SEMESTER I PERTEMUAN 2
MAGISTER KESEHATAN
PROGRAM PASCASARJANA IIK
STRADA INDONESIA
Indikator dan pengukuran
pencemaran Udara
Indikator dan pengukuran
pencemaran air
Indikator dan pengukuran
pencemaran Tanah
Indikator dan pengukuran
pencemaran makanan
PENCEMARAN MELIPUTI
Pencemaran air penyebabnya:
(bahan kimia, deterjen, minyak dll).
Pencemaran tanah penyebabnya:
(Pestisida,minyak, plastik dll)
Pencemaran udara penyebabnya: (CO2, CO,
SO2, NO, NO2, CFC, debu(deterjen, plastik,
L.RT, L.I, L.P)
PENCEMARAN MAKANAN
INDIKATOR
FISIK,BIOLOGIS, KIMIA
PENCEMARAN UDARA
INDIKATOR PENCEMARAN
INDIKATOR FISIK
PENCEMARAN UDARA
INDIKATOR KIMIA
PENCEMARAN UDARA
Waktu Metode
No. Parameter Baku Mutu Peralatan
Pengukuran Analisis
(Partikel <
10 um)
Kebisingan, Pencahayaan,Kelembaban
dll.
SOUND LEVEL METER
Alat pengukur tingkat
kebisingan suara.
Mengukur tingkat
kebisingan dalam
satuan desibel (dB).
Untuk industri,
konstruksi,
home theatre.
Pengukur
cahaya atau lightmeter
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat
yang digunakan untuk mengukur
besarnya intensitas cahaya di suatu
tempat. Besarnya intensitas cahaya ini
perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan
penerangan yang cukup.
Higrometer
adalah sejenis alat untuk mengukur
tingkat kelembaban pada suatu tempat
Higrometer juga banyak dipakai di
ruangan pengukuran dan instrumentasi
untuk menjaga kelembapan udara yang
berpengaruh terhadap keakuratan alat-
alat pengukuran.
Spectroquant NOVA 60 dan 60 A
adalah salah satu portable water
analyzer yang sekarang banyak
digunakan untuk analisa air baik untuk
air minum, air bersih, air proses
produksi atau air limbah.
DO Meter
merupakan singkatan dari “Dissolve Oxygen
Meter”. DO meter adalah alat untuk mengukur
kadar oksigen yang terkandung dalam air.
INKUBATOR
adalah alat dengan suhu atau
kelembaban tertentu yang digunakan
untuk menumbuhkan, menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan
pengatur suhu, dan pengatur waktu.
COLONI CONTER
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni
yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena
adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi
dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan
pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada
cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang
dapat di-reset.
Biological Safety Cabinet /
Laminar Air Flow
Biological Safety Cabinet (BSC) atau
dapat juga disebut Laminar Air Flow
(LAF) adalah alat yang berguna untuk
bekerja secara aseptis karena BSC
mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran
udara sehingga menjadi steril.
INDIKATOR FISIK, KIMIA
DAN BIOLOGI AIR
Kualitas Air
Kualitas adalah karakteristik mutu yang
diperlukan untuk pemanfaatan tertentu dari
berbagai sumber air.
Menurut Acehpedia (2010),
kesehatan mikrobiologi,
fisika, kimia, dan
radioaktif
PEMERIKSAAN FISIK
(air minum, air bersih, air limbah, air
badan air dan air kolam renang)
PEMERIKSAAN KIMIA TERBATAS
( Besi, flour, kesadahan, klorida dll)
PEMERIKSAAN KIMIA LENGKAP
(air minum, air bersih, air limbah, air
badan air dan air kolam renang)
PEMERIKSAAN LIMBAH CAIR
(BOD, COD, DO & TSS)
MIKROBIOLOGI SANITASI
( air minum, air bersih/sumur, air isi
ulang, e.coli, air badan air, air kolam
renang, produk makanan dan produk
minuman, pemeriksaan swab alat,
pemriksaan swab lantai)
Kegiatan pengawaSAn kualitas air
PERMENKES No. 492 mecakup
Faktor
Kimia Faktor
Fisik
Faktor
Bakteor
ologis
Faktor Fisik Bau dan
Rasa
Suh Keker
u uhan
Wa
rna
adalah campuran cair atau semi cair antara air dan tanah.
Penetapan kadar lumpur penting dalam mengevaluasi
tingkat kekuatan pencemaran suatu limbah domestik atau
industri. Penetapan ini umumnya menggunakan kerucut
imhoff dan dilakukan dalam ruangan, dimana sinar
matahari tidak mengganggu pengendapan lumpur.
Maksud dan tujuan pengujian ini dilakukan untuk
menentukan konsentrasi lumpur dalam volume sampel
tertentu
Besi (Fe)
2. Metoda elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda
elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan
oksigen terlarut dengan alat DOmeter. Prinsip kerjanya
adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari
katoda dananoda yang direndam dalam larutan elektrolit.
_
Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan
katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara
keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran
plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen.
Reaksi kimia yang akan terjadi adalah Katoda : O2 + 2
H2O + 4e4 HO-
Anoda : Pb + 2 HO- PbO + H20 + 2e
PENCEMARAN LAUT
Jumlah oxsigen terlarut dalam air
sangat penting untuk tumbuhan dan
hewan yang ada di sana
Polutan yang langsung atau tidak
langsung mempengaruhi konsentrasi
oksigen maka penting untuk dibahas
Oxigen demand
Sampah organik yang dibuang ke air,
estuari, dan laut akan didegradasi
oleh bakteri, yang menghasilkan
oksidasi dari molekul organik menjadi
bahan inorganik.
Dalam proses ini oksigen dikonsumsi
dan populasi bakteri naik
Bakteri aerobik memakai oksigen terlarut
dalam air sbb:
C6H12O6 + 6O2 6H2O+ 6CO2
Glukosa oksigen air Karbondioksida
Sebagai hasil dari aktivitas bakteri ini,
konsentrasi oksigen berkurang, tetapi hal ini
diimbangi dengan masukan oksigen dari
atmosfer
Tetapi, difusi oksigen sangat lambat memalui
air dan ada waktu kosong dimana oksigen
belum tergantikan oleh oksigen dari atmosfer
Jika konsentrasi oksigen turun hingga dibawah
level 1,5 mg/l, laju oksidasi aerobik berkurang.
Bakteri anaerobik dapat mengoksidasi molekul
organik tanpa menggunakan oksigen, tetapi
mempunyai hasil akhir seperti H2S (hidrogen
sulphide), NH3 (Amonia), CH4 (methane), yang
sangat toksik pada banyak organisme
Proses ini sangat lambat daripada degradasi
secara aerobik, sehingga kemudian akan
muncul akumulasi sampah
Beberapa sampah inorganik
dioksidasi dalam air tanpa
intervensi/pengaruh bakteria
Hal ini juga menghabiskan oksigen
Measurement of oxigen
demand
Ketika merencanakan membuang
samapah ke dalam air, sangat penting
untuk mengetahui jumlah oksigen ynag
dibutuhkan untuk mendegradasinya
guna menjaga efek yang tidak baik
terhadap lingkungan
Komposisi kimia dari hampir semua
sampah organik sangat rumit, dan satu
jenis mempunyai perbedaan jumlah
oksigen yang dibutuhkan
Sangat tidak praktis untuk
menganalisa tipe sampah untuk
mengetahui kandungannya, sehingga
untuk mempermudah, seluruh
kebutuhan oksigen untuk oksidasi
keseluruhan dihitung langsung
Chemichal Oxigen Demand
COD dihitung dengan menambahkan
oksidan seperti potassium
permanganate (KMNO4) atau Potassium
dichromate (k2Cr2O4) dengan sulphuric
acid (H2SO4) ke dalam sampel
Sampel dititrasi dengan standar interval
untuk menghitung oksidan yang tersisa.
Dari hal tsb, jumlah total material yang
teroksidasi dapat di hitung
Biochemichal oxigen demand
BOD adalah methode yang biasa
digunakan untuk menghitung kebutuhan
oksigen dari sampah organik
Konsentrasi oksigen salam sampel diukur
sebelum dan sesudah digesti bakterial
selama beberapa waktu (contohnya 3
atau 5 hari).
Hal ini memberikan pengitungan langsung
oksigen yang digunak untuk degradasi
oleh bakteri
Oksigen yang biasa digunakan dalam
oksidasi BOD5 sekitar 8-8.5 mg/l
Tetapi sampah perkotaan biasanya
mempunyai BOD5 sekitar 500 mg/l
Praktik yang umum adalah
membuang sampah ke dalam volume
air yang sangat besar, dimana
pergerakan air menghasilkan
percampuran dan dilusi
Contoh di sungai, konsentrasi akan
tinggi dimasukan, tapi berkurang
dialiran bawah
Banyak sampah masuk ke laut adalah
nutrient tanaman.
Bahan organik terhancurkan, nitrat dan
fosfat dalam sampah menambah daya
tumbuh tanaman
Sumber penting lain untuk nutrien
tanaman adalah pupuk pertanian hasil
run-off
Input nutrient menambah pertumbuhan
fitoplankton dan jaringan diatasnya
Eutrophication
Nutrient yang cukup sangat berguna
Tetapi jika berlebihan akan
menyebabkan eutrofikasi
Oksigen habis karena eutrofikasi
Masalah yang berkaitan dengan
eutrofikasi
Tanda umum polusi adalah hadirnya
alga hijau
Hancurnya perikanan
Rusaknya karang
ALGAL BLOOM
Input nutrient yang banyak dapat
menyebabkan algal bloom
Fenomena red tide adalah bagian dari
algal bloom
Red tide adalah blooming fitoplankton
yang membuah laut berwarna
Dapat menyebabkan kematian ikan
secara masal
Oxigen depletion
Efek masuknya nutrien yang tak
terkendali adalah oxigen depletion
Jika terjadi di dasar laut, membunuh
organisme benthic
EUTROFIKASI
Eutrofikasi adalah proses peningkatan laju
input bahan organik ke sebuah perairan .
Dalam bahasa awamnya, proses ini adalah
penyuburan perairan secara berlebih yang
disebabkan oleh masukan bahan organik.
Salah satu akibat dari peningkatan bahan
organik di sebuah perairan pesisir ini adalah
terjadinya fitoplankton bloom, yaitu fenomena
peledakan populasi fitoplankton di perairan
secara cepat dan dalam jumlah yang sangat
besar yang disebabkan oleh tersedianya unsur
hara dalam jumlah besar.
Meledaknya populasi fitoplankton ini tentu
tidak hanya disebabkan oleh ketersediaan
unsur hara, namun juga oleh kombinasi
faktor fisik perairan.
Akan tetapi, tingginya unsur hara
(utamanya nitrogen dan fosfat) adalah
penyebab utama. Secara visual, perairan
yang tengah mengalami fitoplankton
bloom ini mengalami perubahan warna
(hijau, coklat-kuning atau merah) dan
dengan viskositas tinggi (kental).
Pada saat musim penghujan, masuknya
air dengan kandungan bahan organik
tinggi dari daratan merupakan suplai
utama unsur hara bagi perkembangan
fitoplankton.
Dengan daur hidup yang relatif singkat,
fitoplankton mampu tumbuh dalam
hitungan hari, melesat mencapai jutaan
sel di dalam 1 liter air.
Tingginya populasi fitoplankton di dalam air ini akan
menyebabkan berbagai akibat negatif bagi ekosistem
perairan, seperti berkurangnya oksigen di dalam air
yang dapat menyebabkan kematian berbagai makhluk
air lainnya.
Belum lagi beberapa akibat buruk bagi lokasi
pariwisata renang di lokasi terdekat.
Hal ini diperparah dengan fakta bahwa beberapa jenis
fitoplankton yang potensial blooming adalah yang
bersifat toksik, seperti dari beberapa kelompok
Dinoflagelata, yaitu Alexandrium spp, Gymnodinium
spp, dan Dinophysis spp.
Dari kelompok diatom tercatat jenis Pseudonitszchia
spp termasuk fitoplankton toksik.
Beberapa penyakit akut yang
disebabkan oleh racun dari kelompok
fitoplankton di atas adalah Paralytic
Shellfish Poisoning (PSP), Amnesic
Shellfish Poisoning (ASP), dan Diarrhetic
Shellfish Poisoning (DSP).
Jenis racun yang ada juga beragam, dari
mulai Domoic Acid sampai Saxitaxin
yang daya letalnya hampir 1.000 kali
lebih besar dari cyanida!
Racun-racun tersebut sangat berbahaya
karena di antaranya menyerang sistem
saraf manusia, pernapasan, dan
pencernaan.
Melihat namanya, semua penyakit di atas
berkaitan dengan konsumsi kerang oleh
manusia.
Malangnya lagi, semua jenis fitoplankton
yang beracun di atas dijumpai di
beberapa perairan pesisir Indonesia.
Beberapa kejadian fatal yang
disebabkan oleh fitoplankton beracun
tercatat di perairan Lewotobi dan
Lewouran (Nusa Tenggara Timur),
Pulau Sebatik (Kalimantan Timur),
perairan Makassar dan Teluk Ambon
Di beberapa negara maju, bloom
fitoplankton ini mendapat prioritas
penanganan, mengingat dampak
kerugiannya.
Konsultasi publik tentang berbahayanya
efek dari fitoplankton beracun merupakan
hal biasa di sana.
Kerugian ribuan dollar AS telah mereka
alami karena kematian massal ikan,
penyakit, dan penutupan areal pariwisata
karena bloom fitoplankton ini.
PENGENALAN DAN PENILAIAN
PARAMETER KUALITAS MAKANAN
KIMIA MAKANAN /MINUMAN
Zat warna ( rhodamin B, methanil yallow)
Pengawet (Borax, Formaldehyde,Benzoat,
Salisilat)
Pemanis (Siklamat & Sakarin)
7.
Fungsi pokok makanan
1. Hygiene
Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat
kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas
pencemaranyang diakibatkan oleh bakteri,
serangga, atau binatang lainnya.
2. Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit
yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
Prinsip-prinsip penyehatan makanan terdiri dari :
1. Faktor Makanan :
Sumber bahan makanan
Pengangkutan Bahan Makanan
2. Faktor Manusia
3. Faktor Perawatan
KONTAMINASI MAKANAN
1.Harus ada pemisahan letak penyimpanan bahan baku baru dengan produk
yang selesai diolah.
2.Kamar kecil harus dibangun jauh dari tempat pengelolaan bahan pangan dan
harus dilengkapi dengan alat-alat pencuci tangan dengan sabun disinfektan.
3.Lantai, dinding, meja harus dari bahan yang mudah dibersihkan, berventilasi,
penerangan baik, atap dan dinding yang bersih.
4.Suhu penyimpanan bahan makananyang baik adalah di bawah 4 derajat Celsius
atau di atas 60 derajat Celsius.
5.Bahan pangan yang mudah rusak, seperti buah, sayur, dan bahan pangan segar
harus dimasukkan ke dalam lemari es. Bahan pangan segar (daging, ayam, dll)
harus ditaruh di-freezer. Sayur dan buah cukup di dalam kulkas.
6.Makanan yang telah diolah sebaiknya langsung dimakan dalam waktu 1-2 jam
setelah dimasak.
7.Bahan-bahan yang telah dibekukan harus segera dimasak setelah dicairkan
(thawing) dan jangan dibiarkan dalam keadaan cair untuk jangka waktu yang
lama.
8.Jangan beli makanan atau minuman kemasan yang kemasan sudah agak
bonyok, bengkak atau sekedar terbuka.
PERATURAN UNDANG-UNDANG
MENGENAI MAKANAN
Permeabilitas Tanah
Penetrasi Tanah
Gambut
Tekstur Tanah
Menurut Hardjowigeno(2007), kelas
tekstur tanah menunjukkan perbandingan
butir-butir pasir (0,005—2 mm), debu
(0,002─0,005 mm), dan liat (< 0,002 mm)
di dalam fraksi tanah halus. Tekstur
menentukan tata air, tata udara, kemudahan
pengelolaan, dan struktur tanah.
Struktur Tanah dan Angregat Tanah
Struktur tanah merupakan suatu sifat
yang penting bagi tanah, karena dapat
berpengaruh tidak hanya terhadap keadaan
fisika, tetapi juga terhadap ketersediaan
zat-zat hara bagi tanaman.
Struktur Tanah dan Angregat Tanah
Karakteristik Gambut
umumnya mempunyai tingkat keasaman yang
relatif tingggi dengan kisaran pH 3. Semakin tebal
gambut, basa basa yang dikandungnya semakin
rendah dan reaksi tanah semakin masam.
Keasaman (pH)
Nitrogen
Bahan Organik
Phosfor
Kalium
Kalsium
Magnesium
Rasio C/N
Keasaman (pH)
Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi
ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin
tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin
masam tanah tersebut.
Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar
antara 3 – 9, pada daerah rawa dan gambut
pH dibawah 3, sedangkan pada derah pantai
pH tanah dapat mencapai 9 dikarenakan
tinggi natrium.
Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur
mutlak yang harus ada dalam
tanah dan dibutuhkan dalam
jumlah banyak.
Bahan Organik
Bakteri
Mikroorganisme Tanah
1.Pemisahan sampah
2.Menerapkan prinsip daur ulang
3.Hindari pestisida dan zat kimia
4.Pengolahan limbah
5.Membuat saluran pembuangan limbah
6.Menggunakan plastik organik
ALAT UKUR PARAMETER TANAH
1. Alat ukur kesuburan tanah
2. Alat ukur kelembapan tanah
3. Kerapatan Butir Tanah (BJ)
4. pH Colorimetris Tanah
5. Formula Haversine