Anda di halaman 1dari 8

Volume 3 No.

1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736

Peran Pemerintah Desa Dalam Penanggulangan Pandemi Corona (Covid-19) Di Desa


Nagha 1 Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe

Jemty Budiman1
Marlien T. Lapian2
Welly Waworundeng3

Email Korespondensi: jemtybudiman01@student.unsrat.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Pemerintah Desa dalam penanganan
Covid 19 di Desa Nagha 1 Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pemerintah
Desa ialah ujung tombak pemerintahan, merupakan gabungan yang tidak bisa dipisahkan dari
pemerintah. Pemerintah pusat tidak akan bertidak sendiri dalam memutus rantai penyebaran
virus Covid-19 di mana Pemerintah pusat juga memberi tugas wewenang salah satunya kepada
Pemerintah Desa dalam mengatasi permasalahan virus Covid-19 Dalam hal ini desa adalah
suatu kesatuan wilayah yang ditempati oleh beberapa keluarga dengan sistem pemerintahannya.
Pada masa covid-19 peran pemerintah desa sangat krusial dalam penanggulangan penyebaran
dan dampak yang ditimbulkan oleh virus corona tersebut. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Peranan Pemerintah Desa Nagha 1
dalam pencegahan dan juga penanganan pandemic covid-19 di desa Nagha 1 dapat disimpulkan
berjalan dengan baik dengan salah satunya memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh desa
Nagha 1, Peran pemerintah desa Nagha dalam penanggulangan covid-19 dan dampak covid 19
di desa didukung oleh beberapa sumber daya. sumberdaya yang dimaksud adalah staf yakni
perangkat desa, informasi, kewenangan dan fasilitas
.

Kata Kunci: Peran, Pemerintah Desa, Penanggulangan, Pandemi

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat
2
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat
3
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat

Sekretariat:
Gedung H.5.2. Fispol Unsrat 1
Jl. Kampus Bahu Unsrat Manado
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
Pendahuluan serta menanggulangi dampak yang terjadi
Implementasi pencegahan penyebaran akibat covid-19 sehingga masyarakat merasa
Covid-19 dilakukan oleh Relawan melalui aman dan tidak tertekan.
arahan dari SE No. 8/2020 dapat sangat Dalam rangka pencegahan penyebaran
efektif jika diterapkan secara baik oleh virus corona masuk ke desa Nagha 1, peneliti
semua desa di Provinsi Bengkulu, melihat bahwa telah ada beberapa peran yang
khususnya untuk menghadapi penambahan seharusnya diambil oleh pemerintah desa
ODP dalam menghadapi mudik dini, Oleh jika dianalisis menurut kementerian Desa,
karena itu Pemprov dan Pemkab Bengkulu Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
harus memastikan bahwa semua desa telah Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang
membentuk Relawan Desa Lawan Covid- tertuang dalam berbagai aturan seperti Surat
19. Edaran Menteri Desa, PDT, dan
Selanjutnya untuk ketahanan ekonomi Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2020 tentang
masyarakat desa dalam menghadapi Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan
pandemi ini pemerintah pusat telah Padat Karya Tunai Desa di mana kebijakan
membuat program PKTD yaitu, (1) Dana tersebut berisi tentang pembentukan tim
Desa digunakan dengan pola PKTD, melalui relawan desa tanggap covid-19 yang
pengelolaan secara swakelola, serta bertugas menanggulangi penyebaran Covid-
pendayagunaan sumber daya alam, 19, serta melakukan langkah penanganan
teknologi tepat guna, inovasi dan sumber dampak Covid-19; Permendesa PDTT
daya manusia desa; (2) Pekerja Nomor 6 tahun 2020 tentang perubahan
diprioritaskan bagi anggota keluarga miskin, prioritas penggunaan dana desa tahun 2020;
penganggur dan setengah penganggur, serta Keputusan Menteri Desa, PDTT 63 tahun
anggota masyarakat marjinal lainnya; (3) 2020 tentang Protokol Normal Baru Desa;
Pembayaran upah kerja diberikan setiap diperkuat dengan Permendesa PDTT Nomor
hari; dan (4) Pelaksanaan kegiatan PKTD 7 tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan
mengikuti ketentuan menerapkan jarak Dana Desa tahun 2022 yang semuanya
aman antara satu pekerja dengan pekerja diarahkan untuk penanganan dampak
lainnya minimum 2 meter dan bagi pekerja pandemi covid-19 di desa, yakni:
yang sedang batuk atau pilek wajib 1. Pemerintah desa harus mengolah arus data
menggunakan masker. dan informasi seluruh warganya. Data dan
Melalui surat edaran ini, Desa juga informasi mencakup kondisi ekonomi
diberikan kewenangan untuk mengubah warga, untuk menjaga kualitas hidup dan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa kesehatan mereka selama wabah.
(APBDes) pada dua fokus utama 2. Pemerintah desa harus mampu mengelola
pemerintah saat ini, yakni program kegiatan kendali informasi terkait Covid-19.
yang bersifat PKTD dan penanganan Covid- Jangan sampai mayasarkat cemas dalam
19. Pemprov dan Pemkab melalui Dinas menghadapi wabah ini karena
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, ketidakjelasan informasi.
Inspektur Daerah dan Camat untuk 3. Pemerintah desa menangambil inisiatif
senantiasa melakukan pembinaan dan mitigasi dampak sosial dan ekonomi
pengawasan agar anggaran yang telah warga. Bagaimana dampak sosial dari
diubah dijalankan dengan baik dan tepat kondisi darurat Covid-19 terhadap
sasaran, sehingga peran desa dalam kegiatan keagaaman hingga kebudayaan.
mencegah penyebaran Covid-19 dapat lebih Misalnya, himbauan untuk sementara
optimal. waktu menunda kegiatan yang
Dalam penelitian ini, pemerintah desa mengumpulkan banyak orang.
yang didalamnya terdapat aparat-aparat 4. Pemerintah desa dapat membuat pranata
yang menjadi garda terdepan di desa sosial baru yamg sesuai dengan kebutuhan
diharapkan mampu untuk berperan secara di desa. Hal ini untuk mencegah
aktif guna menekan angka covid-19 di desa terjadinya konflik sosial selama pandemi.
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 2
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
“Contohnya aturan baru dalam menerima data direduksi dan kesimpulan.
tamu, tata cara pemakaman pasien positif
covid-19, termasuk kegiatan keamaan Pembahasan
dan lingkungam yang harus diatur kepala 1. Kemampuan
desa dan diputuskan dalam peraturan Salah satu kemampuan desa dapat
desa. diandalkan dalam rangka penanganan
5. Pemerintah desa harus bisa memberikan penyebaran covid 19 adalah kemampuan
informasi terkait Covid-19 setiap hari. mengarahkan masyarakat desa untuk dapat
Misalnya dengan membuat grup berpartisipasi dalam program tersebut.
WhatsApp atau portal resmi desa. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama
Berdasarkan pengamatan peneliti untuk pencegahan penyebaran wabah Covid-
dilapangan pada masa covid 19 di desa Nagha 1 19. Pemerintah menganjurkan masyarakat
Kecamatan Tamako bahwa peran dari untuk menerapkan social distancing
pemerintah desa belum sepenuhnya maksimal, (pembatasan sosial) dan physical distancing
dimana kurangnya informasi yang didapat
(pembatasan fisik) guna memotong rantai
masyarakat dari Pemerintah desa, kurangnya
penyebaran virus tersebut. Sebagian
langkah antisipasi penyebaran covid 19 di desa.
serta masyarakat secara sadar dan kritis mengikuti
mekanisme pembatasan sosial, tetapi
Metode Penelitian sebagian lagi belum berpartisipasi.
Penelitian ini akan menggunakan Dari hasil penelusuran data
metode kualitatif. Guna menfokuskan arah kepustakaan dan internet yang diambil dari
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berita-berita nasional, terlihat bahwa
teori strategi menurut Syamsir Torang kemampuan desa dalam penanganan covid
(2014:86) Peran diartikan sebagai perangkat 19 diberikan oleh pemerintah pusat, dimana
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang anggarannya diambil dari dana desa yang
yang berkedudukan dalam masyarakat. kemudian digeser ke penanganan covid 19.
Dalam penelitian ada beberapa factor yang Untuk mengetahui mengenai
menentukan berhasil tidaknya peran atau penggunaan strategi berdasarkan
strategi pemerintah desa dalam penanganan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah
covid-19 yakni: Desa Nagha 1 dalam penanganan covid 19,
- Kemampuan Pemerintah Desa, peneliti kemudian mewawancarai kepala
- Sumberdaya yang dimiliki dan desa beliau mengatakan:
- Lingkungan Dalam rangka penanganan covid 19
Rincian informan yang digunakan dalam baik dalam pencegahan penyebaran hingga
penelititan ini adalah sebagai berikut : dampak yang ditimbulkannya, pemerintah
- 1. Kepala Desa Nagha 1 desa mendapatkan arahan dan kebijakan
- 2. 2 Perangkat Desa dari pemerintah pusat serta daerah seperti
- 3. 2 Tokoh Masyarakat kami diwajibkan untuk membuat pos
- 4. 3 Masyarakat Desa Nagha 1 pengecekan orang masuk keluar desa,
pembatasan ruang gerak terutama tamu dari
Teknik Pengumpulan data melalui luar desa, selain itu yang kami miliki adalah
wawacancara, observasi dan studi anggaran dana desa yang digeser sebagian
kepustakaan. Untuk menganalisa berbagai untuk penanganan dampak covid seperti BLT
fenomena di lapangan, langkah-langkah dan operasional penanganan penyebaran
yang dilakukan adalah sebagai berikut: covid. Kemampuan desa yang terutama
Pengumpulan informasi melalui adalah masyarakatnya, dimana khususnya di
wawancara, observasi langsung dan desa Nagha 1 masyarakatnya kompak dan
dokumentasi; Reduksi data Proses mendukung program pemerintah desa
pemilihan, pemusatan perhatian pada maupun pemerintah daerah dan pusat.
penyederhanaan, dan Penyajian data Setelah Partisipasi masyarakat dalam penanganan
covid 19 sangat vital, dimana mereka
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 3
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
membuat kelompok-kelompok yang bertugas kegiatan yang dikuti (Theron dan Mchunu,
untuk menjaga pos perbatasan desa. 2014). Dalam hal ini, masyarakat dapat
Peneliti juga mewawancarai perangkat merasakan manfaat ketika terlibat dalam
Desa Nagha 1 Bpk. I.O beliau mengatakan: penanganan penyebaran Covid-19. Gagasan
Musibah yang tengah kita hadapi ini partisipasi masyarakat ini mirip dengan
merupakan musibah yang sangat tidak prinsip pembangunan berbasis masyarakat,
diprediksi, biasanya musibah seperti banjir, di mana anggota masyarakat memobilisasi
gempa dan kebakaran, tapi kali ini kami diri mereka sendiri dan memikul tanggung
masyarakat desa belum pernah hadapi jawab dalam penanganan Covid-19 ini.
sebelumnya. Namun dengan kekompakan Dari hasil penelitian tersebut, peneliti
masyarakat dan pemerintah sampai saat ini melihat bahwa kemampuan yang dimiliki
kami boleh lalui dengan baik, kemampuan oleh desa Nagha 1 cukup banyak yakni
yang ada ditunjang juga dengan dana desa, merupakan bantuan anggaran dari
bantuan dari pemerintah daerah dan pihak pemerintah pusat melalui dana desa, bantuan
ketiga. Selaku perangkat, kami bekerja dari pemerintah daerah, serta memiliki
semaksimal mungkin agar boleh melewati masyarakat yang dapat diandalkan untuk
pandemic ini dengan baik. penjagaan pos serta sosialisasi kebijakan
Bapak.R.S seorang tokoh masyarakat pemerintah pusat dan daerah, oleh sebab itu
juga mengatakan: peneliti juga melihat bahwa peran
Selama pada masa pandemic, pemerintah desa melalui pemanfaatan
masyarakat desa merasa kejadian ini kemampuan yang dimiliki sudah berjalan
merupakan tanggungjawab bersama, kami dengan baik sesuai dengan kebijakan yang
juga tidak ingin ada keluarga kami berlaku.
terjangkit virus corona ini, jadi sebagai 2. Sumber Daya
tokoh masyarakat saya selalu menghimbau Dengan mempertimbangkan
masyarakat lainnya untuk mematuhi penyebaran Corona Virus Desease 2019
protocol yang ada. (COVID-19) di dunia yang cenderung terus
Partisipasi masyarakat dalam meningkat dari waktu ke waktu,
penanganan Covid-19 mempunyai peran menimbulkan korban jiwa dan kerugian
yang sangat penting, masyarakat dapat material yang lebih besar, dan telah
berperan bukan saja sebagai objek tetapi berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan
juga sebagai subjek penanganan Covid-19. kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, di
Partisipasi masyarakat pada dasarnya Indonesia perlu percepatan penanganan
merupakan kesediaan secara ikhlas dari COVID-19 dengan langkah- langkah cepat,
masyarakat untuk membantu kegiatan tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antar
penanganan penyakit yang terjadi di kementerian/ lembaga dan pemerintah
daerahnya masing-masing agar penyebaran daerah.
Covid-19 ini tidak semakin meluas. Karena Institusi-institusi kesehatan pada semua
itu, masyarakat dengan kesadaran sendiri tingkatan dan tipe harus bertanggung-jawab
melakukan social distancing/physical untuk deteksi kasus, pelaporan, isolasi,
distancing, self-quarantine dan self- diagnosis, perawatan dan manajemen klinis,
isolation. Partisipasi dalam hal ini perlu serta pengumpulan spesimen. Melatih staf
dibedakan dengan mobilisasi yang medis untuk mencegah dan mengendalikan
mengandung unsur paksaan/ keharusan, infeksi nosokomial juga merupakan bagian
baik oleh pemerintah/ penguasa ataupun dari tanggung jawab setiap institusi
oleh pihak lain yang memiliki kekuatan kesehatan.
lebih (Mulyadi, 2009). Dalam rangka penanganan
Partisipasi masyarakat mengacu pada penyebaran covid 19, yang dibutuhkan
penciptaan peluang yang memberikan ruang pemerintah sangatlah kompleks atau
bagi anggota masyarakat untuk secara aktif beragam, dengan segala keterbatasan dan
terlibat dan untuk menarik manfaat dari kelebihan yang ada, pemerintah desa harus
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 4
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
mampu memangaatkan sumberdaya yang esensial berikutnya. Informasi
ada dalam rangka pencegahan penyeberan mempunyai dua bentuk yaitu: pertama,
covid 19 tersebut. Edwards III (1980:11) informasi yang berhubungan dengan
mengkategorikan sumber daya organisasi cara melaksanakan strategi. Petugas
terdiri dari: “Staff, information, authority, perlu tahu apa yang harus dikerjakan
facilities, building, equipment, land and ketika mereka diberikan petunjuk untuk
supplies”. Selanjutnya peneliti membahas bertindak. Kedua, informasi mengenai
aspek sumberdaya tersebut sebagai berikut: data kepatuhan dari para pelaksana
1. Staf. (perangkat desa) Sumber daya terhadap peraturan dan regulasi
utama dalam kebijakan pemerintah desa pemerintah yang telah ditetapkan.
adalah staf atau pegawai (street-level Pemerintah desa harus tahu apakah
bureaucrats) dalam hal ini adalah orang lain yang terlibat di dalam
perangkat desa dan masyarakat yang penyelenggara program melengkapi
ada di desa Nagha 1. Kegagalan yang undang-undang yang diperlukan sebagai
sering terjadi dalam implementasi dasar legitimasi. Dari hasil temuan
kebijakan, salah satunya disebabkan peneliti dilapangan mengenai
oleh staf/pegawai yang tidak cukup pemanfaatan informasi, pemerintah desa
memadai, mencukupi, ataupun tidak Nagha 1 mendapatkan informan
kompeten dalam bidangnya. mengenai kebijakan serta aturan berasal
Penambahan jumlah staf dan dari gugus tugas kecamatan, televisi,
implementor saja tidak cukup radio serta media social, informasi yang
menyelesaikan persoalan implementasi masuk disaring dan diimplementasikan
kebijakan, tetapi diperlukan sebuah di desa.
kecukupan staf dengan keahlian dan Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
kemampuan yang diperlukan dari kepala desa Nagha 1, dimana beliau
(kompeten dan kapabel) dalam mengatakan:
mengimplementasikan kebijakan. Dari Informasi mengenai kebijakan, edaran
hasil penelitian melalui observasi dan dan aturan dari pemerintah baik pusat
wawancara dengan para informan, maupun daerah di desa Nagha 1
terlihat bahwa staf yang diandalkan berjalan dengan lancar dan kami
dalam penanganancovid 19 di desa langsung menginformasikannya kepada
Nagha 1 adalah perangkat desa, gugus masyarakat khususnya dalam
tugas dan juga sebagian masyarakat penanganan virus korona ini, beberapa
yang disebut relawan. Hal tersebut edaran seperti edaran kapolri, edaran
sesuai dengan pernyataan dari Kepala kemendes, pemerintah daerah kami
Desa Nagha 1, beliau mengatakan: dapatkan dari gugus tugas kecamatan
Perangkat desa diberdayakan dalam dan kabupaten maupun kami dapatkan
penanganan virus corona di desa media informasi seperti tv, radio dan
Nagha 1, dimana perangkat desa medsos. Namun pada implementasinya
diwajibkan turut andil dalam program kami selalu saling berkoordinasi dengan
pemerintah dalam rangka penanganan sesame kepala desa dan camat.
covid 19 di desa, selain itu juga kami Peneliti kemudian mewawancarai
dibantu oleh gugus tugas kecamatan informan masyarakat Ibu. O.K. beliau
yang sedia memberikan bantuan bagi mengatakan:
kami baik camat, danramil dan Pemerintah desa melalui kepala desa
kapolsek rajin dalam mengadakan dan perangkat selalu memberikan
patroli untuk memantau situasi yang informasi apabila ada perkembangan
ada. contohnya dalam penanganan virus
2. Informasi. Dalam pelaksanaan korona dimana kami diusurh untuk
pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki menjaga jarak, rajin cuci tangan dan
desa, informasi merupakan sumber rajin menggunakan masker apabila
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 5
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
keluar rumah, semuanya 5. Dari hasil penelitian dan observasi
disosialisasikan kepada kami baik langsung dilapangan, peneliti menilai
melalui pengeras suara maupun lewat bahwa fasilitas yang dimiliki oleh
pertemuan-pertemuan. pemerintah desa Nagha 1 antara lain,
3. Wewenang (otoritas). Pada umumnya, pos penjagaan, portal jalan, alat
kewenangan harus bersifat formal agar pengukur suhu tubuh, peralatan cuci
perintah dapat dilaksanakan secara tangan dan disinfektan, selain itu juga
efektif. Kewenangan merupakan pemerintah memanfaatkan fasilitas desa
otoritas atau legitimasi bagi para lainnya seperti pengeras suara dan balai
pelaksana dalam melaksanakan desa yang ada. Dalam hal fasilitas
program yang ditetapkan. Ketika kesehatan, pemerintah desa
wewenang tidak ada, maka kekuatan memanfaatkan keberadaan puskesmas
para pelaksana di mata masyarakat terdekat hal ini disebabkan jauhnya
tidak dilegitimasi, sehingga dapat fasilitas rumah sakit yang hanya ada di
menggagalkan kegiatan / program yang daerah sangihe. Kabupaten kepulauan
ada. Oleh karena itu, kewenangan Sangihe.
(authority) yang cukup untuk membuat 3. Lingkungan
keputusan sendiri yang dimiliki oleh Pencegahan dan pengendalian COVID-
suatu lembaga akan mempengaruhi 19 harus ditempatkan pada prioritas yang
lembaga itu dalam melaksanakan paling utama dalam segala kebijakan
kegiatan. pemerintahan. Institusi kesehatan pada
Peneliti melihat kewenangan yang semua tingkatan/ level harus mengikuti
dimiliki oleh pemerintah desa dalam petunjuk pemerintah pusat/ daerah bahkan
penanganan covid 19 di Desa Nagha 1 desa setempat dan memperkuat pedoman
cukup besar dimana dapat dilihat dari kerja pencegahan dan pengendalian epidemi
sifat desa itu sendiri yakni dapat local dan membentuk kelompok ahli
mengambil kebijakan sendiri dan juga pencegahan dan pengendalian COVID-19
otonomi asli yang melekat di dalamnya yang melibatkan para ahli dan pemangku
menjadi kewenangan yang paling kuat kepentingan terkait. Sejalan dengan prinsip
dalam mempengaruhi masyarakat. kerja “pencegahan pada tingkat pertama”,
Kewenangan yang lain juga dari integrasi pencegahan dan pengendalian,
pemerintah pusat dengan pemanfaatan pedoman ilmiah, pegobatan tepat waktu,
dana desa. prinsip kerja, institusi-institusi terkait harus
4. Fasilitas. Fasilitas fisik merupakan diorganisasikan untuk merumuskan dan
faktor penting dalam strategi meningkatkan kerja dan solusi teknologi dan
pelaksnaan program. Pemerintah desa menstandarisasi pencegahan dan
mungkin mempunyai staf yang pengendalian COVID-19. Penguatan
mencukupi, kapabel dan kompeten, tindakan pencegahan dan pengendalian
tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung bersama, meningkatkan komunikasi dan
(sarana dan prasarana) maka program kerjasama inter dan antar departemen,
tersebut tidak akan berhasil. melakukan konsultasi rutin untuk
Terbatasnya fasilitas peralatan yang menganalisis perkembangan epidemi dan
diperlukan dalam pelaksanaan mendiskusikan kebijakan pencegahan dan
kebijakan menyebabkan gagalnya pengendalian.
pelaksanaan program penanganan covid Dalam penanggulangan covid 19 di
19, karena dengan terbatasnya fasilitas tingkat desa, factor lingkungan sangat
sulit untuk mendapatkan informasi yang berpengaruh terhadap efektifitas program
akurat, tepat, andal, dan dapat dipercaya tersebut, tanpa adanya dukungan dari
akan sangat merugikan pelaksanaan lingkungan sekitar, tampaknya mustahil
akuntabilitas. program penanggulangan virus corona akan
terselesaikan.
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 6
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
Langkah yang dijalankan pemerintah dari perkotaan menjadikan Desa Nagha 1
desa Nagha 1 selanjutnya adalah dengan hampir tidak ada orang yang terindikasi
memanfaatkan lingkungan sekitar yang ada, covid 19 yang ditunjang juga dengan
lingkungan disini yang dimaksud adalah kedisiplinan masyarakat yang menjaga diri
posisi desa Nagha 1 yang berada di daerah mereka masing-masing.
yang jauh dari perkotaan dan lingkungan Selain peran pemerintah dalam
masyarakat yang mengenal satu sama lain menjaga dan menanganai dampak pandemic
karena masih bersifat desa dan berada di covid 19, di desa nagha 1, peran serta
kepulauan. masyarakat juga sangat penting dalam
Untuk maksud tersebut, peneliti menjaga kondusifitas, keberadaan desa
mewawancarai Tokoh masyarakat desa nagha yang ada di kepulauan menjadi salah
Nagha 1 yakni Bapak. U.W. beliau satu kekuatan penting karena jarang sekali
mengatakan: orang dari luar datang ke desa, tidak sama
Dalam masa pandemic ini kami di dengan kondisi desa lainnya apalagi yang
desa Nagha 1 setahu saya tidak banyak ada di perkotaan..
bahkan hampir tidak ada masyarakat yang
terpapar virus corona ini, sejak adanya Penutup
virus ini dan merebak sampai pada tingkat Kesimpulan
desa, kami masyarakat selalu kompak 1. Peranan Pemerintah Desa Nagha 1
menjaga lingkungan dan memantau orang dalam pencegahan dan juga penanganan
yang masuk keluar serta riwayat pandemic covid-19 di desa Nagha 1
perjalanannya, ketika ada yang dicurigai dapat disimpulkan berjalan dengan baik
langsung saling memberikan informasi dan dengan salah satunya memanfaatkan
melaporkannya ke kepala desa. kemampuan yang dimiliki oleh desa
Hal senada juga disampaikan Ibu. O.K Nagha 1, dalam hal ini kemampuan
informan masyarakat yang tinggal di Desa tersebut adalah dukungan dari
Nagha 1, beliau mengatakan: pemerintah pusat dan daerah salah
Selaku masyarakat kami tidak ingin satunya adalah kemampuan anggaran
ada anggota masyarakat kami terpapar desa melalui dana desa yang
virus korona, karena kalau itu terjadi, maka dimanfaatkan untuk BLT Dana desa dan
desa kami akan kesulitan dan bahkan operasional pembelian peralatan
diisolasi. Oleh sebab itu kami semua pengahan penyebaran covid 19.
kompak dan turut berpartisipasi ikut 2. Peran pemerintah desa Nagha dalam
anjuran pemerintah dan menjalankan penanggulangan covid-19 dan dampak
protocol kesehatan. Kami juga saling covid 19 di desa didukung oleh beberapa
membagi informasi apakah ada tamu dari sumber daya. sumberdaya yang
luar atau tidak. Namun perlu diakui akhir- dimaksud adalah staf yakni perangkat
akhir ini masih ada beberapa masyarakat desa, informasi, kewenangan dan
yang lalai dalam menjalakan program fasilitas. Keempat sumberdaya tersebut
pemerintah seperti tidak menggunakan menjadi andalan dari pemerintah desa
masker dan mulai ada yang berkerumun dalam rangka pencegahan penularan
dalam berbagai kegiatan acara. covid 19 di desa Nagha 1.
Dari hasil observasi dan pengamatan 3. Kondisi lingkungan desa Nagha 1
langsung dilapangan, peneliti juga melihat menjadi salah satu kekuatan dalam
secara langsung bagaimana masyarakat turut penanggulangan pandemic covi-19,
menjaga keamanan, kesehatan dan bahkan dengan keadaan geografis desa yang ada
mereka menaati peraturan pemerintah di daerah kepulauan yakni di kabupaten
dengan tidak berkumpul banyak orang Kepulauan Sangihe sertalingkungan
dalam dalam kegiatan seperti acar masyarakat desa yang saling mengenal
keagamaan, budaya dan social. Selanjutnya satu sama lain. Maka situasi orang yang
dengan keberadaan desa Nagha 1 yang jauh masuk keluar dan juga riwayat penyakit
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 7
Volume 3 No. 1 Tahun 2023
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi ISSN: 2337 – 5736
mereka dapat segera di ketahui An Empirical Examination of Effects
sehingga tidak menimbulkan kepanikan on Performance and Test-Taker
apabila ada yang sakit. Reaction. Journal of Experimental
Saran Psychology, 15(2): 163-181.
1. Meskipun pandemic covid-19 sudah Kartohadikusumo. 2008. Desa. Jakatra: Balai
mulai berangsur-angsur hilang, dan juga Pustaka
Pembatasan pergerakan masyarakt tidak Moleong, L. J. 2009. Metode Penelitian
ada lagi, namun kewaspadaan tetap harus Kualitatif. Bandung: Remaja
dijaga, oleh sebab itu pemerintah Rosdakarya
sebaiknya tetap menjalankan protocol _______________. Metodologi Penelitian
kesehatan dan juga mengawasi apabila Kualitatif. Bandung : Remaja.
ada orang luar masuk serta apabila ada Rosdakarya
gejala dari masyarakat yang mengarah ke Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
covid-19. Tahun 2020
2. Pentingnya memaksimalkan sumberdaya Rianto, A. 2010, Metodologi Penelitian
yang dimiliki oleh pemerintah desa serta Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit
keberadaan masyarakat yang ada. Salusu. J. 2006. Pengambilan Keputusan
Sehingga ketika terjadi hal yang serupa Strategik Untuk Organisasi Publik dan
ataupun yang lebih buruk, maka Organisasi Non Profit. Grasindo.
pemerintah dan masyarakat telah siap Jakarta. Sugiyono. 2008, Metodologi
dengan segala situasi dan kondisi yang Penelitian Kualitatif. Bandung:
ada dengan memanfaatkan sumberdaya Alfabeta
yang dimiliki desa. Safriza ZA. Dkk. 2020. Pedoman Umum
3. Kebersihan lingkungan dan juga Menghadapi Pandemi Covid 19 bagi
kondusifitas desa perlu untuk tetap dijaga Pemerintah Daerah. Jakarta. Tim Kerja
dalam rangka menghindari adanya virus Kementerian Dalam Negeri untuk
yang masuk di desa serta dampak yang Dukungan Gugus Tugas COVID 19.
ditimbulkan apabila terjadi hal serupa di Siagian.Sondang P. 2012.Manajemen
kemudian hari. Pemerintah selaku pihak Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara.
yang bertanggungjawab, harus menjamin Jakarta
hal tersebut dengan berbagai strategi dan Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu
juga perannya yang dimiliki. Pengantar. Jakarta: P.T.Raja
Grafindo.
Daftar Pustaka Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian
Arimbi, Achmad Santosa , 2008, Peran Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Serta Masyarakat Dalam _____________2014 . Metode Penelitian
Pengelolaan Lingkungan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Jakarta: Walhi. Bandung: Aflabeta
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Syamsir, Torang, 2014. Organisasi &
Besar Bahasa Indonesia Edisi Manajemen (Perilaku, Struktur,
Keempat, (Jakarta:PT. Gramedia Budaya & Perubahan Organisasi),
Pustaka Utama, 2014 Bandung: Alfabeta.
Garna, Judistira K. 2009 Metode Penelitian : Wasistiono, S. Tahir I, 2007, Prospek
Pendekatan Kualitatif. Bandung: Pengembangan Desa, Fokusmedia
Primaco Akademika Sumber Lainnya:
Juliantara, Dadang. 2005. Peningkatan - Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
Kapasitas Pemerintah Daerah dalam tentang Pemerintahan Daerah
Pelayanan Publik. Yogyakarta: - Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
Pembaruan. tentang Desa
Kanfer Ruth. Ackerman, Philip L., 2009. - Wikipedia.com
Test Length and Cognitive Fatigue: - https://www.kemkes.go.id.
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi 8

Anda mungkin juga menyukai