Anda di halaman 1dari 15

Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Melalui Pendekatan Partisipatif Pemberdayaan

Masyarakat di Desa Sukadana

1)
Muhammad Rafi Nur Ramadhan 2) Dr. Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si., 3) Rayhanisa
Kelompok 37 KKM 2021
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : ipah.jumiati@untirta.ac.id, 6661180080@untirta.ac.id, 6661180122@untirta.ac.id

ABSTRAK

Pada tahun 2019 akhir World Health Organization (WHO) menetapkan status virus corona
sebagai pandemi. Lalu seiring berjalan nya waktu pada awal maret tahun 2020 Pemerintah Indonesia
mulai mengumumkan awal penyebaran virus corona atau disebut Covid-19. Permasalah ini menjadi
tantangan besar bagi Pemerintahan salah satunya di tingkat desa. Pemerintah Desa sendiri merupakan
ujung tombak pemerintahan yang berbaur langsung kepada masyarakatnya serta memiliki kewenangan
yang sangat luas dalam mengatur dan menjaga wilayahnya. Sehingga dibutuhkan nya strategi atau upaya-
upaya seperti sosialisasi atau penyuluhan terhadap masyarakat Desa Sukadana melalui pemberdayaan
secara partisipatif untuk meyakinkan masyarakat bahwa virus corona ini nyata dan berbahaya. Di
simpulkan bahwa pihak Pemerintah Desa Sukadana kurang aktif dalam memberdayakan masyarakatnya
untuk turut berpatisipatif dalam upaya mencegah penyebaran covid-19. Akan tetapi dengan adanya
Kerjasama melalui kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Kelompok 37 memberikan dorongan terhadap kesadaran masyarakat akan penting nya
mencegah virus covid-19 yang dampak nya sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat Desa Sukadana
melalui beberapa program seperti sosialisasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
pembagian masker dan handsanitizer, pembagian tempat cuci tangan serta diadakan nya penyemprotan
disinfektan.

Kata Kunci : Pencegahan, Covid-19, Pemberdayaan, Partisipatif

ABSTRACT

In 2019 the end of the World Health Organization (WHO) established the status of coronavirus as a
pandemic. Then over time in early March 2020 the Government of Indonesia began to announce the
beginning of the spread of coronavirus or called Covid-19. This problem is a big challenge for the
Government, one of which is at the village level. The Village Government itself is the spearhead of the
government that blends directly into the community and has a very wide authority in regulating and
safeguarding its territory. So it takes strategies or efforts such as socialization or counseling to the people
of Sukadana Village through participatory empowerment to convince the public that the corona virus is
real and dangerous. It concluded that the Sukadana Village Government is less active in empowering its
people to participate in efforts to prevent the spread of covid-19. However, with the cooperation through
student work lectures conducted by students of Sultan Ageng Tirtayasa University Group 37 gives a boost
to public awareness of the importance of preventing the covid-19 virus which has a very dangerous
impact on the lives of sukadana villagers through several programs such as socialization of the
application of clean and healthy living behavior (PHBS), distribution of masks and handsanitizer,
distribution of handwashing and disinfectant spraying.

Keywords: Prevention, Covid-19, Empowerment, Participatory

PENDAHULUAN dimanapun berada seperti


menggunakan masker ketika keluar
Pada tahun 2019 akhir
rumah, adanya kebijakan PSBB
World Health Organization (WHO)
(Pembatasan Sosial Berskala Besar)
menetapkan status virus corona
sampai kebijakan New Normal.
sebagai pandemi. Lalu seiring
berjalan nya waktu pada awal maret Semua kebijakan ini wajib
tahun 2020 Pemerintah Indonesia di jalankan oleh seluruh pemerintah
mulai mengumumkan awal daerah di Indonesia mulai dari
penyebaran virus corona atau Provinsi hingga Pemerintah Desa.
disebut Covid-19, beredarnya Namun kebijakan ini semua tidak
infromasi penyebaran virus ini yang akan berjalan dengan baik jika tidak
sangat berdampak pada berbagai adanya berbagai upaya yang
sektor kehidupan baik individu dilakukan oleh masyarakat sendiri,
maupun masyarakat dalam sektor terlebih lagi di ruang lingkup
ekonomi, sosial dan politik. masyarakat pedesaan yang sangat
sulit untuk mendapatkan fasilitas
Untuk memutus rantai
protokol Kesehatan seperti masker
penyebaran virus corona ini
dan Hand Sanitizer. Kebiasaan dan
pemerintah baik pusat hingga
budaya leluhur yang kental
Pemerintah Daerah sudah membuat
membuat banyak masyarakat desa
beberapa kebijakan yang bertujuan
juga yang lebih memilih untuk tidak
meminimalisir virus corona ini
percaya bahkan acuh terhadap virus
mulai dari menghimbau untuk
corona ini, seperti kasus di Desa
seluruh masyarakat agar dapat ikut
Sukadana yang menjadi lokus
serta dalam menanggulangi
penulis dalam artikel ini.
penyebaran virus ini dengan cara
mematuhi protokol kesehatan yang Berdasarkan observasi dan
diterapkan di kehidupan masyarakat wawancara yang dilakukan oleh
penulis ternyata hampir seluruh untuk meyakinkan masyarakat
masyarakat nya tidak menerapkan bahwa virus corona ini nyata dan
protokol kesehatan di kehidupan berbahaya. Dari permasalahan yang
kesehariannya seperti tidak sudah di sebutkan dalam latar
memakai masker saat keluar rumah belakang bahwa penulis akan
dan sering melakukan kontak fisik meneliti sejauh mana atau
langsung tanpa juga memperhatikan bagaimana upaya Pencegahan dan
sosial distancing. Penyebab dari Penanganan Covid-19 Melalui
acuh nya masyarakat ini Pendekatan Partisipatif
diakibatkan karena kurangnya Pemberdayaan Masyarakat di Desa
edukasi lebih dalam kepada Sukadana.
masyarakat terkait bahaya nya virus
LANDASAN TEORI
corona ini, dan penyebab terbesar
juga di karenakan banyak nya Partisipasi Masyarakat

HOAX yang beredar bahwa virus Dalam kamus lengkap


ini tidak berbahaya dan berfikir Bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa virus corona hanya lah “partisipasi” berarti: hal turut
penyakit biasa yang dapat menular berperan serta dalam suatu kegiatan,
seperti penyakit flu pada umum nya. keikutsertaan, peran serta.

Permasalah ini menjadi Geddesian (dalam Soemarmo 2005

tantangan besar bagi Pemerintahan :26) mengemukakan bahwa pada

Desa. Pemerintah Desa sendiri dasarnya masyarakat dapat

merupakan ujung tombak dilibatkan secara aktif sejak tahap

pemerintahan yang berbaur awal penyusunan rencana.

langsung kepada masyarakatnya Keterlibatan masyarakatdapat

serta memiliki kewenangan yang berupa: (1) pendidikan melalui

sangat luas dalam mengatur dan pelatihan, (2) partisipasi aktif dalam

menjaga wilayahnya. Sehingga pengumpulan informasi, (3)

dibutuhkan nya strategi atau upaya- partisipasi dalam memberikan

upaya seperti sosialisasi atau alternatif rencana dan usulan

penyuluhan terhadap masyarakat kepada pemerintah.

Desa Sukadana melalui Winardi (2005:79)


pemberdayaan secara partisipatif mengemukakan “partisipasi adalah
turut sertanya seseorang baik secara memberikan power pada powerless.
mental maupun emosional untk Apabila mereka memiliki power
memberikan sumbangan kepada maka akan dapat melaksanakan
porses pembuatan keputusan proses aktualisasi eksistensi.
terutama mengenai persoalan- Demikian pada garis besarnya yang
persoalan dimana keterlibatan kemudian menjadi pola dasar dari
pribadi orang yang bersangkutan gerakan pemberdayaan atau
melaksanakan tanggungjawab empowerment.
untuk melakukan hal tersebut”.
Gerakan ini tetap
Pemberdayaan Masyarakat mengamanatkan kepada perlunya
power, dan menekankan
Sedangkan dalam
keberpihakan kepada the powerless.
pengertian pemberdayaan
Gerakan ini pada dasarnya ingin
masyarakat secara sosiologis,
agar semua dapat memiliki
Pranarka & Vidhyandika (1996:54)
kekuatan yang menjadi modal dasar
menyatakan bahwa terhadap sistem
dari proses aktualisasi eksistensi itu.
dan kekuasaan sebagai manifestasi
Secara struktural manusia memang
dari determinisme sendiri, memang
perlu dimungkinkan untuk
ada variasi di dalam sikap dan
mengaktualisasikan eksistensinya.
pandangan. Pertama ada yang
radikal, yakni menganihilisasi Konsep pemberdayaan tidak
segala apa yang dinamakan sistem hanya secara individual, tetapi
dan apa yang dinamakan power. secara kolektif (individual self
Pada waktu itu yang dikenal adalah empowerment maupun collective
istilah power to nobody. Ada yang self empowerment), dan semua itu
mempunyai pendekatan lain, yaitu harus menjadi bagian dari
bahwa kekuasaan dan sistem itu aktualisasi diri dan koaktualisasi
harus dipegang oleh semua orang eksistensi manusia dan
secara sama (power to every- body), kemanusiaan. Dengan kata lain,
yang pada akhirnya akan bermuara manusia dan kemanusiaanlah yang
pada situasi anarki atau power tanpa menjadi tolak ukur normatif,
norma dan etika bersama. Di struktural, dan substantif.
samping itu, berkembang pula
gagasan bahwa yang penting adalah
Konsep pemberdayaan pada untuk peningkatan pendapatan
dasarnya upaya menjadikan suasana (income generating).
kemanusiaan yang adil dan beradab
Pemberdayaan Masyarakat
menjadi semakin efektif secara
Secara Partisipatif
struktual, baik di dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, negara, Latar belakang pemikiran

regional, international, maupun partisipasi adalah program, proyek,

bidang politik, ekonomi dan lain- atau kegiatan pembangunan

lain (Pranarka & Vidhyandika, masyarakat yang datang dari "atas"

1996: 56). atau dari "luar" komunitas yang


sering gagal dan tidak sesuai dengan
Dalam pengertian yang
kebutuhan masyarakat lokal.
diberikan terhadap pemberdayaan,
Praktisi pembangunan juga sering
jelas dinyatakan bahwa
mengalami frustasi terhadap
pemberdayaan adalah proses
kegagalan program tersebut. Oleh
pemberian dan atau optimasi daya
karena itu, reorientasi ulang
(yang dimiliki dan atau dapat
terhadap strategi pembangunan
dimanfaatkan oleh masyarakat),
masyarakat muncul dengan lebih
baik daya dalam pengertian
mengedepankan partisipasi dan
"kemampuan dan keberanian”
pemberdayaan masyarakat sebagai
maupun daya dalam “kekuasaan
strategi dalam pembangunan
atau posisi-tawar". Dalam praktek
masyarakat. Untuk itu diperlukan
pemberdayaan masyarakat yang
seperangkat teknik-teknik yang
dilakukan oleh banyak pihak,
dapat menciptakan kondisi adanya
seringkali terbatas pada
keberdayaan masyarakat melalui
pemberdayaan ekonomi dalam
proses pemberdayaan masyarakat
rangka pengentasan kemiskinan
secara partisipatif.
(poverty alleviation) atau
penanggulangan kemiskinan Dalam penulisan jurnal ini

(poverty reduction). Karena itu, penulis menggunakan teori dari

kegiatan pemberdayaan masyarakat salah satu metode partisipasi yaitu

selalu dilakukan dalam bentuk Participatory Rural/Urban

pengembangan kegiatan produktif Appraisal (PRA/PUA). Untuk


membantu penulis dalam
menganalisis kegiatan atau program Proses dialog (kerja sama,
dalam upaya penanganan dan kemitraan, artikulasi, tantangan,
pencegahan covid-19 di Desa kekuatan, arah kegiatan)
Sukadana, penulis menggunakan 9. Analisis Pola Keputusan
teori Harry (2000) yang dimana Proses Penemuan (eksplorasi
terdapat metode PRA sistem sumber, analisis
(Participatory Rural) yang kapasitas sumber, frame
diterapkan melalui teknik-teknik pemecahan masalah
PRA yaitu sebagai berikut. 10. Studi Kasus
Kondisi spesifik dan unik
1. Uraian data
11. Diagram Venn
Gambaran umum objek
Mekanisme vertical dan
penelitian
horizontal antarsumber sosial,
2. Pengorganisasian Masalah
serta respon pihak luar
Identifikasi masalah – masalah
12. Peta Mobilitas
yang ada
Akses masyarakat terhadap
3. Profil Sejarah
sumber sosial
Sejarah atau riwayat program
13. Bagan Alur Input dan Output
yang di terapkan di objek
Deskripsi dan peniliaian
penelitian
interaksi antarfaktor dalam
4. Pemetaan Sosial
proses mobilisasi potensi dan
Prasarana, Gedung, ruangan,
hasil program, Perubahan
sumber daya, lokasi
pranata sosial, proses
pembangunan
pengembangan, keberdayaan
5. Pengurutan Kekayaan
masyarakat
Tingkat relative
Dalam Adimiharja Kusnaka
kekayaan/sumber daya program
& Hikmat Harry (2003) metode
6. Pola Penggunaan Waktu
PRA merupakan nama yang khas
Keserasian penggunaan waktu
dalam bekerja dan berperan
dengan aktivitas program
Bersama masyarakat desa atau kota.
7. Observasi Partisipatif
Dalam perkembangannya, PRA
Hubungan masyarakat dengan
ternyata merupakan metode
lingkungan
partisipatif yang tidak hanya
8. Diskusi Kelompok Terarah
digunakan untuk masyarakat
pedesaan tetapi juga bisa digunakan Pemukiman 77 Ha, Fasilitas Sosial
untuk masyarakat perkotaan. 1 Ha, Fasilitas Umum 1 Ha dan lain-
lain. Berdasarkan data yang ada
METODE PENELITIAN
mengenai kepadatan penduduk di
Dalam penulisan jurnal ini, Desa Sukadana, Kecamatan
penulis menggunakan metode Ciomas, Kabupaten Serang
deskritif kualitatif. Hal ini memiliki 4.580 Jiwa. Desa
dikarenakan penulis berupaya untuk Sukadana telah melakukan
memahami upaya pencegahan dan program-program kegiatan dalam
penanganan covid-19 melalui mengembangkan daerah mereka.
pemberdayaan masyarakat secara seperti ekonomi masyarakat,
partisipatif di Desa pendidikan, kesehatan, kedaulatan,
Sukadana.Teknik Pengumpulan politik, dan keamanan ketertiban,
Data menggunakan interview termasuk juga dalam
(wawancara), observasi dan penyelenggaraan program
dokumentasi. Instrumen penelitian pembangunan desa.
pelaksanaannya menggunakan alat
Pembangunan desa di masa
bantu seperti daftar pertanyaan
pandemi covid-19 lebih di
wawancara, buku catatan, serta
kedepankan pembangunan di
dokumen-dokumen. Teknik analisis
bidang Kesehatan terutama dalam
data yang akan digunakan dalam
penanganan dan pencegahan covid-
penelitian ini melalui reduksi data,
19. Seluruh masyarakat di setiap
pengujian data,dan menarik
daerah di Indonesia wajib turut ikut
kesimpulan verifikasi.
serta dalam melawan kondisi saat
HASIL DAN PEMBAHASAN ini. Salah satunya di Desa Sukadana

Desa Sukadana merupakan sendiri sudah melaksanakan

salah satu desa yang terdapat di beberapa program/kegiatan untuk

Kecamatan Ciomas, Kabupaten ikut serta dalam melawan

Serang. Desa Sukadana memiliki penyebaran covid-19 seperti

luas wilayah 347 Hektare, yang dilakukan nya sosialisasi

terdiri dari Pertanian 159 Ha, penanganan dan pencegahan covid-

Perkebunan 100 Ha, Pertenakan 4 19 melalui pendekatan partisipatif

Ha, Perikanan 5 Ha, Lahan pemberdayaan masyarakat Desa


Sukadana. Untuk membantu penulis penduduk yang ada di Desa
dalam menganalisis upaya Sukadana yaitu 4.580 orang.
penanganan dan pencegahan covid- Mata pencaharian penduduk
19 di Desa Sukadana, penulis Desa Sukadana yang paling banyak
menggunakan teori Harry (2000) adalah Buruh yaitu berjumlah 1.540
yang dimana terdapat metode PRA orang. Kemudian Pedagang
(Participatory Rural) yang berjumlah 500 orang. Petani
diterapkan melalui teknik-teknik berjumlah 117 orang. Pegawai
PRA yaitu sebagai berikut. Negeri Sipil berjumlah 95 orang,
Supir/Angkutan berjumlah 63
1. Uraian Data
orang, Guru berjumlah 55 orang,
Berdasarkan Rencana
Swasta berjumlah 49, Tukang
Pembangunan Jangka Menengah
berjumlah 47 orang, Pensiunan
Desa (RPJM-DESA), 2018 Desa
berjumlah 30 orang, Jasa Persewaan
Sukadana merupakan desa yang
11 orang, Bidan/Perawat berjumlah
termasuk wilayah Kecamatan
6 orang, dan TNI/Polri berjumlah 3
Ciomas, Kabupaten Serang –
orang. Total ada 12 mata
Banten. Luas wilayah Desa
pencaharian penduduk Desa
Sukadana 347 Ha yang dimana
Sukadana dengan jumlah 2.516.
terdapat lahan pertanian seluas 159
Ha, perkebunan 100 Ha, Peternakan
2. Pengorganisasian Masalah
4 Ha, Perikanan 5 Ha, fasilitas
Berdasarkan observasi dan
umum 1 Ha, dan lahan pemukiman
wawancara terhadap warga
77 Ha.
setempat bahwa mereka sadar
Mengenai keadaan
terdapat beragam permasalahan –
penduduk di Desa Sukadana, Kec.
permasalahan yang ada di Desa
Ciomas, Kab. Serang – Banten,
Sukadana yang menjadi prioritas
memiliki 1550 Kartu Keluarga
utama untuk di selesaikan nya
(KK). Penduduk di Desa Sukadana
permasalahan tersebut.
yang berjenis kelamin laki-laki
Permasalahan tersebut antara lain
yaitu berjumlah 2.313 orang
mengenai sampah yang saat ini
sedangkan penduduk berjeni
tidak kunjung terselesaikan karena
kelamin perempuan berjumlah
tidak adanya tempat pembuangan
2.587 orang. Total keseluruhan
sementara (TPS) yang menjadi
pusat pembuangan sementara Desa hanya penyakit biasa. Bahkan disaat
Sukadana yang nanti nya akan di berkunjung ke beberapa kampung di
salurkan lagi ke tempat Desa Sukadana untuk menentukan
pembuangan akhir (TPA). Menurut masalah sosialiasi terkait
Sekretaris Desa Sukadana pencegahan dan penanganan Covid-
mengatakan yang menjadi 19 yang dialami di Desa Sukadana,
penyebab utama tidak adanya TPS ternyata yang di prioritaskan bukan
tersebut ialah tidak tersedia atau hal tersebut melainkan
tidak adanya lahan untuk permasalahan sampah. Padahal hal
membangun tempat pembuangan ini menunjukan bahwa kurangnya
sementara tersebut. Penulis menilai pemahaman dan sosialisasi
bahwa upaya yang dilakukan pemerintah bahkan masyarakatnya
Pemerintah Desa terhadap juga dalam pencegahan dan
permasalahan sampah ini masih penanganan Covid-19 di Desa
belum terselesaikan permasalahan Sukadana.
ini dengan baik karena kurang nya
pemberdayaan yang dilakukan oleh 3. Profil Sejarah
Pemerintah. Ditambah hal ini juga Profil sejarah disini yaitu
menimbulkan keresahan riwayat – riwayat program apa saja
masyarakat kampung dengan yang sudah dilaksanakan oleh pihak
sampah-sampah yang seringkali Desa dalam menanggulangi
mengakibatkan penumpukan permasalahan yang ada. Terutama
sampah di sekitar lingkungan Desa pada permasalahan covid-19 di
Sukadana. Desa Sukadana sendiri memiliki
Kemudian di permasalahan riwayat program yang dilaksanakan
kedua dari hasil wawancara dan untuk mencegah penularan covid-
observasi di Desa Sukadana, di 19 dengan di adakan nya
masa pandemic Covid-19 sebagian penyemprotan disinfektan yang
masyarakat kampung banyak yang dilaksanakan oleh Palang Merah
belum menyadari bahaya terkait Indonesia Kabupaten Serang
virus yang telah banyak sekali dengan di libatkan juga masyarakat
mematikan manusia. Masyarakat desa dalam membantu pelaksanaan
pun menganggap bahwa virus program tersebut dengan
corona sebenarnya tidak ada dan menyumbang alat penyemprotan
disinfektan dan sumber tenaga sama langsung dengan masyarakat
manusia untuk menyemprotkan Desa Sukadana dan dibantu juga
cairan disinfektan ke lingkungan oleh mahasiswa KKM Universitas
rumah warga Desa Sukadana. Sultan Ageng Tirtayasa Kelompok
37. Sumber daya alam yang
4. Pemetaan Sosial memadai juga dapat
Dalam pelaksanaan kegiatan memaksimalkan keberhasilan
pencegahan dan penanganan covid- kegiatan pencegahan penyebaran
19 di Desa Sukadana, Pemerintah covid-19 seperti memadai nya air
desa bekerja sama dengan bersih di setiap rumah-rumah warga
mahasiswa KKM kelompok 37 agar selalu hidup bersih yang
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimana hal ini merupakan salah satu
dalam mensukseskan upaya komponen dari pelaksanaan
pencegahan penyebaran virus program PHBS. Maju nya sektor
covid-19. Terdapat beberapa pertanian dan perkebunan di Desa
program yang mahasiswa KKM Sukadana juga menjadi sumber
buat untuk di laksanakan di daya yang mendukung kegiatan
beberapa kampung salah satunya pencegahan dan penanganan covid-
Kampung Balekambang RT. 04 dan 19 dikarenakan ketersediaan pangan
RT. 05 yang menjadi lokasi utama yang memadai dapat meningkatkan
pelaksanaan program. Program gizi serta imunitas masyarakat Desa
yang dilaksanakan nya yaitu Sukadana agar terhindar dari virus
pembagian masker, penyemprotan jahat ini.
dis infektan, sosialisasi terkait
bahaya virus covid-19 dan sosialiasi 6. Pola Penggunaan Waktu
terkait Perilaku Hidup Bersih dan Tidak adanya pola
Sehat (PHBS). penggunaan waktu yang spesifik
dan terstruktur yang di miliki oleh
5. Pengurutan Kekayaan pihak Desa Sukadana sendiri dalam
Sumber daya yang melaksanakan kegiatan penanganan
mendukung keberhasilan kegiatan penyebaran covid-19, namun hanya
pencegahan dan penanganan covid- ada pola penggunaan waktu dalam
19 ialah di dukung oleh perangkat kegiatan seperti ronda yang
Desa Sukadana dengan bekerja dilaksanakan setiap malam hari dan
kerja bakti membersihkan tentang penting nya melaksanakan
lingkungan desa setiap minggu. protokol kesehatan untuk
Namun dengan adanya kerja sama meminimalisir penyebaran covid-
dengan mahasiswa KKM 19. Menurut Kang Fahrudin selaku
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekretaris Desa Sukadana juga
terdapat jadwal yang terstruktur mengatakan bahwa pihak desa
setiap hari nya untuk melaksanakan sendiri tidak memiliki program
kegiatan dalam menangani khusus untuk mencegah penyebaran
penyebaran covid-19 misalnya covid-19.
dalam waktu sebulan mahasiswa
KKM melaksanakan kegiatan 8. Diskusi Kelompok Terarah
sosialisasi PHBS dan kegiatan Untuk menyelesaikan
lainnya yang sudah terjadwal setiap sebuah permasalahan Pemerintah
hari nya dan siapa saja yang terlibat Desa dan Kelompok KKM 37 untuk
dalam kegiatan tersebut. mendiskusikan solusi serta program
7. Observasi Partisipatif yang akan dilaksanakan pencegahan
Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran Covid-19. Di dalam
penulis dan wawancara yang diskusi tersebut dilibatkan juga
dilakukan oleh penulis dengan kang beberapa warga dan tokoh
Dwi selaku warga Desa Sukadana masyarakat untuk mencari solusi
bahwa masih rendahnya kesadaran terhadap tantangan terkait sulitnya
warga desa dan gerakan atau meningkatkan kesadaran dan
tindakan warga terhadap partisipasi warga terhadap
pencegahan dan penanggulangan pentingnya pencegahan dan
covid-19 seperti hampir semua penyebaran Covid-19 di lingkungan
warga desa menyepelekan bahaya kampung-kampung Desa Sukadana.
nya virus ini dengan tidak Dari hasil diskusi menghasilkan
menggunakan masker ketika beberapa program atau kegiatan
bepergian atau keluar rumah, di yang akan dilaksanakan terkait
lingkungan desa juga tidak pencegahan covid-19 seperti
terlihatnya peringatan atau diadakannya penyemprotan
sosialisasi dalam bentuk tulisan, disinfektan, pembagian masker dan
poster, pamphlet agar mengarahkan handsanitizer di Kampung
warga dan memperingatkan warga Balekambang RT/04 dan RT/05.
Kemudian, program pembagian cara mencegah penyebaran Covid-
tempat cuci tangan di seluruh 19. Program-program ini
Kampung yang ada di Desa dilaksanakan berfokus di Kampung
Sukadana dimana masing-masing Balekambang RT/04 dan RT/05,
RT mendapatkan satu tempat cuci Adapun program lain nya
tangan. Lalu Adapun juga program dilaksanakan di Kampung Pasar,
sosialisasi yang melibatkan anak- Kampung Balekambang Landeh,
anak usia dini melalui kreativitas Kampung Sindang Heula, dan
karya seni seperti melukis tempat Kampung Cimoyan.
sampah dan mewarnai poster terkait
bahaya dan cara pencegahan Covid- 10. Studi Kasus
19. Program-program yang Berdasarkan observasi
dilaksanakan didukung oleh mitra penulis melihat kondisi di
dari perusahaan PT. Polychem kampung-kampung Desa Sukadana
Indonesia yang bekerjasama dengan memiliki permasalahan-
mahasiswa KKM 37 Untirta. permasalahan spesifik diantaranya
seperti permasalahan sampah
9. Analisis Pola Keputusan dimana banyak masyarakat yang
Analisis pola keputusan masih sulit menjaga kebersihan
diambil untuk menyelesaikan lingkungan. Hal ini disebabkan
permasalahan Covid-19 Pemerintah tidak adanya tempat pembuangan
Desa, Warga kampung, dan sampah sementara yang membuat
Kelompok KKM 37 Untirta warga lebih memilih untuk
melaksanakan program membuang sampah di sungai dan
musyawarah bersama untuk sampah dibiarkan di sembarang
merencanakan beberapa program. tempat, dari masalah ini dapat
Program tersebut yaitu memicu penyakit yang berbahaya
dilaksanakan penyemprotannya bagi daya tahan tubuh warga Desa
disinfektan, program pembagian Sukadana, karena apabila daya
masker dan handsanitizer, tahan tubuh warga lemah maka
pemberian tempat cuci tangan, virus corona akan semakin mudah
program sosialisasi melalui karya masuk dan menyebar ke dalam
seni seperti melukis tempat sampah tubuh. Kemudian dari observasi
dan mewarnai poster dengan tema penulis juga melihat perilaku warga
Desa Sukadana yang masih belum kontribusi dalam setiap kegiatan
sadar akan bahaya dari virus corona program Kelompok KKM 37
ini. Bahkan di dalam partisipasi berupa sumber pendanaan. Adapun
untuk mematuhi protokol dari kegiatan-kegiatan ini
Kesehatan saja, masih disepelekan mengikutsertakan masyarakat
bahkan mereka menganggap virus berpartisipasi mensukseskan
corona tidak ada padahal program yang sudah direncanakan.
ditemukannya kasus terdapat
beberapa kampung yang salah satu 12. Pola Mobilitas
warganya terkena Covid-19, namun Akses masyarakat dalam
hal ini tidak membuat mereka sosialisasi penyebaran dan
percaya terhadap bahaya penularan pencegahan Covid-19 melalui
Covid-19. Hal ini dapat dilihat program-program untuk masyarakat
bahwa sangat rendahnya warga di Desa Sukadana dilakukan secara
terhadap sosialisasi dan partisipasi merata dan dilakukan pembagian
bahaya dan pencegahan Covid-19. kelompok untuk mengurangi
tingkat keramaian disaat
11. Diagram Venn pelaksanaan program berlangsung.
Diagram Venn merupakan Di dalam pelaksanaan program
pola hubungan horizontal untuk penyemprotan disinfektan
memecahkan masalah Covid-19, dilakukan di Kampung
Pemerintah Desa bersama RT dan Balekambang yang terdapat dua RT
RW di kampung-kampung Desa yaitu RT/04 dan RT/05, program ini
Sukadana mendukung warga dibantu oleh perwakilan warga dan
dengan Kelompok KKM 37 untuk kelompok KKM37 dibagi menjadi
bekerjasama menjalankan program- dua kelompok untuk melakukan
program pencegahan dan penyemprotan di dua tempat
penanganan Covid-19 dengan sekaligus. Kegiatan penyemprotan
antusias dan partisipasi dalam disinfektan ke rumah-rumah
pelaksanaannya. Sementara pola halaman depan warga, warung dan
hubungan horizontal antara gardu ronda yang seringkali
Kelompok KKM 37 Untirta dengan dikunjungi oleh banyak orang.
mitra PT Polychem Indonesia Kemudian program pembagian
memberikan dukungan dan masker dan handsanitizer yang
berpusat juga di Kampung handsanitizer terlihat anak-anak
Balekambang Desa Sukadana usia dini Ketika bermain di luar
dengan 50 buah masker dan sudah mulai menggunakan masker
handsanitizer di RT/04 dan RT/05 dan faham akan penting nya
juga 50 buah masker dan menggunakan masker agar
handzanitizer secara merata. Lalu, terhindar dari bahaya virus covid-
program sosialisasi melukis tempat 19. Dengan diterapkannya program
sampah dan mewarnai sampah yang perilaku hidup bersih dan sehat
sasarannya adalah anak usia 6-12 terlihat warga Desa Sukadana lebih
tahun. Setelah itu, program tempat meningkatkan kebersihan
cuci tangan dibagikan kepada warga lingkungan seperti tidak membuang
Kampung Cimoyan, Kampung sampah sembarangan serta menjaga
Balekambang Landeh, Kampung lingkungan selalu bersih dan sehat.
Balekambang, Kampung Adanya pengembangan melalui
Sindangheula, dan Kampung Pasar salah satu program yang
dengan masing-masing kampung dilaksanakan seperti program
mendapatkan 2 tempat cuci tangan pembagian tempat sampah
di lingkungan warga yang ramai. mendorong warga untuk
Pola mobilitas ini dalam menggunakan tempat sebagai
pelaksanaan dilakukan secara sarana tempat buang sampah
merata dengan antusias masyarakat sementara. Lalu pengembangan
menerima serta ikutserta program program pembagian tempat cuci
pemberian yang diadakan. tangan juga membuat warga Desa
Sukadana lebih rajin mencuci
13. Bagan Alur Input dan Output tangan ketika pergi keluar rumah
Berdasarkan observasi dan hendak masuk ke dalam rumah.
penulis, program-program Lalu pengembangan terkait
pencegahan penyebaran covid 19 program mewarnai poster yang
yang sudah dilaksanakan di Desa bertema cara mencegah covid-19
Sukadana ternyata memiliki mendorong anak-anak usia dini
dampak yang cukup besar terhadap untuk lebih menjaga kebersihan
perubahan perilaku warga Desa lingkungan dan kesehatan diri nya
Sukadana seperti dengan adanya sendiri.
program pemberian masker dan
KESIMPULAN Mardikanto, Totok & Soebiato,
Poerwoko. (2012).
Dari pembahasan diatas
Pemberdayaan Masyarakat
dapat disimpulkan bahwa pihak
Dalam Perspektif Kebijakan
Pemerintah Desa Sukadana kurang
Publik. Bandung: Alfabeta
aktif dalam memberdayakan
masyarakatnya untuk turut Pranarka, A.M.W dan Vidhyandika.
berpatisipatif dalam upaya 1996. “Pemberdayaan
mencegah penyebaran covid-19. (empowerment)” Dalam
Akan tetapi dengan adanya Onny Prijono dan Pranarka
Kerjasama melalui kegiatan Kuliah (ed). Pemberdayaan,
Kerja Mahasiswa yang dilakukan Konsep, Kebijakan dan
oleh mahasiswa Universitas Sultan Implementasi. Jakarta:
Ageng Tirtayasa Kelompok 37 Centre for Strategic and
memberikan dorongan terhadap International Studies.
kesadaran masyarakat akan penting
Soemarmo. 2005. Analisis
nya mencegah virus covid-19 yang
Pelaksanaan Pendekatan
dampak nya sangat berbahaya bagi
Partisipatif Pada Proses
kehidupan masyarakat Desa
Perencanaan Pembangunan
Sukadana melalui beberapa
Di Kota Semarang (Studi
program seperti sosialisasi
Kasus Pelaksanaan
penerapan perilaku hidup bersih dan
Penjaringan Aspirasi
sehat (PHBS), pembagian masker
Masyarakat Di Kecamatan
dan handsanitizer, pembagian
Banyumanik),Tesis,
tempat cuci tangan serta diadakan
Magister Administrasi
nya penyemprotan disinfektan.
Publik, Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro, Semarang.

Adimiharja, Kusnaka., & Hikmat, Winardi, J. 2005. Pemikiran


Harry. (2003). Participatory sistemik dalam bidang
Research Appraisal. organisasi dan manajemen.
Bandung : Humaniora Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai