SUMBER DAN
KARAKTERISTIK PENCEMARAN
UDARA
Pendahuluan
• Sering kita anggap tidak ada, padahal ada 5,8 miliar ton udara
• Makin jauh dr bumi kerapatan udara makin kecil, stlh 10 km di
atas bumi mns tak dpt hidup, shg mh tergantung kepd selapis
udara setebal 9 km (bahkan ilmuwan menduga bahwa 95% MH di
bumi bergantung kpd lapisan udara setebal 3 km dr permukaan
bumi).
Bagaimana bila udara tdk ada ?
• Sebelum manusia ada, benda asing spt abu gunung api, bakteri,
tepung sari, spora, partikel garam dr laut, debu kosmis dr luar
angkasa yg mempengaruhi kondisi udara.
PENCEMARAN UDARA ?
1. Polutan Primer
2. Polutan Skunder
Polutan• Primer
Polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dapat berupa ;
• GAS ;
1. Senyawa Karbon
2. Senyawa Sulfur
3. Senyawa Nitrogen
4. Senyawa Halogen
• Partikel;
1. Asap
2. Debu
3. Uap
4. kabut
Polutan sekunder
• Nitrogen okside (NOx) di alam terdiri dari Nitrik Okside (NO) dan
Nitrogen diokside (NO2)
• Nitrik okside merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
• Nitrogen diokside (NO2) merupakan gas yg berwarna kecoklatan
dan berbau tajam
• NO di alam lebih banyak dari pada NO2
SUMBER NO DI UDARA
1. Sebelum mthr terbit, konsentrasi NO dan NO2 tetap stabil sdkt lebih tinggi dr
konsentrasi minimum sehari-hari
2. Setelah aktivitas manusia meningkat jam 6 – 8 pagi konsentrasi NO meningkat
3. Dengan terbitnya sinar mthr konsentrasi NO2 meningkat karena perubahan NO
menjadi NO2 sekunder
4. Konsentrasi ozon meningkat dengan menurunnya konsentrasi NO
5. Intensitas sinar mthr menurun konsentrasi NO meningkat lagi
6. Energi sinar mthr tdk tersedia untuk mengubah NO menjd NO2 (melalui reaksi
hidrokarbon) tetapi O3 yang terkumpul di udara akan membentu NO2 dan O2
Pengaruh NO DAN NO2
• S + O2 SO2
• 2SO2 + O2 2SO3
Adanya SO3 di udara dlm bentuk gas hanya mungkin jika
konsentrasi uap air sangat rendah
SO3 + H2O H2SO4
SUMBER POLUSI SOx
Produksi
Stratosphere
Trophoshera
P
o
l Burung Manusia
a
E
m Tanah
i Air Bawah Tanah
s Ikan atau
i Hewan air
Samudera
Terbenam
Pengguna Proses
Recycling
INTERAKSI BAHAN POLUTAN DAN LINGKUNGAN
Zoopalnkton
DDE
HIDROKARBON DAN OKSIDAN FOTOKIMIA
• Gas
• Cair
• Dan Padat
• Sifat fisik molekul HC dipengaruhi oleh struktur molekul dan jumlah
atom karbon yang menyusunnya, jika HC yg tersusun atas 1 – 4
atom kacbon dlm suhu kamar akan berbentuk gas, bila tersusun 5
atau lebih atam karbon maka akan berbentuk cair atau padat
Toksisitas HC Aromatik
Hidro- Konsentrasi
Pengaruh
karbon (ppm)
Benzena 100 Iritasi membran mukosa
C6H6 3000 Lemas setelah ½ - 1 jam
7500 Pengaruh berbahaya stl ½ - 1 jam
20000 Kematian stlh 5 – 10 mnt
Toluena 200 Sedikit pusing, lemah dan
C7H8 berkunang-kunang stlh 8 jam
600 Kehilangan koordinasi, bola mata
terbalik stlh 8 jam
POLUTAN PARTIKULAT
• Polutan partikel masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui sistem pernafasan,
oleh karena itu efek merugikan secara langsung pada sistem pernafasan
• Faktor yang paling berpengaruh adalah ukuran partikel karena ukuran partikel yg
menentukan seberapa jauh penetrasi partikel ke dalam sistem pernafasan
Partikel yg masuk dalam paru mungkin berbahaya bagi
kesehatan karena 3 hal :
• Saat ini Indeks standar kualitas udara yang dipergunakan secara resmi di Indonesia
adalah Indek Standar Pencemar Udara (ISPU), hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP 45 / MENLH / 1997 Tentang Indeks Standar
Pencemar Udara. Dalam keputusan tersebut yang dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan diantaranya : bahwa untuk memberikan kemudahan dari keseragaman
informasi kualitas udara ambien kepada masyarakat di lokasi dan waktu tertentu serta
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran
udara perlu disusun Indeks Standar Pencemar Udara.
• Indeks Standar Pencemar Udara adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang
menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang
didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk
hidup lainnya. Indeks Standar Pencemar Udara ditetapkan dengan cara mengubah kadar
pencemar udara yang terukur menjadi suatu angka yang tidak berdimensi.
Rentang Indeks Standar Pencemar Udara
Baik 0 – 50 Tingkat kualitas udara tidak memberikan efek bagi Kesehatan manusia
atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan atau
nilai estetika
Sedang 51 – 100 Tingkat kualitas udara tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia
atau hewan dan tapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif,dan
nilai estetika
Tidak sehat 101 – 199 Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusiaataupun
kelompok hewan yang sensitive atau bisa menimbulkan kerusakan
pada tumbuhan atau nilai estetika
Sangat tidak sehat 200 -299 Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan Kesehatan pada
sejumlah segmen populasi yang berpapar
Berbahaya 300 > lebih Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan
Kesehatan yang serius
Dari mana data didapat ?