Anda di halaman 1dari 24

SINTESIS ZEOLIT A BERBAHAN DASAR ABU TERBANG

(FLY ASH) LIMBAH PT.INDONESIA CHEMICAL ALUMIA


MENGGUNAKAN METODE ALKALI HIDROTERMAL

RIZKY FITRI FEBRIANTI


H1031161016

PEMBIMBING I PENGUJI I
Titin Anita Zaharah, S.Si, M.Sc Dr.Anis Shofiyani, M.Si

PEMBIMBING II PENGUJI II
Adhitiyawarman, Ph.D Intan Syahbanu,S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
LATAR BELAKANG

z
1
Abu terbang (fly ash)
Proses pengolahan bauksit menjadi alumina
membutuhkan energi yaitu berasal dari
PLTU-batubara

Abu dasar (bottom ash)


Silika (SiO2) dan Alumina (Al2O3)
57,82% 22,10%
(Ahmad et al., 2018)

Step change of synthesis


temperature
Sintesis zeolit A berbahan
dasar terbang (fly ash)
dengan variasi rasio SiO2
dan Al2O3 dikarakterisasi Alkali
dengan instrumenXRD Hidrotermal
dan XRF
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, adapun rumusan masalah yang
akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana karakteristik zeolit A yang
disintetis dari limbah fly ash PLTU PT.ICA dengan variasi rasio SiO2 dan Al2O3.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah
menjelaskan karakteristik zeolit A yang disintesis dari limbah fly ash PLTU PT.ICA
dengan variasi rasio SiO2 dan Al2O3.

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik dari


zeolit A yang disintesis dari fly ash PLTU PT.ICA
Metodologi Penelitian
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ALAT BAHAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Alat-alat yang digunakan pada


November 2020-Juni 2021. penelitian ini antara lain: alat-alat Bahan-bahan yang
Penelitian ini dilakukan di gelas, ayakan 200 mesh, autoklave digunakan antara lain: abu
Laboratorium Kimia Anorganik, hidrotermal, corong, erlenmeyer, terbang yang digunakan
Fakultas Matematika dan Ilmu labu ukur 5 ml 10 ml dan 25 ml,
Pengetahuan Alam Universitas oven, indikator pH universal, kertas dari PT.ICA, akuades (H2O),
Tanjungpura Pontianak. Proses saring halus, kertas saring whatman aluminium hidroksida
karakterisasi abu terbang (fly ash) 41, krus, magnetic stirrer, mortar, (Al(OH)3), asam klorida
sebelum dan setelah disintesis neraca analitik, pipet volume, pipet
menggunakan instrumen X-Ray tetes, tanur, X-Ray Diffraction (XRD) (HCl) p.a 37%, natrium
Diffraction (XRD) dan X-Ray X’PERT PRO PANalytical PW 30/40 hidroksida (NaOH).
Fluorescence (XRF) yang dianalisis dan X-Ray Fluorescence (XRF)
di Universitas Negeri Padang. Panalytical Epsilon 3.
PEMBUATAN ZEOLIT A
Preparasi sampel abu
terbang (fly ash)

Fly Ash (Prawiyanto et al., 2018)

ditimbang sebanyak 200 g dengan neraca analitik


digerus dengan mortar
diayak dengan ayakan 200 mesh
dikeringkan dengan suhu 1200C selama 3 jam.
dikarakterisasi menggunakan X-Ray Fluorescence

Fly Ash
Ekstraksi Silika dari Limbah Abu
Terbang (Fly Ash)

Fly Ash

ditimbang sebanyak 50 g
dicuci dengan HCl 1M sebanyak 100 ml

dilakukan penyaringan

Filtrat Endapan

dikeringkan dalam oven selama 3 jam (100oC)

Fly Ash dikarakterisasi menggunakan X-Ray Fluorescence

Andarini et al., 2018


Lanjutan

Fly Ash

dicuci dengan akuades hingga pH netral


didekantasi sedikit demi sedikit
dikeringkan dalam oven selama 3 jam (100oC)

Fly ash kering


Sintesis dan Karakterisasi

Peleburan Alkali

Fly Ash + NaOH

dicampurkan dalam cawan nikel dengan perbandingan 1,5


Ditanur selama 1 jam dengan suhu 5500C
Didinginkan dalam desikator selama 15 menit
Digerus dengan mortar sampai halus
Ditimbang sebanyak 0,8 g untuk analisis XRF
Dianalisis dengan menggunakan XRF
Fly Ash teraktivasi

Andarini et al., 2018


di
di Use Big Images
di
di To Show Your Ideas
di
di

di

di

di

Endapan Filtrat di
Uji Serapan Metilen Biru
Karbon, Karbon Aktif & Karbon
(SNI 06-3730-1995)
Aktif Magnetik
didespresikan dengan 25 ml larutan metilen
biru pada konsentrasi 3 ppm (Cmbawal XVmb) −(CmbsisaxVmb)
dikocok menggunakan shaker dengan
kecepatan 400 rpm selama 15 menit
Wsampel
disaring menggunakan kertas saring whatman
no 42

Endapan Filtrat
diukur dengan menggunakan spektrofotometer Uv-
Vis pada panjang gelombang 665 nm
Daya Serap
Metilen Biru
Metode Adsorpsi Menggunakan
Sistem Batch

Lindi (Irawan, dkk, 2019) (Andi dan Nurin, 2012)

diambil sebanyak 50 mL kemudian dimasukkan


ke dalam masing – masing gelas beaker 50 mL
ditambahkan karbon dengan variasi massa
adsorben 0,5, 0,75, 1, 1,5 dan 2 g Lindi 50 mL + karbon 0,5 g
Kecepatan 200 rpm
diatur stirrer dengan kecepatan 200 rpm dan diaduk dengan
Waktu kontak 15 menit
variasi 0, 15, 30, 45, 60 dan 75 menit (penyaringan)
Waktu Optimum 60 menit +
Massa sesuai standar 0.75 g
dilakukan uji pada sampel karbon aktif (penyaringan)dan
karbon aktif magnetik (batangan magnet)
Hasil
Karakterisasi Lindi
Pengukuran Kadar COD

Lindi xf

dilakukan standarisasi kalium permanganat


dipipet 100 mL (sudah diencerkan 100 kali) dimasukkan ke
dalam erlenmeyer 250 mL + 3 butir batu didih
ditambahkan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh
uji hingga terjadi warna merah muda
ditambahkan 5 ml asam sulfat 8 N bebas zat organik.
dipanaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105 oC ± 2 oC
dipipet 10 mL larutan baku KMnO4 0,01 N + dipanaskan (10 menit)
dipipet 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 N
dititrasi dengan kalium permanganat 0,01 N (merah muda)
dicatat volume pemakaian KMnO4.
Kadar COD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Pirolisis

Reaksi Pembakaran (Verayana, 2018)


CnH2n+2 + O2 → nCO + (n+1) H2O

CnH2n+2 + O2 → nC + (n+1) H2O


Proses Aktivasi Pembuatan Karbon Aktif
Magnetik

(Marina dan Netti, 2015)


Karakterisasi Karbon, Karbon
Aktif dan KAM

Daya Serap
Daya Serap
Adsorben Kadar Abu (%) Kadar Air (%) Metilen Biru
(mg/g) Iodin (mg/g)

Karbon 2,89 1,43 566 544

Karbon Aktif 4,07 1,02 660 586

KAM 4,33 1,54 702 527


Karakterisasi Hasil FTIR Karbon,
Karbon Aktif dan KAM

Hasil Karakterisasi FTIR Karbon, Karbon Aktif , KAM


Hasil Uji COD Menggunakan Karbon
Hasil Uji COD Menggunakan
(Massa Berdasarkan Standar
Karbon (Waktu Optimum)
Baku Mutu)
900 350 303.676
840.086
800 300
700
600 564.218 250 211.72
Nilai COD

450.805

Nilai COD
500 456.936 200
(mg/L)

( mg/L)
380.306 303.676 135.09
400 150 104.438
300
100
200
100 50 12.482
0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 0.5 0.75 1 1.5 2
Massa (g)
Waktu (menit)

Hasil Analisis Sebelum dan Sesudah Adsorpsi Hasil Analisis setelah Adsorpsi
dengan Variasi Waktu dengan Variasi Massa
Hasil Uji COD pada Karbon Aktif dan Karbon
Aktif Magnetik
Adsorben Kadar COD (mg/L)
Karbon Aktif 150,416
KAM 135,090
Simpulan dan Saran
Simpulan
1. Karbon terdapat gugus fungsi C≡C, karbon aktif terdapat gugus fungsi C=O dan
karbon aktif magnetik terdapat gugus fungsi Fe-O
2. Hasil nilai COD sebelum diadsorpsi yaitu 840,086 mg/L, Karbon variasi waktu
optimum sebesar 63,85% (303,676 mg/L), Karbon dengan variasi massa sebesar
74,79% (211,72 mg/L), Karbon aktif magnetik 83.91% (135,090 mg/L) dan Karbon
aktif 82,09% (150,416 mg/L)
Saran
Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan lebih lanjut mengenai adsorben karbon
aktif magnetik dengan variasi pH atau kecepatan pengadukan, agar komposisi terbaik
adsorben dapat diketahui. Selain itu perlu dilakukan proses adsorpsi terhadap zat
organik lainnya ataupun logam.
Terima Kasih
Lindi Lindi Setelah ditambah asam sulfat

Setelah dilakukan adsorpsi

Anda mungkin juga menyukai