Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN
NAMA : TAFAOGO LAIA
NIM : 22101033

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN LANGSA


PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa , karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyusun makalah ini tanpa ada suatu halangan
apapun dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas konsep
dasar keperawatan sebagai salah satu tugas kuliah.
Sebagai insan Tuhan yang tidak sempurna , penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak
luput dari kekurangan maupun kesalahan. Oleh sebab itu
, penulis memohon maaf serta mengharap kritik dan
saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Medan , 18 February 2023


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................
KATA PENGANTAR.........................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah............................................
B. Perumusan masalah..................................................
C. Tujuan penulisan makalah........................................

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian kualitas pelayanan keperawatan.........
B. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan......
C. Pelayanan keperawatan dalam pelayanan
kesehatan.......................................................................
D. Faktor yang mempengaruhi pelayanan
kesehatan.......................................................................
E. Penyebab rendahnya kualitas pelayanan
keperawatan ..................................................................
F. Bagaimana pelayanan yang berkualitas..................
G. Upaya mendorong revolusi keperawatan bagi
pelayanan kesehatan.....................................................

BAB 3 Penutup
A. Kesimpulan.................................................................
B. Saran............................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu
bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh
masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran sangat penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah
sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata
rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan
kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan
nasional dibidang kesehatan.

Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu


untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan
yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa
sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan
dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang
sehat secara jasmani dan rohani.

Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit


dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen secara
cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan
atas pelayanan yang diberikan. Konsumen rumah sakit
dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di
rumah sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis
dan keperawatan tetapi juga mengharapkan
kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan
harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan
demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

Profesi keperawatan merupakan hasil proses integral


yang di bangun dari berbagai elemen yang terintegrasi.
Sebagai sebuah profesi yang profesional, keperawatan
dimulai dengan pembangunan karakter dan skill
mahasiswa selaku sumberdaya yang akan terjun
langsung ke dalam dunia kerja. Mahasiswa keperawatan
inilah yang diharapkan mampu memperbaiki kinerja dan
citra perawat selama ini.

Salah satu hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa


keperawatan saat ini adalah melakukan sebuah revolusi
secara menyeluruh dan detail dalam setiap aspeknya.
Sehingga mahasiswa keperawatan akan mampu
membentuk sebuah revolusioner dalam dunia
keperawatan itu sendiri.
Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan kondisi
mahasiswa dan profesi keperawatan saat ini, faktor
penyebab, dan solusi yang diharapkan bagi mahasiswa
dalam memberikan sumbangsih bagi kemajuan profesi
keperawatan ini.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka
masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah: "
1. Bagaimana Sistem Pelayanan Kesehatan Yang ada di
Indonesia
2. Sistem Pelayanan Kesehatan Khususnya dibidang
Keperawatan

C.Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita
semua, khususnya para pembaca memahami dan bisa
melihat gambaran yang sesungguhnya mengenai
pelayanan kesehatan di Indonesia khususnya dibidang
kesehatan.
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualitas Pelayan Keperawatan


Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang
berkualitas, banyak hal yang perlu dipahami, salah satu
diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang amat
penting adalah tentang apa yang dimaksud dengan
kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh


banyak institusi kesehatan hampir selalu dapat
memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi
menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit,
memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi
kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Menurut
Azwar (1996) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang
menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri
setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut,
makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan.

Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas


pelayanan kesehatan dirumah sakit tidak terlepas dari
profesi keperawatan yang berperan penting. Berdasarkan
standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas
dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin
adanya asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
dengan terus menerus melibatkan diri dalam program
pengendalian kualitas di rumah sakit.

Menurut Wiedenback (dalam Lumenta, 1989) perawat


adalah seseorang yang mempunyai profesi berdasarkan
pengetahuan ilmiah, ketrampilan serta sikap kerja yang
dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan pengabdian,
Sedangkan menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998)
perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit,
perawat, dokter, dan pasien merupakan satu kesatuan
yang paling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan.
Tanpa perawat tugas dokter akan semakin berat dalam
menangani pasien. Tanpa perawat kesejahteraan pasien
juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak
pertama dan terlama dengan pasien mengingat
pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus
selama 24 jam sehari.

Departemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah


seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional dimana pelayanan tersebut berbentuk
pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat.

Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya


kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan
serta kurangnya pengertian pasien akan kemampuan
melaksanakan kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu
dilakukan dalam usaha mencapai peningkatan kesehatan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan
yang memungkinkan setiap individu mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif (Aditama, 2002).

Dari batasan-batasan mengenai pengertian tersebut


diatas, maka dapat disimpulkan pengertian >> kualitas
pelayanan keperawatan <<adalah >> sikap profesional
perawat yang memberikan perasaan nyaman, terlindungi
pada diri setiap pasien yang sedang menjalani proses
penyembuhan dimana sikap ini merupakan kompensasi
sebagai pemberi layanan dan diharapkan menimbulkan
perasaan puas pada diri pasien.

B. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan


Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-
aspek mutu atau kualitas pelayanan adalah:
a. Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur,
aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini
berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan
dalam kaitannya dengan waktu.
b. Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu
konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan
tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat
memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
c. Jaminan (assurance)
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas
dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi
percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran
(obyektif).
d. Empati atau kepedulian (emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian
terhadap setiap konsumen,melayani konsumen dengan
ramah dan menarik, memahami aspirasi
konsumen,berkomunikasi yang baik dan benar serta
bersikap dengan penuh simpati.
e. Bukti langsung atau berujud (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan
(kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi
dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya
dan alat komunikasi.

Sedangkan menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah


menetapkan bahwa pelayanan perawatan dikatakan
berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek
dasar perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek
penerimaan, perhatian,
tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama.
Selanjutnya masing-masing aspek dijelaskan sebagai
berikut:
a. Aspek penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah,
periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien.
Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain,
menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya,
sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan
sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat
terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
b. Aspek perhatian
spek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati
dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka
terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
c. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa
melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan
keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya
hubungan yang baik dengan keluarga pasien.
d. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu
melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarga pasien.
e. Aspek tanggung jawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam
tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian,
sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam
bertindak.

Joewono (2003) menyebutkan adanya delapan aspek


yang perlu diperhatikan dalam pelayanan yaitu
a.Kepedulian, seberapa jauh perusahaan memperhatikan
emosi atau perasaan konsumen.
b. Lingkungan fisik, aspek ini menunjukkan tingkat
kebersihan dari lingkungan yang akan dinikmati
konsumen, ketika mereka menggunakan produk.
c.Cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan
perusahaan dalam menanggapi kebutuhan konsumen.
d. Kemudahan bertransaksi, seberapa mudah konsumen
melakukan transaksi dengan pemberi servis.
e. Kemudahan memperoleh informasi, seberapa besar
perhatian perusahaan untuk menyajikan informasi siap
saji.
f. Kemudahan mengakses, seberapa mudah konsumen
dapat mengakses penyedia servis pada saat konsumen
memerlukannya.
h. Harga, aspek yang menentukan nilai pengalaman
servis yang dirasakan oleh konsumen saat berinteraksi
dengan perusahaan.

Sedangkan Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek


yang harus dimiliki Industri jasa pelayanan, yaitu:
a.Cepat, waktu yang digunakan dalam melayani tamu
minimal sama dengan batas waktu standar. Merupakan
batas waktu kunjung dirumah sakit yang sudah
ditentukan waktunya.
b. Tepat kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak
menjamin kepuasan konsumen. Bagaimana perawat
dalam memberikan pelayanan kepada pasien yaitu tepat
memberikan bantuan dengan keluhan keluhan dari
pasien.
c.Aman, rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis
selama pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam
memberikan pelayanan jasa yaitu memperhatikan
keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan
kepercayaan kepada pasien sehingga memberikan rasa
aman kepada pasien.
d. Ramah tamah, menghargai dan menghormati
konsumen, bahkan pada saat pelanggan menyampaikan
keluhan. Perawat selalu ramah dalam menerima keluhan
tanpa emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa
senang dan menyukai
pelayanan dari perawat
e. Nyaman, rasa nyaman timbul jika seseorang merasa
diterima apa adanya. Pasien yang membutuhkan
kenyaman baik dari ruang rawat inap maupun situasi dan
kondisi yang nyaman sehingga pasien akan merasakan
kenyamanan dalam proses
penyembuhannya.
Berdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas pelayanan
keperawatan adalah sebagai berikut:
a) penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah,
periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien.
Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain,
menerima pasien tanpa membedakan golongan,
pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya,
sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan
sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat
terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
b) perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati
dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka
terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan
ketakutan pasien.
c) komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa
melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan
keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya
hubungan yang baik dengan keluarga pasien.
d) kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu
melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarga pasien.
e) tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur,
tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan
perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat
dalam bertindak.

C. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayan Kesehatan


Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan
pelyanan rujukan Pelayanan keperawatan oleh tenaga
perawat dalam pelayanannya memiliki tugas,
diantaranya memberikan keperawatan keluarga,
komunitas dalam elayanan kesehatan dasar dan akan
memberikanasuhan keperawatan secara umum pada
pelayanan rujukan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah
memberikan asuhan keperawatan pada ruang atau
lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat
memberikan asuhan keperwatan elalui pendekatan
proses keperawatan anak,untuk lingkup keperawatan
jiwa, perawat akan memberikan asuhan eperawatan
pada pasien gangguan jiwa.dll.

D. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan


Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau
sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh
beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai
masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan
pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya
pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti
perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit
yang sulit penyembuhannya maka digunakanlah alat
seperti laser, terapi peruahan gen dll. Maka pelayanan
kesehatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan
butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.
2 Pergeseran nilai masyarakat
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan
tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam
penngunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan kurang akan
memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan
kesehatan sehinnga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi system pelayanan kesehatan.
3. Aspel legal dan etik
Dengan tingginya kesadarn masyarakat tehadap
penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan
kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntunan
hokum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga
pelaku memberi pelayanan kesehatan harus dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan secra
profeffional dengan memperhatikan norma dan etik yang
ada dalam masyarakat.
4. Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang pelayanan kesehatan
lbh mudah diperoleh dan di jangkau dan begitu
sebaliknya dengan orang yang tergolong ekonomi
rendah. Keadaan ekonomi ini akan mempengaruhi dalam
system pelayanan kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada
akan sangat berpengaruh sekali dalam system
pemberian pelayan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang
ada dapat memberikan pola dalam system pelayanan.
Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantanya
pemahaman tentang paradigma sehat, srategi
professionalisme dalam segala tugas, adanya IPKM,dan
desentralisal.
Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah
menyusun misi yang akan di jalankan sebagaimana dalam
system pelayanan kesehatan, diantaranya:
a) Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan
b) Memelihara, meningkatkan melindungi kesehatan
individu, keluarga, masyarat dan Tingkungan
c) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
d) Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat

Dalam melaksanakan misi yang ada, keperawatan


sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang professional dan
berorientasi pada paradigma sehat sesuai dengan
paradigma keperawatan yang dimiliki, salah satunya
adalah pembangunan kesehal yang berorientasi
penyembuhan pada orang berian pelayanan kesehatan
difokuskan pada promosif dam preuk prod agar dapat
lebih meninggkatkan dan memelihara baghat at segar
lebih produktif dan yang sakit agar lebih sehat. Sehingga
akhirnya akan terjadi pola atau gaya hidup sahat pada
semua lapisan masyarakat Indonesia.

E. penyebab rendahnya kualitas pelayanan di Rumah


sakit Banyak alasannya kenapa pelayanan di negeri kita
(tercinta) bisa jadi terburuk salah satunya:
"Menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH, ada pelaku
pelayanan primer yang secara profesi tidak memiliki
kompetensi dan kewenangan yang memadai, sehingga
penanganan penyakit tidak sesuai standar, dan sering
terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat yang
pada akhirnya mengakibatkan ketidakefektifan biaya,
dan juga masalah-masalah lain seperti resistensi obat
akibat pemakaian obat antibiotik.
Pemahaman masyarakat yang lemah tentang sistem
pelayanan kesehatan primer [puskesmas/Dokter Praktek
Umum) dan sekunder (Rumah Sakit), mengakibatkan
mereka tidak mengikuti sistem rujukan yang ada,
"Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung
memilih pelayanan kesehatan yang paling dekat dan
murah, tidak peduli apakah petugas yang dia mintai
pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan
kompetensi yang memadai. Sedangkan masyarakat pada
kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung
memeriksa diri ke dokter spesialis dengan berbagai risiko
ketidaktepatan pemilihan jenis dokter spesialis yang
dipilihnya," papar Nugroho:"

F. Bagaimana pelayanan yang berkualitas


Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam
menilai kualitas jasa/pelayanan, terdapat sepuluh ukuran
kualitas jasa/ pelayanan, yaitu:
1) Tangible (nyata/berwujud)
2) Reliability (keandalan)
3) Responsiveness (Cepat tanggap)
4) Competence (kompetensi)
5) Access (kemudahan)
6) Courtesy (keramahan)
7) Communication (komunikasi)
8) Credibility (kepercayaan)
9) Security (keamanan)
10) Understanding the Customer (Pemahaman
pelanggan)

Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam


penelitian dirasakan adanya dimensi mutu pelayanan
yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya
yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan. Selanjutnya
oleh Parasuraman et al. (1990) dimensi tersebut
difokuskan menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/
pelayanan, yaitu:
1) Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari
fasilitas, peralatan, karyawan dan alat-alat komunikasi.
2) Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk
melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara konsisten
dan dapat diandalkan (akurat),
3) Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk
membantu pasien dan menyediakan jasa/ pelayanan
yang cepat dan tepat.
4) Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan
keramah-tamahan para pasien dan kemampuan mereka
untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5) Empaty (empat); meliputi pemahaman pemberian
perhatian secara individual, kemudahan dalam
melakukan komunikasi yang baik, dan memahami
kebutuhan pasien.

G. Upaya Mendorong Revolusi Keperawatan Bagi


Pelayanan Kesehatan
Dalam sebuah perubahan pelayanan keperawatan
sebenarnya mempunyai dua pilihan utama yang saling
berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan
inovasi dan berubah atau mereka yang hanya menunngu
perubahan yang disebabkan oleh sebuah situasi. Aneh
rasanya apabila disatu sisi kondisi masyarakat berubah
dari waktu ke waktu sedangkan dunia keperawatan
masih konstan dan statis. Perubahan adalah bagaimana
perawat dan calon perawat berkonstribusi untuk
mempertahan profesi keperawatan sebagai profesi yang
sprofesional, namun lebih dari itu berperan aktif dalam
melakukan sebuah perbaikan dalam memberikan
pelayanan yang baik.

Mahasiswa keperawatan yang menjadi pengelola awal


dalam menciptakan sebuah perubahan harus memiliki
visi dan misi yang jelas terhapap tujuan yang akan
dicapai. Segala hal mengenai tindakan yang akan
dilaksanakan harus dioptimalkan secara maksimal.

Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan mahasiswa


keperawatan dalam menciptakan sebuah revolusi bagi
profesi keperawatan, diantaranya:
1. Senantiasa menggali ilmu secara berkesinambungan
Tuntunan seorang mahasiswa yang paling utama adalah
memilki pemikiran akademis dan menguasai ilmu
pengetahuan sesuai bidang nya masing masing, tidak
terkecuali juga bagi mahasiswa keperawatan. Hal ini
tidak terbatas pada pembelajaran yang di dapatkan di
bangku perkuliahan saja, lebih dari itu pengetahuan yang
di dapat melaui media dan sumber lain pun juga sangat
diperlukan. Namun untuk memulai sebuah perubahan
yang signifikan tidak cukup dengan mempelajari ilmu
yang sudah di kembangkan selama ini saja, lebih dari itu
yang dibutuhkan adalah melakukan berbagai riset dan
penilitian terkait permasalahan yang belum terpecahkan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengadakan sebuah
perbaikan bagi profesi keperawatan, terutama dari segi
kognitifnya.

2. Mempunyai skill yang baik


Keperawatan merupakan sebuah profesi dengan
kemampuam praktek yang profesional, dimana mereka
tidak hanya dituntut punya pengetahuan yang baik saja
melainkan harus memiliki keterampilan. Sebagai seorang
tenaga keperawatan. Skill yang dimilki harus berdasarkan
kecakapan dan ketepatan, sehinnga tidak akan terjadi
sebuah kesalahan saat melakukan tindakan kepada
pasien nya kelak.

3. Memilki jiwa seorang perawat Hal yang banyak


menjadi masalah dikalangan perawat saat ini adalah,
kurangnya kesadaran akan tugas, fungsi dan perannya
sebagai seoran pelayan kesehatan, sebagai seorang yang
bergerak dibidang kemanusiaan, perawat harus memiliki
jiwa sosial dan kemanusiaanya yang tinngi, hal ini akan
tercermin dari tindakan dan kontribusi yang akan
dilakukannya baik sewaktu masih menjadi mahasiswa
maupun sebagai tenaga perawat profesional nantinya.

4. Mengikuti perkembangan mengenai isu isu


keperawatan yang sedang berkembang dan ikut andil
didalamnya,
Mahasiswa sebagai sebuah barisan pemuda yang
berpendidikan tinggi, bersikap kritis dan mempunyai
semangat kepeduliaan merupakan barisan yang paling
genjar dalam melakukan sebuah kontrol sosial Banyak
hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa keperawatan,
diantaranya dengan mengikuti segala perkembangan
dunia keperawatan baik melalui media ataupun melalui
seminar. Selain itu seorang mahasiswa harus tanggap
terhadap kebijakan yang dibuat terkait masalah
keperawatan, seperti contoh yaitu pengesahan
rancangan undang undang keperawatan yang menjadi
topik terhangat saat ini. Mahasiswa bisa melakukan
dukungan dalam rangka percepatan pengesahannya
melalui cara cara yang bijak tentunya.

Revolusi yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan


merupakan sebuah bentuk dedikasi dan kecintaan yang
tinggi terhadap profesi yang digelutinya. Kecintaan
tersebut berawal dari sebuah semangat dan keyakinan
akan perbaikan yang bisa dilakukan hal tersebut
diwujudkan dengan ketekunan dan inovasi kreatif. Yang
pada akhirnya akan melahirkan sebuah profesi
keperawatan yang diakui, bermanfaat banyak dan di
hormati di negri ini

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
keperawatan merupakan kekuatan awal terbesar yang
dimiliki oleh dunia keperawatan saat ini. Mereka memilki
kesempatan dan kekuatan untuk melakukan perbaikan,
mengingat masih banyak nya kesempatan yang dimiliki.
Hal ini diwujudkan dalam sebuah revolusi secara
signifikan dan menyeluruh dalam berbagai aspek dalam
dunia keperawatan. Sehinnga pada akhirnya akan
tercipta profesi keperawatan yang profesional, di harga,
dan memberikan manfaat banyak bagi negeri tercinta ini.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh


banyak institusi kesehatan hampir selalu dapat
memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi
menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit,
memberi pelayanan yang
sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat
diterima oleh pasiennya.
B. Saran
Kemajuan dunia keperawatan tidak akan pernah terlepas
dari kontribusi mahasiswa keperawatannya. Seiring
dengan kompleksitas yang ada, Kini bukan saat nya
mahasiswa mementingkan diri nya sendiri, melainkan
mampu memberikan sumbangsih pada orang lain.
Bangsa ini sesungguhnya membutuhkan orang orang
yang mampu menciptakan sebuah perubahan terutama
dari kalangan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Ali H.Z., 2002, Dasar-Dasar Keperawatan Profesional,
Widya Medika, Jakarta. Alimul, Aziz H., 2003, Riset
Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Edisi 1,
Salemba Medika,Jakarta.

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan Konsep


Dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta.

Potter dan Perry, 2005, Keperawatan Fundamental, Vol.


1, Edisi terjemahan, EGC, Jakarta Wijono D., 2000,
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Air Langga
University-Press, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai