Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifki Fahryn Mujahid

Nim : 15513004

Tugas Forensik Lingkungan


Kelas A
1.Rumusan Masalah :

Kejadian Kematian Ikan Secara Massal di Sebuah Waduk Akibat Curah Hujan Yang
Tinggi selama 3 Hari dimana diwaduk tersebut Terdapat PLTA dan Menyebabkan Kerugian
Yang cukup Besar Bagi Peternak Ikan Japung.

2.Hipotesis:

Kejadian Yang Menyebabkan Ikan ikan Mati akibat aktivitas Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA),dimana PLTA Ini Sudah Ada Izin Lingkungan Untuk Di bangun dan
Juga dimana Aktivitas Akibat dari PLTA ini jika tidak di Olah Limbah dari PLTA akan
Mencemari Waduk.

Pencemaran yang diakibatkan dari mesin PLTA Akibat Adanya Korosi dari Mesin
PLTA Kemudian Turunnya Hujan dan Air Hujan Mengalir ke Waduk yang Menyebabkan
Waduk Tercemar dan Ikan yang Berada di dalam waduk khususnya Jaring Apung (Japung)
Mati Mendadak.dan juga akibat dari Limbah Industri Yang Mana Sebelumnya belum sampai
Ke waduk akibat adanya Hujan Yang cukup Lama Maka Limbah Industri Mengalir sampai
ke Waduk.

Kemudian Limbah,Zat zat Kimia Atau Polutan Tercampur ke dalam Air Waduk dan
Ikan ikan Terganggu saluran Pernapasan nya akibat ada Polutan Berbahaya Yang masuk Ke
dalam Air Waduk dan Ikan ikan Tersebut Kehabisan Oksigen dan Mati.

3. Rencanakan sampel apa saja yang akan diambil dan cara pengambilan sampel dan analisis
sampel

Sampling terbagi dua yaitu sampling air waduk dan sampling ikan. Sampling air
waduk dilakukan untuk mengecek parameter fisikia, biologi, dan kimia. Sampling ikan
dilakuan untuk mengetahui apakah ikan mengandung zat – zat toksisitas akibat endapan
waduk. Beberapa ikan mati yang terapung di atas air dikumpulkan menggunakan jaring
scoop. Ikan yang mati diidentifikasi spesies dan diklasifikasikan sesuai dengan kondisi insang
dan tubuh. Insang diperiksa apakah mengandung alga gelatin. Ikan-ikan itu dibedah dan
penampilan internal umum diakses. Jaringan tubuh 500 g masing-masing C. carpio dan M.
salmoides dan 223 g .

Waduk dibagi ke dalam beberapa titik sampling. Air sampe dari setiap titik yag telah
ditetapkan diambil pada level permukan pada kedalaman tertentu dengan memakai alat
tabung sampe air dengan volume tertentu yang dapat diatur pada kedalaman berapa air sapel
Nama : Rifki Fahryn Mujahid

Nim : 15513004
ingin diambil. Pemeriksaan unsur- unsur yang dapat berubah dengan depat, dilakukan
langsun di lapangan setelah pengambilan air seperti pH, suhu, kekeruhan, kedalaman.

No Parameter Satuan Metode dan Alat


Fisika
o
1 Temperatur C Thermometer
2 TSS Mg/ l Gravimetri
3 Kedalaman m Depth meter, in situ
Kimia/ Biologi
5 pH unit In situ, kertas lakmus
6 DO Mg/l Asam Askorbat, spektrofotometer
7 BOD Mg/ l Analisis labor, spektrofotometer
8 COD Mg/ l Analisis labor, spektrofotometer
9 Nitrat (NO3) Mg/ l Brucina, spektrofotometer
10 Ortophospat (PO4) Mg/l SNI 06-69.89.31-2005, Analisis labor,
spektrofotometer
11 Ammonia (N-NH3) Mg/ l Metode refluks kalium dikromat
12 Bahan Organik Terlarut (KMnO4) Mg/ l Permanganat, Titrimetri

4. Pengolahan Data

Data yang sudah didapatkan dari pengukuran dengan spektofotometri serapan atom (SSA)-
nyala, maka dilakukan pengolahan data. Berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh
menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), maka data yang diperoleh dapat
dihitung menggunakan persamaan: y = a + bx dimana y adalah variabel terikat, a adalah
konstanta, b adalah koefisien regresi dan x adalah variabel bebas. Berikut persamaan a dan b.

Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)

X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)

a = konstanta

b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh


Nama : Rifki Fahryn Mujahid

Nim : 15513004
Predictor.

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini :

a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)


. n(Σx²) – (Σx)²

b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)


. n(Σx²) – (Σx)²

Dengan mendapatkan nilai a, b, dan Y pada persamaan diatas, maka dapat diketahui
konsentrasi pencemar (x) yang kemudian dibandingkan dengan nilai baku mutu yang terlah di
tetapkan.

5. Rekomendasi

a. Melakukan kajian ulang terkait peletakan dari PLTA terutama pada mesin-mesin yang
mudah berkarat dan konstruksi yang dapat menyebabkan penyumbatan pada aliran air.

b. Mengganti bahan-bahan pada komponen PLTA dengan bahan yang tidak mudah karat
sehingga tidak terjadi korosi pada mesin dan tidak mencemari waduk.

c. Menghindari kegiatan budidaya ikan di waduk yang dimanfaatkan untuk PLTA karena
dalam proses kegiatan produksi, air tersebut akan terakumulasi dengan bahan pencemar.

d. Terus melakukan pemantauan dan pengkajian terkait limbah yang dikeluarkan pada saat
proses kegiatan PLTA.

e. Melakukan pemeliharaan terhadap mesin PLTA agar hasil sisa kegiatan PLTA tidak
mengandung limbah yang memiliki dampak besar bagi lingkungan karena terawatnya mesin
PLTA.

Anda mungkin juga menyukai