Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Disusun Oleh:

Adriani
BT 20 01 001
Tingkat 1A

Akademi Keperawatan Bataritoja


Watampone
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah- Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah “Konsep Dasar Keperawatan”. Kemudian shalawat beserta salam tidak lupa kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al- Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu A.
Artifasari, S. Kep., M. Kes. selaku dosen program studi Keperawatan mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Penulis juga mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Watampone, 15 Oktober 2020

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Pelayanan Kesehatan....................................................................................................2
B. Bentuk, Jenis, dan Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan...................................................................3
C. Prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan.................................................................................4
D. Sistem Pelayanan Rujukan Kesehatan Indonesia.............................................................................5
E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan..................................................7
F. Sistem Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas.........................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
B. Kritik dan Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling
banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanankesehatan yang
mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanankesehatan kepada
masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai
SKN (Sistem Kesehatan Nasional) dan mengembantugas untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan
kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan.
Tidak mengherankan apabila bidangkesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa
memberikan pelayanan kesehatanyang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan
yang dimaksud tentunyaadalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah.
Mengingat bahwa sebuahnegara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik
apabila didukung olehmasyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang maksud dengan pelayanan kesehatan?


2) Apa saja bentuk, jenis, dan syarat pelayanan kesehatan?
3) Bagaimana prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan?
4) Bagaimana sistem pelayanan rujukan kesehatan indonesia?
5) Apa faktor- faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan?
6) Bagaimana sistem pelayanan kesehatan dirumah sakit dan puskesmas?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui apa yang maksud dengan pelayanan kesehatan.


2) Untuk mengetahui bentuk, jenis, dan syarat pelayanan kesehatan.
3) Untuk mengetahui prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan.
4) Untuk mengetahui sistem pelayanan rujukan kesehatan indonesia.
5) Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
6) Untuk mengetahui sistem pelayanan kesehatan dirumah sakit dan puskesmas.

1|Page
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan menurut para ahli dan institusi kesehatan adalah :

1) Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo


Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
2) Menurut Azwar (1996)

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau


secara bersama-sama dalamn suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan perseorangan, keluarga kelompok, dan ataupun masyarakat.

3) Menurut Depkes RI (2009)

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau


secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

4) Menurut Levey dan Loomba (1973)

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara


bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.

Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub
sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input , proses, output,
dampak, umpan balik.
a) Input adalah sub elemen – sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk
berfungsinya sistem.
b) Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga
mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
c) Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.
d) Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu
lamanya.
e) Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem
tersebut.
f) Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.

2|Page
B. Bentuk, Jenis, dan Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Bentuk pelayanan kesehatan:

1) Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)


Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang
memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan
ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-
lain.

2) Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)


Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit
yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.

3) Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)

Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana


tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama
dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau
spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.

Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis pelayanan
kesehatan.

1. Pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan


masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya adalah
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan
sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.

2. Pelayanan kedokteran, termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical


service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo
practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan
utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

3|Page
Secara konsep suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila, memenuhi syarat-
syarat berikut:

1. Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous),

Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit
ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang
dibutuhkan.

2. Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate),

Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan


kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat
istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan mesyarakat, serta bersifat tidak
wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.

3. Mudah dicapai (accessible),

Artinya untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka


pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan
kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu
tidak ditemukan didaerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

4. Mudah dijangkau (affordable),

Artinya untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti itu harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal hanya mungkin dinikmati
oleh sebagian kecil masyarakat saja bukanlah kesehatan yang baik.

5. Bermutu (quality)

Adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang


diselenggarakan, yang disatu pihak tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
kode etik serta standard yang telah ditetapkan.

C. Prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan

4|Page
Secara prinsip suatu pelayanan kesehatan dikatakan telah memberikan pelayanan
secara prima apabila telah memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Mengutamakan pelanggan artinya suatu prosedur pelayanan disusun demi
kemudahan dan kenyamanan pelanggan, bukan untuk memeperlancar pekerjaan
kita sendiri. Jika pelayanan kita memiliki pelanggan eksternal dan internal, maka
harus ada prosedur yang berbeda, dan terpisah untuk keduanya. Jika pelayanan
kita juga memiliki pelanggan tak langsung maka harus dipersiapkan jenis-jenis
layanan yang sesuai untuk keduanya dan utamakan pelanggan tak langsung.
2) Sistem yang efektif artinya proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah sistem
yang nyata (hard system), yaitu tatanan yang memadukan hasil-hasil kerja dari
berbagai unit dalam organisasi. Perpaduan tersebut harus terlihat sebagai
sebuah proses pelayanan yang berlangsung dengan tertib dan lancar dimata
para pelanggan.
3) Melayani dengan hati nurani (soft system), artinya ketika petugas kesehatan
bertatap muka dengan pelanggan, yang diutamakan keaslian sikap dan perilaku
sesuai dengan hati nurani, perilaku yang dibuat-buat sangat mudah dikenali
pelanggan dan memperburuk citra pribadi pelayan. Keaslian perilaku hanya
dapat muncul pada pribadi yang sudah matang.
4) Perbaikan yang berkelanjutan, artinya semakin baik mutu pelayanan akan
menghasilkan pelanggan yang semakin sulit untuk dipuaskan, karena
tuntutannya juga

D. Sistem Pelayanan Rujukan Kesehatan Indonesia


Sistem pelayanan rujukan kesehatan di Indonesia meliputi pelayanan rujukan yang
berupa:

1) Jenis rujukan pelayanan kesehatan


a) Pelayanan kesehatan dasar, pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di
puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan Pelayanan lainnya
di wilayah kerja puskesmas selain rumah sakit.
b) Pelayanan kesehatan rujukan, pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit.
Pelayanan keperawatan diperlukan, baik dalam pelayanan kesehatan dasar
maupun pelayanan kesehatan rujukan.
2) Sistem Rujukan (Referal System)
Sistem rujukan di Indonesia telah diatur dalam SK Menteri Kesehatan RI No. 32
tahun 1972, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal

5|Page
dalam arti antara unit-unit yang setingkat kemampuannya. Macam rujukan yang
berlaku di negara Indonesia telah ditentukan atas dua macam dalam Sistem
Kesehatan Nasional, yaitu:
a) Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services). Rujukan ini dikaitkan dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Macamnya ada tiga,
yaitu: rujukan teknologi, rujukan sarana, dan rujukan operasional.
b) Rujukan medis
Pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical services).
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit.
Macamnya ada tiga, yaitu: rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan
bahan-bahan pemeriksaan.
3) Manfaat sistem rujukan, ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan:
a) Dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker)
1. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai
macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
2. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja
antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
3. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan.
b) Dari sudut masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan (health consumer)
1. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang
sama secara berulang-ulang.
2. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah
diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana pelayanan
kesehatan.
c) Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan keseahatan
(health provider)
1. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat
positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi.
2) Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: kerja sama
yang terjalin.
3) Memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana
kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.

6|Page
E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan

1) Pergeseran masyarakat dan konsumen


Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen
terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan upaya pengobatan.
Sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang
meningkat, maka mereka mempunyai kesadaran lebih besar yang berdampak pada
gaya hidup terhadap kesehatan. Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan meningkat.
2) Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disisi lain dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan
memadai, namun disisi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
berdampak pada beberapa hal, diantaranya adalah:
a) Dibutuhkan tenaga kesehatan profesional akibat pengetahuan dan peralatan
yang lebih canggih dan modern.
b) Melambungnya biaya kesehatan.
c) Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
3) Isu legal dan etik
Sebagai masyarakat yang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pengobatan, isu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka
menerima pelayanan kesehatan. Disatu pihak, petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan kurang seksama akibat meningkatnya jumlah konsumen, di sisi lain
konsumen memiliki pengertian yang lebih baik mengenai masalah kesehatannya.
Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan dan kurang manusiawi
atau tidak sesuai harapan, maka persoalan atau dilema hukum dan etik akan
semakin meningkat.
4) Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat
dirasakan oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk
memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi klien
dengan status ekonomi yang rendah tidak akan mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan yang paripurna, karena tidak mampu menjangkau biaya pelayanan
kesehatan. Akibatnya masyarakat enggan untuk mencari diagnosis dan pengobatan.
Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan menurun akibat biaya pelayanan yang
tinggi dan tidak adanya jaminan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan.
5) Politik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh
pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa
yang menanggung biaya pelayanan kesehatan. Tentunya saat ini menjadi kabar
baik bagi masyarakat yang kurang mampu dengan adanya kebijakan di tiap-tiap
kabupaten tentang pengobatan gratis di pusat pelayanan kesehatan masyarakat.
Namun demikian, jangan sampai kebijakan pengobatan gratis tersebut akan
mengurangi mutu dari pelayanan kesehatan yang ujung-ujungnya karena tidak
mendapat keuntungan dari program tersebut.

7|Page
F. Sistem Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas

Rumah sakit adalah salah satu sarana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.  Upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan , kesehtan , bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat . upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pemeliharaan , peningkatkan kesehatan (promotif) , pencegahan
penyakit (preventif) , penyembuhan penyakit (kuratif), dan  pemulihan kesehatan
(rehabilitative) yang dilaksanakan secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan .
Rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk puskesmas , terutama upaya
penyembuhan dan pemulihan , sebab rumah sakit mempunyai fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi
pendertita yang berarti bahwa pelayanan rumah sakit untuk penderita rawat jalan dan rawat
tinggal hanya bersifat spesialitik atau subspesialistik , sedangkan pelayanan yang bersifat non
spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan dipuskesmas.

Di Indonesia, rumah sakit (RS) dibagi menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus. Rumah sakit umum (RSU) adalah RS yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit, sementara rumah sakit khusus (RSK) adalah RS yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ, atau jenis penyakit, antara lain RSK ibu dan anak, RSK
jantung, dan RSK kanker. Selain itu, RS juga dikelompokkan berdasarkan fasilitas dan
kemampuan pelayanannya. Berdasarkan hal ini, RSU dikelompokkan menjadi kelas A, B, C,
dan D, sedangkan RSK dikelompokkan menjadi kelas A, B, dan C.

a) Klarifikasi rumah sakit :

1) rumah sakit pemerintah :


Rs. Yang dikelola oleh depkes
Rs. Pemda
Rs. Militer
Rs. Bumn
Rumah sakit umum  pemerintah merupakan unsure pelayanan , ketenagaan , fisik
dan perlatan :
RSU kelas A : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medics spesialitis
luas dan subspealitik  luas
RSU kelas B : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic minimal 11
sepesialis dan subspesialitik .
RSU kelas C :Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayan medic , sepesialistik
dasar
RSU kelas D :Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic dasar
Pelayanan medic sepesialistik dasar terdiri dari pelayanan penyakit dalam ,
kebidanan dan kandungan , kesehatan anak .
2) rumah sakit sukarela :Dikelola oleh masayarakat , terdiri dari atas rumah sakit hak
milik atau bisnis dan rumah sakit nirlaba .

b) jenis pelayanan

8|Page
1) Rumah sakit umum
Memberi pelayanan pada berbagai penderita dengan berbagai jenis kesakitan ,
member pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi medic seperti
penyakit dalam , bedah , pediatric , psikiatrik , ibu hamil dan sebagainya .
2) Rumah sakit khusus
Member pelayanan diagnosis dan pengobatan penderita denfgan kondisi medic
tertentu baik bedah mauoun non bedah seperti Rs . kanker Rs. Bersalin RS . mata
dan sebagainya

c) lama tinggal

1) Rs. Perwatan jangka pendek


Merawat penderita rata-rata kurang dari 30 hari , kondisi penyakit akut dan kasus
darurat .
2) Rs. Perawatan jangka panjang
Merawat penderita rata’’ lebih dari 30 hari , mempunyai kesakitan jangka panjang
seperti kondisi psikriatik .

d) kapasitas tempat tidur


1.  dibawah 50 tempat tidur
2. 50 – 99 tempat tidur
3. 100 – 199 tempat tidur
4. 200 – 299 tempat tidur
e) afiliasi pendidikan

1. Rs.pemdidikan memiliki program pelatihan residen dan berafiliasi dengan


unersivitas .
2. Rs. Non pendidikan tidak memiliki program pelatihan residen dan tidak ada afiliasi
rumah sakit dengan universitas .

f) status akreditasi

1. Rs . terakrediatasi diakui secara formal memenuhi persyaratan melakukan kegiatan


tertentu oleh badan sertifikasi
2. Rs . belum terakreditasi
Belum diakui secara formal oleh badan sertifikasi yang diakui.

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat


perkembangan kesehatan masyarakat , memberikan pelayanan secara penyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat .
Pelayanan kesehatan dipuskesmas meliputi pelayanan pengobatan ( kuratif ) , upaya
pencegahan ( prevebtif ) , peningkatkan kesehatan ( promotif ) dan pemulihan kesehatan
( rehabilitative ) . yang di tujukan kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin
dan golongan umur .

9|Page
1) Fungsi puskesmas :
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya .
Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan
untuk hidup   sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masayarkat di
wilayah kerjanya .
2) Pengelolaan :
Tiga asas pokok pengelolaan puskesmas :mengikutsertakan potensi masyarakat
untuk mencapai tujuan tiap kegiatan maka peran serta masyarakat mutlak diikutsertakan
dalam kondidi apapun . puskesmas ialah menggali berbagai potensi masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan’’ pukesmas ialah mengali berbagai potensimasyarakat
sedemikian pura, sehingga masyarakat dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
sendiri dapat menyelesaikan masalah kesehatan  yang dihadapinya.
Melaksananakan asas rujukan

a) sistem rujukan
Rujukan menurut SK mentri kesehatan RI Nomer 032/Birhub/72 tahun 1972,
yakni melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu khasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dan dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang berkemampuan cukup, atau secara
horizontal dalam arti sesama unit yang setingkat kemampuannya
Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale balik atas
timbulnya masalah dari suatu khasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik
secara vertical maupun horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan
dilakukan secara rasional

jenis rujukan

a. rujukan media
rujukan menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat konsultasi
menderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-
lain.
Pengiriman. Bahan (spesiemen) untuk pemerikasaan laboratorium yang lebih
lengkap. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat
b. rujukan kesehatan
rujukan menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat prevetif
dan promotif yang antara lain meliputi bantuan :

 Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa


atau terjangkitnya penyangkit menular.
 Pemberian pangan atas terjadianya kelaparan disuatu wilayah
 Penyidikan , sebab keracunan, bantuan teknologi penangulangan keracunan
dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan missal.

10 | P a g e
 Pemberian makanan, tempat tinggal. Dan obat-obatan untuk pengungsi atas
terjadinya bencana alam.
 Saran dan teknologi untuk menyediakan air bersih atas masalah kekurangan
air bersih bagi masyarakat umum.
 Pemeriksaan spesiemen air dilaboratorium dan sebagainya.

c. bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanya


adanya azas kerja ingin membedakan puskesmas dan rumah sakit, karena
rumah sakit hanya bertanggung jawab pada pasien yang datang berkunjung,
tetapi puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan yang
terjadi dwilayah kerjanya walaupun letaknya sangat jauh.
Selanjutnya karena ada azas ini maka puskesmas dituntut untuk lebih
mengutamakan tindakan pencegahan penyakit dan bukan pengobatan, dengan
kata lain harus aktif terjun dimasyarakat bukan menanti masyarakat datang ke
puskesmas.

3. fasilitas pendukung
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfingsi memunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang
lingkup yang lebih kecil.
Puskesmas keliling adalah unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komul=nikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
Fungsinya menunjang dan yang bekum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Posyandu merupakan kegiatan terpadu antara puskesmas dan masyarakat
ditingkat desa yag diwujudkan dalam bentuk pos pelayanan terpadu. Semula
posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus
memperoleh pelayanan KB dan kesehatan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

11 | P a g e
1) Sistem pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yangtujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
2) Pelayanan yang baik (prima), khususnya menyangkut pelayanan
lembagakesehatan, juga akan menimbulkan kesan/kenangan yang menyenangkan
bagikonsumen (pasien dan keluarganya) yang selanjutnya dapat menjadi faktor
pendorong untuk bekerja sama, berperan aktif dalam kegiatan sosial
lembagakesehatan itu, bahkan dapat menjadi promotor lembaga kesehatan
tersebut.
3) Sedangkan syarat-syarat pokok system pelayanan kkesehatan yang primayaitu
tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah
dicapai/accessible, mudah dijangkau/affortable dan bermutu/ quality.
4) Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang
melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap
suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit
yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu
atausecara horizontal atau secara horizontal dalam arti antar unit unit yang
setingkat kemampuannya.

B. Kritik dan Saran

Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu sertakualitas dari
pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalandengan efektif, itu semua dapat
dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat, dan diharapkan perawat dapat
memberikan pelayanan dengankualitas yang bagus dan baik.Untuk itu, kita sebagai mahasiswa
keperawatan hendaknya mempersiapkansecara matang baik dari segi kemampuan, sikap maupun
pengetahuan yangoptimal guna menjadi generasi tenaga keperawatan penerus yang
dapatdiandalkan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmukesehatanmasyarakatblog.wordpress.com/2016/05/07/sistem-pelayanan-kesehatan-di-
indonesia/#:~:text=upaya%20kesehatan%20diselenggarakan%20dengan%20pemeliharaan,secara
%20menyeluruh%20%2C%20terpadu%20dan%20berkesinambungan%20.

http://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-penataan-sistem-pelayanan-kesehatan-di-indonesia

Asmadi. 2008.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Aziz Alimul H. 2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: PenerbitSalemba Medika

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai