Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengajar Eli Amaliah, S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun Oleh Kelompok 3


Aini Aprianita Dewi (8801200009)

Anzela Alfasya Chaniago (8801200025)

Heri Herdiana (8801200045)

Indah Cahyani (8801200019)

Lissail Bannat Syaky (8801200004)

Sakhyatul Wahdah (8801200021)

Tasya Artyasvati (8801200029)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS KEDOKGTERAN
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Pelayanan Kesehatan Di Indonesia
dengan tepat waktu.

Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan Di Indonesia disusun guna memenuhi tugas Ibu Eli
Amaliah, S.Kep., Ns., M.Kes. pada Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Eli Amaliah, S.Kep., Ns.,
M.Kes. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 6 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 2

2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan............................................................................... 2


2.2 Teori Sistem........................................................................................................................ 2
2.3 Ciri-Ciri Sistem Pelayanan Kesehatan............................................................................. 3
2.4 Jenis-Jenis Sistem Pelayanan Kesehatan.......................................................................... 4
2.5 Tingkat Pelayanan Kesehatan .......................................................................................... 5
2.6 Lembaga Pelayanan Kesehatan ........................................................................................ 6
2.7 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan ............................................................................. 6
2.8 Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan................................................... 7
2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan ....................................................... 7
2.10 Visi Indonesia Sehat 2010 ................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 10

2.11 Kesimpulan......................................................................................................................... 10
2.12 Saran................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit.
Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai SKN (Sistem Kesehatan Nasional) dan
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena
pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan
nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu
dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah.
Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila
didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.
Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan
konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk
memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen rumah sakit dalam
hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah sakit, bukan saja mengharapkan
pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan, akomodasi yang baik
dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, begitu pula dengan lembaga pelayanan
kesehatan lainnya seperti puskesmas, posyandu maupun klinik.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif,
efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang
satu dengan yang lain saling menunjang. System ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat
diharapkan juga dapat memberikan layanan secara berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan ?
2. Bagaimana tingkat pelayanan kesehatan ?
3. Apa saja lembaga pelayanan kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi sistem pelayanan kesehatan ?
2. Untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan ?
3. Untuk mengetahui lembaga pelayanan kesehatan ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan


Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif,
efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang
satu dengan yang lain saling menunjang. System ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat
diharapkan juga dapat memberikan layanan secara berkualitas.
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara
dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor
lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO 1996)
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan),kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan yaitu input , proses, output, dampak, umpan balik.

2.2 Teori Sistem


Teori tentang sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam
system. System tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah system yang antara satu
dengan lainnya harus saling mempengaruhi.
Dalam teori system disebutkan bahwa system itu terbentuk dari subsistem yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output,
dampak, umpan balik dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

feedback

input Proses output Dampak

Lingkungan

1. Input

2
Merupakan subsistem yang memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah system,
seperti system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga
kesehatan , sarana kesehatan, dan lain lain.

2. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah
hasil yang diharapkan dari system tersebut, sebagaimana contoh dalam system pelayanan
kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

3. Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam system pelayanan kesehatan hasilnya dapat
berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat secara optimal.

4. Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari system, yang terjadi relative lama
waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, maka
dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan
kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.

5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan
kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang
selalu meningkat.

6. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan sebagaimana dalam system kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan geografis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti instusi dari
luar pelayanan kesehatan.

2.3 Ciri-ciri Sistem Pelayanan Kesehatan


Ciri-ciri system pelayanan kesehatan dibagi menjadi :
1. P : Pleasantness (seorang petugas harus mampu menyenangkan pelanggan).
2. E : Eagerness to help others (memiliki keinginan yang kuat dari dalam dirinya untuk
membantu).
3. R : Respect for other people (harus menghargai dan menghormati pelanggan).
4. S : Sense of responsibility is a realization that what one does and says is important (harus
memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan dan perkataannya terhadap pelanggan).
5. O : Orderly mind is esenssial for methodical and accurate work (harus memiliki jalan
pemikiran yang terarah dan terorganisasi untuk melakukan pekerjaan dengan metode baik
dan tingkat ketepatan yang tinggi).
6. N : Neatness indicates pride in self and job (harus memiliki kerapian dan bangga dengan
pekerjaanya sendiri).
7. A : Accurate in everything done is of permanent importance (harus melakukan pekerjaan
dengan keakuratan atau ketepatan atau ketelitian, hal ini merupakan sebuah nilai yang sangat
penting).

3
8. L : Loyality to both management and colleagues make good time work (harus bersikap setia
pada management dan rekan kerja, merupakan kunci membangun kerja sama).
9. I : Intelligence use of common sense at all time (harus senantiasa menggunakan akal sehat
dalam memahami pelanggan dari waktu ke waktu).
10. T : Tact saying and doing the right thing at the righ time (harus memiliki kepribadian,
berbicara, bijaksana dan melakukan pekerjaan secara benar).
11. Y : Yearning to be good servive clerk and love of the work is essential (mempunyai
keinginan menjadi pelayan yang baik serta mencintai pekerjaannya).

2.4 Jenis-jenis Sistem Pelayanan Kesehatan


Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
1. Pelayanan Kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice)
atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga. Dengan ciri- ciri :
a. Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter
b. Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
c. Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
d. Kurang memperhatikan efisiensi
e. Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
f. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
g. Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
h. Bertanggung jawab hanya kepada penderita
i. Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan
j. Masalah administrasi sangat sederhana

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health
service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam
suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat. Dengan ciri- ciri :
a. Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat
b. Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
c. Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
d. Selalu berupaya mencari cara yang efisien
e. Dapat menarik perhatian masyarakat
f. Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan undang-
undang
g. Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
h. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
i. Dapat memonopoli upaya kesehatan
j. Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan

Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan


promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat

4
ke arah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit
agar terhindar dari penyakit. Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upaya-
upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Sehingga, bentuk
pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas atau balkesma saja, tetapi juga bentuk-bentuk
kegiatan lain, baik yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan.

2.5 Tingkat Pelayanan Kesehatan


Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang
kesehatan. Menurut Leavel dan Carlk dalam memberikan pelayanan kesehatan harus
memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, diantara tingkat pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak
terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini meliputi kebersihan perseorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.

2. Spesific Protection ( Perlindungan Khusus )


Perlindungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan
menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini
adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu
seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak, dan lain-lain. Pelayanan perlindungan
keselamatan kerja diamana pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang yang
bekerja di tempat risiko kecelakaan tinggi seperti kerja dibagian produksi bahan kimia,
bentuk perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain
sebagainya.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment ( Diagnosis dini dan pengobatan segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya
gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya
penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi
penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka
survey pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survey penyaringan kasus
serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.

4. Disability Limitation ( Pembatasan Cacat )


Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan
akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kaus atau penyakit yang
mengalami potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa
perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian
segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mncegah kematian.

5
5. Rehabilitation ( Rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering pada tahap ini
dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang
diberikan kepada pasien, kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan
kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan
senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.

2.6 Lembaga Pelayanan Kesehatan


Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat
bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan
dapat berupa rawat jalan, imstitusi kesehatan, community based agency dan hospice.
 Rawat Jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan kesehatan pada tingkat
pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit akut atau mendadak dan kronis yang
dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik
kesehatan seperti klinik dokter spesialis, klinik keperawatan spesialis dan lain-lain.
 Institusi
Merupakan lembaga pelayanan keehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan
berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain-lain.
 Hospice
Lembaga ini bertujuan untuk meberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien
yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan
tenang. Lembaga ini digunakan dalam home care.
 Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada
keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga,
dan lain-lain.

2.7 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan


Dalam system pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan
keperawatan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari pelayanan
kesehatan. Subsistem pelayanann kesehatajn tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan
tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada
sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary helath care (pelayanan
kesehatan tingkat pertama) , secondary health care ((pelayanan kesehatan tingkat ke dua) , dan
tertiary health services ((pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan kesehatan
terbagi dalam pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang
dilakukan di rumah sakit.
1. Primary Helath Care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang
ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi
optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kesehatan ini dapat dilakukan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat
dan lain-lain.

6
2. Secondary health care ((pelayanan kesehatan tingkat ke dua)
Dibutuhkan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau
rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini
dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.

3. Tertiary health services ((pelayanan kesehatan tingkat ketiga)


Merupakan tingkat pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi
dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini
membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan utama seperti
rumah sakit yang tipe A atau tipe B.

2.8 Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan


Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan
rujukan. Semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang
dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan
asuhan keperawatan keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan memberikan
asuhan keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan. Sebagaimana contoh pelayanan
keperawatan dalam keperawatan keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga
dalam kesehatan diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan
dalam kesehatan, menanggulangi keadaan darurat bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang
sifatnya mendadak, memberikan pelayanan keperawatan dasar pada anggota keluarga yang sakit
serta memodifikasi lingkungan untuk menunjang peningkatan status kesehatan serta
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Demikian juga pada lingkup pelayanan rujukan , tugas perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat akan
memberikan asuhan keperawatan pada anak melalui pendekatan proses keperawatan anak, untuk
lingkup keperawatan jiwa, pada kasus medik dan bedah perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada kasus medik dan bedah, pada kasus obstetric dan gynekologi perawat akan
memberikan asuhan keperawatan pada maternitas dengan tingkat kasus tertentu, pada kasus
gawat darurat perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada keadaan gawat darurat dan
lain-lain.

2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan


Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat
karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi baru , pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan system pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan
diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan
kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan alat
seperti laser, terapi pengubahan gen, dan lain-lain. Berdasarkan itu pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih professional dan butuh
tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.

2. Pergeseran Nilai Masyarakat

7
Berlangsungnya system pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka
dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang
sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih
dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan , demikian juga sebaliknya pada
masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan.

3. Aspek Legal dan Etik


Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan pelayanan
kesehatan , maka akan semakin tinggi pula tuntutan hokum dan etik dalam pelayanan
kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara professional dengan memperhatikan nilai-nilai hokum yang ada
di masyarakat.

4. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat.
Semakin tinggi ekonomi seseorang , pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan
mudah dijangkau , demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah
maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat
mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.

5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat mempengaruhi sekali
dalam system pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam system pelayanan.

2.10 Visi Indonesia Sehat 2010


Visi Indonesia sehat merupakan pandangan Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan bagi
semua. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering terjadi perubahan tetapi pada visi
2010 diharapkan pencapaian Indonesia sehat bagi semua pada tahun 2010 tercapai karena itu
dibutuhkan berbagai strategi dan misi. Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya
pemahaman tentang paradigma sehat , strategi sehat , strategi profesionalisme dalam segala tugas
, adanya JPKM, dan desentralisasi. Dalam menggunakan strategi yang ada pemerintah telah
menyusun misi yang akan dijalankan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan ,
diantaranya :
a. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
b. Memelihara , meningkatkan, melindungi kesehatan inidvidu, keluarga, masyarakat , dan
lingkungan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata , dan terjangkau
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat.

Dalam melaksanakan visi yang ada , keperawatan sebagai profesi dalam bidang kesehatan
dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan berorientasi pada paradigm sehat
sesuai dengan paradigma kesehatan yang dimiliki , salah satunya adalah pembangunan kesehatan
yang berorientasi pada peningkatan , pemeliharaan dan perlindungan penduduk yang sehat,
bukan hanya penyembuhan pada orang sakit sehingga upaya pemberian pelayanan kesehatan

8
difokuskan pada promotif dan preventif agar dapat lebih meningkatkan dan memelihara bagi
yang sehat agar lebih produktif dan yang sakit agar lebih sehat. Sehingga akhirnya dapat terjadi
pola atau gaya hidup sehat pada semua lapisan masyarakat Indonesia seperti memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mengurangi atau menghilangkan kebiasaan yang merugikan
kesehatan , melindungi dari ancaman kesehatan, serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan
masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif,
efisien dan tepat sasaran. Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub
sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input , proses, output, dampak, umpan balik. Ciri-ciri
system pelayanan kesehatan dibagi menjadi PERSONALITY. Jenis-jenis sistem pelayanan
kesehatan ada pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Faktor yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan ada ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai
masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi, politik.

3.2 Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu serta kualitas dari
pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif, itu semua dapat
dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan diharapkan perawat dapat
memberikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.
Untuk itu, kita sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya mempersiapkan secara matang
baik dari segi kemampuan, sikap maupun pengetahuan yang optimal guna menjadi generasi
tenaga keperawatan penerus yang dapat diandalkan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007, 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.

Listiawati, Elis. 2018. Sistem Pelayanan Kesehatan. Makalah.

11

Anda mungkin juga menyukai