Anda di halaman 1dari 13

Adapun Review Artikel Dengan Topik “Pembuatan Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa Dengan Pengaktifan Zat Kimia

ZnCl2 Dengan Proses Pemanasan Secara Pirolisis” Sebagai Berikut:


No. Penulis (Tahun) Judul Metode (Variabel) Hasil
1. Farida Aryani, Fina Aplikasi Metode Aktivasi Metode Aktivasi Arang aktif yang menggunakan metode
Mardiana, Wartomo. Fisika Dan Aktivasi Kimia Fisika Dan kimia. aktivasi fisika mempunyai rendemen
(2019) Pada Pembuatan Arang Aktif lebih tinggi dibanding aktivasi kimia
Dari Tempurung kelapa dimana aktivasi fisiska mempunyai
(Cocos Nucifera L). rendemen sebesar 86,7% sedangkan
aktivasi kimia (menggunakan NaOH)
sebesar 63,7%. Penyebab rendahnya
rendemen pada aktivasi kimia karena
pada proses ini pencucian dan
pengeringan arang dilakukan berulang
kali sehingga menyebabkan adanya
arang aktif yang terbuang. Metode
aktivasi fisika mempunyai nilai lebih
tinggi dari aktivasi kimia, akan tetapi
aktivasi fisika pada proses ini memiliki
kadar uap lebih rendah dibanding
aktivasi kimia
2. Anisyah, Arnelli, Pembuatan Karbon Aktif Menggunakan Penelitian ini menunjukkan SMAC
Yayuk Astuti (2021). Termodifikasi Surfaktan Gelombang Mikro (Surfactan-Modified Activated Carbon)
Sodium Lauryl Sulphate Dengan Variasi memeiliki efesiensi terbesar dengan
(SMAC-SLS) Dari Waktu Radiasi Dan nilai 99,893%. Hal ini menunjukkan
Tempurung Kelapa Daya Radiasi. bahwa adanya surfaktan mempengaruhi
Menggunakan Aktivator efesiensi adsorpsi terhadap ion pb (II).
ZnCl2 Dan Gelombang Mikro Surfaktan teradsorpsi pada permukaan
Sebagai Absorben Kation karbon aktif dan merubah sifat karbon
Pb(II). aktif dari sedikit polar menjadi lebih
polar dan menjadi lebih nengatif
sehingga ion pb(II) lebih mudah
teradsorpsi pada permukaan karbon
aktif.
3. Tetty Kemala, Ahmad Adsorpsi Karbon Aktif Pengukuran Efesiensi Pada penelitian ini digunakan bahan
Sjahriza, Dyah Pratama Termodifikais Zink Klorida Dan Isoterm Adsorpsi pencemar yang teradsorpsi mengandung
Puspitasari (2020). Terhadap Surfaktan Anionik Dengan Berbagai surfaktan anionik jenis Linear Alkil
Pada Berbagai pH Variasi pH dan Waktu Benzenasulfonat (LAS), dengan waktu
Optimum Adsorpsi 35 menit. Pada kkonsentrasi LAS 15
Karbon Aktif Yang ppm, efesiensi tertinggi diperoleh pada
Termodifikasi ZnCl2 pH 3 dan terendah pada pH 12.
Demikian pula pada kapasitas adsorpsi
tertinggi yaitu pada pH 3 dan terendah
pada pH 12.
4. Reihan Subhan, M. Studi Model Adsorpsi Cr(VI) Metode Adsorpsi dan Hasil yang diperoleh adalah dengan laju
Fahmi Shidiqi, A.S Dwi Menggunakan Karbon Aktif Pengujian Kadar Cr alir 10 ml/menit memiliki nilai
Saptati N.H, dan dari Tempurung Kelapa Pada (VI) Dengan variasi kapasitas terbaik yaitu 2704 mg/g
Bambang Ismuyanto Sistem Kolom Dengan Laju Alir berdasarkan pendekatan model Thomas
(2022) Variasi Laju Alir dan Yoon-Nelson. Pendekatan
matematis model Thomas dan Yoon-
Nelson merupakan model yang sesuai
berdasarkan nilai regresi linear (R2)
yang cukup baik. Serta adsorben yang
digunakan dalam penelitian ini dari
alam sehingga dapat membantu
menyelesaikan masalah lingkungan.
adsorben yang digunakan merupakan
senyawa yang umum dijumpai dalam
air kehidupan sekitar.
5. Andi Ikhtiar Bakti, Karakterisasi Karbon Aktif Analisis Kadar Volatil  Pada analisis X-RD, Spektrum
Yuanita Amalia Yang Terbuat dari Dan Karbon Tetap , XRD dari karbon aktif menjelaskan
Harianto, Mahendra Tempurung Kelapa Dengan Serta Metode Pirolisis adanya kristal aluminosilikat yang
Kusuma Nugraha Aktivasi Na2CO3 Dan Suhu sebagai aktivasi fisika berbeda, puncak terbentuk pada sampel
(2022). 1000° C Menggunakan 1000° C dan Na2CO3 pada sudut 2θ = 25
Teknik XRD dan SEM-EDX -30o , 35 o -40o , dan 50° -60° pada
bidang hkl (101), (004), dan (211), yang
masing-masing adalah mineral silikat,
bijih besi dan kuarsa. Sedangkan sisa
puncak lainnya terdapat sodalite,
analcime dan sodium silikat terletak di
44,5° . Sementara itu, terjadinya puncak
yang luas di sekitar 20° -26° dan 40° -45
° menunjukkan adanya pembentukan
struktur karbon dan grafit pada bidang
hkl (002) dan (100) hal itu telah sesuai
dengan data JCPDS NO: 86-1157.
Kedua sampel karbon aktif
menunjukkan dua puncak difraksi yang
terletak pada sudut difraksi 2θ = 30° -40
° dan 40° -50° yang mengungkapkan
adanya fase amorf yang secara tidak
teratur ditumpuk oleh cincin karbon dan
bermanfaat untuk menghasilkan celah
yang telah teradsorben pada puncak
difraksi. Hal ini disebabkan oleh
kehadiran spesies Natrium (Na) yang
digunakan selama proses aktivasi. Hasil
penemuan karbon aktif ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya.
 Hasil dari spektrum EDX,
menunjukkan kandungan unsur
diantaranya C, Ca, Fe, Ti, Mg, Na, O,
Si, Al, kandungan (wt.%). Sampel
Na2CO3 terkandung 96,74% unsur
karbon (C) sedangkan untuk sampel
1000° C terdapat 54,16% unsur karbon
(C). Unsur Titanium (Ti) terdapat pada
sampel Na2CO3 yang menunjukkan
berkas energi sebesar 0,50 KeV dan
4,50 KeV sebagai lebar sebaran logam
yang memungkinkan metarial menjadi
tersebar.

6. Mycelia Limbah Tempurung Kelapa Uji Kinerja Adsorpsi Arang aktif dapat menyerap logam berat
Paradise,Edy Nursanto, Sebagai Alternatif Penyerap dalam air limbah melalui prose
Nurkhamim(2020) Logam Berat Yang Ramah adsorpsi. Proses uji adsorpsi dapat
Lingkungan Dan Ekonomis. dilakukan dengan dua cara yaitu, sistem
batch dan sistem kontinyu. Dimana
sistem batch adalah perendaman arang
aktif dalam larutan yang mengandung
logam berat. Sistem kontinyu adalah
melewatkan larutan yang mengandung
logam berat kedalam kolom yang berisi
adsorben dengan laju aliran tertentu.
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa
arang dari tempurung kelapa dapat
dijadikan alternative penyerap logam
berat dengan biaya yang rendah.
7. Rini Siskayanti, Efektivitas Arang Aktif Dari Menggunakan Metode Hasil penelitian yang telah dilakukan
Muhammad Engkos Tempurung Kelapa Dalam Adsorpsi dengan diperoleh angka penyerapan logam Fe
Kosim, Dima Riawan Mengadsorpsi Logam Fe Melakukan Variasi adsorpben dengan ukuran partikel pada
(2020). Pada Pelumas Motor Bekas Waktu Kontak mesh 60, 80, 100, 120, dan 140 berturut
Pakai Pelumas Bekas dan – turut sebesar 2,4 ppm, 8,3 ppm, 12,5
Arang Aktif dalam ppm, 15,4 ppm, dan 17,2 ppm.
Ukuran partikel yang Ukuran partikel arang aktif optimum
sama. untuk dapat menyerap Fe yaitu pada
penggunaan mesh 140 dapat menyerap
sebanyak 17,2 ppm sehingga diperoleh
efesiensi penyerapan sebesar 8,44 %.
Maka dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa semakin kecil
ukuran partikel arang aktif maka daya
serap terhadap logam Fe pun semakin
besar.
8. Edwin Permana, Icha Preparasi Dan Karakteristik Menggunakan Metode Preparasi karbon aktif sebagai support
Cristine, S.D. Sumbogo Katalis Cu/ZnO Dengan dehidrasi, katalis terbagi dalam 3 tahap , yaitu
Murti, Fusia Mirda Support Karbon Aktif Karbonisasi, dan dehidrasi pada suhu 105° C selama 1
Yanti (2020). Menggunakan Aktivator Aktivasi. jam , karbonisasi pada suhu 550° C
H3PO4 dan ZnCl2 selama 3 jam, dan aktivasi dengan
menggunakan H3PO4 dan ZnCl2
direndam selama 24 jam.
9. Andi Ikhtiar Bakti, P.L. Karakterisasi Karbon Aktif Menggunakan Metode Dari hasil penelitian dengan aktivasi
Gareso, Nurlaela Rauf Yang Disiapkan Dari Pirolisis dengan suhu pada 800℃ selama satu jam,
(2018). Tempurung Kelapa Aktivasi Fisika menunjukkan bahwa tahap aktivasi
Menggunakan Teknik menghasilkan permukaan eksternal
Pirolisis yang luas dengan pori – pori yang
cukup baik, hal ini memengaruhi daya
serap atau absorban dari porositas yang
terbentuk, semakin besar dan banyak
jumlah porositasnya maka kualitas
karbon aktif semakin baik.
10. Millenina Sulung Pengaruh Suhu Pirolisis Dan Metode Pirolisis Penelitian ini dapat disimpulkan
Hanavia, Cokorda Istri Konsentrasi Aktivator NaCl dengan pengaktifan kualitas arang aktif dipengaruhi oleh
Anjani Meliati, Luchis Terhadap Kualitas Adsorben NaCl. suhu pirolisis dan konsentrasi aktivator
Rubianto (2022). Arang aktif Berbahan Dasar NaCl, yaitu semakin tinggi suhu
Limbah Tempurung kelapa pirolisis kualitas arang dihasilkan akan
semakin baik. Begitu juga dengan
konsentrasi aktivator NaCl, semakin
tinggi konsentrasi aktivator maka
kualitas arang semakin baik.
11. Suliestyah, Ariani D. Optimasi Aktivator ZnCl2 Menggunakan Metode Dari hasil penelitian ini karbon aktif
Astuti (2021) Dalam Pembuatan Karbon Adsorbsi, Preparasi dapat menyerap logam Cr sebesar 60%
Aktif Dari Batubara Dan Batubara, dan pada konsentrasi awal 250 ppm,
Pengujian Karbon Aktif Aktivasi Kimia. menyerap logam Fe 52% pada
Sebagai Adsorben konsentrasi awal 50 ppm. Penyerapan
zat aktif terhadap zat warna Methylene
Blue sangat efektif dengan persen
adsorpsi sebesar 97,4% , namun kurang
efektif pada konsentrasi awal yang lebih
tinggi. Penyerapan karbon aktif
terhadap logam maupun zat warna
dipengaruhi oleh konsentrasi awal, pada
umumnya semakin tinggi konsentrasi
awal logam maupun zat warna, maka
persen adsorpsi atau penyerapan makin
berkurang.
12. Lia F. Ramadhani, Teknologi Aktivasi Fisika Metode Dehidrasi, Pada penelitian ini disimpulkan bahwa
imaya M. Nurjannah, Pada Pembuatan Karbon Karbonisasi, Dan menggunakan steam untuk memperoleh
Ratna Yulistiani, Erwan Aktif Dari Limbah aktivasi. produk utama karbon aktif memiliki
A. Saputro (2020) Tempurung Kelapa keunggulan yaitu, waktu yang
diperlukan relatif pendek, yield arang
yang dihasilkan akan besar, tidak
membutuhkan peralatan operasi yang
banyak, proses dilakuksn cukup mudah,
bahan – bahan pengoksidasi yang
dipakai untuk aktivasi dapat direcycle
kembali menjadi bahan pengoksidasi
lagi dan lebih ekonomis.
13. Erma Maruni, Nurlina,Isoterm Adsorpsi Pb(II) Pada Metode Adsorpsi Kualitas karbon aktif menunjukkan
Nelly Wahyuni (2022). Karbon Aktif Tempurung KarbonYang Diaktivasi  dengan uji daya adsorpsi karbon aktif
Kelapa Dengan Variasi Dengan    Variasi terhadap larutan iod. Penelitian
Konsentrasi Aktivator Natrium Konsentrasi Natrium Anggriana mengatakan bahwa :
Bikarbonat Bikarbonat “ Semakin besar angka daya serap iod
maka semakin besar pula kemampuan
adsorpsi karbon katif terhadap adsorbat
yang artinya memiliki luas permukaan
yang besar”. Penentuan daya serap
metilen biru bertujuan untuk
menggambarkan kemampuan adsorpsi
adsorben terhadap adsorbat yang
berukuran besar.
Berdasarkan table penelitian kadar air,
kadar abu, dan serapan MB pada karbon
aktif tempurung kelapa memenuhi SNI
No. 06-3730-1995 dan serapan iodin
pada karbon aktif tempurung kelapa
tidak memenuhi SNI No. 06-3730-
1995. Semakin tinggi daya serap
metilen biru maka semakin besar dan
semakin baggus luas permukaanya.
Sehingga daya serap metilen biru yang
terbaik adalah KA 4%. Karbon aktif
memiliki ukuran pori yang besar karena
hasil pengujian metilen biru memenuhi
SNI.
14. Zulfa  Nurul   Chairunnisa Efektivitas Adsorben Karbon Uji COD dan TTS Dari hasil Penelitian ini menunjukkan
(2023). Aktif Dari Tempurung Kelapa Serta Analisis Sampel bahwa karbon aktif dari tempurung
Untuk Pengolahan Limbah kelapa dapat menurunkan kadar COD.
Cair Pabrik Tahu. penurunan terjadi Karena polutan yang
ada di sampel itu diserap oleh adsorben,
dimana penyerapan ini dipengaruhi oleh
beberapa variasi yaitu, variasi kecepatan
pengadukan, ukuran partikel adsorben
serta waktu adsorpsi.
15. Niza Desiana, Ngatijo,Pengelolaan Air Limbah Menggunakan   2 Dalam penelitian ini digunakan activator
dan Muhammad I. Tambang Dengan Metode Variabel   yaitu, H3PO4 dengan konsentrasi 20 % untuk
Lagowa (2022). Bioadsorpsi Menggunakan konsentrasi   karbon mengaktivasi karbon tempurung kelapa.
Karbon Aktif Tempurung aktif dan waktu kontak. Aktivator H3PO4 merupakan activator
Kelapa. yang lebih baik dibandingkan activator
HCl. Karena aktivator H3PO4 dapat
meningkatkan rendemen karbon aktif
yang digunakan pada proses aktivasi
sehingga memperlambat laju reaksi pada
proses oksidasi.

Dari review jurnal diatas maka penulis mengambil kesimpulan dengan judul “STUDI PEMBUATAN KARBON AKTIF
DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN PENGAKTIFAN ZAT KIMIA ZnCl 2 MENGGUNAKAN METODE
PIROLISIS”.

Anda mungkin juga menyukai