Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM


PELAYANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

Nama : Selina Angraini (20020028)


Sintia Wati (20020029)
Triara Juniara (20020030)
Mata Kuliah : KDK
Dosen Pengampu : Mar’atun Ulaa,M.Kep

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pelayanan Keperawatan
Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan  ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Mar’atun
Ulaa,M.Kep pada mata kuliah KDK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pelayanan Keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mar’atun Ulaa,M.Kep selaku dosen Mata
kuliah KDK yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Enim, 16 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Kualitas Pelayan Keperawatan.................................................................................6
B. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan...........................................................................7
C. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayan Kesehatan.................................................................11
D. Faktor yang mempenagaruhi pelayanan kesehatan..................................................................12
E. Penyebab Rendahnya Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit......................................................13
F. Upaya Mendorong Revolusi Keperawatan Bagi Pelayanan Kesehatan....................................15
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................................................18
B. Saran........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang


paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan
lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena
pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan
pada tujuan nasional dibidang kesehatan.Tidak mengherankan apabila bidang
kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya
adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah
negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh
masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.

Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga


kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan
konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan
yang diberikan. Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan
pelayanan di rumah sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan
keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan, akomodasi yang baik dan
hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu
adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Profesi keperawatan merupakan hasil proses integral yang di bangun dari


berbagai elemen yang terintegrasi. Sebagai sebuah profesi yang profesional, 
keperawatan dimulai dengan pembangunan karakter dan skill mahasiswa selaku 
sumberdaya yang akan terjun langsung  ke dalam dunia kerja. Mahasiswa
keperawatan inilah yang diharapkan mampu memperbaiki kinerja dan citra
perawat selama ini.

4
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa keperawatan saat ini
adalah melakukan sebuah revolusi secara menyeluruh dan detail dalam setiap
aspeknya. Sehingga mahasiswa keperawatn akan mampu membentuk sebuah
revolusioner dalam dunia keperawatan itu sendiri.

Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan kondisi mahasiswa dan profesi
keperawatan saat ini, faktor penyebab, dan solusi yang diharapkan bagi
mahasiswa dalam memberikan sumbangsih bagi kemajuan profesi keperawatan
ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan
diangkat dalam makalah ini adalah : ”

Bagaimana Sistem Pelayanan Kesehatan Yang ada di Indonesia

Sistem Pelayanan Kesehatan Khususnya dibidang Keperawatan

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita semua, khususnya para
pembaca memahami dan bisa melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai
pelayanan kesehatan di Indonesia khususnya dibidang kesehatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualitas Pelayan Keperawatan

Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal yang


perlu dipahami, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang
amat penting adalah tentang apa yang dimaksud dengan kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi


kesehatan hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut
sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan
bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah
sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat
diterima oleh pasiennya.

Menurut Azwar (1996) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang


menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan
rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik
pula kualitas pelayanan kesehatan.

Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan


dirumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting.
Berdasarkan standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas dijelaskan bahwa
pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang berkualitas
tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian
kualitas di rumah sakit.

Menurut Wiedenback (dalam Lumenta, 1989) perawat adalah seseorang yang


mempunyai profesi berdasarkan pengetahuan ilmiah, ketrampilan serta sikap
kerja yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan pengabdian.

Sedangkan menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998) perawat adalah salah


satu unsur vital dalam rumah sakit, perawat, dokter, dan pasien merupakan satu
kesatuan yang paling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa perawat

6
tugas dokter akan semakin berat dalam menangani pasien.Tanpa perawat,
kesejahteraan pasien juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak
pertama dan terlama dengan pasien mengingat pelayanan keperawatan
berlangsung terus menerus selama 24 jam sehari.

Departemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang


memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dimana pelayanan tersebut
berbentuk pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat.

Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,


keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan kemampuan
melaksanakan kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu dilakukan dalam usaha
mencapai peningkatan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan yang memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan hidup sehat
dan produktif (Aditama, 2002).

Dari batasan-batasan mengenai pengertian tersebut diatas, maka dapat


disimpulkan: pengertian >> kualitas pelayanan keperawatan <<adalah >> sikap
profesional perawat yang memberikan perasaan nyaman, terlindungi pada diri
setiap pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan dimana sikap ini
merupakan kompensasi sebagai pemberi layanan dan diharapkan menimbulkan
perasaan puas pada diri pasien.

B. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan

Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau kualitas


pelayanan adalah :

1. Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,


akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan
ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya
dengan waktu.

2. Ketanggapan (responsiveness)

7
Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan
memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen,
cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.

3. Jaminan (assurance)

Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat


dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-
raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan
kebenaran (obyektif).

4. Empati atau kepedulian (emphaty)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik


dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian
terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik,
memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik dan benar serta
bersikap dengan penuh simpati.

5. Bukti langsung atau berujud (tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan


baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau
peralatannya dan alat komunikasi.

Sedangkan menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan


bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar
perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek penerimaan, perhatian,
tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama.

Selanjutnya masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut:

1. Aspek penerimaan

Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap
orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat

8
melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat
terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.

2. Aspek perhatian

Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan


keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan
bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan
imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau
mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.

3. Aspek komunikasi

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi
yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik
dengan keluarga pasien.

4. Aspek kerjasama

Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.

5. Aspek tanggung jawab

Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat
dalam bertindak.

Joewono (2003) menyebutkan adanya delapan aspek yang perlu diperhatikan


dalam pelayanan yaitu :

1. Kepedulian, seberapa jauh perusahaan memperhatikan emosi atau perasaan


konsumen.
2. Lingkungan fisik, aspek ini menunjukkan tingkat kebersihan dari lingkungan
yang akan dinikmati konsumen, ketika mereka menggunakan produk.
3. Cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan perusahaan dalam
menanggapi kebutuhan konsumen.
4. Kemudahan bertransaksi, seberapa mudah konsumen melakukan transaksi
dengan pemberi servis.

9
5. Kemudahan memperoleh informasi, seberapa besar perhatian perusahaan
untuk menyajikan informasi siap saji.
6. Kemudahan mengakses, seberapa mudah konsumen dapat mengakses
penyedia servis pada saat konsumen memerlukannya.
7. Prosedur, seberapa baik prosedur yang harus dijalankan oleh konsumen saat
berurusan dengan perusahaan.
8. Harga, aspek yang menentukan nilai pengalaman servis yang dirasakan oleh
konsumen saat berinteraksi dengan perusahaan.

Sedangkan Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek yang harus dimiliki


Industri jasa pelayanan, yaitu :

1. Cepat, waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal sama dengan
batas waktu standar. Merupakan batas waktu kunjung dirumah sakit yang
sudah ditentukan waktunya.
2. Tepat, kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan
konsumen. Bagaimana perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
yaitu tepat memberikan bantuan dengan keluhan-keluhan dari pasien.
3. Aman, rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis selama
pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam memberikan pelayanan jasa yaitu
memperhatikan keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan kepercayaan
kepada pasien sehingga memberikan rasa aman kepada pasien.
4. Ramah tamah, menghargai dan menghormati konsumen, bahkan pada saat
pelanggan menyampaikan keluhan. Perawat selalu ramah dalam menerima
keluhan tanpa emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa senang dan
menyukai pelayanan dari perawat.
5. Nyaman, rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya.
Pasien yang membutuhkan kenyaman baik dari ruang rawat inap maupun
situasi dan kondisi yang nyaman sehingga pasien akan merasakan kenyamanan
dalam proses penyembuhannya.

Berdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-


aspek kualitas pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu


tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap

10
orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat
melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat
terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
2. Perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan,
memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
3. Komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi
yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik
dengan keluarga pasien.
4. Kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
5. tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat
dalam bertindak.

C. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayan Kesehatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang


meliputi pelayanan dasar dan pelyanan rujukan.Pelayanan keperawatan oleh
tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan
keperawatan keluarga, komunitas dalam elayanan kesehatan dasar dan akan
memberikanasuhan keperawatn secara umum pada pelayanan rujukan.

Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan


keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak,maka perawat
memberikan asuhan keperwatan elalui pendekatan proses keperawatan
anak,untuk lingkup keperawatan jiwa, perawat akan memberikan asuhan
eperawatn pada pasien gangguan jiwa dll.

11
D. Faktor yang mempenagaruhi pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat


karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan
etik, ekonomi dan politik.

a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka


akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai
dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan
teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah
penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya maka digunakanlah alat seperti
laser, terapi peruahan gen dll.Maka pelayanan kesehatan ini membutuhkan
biaya yang cukup besar dan butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.

b. Pergeseran nilai masyarakat

Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan


memiliki kesadaran yang lebih dalam penngunaan atau pemanfaatan pelayanan
kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan
kesehatan,sehinnga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi system
pelayanan kesehatan.

c. Aspel legal dan etik

Dengan tingginya kesadarn masyarakat tehadap penggunaan atau


pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula
tuntunan hokum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku
memberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan secra profeffional dengan memperhatikan norma dan etik yang ada
dalam masyarakat

d. Ekonomi

Semakin tinggi ekonomi seseorang pelayanan kesehatan lbh mudah


diperoleh dan di jangkau dan begitu sebaliknya dengan orang yang tergolong

12
ekonomi rendah.Keadaan ekonomi ini akan mempengaruhi dalam system
pelayanan kesehatan.

e. Politik

Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat


berpengaruh sekali dalam system pemberian pelayan kesehatan. Kebijakan-
kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam system pelayanan.

Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantanya pemahaman tentang
paradigma sehat, srategi professionalisme dalam segala tugas, adanya
JPKM,dan desentralisai.

Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah menyusun misi yang
akan di jalankan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, diantaranya :

1. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan


2. Memelihara, meningkatkan melindungi kesehatan individu, keluarga, masyarat
dan lingkungan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata  dan terjangkau
4. Meningkatkan kemandirian masyatakat hidup sehat.

Dalam melaksanakan misi yang ada, keperawatan sebagai profesi dalam


bidang kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan
berorientasi pada paradigma sehat sesuai dengan paradigma keperawatan yang
dimiliki, salah satunya adalah pembangunan kesehai yang berorientasi
penyembuhan pada orang berian pelayanan kesehatan difokuskan pada promosif
dam preuk prod agar dapat lebih meninggkatkan dan memelihara baghat ag segar
lebih produktif dan yang sakit agar lebih sehat. Sehingga akhirnya akan terjadi
pola atau gaya hidup sahat pada semua lapisan masyarakat Indonesia.

E. Penyebab Rendahnya Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit

Banyak alasannya kenapa pelayanan di negeri kita (tercinta) bisa jadi terburuk
salah satunya :

"Menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH, ada pelaku pelayanan primer yang secara 
profesi tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang memadai, sehingga

13
penanganan penyakit tidak sesuai standar, dan sering terjadi pemakaian berbagai
obat secara tidak tepat yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakefektifan biaya,
dan juga masalah-masalah lain seperti resistensi obat akibat pemakaian obat
antibiotik.

Pemahaman masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan kesehatan


primer (puskesmas/Dokter Praktek Umum) dan sekunder (Rumah Sakit),
mengakibatkan mereka tidak mengikuti sistem rujukan yang ada. “Masyarakat
pada kelas ekonomi lemah cenderung memilih pelayanan kesehatan yang paling
dekat dan murah, tidak peduli apakah petugas yang dia mintai pertolongan
tersebut memiliki kewenangan dan kompetensi yang memadai. Sedangkan
masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung
memeriksa diri ke dokter spesialis dengan berbagai risiko ketidaktepatan
pemilihan jenis dokter spesialis yang dipilihnya,” papar Nugroho."

Bagaimana pelayanan yang berkualitas

Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas


jasa/pelayanan, terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :

 Tangible (nyata/berwujud)
 Reliability (keandalan)
 Responsiveness (Cepat tanggap)
 Competence (kompetensi)
 Access (kemudahan)
 Courtesy (keramahan)
 Communication (komunikasi)
 Credibility (kepercayaan)
 Security (keamanan)
 Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)

Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian dirasakan adanya


dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya
yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan. Selanjutnya oleh Parasuraman et al.

14
(1990) dimensi tersebut difokuskan menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/
pelayanan, yaitu :

 Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas,


peralatan,karyawan dan alat-alat komunikasi.
 Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).
 Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu pasien dan
menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.
 Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para
pasien dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas
dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
 Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual,
kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami
kebutuhan pasien.

F. Upaya Mendorong Revolusi Keperawatan Bagi Pelayanan Kesehatan

Dalam sebuah perubahan pelayanan keperawatan sebenarnya mempunyai dua


pilihan utama yang saling berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan
inovasi dan berubah atau mereka yang hanya menunngu perubahan yang
disebabkan oleh sebuah situasi. Aneh rasanya apabila disatu sisi kondisi
masyarakat berubah dari waktu ke waktu sedangkan dunia keperawatan masih
konstan dan statis. Perubahan adalah bagaimana perawat dan calon perawat
berkonstribusi untuk mempertahan profesi keperawatan sebagai profesi yang
sprofesional, namun lebih dari itu berperan aktif dalam melakukan sebuah
perbaikan dalam memberikan pelayanan yang baik.

Mahasiswa keperawatan yang menjadi pengelola awal dalam menciptakan


sebuah perubahan harus memiliki visi dan misi yang jelas terhapap tujuan yang
akan dicapai. Segala hal mengenai tindakan yang akan dilaksanakan harus
dioptimalkan secara maksimal.

Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan mahasiswa keperawatan dalam


menciptakan sebuah revolusi bagi profesi keperawatan, diantaranya:

15
1. Senantiasa menggali ilmu secara berkesinambungan

Tuntunan seorang mahasiswa yang paling utama adalah memilki pemikiran


akademis dan menguasai ilmu pengetahuan sesuai bidang nya masing masing,
tidak terkecuali juga bagi mahasiswa keperawatan. Hal ini tidak terbatas pada
pembelajaran yang di dapatkan di bangku perkuliahan saja, lebih dari itu
pengetahuan yang di dapat melaui media dan sumber lain pun juga sangat
diperlukan. Namun untuk memulai sebuah perubahan yang signifikan tidak
cukup dengan mempelajari ilmu yang sudah di kembangkan selama ini saja,
lebih dari itu yang dibutuhkan adalah melakukan berbagai riset dan penilitian
terkait permasalahan yang belum terpecahkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya
mengadakan sebuah perbaikan bagi profesi keperawatan, terutama dari segi
kognitifnya.

2. Mempunyai skill yang baik

Keperawatan merupakan sebuah profesi dengan kemampuam praktek yang


profesional, dimana mereka tidak hanya dituntut punya pengetahuan yang baik
saja melainkan harus memiliki keterampilan. Sebagai seorang tenaga
keperawatan. Skill yang dimilki harus berdasarkan kecakapan dan ketepatan,
sehinnga tidak akan terjadi sebuah kesalahan saat melakukan tindakan kepada
pasien nya kelak.

3. Memilki jiwa seorang perawat

Hal yang banyak menjadi masalah dikalangan perawat saat ini adalah,
kurangnya kesadaran akan tugas, fungsi dan perannya sebagai seoran pelayan
kesehatan. sebagai seorang yang bergerak dibidang kemanusiaan , perawat
harus memiliki jiwa sosial dan kemanusiaanya yang tinngi. hal ini akan
tercermin dari tindakan dan kontribusi yang akan dilakukannya baik sewaktu
masih menjadi mahasiswa maupun sebagai tenaga perawat profesional
nantinya.

4. Mengikuti perkembangan mengenai isu isu keperawatan yang sedang


berkembang dan ikut andil didalamnya.

Mahasiswa sebagai sebuah barisan pemuda yang berpendidikan tinggi,


bersikap kritis dan mempunyai semangat kepeduliaan merupakan barisan yang

16
paling genjar dalam melakukan sebuah kontrol sosial. Banyak hal yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa keperawatan, diantaranya dengan mengikuti segala
perkembangan dunia keperawatan baik melalui media ataupun melalui
seminar. Selain itu seorang mahasiswa harus tanggap terhadap kebijakan yang
dibuat terkait masalah keperawatan, seperti contoh yaitu pengesahan
rancangan undang undang keperawatan yang menjadi topik terhangat saat ini.
Mahasiswa bisa melakukan dukungan dalam rangka percepatan
pengesahannya melalui cara cara yang bijak tentunya.

Revolusi yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan merupakan sebuah


bentuk dedikasi dan kecintaan yang tinggi terhadap profesi  yang digelutinya.
Kecintaan tersebut berawal dari sebuah semangat dan keyakinan akan perbaikan
yang bisa dilakukan . hal tersebut diwujudkan dengan ketekunan dan inovasi
kreatif. Yang pada akhirnya akan melahirkan sebuah profesi keperawatan yang
diakui, bermanfaat banyak dan di hormati di negri ini.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan merupakan kekuatan awal terbesar yang dimilki oleh dunia


keperawatan saat ini. Mereka memilki kesempatan dan kekuatan untuk melakukan
perbaikan, mengingat masih banyak nya kesempatan yang dimiliki. Hal ini
diwujudkan dalam sebuah revolusi secara signifikan dan menyeluruh dalam berbagai
aspek dalam dunia keperawatan. Sehinnga pada akhirnya akan tercipta profesi
keperawatan yang profesional, di hargai, dan memberikan manfaat banyak bagi negeri
tercinta ini.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi


kesehatan hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut
sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa
kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit,
memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima
oleh pasiennya.

B. Saran

Kemajuan dunia keperawatan tidak akan pernah terlepas dari kontribusi mahasiswa
keperawatannya. Seiring dengan kompleksitas yang ada, Kini bukan saat nya
mahasiswa mementingkan diri nya sendiri, melainkan mampu memberikan
sumbangsih pada orang lain. Bangsa ini sesungguhnya membutuhkan orang orang
yang mampu menciptakan sebuah perubahan terutama dari kalangan mahasiswa

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali H.Z., 2002, Dasar-Dasar Keperawatan Profesional, Widya Medika, Jakarta.

Alimul, Aziz H., 2003, Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi 1, Salemba
Medika, Jakarta.

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan Konsep Dan Aplikasi, Salemba Medika,
Jakarta.

Potter dan Perry, 2005, Keperawatan Fundamental, Vol. 1, Edisi terjemahan, EGC, Jakarta.

Wijono D., 2000, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Air Langga University-Press,
Surabaya.

19

Anda mungkin juga menyukai