Dewa Gde Yoga S1, Abdullah2, Aulia3, Errandy4, Firmansyah5, Nabil6, Syahwanul7, dan Syifa8
1
Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN Veteran Yogyakarta, Kampus 2 UPN Babarsari 55281, Indonesia
Abstrak. Nikel laterit ini digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu nikel laterit jenis saprolit dan nikel laterit jenis
limonit. Pada dasarnya, pengolahan nikel laterit dapat dilakukan dengan metode hidrometalurgi, pirometalurgi,
atau kombinasi dari keduanya. Pada metode pirometalurgi biasanya digunakan untuk mengolah nikel saprolit
yang memiliki kadar nikel lebih tinggi dari nikel limonit. Sedangkan nikel limonit biasanya dilakukan
pengolahan dengan menggunakan metode hidrometalurgi. Dari pengujian pelindian yang dilakukan
menggunakan pelarut asam sulfat, didapatkan hasil pengendali laju reaksi yaitu surface chemical control
dengan nilai R2 sebesar 0,9983. Selanjutnya % ekstraksi tertinggi yang didapatkan pada 303K sebesar 54%,
pada 323K sebesar 66%, dan pada 363K sebesar 88%. Seluruh % ekstraksi tertinggi didapatkan pada waktu 30
menit. Dari perhitungan yang dilakukan terhadap energi aktivasi, didapatkan nilai sebesar 11639,42935
joule/mol. Peningkatan laju reaksi pelindian dapat dilakukan dengan cara menaikkan konsentrasi dari pelarut
yang digunakan dan penambahan katalis.
Gambar 4. Timbangan
Gambar 7. Pengaduk
3.1.3 Reaktor Pelindi
Reaktor pelindi merupakan alat yang digunakan untuk 3.1.6 Tabung Ukur
melakukan pelindian, dimana pada alat ini terdapat
tutup berbentuk seperti mahkota yang disebut katup Tabung ukur merupakan alat yang digunakan untuk
untuk tempat penembakan oksigen dengan tekanan mengukur banyaknya larutan dalam pengujian dengan
tinggi. Reaktor pelindi dapat dilihat pada Gambar 5. lebih rinci daripada gelas beker. Tabung ukur dapat
dilihat pada Gambar 8.
Gambar 9. Stopwatch
Gambar 12. Asam sulfat (H2SO4)
3.2 Bahan
3.3 Prosedur Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum
kinetika proses pelindian nikel, antara lain : Praktikum kinetika proses pelindian nikel dilakukan
dengan menggunakan asam sulfat (H2SO4) sebagai
reagen pelarut. Langkah pertama yang dilakukan yaitu
3.2.1 Bijih Nikel dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pengujian sesuai dengan prosedur
Bijih nikel merupakan bahan utama yang digunakan
yang telah diberikan.
dalam pengujian ini. Bijih nikel yang digunakan
Setelah alat dan bahan sudah disiapkan, selanjutnya
merupakan bijih nikel laterit. Bijih nikel dapat dilihat
dilakukan penghalusan ukuran butir sampel bijih nikel
pada Gambar 10.
dan dilanjutkan dengan penimbangan sampel bijih
nikel sebanyak 100 gram dengan menggunakan
timbangan. Dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 11. Aquades Gambar 14. Pencampuran asam sulfat dan aquades
Dilanjutkan dengan mencampurkan larutan tersebut
ke dalam sampel bijih nikel yang akan dilakukan
3.2.3 Asam Sulfat (H2SO4) pelindian di dalam reaktor pelindi yang sudah
4. Hasil Pengamatan
4.2 Perhitungan
Pada praktikum dengan acara Kinetika Proses
Pelindian Nikel ini, data yang diberikan berupa data Perhitungan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu :
sekunder untuk dilakukan perhitungan. Persen Ekstraksi
¿ Dissolve
% Ekstraksi=
4.1 Hasil Data Pengamatan ¿ Awal
External Mass Control
Hasil dari data pengamatan yang ada pada praktikum t
ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. =Xb
τ
Rate Diffusion Cntrol
2
t 3
=1−3 ( 1−Xb ) +2(1− Xb)
τ
Surface Chemical Control
1
t 3
=1− (1−Xb )
τ
Energi Aktivasi
Ea
ln K −
Tabel 1. Data Hasil Pelindian Nikel RT
Nilai R2
External
Temperatur Rate Surface
Mass
Diffusion Chemical
Transfer
Gambar 17. Grafik regresi linear 303K Control
Controls Controls
Referensi
1. Bahfie, F., Manaf, A., Astuti, W., Nurjaman, F., &
Herlina, U. (2021). Tinjauan Teknologi Proses
Ekstraksi Bijih Nikel Laterit. Jurnal Teknologi
Mineral dan Batubara. 17(3), 135-152.
2. Budianto, E., Yuono, L. D., Bahfie, F., & Sulistiyo,
D. (2021). Ekstraksi Limonit dengan Metode Dua
Tahap Reduksi Selektif dan Magnetic Separation
dengan Variasi Waktu Tahan dan Suhu Rendah.
Jurnal Program Studi Teknik Mesin UM Metro,
10(1), 104-114.
3. Febriana, E., Tristiyan, A., Mayangsari, W., &
Prasetyo, A. B. (2018). Kinetika dan Mekanisme
Pelindian Nikel dari Bijih Limonit : Pengaruh
Waktu dan Temperatur. Jurnal Material Metalurgi,
33(2), 61-68.
4. Nurfaidah, A. Y., Lestari, D. P., Azzahra, R. T., &
Suminar, D. R. (2020). Kajian Pustaka Pengaruh
Suhu Dan Konsentrasi Terhadap Proses
Pemisahan Nikel Dari Logam Pengotor
Menggunakan Metode Leaching. Jurnal Fluida.
13(2), 81-92.
5. Wahab, Anshari, E., Mili, M. Z., Nafiu, R. A.,
Khaq, N., Deniyatno, Firdaus, & Supriyatna, Y. I.
(2021). Studi Pengaruh Variabel Proses dan
Kinetika Ekstraksi Nikel dari Bijih Nikel Laterit
Menggunakan Larutan Asam Sulfat pada Tekanan
Atmosferik. Jurnal Rekayasa Proses. 15(1), 37-48.
6. Wanta, K. C., Petrus, H. T. B. M., Perdana, I., &
Astuti, W. (2017). Uji Validitas Model Shrinking
Core Terhadap Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat
Dalam Proses Leaching Nikel Laterit. Jurnal
Rekayasa Proses. 11(1), 30-35.