Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENDETEKSI STATUS KESEHATAN DAN MENGAKSES PELAYANAN


KESEHATAN SERTA METODE PENGUKURAN STATUS KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : KADEK DWI LESTARI


NIM : 2313261008
MATAKULIAH : PSIKOLOGI KESEHATAN
DOSEN PENAGAMPU : NI LUH CITRA MUTIARAHATI, S.KM,,M,Kes

PROGAM SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tentang
“MENDETEKSI STATUS KESEHATAN DAN MENGAKSES PELAYANAN KESEHATAN SERTA
METODE PENGUKURAN STATUS KESEHATAN ” Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya
makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.

Singaraja, 8 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan adalah salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediannya
wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Pelayanan adalah suatu aktifitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.
Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi kebutuhan individu atau
masyarakat untuk mengatasi, menetralisasi atau menormalisasi semua masalah
penyimpangan tentang kesehatan yang ada dalam masyarakat.
Dalam kehidupan manusia, kesehatan menjadi hal penting yang dibutuhkan agar dapat
terus melanjutkan hidupnya. Oleh karena itu, setiap orang berupaya untuk tetap menjaga
kesehatan dan mendapatkan pengobatan yang layak atas setiap penyakitnya. Oleh karena
itu ada upaya langsung dari pemerintah agar masyarakat mendapat jaminan kesehatan.
Pemerintah sudah melakukan tindakan dari tahun ke tahun agar masyarakat kurang mampu
tetap bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional turut menegaskan bahwa jaminan kesehatan
merupakan salah satu bentuk perlidungan sosial. Pada hakekatnya jaminan kesehatan
bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
secara layak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
menyebutkan bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supersif
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melaluiUpaya Kesehatan
Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Keberadaan puskesmas sangat
bermanfaat bagi masyarakat terutama keluarga tidak mampu.
Melalui adanya puskesmas, setidaknya dapat menjawab kebutuhan pelayanan
kesehatan yang memadai yakni pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau. Rumah sakit
ialah sebagai tingkat pelayanan lanjutan setelah puskesmas tentunya kualitas pelayanan
yang lebih baik. Tidak lain hanya sebagai penunjang kesehatan di dalam wilayah kecil atau
yang disebut cakupan kecamatan, namun juga dalam cakupan lebih luas seperti kabupaten
ataupun kota. Peran rumah sakit sangatlah penting dalam cakupan kesehatan dari
masyarakat. Dalan pemberian pelayanan kesehatan, yang mana hubungan antara pasien
dan rumah sakit yang dapat dipandang hubungan antara pelaku usaha (rumah sakit) dan
konsumen (pasien) harus saling menguntungkan.
Rumah sakit tidak boleh membedakan atau mendeskriminasi pelayanan kesehatan
kepada pasien sesuai dengan Pasal 29 ayat (1) huruf b Undang- Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Hal ini sesuai dengan nilai yang ada pada
Pancasila terutama pada sila kelima yang menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Agar selalu mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa
membedakan atau membandingkan status sosial dan lain-lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan?
1.2.2 Apa syarat pokok pelayanan kesehatan?
1.2.3 Bagaimana upaya pembangunan kesehatan?
1.2.4 Apa saja bentuk dan jenis pelayanan kesehatan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang pengertian system
pelayanan kesehatan.
1.3.2 Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui syarat pokok pelayanan
kesehatan.
1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami upaya pembangunan kesehatan.
1.3.4 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bentuk dan pelayanan
kesehatan.
BAB II
ISI KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah segala upaya dan kegiatan pencegahan danpengobatan
penyakit. Semua upaya dan kegiatan meningkatkan dan memulihkan kesehatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan dalam mencapai masyarakat yang sehat. Tujuan
pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan
harapan dan derajat kebutuhan masyarakat (Consumer saticfaction) melalui pelayanan yang
efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan kepuasan dalam harapan dan
kebutuhan pemberi pelayanan (Provider satisfaction) dalam institusi pelayanan yang
diselenggrakan secara efisien (Institusional satisfaction) (Wulandari, 2016).
Menurut Prof Dr. Soekidjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sub system
pelayanan kesehatn yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif ( pencegahan ) dan
promotive ( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317 ), system pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara Bersama-sama salam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara Bersama-sama salam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Jadi sesuai dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan adalah
sub system pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah adalah pelayanan preventif (
pencegahan ) dan promotive ( peningkatan kesehatan ), kuratif (penyembuhan) dan
rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat. Yang
dimaksud sub system disini adalah sub system dalam pelayanan kesehatan yaitu :
a. Imput
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah system. Imput system pelayanan kesehatan : potensi masyarakat tenaga &
sasaran kesehatan.
b. Proses
Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapakan
dari system tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan : berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan .
c. Output
Merupakan hasil yang diproleh dari proses. Output pelayanan kesehatan : pelayanan
yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.
d. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu system, terjadi dalam waktu yang
relative lama. Dampak system pelayanan kesehatan : masyarakat sehat, angka
kesakitan dan kematian menurun.
e. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah system
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan
kesehatan : kualitas tenaga kesehatan.
f. Lingkungan
Semua keadaan diluar system kesehatan tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.

Pelayanan kesehatan pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan


preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah
yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar
terhindar dari penyakit. Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upaya–
upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), sehingga bentuk
pelayanan kesehatan bukan hanya Puskesmas atau Balai Kesehatan Masyarakat saja, tetapi
juga bentuk-bentuk kegiatanlain, baik yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan
penyakit, maupun secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan (Sari,
2013)

2.2 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan


2.2.1 Tersedia dan Berkesinambungan
Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat harus mudah
ditemukan serta selalu siaga keberadaannya dimasyarakat setiap kali dibutuhhkan.
2.2.2 Dapat Diterima dan Wajar
Diartikan bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan
adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat bukan pelayanan
kesehatan yang baik.
2.2.3 Mudah Dicapai / Accessible
Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan kata lain
pelayaan kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata diseluruh wilayan, tidak
terkonsentrasi diperkotaan
2.2.4 Mudah Dijangkau / Affortable
Terutama dari sudut biaya, disertakan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
2.2.5 Bermutu / Quality
Mutu yang dimaksudkan adalah yang mewujudkan pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan
dan tata cara penyelenggaraan disesuaikan kode etik serta yang telah ditetapkan.

2.3 Upaya Pembangunan Kesehatan


Pembangunan kesehatan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional karena bidang
kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia secara berkesinambungan,
yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh,terpadu, dan terarah.
Pembangunan ini merupakan upaya untuk tercapainya kesadaran,kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan setiappenduduk memiliki
kemampuan hidup sehat sehingga di masa mendatang tercipta generasi penerus yang
bermutu sebagai modal penting dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan
kesehatan yang tercantum dalam Rencana Strategi Pembangunan Kesehatan adalah
terselenggaranya program atau kegiatan Pembangunan kesehatan yang memberi jaminan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Arah kebijakan
pembangunan kesehatan menurut Depkes (2004) adalah:
1) Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung,dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada Upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak
pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut.
2) Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam
bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas serta pelayanan kesehatan lainnya
diharapkan meningkatkan mutu kesehatan yang menjangkau seluruh masyarakat untuk
mewujudkan pembangunan kesehatan yang merata. Pengembangan infrastruktur
kesehatan, baik secara kuantitas maupun kualitas, akan mendorong peningkatan kualitas
sumber daya manusia sehingga indeks pembangunan manusia (IPM) akan meningkat juga
karena kesehatan merupakan salah satu indikatornya.
2.4 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan
Menurut Hodgetts dan Cascio (1983) secara umum bentuk pelayanan kesehatan dibedakan
menjadi dua bentuk (Azwar, 1996), yaitu :
2.4.1. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kedokteran memiliki tujuan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
Pelayanan kedokteran cara pengorganisasiannya dapat secara sendiri (misalnya praktek
dokter) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi.
2.4.2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat menitikberatkan kepada memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit. Kelompok sasaran utama dalam
pelayanan ini yaitu kelompok dan masyarakat. Apabila pelayanan kedokteran dapat
dilakukan secara solo maupun bersama-sama, sifat pelayanan kesehatan masyarakat umum.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yangtujuan utamanya
adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)kesehatan perorangan, keluarga, kelompok
atau masyarakat.Pelayanan yang baik (prima), khususnya menyangkut pelayanan
lembagakesehatan, juga akan menimbulkan kesan/kenangan yang menyenangkan
bagikonsumen (pasien dan keluarganya) yang selanjutnya dapat menjadi faktor pendorong
untuk bekerja sama, berperan aktif dalam kegiatan sosial lembagakesehatan itu, bahkan
dapat menjadi promotor lembaga kesehatan tersebut.Sedangkan syarat-syarat pokok
system pelayanan kkesehatan yang primayaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat
diterima dan wajar, mudah dicapai/accessible, mudah dijangkau/affortable da bermutu/
quality.

Anda mungkin juga menyukai