Nitrogen N2 78,04%
Oksigen O2 20,94%
Argon Ar 0,93%
Karbondioksida CO2 0,032%
Helium He 0,0005%
Methan CH4 0,0002%
Kripton Kr 0,0001%
Nitrous oksida NOx 0,000000
Hidrogen H2
Xenon Xe
Ozon O3
Definisi
1. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya;
3. Sumber pencemar adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan bahan
pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya
4. Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada
di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi
Peraturan Pemerintah kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya;
No. 41 Tahun 1999 5. Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur pencemar;
Tentang Pengendalian 6. Sumber bergerak adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat
Pencemaran Udara yang berasal dari kendaraan bermotor;
7. Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu
tempat yang berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan berat
lainnya;
8. Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat;
9. Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat yang
berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran sampah;
10. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang
menggambarkan kondisi mutu udara ambien di lokasi tertentu, yang didasarkan kepada
dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya;
PENCEMARAN UDARA
▪ Polutan udara primer
▪ Suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara
Tipe Komposisi yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan
membahayakan
Pencemaran ▪ Polutan udara sekunder
Udara ▪ Senyawa kimia yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi
kimia diantara berbagai komponen di udara
1. Sumber Bergerak
Yang termasuk sumber bergerak antara lain adalah, transportasi
(sepeda motor, mobil, dll)
2. Sumber Tidak bergerak
Yang termasuk sumber bergerak antara lain adalah industry
Jenis Polutan
berdasarkan
penampang
partikel
▪ Fisika
▪ Suhu, Kelembaban, Kebisingan,
Getaran, Radiasi, Pencahayaan,
▪ Kimia
▪ Gas : CO, CO2, NOx, SOx, O3, NH3,
Parameter Ether, termasuk gas sekunder
Pencemaran ▪ Partikel : debu, logam berat, aerosol,
fume, fog
Udara
▪ Biologi
▪ Bakteri, Virus, Jamur, Spora, Serbuk
Sari
▪ Sulfur dioksida (SO2)
▪ Karbon Monoksida (CO)
▪ Nitrogen dioksida (NO2)
▪ Oksidan (O3)
▪ Hidrokarbon (HC)
▪ Partikel ( debu PM 10 & PM 5)
Parameter ▪ Timbal (Pb),
Pencemaran ▪ Dust fall
▪ Total Flourida
Udara ▪ Chlorine & Chlorine dioksida
(PP: 41/99) ▪ Sulfat indeks
Logam dasar Peleburan biji besi, baja, pembuatan campuran baja, peleburan baja atau Fume (asap) oksida logam, CO, asap, debu abu
logam lain, besi tuang peleburan, SOx, Pb, asap, Ar, Cu
Produk logam fabrikasi Peralatan pemanas dan plambing, alat kerja, penerangan, besi/baja Asap logam dan debu peleburan, solvent, uap
struktur, seng, dst penyepuhan, protective coating, kabut
Pertambangan Penggilingan dan pengilangan mineral, besi dan biji logam, pengilangan Gas eksplosif, CO, debu, asap logam, SOx, uap
minyak bahan minyak, kabut, mercaptan
Produk kayu Penggergajian, plywood, kotak furniture, dst Debu halus penggergajian, cat dan solvent, asap, dst
Kimia dan barang kimia Pembuatan bahan kimia, produk petrokimia, kimia berat, serat rayon, tergantung bahan baku dan rpoduk, derivatif dan
plastik, ammnioa, dll. produk reaksi
Mineral (gelas, keramik, batu) Pembuatan bahan galian (gelas, keramik, semen, asbestos) melalui Debu bahan baku dan proses, asap dan asap logam
proses mekanika (penggerusan, pencampuran, penapisan, pembakaran, peleburan
pengeringan, dst)
Tekstil Pembuatan serat, kain, dst, proses pemintalan, pencelupan, pencetakan, Serat halus, uap organic, kabut asap, pembakaran,
dll bahan bakar, dll.
Makanan dan minuman Penjagalan, pengasapan, fermentasi, penggilingan, pengalengan, dll. Bau, debu tepung, dll
Lain-lain Rokok, senjata, dsb Spesifik dengan bahan baku dan produk
▪ Kualitas udara ambien salah satunya di atur dalam Peraturan Pemerintah No.
41 tahun 1990. Baku mutu udara ambien meliputi konsenterasi, metode
pengukuran dan periode pengambilan contoh udara di atur secara lengkap
dalam lampiran peraturan tersebut. Metode apa yang direkomendasikan untuk
analisis total suspended particulate?
a. Titrimetrik
B. Volumetrik
C. gravimetric
D. argentometric
Pegunungan
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperature inversi dan udara dingin yang terperangkap
akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi
Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke segala penjuru. Keadaan ini
cenderung menahan polutan yang terdapat di permukaan bumi.
▪ Kawasan lembang adalah wilayah pegunungan yang terletak jauh
dari Kawasan industry. Dari hasil pemantauan kualitas udara,
ternyata terdapat kadar SO2 dalam udaranya tinggi. Setelah
dievaluasi ternyata sumber pencemarannya berasal dari Kawasan
industry. Emisi SO2 dari Kawasan industry bergerak menuju
wilayah Lembang dan terhalang pegunungan sehingga
terakumulasi. Faktor klimatologi apa yang paling berperan pada
proses pencemaran udara di atas?
a. Suhu
b. Arah angin
Contoh soal c. Curah hujan
d. Kelembaban
e. Kecepatan angin
Jawaban : B
Pembahasan : kata kunci dari soal di atas adalah “Emisi SO2 dari
Kawasan industry bergerak menuju wilayah Lembang” yang
menggerakan polutan dari indutri ke arah kawasan lembang
adalah arah angin.
▪ Penurunan Kualitas Udara
▪ Peningkatan Resiko pada Kesehatan
Manusia
▪ Hujan Asam
▪ Pemanasan Global Gas rumah Kaca (CH4,
Dampak CO2 dan N2O)
Pencemaran ▪ Penipisan Lapisan Ozon
▪ kerusakan pada tanaman,
Udara ▪ pelapukan bangunan atau patung-patung
yang terbuat dari batu
▪ dapat mempercepat empat kali lebih
cepat proses pengaratan benda-benda
yang terbuat dari besi,
GAS RUMAH KACA
▪ 1. CO2
▪ 2. CH4
▪ 3. N2O
▪ 4. Freon (SF6, HFC dan CFC)
Seorang sanitarian diminta menjelaskan keterkaitan pemansan global dengan
kerusakan hutan yang semakin marak terjadi saat ini. Dalam penjelasan tersebut,
sanitarian diminta menjelaskan proses kimia yang terjadi sehingga hutan dapat
mengurani pemanasan global. Bagaimana bentuk penjelasan yang harus di berikan
oleh sanitarian tersebut?
Pembahasan :
Efek rumah kaca disebabkan karena naikknya konsentrasi gas Karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer . Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini terjadi akibat
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan- tumbuhan dan laut untuk
mengabsorsinya. Bahan- bahan di permukaan bumi yang berperan aktif untuk
mengabsorsi hasil pembakaran tadi ialah tumbuh- tumbuhan, hutan , dan laut . Jadi bisa
dimengerti bila hutan semakin gundul , maka panas di bumi akan semakin naik. Karena
hutan terdiri dari banyak pohon, dan pohon memerlukan CO2 untuk proses
fotosintesis, maka disimpulkan hutan mampu menyerap CO2 yang merupakan gas
rumah kaca.
▪ Silicosis, adalah penyakit yang disebabkan karena debu yang mengandung silika
bebas, yang biasanya mengenai para pekerja yang bekerja pada perusahaan yang
menghasilkan silikat batuan ntuk bangunan, perusahaan keramik dan lain-lain. Sumber
lain yang banyak ditemukan debu silica adalah pada perusahaan tegel, keramik, pabrik
semen, tambang timah putih (bukan karena timah putihnya ), tambang batu bara (
bukan oleh batu baranya ), dll. Masa timbulnya inkubasi silicosis adalah 2-4 tahun,
tergantung pada dosis/kadar silika bebas dalam debu yang telah terhirup. Gejalanya
adalah sesak nafas, makin berat tingkatny, semakin parah sesaknya.
▪ Asbestosis, adalah penyakit yang disebabkan oleh debu asbes dan biasanya terkena
pada pekerja yang bekerja pada pengolahan asbes. Gejalanya berupa sesak nafas,
batuk dengan banyak dahak dan tubuh kelihatan pucat.
▪ Berryliosis, adalah penyakit yang disebabkan oleh berrylium yang berupa logam,
oksida, sulfat klorida, fluorida, dapat menyebabkan bronchitis dan pneumoconiosis.
▪ Byssinosis, adalah penyakit yang disebabkan oleh debu kapas, dan biasanya terjadi
Penyakit dan Gangguan pada pekerja yang bekerja pada perusahaan tekstil. Masa inkbasi penyakit ini rata-rata
Paru akibat Debu adalah 5 (lima) tahun.
▪ Antracosis, Penyebab utama penyakit ini adalah debu arang batu pada berbagai sumber
tambang arang batu.
▪ Stanosis, Adalah penyakit yang disebabkan karena terlalu banyak menghirup timah
putih.
▪ Siderosis, Adalah penyakit yang disebabkan oleh debu yang mengandung besi dan
umumnya terjadi pada pekerja pda perusahaan yang mengolah biji besi.
▪ Talcosis , Adalah penyakit yang disebabkan oleh karena debu talk yang masuk ke
dalam paru-paru, di mana biasanya talk ini merupakan campuran mineral-mineral dan
tidak hanya magnesium silika saja. Penyakit ini pada umumnya terjadi pada pekerja-
pekerja perusahaan kosmetik, cat pembuatan kertas, powder dan lain-lain.
Seorang penambang pasir mengeluh sakit pada system
pernafasannya. Sehai-hari dia melakukan penggalian tanah
untuk mendapatkan pasir. Dia bekerja tanpa menggunakan
masker sehingga terpapar debu batuan. Jenis penyakit apa yang
kemungkinan besar diderita oleh orang tersebut?
a. Silikosis
b. Bysinosis
c. Berytosis
d. Gasteritis
Contoh soal e. Asbestosis
Jawaban : A
Pembahasan :
Silicosis, adalah penyakit yang disebabkan karena debu yang
mengandung silika bebas, yang biasanya mengenai para
pekerja yang bekerja pada perusahaan yang menghasilkan
silikat batuan ntuk bangunan, perusahaan keramik dan lain-lain.
❑Gravity Settling Chamber merupakan peralatan
pemisah gas-solid dengan menggunakan gaya gravitasi
sebagai mekanisme pemisahan utamanya (>50 mikron
❑Ventury Scrubber dapat menangkap partikel padatan
❑Baghouse filter merupakan filter untuk menghilangkan
debu & asap dari aliran udara.
❑Cyclone Separator (Centrifugal) merupakan
Alat pengendali menghilangkan partikulat berukuran > 3-5 micron dr
aliran gas
pencemaran ❑Electrostatic precipitator yaitu alat penangkap abu dari
partikulat hasil pembakaran boiler yang menggunakan prinsip
elektrostatis. Partikel abu yang awalnya bermuatan
netral akan terionisasi menjadi bermuatan negatif
setelah melewati discharge electrode yang memiliki
muatan negatif. (pake muatan listrik)
Salah satu ruang produksi di Industri semen harus
menerapkan prinsip pengendalian partikulat yang ada di
ruang tersebut. Partikulat yang ada akan dilewatkan kedalam
medan listrik, yaitu 2 (dua) plat logam yang dialiri muatan
positif dan negative. Maka, partikulat yang bermuatan akan
menempel pada plat yang bermuatan berlawanan dengan
muatan partikel. Jika anda dimintai saran, prinsip
pengendalian pencemaran udara apakah yang tepat?
Contoh Soal a. Ventury Scrubber
b. Cyclone Collectors
c. Mechanical Separator
d. Combustion Incinerators
e. Elektrosatatis presipitators
Jawaban : E
TEORI SIMPUL
TEORI SIMPUL
▪ Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai
upaya pengendalian pencemaran udara. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah mengembalikan fungsi
ruang terbuka hijau. Contoh pembongkaran SPBU di
wilayah semanggi, pembuatan taman pada bekas lokasi
pasar bunga di Jl. Barito dan lain-lain. Berdasarkan teori
simpul pencemaran lingkungan, upaya pengendalian
tersebut dilakukan pada simpul berapa?
Contoh soal a. Simpul 1
b. Simpul 2
c. Simpul 3
d. Simpul 4
e. Simpul 5
Jawaban : Simpul 2 (lingkungan)
INDEKS STANDAR
PENCEMARAN UDARA (ISPU)
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR :KEP 45 / MENLH / 1997
TENTANG:
INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU)
Keputusan Kepala Bapedal
No. 107 Tahun 1997
Tentang : Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi
Indeks Standar Pencemar Udara
▪ Indeks Standar Pencemar Udara adalah angka yang
tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi
kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang
PENGERTIAN didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan
manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya .
ISPU (Pasal 1)
ANGKA DAN KATEGORI ISPU
Rentang
Kategori Warna Penjelasan
Indeks
Catalan :
1. Hasil pengukuran untuk pengukuran kontinyu diambil harga rata-rata tertinggi waktu pengukuran.
2. ISPU disampaikan kepada masyarakat setiap 24 jam dari data rata-rata sebelumnya (24 jam sebelumnya).
3. Waktu terakhir pengambilan data dilakukan pada pukul 15.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIBB).
4. ISPU yang dilaporkan kepada masyarakat berlaku 24 jam ke depan (pkl 15.00 tgl (n) sampai pkl 15.00 tgl
(n+1))
PENGARUHINDEKSSTANDARPENCEMARUDARAUNTUKSETIAPPARAMETERPENCEMAR
Carbon Monoksida Sulfur Dioksida
Kategori Rentang Nitrogen (NO2) Ozon O3 Partikulat
(CO) (SO2)
Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit berbau Luka pada Luka pada Tidak ada
Beberapa spesies Beberapa spesies efek
tumbuhan akibat tumbuhan akibat
Kombinasi kombinasi dengan
dengan SO2 O3 (Selama 4
(Selama 4 Jam) Jam)
Sedang 51 - 100 Perubahan kimia darah Berbau Luka pada Luka pada Terjadi
tapi tidak terdeteksi Babarapa spesies Beberapa penurunan
tumbuhan spesies pada jarak
lumbuhan pandang
Tidak Sehat 101 – 199 Peningkatan pada Bau dan Penurunan Bau, Jarak
kardiovaskularpada kehilangan warna. kemampuan pada Meningkatnya pandang
perokok yang sakit Peningkatan atlit yang berlatih kerusakan turun dan
jantung reaktivitas keras tanaman terjadi
pembuluh pengotoran
tenggorokan pada debu di
penderita asma mana-mana
Sangat 200-299 Maningkatnya Meningkatnya Olah raga ringan Meningkatnya Meningkatny
Tidak Sehat kardiovaskular pada sensitivitas pasien mangakibatkan sensitivitas pada a sensitivitas
orang bukan perokok yang berpenyaklt pengaruh pasien pada pasien
yang berpanyakit asma dan parnafasan pada berpenyakit berpenyakit
Jantung, dan akan bronhitis pasien yang asthma dan asthma dan
tampak beberapa berpenyaklt paru- bronhitis bronhitis
kalemahan yang paru kronis
terlihat secara nyata
Berbahaya 300 - lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
▪ Konsentrasi nyata ambient (Xx) ? ppm,
mg/m3, dll
Angka nyata ISPU (1)
▪ Xx -->
▪ I = ISPU terhitung
Ia = ISPU batas atas
Ib = ISPU batas bawah
Xa = Ambien batas atas
Xb = Ambien batas bawah
Xx = Kadar Ambien Nyata hasil pengukuran
Batas Indeks Standart Pencemar Udara (Dalam Satuan SI)
50 50 80 5 120
a. 195
Ditanyakan : I
b. 280 𝐼𝑎−𝐼𝑏
Jawab : 𝐼 = 𝑋𝑥 − 𝑋𝑏 + 𝐼𝑏
𝑋𝑎−𝑋𝑏
c. 220
d. 198 200 − 100
𝐼= 340 − 150 + 100
e. 159 350 − 150
Jawaban : A 100
= 200 190 + 100
Pembahasan :
Diketahui :
= 195
Xx =340
Xa = 350
Xb = 150
Ia =200
Ib = 100
VENTILASI
Definisi
Sarana tempat keluar masuk (pertukaran) udara dari luar
ke dala ruangan atau sebaliknya.
Fungsi
▪ Tempat pertukaran udara
▪ Mensuplay udara masuk/keluar ruangan
▪ Mempertahan ketersediaan oksigen dalam ruangan
Ventilasi ▪ Membuang pencemar udara keluar ruangan
▪ Mengatur temperatur
▪ Mengatur kelembaban
▪ Mengatur tekanan udara
▪ Tata Letak
1. Cross ventilation
2. Mudah dijangkau sesuai kebutuhan
3. dekat / sealiran dengan sumber cemaran
4. posisi (dinding, plafon, atap, lantai, dekat sumber
pencemar/emisi)
Tata Letak dan ▪ Jenis
▪ keuntungan
▪ murah, mudah
▪ kelemahan
lubang ▪ permanent tidak bisa di atur kecepatan aliran, luas
perhawaan penampang, dipindah
▪ Saran
▪ Perlu penghalang (jendela) miring keluar yang dapat
diatur
▪ keuntungan
▪ portable,
▪ mudah dipindah,
▪ murah
▪ kelemahan
▪ aliran satu arah,
kipas angin / fan ▪
▪
kecepatan sedikit bisa diatur,
cemaran debu,
▪ bising
▪ Saran
▪ Dekat lubang perhawaan
▪ keuntungan
▪ aliran dua arah,
▪ kecepatan aliran dapat diatur
▪ kelemahan
▪ permanent,
▪ bising,
exhauster ▪ cemaran debu,
▪ saran
▪ Perlu penghalang (jendela) miring keluar yang dapat
diatur
▪ keuntungan
▪ Kebutuhan skala besar
▪ Kecepatan dapat diatur
▪ Kelemahan
AC Central ▪ Bila ada kerusakan, semua ruang tidak nyaman
▪ Saran
▪ Keluar udara dingin jauh dari pengunjung
▪ keuntungan
▪ Kebutuhan skala besar
▪ Kecepatan dapat diatur
▪ Kelemahan
Blower/cyclone ▪ Posisi di atap, pemeliharaan susah
▪ Saran
▪ Dibuat akses menuju blower untuk pemeliharaan
▪ 10 % luas lantai
▪ Luas minimal kamar tidur 8 m2, luas ventilasi 0,8 m2
Syarat Ventilasi
▪ Luas ruangan 4 m2 per penghuni, luas ventilasi 0,4 m2
+ istirahat : 7,4 liter/menit udara = 1,554
liter/menit oksigen
+ normal : 15 liter/menit udara = 3,15
Kebutuhan liter/menit oksigen
▪ a. AC
▪ b. Kipas angin
▪ c. Ex hauster
Contoh soal ▪ d. lubang perhawaan
▪ e. Fan
Jawaban : C
Pembahasan :
Penentuan titik lokasi pengambilan sampel udara ambien pada suatu sumber pencemaran
berdasarkan SNI-19-7119.9-2005.
1. Sumber titik
contohnya adalah suatu pabrik atau industri.
2. Sumber kawasan
contohnya adalah kumpulan beberapa industri pada suatu wilayah (kawasan industri), penimbunan
sampah kota pada suatu wilayah, atau sekelompok sumber titik jaraknya saling berdekatan, dapat
berupa sumber diam dan bergerak sulit ditentukan lokasinya secara pasti kecuali kawasannya,
misalnya suatu kota lalu lintas yg padat
3. Sumber garis
contoh sumber garis adalah jalan raya di luar kota dengan lalu lintasnya yg padat.
PENGUKURAN TSP MENGGUNAKAN HVAS
SNI19-7119.3-2005
Menggunakan
alat HVAS
(SNI.
1. Mengeringkan kertas saring GF/A whatman di dalam oven pengering pada suhu 130 OC selama 1 jam,
lalu kertas saring dimasukkan dalam desikator selama 1 jam. Dicatat hasil penimbangan kertas saring
dalam satuan mg.
2. Kertas saring dipanaskan kembali di oven pengering selama 1 jam pada suhu 130OC, lalu dimasukkan
kembali ke desikator selama 1 jam dan ditimbang Kembali
3. Catat selisih penimbangan pertama dan kedua. Apabila selisih penimbangan >0,2 mg maka proses
pengeringan dan penimbangan didapat berat konstan (beda berat penimbangan maks 0,2 mg)
4. Catat berat konstan yang didapat kertas saring sebagai berat kertas saring kosong
5. Kertas saring yang telah didapat berat konstan, dimasukkan dalam kertas alumunium foil dan
disimpan dalam desikator agar terjaga kelembabanya.
6. Penentuan lokasi pengukuran debu udara harus memperhatikan tingkat keselamatan peralatan dan
Cara 7.
petugas. Apabila dipinggir jalan raya, perhatikan jarak aman.
HVS dipasang pada tiang statis ketinggian 1.2-1,5 m i. Selanjutnya letakan HVS dekat dengan sumber ,
jika di jalan raya 2-3 m dari pinggir jalan
pengukuran 8. Masukkan kertas saring ke Holder kertas saring yang terdapat di bagian depan HVS, kertas saring
tidak boleh dipegang menggunakan tangan, harus menggunakan pinset
9. Sambungkan HVS pada sumber listrik, dan nyalakan dengan menekan tombol power pada HVS,
pencatatan waktu pengukuran dimulai ketika HVS dinyalakan
10. Catat kecepatan aliran udara awal dengan melihat flowmeter yang terdapat dibagian belakang HVS.
11. Lakukan pengukuran minimal 60 menit, mencatat flow air yang berada di belakang alat HVS.
12. Setelah itu alat HVS dimatikan, keluarkan kertas saring dengan hati-hati dari filter holder
menggunakan pinset lalu masukan dalam kertas coklat
13. Menimbang kembali kertas saring untuk mendapatkan berat kertas akhir kemudian mencatat hasil.
14. Berat debu sesudah – sebelum pengukuran = kadar debu
PENGUKURAN TSP MENGGUNAKAN LVAS
1. Desikator filter yang diperlukan selama 24 jam agar mendapat kondisi stabil.
2. Setelah didesikator selama 24 jam, filter ditimbang sampai diperoleh berat konstan, minimal tiga kali
penimbangan sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan contoh. Catat berat filter blanko dan filter
contoh masing-masing dengan berat B1 (mg) dan W1 (mg) dan masing-masing filter ditaruh di dalam holder.
3. Filter contoh dimasukkan ke dalam Low Volume Air Sampler (LVAS) dengan menggunakan pinset dan tutup
bagian atas holder.
4. Pompa penghisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara 10 l/menit dengan menggunakan
flowmeter.
5. LVAS dihubungkan dengan pompa penghisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon.
6. LVAS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod
kira-kira setinggi zona pernapasan tenaga kerja.
7. Pompa penghisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh uji dengan kecepatan laju alir udara 10
l/menit.
8. Lama pengambilan contoh uji dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (tergatung pada
keutuhan, tujuan dan kondisi lokasi).
9. Pengambilan contoh dilakukan minimal tiga kali dalam 8 jam kerja yaitu pada awal, pertengahan dan akhir
shift kerja.
10. Setelah selesai pengambilan contoh, debu bagian luar holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi.
11. Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke keset filter dan dimasukkan ke dalam desikator selama 24
jam.
12. Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang
sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter contoh masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg).
13. Catat hasil penimbangan berat filter blanko dan filter contoh sebelum pengukuran.
Rumus
Perhitungan
Alat LVAS
Pengambilan sampel Kimia –
Gas Menggunakan alat
Impinger Gas Sampler
1. Pengujian gas NO2
Metode : Griess Saltman
Prinsip : NO2 bereaksi dengan N-(1-Naphtil) – Ethyline Diamine Dihydrochlorida
akan membentuk warna merah violet. Intensitasnya akan di ukur dengan
spectrophotometer pada pajang gelombang 550 nm
2. Pengujian gas SO2
Metoda : Pararosanilin
Prinsip : SO2 Beraksi dengan kalium tetrachloromerkurat (TCM) membentuk ion
dichlorosulfitmerkurat yang beraksi dengan pararosanilin hydrochlori dalam HCL
dan formaldehyde membentuk warna merah ungu. Intensitasnya dapat di ukur
menggunakan spectrophotometer pada Panjang gelombang 575 nm.
Metode 3. Pengujian gas H2S
2. Metode Tuang
a. Persiapan
1) periksa battery melalui indikator flowrate
2) Isi impinger dengan larutan fisiologis NaCl
0,9% sebanyak 10 ml
3) Tutup tabung impinger dengan rapat jangan
sampai terdapat gelembung
4) Sterilisasi tabung impinger yang sudah
berisi reagen penyerap dengan sterilisasi
basah pada suhu 21 C selama 15 menit
5) Tempatkan impinger pada badan alat
Sebuah pabrik semen di kota A, emisi cerobongnya mengeluarkan asap tebal
setiap hari, dan kadar debu sudah melebihi baku mutu. Hal ini berdampak pada
Kesehatan masyarakat baik pekerja maupun masyarakat disekitar pabrik.
Apakah alat ukur yang dipakai untuk parameter debu tersebut?
a. Hygrometer
b. Survey meter
c. Midget impinger
d. Gas chromatografi
e. High volume air sampler