Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI BONGGOL

JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACCHARATA STURT) DAN


APLIKASINYA PADA PEMURNIAN AIR RAWA

Leily Nurul Komariah*, Sacayudha Ahdiat, Novita Dian Sari

*Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya


Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Email: leilydiaz@yahoo.com

Abstrak

Berbagai penelitian membuktikan bahwa arang aktif dapat dibuat dari bahan organik maupun anorganik
yang mengandung kadar karbon tinggi, bonggol jagung manis merupakan senyawa organik yang
memeiliki kadar karbon tinggi. Bahan ini berpotensi menjadi bahan baku produksi arang aktif karena
tersedia dalam jumlah melimpah dan selama ini belum bernilai ekonomis.
Proses pembuatan karbon aktif dari bonggol jagung manis dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : tahap
dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Dengan variabel penilitian pada suhu karbonisasi, jeni aktivator yang
digunakan, dan lama aktivasi yang dilakukan. Penelitian ini juga menguji pengaruh karbon aktif terhadap
kejernihan air rawa. Karbon aktif terbaik diperoleh pada suhu karbonisasi 600 oC, dengan menggunakan
activator CaCl2 0,3 M. Pengujian karbon aktif diterapkan pada air rawa, dengan melihat turbidity
(kekeruhan air rawa) sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian.

Kata kunci : bonggol jagung manis, karbon aktif, air rawa.

Abstract

Various studies have shown that activated carbon can be made from organic and inorganic materials that
contain a high carbon content, sweet corn stover is greenworld organic coumpunds of high carbon
content. This material has the potential become raw material for producing of activated carbon, because it
is available in abundance and has not been an economic value.
The process of making activated carbon from sweet corn stover made with several stages : dehydration
stage, carbonization, and activation. With variable on carbonization temperature, type of activators, and
activation time is done. The study also examined the effect of activated carbon for water clarity swamp.
The best activated carbon obtained at the carbonization temperature of 600oC, using activator CaCl2 0.3
M. testing of activated carbon applied to the swamp water, with a view turbidity (cloudiness of water
marsh) before and after doing research.

Keywords : zea mays saccharata sturt, carbon active, water mars

1. PENDAHULUAN Arang aktif dapat dihasilkan dari bahan-


Arang selain digunakan sebagai bahan bahan yang mengandung karbon dengan
bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben pemanasan pada suhu tinggi. Bahan baku yang
(penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, limbah
permukaan partikel dan kemampuan ini dapat ataupun mineral yang mengandung karbon dapat
menjadi lebih tinggi jika terhadap arang dibuat menjadi arang aktif, antara lain : tulang,
tersebut dilakukan aktifasi dengan aktivator kayu lunak, sekam, tongkol jagung, tempurung
bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan tebu,
pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu
akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan keras dan batubara, dll. (Meilita dkk,2003)
kimia. Arang yang demikian disebut sebagai Salah satu adsorban yang biasa diterapkan
arang aktif. dalam pengolahan air minum (juga air limbah)
adalah arang aktif. Arang ini digunakan untuk menghilangkan bau, warna, dan rasa air termasuk
Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 1
ion-ion logam berat. Dalam pembuatan arang Sumber : Pusat Dokumentasi dan
aktif ini, perlu diadakannya pengujian terhadap Informasi Ilmiah, LIPI 1997
produk yang dihasilkan dengan cara melakukan
pengujian terhadap air, dan salah satu sampel Sifat kimia Karbon aktif
yang diambil adalah dalam penjernihan air rawa. Sifat kimia dari karbon aktif adalah
komposisi kandungan karbon, hidrogen, dan pH
Jagung Manis karbon. Ketidaksesuaian antara bentuk karbon
Deskripsi Jagung Manis aktif yang diharapkan, berdasarkan luas
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu permukaan dan data distribusi ukuran pori,
tanaman pangan dunia yang terpenting, selain kapasitas adsorpsi aktual yang dapat dijelaskan
gandum dan padi. Jagung merupakan tanaman dengan campuran yang mengandung oksigen
semusim (annual). Satu siklus hidupnya pada permukaan karbon. Selain itu, pH dan pKa
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama karbon sebagai ukuran keasaman atau kebasaan
dari siklus merupakan tahap pertumbuhan permukaan campuran yang mengandung oksigen
vegetatif dan paruh kedua untuk tahap juga akan membantu dalam memprediksi sifat
pertumbuhan generatif. hidrofilik dan adsorpsi anion/kation yang disukai
oleh karbon.
Karbon Aktif (Silalahi. Frandi, 2010)
Definisi Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan karbon dengan Proses Pembuatan Karbon Aktif
struktur amorphous atau mikrokristalin yang Secara umum proses pembuatan karbon
sebagian besar terdiri dari karbon bebas yang aktif terdiri dari beberapa tahap, yaitu : dehidrasi,
biasanya diperoleh dengan perlakuan khusus dan karbonisai, penggilingan, dan aktivasi.
memiliki luas permukaan berkisar antara 300- 1. Dehidrasi
2000 m2/gr dan memiliki daya serap tinggi. Penghilangan atau pengurangan kadar air
Karbon aktif dapat dibuat dari hewan, tumbuh- pada bahan baku, dan dilakukan
tumbuhan, limbah ataupun mineral yang pemotongan kecil – kecil terhadap bahan
mengandung karbon seperti tulang, kayu lunak, baku digunakan.
sekam, tongkol jagung, tempurung kelapa, sabut 2. Karbonisasi
kelapa, ampas penggilingan tebu, ampas Bahan baku berupa potongan-potongan
pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu keras bonggol jagung manis dikarbonisasi
dan batubara. (dipanggang dengan suhu tinggi) dengan
suhu bervariasi.
Sifat fisika Karbon Aktif 3. Penggilingan (Crushing)
Kapasitas adsorpsi karbon aktif merupakan Dengan mesin penggiling crusher arang
sifat yang sangat penting disebabkan sifat ini dihaluskan menjadi tepung (powdered)
menentukan berapa banyak zat yang dapat dengan ayakan (ukuran mesh ditentukan
diserap (diadsorpsi) per gram karbon. Karbon sesuai keinginan) dipisahkan yang halus,
aktif dijual dengan harga yang cukup tinggi bila dan yang kasar masuk kedalam penggilingan
kapasitas adsorbsinya besar. lagi dan yang halus siap di proses aktivasi.
4. Aktivasi
Tabel 1. Syarat Mutu Karbon Aktif (SII No. Pada proses ini arang akan mengalami
0258-88) proses pembentukan pori-pori
No. Jenis Uji Persyaratan (developed porous structure), arang akan
ditreatmen dengan oksidasi gas: Steam, CO2,
Butiran Padatan dan O2 pada suhu elevasi. Didalam proses
1 Air Max. Max. 15% aktivasi arang mengalami reaksi dengan zat
4,4% pengoksidasi dan hasil reaksi CO
2 Abu Max. Max.10% menghamburkan pembentukan luas
2,5% permukaan arang. Akibat gasifikasi dari
3 Daya serap Min. 750 Min. 75 partikei arang, granul atau butiran
terhadap I2 mg/g mg/g membentuk pori-pori dalam pada arang,
maka inilah yang disebut arang aktif.
4 Luas - 500-1500
Permukaan
2. METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan :
1. Bongkol Jagung Manis
2. Zat aktivator : CaCl2, HCl dan NaOH 3. Aquadest
Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 2
4. Larutan iodium (I2) 2. Dilakukan variasi waktu aktivasi pada tiap-
tiap larutan aktivator, yaitu selama 5 jam, 15
Alat yang digunakan : jam dan 25 jam.
1. Furnace
2. Oven listrik. 3. Dari langkah di atas didapat 27 sampel pasta
3. Neraca analitis. arang.
4. Pompa vakum. 4. Sampel disaring dengan kertas saring,
5. Buret digital. kemudian dicuci dengan aquadest hingga pH
6. Centrifuge. 7.
7. pH meter. 5. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu
8. Ayakan Vibrator Screen. 150oC selama 2 jam.
9. Crusibel. 6. Didapatkan 27 macam sampel dengan
10. Desikator. larutan aktivator yang berbeda dan lama
11. Kurs porselin. aktivasi.
12. Erlenmeyer.
13. Beker gelas. Pengujian Arang Aktif
14. Gelas ukur. 1. Uji Kadar Air
15. Pipet ukur. Timbang arang aktif seberat 1 gram dan
16. Pipet tetes. masukkan ke dalam kurs porselin yang telah
17. Kertas saring. dikeringkan, setelah itu masukkan ke dalam
18. Turbidity meter oven pada suhu 1050C selama 1 jam,
kemudian dinginkan dalam desikator dan
Prosedur Penelitian ditimbang. Kadar air dapat dihitung dengan
Persiapan Bahan Baku persamaan berikut:
1. Mencari bahan baku bonggol jagung manis ab
sisa hasil penjualan jagung bakar di daerah
Kadar air  x 100%
a
Jakabaring, Palembang.
Dengan :
2. Bersihkan bahan baku, kemudian potong
a = berat arang aktif mula-mula (gram)
kecil – kecil
b = berat arang aktif setelah dikeringkan
3. Keringkan bahan baku dibawah sinar
(gram)
matahari.
2. Uji Kadar Abu
Arang aktif yang ditimbang seberat 2 gram
Tahap Dehidrasi
dimasukkan ke dalam kurs porselin yang
1. Bahan baku dipecah menjadi bagian – bagian
telah diketahui beratnya. Lalu diabukan
kecil.
dalam furnace secara perlahan setelah semua
2. Kemudian dipanaskan di dalam oven pada
arang hilang. Nyala diperbesar pada suhu
suhu 100oC selama 1 jam hingga bahan baku
8000C selama 2 jam. Bila seluruh arang telah
menjadi abu, dinginkan dalam desikator lalu
ditimbang hingga diperoleh bobot tetapnya.
kering atau hilang kadar airnya. berat abu
Kadar abu x 100%
Tahap Karbonisasi  berat
1. Bahan baku dalam keadaan kering dibakar di sampel
dalam furnace selama 15 menit. Suhu
3. Uji Daya Serap terhadap Iodium
pembakarannya ditentukan 400oC, 500oC dan
600oC. Pengujian terhadap daya serap iodium
2. Arang yang dihasilkan tersebut digiling di dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
kurs porselin. a. Timbang karbon aktif 0,5 gram dan
3. Kemudian dilakukan pengayakan dengan campurkan dengan 50 ml larutan Iodium
ukuran 200 mesh. 0,1N. Kocok dengan alat pengocok
4. Didapatkan tiga macam sampel dengan suhu selama 15 menit.
pembakaran yang berbeda. b. Setelah itu pindahkan ke dalam tabung
sentrifugal sampai karbon aktif turun.
Tahap Aktivasi c. Ambil 10 ml cairan itu dan titrasi dengan
larutan natrium tiosulfat 0,1 N.
1. Arang direndam di dalam larutan aktivator
yang berbeda masing-masing larutan CaCl 2 d. Jika warna kuning pada larutan mulai
samar, tambahakna larutan amilum 1 %
0,3M, HCl 0,3M dan NaOH 0,3M.
sebagai indikator.
e. Titrasi kembali warna biru tua hingga menjadi warna bening

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 3


Pada jenis aktivator NaOH dengan lama
Aplikasi produk arang aktif terbaik yg aktivasi 5 jam, persentase jumlah karbon aktif
dihasilkan dari tahap – tahap pada sampel adalah 3,0163 %, mengalami penuruanan pada
air rawa lama aktivasi 15 jam dengan persentase jumlah
Karbon aktif yang terbaik adalah pada karbon aktif adalah 2,7664 %, dan naik pada
temperatur tertinggi dan aktivasi terlama. lama aktivasi 25 jam dengan persentase jumlah
Pengujian pada air rawa : karbon aktif adalah 3,1800 %.
1. Sampel terbaik dipisahkan dari sampel – Sedangkan persentase jumlah karbon aktif
sampel yang lain. yang diperoleh pada jenis aktivator CaCl2 dengan
2. Air rawa dihitung kekeruhannya lama aktivasi 5 jama adalah 3,1541 %, naik pada
menggunakan turbidity meter. lama aktivasi 15 jam dengan persentase jumlah
3. Sampel karbon aktif dimasukkan ke dalam air karbon aktif adalah 3,1821 %, kemudian
rawa. mengalami penuruan lagi pada lama aktivasi 25
4. Dengan sample air rawa di ambil sebanyak jam dengan persentase jumlah karbon aktif
100 ml dan karbon aktif 1 gr (karbon aktif adalah 3,1462 %.
yang terbaik dari beberapa sample yang di Berdasarkan standard Industri Indonesia
uji). tentang kandungan kadar air didalam karbon
aktif maksimal adalah 15 %. Berdasarkan data
3. HASIL DAN PEMBAHASAN yang didapat dari hasil percobaan, tidak ada yang
melewati standard nasional, karena kandungan
Analisa Kadar Air kadar air pada semua sampel yang diperoleh
dibawah 15 %.
Analisa kadar air dilakukan untuk
mengetahui kandungan air yang tersisa pada b. Pada suhu pembakaran 500oC
karbon aktif setelah melalui pengaktivan dengan
zat aktivator (HCl, NaOH, CaCl2). Hasil uji
kadar air ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

a. Pada suhu pembakaran 400oC

Gambar 2. Grafik hasil Analisa Kadar Air


terhadap lama aktivasi dan jenis aktivator untuk
lama pembakaran 500oC

Pada jenis aktivator HCl nilai kadar air


Gambar 1. Grafik hasil Analisa Kadar Air pada lama aktivasi 5 jam adalah 3,2085 %, lalu
terhadap lama aktivasi dan jenis aktivator untuk menurun pada lama aktivasi 15 jam menjadi
lama pembakaran 400oC 3,1889 %, dan mengalami penurunan lagi pada
lama aktivasi 25 jam yaitu 3,0951 %.
Pada suhu pembakaran 400oC dengan Sedamgkan pada jenis aktivator NaOH,
aktivator HCl dan lama aktivasi 5 jam persentase nilai kadar air mengalami fluktuasi. Pada lama
jumlah karbon aktif adalah 3,1645 %, naik pada aktivasi 5 jam, persentase jumlah nilai kadar air
lama aktivasi 15 jam dengan persentase jumlah adalah 3,1033 %, kemudian mengalami
karbon aktif adalah 3,2214 %, kemudian penurunan pada lama aktivasi 15 jam yaitu
mengalami penurunan pada lama aktivasi 25 jam 2,7998 %, serta mengalami kenaikan kembali
dengan persentase jumlah karbon aktif yaitu pada lama aktivasi 25 jam dengan jumlah
3,2026 %. persentase kadar air adalah 3,0911 %.
Untuk jenis aktivator CaCl2, pada lama
aktivasi 5 jam jumlah persentase kadar air adalah
3,2841 %, lalu menurun pada lama aktivasi 15 jam dengan jumlah persentasi kadar air adalah

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 4


3,1673 %, dan mengalami penurunan lagi pada Analisa Kadar Abu
lama aktivasi 25 jam dengan jumlah persentase
nilai kadar air adalah 2,9666 %. Kadar abu merupakan persentase abu yang
Berdasarkan data hasil analisa karbon aktif dihasilkan dari pembakaran sempurna dari suatu
terhadap lama pembakaran 500oC, didapat bahwa bahan organik. Penentuan kadar abu bertujuan
kadar air terendah dari karbon aktif didapat pada untuk mengetahui jumlah oksida yang
jenis zat aktivator NaOH dan CaCl2 pada lama terkandung dalam karbon aktif. Makin banyak
aktivasi masing - masing 15 dan 25 jam, dengan oksida, maka kadar abu karbon aktif makin
jumlah persentase kadar air masing – masing tinggi.
adalah 2,7998 % dan 2,9666 %.
a. Pada Suhu Pembakaran 400oC
c. Pada suhu pembakaran 600oC

Gambar 3. Grafik hasil Analisa Kadar Air


terhadap lama aktivasi dan jenis zat aktivator Gambar 4. Grafik hasil Analisa Kadar Abu
untuk lama pembakaran 600oC terhadap lama aktivasi dan jenis zat aktivator
untuk lama pembakaran 400oC
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa
persentase kadar air didalam karbon aktif untuk Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa
suhu pembakaran 600oC dengan menggunakan persentase kadar abu didalam karbon aktif untuk
aktivator HCl adalah 2,8789 % untuk lama suhu pembakaran 400oC dengan menggunakan
aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam aktivator HCl adalah 5,5643 % untuk lama
mengalami kenaikan dengan persentase kadar air aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam
sebesar 2,9273 %, kemudian naik lagi pada lama mengalami kenaikan dengan persentase kadar
aktivasi 25 jam dengan persentase kadar air abu sebesar 6,9952 %, kemudian naik lagi pada
adalah 3,0435 %. lama aktivasi 25 jam dengan persentase kadar
Untuk jenis aktivator NaOH,dengan lama abu adalah 7,8427 %.
aktivasi 5 jam didapatkan persentase kadar air Untuk jenis aktivator NaOH, persentase
adalah 3,0547 %,kemudian mengalami kenaikan kadar abu yang diperoleh cenderung mengalami
pada lama aktivasi 15 jam dengan persentase fluktuasi, dengan lama aktivasi 5 jam didapatkan
kadar air 3,0954 %,dan mengalami penurunan persentase kadar abu adalah 8,4349 %, kemudian
pada lama aktivasi 25 jam dengan persentase mengalami penurunan pada lama aktivasi 15 jam
kadar air adalah 2,9772 %. dengan persentase kadar abu 7,1502 %, dan
Pada jenis aktivator CaCl2, persentase kadar mengalami kenaikan pada lama aktivasi 25 jam
air 2,7568 % didapat dari lama aktivasi 5 jam, dengan persentase kadar abu adalah 10,6268 %.
sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam persentase Pada jenis aktivator CaCl2, persentase kadar
kadar air mengalami kenaikan yaitu 3,0053 %, abu 6,0588 % didapat dari lama aktivasi 5 jam,
dan naik lagi untuk lama aktivasi 25 jam dengan sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam persentase
persentase kadar air adalah 3,2285 %. kadar abu mengalami kenaikan yaitu 6,6660 %,
dan naik lagi untuk lama aktivasi 25 jam dengan
persentase kadar abu adalah 9,9638 %.
b. Pada Suhu Pembakaran 500oC

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 5


Gambar 5. Grafik hasil Analisa Kadar Abu Gambar 6. Grafik hasil Analisa Kadar Abu
terhadap lama aktivasi dan jenis zat aktivator terhadap lama aktivasi dan jenis zat aktivator
untuk lama pembakaran 500oC untuk lama pembakaran 600oC

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Untuk jenis aktivator NaOH, persentase
persentase kadar abu didalam karbon aktif untuk kadar abu yang diperoleh cenderung mengalami
suhu pembakaran 500oC dengan menggunakan fluktuasi, dengan lama aktivasi 5 jam didapatkan
aktivator HCl adalah 6,7809 % untuk lama persentase kadar abu adalah 7,0507 %, kemudian
aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam mengalami kenaikan pada lama aktivasi 15 jam
mengalami kenaikan dengan persentase kadar dengan persentase kadar abu 8,5045 %, dan naik
abu sebesar 6,7902 %, kemudian naik lagi pada lagi pada lama aktivasi 25 jam dengan persentase
lama aktivasi 25 jam dengan persentase kadar kadar abu adalah 10,0329 %.
abu adalah 7,2035 %. Pada jenis aktivator CaCl2, persentase kadar
Untuk jenis aktivator NaOH, persentase abu 4,0527 % didapat dari lama aktivasi 5 jam,
kadar abu yang diperoleh cenderung mengalami sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam persentase
fluktuasi, dengan lama aktivasi 5 jam didapatkan kadar abu mengalami kenaikan yaitu 4,6831 %,
persentase kadar abu adalah 6,8525 %, kemudian dan naik lagi untuk lama aktivasi 25 jam dengan
mengalami kenaikan pada lama aktivasi 15 jam persentase kadar abu adalah 6,3524 %.
dengan persentase kadar abu 7,4532 %, dan
mengalami kenaikan pada lama aktivasi 25 jam Analisa Daya Serap Terhadap Iodine
dengan persentase kadar abu adalah 9,0547 %. Penentuan adsorpsi iodium bertujuan untuk
Pada jenis aktivator CaCl2, persentase mengetahui kemampuan karbon aktif dalam
kadar abu 10,8728 % didapat dari lama aktivasi 5 menyerap molekul-molekul berdiameter kecil
jam, sedangkan untuk lama aktivasi 15 jam sehingga dengan demikian dapat diperkirakan
persentase kadar abu mengalami penurunan yaitu banyaknya mikropi pada karbon aktif tersebut.
10,5876 %, dan turun lagi untuk lama aktivasi Hasil studi literatur menunjukkan
25 jam dengan persentase kadar abu adalah kecenderungan semakin kecil ukuran karbon
10,2075 %. aktif, maka karbon aktif yang dihasilkan
mempunyai daya serap tinggi. Aktivasi juga
c. Pada Suhu Pembakaran 600oC merupakan hal penting dalam peningkatan daya
serap karbon aktif, dimana molekul adsorbat
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa masuk ke dalam permukaan adsorben oleh energi
persentase kadar abu didalam karbon aktif untuk intermolekular yang relatif rendah.
suhu pembakaran 600oC dengan menggunakan Menurut Robert D. Vold (1983), energi
aktivator HCl adalah 3,3445 % untuk lama aktivasi akan semakin meningkat seiring dengan
aktivasi 5 jam, pada lama aktivasi 15 jam peningkatan pembentukan luas permukaan
mengalami kenaikan dengan persentase kadar adsorben yang baru. Hal ini dapat dijelaskan
abu sebesar 5,4814 %, kemudian naik lagi pada lebih lanjut bahwa energi aktivasi sebanding
lama aktivasi 25 jam dengan persentase kadar dengan energi potensial maupun energi kinetik
abu adalah 6,2544 %. yang pada akhirnya akan menyebabkan
peningkatan proses evaporasi.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Jankowska
(1991), semua prosedur tentang pembuatan
karbon aktif yang bertujuan untuk membuka pori-pori karbon, akan sangat tergantung pada

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 6


aktivasi kimia, yaitu konsentrasi aktivator. iodium mengalami peningkatan menjadi
Semakin tinggi konsentrasi aktivator akan 803,4222 mg/g dan mengalami penurunan untuk
menyebabkan semakin banyaknya zat pengotor lama aktivasi 25 jam menjadi 804,1764 mg/g.
yang berupa zat oganik maupun anorganik larut Pada zat aktivator CaCl2, untuk lama
dan lepas dari permukaan pori-pori karbon, aktivasi 5 jam daya serap terhadap iodium yang
sehingga menyebabkan peningkatan daya serap. didapat adalah 802,1418 mg/g, lalu mengalami
(sumber : Robert D. Vold. The Activating of kenaikan menjadi 841,0088 mg/g pada lama
Active Carbon.USA) aktivasi 15 jam, dan naik kembali menjadi
Banyaknya molekul yang masuk ke dalam 883.8341 mg/g pada lama aktivasi 25 jam.
pori-pori karbon akan dibatasi oleh volume pori-
pori karbon tersebut, sehingga pada saat-saat b. Pada suhu 500oC
tertentu adsorpsi akan setimbang seiring dengan
penuhnya volume pori-pori karbon oleh adsorbat.
Menurut Dubidin-Serpinski dalam Jankowska
(1991), kesetimbangan adsorpsi dapat tercapai
apabila molekul adsorbat bersifat polar dan
merupakan vapor liquid (cairan mudah
menguap), dapat mengisi semua pori-pori karbon
aktif sehingga penuh. Pada saat dimana sejumlah
pusat aktif sebagai adsorben telah penuh terisi
oleh molekul-molekul adsorbat, maka akan
terjadi kejenuhan di dalam pori-pori karbon yang
mengakibatkan kereaktifan adsorpsi semakin
minim dan terjadi kesetimbangan adsorpsi.

a. Pada suhu 400oC

Gambar 8. Grafik hasil Analisa Daya Serap


terhadap Iodine terhadap lama aktivasi dan jenis
zat aktivator untuk lama pembakaran 500oC

Dari grafik diatas dapat dilihat nilai daya


serap terhadap iodium dengan larutan aktivator
HCl dan lama aktivasi 5 jam adalah 766,6402
mg/g, kemudian meningkat menjadi 772,5304
mg/g untuk lama aktivasi 15 jam, lalu meningkat
kembali untuk lama aktivasi 25 jam menjadi
778,5119 mg/g.
Untuk penggunaan larutan NaOH sebagai
aktivator terjadi kenaikan daya serap terhadap
iodium dari lama aktivasi 5 jam dengan daya
Gambar 7. Grafik hasil Analisa Daya Serap serap 745,7143 mg/g menjadi 757,6578 mg/g
terhadap Iodine terhadap lama aktivasi dan jenis untuk lama aktivasi 15 jam, kemudian
zat aktivator untuk lama pembakaran 400oC mengalami penurunan untuk lama aktivasi 25
jam, yaitu 779,4862 mg/g.
Pada grafik diatas dapat dilihat untuk jenis Sedangkan untuk larutan aktivator CaCl2
zat aktivator HCl dan lama aktivasi 5 jam hasil dengan lama aktivasi 5 jam didapat nilai daya
uji daya serap terhadap iodium adalah 792,8843 serap terhadap iodium adalah 812,6549 mg/g lalu
mg/g, lalu mengalami kenaikan menjadi mengalami penurunan untuk lama aktivasi 15
834,1428 mg/g untuk lama aktivasi 15 jam dan jam menjadi 785,4055 mg/g kemudian menurun
mengalami kenaikan lagi menjadi 867,824 mg/g kembali terjadi untuk lama aktivasi 25 jam
untuk lama aktivasi 25 jam. dengan daya serap 759,9243 mg/g.
Untuk penggunaan zat aktivator NaOH
dengan lama aktivasi 5 jam daya serap terhadap c. Pada suhu 600oC
iodium adalah 802,6694 mg/g. Kemudian untuk
lama aktivasi 15 jam uji daya serap terhadap Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa
daya serap terhadap iodium untuk lama
pembakaran 600oC dan jenis larutan aktivator
HCl dan lama aktivasi 5 jam adalah 734,8025 mg/g dan mengalami kenaikan untuk lama

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 7


aktivasi 15 jam adalah 738,9683 mg/g dan untuk DAFTAR PUSTAKA
lama aktivasi 25 jam nilai daya serap terhadap
iodium mengalami kenaikan yaitu 743,1816 Aliansyah, Anang. 1984. Pembuatan dan
mg/g. Kegunaan Arang Aktif. Balai Penelitian
dan Pengembangan Banjar Baru.

Cheremisinoff, N. P. 1993. Carbon Adsorption of


Pollutant Control. USA
www.disbun.kalbar.go.id/pub/pdf/
probangkara.pdf. Diakses pada tanggal
15 Desember 2009

D. Vold, Robert. 1988. The Activating of Active


Carbon.USA

Departemen Perindustrian dan Perdagangan.


2003. Syarat Mutu dan Uji Arang Aktif
SII No. 0258-88. Palembang: Balai
Perindustrian dan Perdagangan.

Gambar 9. Grafik hasil Analisa Daya Serap Djatmiko, B., dkk. 1981. Pengolahan Arang dan
terhadap Iodine terhadap lama aktivasi dan jenis Kegunaannya. Bogor: IPB.
zat aktivator untuk lama pembakaran 600oC
H. G, Pohan. 1993. Prospek Penggunaan Karbon
Untuk penggunaan larutan aktivator NaOH Aktif dalam Industri. Bogor: Warta IHP
sebagai aktivator didapat nilai daya serap
terhadap iodium 865,2614 mg/g untuk lama Jankwoska, H., Swiatkowski, A., and Choma, J.
aktivasi 5 jam kemudian mengalami penurunan 1991. Active Carbon. Ellis Hardwood,
untuk lama aktivasi 15 jam adalah 861,7044 1st Published
mg/g dan kembali mengalami penurunan
menjadi 858,1766 mg/g untuk lama aktivasi 25 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. 1997.
jam. Manfaat Karbon Aktif dalam Dunia
Sedangkan untuk aktivator CaCl2 terjadi Industri Sumber. LIPI
penurunan nilai daya serap terhadap iodium dari
821,7398 mg/g untuk lama aktivasi 5 jam Silalahi, Frandi. 2010. Pengaruh Temperatur
menjadi 820,0015 mg/g untuk lama aktivasi 15 Pembakaran, Jenis Zat Aktivator, Dan
jam, kemudian kembali mengalami penurunan Lama Aktivasi Pada Pembuatan
untuk lama aktivasi 25 jam yaitu 818,2706 mg/g. Karbon Aktif Berbahan Baku Cangkang
Biji Karet. Jurusan Teknik Kimia.
Pengujian Karbon Aktif Pada Sampel Air Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya.
Rawa
Pengujian karbon aktif dengan kondisi T. S. Meilita and S. S. Tuti. 2003. Pengenalan
optimum pada air rawa menggunakan alat yaitu dan Proses Pembuatan Karbon Aktif.
turbidity meter, dimana turbidity meter akan Jurusan Teknik Industri. Fakultas
menunjukkan hasil kekeruhan pada air rawa Teknik. Universitas Sumatera Utara.
sebelum dan sesudah ditambahkan karbon aktf
dengan kondisi yang optimum tersebut. http://www.airminumisiulang.com/news/64/Fung
si-Karbon-aktif-Arang-aktif
Tabel 2. Hasil Penjernihan Air Rawa
Air rawa http://www.scribd.com/doc/3627041/Arang-
Sebelum di uji Sesudah di uji Aktif
(NTU) (NTU)
13 Januari 2012 16 Januari 2012 http://gedehace.blogspot.com/2009/03/adsorpsi-
51 9,4 karbon-aktif.html

staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/artikel-
ppm-jagung2.doc

Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 19, Agustus 2013 Page | 8

Anda mungkin juga menyukai