PERCOBAAN IV
(SSA)
OLEH :
ASISTEN : MIRAT
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahan pokoknya. Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti
untuk air minum dan kepentingan lainnya harus memenuhi persyaratan yang
setiap tempat, tiap lingkingan krhidupan atau untuk tiap masyarakat. Semakin
Salah satu komponen kimia yang umumnya ada dalam air adalah tembaga
(Cu). Tembaga (Cu) merupakan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh
manusia. Meski tidak dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, kegunaan tembaga
ini memainkan peran yang penting untuk menjaga tubuh agar terhindar dari
beragam penyakit. Pada umumnya, tembaga ini memiliki fungsi esensial di bagian
tulang dan otot. Selain itu, ia juga berguna untuk organ otak, hati,
hingga ginjal. Kandungan maksimal tembaga (Cu) yang diperbolehkan atau yang
2019)
Metode yang baik untuk menganalisa kadar tembaga dalam limbah air
serapan atom adalah suatu istilah yang digunakan jika radiasi diserap oleh atom –
atom yang diukur. Sebuah atom memiliki beberapa tingkat energi. Pada kondisi
normal, sebagian besar atom berada pada tingkat dasar (tidak tereksitasi). Untuk
tepat (energi) diserap oleh elektron tingkat dasar, sehingga berubah menjadi
yang berkurang proporsional dengan jumlah atom yang menyerapnya yang analog
dengan Hukum Lambert – Beer (Asminar et al., 2017). Oleh karena itu dilakukan
percobaan ini untuk menentukan kadar tembaga (Cu) pada air limbah dengan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mempreparasi sampel air limbah yang akan ditentukan kadar
2. Bagaimana cara menyiapkan larutan kerja dari larutan “stock” yang tersedia ?
3. Bagaimana prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan alat
3. Untuk mengetahui prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan
D. Manfaat Percobaan
3. Dapat mengetahui prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan
Dengan aktivitas manusia dan industri produksi, limbah rumah tangga dan residu
teknis China untuk pengoperasian sistem pemantauan on-line air limbah (HJ 355–
2019), sejauh mana pencemaran air dapat dievaluasi dengan kebutuhan oksigen
sumber daya air, meningkatnya air limbah biaya pembuangan, dan peraturan
berbagai metode pengobatan yang tidak hanya efektif, tetapi juga layak secara
membran, fitoreme- diasi, pertukaran ion dan adsorpsi karbon (Crini et al., 2019).
Tembaga (Cu) merupakan salah satu jenis logam berat yang dapat kita
Cu memiliki titik didih yang tinggi, sekitar 2595oC dan titik leleh 1083oC (MSDS,
2013). Logam Cu merupakan salah satu logam dari golongan transisi IB, dengan
nomor atom 29. Di dalam larutan, logam Cu dapat membentuk ion Cu2+ dengan
jari-jari ion 0,96 A°. Logam ini dalam kadar yang melebihi ambang batas normal,
menggunakan prinsip energi yang diserap atom. Atom yang menyerap radiasi
oleh ahli kimia Australia pada tahun 1955 yang dipimpin oleh Alan Walsh dan
atom akan tereksitasi pada orbital yang lebih tinggi dalam waktu singkat dengan
menyerap energi (radiasi pada panjang gelombang tertentu) (Sugito et al., 2019).
industri. Asam nitrat (HNO3) ini sebagian besar digunakan untuk membuat pupuk
berbasis nitrat yang penting untuk makanan produksi dari tanaman. Tanpa
populasi manusia di bumi. Asam nitrat (HNO3) yang digunakan sebagai dasar
Ostwald. Asam nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunyai nilai pKa sebesar
-2. Di dalam cairan, asam ini terdisosiasi diproduksi menjadi ion-ionnya, yaitu ion
1. Alat
(SSA) adalah labu takar (25 mL dan 50 mL), gelas kimia (100 mL dan 600 mL),
pipet tetes, corong kecil, hot plate, kaca arloji dan spektofotometer serapan atom
(SSA).
2. Bahan
(SSA) adalah larutan HNO3 pH 2, larutan stock Cu(II) 1000 ppm dan air sungai
wanggu.
C. Prosedur kerja
1. Preparasi sampel
- dipipet
- dimasukkan kedalam gelas kimia
Larutan blanko
Larutan Sampel
- dimasukkan kedalam 5 labu takar,
masing-masing 5 mL pada labu takar 25
mL dan 10 mL pada labu takar 50 mL
-
Labu takar 1 Labu takar 2 Labu takar 3 Labu takar 4 Labu takar 5
25 ml 25 mL 25 mL 25 mL 50 mL
- diukur absorbansinya
- dicatat absorbansi setiap larutan
- apabila serapan larutan berada diluar
rentang deret standar maka larutan
diencerkan dan diukur kembali
serapannya
- dibuatkan kurva kalibrasi
2 ppm = 0,0027 abs
4 ppm = 0,0018 abs
6 ppm = 0.0054 abs
8 ppm = 0,0048 abs
10 ppm = 0,0046 abs
Sampel air wanggu = 0,0312 abs
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
0.005
0.004
Absorbans
y = 0.0007x + 0.0018
0.003 R² = 0.4923
0.002
0.001
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi
3. Analisis data
Diketahui : y = 2,200
a = 0,2294
b = 0,4132
Ditanyakan : x = ...?
Penyelesaian :
y = ax +b
y = 0,0007x + 0,0018
0,0312 - 0,0018
x =
0,0007
x = 42 ppm
B. Pembahasan
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan peri kehidupan manusia, serta untuk memajukan
baik adalah tersedianya air yang memadai dari segi kuantitas dan kualitasnya yaitu
terkontaminasi dengan logam berat. Salah satu logam berat yang biasa berada
dalam air yaitu tembaga (Ni). Untuk mengetahui kandungan tersebut metode yang
konsentrasi analit dalam sampel. Elektron pada atom akan tereksitasi pada orbital
yang lebih tinggi dalam waktu singkat dengan menyerap energi (radiasi pada
Serapan Atom menggunakan prisip absorbansi cahaya oleh atom (atom netral).
ditambahkan dengan asam nitrat (HNO3). Asam nitrat ini berfungsi untuk
volumenya berkurang, Tujuan pemanasan ini agar sampel dan asam nitrat
tercampur merata sambal dituangkan dengan akuades. Hasil dari preparasi sampel
pengukuran tidak berhasil. Setelah itu dibuat dengan berbagai macam konsentrasi
2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm dan 10 ppm untuk diukur absorbansinya dengan
0,0054 ppm, 0,0048 ppm, 0,0046 ppm dan sampel yaitu 0,312 ppm.
diperoleh nilai y pada grafik dengan persamaan linear y = 0,0007x + 0,0018 maka
diperoeleh konsentrasi kadar tembaga pada air sungai wanggu sebesar 42 ppm.
kadar tembaga maksimum dalam air adalah 0,01 mg/L atau 0,01 ppm (Khaira et
al., 2014). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa air sumur mengandung banyak
unsur tembaga, sehingga air sungai Wanggu tersebut tidak layak untuk digunakan
sampel yang diperoleh adalah 0,0312 dengan nilai x (konsentrasi tembaga (Cu)
dalam sampel) sebesar 42 ppm. Hasil yang didapatkan tidak memenuhi standar