UDARA BERDASARKAN
REGULASI
OLEH :
KM. YAHYA SYUKUR, SKM, M.Bmd
UDARA
UDARA KUALITAS
OUT
INDOOR UDARA
DOOR
1 2
1. KUALITAS UDARA INDOOR
1. KUALITAS FISIK
suhu udara, kelembaban udara, kecepatan aliran udara, debu,
kualitas ventilasi, dan pencahayaan
2. KUALITAS KIMIA
Kontaminasi senyawa organik (VOC) penggunaan aerosol
Formaldehide :
o Gas yang tidak berwarna dengan bau yang menyengat
o Dalam industri digunakan sebagai pelarut, perekat dan
pengawet
o Dalam kesehatan sebagai antiseptik dan sterilisasi
o Dampak : Iritasi pada pernafasan, iritasi pada mata dan
tenggorokan serta sakit kepala.
Karbondioksida (CO2)
Karbon Monoksida (CO)
Bau
Debu
3. KUALITAS MIKROBIOLOGI UDARA
Bakteri dan Virus
o m.o di udara hanya bersifat sementara bila tidak
mendapatkan habitat yg cocok maka akan mati
o Keberadaan pada karpet, AC
o Kondisi bangunan, suhu, kelembaban dan pertukaran
udara sebagai sebagai sumber media m.o
o Penularan bakteri dan virus di udara dapat terjadi
melalui droplet atau percikan dan debu udara
Jamur
o Dapat tumbuh di berbagai media seperti kayu, kertas,
dinding, karpet, dan makanan
o Bentuk berwarna hijau, abu-abu, hitam, merah atauu
kuning
o Dapat dilihat dengan mata telanjang apabila sudah
membentuk koloni
o Spora jamur beterbangan di udara dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui jalur pernafasan
Sumber masalah kualitas udara dlm ruangan
(indoor) umumnya (NIOSH 1997):
o Kurangnya ventilasi udara (52%),
o Sumber kontaminan di dlm ruangan (16%),
o Kontaminan dari luar ruangan (10%),
o Mikroba 5%,
o Bahan material bangunan (4%), lain-lain (13%).
A. EMISI :
“Zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dalam
suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukannya ke dalam
udara ambien yang mempunyai atau tidak mempunyai potensi
sebagai unsur pencemar (Permen LHK No.70 Tahun 2016)”.
B. AMBIEN :
“Udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang
berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang
dibutuhkan dan mempengaruhinya kesehatan manusia,
makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya (PP No. 41
Tahun 1999)”.
SUMBER PENCEMARAN UDARA :
1. Faktor Internal (alamiah)
Letusan Gunung Berapi, pencemar yang dihasilkan partikel
dan SOx.
Kebakaran Hutan, pencemar yang dihasilkan hidrokarbon
(HC), Karbon dioksida (CO2), sulsfur dioksida, nitrogen
oksoda, nitrogen dioksida dan partikel.
2. Faktor eksternal (aktivitas manusia/
Antropogenik)
a. Sumber tidak bergerak (stationary source)
Sumber pada titik tetap, seperti cerobong asap
Sumber area, contohnya pembakaran bahan bakar di
rumah tangga, TPA, kebakaran hutan (sumber alamiah),
konstruksi pembangunan, jalan tidak beraspal.
b. Sumber bergerak (mobile source)
Sumber on-road (bergerak di jalan), contohnya: mobil,
motor, bis kota, metromini, dan lain-lain.
Sumber non-road (bergerak bukan di jalan), contohnya:
pesawat terbang, kapal laut, kereta api, dan lain-lain.
c. Sumber pencemar lainnya
Debu zat kimia maupun partikel-partikel sebagai hasil
dari industri pertanian dan perkebunan
Peralatan militer contoh: senjata nuklir, gas beracun,
senjata biologis, maupun roket.
JENIS BAHAN PENCEMAR UDARA
1. Partikulat (PM) : pencemar udara yang dapat berada
bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya.
2. Karbon Monoksida (CO) :
o Suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak
berasa
o Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil dengan udara, berupa gas buangan dan penyebaran gas
CO di udara tergantung pada keadaan lingkungan
3. Sulfur Oksida (SOx)
o Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri
dari gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat
berbeda.
o Gas SO2 berbau sangat tajam dan tidak mudah terbakar,
sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif
o Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara
untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4.
o Sumber letusan gunung berapi, pembakaran batubara, gas,
kayu
JENIS BAHAN PENCEMAR UDARA
4. Nitrogen Oksida (NOx) :
o Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida
nitrogen mempunyai gas NO2 dan gas NO
o Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas
NO tidak berwarna dan tidak berbau.
o Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam
menyengat hidung.
o Sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari
pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh
kendaraan, produksi energi dan pembuangan sampah.
5. Oksidan (O3) :
o Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi
oleh proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan
mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera dapat
dioksidasi oleh gas oksigen
o Ozon bukan merupakan hidrokarbon tetapi konsentrasi O3 di
atmosfer naik sebagai akibat langsung dari reaksi hidrokarbon
KUALITAS
UDARA
Teknik sampling
UDARA EMISI
udara pada
sumbernya seperti
cerobong pabrik
dan saluran
knalpot kendaraan
bermotor
UDARA AMBIEN
Sampling kualitas
udara pada media
penerima polutan
udara/emisi udara.
CARA PENENTUAN LOKASI
SAMPLING
Prinsip : data yang diperoleh
harus dapat mewakili daerah
yang sedang dipantau dan
memenuhi persyaratan yang
ditetapkan
SNI 19-7119.6-2005
Pengambilan
Sampel/contoh udara
Kriteria pertimbangan penentuan lokasi pengambilan sampel udara
ambient :
a. Faktor meteorologi yaitu arah dan kecepatan angin dominan serta
temperatur dan kelembaban.
b. Daerah yang potensi memiliki konsentrasi pencemar tinggi akibat paparan.
c. Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
d. Daerah disekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan bagi kawasan
industri.
e. Daerah proyeksi penerima sumber pencemar sehingga dapat digunakan
untuk prediksi dampak akibat suatu kegiatan.
f. Hindari daerah yang dekat dengan gedung atau bangunan dan/atau
pepohonan sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses absorpsi atau
adsorpsi pencear udara ke gedung atau pepohonan tersebut.
22
SNI 19-7119.6-2005
Impinger
KERTAS EPAM 5000
SARING
SLM
a. Metode : Pararosanillin
b. Prinsip : Membentuk warna merah ungu.
c. Peralatan dan Bahan :
1. Peralatan : Sama dengan NOx
2. Bahan : HgCl2, KCL, EDTA, Asam sulfanilat, Formaldehide dan
Aquades.
d. Cara pembuatan absorbans SOx :
Timbang masing-masing 10,86 gram HgCL2, 5,96 gram KCL dan
0,066 gram EDTA.
Masing-masing dilarutkan dalam100 ml aquades sampai sampai 1
liter, atur pH 5,2. Jika pH kurang dari 5,2 maka tambah dengan KCL
encer.
Simpan dalam botol kaca warna gelap/coklat dan simpan dalam
refrigerator.
Pembacaan sampel dengan spektrofotometer :