Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat

STUDI KINETIKA ADSORPSI Pb MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI


KULIT PISANG
Riduan Situmorang 1), Ma’rufa Nur Anisa1) Ari Susandy Sanjaya2)
1)
Program Studi S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
Jl. Sambaliung No. 9 Kampus Gunung Kelua Samarinda, Kalimantan Timur

Email : riduan9513@gmail.com

Abstrak- Logam Pb merupakan salah satu pencemar lingkungan dan dapat mengakibatkan kematian
atau gangguan kesehatan dalam waktu singkat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pencemaran
Pb adalah dengan menggunakan arang aktif dari kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
model kinetika yang sesuai pada proses adsorpsi Pb dengan melihat daya serap arang aktif kulit pisang
dalam berbagai variasi massa (1 gr; 1,5gr dan 2 gr) dan waktu kontak (20 menit, 40 menit dan 60 menit).
Analisa Kinetika didasarkan pada kinetika orde nol, orde satu dan orde dua serta menentukan kapasitas
maksimum adsorpsi arang atif kulit pisang terhadap logam Pb. Persamaan yang digunakan dalam
proses adsorpsi adalah persamaan adsorpsi Isoterm Freundlich. Dari hasil analisa, waktu optimum
adsorbsi terjadi pada waktu 60 menit. Kinetika adsorbsi logam Pb dengan arang aktif dari kulit pisang
pada massa 1 dan 2 gr mengikuti model kinetika orde 2, sedangkan pada massa 1,5 gr mengikuti kinetika
orde 0.Dari persamaan Freundlich menunjukkan massa 2 gr mempunyai kemampuan adsorpsi yang
paling bagus dengan nilai kF adalah 0,123dengan nilai 1/n yang besarnya 0,087.Kapasitas adsorpsi
maksimum ditunjukkan oleh nilai a yang besar, yaitu 1,4582 pada massa 1 gr sedangkan kekuatan
interaksi antara ion Pb2+dengan kulit pisang terjadi pada massa 2 gr yang ditunjukkan dengan nilai kL
yang besarnya 0,409.

Kata kunci : kinetika adsorpsi, arang aktif, kulit pisang, logam Pb

Abstract- Lead metal is one of environment polluter and can cause decease or health problems in sort
time. The way to solve this problem is with used the carbon active from banana peel. This research is
intend to find the kinetics model that appropriate in Pb adsorption process by knowing absorption of
banana peel carbon active within mass variations (1; 1,5 and 2 gr) and contact time (20, 40, and 60
minutes). Kinetics analysis are based from orde zero,one, and two and find the maximum capacity of
adsorption from banana peel carbon active to lead metal. Equation which using at the adsorption process
is Freundlich isotherm equations. From the analysis results, optimum time is at 60 minutes.kinetics of Pb
absorption with carbon active from banana peel in mass 1 and 2 gr following kinetics model orde 2, then
in mass 1,5 gr following kinetics model orde 0. From the Freundlich equation know that mass 2 gr have
the best adsorption ability with kF is 0,123 and 1/n is 0,087. Maximum adsorption capacity is showing by
the bigger value from a, that is 1,4582 in mass 1 gr then interaction power of Pb with the banana peel
was occur in mass 2 gr which showing with the value of kL is 0,4090.

Keywords : adsorption kinetics, carbon active, banana peel, Pb metal

PENDAHULUAN logam berat yang dapat mencemari lingkungan


Pisang merupakan tanaman yang banyak adalah Timbal (Pb). Menurut (Radyawati, 2011),
manfaatnya. Mulai dari buah, daun, bonggol Logam Pb berdasarkan sifat racunnya dapat
hingga kulit pisang. Seiring berjalannya waktu, berdampak terhadap kesehatan karena sangat
kulit pisang mulai jarang dimanfaatkan sehingga beracun, yaitu dapat mengakibatkan kematian atau
dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan gangguan kesehatan dalam waktu singkat.
menimbulkan pencemaran. Maka dengan Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
perkembangan Ilmu dan Teknologi, kulit pisang mengatasi masalah pencemaran Pb adalah dengan
ini dapat dimanfaatkan menjadi karbon aktif atau menggunakan arang aktif. Arang aktif merupakan
arang aktif serta dapat menjadi salah satu suatu padatan berpori yang dihasilkan dari bahan
carauntuk penangulangan limbah yang ada di yang mengandung karbon dengan pemanasan pada
masyarakat. suhu tinggi. Semakin luas permukaan arang aktif
Pencemaran lingkungan oleh logam berat maka daya adsorbsinya semakin tinggi. Bahan
menjadi masalah yang cukup serius, salah satu baku yang berasal dari bahan organik dapat dibuat

30
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

menjadi arang aktif karena bahan baku tersebut Orde Satu


mengandung karbon (Sembiring, 2003). Reaksi orde satu adalah suatu reaksi yang
Pada penelitian ini kulit pisang digunakan kecepatannya bergantung hanyalah pada salah satu
sebagai bahan untuk membuat arang aktif. zat yang bereaksi atau sebanding dengan salah satu
Selanjutnya arang aktif tersebut digunakan untuk pangkat reaktannya. Persamaan linear orde reaksi
menurunkan kadar Pb. Penelitian ini bertujuan satu dinyatakan dalam rumus sebagai berikut.
untuk menentukan model kinetika yang sesuai ...(2)
pada proses adsorpsi Pb dengan melihat daya serap
arang aktif kulit pisang dalam berbagai variasi Orde Dua
massa dan waktu kontak. Analisa Kinetika Reaksi orde dua adalah suatu reaksi yang
didasarkan pada kinetika orde nol, orde satu dan kelajuannya berbanding lurus dengan hasil kali
orde dua. konsentrasi dua reaktannya atau berbanding
langsung dengan kuadrat konsentrasi salah satu
Karbon Aktif reaktannya. Jika mekanisme adsorpsi yang terjadi
Karbon aktif merupakan arang dengan adalah reaksi orde dua dimana kecepatan adsorpsi
struktur amorphous atau mikrokristalin yang yang terjadi berbanding lurus dengan dua
sebagian besar terdiri karbon bebas dan memiliki konsentrasi pengikutnya atau satu pengikut
“permukaan dalam” (internal surface), biasanya berpangkat dua. Laju kinetika adsorpsi orde dua
diperolehndengan perlakuan khusus dan memiliki dinyatakan dalam persamaan linear berikut.
luas permukaan berkisar antara 300 - 2000 m2/gr. ...(3)
Secara umum, ada dua jenis karbon aktif
yaitu karbon aktif fasa cair dan karbon aktif fasa Keterangan :
gas. Karbon aktif fasa cair dihasilkan dari material CA = Konsentrasi A pada saat t = t
dengan berat jenis rendah, seperti arang dari CA0 = Konsentrasi A pada saat t = 0
bambu kuning yang mempunyai bentuk butiran k = Konstanta kinetika (menit-1)
(powder), rapuh (mudah hancur), mempunyai t = Waktu (menit)
kadar abu yang tinggi berupa silika dan biasanya (Bulut, Ozacar, Sengil, 2008).
digunakan untuk menghilangkan bau, rasa, warna,
dan kontaminan organik lainnya. Sedangkan Adsorpsi Isoterm Freundlich
karbon aktif fasa gas dihasilkan dari material Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan)
dengan berat jenis tinggi (Ramdja, 2008). pada padatan adsorben merupakan hal yang
Menurut Standar Industri Indonesia (SII penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara
No. 0258-88), syarat mutu karbon aktif adalah lain penghilangan warna larutan (decolorizing)
sebagai berikut dengan menggunakan batu apung (charcoal) dan
proses pemisahan dengan menggunakan teknik
Tabel 1. Standar Mutu Karbon Aktif (SII No. 0258-88) kromatografi. Pendekatan isoterm adsorpsi yang
Persyaratan cukup memuaskan dijelaskan oleh H. Freundlich.
Jenis Uji
Butiran Padatan Menurut Freundlich, jika y adalah berat zat terlarut
Bagian yang hilang pada Max. 15% Max. 25% per gram adsorben dan c adalah konsentrasi zat
pemanasan 950oC
Kadar Air Max. 4,4% Max. 15%
terlarut dalam larutan. Dari konsep tersebut dapat
Kadar Abu Max. 2,5% Max. 10% diturunkan persamaan sebagai berikut :
Fixed Carbon (%) Min. 80% Min. 65% ...(4)
Daya serap terhadap I2 Min. 750 mg/g Min. 750
mg/g ...(5)
Daya serap terhadap Min. 60 mg/g Min. 120
Metilen Blue mg/g Keterangan :
Sumber : Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, LIPI Xm = berat zat yang diadsorpsi
1997 m = berat adsorben (zeolit)
Ce = konsentrasi zat
Orde Nol Kemudian k dan n adalah konstanta
Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde nol asdsorbsi yang nilainya bergantung pada jenis
jika besarnya laju reaksi tidak dipengaruhi oleh adsorben dan suhu adsorpsi. Bila dibuat kurva log
berapapun perubahan konsentrasi pereaksinya. (Xm/m) terhadap log Ce akan diperoleh persamaan
Artinya seberapapun peningkatan konsentrasi linear (Mulyana, 2003).
pereaksi tidak akan mempengaruhi besarnya laju
reaksi. Persamaan linear orde reaksi nol METODE PENELITIAN
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut. Penelitian ini dilakukan dalam skala
...( 1) laboratorium dan dilaksanakan di laboratorium
Teknologi Kimia Fakultas Teknik dan di

31
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu menjadi abu. Kemudian cawan didinginkan dalam
Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman. deksikator lalu ditimbang.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 November Kadar abu = 100 % ...(8)
sampai 4 Desember. Bahan yang digunakan pada
Keterangan :
penelitian ini adalah kulit pisang, NaOH 0,1 M,
e= berat abu (g).
larutan Pb(NO3)2, I2, KI, Na2Ca2O3, amilum 1%,
f= berat arang kering pada saat awal (g).
aquades, kertas saring, dan aluminium foil. Alat
yang digunakan pada penelitian iniadalah furnace,
Perhitungan penurunan kadar Pb
oven, alat gelas laboratorium, neraca analitik, AAS
(atomic absorbenspectrofotometer), pH meter, % penurunan = 100...(9)
hotplate, dan magnetic stirer. Keterangan:
Co = konsentrasi awal Pb
Prosedur Penelitian Ce = konsentrasi akhir Pb
Pembuatan arang aktif
Kulit pisang dikeringkan di bawah sinar Penentuan reaksi orde nol
matahari selama 3 hari atau dioven selama 2 jam Penentuan orde nol dilakukan dengan
kemudian diarangkan di dalam furnace pada suhu regresi linear menggunakan persamaan (1).
400oC selama ± 30 menit. Setelah proses Regresi linear kinetika orde nol pada proses
pengarangan selesai, kulit pisang di dinginkan dan adsorpsi logam Pb dengan menggunakan karbon
disimpan di dalam wadah. Arang aktif di aktivasi aktif kulit pisang ditentukan dengan memplotkan
dengan larutan NaOH 0,1 M selama 48 jam dan Ce (Pb akhir) dengan waktu kontak.
dicuci dengan aquades hingga netral. Kemudian
dikeringkan di oven pada suhu 110oC selama 1 jam Penentuan reaksi orde satu
untuk menghilangkan kadar airnya. Penentuan orde satu dilakukan dengan
regresi linear menggunakan persamaan (2).
Pengaruh waktu kontak dan massa terhadap Regresi linear kinetika orde satu pada proses
adsorpsi Pb adsorpsi logam Pb dengan menggunakan karbon
Penentuan daya adsorpsi terhadap ion Pb aktif kulit pisang ditentukan dengan memplotkan
dilakukan dengan menambahkan 1 gram arang ln Ca/Ce dengan waktu kontak.
aktif dari kulit pisang ke dalam 50 ml larutan Pb
kosentrasi 4 ppm dan diaduk dengan variasi waktu Penentuan reaksi orde dua
20, 40 dan 60 menit. Diulangi untuk variasi massa Penentuan orde dua dilakukan dengan
1,5 dan 2 gram. regresi linear menggunakan persamaan (3).
Regresi linear kinetika orde dua pada proses
PerhitunganRendemen adsorpsi logam Pb dengan menggunakan karbon
Rendemen arang aktif dihitung dengan cara aktif kulit pisang ditentukan dengan memplotkan
membandingkan antara bobot bahan baku dengan 1/Ce dengan waktu kontak.
bobot arang aktif setelah karbonisasi.
Rendemen (%) = ...(6) Penentuan isoterm adsorpsi
Keterangan: Penentuan isoterm adsorpsi dilakukan
a = bobot sampel yang diarangkan (g) dengan merubah persamaan Langmuir dan
b = bobot arang yang dihasilkan (g) Freundlich menjadi persamaan garis
lurus.Kesetimbangan adsorpsi tergantung pada
harga koefisien Determinan (R2) dengan
Kadar air
Timbang 1gram sampel cawan yang telah mendekati 1.
diketahui beratnya. Lalu dipanaskan dalam oven
pada suhu 110oC selama 1 jam. Dan dinginkan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam desikator dan ditimbang. Menurut SNI 06-3730-1995 standar mutu arang
aktif ditunjukkan pada Tabel 1.
Kadar air = x 100 % ...(7)
Keterangan : Tabel 2. Standar Mutu Arang Aktif
c = berat arang awal (g) Standar Mutu SNI
Parameter Hasil Analisa
d = berat contoh setelah dikeringkan (g) No. 06-3730-1995
Rendemen - 31 %
Kadar air Maks. 15 % 10,25 %
Kadar abu
Timbang 1gram sampel dalam cawan yang Kadar Abu
Maksim 10 % 9,60 %
telah diketahui beratnya. Diabukan dalam furnace Min 750 mg/g
Daya Serap Iod
600oC selama 1 jam sampai seluruh sample 3607,94 mg/g

32
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

Arang aktif kulit pisang dikarakterisasi dan kecil dan zat pada fasa cair, makin tinggi
untuk mengetahui kadar mutunya meliputi angka maka semakin baik daya serap arang aktif
rendemen, kadar air, kadar abu dan daya serap iod. tersebut. Berdasarkan hasil analisa diperoleh daya
Hasil analisis arang aktif dapat dilihat pada tabel 2. serap iod dari arang aktif kulit pisang adalah
Diketahui dari tabel 1 kadar rendemen dari arang 3607,94 mg/g. Hasil analisa tersebut menunjukkan
aktif kulit pisang adalah 31 %. bahwa arang aktif kulit pisang telah memenuhi
Penetapan kadar abu arang aktif bertujuan standar mutu SNI arang aktif.
untuk mengetahui kandungan oksida logam dalam
arang aktif. Kadar abu arang aktif dari kulit pisang Penentuan Waktu Kontak Optimum Arang
adalah 9,60 %, kadar abu ini sesuai dengan standar Aktif dari kulit pisang terhadap Penurunan
mutu SNI. Kadar logam Pb
Kadar air dari arang aktif kulit pisang Kontak optimum merupakan waktu
adalah 11,89%. Penetapan kadar air bertujuan pengadukan campuran arang aktif dengan logam
untuk mengetahui sifat higrokopis arang aktif. Pb, dimana terjadi penurunan kadar Pb paling
Kadar air diperoleh masih berada dibawah standar besar. Pengadukan dimaksudkan untuk memberi
maksimal SNI. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan pada partikel arang aktif untuk
kandungan air terikat bahan baku yang bersinggungan dengan senyawa serapan
dikarbonisasi lebih dahulu keluar sebelum (Sembiring dan Sinaga, 2003). Adsorpsi logam Pb
diaktivasi (Pujiarti, 2005). Kadar air yang tinggi oleh arang aktif dari kulit pisang pada variasi
dapat mengurangi daya serap terhadap gas atau massa 1; 1,5 dan 2 gr serta variasi waktu kontak
cairan sehingga menurunkan mutu arang aktif. 20, 40 dan 60 menit seperti ditunjukkan pada
Uji iod merupakan parameter untuk Gambar.1,2,3.
mengetahui kemampuan daya serap molekul besar
Tabel 3. Hasil Pengamatan %Penurunan Pb

Pb Pb %
T Pb Teradsor
Massa awal akhir x/m Ce/(x/m) log(Ce) log (x/m) Penurunan
(min) psi
(Ca) (Ce) Pb
1 20 4 0.547 3.453 0.104 5.2804325 -0.2620127 -0.984682167 0.86325
40 4 0.848 3.152 0.095 8.9678511 -0.0716041 -1.024292536 0.788
60 4 0.599 3.401 0.102 5.8708223 -0.2225732 -0.991272113 0.85025
1.5 20 4 0.501 3.499 0.105 4.7727922 -0.3001623 -0.978934803 0.87475
40 4 0.479 3.521 0.106 4.5346966 -0.3196645 -0.97621272 0.88025
60 4 0.414 3.586 0.108 3.8482989 -0.3829997 -0.96826846 0.8965
2 20 4 0.366 3.634 0.109 3.3571822 -0.4365189 -0.962493822 0.9085
40 4 0.285 3.715 0.111 2.5572005 -0.5451551 -0.952919927 0.92875
60 4 0.271 3.729 0.112 2.4224546 -0.5670307 -0.951286362 0.93225

% Penurunan Pb terhadap waktu kontak % Penurunan Pb terhadap waktu kontak


dengan massa 1 gr dengan massa 1,5 gr
0,9
% Penurunan Pb (%)

0,88
% Penurunan Pb (%)

0,895
0,86
0,89
0,84
0,885
0,82
0,88
0,8
0,875
0,78
0,87
0 20 40 60 80
0 20 40 60 80
Waktu kontak (menit) Waktu Kontak (menit)

Gambar 1. Kurva % penurunan Pb terhadap waktu Gambar 2. Kurva % penurunan Pb terhadap waktu
kontak pada massa 1 gr kontak pada massa 1,5 gr

33
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

adanya gaya Van der Walls yaitu gaya tarik-


% Penurunan Pb terhadap waktu kontak
% Penurunan Pb (%)
dengan massa 2 gr menarik intermolekuler antara molekul padatan
dengan solut yang diadsorpsi lebih besar daripada
0,94 gaya tarik-menarik sesama solute itu sendiri di
0,93 dalam larutan, maka solute akan terkonsentrasi
0,92 pada permukaan padatan. Adsorpsi jenis ini tidak
0,91 bersifat site spesific, dimana molekul yang
0,9 teradsorpsi bebas untuk menutupi seluruh
0 20 40 60 80 permukaan padatan (Rizki, 2015).
Waktu Kontak (menit)
Isoterm Adsorpsi
Gambar 3. Kurva % penurunan Pb terhadap waktu Perubahan konsentrasi adsorbat oleh proses
kontak pada massa 2 gr adsorpsi sesuai dengan mekanisme adsorpsinya
dapat dipelajari melalui penentuan isoterm
Dari gambar dapat diketahui bahwa adsorpsi. Isoterm adsorpsi yang digunakan adalah
penyerapan terhadap variasi massa mencapai isoterm Freundlich. Pengujian model kesetimba
optimum pada waktu kontak 60 menit. Semakin ngan dilakukan untuk menentukan model
lama waktu kontak maka semakin banyak terjadi kesetimbangan yang sesuai digunakan pada suatu
penurunan kadar Pb yang signifikan. Semakin penelitian. Penentuan model kesetimbangan
lama waktu kontak, maka semakin banyak logam tergantung pada harga koefisien determinan (R)
yang teradsorpsi karena semakin banyak dengan harga yang tinggi. Kesetimbangan adsorpsi
kesempatan partikel karbon aktif untuk merupakan suatu penjabaran matematika suatu
bersinggungan dengan logam. Hal ini kondisi isotermal yang khusus untuk setiap
menyebabkan semakin banyak logam yang terikat adsorben. Model isoterm adsorpsi Freundlich pada
didalam pori-pori karbon aktif (Gultom, 2014). logam Pb dapat dilihat pada gambar 4-6.
Peristiwa adsorpsi pada arang aktif terjadi karena

Tabel 4. Tabel Perhitungan Kapasitas Adsobsi Isoterm Freundlich


Freundlich
Massa (gr)
kF 1/n R2
1 0,109 0,211 0,998
1,5 0,116 0,128 0,999
2 0,123 0,087 0,999

Kurva Isoterm Freundulich massa 1 gr Kurva isoterm Freundlich massa 2 gr

-0,3 -0,2 -0,1 0 -0,6 -0,4 -0,2 0


-0,98 -0,95
y = -0,211x - 1,0392 -0,99 -0,952
R² = 0,9983 -0,954
log x/m

-1
log x/m

-0,956
-1,01 y = -0,0866x - 1,0003 -0,958
R² = 0,9995
-1,02 -0,96
-1,03 -0,962
log Ce -0,964
log Ce
Gambar 4. Kurva isoterm Freundlich pada massa 1 gr
Gambar 6. Kurva isoterm Freundlich pada massa 2 gr
Kurva Isoterm Freundlich massa 1,5 gr
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
-0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0 adsorpsi kadar Pb oleh karbon aktif dari kulit
-0,966 pisang memenuhi persamaan Freundlich. Pada
y = -0,1279x - 1,0172 -0,968 persamaan Freundlich pada massa 1 gr dapat
R² = 0,9996 -0,97 diketahui bahwa kemampuan adsorpsi relatif dari
log x/m

-0,972 kulit pisang dalam mengadsorpsi ion Pb2+


-0,974
ditunjukkan oleh nilai Kf, yang besarnya 0,109.
-0,976
-0,978 Kekuatan interaksi antara ion Pb2+ dengan kulit
-0,98 pisang ditunjukkan dengan nilai 1/n yang besarnya
log Ce 0.211. Pada massa 1,5 gr dapat diketahui bahwa
kemampuan adsorpsi relatif dari kulit pisang dalam
Gambar 5. Kurva isoterm Freundlich pada massa 1,5 gr mengadsorpsi ion Pb2+ ditunjukkan oleh nilai Kf,

34
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

yang besarnya 0,116. Kekuatan interaksi antara ion


orde 2 pada massa 1 gr
Pb2+dengan kulit pisang ditunjukkan dengan nilai
1/n yang besarnya 0.128. Pada massa 2 gr dapat 2
diketahui bahwa kemampuan adsorpsi relatif dari
1,5
kulit pisang dalam mengadsorpsi ion Pb2+

1/Ce
ditunjukkan oleh nilai Kf, yang besarnya 0,123. 1
y = -0,004x + 1,7177
Kekuatan interaksi antara ion Pb2+dengan kulit
0,5 R² = 0,055
pisang ditunjukkan dengan nilai 1/n yang besarnya
0.087. Semakin besar nilai Kf maka semakin besar 0
kemampuan suatu adsorben dalam mengadsorpsi, 0 20 40 60 80
begitu juga untuk kekuatan interaksi antara waktu kontak (menit)
adsorben dan adsorbat dapat dilihat dari nilai 1/n,
semakin kecil nilai 1/n maka semakin kuat Gambar 9. Model kinetika orde dua pada massa 1 gr
interaksi antara adsorben dengan adsorbat. untuk berbagai variasi waktu

Sehingga adsorpsi Pb dengan karbon aktif kulit


Orde pada 1 gr
pisang pada massa 1 gr dapat dijelaskan mengikuti
Penentuan orde pada 1 gr dilakukan dengan
model kinetika orde 2 berdasarkan R2 yang
regresi linear menggunakan persamaan orde nol,
mendekati 1. Dengan memasukkan nilai t dan Ce
orde satu dan orde dua.
pada rumus diatas maka akan dihasilkan nilai k
Tabel 5. Orde pada massa 1 gr yang mendekati nilai slope m yaitu 0,002 nilai
yang didapatkan tidak sama karena R2 dari grafik
Orde pada 1 gram di atas adalah 0,55.
Keterangan
Orde 0 Orde1 Orde 2
Nilai R2 0,026 0,038 0,550
Orde pada massa 1,5 gr
Konstanta laju
0,001 0,002 0,004 Penentuan orde pada massa 1,5 gr dilakukan
reaksi (k)
dengan regresi linear menggunakan persamaan
orde nol, orde satu dan orde dua
orde 0 pada 1 gr Tabel 6. Orde pada massa 1,5 gr
1 Orde pada 1,5 gram
Keterangan
0,8 Orde 0 Orde 1 Orde 2
0,6 Nilai R2 0,924 0,914 0,904
Ce

y = 0,0013x + 0,6127 Konstanta laju


0,4 0,002 0,004 0,010
R² = 0,0261 reaksi (k)
0,2
0
0 20 40 60 80 orde 0 pada 1,5 gr
waktu kontak (menit)
0,6
0,5
Gambar 7. Model kinetika orde nol pada massa 1gr 0,4
untuk berbagai variasi waktu
Ce

0,3 y = -0,0022x + 0,5517


0,2 R² = 0,9247
0,1
orde 1 pada massa 1 gr
0
2,5 0 20 40 60 80
2 waktu kontak (menit)
ln Ca/Ce

1,5
y = -0,0023x + 1,904 Gambar 10. Model kinetika orde nol pada massa 1,5 gr
1
R² = 0,0385 untuk berbagai variasi waktu
0,5
0
0 20 40 60 80
waktu kontak (menit)

Gambar 8. Model kinetika orde satu pada massa 1 gr


untuk berbagai variasi waktu

35
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

orde 1 pada massa 1,5 gr orde 1 pada massa 2 gr

2,3 2,8 y = 0,0075x + 2,2745


2,25 y = 0,0048x + 1,9653 2,7 R² = 0,8716
ln Ca/Ce

ln Ca/Ce
2,2 R² = 0,9146 2,6
2,15 2,5
2,1 2,4
2,05 2,3
0 20 40 60 80 0 20 40 60 80
waktu kontak (menit)
waktu kontak (menit)
Gambar 11. Model kinetika orde satul pada massa 1,5 gr Gambar 14. Model kinetika orde satu pada massa 2 gr
untuk berbagai variasi waktu untuk berbagai variasi waktu
orde 2 pada 2 gr
orde 2 pada massa 1,5 gr
4
3
3
2 y = 0,0239x + 2,3526
1/Ce

1/Ce
y = 0,0105x + 1,7469 2 R² = 0,8859
1
R² = 0,9045
1
0
0 20 40 60 80 0
waktu kontak (menit) 0 20 40 60 80
waktu kontak (menit)
Gambar 12. Model kinetika orde dua pada massa 1,5 gr
untuk berbagai variasi waktu Gambar 15. Model kinetika orde dua pada massa 2 gr
untuk berbagai variasi waktu
Sehingga adsorpsi Pb dengan karbon aktif
kulit pisang pada massa 1,5 gr dapat dijelaskan Sehingga adsorpsi Pb dengan karbon aktif
mengikuti model kinetika orde 0 berdasarkan R2 kulit pisang pada massa 2 gr dapat dijelaskan
yangmendekati 1. Dengan memasukkan nilai t dan mengikuti model kinetika orde 2 berdasarkan
1/Ce pada rumus diatas maka akan dihasilkan nilai R2mendekati 1. Dengan memasukkan nilai t dan
k yang mendekati nilai slope m yaitu 0,004 nilai 1/Ce pada rumus di atas maka akan dihasilkan nilai
yang didapatkantidak sama karena R2 dari grafik di k yang mendekati nilai slope m yaitu 0,007 nilai
atas adalah 0,924. yang didapatkan tidak sama karena R2 dari grafik
di atas adalah 0,885.
Orde pada massa 2 gr
Penentuan orde pada massa 2 gr dilakukan Penentuan laju reaksi kinetika adsorpsi.
dengan regresi linear menggunakan persamaan Penentuan laju rekasi kinetika adsorpsi
orde nol, orde satu dan orde dua. dilakukan dengan memplotkan persen konversi Pb
Tabel 7. Orde pada massa 2 gr pada berbagai laju pengadukan dengan waktu
Orde pada 2 gram
Keterangan
Orde 0 Orde 1 Orde 2
kontak.
Nilai R2 0,857 0,871 0,885
Konstanta laju Tabel 8. Kinetika adsorpsi pada berbagai variasi
0,002 0,007 0,023
reaksi (k) massa
Konstanta
orde 0 pada 2 gr Massa Laju reaksi (v)
Ca laju adsopsi Orde
(gram) (ppm/menit)
0,4 k/menit
1 4 0,0003 2 0,0048
0,3
1,5 4 0,0005 0 0,0005
y = -0,0024x + 0,4023
2 4 0,0006 2 0,0096
Ce

0,2 R² = 0,8578
0,1

0
0 20 40 60 80
waktu kontak (menit)

Gambar 13. Model kinetika orde nol pada massa 2 gr


untuk berbagai variasi waktu

36
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan

KESIMPULAN
kurva waktu kontak vs konversi Pb 1 gr
Adsorpsi Pb pada variasi massa 1; 1,5; 2
0,88
y = -0,0003x + 0,8468
gram mencapai waktu kontak optimum pada waktu
0,86 R² = 0,0261 kontak 60 menit.
Dari persamaan Freundlich menunjukkan
Konversi Pb

0,84 pada massa 2 gr mempunyai kemampuan adsorpsi


0,82 yang paling bagus dengan nilai Kf adalah 0,123.
Kekuatan interaksi antara ion Pb2+ dengan kulit
0,8
pisang ditunjukkan dengan nilai 1/n yang besarnya
0,78 0.087.
0 20 40 60 80 Kinetika adsorbsi logam Pb dengan arang
waktu kontak (menit) aktif dari kulit pisang pada massa 1 dan 2 gr
mengikuti model kinetika orde 2, sedangkan pada
Gambar 16. Kurva waktu kontak vs konversi Pb massa 1,5 gr mengikuti kinetika orde 0.
pada massa 1 gr
DAFTAR PUSTAKA
kurva waktu kontak vs konversi Pb 1,5 gr
Bulut, Emrah., Ozacar, Mahmut., Sengil, Ayhan.,
2008, “Adsorption of Malachite Green
0,9 Onto Bentonite: Equilibrium and Kinethics
0,895 y = 0,0005x + 0,8621 Studies And Process Design, Microporous
R² = 0,9247 And Mesoporous Materials”, Elsevier,
Konversi Pb

0,89
115.234-256.
0,885
Gultom, Erika Mulyana dan M. Turmuzi, 2014.
0,88 “Aplikasi Karbon Aktif Dari Cangkang
0,875 Kelapa Sawit Dengan Aktivator H3PO4
0,87 Untuk Penyerapan Logam Berat Cd Dan
0 20 40 60 80 Pb”, Lubis Departemen Teknik Kimia,
waktu kontak (menit) Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara.
Gambar 17. Kurva waktu kontak vs konversi Pb pada Metcalf and Eddy. 2003. “Wastewater engineering
massa 1,5 gr Treatment and Reuse”. Mcgraw-hill.
Singapura.
kurva waktu kontak vs konversi Pb 2 gr Mulyana, L., Pradiko, H. dan Nasution, K., 2003.
“Pemilihan Persamaan Adsorpsi Isotherm
0,94 Pada Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kulit
0,935 Kacang Tanah Terhadap Zat Warna
Konversi Pb

0,93
Remazol Golden Yellow 6”, Infomatek
0,925
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik –
0,92 y = 0,0006x + 0,8994
0,915 R² = 0,8578
Universitas Pasundan
0,91 Radyawati. 2011. “Pembuatan biocharcoal dari
0,905 kulit pisang kepok untuk penyerapan logam
0 20 40 60 80 timbal(Pb) dan logam seng(Zn)”. Palu:
waktu kontak (menit) UNTAD – Press.
Rizki, Adi Prima. 2015, “Isoterm Langmuir,
Gambar 18. Kurva waktu kontak vs konversi Pb pada Model Kinetika dan Penentuan Laju Reaksi
massa 2 gr Adsorpsi Besi Dengan Arang Aktif Dari
Ampas Kopi”. Jurusan Teknik Kimia,
Harga konstanta kinetika (k) diperoleh dari Fakultas Teknik - Universitas Mulawarman.
slope grafik hubungan antara konversi Pb terhadap Sembiring, Meilita Triana & Sinaga. 2003. “Arang
waktu (menit). Harga konstanta laju adsorpsi yang Aktif (Pengenalan dan Prses
diperoleh dari variasi laju pembuatannya)”, Universitas Sumatera
pengadukandiperlihatkan pada Tabel di bawah ini. Utara.
Berdasarkan orde reaksi yang diperoleh dari
setiap variasi laju pengadukan dapat dihitung laju
reaksinya dengan rumus v= [ 𝑎] .

37

Anda mungkin juga menyukai