Anda di halaman 1dari 17

Makalah

PEMBERIAN PELAYANAN dan PEMBIAYAAN KESEHATAN

Disusun Oleh :
IDA FAZLYA
ASNIMAR
JULITA MUTIA

DOSEN : Dra. SRI ISMULYATI, M.Pd

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “Pemberian Pelayanan dan Pembiayaan
Kesehatan”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai media sumber
informasi dan pengetahuan.

Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah, teman-teman dan semua
pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun
materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada
waktunya.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pemberian Pelayanan Kesehatan ........................................ 2
2.2 Pembiayaan Kesehatan ....................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Nototmodjo (2001) pelayanan di bidang kesehatan merupakan


salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah
sakit. Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Walaupun
demikian kita dapat menutup mata bahwa dibutuhkan sistem informasi di dalam
rumah sakit.
Menurut Wiku (2007) rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai
Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan
kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang
kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu
dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk
masyarakat. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu
menjaga kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan
konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan
yang diberikan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
pemberian pelayanan dan pembiayaan kesehatan.

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemberian pelayanan dan


pembiayaan kesehatan.

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pemberian Pelayanan Kesehatan


2.2.1 Pelayanan Kesehatan

Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2001) pelayanan kesehatan adalah


sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang
dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu
input , proses, output, dampak, umpan balik.

2.2.2 Sistem Pelayanan Kesehatan

Menurut Hidayat(2008) sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian


penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan
pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.
Menurut Hidayat(2008) keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem
terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Sistem terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan.

2
1. Input

Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk


berfungsinya sebuah sistem. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi
masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan sebagainya.

2. Proses

Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang


diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

3. Output

Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan


kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga
masyarakat sembuh dan sehat.

4. Dampak

Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu
yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat,
angka kesakitan dan kematian menurun.

5. Umpan balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari


sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik
dalam pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan.

6. Lingkungan

Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan


kesehatan.

3
2.2.3 Tingkat Pelayanan Kesehatan

Menurut Leavel & Clark (2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan


bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Dalam
memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan
kesehatan yang akan diberikan, yaitu :

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui


peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan
sebagainya.

2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)

Adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu.


Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.

3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan


Segera)

Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah


penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.

2.2.4 Pemberian Pelayanan Kesehatan

Pemberian pelayanan merupakan karakteristik dari pelayanan yang


diberikan kepada konsumen atau pasien. Untuk memberikan pelayanan yang baik,
maka ekspektasi dan kebutuhan customer yang bersifat relatif merupakan
komponen penting yang harus diperhatikan. Dalam strategi pelayanan secara
umum ada tiga aspek yang diperhatikan yaitu meliputi konsep pelayanan (service
concept); berkaitan dengan paket pelayanan yang akan diberikan, desain sistem
pemberian pelayanan; berkaitan dengan bagaimana mendelivery konsep layanan
yang ada; target pasar, pasien, atau konsumen, siapa yang menjadi pelanggan.
Dalam konteks desain sistem pemberian layanan mencakup aspek struktur

4
berkaitan dengan aspek fisik, peralatan dan fasilitas, infrastruktur merupakan
peran dari masing-masing provider yang mencakup job design, kebijakan,
serta skill yang dibutuhkan, dan integrasi dengan bagaimana koordinasi antara
struktur dan infrastruktur untuk menjembatani rantai supply pelayanan dan
mekanisme adaptasi.

Sistem pemberian pelayanan meliputi empat hal penting yang harus


diperhatikan yaitu budaya layanan berkaitan dengan kebiasaan, visi misi, dan nilai
dalam suatu organisasi, keterlibatan karyawan berkaitan dengan sikap dan
perilaku karyawan, kualitas layanan mencakup strategi, proses, dan sistem
manajemen kinerja, dan pengalaman customer berkaitan dengan persepsi dan
faktor konsumen mempengaruhi terhadap pemilihan layanan.

2.2 Pembiayaan Kesehatan

Sub sistem pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari
ekonomi kesehatan (health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari batasan ini segera terlihat bahwa biaya
kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni :

1. Penyedia Pelayanan Kesehatan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan


(health provider) adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan pengertian yang
seperti ini tampak bahwa kesehatan dari sudut penyedia pelayanan
adalah persoalan utama pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni
pihak-pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan.
2. Pemakai Jasa Pelayanan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa


pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana yang harus

5
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. Berbeda dengan
pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi persoalan
utama para pemakai jasa pelayanan. Dalam batas-batas tertentu,
pemerintah juga turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka
terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang membutuhkannya.

Dari batasan biaya kesehatan yang seperti ini segera dipahami bahwa
pengertian biaya kesehatan tidaklah sama antara penyedia pelayanan kesehatan
(health provider) dengan pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
Bagi penyedia pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk
pada dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.
Sedangkan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan
lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan
upaya kesehatan. Sesuai dengan terdapatnya perbedaan pengertian yang seperti
ini, tentu mudah diperkirakan bahwa besarnya dana yang dihitung sebagai biaya
kesehatan tidaklah sama antara pemakai jasa pelayanan dengan penyedia
pelayanan kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk
padaa seluruh biaya investasi (investment cost) serta seluruh biaya operasional
(operational cost) yang harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan. Sedangkan besarnnya dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih
menunjuk pada jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of pocket) untuk dapat
memanfaatka suatu upaya kesehatan.

2.2.1 Sumber Biaya Kesehatan

Telah kita ketahui bersama bahwa sumber pembiayaan untuk penyediaan


fasilitas-fasilitas kesehatan melibatkan dua pihak utama yaitu pemerintah (public)
dan swasta (private). Kini masih diperdebatkan apakah kesehatan itu sebenarnya
barang public atau private mengingat bahwa fasilitas-fasilitas kesehatan yang
dipegang oleh pihak swasta (private) cenderung bersifat komersil. Di sebagian
besar wilayah Indonesia, sektor swasta mendominasi penyediaan fasilitas

6
kesehatan, lebih dari setengah rumah sakit yang tersedia merupakan rumah sakit
swasta, dan sekitar 30-50 persen segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan
oleh pihak swasta (satu dekade yang lalu hanya sekitar 10 persen). Hal ini
tentunya akan menjadi kendala terutama bagi masyarakat golongan menengah ke
bawah. Tingginya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menggunakan
fasilitas-fasilitas kesehatan swasta tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi
sebagian besar masyarakat Indonesia yang tergolong menengah ke bawah.

Sumber biaya kesehatan tidaklah sama antara satu negara dengan negara
lain. Secara umum sumber biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Bersumber dari anggaran pemerintah

2. Bersumber dari anggaran masyarakat

3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri

4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat

2.2.2 Macam Biaya Kesehatan

Biaya kesehatan banyak macamnya karena semuanya tergantung dari jenis


dan kompleksitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan atau
dimanfaatkan. Hanya saja disesuaikan dengan pembagian pelayanan kesehatan,
maka biaya kesehatan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni :

1. Biaya pelayanan kedokteran

Biaya yang dimaksudkan di sini adalah biaya yang dibutuhkan untuk


menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni
yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan penderita.

2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat

7
Biaya yang dimaksudkan di sini adalah biaya yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan
masyarakat yakni yang tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.

Sama halnya dengan biaya kesehatan secara keseluruhan, maka masing-


masing biaya kesehatan ini dapat pula ditinjau dari dua sudut yakni dari sudut
penyelenggara kesehatan (health provider) dan dari sudut pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer).

2.2.3 Syarat Pokok dan Fungsi Pembiayaan Kesehatan

Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok
yakni :

1. Jumlah

Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang
cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan
semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
2. Penyebaran

Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana
yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan
menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
3. Pemanfaatan

Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya


tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak
menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

8
Fungsi pembiayaan kesehatan antara lain :

a. Penggalian dana

Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).


Sumber dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah baik
pusat maupun daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan
dan pinjaman serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana lain
untuk upaya kesehatan masyarakat adalah swasta serta masyarakat.
Sumber dari swasta dihimpun dengan menerapkan prinsip public-
private patnership yang didukung dengan pemberian insentif,
misalnya keringanan pajak untuk setiap dana yang disumbangkan.
Sumber dana dari masyarakat dihimpun secara aktif oleh
masyarakat sendiri guna membiayai upaya kesehatan masyarakat,
misalnya dalam bentuk dana sehat atau dilakukan secara pasif
yakni menambahkan aspek kesehatan dalam rencana pengeluaran
dari dana yang sudah terkumpul di masyarakat, contohnya dana
sosial keagamaan. Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) berasal dari masing-masing individu dalam satu
kesatuan keluarga. Bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin,
sumber dananya berasal dari pemerintah melalui mekanisme
jaminan pemeliharaan kesehatan wajib.

b. Pengalokasian dana

Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari
pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan melalui penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja baik pusat maupun daerah
sekurang-kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran
pendapatan dan belanja setiap tahunnya.

9
c. Pembelanjaan

Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private


patnership digunakan untuk membiayai UKM. Pembiayaan
kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan Dana Sosial
Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM dan UKP.
Pembelajaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan
kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan wajib.

2.2.4 Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya Penyelesaiannya

Jika diperhatikan syarat pokok pembiayaan kesehatan sebagaimana


dikemukakan di atas, segera terlihat bahwa untuk memenuhinya tidaklah semudah
yang diperkirakan. Sebagai akibat makin meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan dan juga karena telah dipergunakarmya berbagai peralatan
canggih, menyebabkan pelayanan kesehatan semakin bertambah komplek.
Kesemuanya ini disatu pihak memang mendatangkan banyak keuntungan yakni
makin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, namun di pihak lain temyata
juga mendatangkan banyak masalah. Adapun berbagai masalah tersebut jika
ditinjau dari sudut pembiayaan kesehatan secara sederhana dapat disimpulkan
sebagai berikut :

a. Kurangnya dana yang tersedia


Di banyak negara terutama di negara yang sedang berkembang, dana
yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaklah
memadai. Rendahnya alokasi anggaran ini kait berkait dengan masih
kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti
kesehatan. Kebanyakan dari pengambilan keputusan menganggap
pelayanan kesehatan tidak bersifat produktif melainkan bersifat
konsumtif dan karena itu kurang diprioritaskan. Kita dapat mengambil
contoh di Indonesia misalnya, jumlah dana yang disediakan hanya
berkisar antara 2 – 3% dari total anggaran belanja dalam setahun.

10
b. Penyebaran dana yang tidak sesuai
Masalah lain yang dihadapi ialah penyebaran dana yang tidak sesuai,
karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan. Padahal jika
ditinjau dari penyebaran penduduk, terutama di negara yang sedang
berkembang, kebanyakan penduduk bertempat tinggal di daerah
pedesaan.
c. Pemanfaatan dana yang tidak tepat
Pemanfaatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah
yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan ini. Adalah mengejutkan
bahwa di banyak negara tenyata biaya pelayanan kedokterannya jauh
lebih tinggi dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. Padahal semua
pihak telah mengetahui bahwa pelayanan kedokteran dipandang kurang
efektif dari pada pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Pengelolaan dana yang belum sempurna
Seandainya dana yang tersedia amat terbatas, penyebaran dan
pemanfaatannya belum begitu sempuma, namun jika apa yang dimiliki
tersebut dapat dikelola dengan baik, dalam batas-batas tertentu tujuan
dari pelayanan kesehatan masih dapat dicapai. Sayangnya kehendak
yang seperti ini sulit diwujudkan. Penyebab utamanya ialah karena
pengelolaannya memang belum sempurna, yang kait berkait tidak hanya
dengan pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas, tetapi juga
ada kaitannya dengan sikap mental para pengelola.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem pemberian pelayanan meliputi empat hal penting yang harus


diperhatikan yaitu budaya layanan berkaitan dengan kebiasaan, visi misi, dan nilai
dalam suatu organisasi, keterlibatan karyawan berkaitan dengan sikap dan
perilaku karyawan, kualitas layanan mencakup strategi, proses, dan sistem
manajemen kinerja, dan pengalaman customer berkaitan dengan persepsi dan
faktor konsumen mempengaruhi terhadap pemilihan layanan.

Sub sistem pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari
ekonomi kesehatan (health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari batasan ini segera terlihat bahwa biaya
kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni :

a. Penyedia Pelayanan Kesehatan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan


(health provider) adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan pengertian yang
seperti ini tampak bahwa kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah
persoalan utama pemerintah dan atau pun pihak swasta, yakni pihak-
pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan.

b. Pemakai Jasa Pelayanan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa


pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan. Berbeda dengan
pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi persoalan
utama para pemakai jasa pelayanan. Dalam batas-batas tertentu,

12
pemerintah juga turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka
terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang membutuhkannya.
3.2 Saran

Demikianlah makalah ini yang kami buat, tentunya masih banyak


kelemahan dan kekurangan di karenakan keterbatasan pengetahuan kami. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam pembuatan
makalah berikutnya lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan untuk para pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran, La Ode.2013. Ekonomi Kesehatan. Kendari.

Depkes RI., (2009) Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Depkes.2013.Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan.

Helda.2011.Pembiayaan-Kesehatan.

Notoatmodjo Soekidjo., (2001) Peran Pelayanan Kesehatan Swasta dalam


Menghadapi Masa Krisis. Jakarta:Suara Pembaruan Daily.

Satrianegara, M. Fais., (2009) Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan


Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Suhadi.2012.Pembiayaan-Kesehatan.

14

Anda mungkin juga menyukai