Anda di halaman 1dari 8

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI

COVID-19
COMMUNITY EMPOWERMENT IN INDONESIA DURING COVID-19 PANDEMIC

Lidya Merybeth Situmorang, Litriane Rispa Widhy, Putri Devi Indriastuty


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
E-mail : lidya.merybeth@ui.ac.id , litriane.rispa@ui.ac.id , putri.devi@ui.ac.id

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Akibat angka kasus COVID-19 yang terus meningkat, maka dilakukan upaya penanganan oleh pemerintah salah satunya
melalui pemberdayaan masyarakat untuk menggali potensi yang dimiliki agar berdaya dan mampu berperan dan mencegah
penularan COVID-19. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat selama
masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Metode: desain yang digunakan adalah kajian literatur dimana pencarian literatur
dilakukan melalui di Google Scholar dan Google Engine dengan bahasa Indonesia menggunakan kata kunci tertentu dan
periode publikasi 2010-2020. Hasil yang didapatkan kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil dan
Pembahasan: berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, pemberdayaan masyarakat pada masa pandemi COVID-19
dapat dilakukan melalui pendekatan masyarakat, desa siaga bahkan melalui pendekatan komunitas untuk tetap meneruskan
pembangunan kesehatan. Kesimpulan: pemberdayaan masyarakat yang dilakukan bertujuan agar masyarakat mampu
berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan
kesehatan dan dapat menjadi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Maka dari itu, dibutuhkannya peningkatan
pemberdayaan masyarakat terutama pada masa pandemi COVID-19.

Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, COVID-19, Pandemi, Desa siaga, Komunitas.

ABSTRACT

The COVID-19 pandemic is a health problem that is being faced by many countries in the world, including Indonesia. As a
result of the increasing number of COVID-19 cases, efforts are made by the government, one of which is through empowering
the community to explore their potential so that they are empowered and able to play a role and prevent the transmission of
COVID-19. Therefore, this research was conducted to see the implementation of community empowerment during the COVID-
19 pandemic in Indonesia. Methods: The design used is a literature review where literature searches are carried out through
Google Scholar and Google Engine in Indonesian using certain keywords and the publication period 2010-2020. The results
obtained were then selected according to the research criteria. Results and Discussion: based on the literature review that
has been carried out, community empowerment during the COVID-19 pandemic can be done through community approaches,
alert villages and even through community approaches to continue health development. Conclusion: community empowerment
is carried out so that people are able to have a healthy lifestyle, be able to independently solve health problems, play an active
role in every health development and can be a driving force for health-oriented development. Therefore, it is necessary to
increase community empowerment, especially during the COVID-19 pandemic.

Keywords: Community Empowerment, COVID-19, Pandemic, Desa Siaga, Community


PENDAHULUAN Pemberdayaan masyarakat dapat
COVID-19 merupakan penyakit dilakukan melalui komunitas-komunitas
menular yang pertama kali ditemukan di yang ada. Komunitas merupakan tempat
Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kemudian, dimana tindakan sosial muncul untuk
virus tersebut menyebar secara luas di menanggapi dampak dan tantangan dari
China dan ke negara-negara di seluruh bencana. Terdapat dua pendekatan untuk
dunia, termasuk Indonesia. COVID-19 mendefinisikan komunitas, yaitu
pertama ditemukan pada tanggal 2 Maret pendekatan lokalitas dan pendekatan
2020 di Indonesia dan hingga saat ini kasus relasional. Pendekatan lokalitas, yaitu yaitu
COVID-19 masih terus meningkat.1 Oleh komunitas terbentuk karena kedekatan
karena itu, diperlukan penanganan pandemi secara fisik diantara orang-orang yang
COVID-19 yang cepat, tepat, fokus dan berada di dalam batas geografis yang sama,
adanya sinergi antara pemerintah dan contohnya adalah komunitas RT, RW,
masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan dusun, desa, dan sebagainya. Sementara
dilakukannya pemberdayaan masyarakat itu, pendekatan relasional, yaitu komunitas
dalam pencegahan COVID-19. terbentuk karena relasi interpersonal yang
Pemberdayaan masyarakat bidang dapat didasari oleh pertemanan, kesamaan
kesehatan adalah upaya yang bertujuan minat, hobi. misi dan lain-lain, seperti
untuk mengembangkan pengetahuan, sikap komunitas minat otomotif, filateli, dan lain-
dan perilaku masyarakat agar mampu lain.5
mengidentifikasi masalah, merencanakan Khususnya dalam penanganan
dan memecahkan permasalahan pandemi COVID-19 yang kasus positifnya
kesehatannya dengan memanfaatkan masih terus meningkat di Indonesia,
potensi setempat dan fasilitas yang ada, diperlukan keterlibatan masyarakat pada
baik dari lintas sektor, Lembaga Swadaya RT/RW, desa, komunitas-komunitas minat,
Masyarakat (LSM) maupun tokoh hobi, dan lain-lain dalam mengikuti aturan
masyarakat.2,3 Sementara itu, yang ditetapkan pemerintah, seperti
pemberdayaan masyarakat dalam protokol 3M (menjaga jarak, mencuci
pencegahan COVID-19 merupakan upaya tangan dan memakai masker) agar
yang dilakukan masyarakat dengan mencegah penularan COVID-19 di
menggali potensi yang dimiliki agar masyarakat. Oleh karena itu, tujuan
berdaya dan mampu berperan dan penelitian ini adalah untuk melihat
mencegah penularan COVID-19.4
pemberdayaan masyarakat di masa mencegah dan mengatasi masalah-masalah
pandemi COVID-19. kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri.6
METODE PENELITIAN Pelaksanaan desa siaga di masa
Penelitian ini menggunakan metode pandemi COVID-19 menerapkan lima
literature review dengan menggunakan prinsip yaitu berjarak (buat marka
artikel jurnal dan berita online. Literatur pembatas untuk jaga jarak), bersih
tersebut peneliti dapatkan dari pangkalan (pasang tempat cuci tangan dan sabun,
data ilmiah seperti Google Scholar dan desinfeksi rutin), sedikit (tidak
Google Engine dengan bahasa Indonesia. mengadakan kumpul-kumpul non-
Kata kunci yang digunakan untuk esensial), singkat (pertemuan kurang dari
menemukan artikel tersebut terdiri dari satu jam) dan terbuka (menghindari
kombinasi beberapa kata, antara lain pertemuan di dalam ruangan).7
“pemberdayaan masyarakat”, ”COVID- Kunci desa siaga dalam
19”, “pandemi”, “desa siaga”, dan menghadapi pandemi meliputi aspek
“komunitas”. Hasil yang didapatkan akan perilaku dan surveilans. Aspek perilaku
disaring sesuai dengan kriteria penelitian. yang dapat diterapkan di desa siaga
Penelitian yang diambil dibatasi dengan COVID-19 berupa edukasi berulang-ulang,
kurun waktu dari tahun 2010-2020. deteksi dan lawan hoax yang beredar di
masyarakat, membagikan masker, menjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN teladan dan saling mengingatkan penerapan
Penguatan Desa Siaga di Masa Pandemi protokol kesehatan. Sedangkan aspek
COVID-19 surveilans yang dapat diterapkan antara lain
Pemberdayaan masyarakat dapat deteksi kasus secara proaktif bersama
diselenggarakan oleh masyarakat ataupun kader, tokoh masyarakat, dll, memberi
pemerintah. Salah satu contoh dari dukungan pada (Orang Dalam
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Pemantauan) ODP, Pasien Dalam
yang diselenggarakan oleh pemerintah Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala
adalah desa siaga sebagai bentuk respon (OTG), pasien, pelaku perjalanan yang
pemerintah terhadap masalah kesehatan melakukan isolasi mandiri berupa
yang belum dapat tertangani. Desa siaga makanan dan santunan, membantu
merupakan desa yang penduduknya mengawasi pergerakan orang keluar
memiliki kesiapan sumber daya dan masuk desa, menyediakan tempat
kemampuan serta memiliki kemauan untuk karantina bagi pelaku perjalanan, atau
mereka yang membutuhkan dan rantai penyebaran dan penularan virus
meningkatkan cakupan imunisasi.7 corona sebagai penyebab penyakit
Untuk menanggulangi pandemi COVID-19 melalui berbagai langkah, salah
COVID-19, diperlukan penguatan desa satunya adalah mengkampanyekan gerakan
siaga COVID-19, seperti yang dilakukan di cuci tangan dengan air yang mengalir
15 desa atau kelurahan di Kabupaten Muna, menggunakan sabun. Mencuci tangan
Sulawesi Tenggara. Masyarakat diberikan menggunakan sabun merupakan hal yang
edukasi mengenai bahaya dan cara penting untuk dilakukan untuk menghindari
mencegah penyebaran COVID-19. Pada kuman dan virus menempel pada area
awalnya masyarakat belum mengetahui tangan. Namun, ada hal lain yang
informasi mengenai COVID-19 secara disarankan yaitu menggunakan cairan
menyeluruh sehingga diperlukan pembunuh kuman dan virus seperti hand
pemberian informasi atau penyuluhan. Hal sanitizer.9
ini dibuktikan dari hasil kuesioner yang Akibat sering kali sulit untuk
diisi oleh 880 masyarakat di 15 desa menemukan tempat untuk mencuci tangan
tersebut, yaitu pengetahuan masyarakat pada tempat tertentu, maka penggunaan
terkait COVID-19 sebesar 62,69%, sikap hand sanitizer diharapkan dapat
sebesar 69,62% dan perilaku sebesar meminimalkan penularan kuman dan virus
48,96%. Namun, setelah dilakukan kepada orang lain. Berangkat dari alasan
penyuluhan selama 4 minggu, pengetahuan, tersebut, tim PPDM (Program
sikap dan perilaku mengalami peningkatan Pembangunan Desa Mandiri) bekerja sama
masing-masing menjadi 93,3%, 97,05% dengan Satuan Tugas COVID-19 dan
dan 94,4%.8 Oleh karena itu, masyarakat Laboratorium pendidikan Biologi
diharapkan menjadi sadar untuk mencegah Universitas PGRI Semarang, melakukan
penularan COVID-19 dan dapat bertindak pemberdayaan masyarakat berupa
sesuai dengan protokol kesehatan. pelatihan dalam membuat hand sanitizer
sekaligus pelindung wajah bagi warga Desa
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Jungsemi.10
Desa Di Masa Pandemi COVID-19 Pemberdayaan masyarakat yang
Pemerintah Indonesia melalui dilakukan berkoordinasi dengan beberapa
Gugus Tugas Percepatan Penanganan komponen perangkat desa, yaitu kepala
COVID-19 yang berganti menjadi Satuan desa, karang taruna, dan kelompok PKK
Tugas Penanganan COVID-19 (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
memaksimalkan upaya untuk memutus yang ditujukan agar dapat menyelaraskan
antara kegiatan perangkat desa dengan meningkat, diharapkan dapat memunculkan
PPDM. Kegiatan pelatihan dimulai dengan wirausahawan baru baik untuk kebutuhan
peragaan oleh tim Laboratorium warga desa maupun diperjual belikan
pendidikan Biologi Universitas PGRI keluar daerah.10
Semarang dalam membuat hand sanitizer,
dan dilanjutkan dengan peragaan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
pembuatan pelindung wajah oleh Satuan Komunitas Di Masa Pandemi COVID-19
Tugas COVID-19 dari UPGRIS. Kegiatan Menurut Soerjono Soekanto,
ini dilakukan oleh 15 orang perwakilan komunitas merupakan sekelompok
karang taruna dan kelompok PKK yang manusia yang menunjuk pada warga suatu
diharapkan dapat meneruskan informasi ke daerah seperti desa, kota, suku, atau bangsa.
anggota lainnya. Selain melakukan Pada dasarnya komunitas terbentuk karena
pelatihan, tim PPDM Universitas PGRI adanya rasa seperasaan, sepenanggungan
Semarang juga melakukan sosialisasi dan saling membutuhkan.11 Komunitas
penggunaan masker dan pelindung wajah masyarakat kota memiliki struktur
yang dapat digunakan saat ingin organisasi lebih kompleks dibandingkan
beraktivitas di luar ruangan atau masyarakat desa. Oleh karena itu,
berinteraksi dengan orang lain di tempat komunitas masyarakat kota pada umumnya
tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki jangkauan lebih luas
dukungan dana dari Kementerian dibandingkan masyarakat desa.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Pemberdayaan komunitas tidak semata-
Indonesia.10 mata bertujuan meningkatkan
Dengan dilaksanakannya kegiatan kesejahteraan masyarakat, tetapi tujuannya
ini, diharapkan masyarakat Desa Jungsemi dapat berkembang sesuai bidang
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat kegiatannya. Terdapat 4 prinsip
dalam upaya pemutusan rantai penularan pemberdayaan komunitas yaitu, kesetaraan,
COVID-19 dan dapat memberikan partisipatif, keswadayaan, dan
wawasan baru dalam pembuatan hand berkelanjutan.
sanitizer serta pelindung wajah. Selain itu, Kegiatan sosial masyarakat dapat
tujuan lain yang diharapkan dapat tercapai mempererat hubungan sosial masyarakat.
yaitu dapat menjadikan kemampuan Pemberdayaan dari dalam masyarakat
tersebut sebagai salah satu usaha kreatif di biasanya diprakarsai oleh para pemangku
masa pandemi COVID-19. Dengan kepentingan. seperti kepala desa, lurah, RT,
kebutuhan akan hand sanitizer yang RW, tokoh masyarakat. Salah satu contoh
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 dengan
yang berbasis komunitas yaitu komunitas dapat melakukan pemberdayaan
sepeda kampanye 3M dan membagikan masyarakat. Hal ini merupakan upaya yang
masker dan hand sanitizer. dilakukan masyarakat dengan menggali
Pada masa pandemi COVID-19 potensi yang dimiliki agar berdaya dan
ini perlu melakukan pencegahan serta mampu berperan dan mencegah penularan
pengendalian terhadap penyakit ini. Salah COVID-19. Tujuan dari melakukan
satu upaya untuk menjaga imunitas tubuh pemberdayaan masyarakat ini yaitu agar
tetap terjaga di tengah pandemi COVID- masyarakat mampu berperilaku hidup
19 ini adalah dengan tetap berolahraga sehat, mampu mengatasi masalah
secara rutin, salah satunya bersepeda. kesehatan secara mandiri, berperan aktif
Kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat dalam setiap pembangunan kesehatan dan
di masa pandemi COVID-19 ini bisa dapat menjadi penggerak pembangunan
dilakukan dengan puluhan pesepeda dari berwawasan kesehatan. Pemberdayaan
berbagai komunitas. Dalam kegiatan itu masyarakat dapat diselenggarakan oleh
melakukan olahraga serta masyarakat ataupun pemerintah. Contoh
mengkampanyekan pencegahan COVID- dari pemberdayaan masyarakat di masa
19 tentang penerapan 3M yaitu mencuci pandemi COVID-19 ini terdapat penguatan
tangan pakai sabun, memakai masker, dan desa siaga, pemberdayaan berbasis desa,
menjaga jarak serta membagikan masker dan juga melalui berbagai komunitas-
gratis kepada masyarakat.12 Komunitas komunitas.
sepeda mempunyai peran penting dalam Selama masa pandemi COVID-19
membantu pemerintah untuk dengan dilakukannya kegiatan
mensosialisasikan protokol kesehatan.13 pemberdayaan masyarakat yang telah ada
Melalui kegiatan ini masyarakat sangat perlu ditingkatkan kembali dan juga
diharapkan bisa menjaga kesehatannya melakukan pengembangan agar lebih
agar penyebaran virus COVID-19 ini tidak berdaya guna dalam jangka waktu yang
semakin meluas.13 Sehingga kegiatan hal panjang. Karena hal tersebut sangat penting
seperti ini sangat bermanfaat bagi diri melalui pemberdayaan masyarakat
sendiri dan juga orang lain. diharapkan bisa menjaga kesehatannya
agar penyebaran virus COVID-19 ini tidak
KESIMPULAN DAN SARAN semakin meluas.
Berdasarkan kajian literatur, maka
dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya
DAFTAR PUSTAKA https://covid19.go.id/edukasi/masy
1. Susilo A. Coronavirus Disease arakat-umum/pedoman-
2019: Tinjauan Literatur Terkini. pemberdayaan-masyarakat-dalam-
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia pencegahan-covid-19-di-rtrwdesa
[Internet]. 2020. 7(1):45-67. 5. Pelupessy, D. Memperkuat
Available from: Komunitas Dalam Penanganan
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/ Covid-19. Media Indonesia.
index.php/jpdi/article/view/415/22 [Internet]. 2020. Available from:
8 https://mediaindonesia.com/opini/3
2. Pramudyani A, et al. Upaya 10164/memperkuat-komunitas-
Pemberdayaan Masyarakat Bidang dalam-penanganan-covid-19
Kesehatan Menuju Desa Siaga oleh 6. Keputusan Menteri Kesehatan
KKN UAD di Watu Gajah dan Republik Indonesia No.
Mertelu, Gendangsari, Gunung 564/Menkes/SK/VIII/2006 tentang
Kidul. Jurnal Pemberdayaan: Pedoman Pelaksanaan
Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Pengembangan Desa Siaga.
Masyarakat [Internet]. 2020. Available from:
3(1):79-90. Available from: https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/u
http://journal2.uad.ac.id/index.php/ serfiles/batang/KEPMENKES_564
jpmuad/article/view/660 _2006.pdf
3. Sulaeman E, et al. Model 7. Anurogo D, et al. Desa Siaga
Pemberdayaan Masyarakat Bidang COVID-19 Menuju Indonesia 5.0.
Kesehatan, Studi Program Desa Jurnal Abmas Negeri [Internet].
Siaga. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2020. 1(1):37-41. Available from:
Nasional [Internet]. 2020. 7(4):186- https://ojs.yapenas21maros.ac.id/in
192. Available from: dex.php/jagri/article/view/97/46
https://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/ 8. Mukhsar. Penguatan Desa Siaga
article/view/54 COVID-19. Jurnal Pengabdian
4. Kementerian Kesehatan RI. Masyarakat Ilmu Terapan
Pedoman Pemberdayaan [Internet]. 2020. 2(2): 133-138.
Masyarakat dalam Pencegahan Available from:
COVID-19 di RT/RW/Desa. Satuan http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPMI
Tugas Penanganan COVID-19 T/article/view/15173
[Internet]. 2020. Available from: 9. Ginting R, et al. Pemberdayaan
Masyarakat Desa Jungsemi di Masa from:
Pandemi Covid 19 Melalui https://www.kajianpustaka.com/20
Pelatihan Pembuatan Hand 19/06/pengertian-unsur-dan-
Sanitizer dan Pelindung Wajah. bentuk-komunitas.html
IJECS: Indonesian Journal of 12. Pemerintah Kota Administrasi
Empowerment and Community Jakarta Selatan. Komunitas Sepeda
Services [Internet]. 2020. 1(1):20- Di Jaksel Miliki Peran Penting
27. Available from: Dalam Kampanye 3M [Internet].
http://journal.univetbantara.ac.id/in 2020. Available from:
dex.php/ijecs/article/view/780 https://selatan.jakarta.go.id/news/2
10. Wiku Adisasmito. Pakar: 020/10/komunitas-sepeda-di-
Penggunaan Cairan Hand Sanitizer jaksel-miliki-peran-penting-dalam-
Jangan Berlebihan. Satuan Tugas kampanye-3m
Penanganan COVID-19 [Internet]. 13. Evanalia, S. Aksi Solidaritas
2020. Available from: Komunitas Sepeda Lipat Gorontalo.
https://covid19.go.id/p/berita/pakar Kompas TV [Internet]. 2020.
-penggunaan-cairan-hand-sanitizer- Available from:
jangan-berlebihan https://www.kompas.tv/article/770
11. Riadi, M. Pengertian, unsur, dan 11/aksi-solidaritas-komunitas-
bentuk-bentuk komunitas. Kajian sepeda-lipat-gorontalo
Pustaka [Internet]. 2020. Available

Anda mungkin juga menyukai