Abstrak
Berbagai penelitian membuktikan bahwa arang aktif dapat dibuat dari bahan organik maupun anorganik
yang mengandung kadar karbon tinggi, bonggol jagung manis merupakan senyawa organik yang
memeiliki kadar karbon tinggi. Bahan ini berpotensi menjadi bahan baku produksi arang aktif karena
tersedia dalam jumlah melimpah dan selama ini belum bernilai ekonomis.
Proses pembuatan karbon aktif dari bonggol jagung manis dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : tahap
dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Dengan variabel penilitian pada suhu karbonisasi, jeni aktivator yang
digunakan, dan lama aktivasi yang dilakukan. Penelitian ini juga menguji pengaruh karbon aktif terhadap
kejernihan air rawa. Karbon aktif terbaik diperoleh pada suhu karbonisasi 600 oC, dengan menggunakan
activator CaCl2 0,3 M. Pengujian karbon aktif diterapkan pada air rawa, dengan melihat turbidity
(kekeruhan air rawa) sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian.
Abstract
Various studies have shown that activated carbon can be made from organic and inorganic materials that
contain a high carbon content, sweet corn stover is greenworld organic coumpunds of high carbon
content. This material has the potential become raw material for producing of activated carbon, because it
is available in abundance and has not been an economic value.
The process of making activated carbon from sweet corn stover made with several stages : dehydration
stage, carbonization, and activation. With variable on carbonization temperature, type of activators, and
activation time is done. The study also examined the effect of activated carbon for water clarity swamp.
The best activated carbon obtained at the carbonization temperature of 600oC, using activator CaCl2 0.3
M. testing of activated carbon applied to the swamp water, with a view turbidity (cloudiness of water
marsh) before and after doing research.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Untuk jenis aktivator NaOH, persentase
persentase kadar abu didalam karbon aktif untuk kadar abu yang diperoleh cenderung mengalami
suhu pembakaran 500oC dengan menggunakan fluktuasi, dengan lama aktivasi 5 jam didapatkan
aktivator HCl adalah 6,7809 % untuk lama persentase kadar abu adalah 7,0507 %, kemudian
aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam mengalami kenaikan pada lama aktivasi 15 jam
mengalami kenaikan dengan persentase kadar dengan persentase kadar abu 8,5045 %, dan naik
abu sebesar 6,7902 %, kemudian naik lagi pada lagi pada lama aktivasi 25 jam dengan persentase
lama aktivasi 25 jam dengan persentase kadar kadar abu adalah 10,0329 %.
abu adalah 7,2035 %. Pada jenis aktivator CaCl2, persentase kadar
Untuk jenis aktivator NaOH, persentase abu 4,0527 % didapat dari lama aktivasi 5 jam,
kadar abu yang diperoleh cenderung mengalami sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam persentase
fluktuasi, dengan lama aktivasi 5 jam didapatkan kadar abu mengalami kenaikan yaitu 4,6831 %,
persentase kadar abu adalah 6,8525 %, kemudian dan naik lagi untuk lama aktivasi 25 jam dengan
mengalami kenaikan pada lama aktivasi 15 jam persentase kadar abu adalah 6,3524 %.
dengan persentase kadar abu 7,4532 %, dan
mengalami kenaikan pada lama aktivasi 25 jam Analisa Daya Serap Terhadap Iodine
dengan persentase kadar abu adalah 9,0547 %. Penentuan adsorpsi iodium bertujuan untuk
Pada jenis aktivator CaCl2, persentase mengetahui kemampuan karbon aktif dalam
kadar abu 10,8728 % didapat dari lama aktivasi 5 menyerap molekul-molekul berdiameter kecil
jam, sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam sehingga dengan demikian dapat diperkirakan
persentase kadar abu mengalami penurunan yaitu banyaknya mikropi pada karbon aktif tersebut.
10,5876 %, dan turun lagi untuk lama aktivasi Hasil studi literatur menunjukkan
25 jam dengan persentase kadar abu adalah kecenderungan semakin kecil ukuran karbon
10,2075 %. aktif, maka karbon aktif yang dihasilkan
mempunyai daya serap tinggi. Aktivasi juga
c. Pada Suhu Pembakaran 600oC merupakan hal penting dalam peningkatan daya
serap karbon aktif, dimana molekul adsorbat
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa masuk ke dalam permukaan adsorben oleh energi
persentase kadar abu didalam karbon aktif untuk intermolekular yang relatif rendah.
suhu pembakaran 600oC dengan menggunakan Menurut Robert D. Vold (1983), energi
aktivator HCl adalah 3,3445 % untuk lama aktivasi akan semakin meningkat seiring dengan
aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam peningkatan pembentukan luas permukaan
mengalami kenaikan dengan persentase kadar adsorben yang baru. Hal ini dapat dijelaskan
abu sebesar 5,4814 %, kemudian naik lagi pada lebih lanjut bahwa energi aktivasi sebanding
lama aktivasi 25 jam dengan persentase kadar dengan energi potensial maupun energi kinetik
abu adalah 6,2544 %. yang pada akhirnya akan menyebabkan
peningkatan proses evaporasi.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Jankowska
(1991), semua prosedur tentang pembuatan
karbon aktif yang bertujuan untuk membuka pori-pori karbon, akan sangat tergantung pada
Gambar 9. Grafik hasil Analisa Daya Serap Djatmiko, B., dkk. 1981. Pengolahan Arang dan
terhadap Iodine terhadap lama aktivasi dan jenis Kegunaannya. Bogor: IPB.
zat aktivator untuk lama pembakaran 600oC
H. G, Pohan. 1993. Prospek Penggunaan Karbon
Untuk penggunaan larutan aktivator NaOH Aktif dalam Industri. Bogor: Warta IHP
sebagai aktivator didapat nilai daya serap
terhadap iodium 865,2614 mg/g untuk lama Jankwoska, H., Swiatkowski, A., and Choma, J.
aktivasi 5 jam kemudian mengalami penurunan 1991. Active Carbon. Ellis Hardwood,
untuk lama aktivasi 15 jam adalah 861,7044 1st Published
mg/g dan kembali mengalami penurunan
menjadi 858,1766 mg/g untuk lama aktivasi 25 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. 1997.
jam. Manfaat Karbon Aktif dalam Dunia
Sedangkan untuk aktivator CaCl2 terjadi Industri Sumber. LIPI
penurunan nilai daya serap terhadap iodium dari
821,7398 mg/g untuk lama aktivasi 5 jam Silalahi, Frandi. 2010. Pengaruh Temperatur
menjadi 820,0015 mg/g untuk lama aktivasi 15 Pembakaran, Jenis Zat Aktivator, Dan
jam, kemudian kembali mengalami penurunan Lama Aktivasi Pada Pembuatan
untuk lama aktivasi 25 jam yaitu 818,2706 mg/g. Karbon Aktif Berbahan Baku Cangkang
Biji Karet. Jurusan Teknik Kimia.
Pengujian Karbon Aktif Pada Sampel Air Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya.
Rawa
Pengujian karbon aktif dengan kondisi T. S. Meilita and S. S. Tuti. 2003. Pengenalan
optimum pada air rawa menggunakan alat yaitu dan Proses Pembuatan Karbon Aktif.
turbidity meter, dimana turbidity meter akan Jurusan Teknik Industri. Fakultas
menunjukkan hasil kekeruhan pada air rawa Teknik. Universitas Sumatera Utara.
sebelum dan sesudah ditambahkan karbon aktf
dengan kondisi yang optimum tersebut. http://www.airminumisiulang.com/news/64/Fung
si-Karbon-aktif-Arang-aktif
Tabel 2. Hasil Penjernihan Air Rawa
Air rawa http://www.scribd.com/doc/3627041/Arang-
Sebelum di uji Sesudah di uji Aktif
(NTU) (NTU)
13 Januari 2012 16 Januari 2012 http://gedehace.blogspot.com/2009/03/adsorpsi-
51 9,4 karbon-aktif.html
staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/artikel-
ppm-jagung2.doc