarakat.

Berdasarkan penelitian oleh menyatakan bahwa peran serta masyarakat


yaitu meningkatkan peran, kemandirian beserta kerjasama dalam
meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non
pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap
tahap dan proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan
dengan masyarakat (Trisnamansyah dan Fitriani, 2012).

8
2.5 Hubungan Lembaga Kesehatan Masyarakat dengan Pelayanan
Kesehatan dalam Memperbaiki dan Menanggapi Masalah Kesehatan
Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara kesehatan
masyarakat dengan pelayanan kesehatan. Komitmen diskusi antara dokter
(clinician) dan profesional kesehatan masyarakat semakin meningkat dalam
pemikiran kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based thinking), pemberian
pelayanan kesehatan yang efektif-biaya, dan sistem data terkomputerisasi dan
rahasia. Selain itu pula juga meningkatkan diskusi untuk berkomitmen dalam
memberikan kualitas pelayanan pada seluruh populasi dan menghilangkan
kesenjangan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anggraeny menyatakan bahwa


penerapan inovasi pelayanan yang dilakukan Puskesmas Jagir terlaksana sesai
dengan tujuan yang telah ada, inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas
mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dari pengguna jasa Puskesmas dan memberikan kontribusi yang
positif untuk Puskesmas itu sendiri maupun untuk pengguna jasanya
(Anggraeny, 2013)

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik
swasta. Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan di
lingkungan badan usaha milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan
barang maupun pelayanan jasa. Salah satu bentuk pelayanan publik yang
dilaksanakn oleh pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan
masyarakat.

Sistem kesehatan masyarakat adalah tatanan yg menghimpun berbagai


upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya. Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah
guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Dasar 1945.

3.2 Saran
Untuk mengatasi masalah kesehatan, penting untuk mengenali peran
penting instansi pemerintah tidak ditujukan sebagai badan kesehatan dalam
kesehatan masyarakat. Lembaga tersebut ada pada negara bagian, federal, dan
global tingkat local.

10
DAFTAR PUSTAKA
B Pajung. 2019. Institusi dan Sistem Kesehatan Masyarakat. Journal Public
Health Without Border, (1) 4 : 1 – 5

https://www.academia.edu/41639485/
Makalah_Institusi_dan_Sistem_Kesehatan_Masyarakat

https://osc.medcom.id/community/institusi-pelayanan-kesehatan-di-indonesia-828

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:4PyIlqT4L2QJ:https://
jdih.jogjakota.go.id/index.php/articles/read/40&cd=11&hl=id&ct=clnk&gl=id

https://id.scribd.com/doc/251295100/institusi-atau-layanan-kesehatan-docx

11

Anda mungkin juga menyukai