Anda di halaman 1dari 10

HIDRO-ELEKTROMETALURGI

LAPORAN PRAKTIKUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI


Acara 5 – Pemurnian Larutan : Carbon Adsorption

Dewa Gde Yoga S1, Abdullah2, Aulia3, Errandy4, Firmansyah5, Nabil6, Syahwanul7, dan Syifa8
1
Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN Veteran Yogyakarta, Kampus 2 UPN Babarsari 55281, Indonesia

Abstrak. Proses pemurnian larutan hasil leaching dapat dilakukan dengan adsorpsi karbon aktif. Pada metode
ini dilakukan pengikatan logam berharga ke dalam pori-pori karbon. Metode ini dapat diterapkan dalam carbon
in leach, carbon in pulp,dan carbon in coloumn. Tipe karbon yang digunakan yaitu aneka kimia, power, norit,
calgon, tohoma dan troycarb. Tipe karbon itu dilakukan pengujian sieving test, hardness test, dan gold
adsorption test. Hasil dari perhitungan aktivitas karbon menunjukkan bahwa nilai yang didapat dalam % pada
tipe aneka kimia sebesar 50,8 ; power 54,2 ; norit 52,9 ; calgon 100 ; tohoma 81,1 ; dan troycarb 85,7. Nilai
profit yang didapat dalam USD/bulan yaitu aneka kimia 1232,37 ; power 860,1182 ; norit -294,59 ; calgon
489,5092 ; tohoma 995,2785 ; dan troycarb 1290,914. Dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa troycarb
dapat dipilihan untuk proses pemurnian larutan emas karena memiliki nilai profit yang tinggi dengan %
aktivitas karbon yang cukup besar.

Keyword : Karbon Aktif, Pemurnian, dan Adsorpsi

1. Pendahuluan exchange). Metode adsorpsi karbon aktif lebih sering


digunakan karena memiliki beberapa keuntungan,
Perkembangan industri yang pesat, menyebabkan seperti lebih ekonomis dan tidak menimbulkan efek
pemanfaatan logam berat baik untuk alat samping yang beracun serta mampu menghilangkan
pengoperasian, bahan-bahan organik. Dalam metode ini, karbon aktif
maupun industri yang memroduksi logam sebagai digunakan sebagai adsorben. Karbon aktif merupakan
produk utamanya semakin meningkat. Indonesia suatu padatan yang berpori dengan kandungan karbon
merupakan negara yang memiliki sumber daya mineral sebesar 85-95% dan memiliki daya serap yang besar
yang melimpah dan sering dimanfaatkan untuk [1]
kebutuhan manusia. Beberapa contoh logam berharga Pemisahan solid-liquid yang dengan metode
hasil eksploitasi sumber daya alam mineral yang adsorpsi karbon aktif dilakukan dengan cara mengikat
pemanfaatannya luas dan berkaitan langsung dengan larutan kaya mineral berharga yang telah larut
kebutuhan hidup masyarakat yaitu emas, nikel, perak, menggunakan karbon aktif. Karbon aktif ini pada
dan tembaga. dasarnya dibuat menggunakan bahan baku yang
Dalam proses ekstraksi, salah satu metode yang memiliki kandungan karbon didalamnya. Bahan baku
dapat digunakan yaitu metode hidrometalurgi. Metode yang digunakan tergantung dari penggunaan karbon
ini biasanya dilakukan dengan cara melarutkan suatu aktif, ketersediaan bahan baku, serta kelayakan
bijih menggunakan larutan aqueous seperti asam ekonomi untuk mengubah bahan baku menjadi karbon
sianida dengan temperatur < 200ºC. Dalam ekstraksi aktif. Contoh bahan baku yang dapat digunakan yaitu
bijih tembaga maupun emas, kandungan tembaga atau tempurung kelapa, kayu, kulit kacang, gambut, serbuk
emas yang terdapat didalamnya akan keluar sebagai gergaji, kulit kemiri, dan batubara [4].
larutan kaya dan harus dilakukan pengolahan lebih
lanjut untuk mendapatkan logam yang diinginkan.
Proses lanjutan yang dapat dilakukan yaitu pemurnian 2. Landasan Teori
larutan hasil leaching atau pemisahan solid-liquid dan
Pemurnian larutan hasil leaching merupakan proses
recovery sehingga kadar logam berharga yang terdapat
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga
didalamnya dapat mengalami peningkatan sedangkan
dapat dihasilkan logam berharga dengan kadar yang
mineral pengotor akan terjadi penurunan hingga kadar
lebih tinggi dari sebelumnya. Metode yang dapat
tertentu.
dilakukan dalam proses ini yaitu seperti adsorpsi
Setelah tahapan ekstraksi dengan metode leaching
karbon aktif, ekstraksi pelarut (solvent extraction), dan
selesai dilakukan, dilanjutkan dengan tahap pemurnian
resin penukar ion (ion exchange). Dalam metode
larutan hasil leaching sebelum proses recovery. Hal ini
adsorpsi karbon aktif, mekanisme yang dijalankan
dilakukan agar proses recovery dapat berjalan dengan
yaitu dimana larutan kaya hasil dari proses leaching
lebih optimal. Dalam tahapan pemurnian hasil
akan diikat oleh pori-pori permukaan karbon aktif. Hal
leaching terdapat berbagai metode yang dapat
ini disebabkan oleh keselektifan dari karbon aktif
dilakukan seperti adsorpsi karbon aktif, ekstraksi
dalam mengadsorpsi emas [5].
pelarut (solvent extraction), dan resin penukar ion (ion
Pada umumnya, karbon yang digunakan dalam sebagai adsorben [4]. Karbon aktif digolongkan
proses adsorpsi dengan karbon aktif perlu menjalani sebagai karbon non-grafit, dimana hal ini disebabkan
proses pengaktifan karbon. Proses pengaktifan karbon oleh kerapatan yang dimiliki rendah dan strukturnya
ini dilakukan dengan cara menghilangkan hidrogen yang berpori.bahan yang dapat gunakan dalam
atau fraksi kaya hidrogen dari bahan mentah yang memproduksi karbon aktif salah satunya berasal dari
terdapat unsur karbon sehingga dihasilkan residu yang limbah pertanian seperti cangkang dari kelapa sawit,
memiliki pori-pori terbuka. Proses ini dicapai dalam kulit buah, tempurung kelapa, akar, batang, kulit kayu,
dua tahap. Pada tahap pertama disebut sebagai tahap bunga, dan daun. Dalam memilih bahan dasar yang
karbonisasi, dimana dilakukan pemanasan dengan suhu akan digunakan untuk menghasilkan karbon aktif
sekitar 500°C pada bahan dengan ditambahkan reagen terdapat beberapa kriteria yang dapat dipertimbangan
dehidrasi. Sebagian pengotor dihilangkan atau tetap seperti kandungan karbon tinggi, kandungan zat
sebagai residu seperti tar yang ada pada karbon. Atom anorganik yang rendah sehingga hasil abu yang
karbon akan dibebaskan hingga batas tertentu dan dihasilkan rendah, tingkat degradasi rendah pada
diklasifikasikan bersama sebagai formasi kristalografi penyimpanan, dan kemungkinan menghasilkan karbon
yang disebut juga kristalit elementer. Dalam formasi aktif dengan persen yang tinggi [2].
ini menghasilkan produk dengan luas permukaan Karbon aktif ini digunakan dalam proses adsorpsi
antara 10-500 m2/gram atau bahkan 1000 m2/gram yang dimana adsorpsi tersebut merupakan peristiwa
yang sebagian besar dikarenakan pembentukan penyerapan atau penarikan molekul-molekul zat
mikropori. Tahap kedua yaitu terdiri dari memaparkan terlarut, ion, ataupun partikel terdispersi dalam fasa
material karbon ke atmosfir udara oksidasi, karbon ruahnya pada permukaan padat adsorben yang
dioksida, dan atau oksigen (udara) dengan suhu yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara adsorbat
digunakan sebesar 700-1000°C. Hal ini dilakukan agar dengan permukaan adsorben [4]. Adsorbat ini
residu seperti tar dapat terbakar dan juga merupakan zat cair atau gas yang terikat oleh zat padat,
mengembangkan struktur pori yang terdapat di dalam sedangkan adsorben merupakan zat padat yang dapat
karbon. Reaksi yang berlanjut akan menghasilkan mengikat atau melakukan penyerapan. Struktur kimia
burnout pada lapisan karbon secara sebagian atau dari adsorben sangat berpengaruh terhadap proses
keseluruhan. Hal ini akan menghasilkan pelebaran adsorpsi karena adsorpsi pada logam berat tersebut
pada pori-pori sehingga permukaan kristal elementer dapat terjadi yang disebabkan oleh adanya interaksi
yang terbentuk selama karbonisasi dapat terlihat. antara gugus fungsi aktif dari adsorben [6]. Atom serta
Selanjutnya terdapat situs aktif yang merupakan tepi molekul pada permukaan dalam karbon aktif yang
atom karbon dan sudut kristalit elementer pada cacat tersebar secara merata menyebabkan gaya tarik
atau diskontinuitas akan bersifat sangat reaktif karena menarik yang dilakukan dapat merata pada seluruh
valensi yang tidak jenuh. Aktivasi karbon dikatalisis permukaan dari adsorben. Dimana gaya tarik menarik
dengan besi, tembaga, oksida, dan karbonat dari logam ini dapat dilakukan oleh molekul dalam fase gas atau
alkali. Biasanya proses ini dilakukan saat reaktivasi cair dan terikat pada permukaan dari adsorben.
karbon yang terjadi pada pabrik ekstraksi emas dengan Adsorpsi yang dilakukan oleh karbon aktif ini dapat
cara menambahkan uap ke dalam tanur reaktivasi [3]. bergantung pada luas permukaan zat padat dan
Karbon aktif ini merupakan bahan karbon yang karakteristik dari permukaan. Porositas dari adsorben
telah mengalami proses karbonisasi untuk berpengaruh agar kapasitas adsorpsi dari adsorben
meningkatkan porositasnya. Karbon aktif ini berupa bernilai tinggi. Selain itu, gaya dorong adsorpsi
material amorf berbahan organik dengan luas bergantung pada afinitas adsorbat terhadap pelarut dan
permukaan berkisar antara 300-2000 m2/gram. Struktur terhadap adsorben [4].
pori internal yang dimiliki sangat mengembang. Luas Dalam proses adsorpsi terdapat dua metode yang
permukaan yang besar didapatkan dari struktur pori- dapat mengakibatkan adsorpsi tersebut terjadi yaitu
pori yang sangat mengembang sehingga memiliki adsorpsi fisik dan adsorpsi kimia. Adsorpsi fisik ini
kemampuan dalam mengadsorpsi gas, uap, ataupun bersifat reversibel dimana dapat terjadinya secara
material yang terlarut atau terdispersi dalam cairan. bolak-balik. Proses ini merupakan proses penyerapan
Pori-pori dari karbon aktif ini diklasifikasikan ke adsorbat ke permukaan adsorben karena adanya gaya
dalam 3 kelompok berdasarkan ukuran jari-jari dari Van der Waals yang terjadi antara adsorbat dan
pori-pori karbon aktif yaitu makro pori, meso pori, dan adsorben. Yang dimaksud dari proses reversibel yaitu
mikro pori. Makro pori memiliki besar jari-jari sebesar proses penyerapan dapat bersifat balik dan dapat
>25 nm yang berfungsi untuk mempercepat molekul- dilepas kembali ke pelarut. Pada prosesnya, panas
molekul adsorbat menuju pori-pori lebih kecil yang penyerapan hampir sama dengan panas yang
terletak di dalam. Pada jenis meso pori memiliki jari- dilepaskan saat proses deadsorpsi oleh adsorbat. Nilai
jari sebesar 1-25 nm yang berfungsi untuk menangkap dari panas adsorpsi fisik yaitu <40 kJ/mol, sehingga
bahan yang diserap serta menjadi jalan masuk menuju tidak cukup untuk melakukan pemutusan ikatan kimia.
ke mikro pori. Sedangkan yang terakhir yaitu mikro Adsorpsi ini umumnya dilakukan pada suhu yang
pori memiliki jari-jari sebesar <1 nm yang paling rendah, sehingga tingkat penyerapan akan semakin
berperan dalam adsorpsi. Struktur pori dari karbon tinggi. Adsorpsi karbon aktif dimana ion logam pada
aktif ini selalu mengandung ketiga kelompok pori-pori larutan masuk ke permukaan karbo aktif termasuk
tersebut dalam strukturnya. Struktur ini memiliki peran dalam adsorpsi fisik. Sedangkan adsorpsi kimia
yang penting dalam menentukan kinerja karbon aktif merupakan adsorpsi yang melibatkan ikatan valensi

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


sebagai hasil pemakaian bersama elektron oleh Metode ini dilakukan proses adsorpsi menggunakan
adsorbat dan adsorben serta bersifat irreversibel. Panas karbon aktif terjadi pada tangki yang berbeda dengan
yang bekerja pada metode ini yaitu 40-80 kJ/mol. tangki untuk proses leaching. Sebelum proses CIC
Sehingga ikatan kimia yang terjadi pada adsorbat akan berlangsung, terlebih dahulu dilakukan pemisahakn
terputus. Hal ini mengakibatkan energi yang ada dalam solid-liquid. Proses CIC ini dilakukan untuk
proses adsorpsi tidak sama dengan kalor saat desorpsi. merekoveri emas dan perak dari larutan hasil leaching
Untuk memisahkan adsorbat dari adsorben maka yang disebut pregnant leach solution (PLS) untuk
proses desorpsi memerlukan energi yang lebih tinggi. mengikat kembali emas yang terdapat dalam tailing.
Adsorpsi ini terjadi pada temperatur yang tinggi PLS tersebut dialirkan menuju kolom-kolom adsorpsi
dengan karakter kapasitas adsorpsi meningkat seiring yang sebelumnya sudah diisikan dengan karbon aktif
dengan temperatur [4]. [7].
Dalam adsorpsi karbon aktif terjadi reaksi kimia Terdapat beberapa faktor yang penting yang dapat
yang berlangsung terhadap emas (Au) dan perak (Ag) mempengaruhi koefisien dari proses adsorpsi karbon
dalam metode tersebut, yaitu : aktif. Faktor tersebut yaitu faktor fisik dan faktor
kimia. Yang pertama adalah faktor fisik dimana hal ini
2Au(CN)2-(aq) + Ca+(aq) + 2C(s) → Ca[C-Au(CN)2]2(s) meliputi ukuran partikel, tipe bijih, efisiensi dari
2Ag(CN)2-(aq) + Ca+(aq) + 2C(s) → Ca[C-Ag(CN)2]2(s) pengadukan (agitasi), serta pengaruh dari % solid.
Sedangkan pada faktor kimia yang mempengaruhi
Dari reaksi tersebut, sifat selektif yang dimiliki karbon efisiensi adsorpsi meliputi suhu, konsentrasi dari
aktif akan berikatan dengan aurosianida (2Au(CN) 2-) sianida, konsentrasi emas, serta kekuatan ionik.
dan argentosianida (2Ag(CN)2-). Senyawa-senyawa Dalam faktor fisik, karbon yang memiliki aktivitas
tersebut akan masuk dan berikatan pada pori-pori yang tinggi akan memiliki bentuk yang lebih lunak karena
dimiliki oleh karbon aktif. Au dan Ag pada awalnya struktur pori yang dimiliki berukuran luas sehingga
berfasa liquid, tetapi ketika sudah berikatan dengan kekuatan mekanik dari karbon akan semakin
karbon aktif akan berubah fasa menjadi solid. Dalam berkurang. Dikarenakan kekuatan mekanik yang
reaksi di atas terdapat penambahan ion Ca+, dimana hal dimiliki karbon tersebut kecil sehingga karbon akan
ini disebabkan oleh limestone yang ditambahkan saat lebih mudah terjadi atrisi dan menyebabkan kerugian
proses leaching. Ion Ca+ yang berlebihan akan akibat dari hilangnya karbon memberikan dampak
berdampak buruk saat proses adsorpsi berlangsung terhadap emas yang terikat juga akan hilang. Ukuran
dimana dapat menyebabkan terjadinya carbon fouling. partikel dari karbon juga berpengaruh, dimana karbon
Umumnya, adsorpsi karbon aktif ini dapat yang dipilih yaitu karbon yang memiliki ukuran
dilakukan dengan menggunakan metode carbon in partikel kecil dengan aktivitas yang tinggi dan luas
leach (CIL), carbon in pulp (CIP),dan carbon in permukaan yang lebih besar karena berguna dalam
coloumn (CIC). Pada metode carbon in leach (CIL), meminimalisir terjadinya atrisi dari agitasi. Untuk
proses adsorpsi dilakukan dengan penambahan karbon karbon dengan ukuran yang besar akan lebih
aktif yang diberikan saat proses leaching berlangsung berpotensi terjadi atrisi sehingga menyebabkan
di dalam tangki leaching. Metode ini biasanya kehilangan emas yang terikat. Dalam proses agitasi
digunakan untuk tipe bijih karbonat untuk menghindari atau pengadukan memiliki dampak dimana semakin
peristiwa pregrobbing yang dapat disebabkan oleh cepat pengadukan yang dilakukan maka semakin
karbon organik yang ada pada bijih. Pada umumnya banyak karbon yang akan mengalami atrisi atau
metode ini lebih ekonomis dibandingkan dengan keausan karena terkikis. Keoptimalan dari laju
carbon in pulp, karena proses adsorpsi yang dilakukan pengadukan ini dapat meningkatkan laju dari adsorpsi.
pada tangki yang sama dengan tangki leaching. Selain itu Jika agitasi yang terjadi antara partikel
Selanjutnya yaitu metode carbon in pulp (CIP). karbon dengan cairan relatif kecil, permukaan film dari
Metode ini merupakan metode adsorpsi yang dilakukan liquid sekitar partikel akan menjadi tebal dan difusi
menggunakan karbon aktif yang diaplikasikan pada film akan terbatas. Sedangkan pengaruhnya dari %
tangki yang berbeda dengan tangki leaching. Proses ini solid, dimana dengan % solid yang tinggi
lebih fleksibel dibandingkan CIL karena jumlah tangki menyebabkan pori-pori dari karbon aktif tertutup oleh
adsorpsi dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. butiran halus dari slurry sehingga % solid ini harus
Proses adsorpsi dikonfigurasi dengan aliran counter dijaga dengan optimal [3].
current yang terjadi dimana slurry dari tangki leaching Pada faktor kimia, terjadinya proses adsorpsi ini
dialirkan ke tangki pertama, sedangkan penambahan berlangsung secara eksotermis, dimana ketika
karbon aktif dimulai dari tangki terakhir. Hal ini temperatur mengalami penaikan, maka ikatan atom
menyebabkan karbon aktif yang ada pada tangki pada karbon mengalami pelemahan sehingga daya
terakhir memiliki muatan emas yang lebih tinggi dari serap yang dimiliki karbon akan menurun. Hal
pada yang terdapat pada tangki terakhir. Sedangkan selanjutnya yang berpengaruh secara kimia yaitu
pada tangki terakhir, karbon memiliki muatan emas konsentrasi dari sianida yang digunakan. Sianida yang
terendah dengan aktivasi yang paling tinggi. Metode dimaksud yaitu sianida bebas yang terdapat dilarutan
ini memiliki tantangan dalam mengontrol efisiensi bukan yang ada pada aurosianida. Dimana konsentrasi
penyaringan karbon antar tangki untuk memastikan dari sianida ini perlu dijaga agar tidak terlalu tinggi.
aliran slurry tetap sesuai dengan yang diinginkan. Pada konsentrasi sianida bebas yang tinggi, dapat
Terakhir yaitu metode carbon in coloumn (CIC). menyebabkan sianida ini akan ikut terikat dengan

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


karbon. Pada faktor kekuatan ionik, larutan bernilai Timbangan digital merupakan alat yang digunakan
satu mengartikan bahwa dalam larutan tersebut tidak untuk menimbang berat dari karbon aktif serta CuSO 4.
ada mineral lain sehingga karbon dapat menyerap emas Dapat dilihat pada Gambar 2.
lebih optimal. Penurunan pH larutan akan
meningkatkan laju adsorpsi dan kapasitas pemuatan.
Dalam praktiknya, pH yang digunakan biasanya berada
di atas 10, hal ini dilakukan untuk menghindari
hilangnya sianida karena hidrolisis. Dalam proses
adsorpsi juga terdapat carbon fouling. Hal ini juga
dapat disebut pengotoran karbon atau terperangkapnya
secara fisik pada spesies larutan dan konstituen bijih
lainnya yang dapat menimbulkan dampak buruk pada
efisiensi adsorpsi emas [3].
Dalam melihat kegunaan dan pengujian terhadap
Gambar 2. Timbangan Digital
karbon yang akan digunakan, biasanya dilakukan tiga
pengujian seperti sieving test, gold adsorption test, dan
hardness/agitation test. Pada pengujian sieving test ini 3.1.3 Gelas Beker
digunakan untuk melihat distribusi ukuran karbon yang
masih dalam kondisi baik. Pada pengujian gold Gelas beker merupakan alat yang digunakan sebagai
adsorption test dilakukan untuk mengetahui kecepatan wadah dari larutan yang akan digunakan pada proses
daya adsorpsi karbon tersebut dalam mengadsorpsi adsorpsi serta untuk melakukan penimbangan karbon
emas yang ada pada larutan kaya. Terakhir yaitu dan larutan. Dapat dilihat pada Gambar 3.
pengujian hardness/agitation test yang dilakukan untuk
mengetahui daya tahan dari karbon terhadap atrisi atau
keausan yang diakibatkan dari putaran agitator yang
mengenai karbon atau gesekan slurry selama proses
adsorpsi tersebut berjalan.

3. Metode Penelitian
Pada praktikum dengan acara carbon adsorption
dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang
akan dijelaskan lebih rinci di bawah. Gambar 3. Gelas Beker

3.1 Peralatan 3.1.4 Ayakan (Screen)


Terdapat beberapa peralatan yang digunakan dalam Ayakan (screen) merupakan alat yang digunakan untuk
praktikum Carbon Adsorption diantaranya yaitu : menyaring dan mengetahui distribusi ukuran dari
karbon aktif yang digunakan dalam proses adsorpsi.
3.1.1 Magnetic Stirrer Dapat dilihat pada Gambar 4.

Magnetic stirrer merupakan alat yang digunakan untuk


melakukan proses pengadukan dengan bantuan magnet
berbentuk seperti tabung panjang yang dimasukkan ke
dalam gelas beker. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 4. Ayakan (screen)

3.1.5 Pipet Gondok

Gambar 1. Magnetic Stirrer Pipet gondok merupakan alat yang digunakan untuk
mengambil larutan dalam jumlah tertentu untuk
mengecek serta dilakukan proses sampling. Dapat
3.1.2 Timbangan Digital
dilihat pada Gambar 5.

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


Karbon aktif merupakan bahan utama yang digunakan
untuk proses adsorpsi sebagai adsorben. Dapat dilihat
pada Gambar 8.

Gambar 5. Pipet Gondok

Gambar 8. Karbon Aktif

3.1.6 Gelas Ukur


Gelas ukur merupakan alat yang digunakan untuk 3.2.2 Larutan CuSO4
mengukur volume larutan setelah diambil
menggunakan pipet gondok. Dapat dilihat pada Larutan CuSO4 merupakan suatu sampel uji yang akan
Gambar 6. dilakukan proses adsorpsi. Dapat dilihat pada Gambar
9.

Gambar 6. Gelas Ukur


Gambar 9. Larutan CuSO4

3.1.7 Stopwatch
3.2.3 Aquades
Stopwatch merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui lamanya waktu adsorpsi yang dilakukan Aquades merupakan bahan yang digunakan untuk
oleh karbon aktif. Dapat dilihat pada Gambar 7. membantu membersihkan karbon aktif. Dapat dilihat
pada Gambar 10.

Gambar 7. Stopwatch Gambar 10. Aquades

3.2 Bahan 3.2 Prosedur Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum Pada pengujian carbon adsorption menggunakan
carbon adsorption, antara lain : karbon aktif dengan sampel uji yaitu larutan CuSO4
dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan terlebih
dahulu sebelum memulai percobaan. Percobaan
3.2.1 Karbon Aktif dilakukan dengan 2 metode yaitu metode pertama
merupakan sieving test. Sieving test diawali dengan

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


melakukan penimbangan karbon aktif sebanyak 50
gram. Dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 14. Proses pengadukan larutan CuSO4

Pada laurtan yang dilakukan pengadukan tersebut,


Gambar 11. Penimbangan sampel karbon aktif setiap 10 menit dilakukan pengambilan sampel
sebanyak 10 mL menggunakan pipet gondok lalu
Setelah penimbangan selesai dilakukan, dilanjutkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dapat dilihat pada
dengan melakukan pengayakan pada karbon aktif Gambar 15.
tersebut di ayakan dengan ukuran 4 mm dan 1,19 mm.
hal ini berguna untuk mengetahui distribusi ukuran dari
karbon aktif yang digunakan dalam proses adsorpsi.
Dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 15. Sampel yang diambil

Setelah itu, dilakukan penambahan karbon 4 gram


yang sudah ditimbang tadi pada larutan yang sedang
Gambar 12. Mengayak karbon aktif diaduk. Dapat dilihat pada Gambar 16.

Selanjutnya melakukan penimbangan pada karbon


aktif yang tertahan pada ukuran ayakan 4 mm, 1,19
mm, dan yang lolos kedua ayakan tersebut.
Penimbangan ini dilakukan di alat timbangan digital
serta menggunakan gelas beker sebagai wadah dari
karbon tersebut Dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 16. Penambahan karbon ke dalam larutan

Selanjutnya dilakukan proses adsorpsi dengan


karbon aktif menggunakan magnetic stirrer. Sampel
larutan dilakukan pengambilan pada menit ke 30, 45,
60, 90, dan 120 menit dimana akan dilakukan
pengujian dan analisis berdasarkan hasil yang
Gambar 13. Menimbang karbon aktif yang sudah diayak diperoleh. Dapat dilihat pada Gambar 17.

Selanjutnya, dilanjutkan dengan metode kedua


yaitu gold adsorption dimana pada prosesnya
dilakukan penimbangan karbon aktif sebanyak 4 gram
dan larutan CuSO4 sebanyak 500 mL.larutan CuSO4
tersebut dilakukan pengadukan dengan magnetic
stirrer. Tujuan dari proses ini yaitu untuk mengetahui
laju adsorpsi logam pada larutan pelindi. Dapat dilihat
pada Gambar 14.

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


Gambar 17. Proses adsorpsi Aneka
Item Unit Power Norit Calgon Tohoma Troycarb
Kimia
Carbon price USD/kg 2,34 2,13 4,48 4,21 3,38 2,68
Fine carbon loss kg/month 0 0 0 0 0 0
4. Hasil Pengamatan Gold in fine carbon g/t (ppm) 50 50 50 50 50 50
Gold price USD/oz 1250 1250 1250 1250 1250 1250
Pada praktikum Carbon Adsorption, data yang Profit/loss calculation
Carbon backup USD/month 47,034 227,7396 1084,34 547,3842 198,744 18,0096
digunakan merupakan data sekunder yang diberikan Gold loss in fine carbon USD/month 44,34563 235,8923 534,001 286,8566 129,7275 14,826
oleh asisten laboratorium untuk dilakukan perhitungan. Total operational cost USD/month 91,37963 463,6319 1618,34 834,2408 328,4715 32,8356
Gross Revenue/ Income USD/month 1323,75
Profit USD/month 1232,37 860,1182 -294,59 489,5092 995,2785 1290,914
4.1 Hasil Data Pengamatan
Remark
Data yang diberikan dapat dilihat pada tabel di bawah Supplier data
ini. Predicted from hardness test result
Based on sampling
Tabel 1. Data Hasil Sieving Test
%Wt distribution Cost for replacing carbon loss from CIL circuit
Size (mm)
Aneka Kimia Power Norit Calgon Tohoma Troycarb Value of gold loss from fine carbon loss

4,75 0,0 2,3 4,2 0,4 0,0 0,0


Income if there is no carbon loss in the process
3,35 6,6 20,0 91,7 86,4 2,7 0,2
2,36 20,1 75,6 0,8 10,0 68,7 0,8
1,7 70,8 1,4 0,1 0,3 26,6 18,7
1,2 1,8 0,5 0,0 1,0 1,2 80,3
-1,2 0,7 0,2 3,2 1,9 0,8 0,0 4.2 Perhitungan
Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Dalam perhitungan terdapat beberapa parameter yang
Tabel 2. Data Hasil Hardness Test ingin didapatkan dengan menggunakan beberapa
%Wt distribution rumus, yaitu :
Size (mm)
Aneka Kimia Power Norit Calgon Tohoma Troycarb
1. Basis penggunaan karbon
(+)1,2 96,65 82,18 59,66 78,33 90,20 98,88 600 kg karbon/bulan
(-)1,2 3,35 17,82 40,34 21,67 9,80 1,12
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2. Waktu yang dibutuhkan karbon untuk menyerap
Tabel 3. Data Hasil Gold Adsorption Test emas sebanyak 50 %
[Au] Solution Assay
- y=−mx+C
Time
(minutes) Aneka Kimia Power Norit Calgon Tohoma Troycarb
- ln [ Au ] < ¿−k . t+ ln [ Au ] lo
- ln C 50=−k . t+C
0 9,98 10,03 10,05 10,09 10,07 10,08
30 6,87 7,37 7,74 5,35 6,31 6,41 - C 50=0 , 5× Kadar emas pada 0 menit
45 6,39 6,36 6,33 4,56 5,18 5,34 lnC 50−C
60 5,22 4,95 5,06 2,99 3,56 3,21 - t=
90 4,07 3,85 3,87 1,95 2,47 2,41 −K
120 3,48 3,14 3,24 1,38 1,90 1,32

3. Aktivasi karbon aktif


Tabel 4. Data Hasil Perhitungan Aktivitas Karbon Aktif dan
Waktu Penyerapan Ion Emas Waktu Adsorpsi Karbon Tercepat (menit)
ln[Au] Solution Assay Waktu Adsorpsi Masing−masing Tipe Karbon
Time
(minutes) Aneka Kimia Power Norit Calgon Tohoma Troycarb Aneka Kimia
=
0
30
2,3006
1,9272
2,3056
1,9974
2,3076
2,0464
2,3115
1,6771
2,3096
1,8421
2,3106
1,8579
Masing−masing Tipe Karbon
45 1,8547 1,8500 1,8453 1,5173 1,6448 1,6752
60 1,6525 1,5994 1,6214 1,0953 1,2698 1,1663 4. Nominal yang diperlukan untuk mengganti karbon
90 1,4036 1,3481 1,3533 0,6678 0,9042 0,8796
120 1,2470 1,1442 1,1756 0,3221 0,6419 0,2776 yang hilang (CP($))
C
m (-k)
2,2365
-0,0088
2,2789
-0,0099
2,2914
-0,0099
2,2254
-0,0167
2,2574
-0,0143
2,3377
-0,0170
CP(usd )=HC ( usd ) × C (kg)
R^2 0,9785 0,9860 0,9823 0,9842 0,9816 0,9849 Keterangan :
C50 4,9900 5,0150 5,0250 5,0450 5,0350 5,0400
ln C50 1,6074 1,6124 1,6144 1,6184 1,6164 1,6174
- CP (usd) :
t 0,5 71,5478 67,0616 68,7140 36,3494 44,8371 42,4138 Biaya yang diperlukan untuk mengganti
Activity 50,80% 54,20% 52,90% 100,00% 81,07% 85,70%
karbon yang hilang
Tabel 5. Data Hasil Kalkulasi Ekonomi Karbon Aktif - HC (usd) :
Harga masing-masing karbon
- C(kg) :
Jumlah karbon yang diperlukan untuk
mengganti karbon yang hilang

5. Nominal yang diperlukan untuk mengganti emas


didalam karbon yang hilang (GP(usd))

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


GP ( usd )=CL ( kg ) × G ( ppm ) × 0,001 × Harga emas
adsorpsi berlangsung dimana menyebabkan terjadinya
× 0,00353
Keterangan : carbon fouling. Reaksi yang terjadi dalam proses
- CL(kg) = Karbon yang hilang adsorpsi ini yaitu :
- G(ppm) = Emas yang teradsorpsi karbon
- Harga emas (USD/oz) 2Au(CN)2-(aq) + Ca+(aq) + 2C(s) → Ca[C-Au(CN)2]2(s)
- 0,001 = ppm  kg
- 0,00353 = oz  kg 2Ag(CN)2-(aq) + Ca+(aq) + 2C(s) → Ca[C-Ag(CN)2]2(s)

6. Biaya operasional total perbulan (TOT(usd)) Adsorpsi pada karbon aktif bergantung pada luas
permukaan zat padat dan juga karakteristik
TOT (usd )=CP ( usd )+GP ( usd )
permuakaan dari karbon aktif tersebut. Kapasitas
Keterangan :
adsorpsi dari adsorben akan memiliki nilai yang besar,
- CP(usd) :
dimana dipengaruhi oleh porositas dari adsorben yang
Nominal yang diperlukan untuk mengganti
sangat berperan.gaya dorong dari adsorpsi sangat
karbon yang hilang
bergantung pada afinitas adsorbat terhadap pelarut dan
- GP(usd) :
terhadap adsorben. Terdapat beberapa faktor yang
Nominal yang diperlukan untuk mengganti
penting yang dapat mempengaruhi koefisien dari
emas didalam karbon yang hilang
proses adsorpsi karbon aktif. Faktor tersebut yaitu
faktor fisik dan faktor kimia. Yang pertama adalah
7. Income / pendapatan perbulan (INC(usd))
faktor fisik dimana hal ini meliputi ukuran partikel,
NC ( usd )=Basis penggunaan karbon ×G ( ppm ) xtipe 0,001 x Harga
bijih, emas
efisiensi dari xpengadukan
0,0353 (agitasi), serta
Keterangan : pengaruh dari % solid. Sedangkan pada faktor kimia
- Basis pengunaan karbon = 600 kg/bulan yang mempengaruhi efisiensi adsorpsi meliputi suhu,
- G(ppm) = Emas yang teradsorpsi karbon konsentrasi dari sianida, konsentrasi emas, serta
- Harga emas (USD/oz) kekuatan ionik.
- 0,001 = ppm  kg Dalam faktor fisik, karbon yang memiliki aktivitas
- 0,00353 = oz  kg tinggi akan memiliki bentuk yang lebih lunak karena
struktur pori yang dimiliki berukuran luas sehingga
kekuatan mekanik dari karbon akan semakin
5. Pembahasan
berkurang. Dikarenakan kekuatan mekanik yang
Pemurnian larutan hasil leaching (solution dimiliki karbon tersebut kecil sehingga karbon akan
purification) dengan metode adsorpsi karbon aktif lebih mudah terjadi atrisi dan menyebabkan kerugian
dapat dilakukan pada larutan hasil leaching, slurry akibat dari hilangnya karbon memberikan dampak
hasil leaching, atau bisa juga dengan memasukkan terhadap emas yang terikat juga akan hilang. Ukuran
karbon saat proses leaching itu berlangsung. Metode partikel dari karbon juga berpengaruh, dimana karbon
ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan kadar yang dipilih yaitu karbon yang memiliki ukuran
logam berharga yang diinginkan dengan menggunakan partikel kecil dengan aktivitas yang tinggi dan luas
karbon aktif sebagai adsorben yang dapat mengikat permukaan yang lebih besar karena berguna dalam
logam berharga dimana logam yang diinginkan akan meminimalisir terjadinya atrisi dari agitasi. Untuk
masuk ke dalam pori-pori dari karbon, sedangkan karbon dengan ukuran yang besar akan lebih
pengotor tidak ikut terikat bersama dengan logam berpotensi terjadi atrisi sehingga menyebabkan
berharga. Hal ini dapat meningkatkan kemurnian kehilangan emas yang terikat. Dalam proses agitasi
produk akhir yang lebih tinggi dari sebelumnya. atau pengadukan memiliki dampak dimana semakin
Dalam mekanisme adsorpsi yang merupakan cepat pengadukan yang dilakukan maka semakin
peristiwa penyerapan zat yang terlarut, ion, maupun banyak karbon yang akan mengalami atrisi atau
partikel yang terdispersi dalam fasa ruahnya pada keausan karena terkikis. Keoptimalan dari laju
permukaan padat adsorben yang diakibatkan karena pengadukan ini dapat meningkatkan laju dari adsorpsi.
gaya tarik menarik antara zat yang diadsorb dan Selain itu Jika agitasi yang terjadi antara partikel
permukaan adsorben. Gaya tarik menarik ini dapat karbon dengan cairan relatif kecil, permukaan film dari
dilakukan oleh molekul-molekul dalam fasa gas atau liquid sekitar partikel akan menjadi tebal dan difusi
cair dan terikat pada permukaan adsorben. Karbon film akan terbatas. Sedangkan pengaruhnya dari %
aktif yang digunakan memiliki sifat yang selektif, solid, dimana dengan % solid yang tinggi
dimana akan bereaksi dengan aurosianida (2Au(CN) 2-) menyebabkan pori-pori dari karbon aktif tertutup oleh
argentosianida (2Ag(CN)2-) sehingga senyawa- butiran halus dari slurry sehingga % solid ini harus
senyawa tersebut akan terikat dan masuk ke dalam dijaga dengan optimal.
pori-pori karbon. Saat reaksi ini berlangsung terdapat Pada faktor kimia, terjadinya proses adsorpsi ini
perubahan fasa yang terjadi dari yang awalnya liquid berlangsung secara eksotermis, dimana ketika
menjadi solid karena berikatan dengan karbon. Dalam temperatur mengalami penaikan, maka ikatan atom
reaksi yang berlangsung selama proses, terdapat pada karbon mengalami pelemahan sehingga daya
+
penambahan ion Ca yang disebabkan karena pada saat serap yang dimiliki karbon akan menurun. Hal
proses leaching berlangsung terjadi penambahan oleh selanjutnya yang berpengaruh secara kimia yaitu
limestone. Ion Ca+ akan berdampak buruk saat proses konsentrasi dari sianida yang digunakan. Sianida yang

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


dimaksud yaitu sianida bebas yang terdapat dilarutan
bukan yang ada pada aurosianida. Dimana konsentrasi
dari sianida ini perlu dijaga agar tidak terlalu tinggi.
Pada konsentrasi sianida bebas yang tinggi, dapat
menyebabkan sianida ini akan ikut terikat dengan
karbon. Pada faktor kekuatan ionik, larutan bernilai
satu mengartikan bahwa dalam larutan tersebut tidak
ada mineral lain sehingga karbon dapat menyerap emas
lebih optimal.
Setelah selesai pengujian, dilakukan perhitungan
terhadap data sekunder yang diberikan. Perhitungan ini
dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
karbon untuk menyerap 50% emas. Variasi waktu yang
ditetapkan yaitu 0, 30, 45, 60,90, dan 120 menit. Pada Gambar 19. Grafik aktivitas karbon
tipe aneka kimia memerlukan waktu selama 71,55
menit, power selama 67,06 menit, norit selama 68,71 Selanjutnya juga dilakukan perhitungan pada segi
menit, calgon selama 36,35 menit, tohoma selama ekonomi karena dalam pembangunan suatu industri,
44,84 menit, dan terakhir troycarb selama 42,41 menit. faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi tipe karbon
Dari lamanya waktu yang didapatkan, dapat ditentukan yang lebih ekonomis untuk digunakan dan tidak
bahwa tipe calgon menunjukkan proses adsorpsi yang menimbulkan kerugian perusahaan yang besar. Hal
paling cepat untuk emas sebanyak 50% dari pada tipe yang diperhatikan terkait perhitungan ekonomi yaitu
lainnya. Dari perhitungan aktivitas pada tiap tipe harga dari masing-masing tipe karbon serta banyaknya
karbon, dimana hasilnya menunjukkan bahwa untuk kehilangan karbon dan emas yang dapat terjadi.
tipe aneka kimia sebesar 50,8% ; power sebesar Perhitungan yang dilakukan terhadap kehilangan
54,2% ; norit sebesar 52,9% ; calgon sebesar 100% ; karbon setiap bulan produksi sehingga akan lolos pada
tohoma sebesar 81,1% ; dan troycarb sebesar 85,7%. hardness test menunjukkan bahwa pada tipe karbon
Dari perhitungan aktivitas dapat ditentukan bahwa aneka kimia sebesar 20,1 kg, power sebesar 106,92 kg,
calgon memiliki nilai aktivitas terbesar. Dari perolehan norit sebesar 242,04 kg, calgon sebesar 130,02 kg,
lama waktu dan nilai aktivitas yang didapatkan, maka tohoma sebesar 58,8 kg, dan troycarb sebesar 6,72 kg.
pendekatan reaksi kimia yang dapat dipilih secara Setelah itu, dilakukan perhitungan terhadap pendekatan
teoritis yaitu jenis calgon Selanjutnya, hal ini dapat ekonomi sehingga nantinya akan didapatkan nilai
digambarkan ke dalam grafik yang disajikan pada profit dari masing-masing tipe karbon yang
Gambar 18 dan Gambar 19 sebagai berikut, menunjukkan bahwa pada tipe aneka kimia sebesar
1232,37 USD/bulan, power sebesar 860,1182
USD/bulan, norit sebesar -294,59 USD/bulan, calgon
sebesar 489,5092 USD/bulan, tohoma sebesar
995,2785 USD/bulan, dan troycarb sebesar 1290,914
USD/bulan. Dari hasil perhitungan kehilangan dan
nilai profit maka dapat dilihat bahwa kehilangan
karbon tiap bulan produksi terbesar terjadi pada tipe
karbon calgon, sedangkan pada perolehan nilai profit
terbesar ada pada tipe karbon troycarb. Dari
keseluruhan yang telah didapatkan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunakan tipe karbon troycrab
merupakan tipe yang paling tepat digunakan dalam
industri. Hal ini dikarenakan tipe troycarb lebih
ekonomis dibandingkan dengan yang lainnya sehingga
perusahaan tidak mengalami kerugian walaupun waktu
Gambar 18. Grafik laju adsorpsi karbon proses yang dilakukan tipe karbon ini bukan tipe
karbon yang tercepat.
Penerapan karbon yang digunakan dapat diterapkan
ke dalam beberapa metode seperti carbon in leach
(CIL), carbon in pulp (CIP),dan carbon in coloumn
(CIC). Pada metode carbon in leach (CIL),
penambahan karbon aktif dilakukan pada tangki
leaching secara langsung. Umumnya, penggunaan
metode ini dilakukan pada tipe bijih karbonat yang
mengandung karbon organik untuk menghindari
terjadinya gold pregrobbing yang bisa terjadi karena
karbon organik yang ada pada bijih. Peristiwa gold
pregrobbing terjadi dimana mineral berharga atau
emas akan teradsorpsi oleh karbonat dari bijih itu

Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046


sendiri. Dari segi keekonomisan, penggunaan metode dan aktivitas yang telah ditentukan, maka tipe
carbon in leach (CIL) jauh lebih ekonomis dari metode karbon yang dapat digunakan yaitu tipe troycarb.
carbon in pulp (CIP) karena pada prosesnya dilakukan Hal ini disebabkan karena tipe troycarb lebih
dalam satu tangki yang sama dan tidak memerlukan ekonomis dibandingkan dengan yang lainnya
tambahan tangki yang lain. Contoh perusahaan yang walaupun waktu proses yang dilakukan tipe karbon
menggunakan metode ini yaitu PT. Agincourt ini bukan tipe karbon yang tercepat.
Resources. Kedua yaitu metode carbon in pulp (CIP)
yang merupakan proses adsorpsi yang dilakukan pada
tangki yang berbeda dari tangki proses leaching Referensi
dengan dilakukan proses pemompaan dari tangki 1. Anggriani, U. M., Hasan, A., & Purnamasari, I.
leaching ke dalam tangki adsorpsi. Penambahan tangki (2021). Kinetika Adsorpsi Karbon Aktif Dalam
adsorpsi bersifat fleksibel tergantung dari kebutuhan Penurunan Konsentrasi Logam Tembaga (Cu) dan
perusahaan. Pada metode ini, proses adsorpsi terjadi Timbal (Pb). Jurnal Kinetika, 12(2), 29-37.
dimana slurry dari tangki leaching dialirkan ke tangki 2. Lubis, R. A. F., Nasution, H. I., & Zubir, M.
pertama, sedangkan penambahan karbon aktif dimulai (2020). Production of Activated Carbon from
dari tangki terakhir. Hal ini menyebabkan karbon aktif Natural Sources for Water Purification. Indonesian
yang ada pada tangki terakhir memiliki muatan emas Journal of Chemical Science and Technology, 3(2),
yang lebih tinggi dari pada yang terdapat pada tangki 67-73.
terakhir. Sedangkan pada tangki terakhir, karbon 3. Marsden and House. (2006). Chemistry of Gold
memiliki muatan emas terendah dengan aktivasi yang Extraction. Metallurgy and Exploration
paling tinggi. Selanjutnya yaitu metode carbon in Inc. Amerika Serikat
coloumn (CIC), dimana proses adsorpsi menggunakan 4. Pitulima, J. (2018). Studi Daya Serap Karbon Aktif
karbon aktif terjadi pada tangki yang berbeda dengan Batubara Terhadap Penurunan Kadar Logam Cu
tangki untuk proses leaching. Sebelum proses CIC dalam Larutan CuSO4. Jurusan Teknik
berlangsung, terlebih dahulu dilakukan pemisahakn Pertambangan, Universitas Bangka Belitung.
solid-liquid. Proses CIC ini dilakukan untuk 5. Pratama, Z. N. Y. & Frideni, Y. P. G. F. (2021).
merekoveri emas dan perak dari larutan hasil leaching Aplikasi Adsorbsi Karbon dan Resin Penukar Ion
yang disebut pregnant leach solution (PLS) untuk Sebagai Pengganti Proses Merril Crowe. UPN
mengikat kembali emas yang terdapat dalam tailing. “Veteran” Yogyakarta.
PLS tersebut dialirkan menuju kolom-kolom adsorpsi 6. Tuas, M. A. (2018). Penurunan Kadar Logam
yang sebelumnya sudah diisikan dengan karbon aktif. Tembaga Dan Besi Pada Limbah Cair Industri
Contoh perusahaannya yaitu PT. Bumisukses Indo. Perhiasan Emas Menggunakan Karbon Aktif
Melalui Proses Presipitasi Dan Adsorpsi. Tesis
6. Kesimpulan Program Magister, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Dari praktikum acara Carbon Adsorption yang terlah 7. Zhafran, N. Y. P. & Frideni, Y. P. G. F. (2020).
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : Aplikasi Adsorbsi Karbon Dan Resin Penukar Ion
1) Waktu yang dibutuhkan karbon untuk menyerap Sebagai Pengganti Proses Merril Crowe. Jurnal
50% emas tiap tipe karbon : Teknik Metalurgi dan Teknologi Pemrosesan,
 Aneka kimia = 71,55 menit Jurusan Teknik Metalurgi, UPN
 Power = 67,06 menit "Veteran" Yogyakarta.
 Norit = 68,71 menit
 Calgon = 36,35 menit
 Tohoma = 44,84 menit
 Troycarb = 42,41 menit
2) Hasil aktivitas pada tiap tipe karbon
 Aneka kimia = 50,8%
 Power = 54,2%
 Norit = 52,9%
 Calgon = 100%
 Tohoma = 81,15%
 Troycarb = 85,7%
3) Hasil profit pada tiap tipe karbon
 Aneka kimia = 1232,37 USD/bulan
 Power = 860,118 USD/bulan
 Norit = - 294,59 USD/bulan
 Calgon = 489,509 USD/bulan
 Tohoma = 995,279 USD/bulan
 Troycarb = 1290,91 USD/bulan
4) Hari hasil perhitungan terhadap profit yang akan
didapatkan serta pendekatan teknis seperti waktu
Praktikum Hidro-Elektrometalurgi – Dewa Gde Y. S. / 116210046

Anda mungkin juga menyukai