Anda di halaman 1dari 18

KARBON

Disusun Oleh :

Fety Andriani
Siti Nur Aqidah
Tia Aulia
R. Deby Pristi Wulandari
Brenda Sampurno Putri
Rizki Imani P
Karbon

Karbon merupakan salah satu material yang memiliki


beragam morfologi, diantaranya: karbon koloidal, nanotube,
fullerenese, grafit, grafen, colloidal sphere, nanofiber, porous carbon,
nanowire, dan karbon aktif. Aplikasi partikel karbon dengan morfologi
diantaranya :
•Karbon sperik
•Karbon berpori
•Karbon koloidal
(Ratchacat, et al., 2010)
Sifat Karbon

• Bentuk alotrop dari karbon yang berupa kristal adalah grafit dan
intan, sedangkan bentuk amorf dari karbon arang dan kokas
(karbon hitam)
• Grafit bersifat lunak, sruktur berlapis dan dapat menghantarkan
listrik
• Intan bersifat keras, transpran terhadap cahaya dan tidak dapat
menghantarkan listrik
• Bentuk amorf dari karbon memiliki sruktur lapisan seperti grafit.
Karbon amorf tumpukan lapisan tidak beraturan sedangkan grafit
beraturan.
(Sunarya,2007)
Sintesis Partikel Karbon
Pada dasarnya, sintesis partikel karbon dapat dilakukan dengan cara
mendegradasi sumber karbon pada suhu tinggi. Secara umum,
sintesis partikel karbon dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:
karbonisasi dan dehidrasi.
Karbon Nanopori

Karbon nanopori adalah karbon yang memiliki pori berukuran nano.


Karbon nanopori digunakan sebagai material penyimpanan energi
disebabkan luas permukaannya yang besar, stabil, mudah
terpolarisasi, dan murah. Karbon berpori secara fisik terdiri dari bahan
padat yang birisi karbon (matriks) dan rongga kosong (pori).

(Yang dkk,. 2008).


Metode Sintesis Nanopori

Metode sintesis nanopori umumnya menggunakan 3 metode antara


lain :
• Metode dehidrasi
• Metode karbonisasi
• Aktivasi.
Sintesis Karbon Nanopori dari Tempurung
Kelapa

Sintesis nanopori karbon dengan menggunakan tiga jenis


aktivator antara lain polietilen glikol (PEG), polivinil alkohol (PVA), dan
silika (SiO2). Sebelum sintesis nanopori karbon berlangsung, terlebih
dahulu dilakukan perlakuan awal pada bahan dasar tempurung
kelapa. Proses yang dimaksud adalah proses dehidrasi yaitu
penghilangan senyawa air pada tempurung kelapa sekitar 120 °C
selama 60 menit yang dilakukan pada pemanas biasa (oven).

(Rosi, dkk, 2009)


Pada sintesis nanopori karbon terdapat dua proses utama yang dilakukan secara
berurutan yaitu :

1. Pembentukan arang karbon


dengan metode karbonisasi 2. Aktivasi dengan metode
cetakan
pada temperatur 600°C
selama 60 menit

Serbuk arang dan aktivatornya


masing-masing dipanaskan
pada temperatur 600 °C
selama 30 menit

sampel dengan larutan NaOH


pada temperatur 90 °C selama
(Rosi, dkk, 2009) 2 jam

disaring dan dikeringkan


secara alami
Karakterisasi Karbon Nanopori dari
Tempurung Kelapa

Tanpa Aktivasi
Aktivasi PGE

Aktivasi PVA Aktivasi Silika (Rosi, dkk, 2009)


Karbon Nanotubes

Carbon nanotube (CNT) suatu molekul silinder karbon dengan


ukuran diameter nanometer. Carbon nanotube (CNT) diketahui
sebagai salah satu bentuk karbon dengan struktur grafitnya geometris,
panjang, dan juga berbentuk tabung. Merupakan material advanced
yang sangat ideal untuk diaplikasikan secara luas di bidang
energi, nanotechnology, elektronik, optic, kesehatan, pangan,
lingkungan dan bioteknologi.
Metode sintesis Nanotube Carbon

Catalityc chemical vapor deposition (CCVD) merupakan salah


satu metode sintesis nanotube karbon dengan menggunakan katalis
logam pada reaksi dekomposisi katalitik senyawa hidrokarbon
sehingga menghasilkan karbon dan gas hidrogen
Pembentukan Nanotube Metode CVD (Chemical
Vapour Deposition)

Dilakukan
Mengalirkan sintesi selama
Dialirkan ke
Gas asetilen 20 menit untuk
dalam tabung
dan gas masing-
stainless
nitrogen masing katalis
dengan berat
0,3 gr

Ditimbang
hasil CNT
masing-
masing variasi
jenis katalis

(Sutanti, 2013).
Karakterisasi Material Karbon

Karakterisasi karbon menggunakan XRD


Karakterisasi karbon dengan TEM
Graphene

Graphene adalah satu lapis atom karbon yang tersusun dalam


bentuk kisi heksagonal menyerupai sarang lebah. Graphene menjadi
sangat menarik untuk dikaji karena memiliki sifat kelistrikan, termal,
dan mekanik yang luar biasa. Struktur yang unik dari graphene
memberikan peningkatan sifat graphene, misalnya mobilitas pembawa
yang tinggi (~10,000 cm2/Vs)

(Junaidi dan Susanti,2014)


Metode Sintesis Graphene

Metode untuk mensintesis graphene secara umum terdapat 2


graphene, yaitu Exfoliation (pengelupasan kulit) dan Growth on
Surfaces.
•Metode exfoliation merupakan metode pembuatan graphene dengan
pendekatan top-down.
•Metode growth on surface merupakan metode dengan pendekatan
buttom-up. Metode exfoliation meliputi metode selotipdispersion of
graphite, graphite oxide exfoliation, dan substrate preparation

(Krane 2013)
Sintesis Graphene
Proses sintesis Graphene menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi
sinar-X dibantu oleh detergen

Menimbang serbuk karbon Serbuk karbon, detergen


dan detergen sebanyak 0,6 dan aquades dituangkan ke Diblender selama 2 menit
gr dalam blender

Dipindahkan ke dalam Dipindahkan larutan


Diambil larutan campuran
tabung sampel campuran kedalam gelas
15 mL sebanyak 4 buah
beaker

Meradiasi larutan campuran Meradiasi larutan campuran Meradiasi larutan campuran


sampel pertama selama sampel kedua selama 2 jam sampel ketiga selama 3jam
1jam menggunakan menggunakan difraktometer menggunakan difraktometer
difraktometer sinar-X sinar-X sinar-X

(Septiana, 2017)
Larutan sampel keempat di
biarkan tanpa radiasi
Karakterisasi Graphane

Spektrum absorbansi graphene hasil sintesis dengan dibantu oleh


detergen

Anda mungkin juga menyukai