2, May 2016
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi elektroda pasta karbon termodifikasi
bentonit terbaik, mengetahui pH optimum untukanalisis Ni(II), mengetahui konsentrasi Ni(II) pada
daging kerang darahsecara voltametri siklik dan AAS. Elektroda dibuat dari campuran
karbon:paraffin:bentonitdengan perbandingan komposisi sebesar 4:1:5, 4:2:4, 4:3:3, dan 4:4:2 dan
variasi pH 3, 4, 5 dan 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektroda terbaik adalah elektoda pasta
karbon termodifikasi bentonit teraktivasi prbandingan komposisi 4:2:4 dengan arus puncak -0,000486
A dan pH optimum adalah pH 6. Konsentrasi Ni(II) pada daging kerang darah secara voltametri
siklik pada pengambilan bulan april dan juli rerata 0,50 ppm dan 2,22 ppm sedangkan secara AAS
rerata 1,03 ppm dan 2,44 ppm.
Kata kunci :voltametri siklik, elektroda, bentonit, Ni(II)
Abstract. The research aims to determine the best composition of carbon paste electrode modified
bentonite, knowing the optimum pH analysis, and determine the concentration of Ni(II) in cockle with
voltammetry cyclic method and AAS. Carbon paste electrode maked from carbon:paraffin:bentonite of
4:1:5, 4:2:4. 4:3:3 and 4:4:2 with variation of pH 3, 4, 5 and 6. The result show that the best
electrode composition indicated by the carbon composition: paraffin: bentonite activated with a ratio
of 4:2:4 with cathodic peak current of -0.000486 and pH optimum for measuring Ni(II) in pH 5. Ni(II)
concentrations in cockle by cyclic voltammetry at April is 0.50 ppm and July is 2.22 ppm, while Ni(II)
concentration in cockle by AAS method at April is 1.03 ppm and July is 2.44 ppm.
Key words :cyclic voltametry, electrode, bentonite, nickel(II)
94
UNESA Journal of Chemistry Vol.5, No.2, May 2016
Nikel dalam perairan bersifat sulit termodifikasi bentonit dibuat dari campuran
didegradasi dan mudah terakumulasi dalam antara minyak parafin, grafit, serta bentonit.
tubuh organisme air, salah satunya pada kerang.
Beberapa metode yang sering digunakan METODE PENELITIAN
untuk analisis bahan lingkungan diantaranya Alat dan Bahan
adalah metode Flame Atomic Abosrption Alat
Spectrometry (FAAS), Optical Emission Voltametri, gelas kimia, elektroda platina,
Inductively Coupled Plasma Spectrometry spatula, elektroda Ag/AgCl, penyaring vakum,
(ICP-OES),Graphite Furnace Atomic timbangan listrik, kompor listrik, tanur, ice box,
Absorption Spectrometry (GFAAS), oven, badan elektroda, gelas ukur, pipet tetes,
Differential Pulse Polarography (DPP), pipet ukur, labu ukur 100 mL, labu ukur 10 mL,
Differential Pulse Voltammetry (DPV), dan penjepit buaya, amplas, dan cawan petri.
Adsorptive Voltammetry [3].
Voltametri adalah metode elektrokimia yang Bahan
mengamati kelakuan kurva arus-potensial. Minyak paraffin, serbuk karbon, bentonit,
Beberapa metode voltametri telah dilakukan akuades, HNO3 pekat, HCl pekat, asam nitrat,
untuk analisis logam nikel dalam lingkungan. KCl, C6H8O7, Na-sitrat, dan Ni(NO3)2.6H2O
Teknik yang banyak digunakan untuk analisis
logam nikel adalah voltametri stripping Prosedur penelitian
adsorptive. Preparasi Kerang Darah
Sel voltametri memiliki tiga elektoda yaitu Kerang darah dipisahkan dari cangkangnya dan
elektroda kerja, elektroda pembantu, dan ditimbang sebanyak 300 gram kemudian dicuci
elektroda pembanding. Elektroda kerja bersih. Daging yang sudah bersih kemudian ditanur
pada suhu 700°C selama 3 jam. Abu hasil tanur
merupakan bagian penting dalam metode
kemudian ditambahkan 2 mL HCl 10 M dan
voltametri. dipanaskan di atas hot plate sampai larut. Larutan
Elekroda pasta karbon biasa digunakan kemudian dengan 3 mL H2O2 kemudian disaring dan
sebagai elektroda kerja karena permukaannya filtratnya diencerkan dalam labu ukur 10 mL.
dapat diperbarui, berpori, serta mudah dibentuk
dalam bentuk yang kecil. Elektroda pasta Pembuatan Larutan Standar Ni(II)
karbon dapat dibuat dengan mencampurkan Larutan induk Ni(II) dibuat dengan cara
karbon dan perekat organik misalnya paraffin menimbang 0,2 gram Ni(NO3)2.6H2O kemudian
[wachid]. Elektroda pasta karbon yang dimasukkan dalam labu ukur 1000 mL. dan
dimodifikasi akan meningkatkan kinerja selanjutnya ditambahkan HNO3 1M sampai tanda
elektroda. batas. Larutan kemudian diencerkan 1; 1,5; 2; 2,5;
dan 3 ppm.
Bentonit memiliki ruang interlayer antara
lapisannya yang dapat ditempati kation,
Aktivasi Bentonit
molekul air, dan molekul lainnya [4]. Partikel
Sebanyak 50 gram bentonit teknis direndam
bentonit memiliki ion yang dapat dipertukarkan
dalam 100 mL akuades dan dibiarkan
sehingga membuat bentonit dapat memisahkan
semalaman. Selanjutnya diaduk selama 1 jam
logam berat dari air [5]. Bentonit yang
dengan kecepatan 100 rpm lalu disaring. Residu
diaktivasi dapat meningkatkan kemampuan
yang didapatkan didispersikan dalam HCl 0,5
daya serapnya [6]
M dan diaduk kembali dengan kecepatan 100
Biota air memiliki kemampuan menyerap
rpm selama 1 jam. Hasilnya kemudian disaring
logam berat dari lingkungannya [7]. Kerang
dan dicuci dengan akuades. Residu kemudian
darah merupakan salah satu biota yang dapat
dioven pada suhu 400 °C selama 1 jam.
dijadikan indikator pencemaran logam berat
Bentonit kering kemudian digerus sampai halus
karena sifat hidupnya yang menetap di dasar
dan diayak dengan ayakan 100 mesh.
dan bergerak lambat serta filter feeder
menyebabkan bioakumulatif logam berat dalam
Penentuan Elektroda Komposisi Terbaik
tubuhnya lebih besar dibanding biota air
Elektroda pasta karbon termodifikasi
lainnya.
bentonit non-aktivasi dan teraktivasi dalam
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis
berbagai komposisi secara bergantian
Ni(II) pada kerang darah menggunakan
dimasukkan dalam sel voltametri yang berisi 10
elektroda pasta karbon termodifikasi bentonit
mL larutan standar Ni konsentrasi 3 ppm dan 10
secara siklik voltametri. Elektroda pasta karbon
95
UNESA Journal of Chemistry Vol.5, No.2, May 2016
I (A)
-0.0002
Elektroda dengan variasi komposisi terbaik
-0.0004
dimasukkan ke dalam sel voltametri yang berisi
-0.0006
10 mL larutan Ni 3 ppm dan ditambahkan
-0.0008
larutan KCl 300 ppm sebanyak 10 mL dalam
-0.0010
variasi pH 3, 4, 5, dan 6. Dilakukan pengukuran -0.0012
arus potensial -1,5 V sampai dengan 1,5 V. -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
potensial (V)
Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan
untuk mendapatkan kondisi pH optimum. Gambar 2. Voltamogram (a) EPKB-A dan (b)
Penentuan Kadar Ni(II) secara Voltametri EPKB-N berbagai komposisi
Siklik Voltamogram pada gambar 2 menunjukkan
Larutan deret standar Ni(II) 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 bahwa semua jenis elektroda yang dibuat pada
ppm secara bergantian diukur menggunakan penelitian menunjukkan puncak arus pada saat
voltameter dengan elektroda komposisi terbaik, pengukuran dengan larutan standar Ni(II), namun
ditambahkan 10 mL larutan KCl konsentrasi 100 EPKB-N menghasilkan puncak arus yang kurang
kali lebih besar dan 5 mL larutan buffer pH jelas, sedangkan EPKB-A memberikan respon arus
optimum. puncak yang lebih baik. EPKB-A komposisi 4:2:4
menunjukkan puncak arus yang paling tinggi
Larutan kerang diambil 10 mL dimasukkan dibandingkan EPKB-A komposisi lainnya, demikian
dalam sel voltametri dan ditambahkan 10 mL KCl juga dengan EPKB-N komposisi 4:2:4.
0,1 M serta 5 mL larutan buffer sitrat pH optimum.
Dilakukan pengukuran arus potensial -1,5 V sampai EPKB-A 4:2:4
dengan 1,5 V.Arus hasil pengukuran larutan deret EPKB-N 4:2:4
0.0008
standar Ni dibuat grafik kemudian digunakan untuk
menghitung kadar Ni(II) pada kerang darah. 0.0006
0.0004
Penentuan Kadar Ni(II) secara AAS 0.0002
Larutan deret standar Ni 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 0.0000
I (A)
96
UNESA Journal of Chemistry Vol.5, No.2, May 2016
I (A)
Ni(II) secara voltametri. Pada pH optimum larutan
0.0000
akan mencapai kestabilan analit yaitu dalam keadaan -0.0002
ion, sedangkan pada pH tertentu ion dalam larutan -0.0004
dapat berubah menjadi molekul sehingga -0.0006
pengukuran dengan voltametri tidak dapat -0.0008
dilakukan. -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
potensial (V)
pH 6
0.0010 pH 5
pH 3
Gambar 5. Voltamogram pengukuran
0.0008 pH 4 larutan deret standar Ni(II) Puncak arus katodik
0.0006 larutan deret standar Ni((II) ditunjukkan pada
0.0004 tabel 2.
Tabel 2. Ipc Larutan deret standar Ni(II)
A)
0.0002
-2
0.0000
-0.0002
-0.0004
1 -0.00041
-0.0006
-0.0008
1.5 -0.00044
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
2 -0.00051
potensial (V) 2.5 -0.00061
3 -0.00072
Gambar 4.Voltamogram EPKB-A berbagai pH
Gambar 4 menunjukkan bahwa pH 6 merupakan
pH optimum untuk analissi Ni(II) karena pada pH 6, Setelah mendapatkan data puncak arus
larutan Ni(II) banyak terdapat dalam bentuk ion larutan Ni(II) kemudian dibuat kurva Ipc vs
bebasnya sehingga ion akan menempel pada konsentrasi sebagai berikut
permukaan elektrtoda dan membentuk kompleks -4 -4
y = -1.775506.10 -1.75308.10 x
dengan bentonit. 2
R = 0.996145
-0.00040
-0.00045
Penentuan Kadar Ni(II) pada Kerang Darah
secara Voltametri Siklik -0.00050
97
UNESA Journal of Chemistry Vol.5, No.2, May 2016
0.035
0.0002
Absorbansi
0.0001 0.030
I (A)
0.0000 0.025
-0.0001 0.020
-0.0002
0.015
-0.0003
1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Konsentrasi (ppm)
-0.0004
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
potensial (V) Gambar 6. Kurva Hubungan Absorbansi
dengan Konsentrasi larutan standar Ni(II)
sampel c Dari kurva diatas diperoleh persamaan garis y =
0.0010
sampel b
sampel a
0,0102x + 0,0004. Setelah mengukur absorbansi
0.0008
b standar, dilakukan pengukuran terhadap larutan
0.0006
sampelkemudian absorbansi sampel dimasukkan
0.0004
dalam persamaan diatas.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
I (A)
0.0002
0.0000
konsentrasi Ni(II) pada kerang darah pengambilan
-0.0002
bulan april rerata sebesar 1,03 ppm dan pada bulan
-0.0004
juli sebesar 2,44 ppm.
-0.0006
98
UNESA Journal of Chemistry Vol.5, No.2, May 2016
Utara. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian [6] Suliana, Ayu. 2014. Pembuatan Elektroda
Bogor Pasta Karbon Termodifikasi Bentonit
[3] Apriadi, Dandy. 2005. Kandungan Logam untuk Analisis Kadmium(II) dengan Ion
Berat Hg, Pb, dan Cr pada Air, Sedimen, Pengganggu Aluminium(III) dan
dan Kerang Hijau (Perna viridis L) di Tembaga(II) Secara Voltametri .Skripsi.
Perairan Kamal Muara Teluk Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Jakarta.Skripsi. Bogor: Institut Pertanian [7] Filayati, Rifda M. 2012. Pengaruh Massa
Bogor. Bentonit Teraktivasi H2SO4 terhadap Daya
[4] Saryati, Wardiyati, Siti. 2007. Aplikasi Adsorpsi Iodium. Skripsi. Surabaya:
Voltametri untuk Penentuan Logam Berat Universtas Negeri Surabaya
dalam Bahan Lingkungan. Jurnal Sains [8] Hutagaol. Satya Novecty. 2012. Kajian
Materi Industri Desember 2008, hal 265- Kandungan Logam Berat Timbal (Pb)
270. pada Air, Sedimen, dan Kerang Hijau
[5] Machfud, M. 2011. Pengaruh Waktu (Perna viridis) di Perairan Muara Kamal,
Interaksi Bentonit Teraktivasi H2SO4 Provinsi DKI Jakarta. Skripsi. Bogor:
terhadap Daya Adsorpsi Iodium. Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Surabaya: Universtas Negeri Surabaya
99