OLEH
Darmawan Adi Prasetya
Nis : 199223574
XI GP 2
SMKN 1 BALIKPAPAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
bahan galian ” NIKEL”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lupa juga dalam kesempatan
ini kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta bantuan dari berbagai
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita
sendiri, umumnya kepada para pembaca makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
• PROTOLITH
Merupakan dasar (bagian terbawah) dari penampang vertikal.
Merupakan batuan asal yang berupa batuan ultramafik (harzburgite,
peridotit atau dunit). Nikel terdapat (muncul) bersama-sama dengan
struktur mineral silikat dari magnesium-rich olivin atau sebagai hasil
(alterasi serpentinisasi). Olivin tidak stabil pada pelapukan kimiawi
“amorphous ferric hydroxides”, minor amorphous silikat dan beberapa
unsur tidak mobile lainnya.
• SAPROLITE
Fragmen-fragmen batuan asal masih ada, tetapi mineral-mineralnya
pada umumnya sudah terubah. Batas antara zona saprolite dan protolith
pada umumnya irregular dan bergradasi. Pada beberapa endapan nikel
laterit, zona ini dicirikan dengan keberadaan pelapukan mengulit
bawang (spheroidal weathering). Dengan berkembangnya proses
3
pelapukan, unsur Mg di dalam protholith umumnya terlindikan
(leached), dan silika sebagian terbawa oleh air tanah.
• LIMONIT
Bagian yang kaya dengan oksida besi akibat dari proses pembentukan
zona saprolite (oksida besi dominan pada bagian atas dari zona
saprolite) horizon limonit. TUDUNG BESI (erriginous duricrust,
cuirasse, canga, ferricrete). Suatu lapisan dengan konsentrasi besi yang
cukup tinggi, melindungi lapisan endapan laterit di bawahnya terhadap
erosi.
4
mengandung nikel yang cukup tebal. Kondisi seperti ini dapat dijumpai di
beberapa tempat sepeti Indonesia,New Caledonia, Ural (Russia) dan
Columbia. Sebaliknya, pada topografi yang rendah, water table yang dalam
akan menghambat proses pelarutan unsur – unsur dari batuan induk.
5
• Untuk membuat aliase dengan tembaga dan beberapa logam lain
seperti:
a. Monel (Ni, Cu, Fe) Digunakan untuk membuat instrumen tranmisi
listrik
b. Nikrom(Ni,Fe,Cr) Digunakan sebagai kawat pemanas
c. Alniko (Al, Ni, fe, Co) digunakan untuk membuat magnet.
d. Palinit dan Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien
muai yang sama dengan gelas yang digunakan sebagai kawat listrik
yang ditanam dalam kaca, misalnya pada bolam lampu pijar.
e. Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator, misalnya pada
hidrogenansi (pemadatan) minyak kelapa, juga pada cracking
minyak bumi.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan makalah mengenai Bahan Galian Nikel ini,
bisa kita lihat dan simpulkan bagaimana proses awal terbentuknya , kondisi
geologi, keterdapatan serta informasi – informasi lainnya.
Manfaat dari bahan galian Nikel ini sangat banyak, sehingga sangat
menarik minat para pengusaha – pengusaha untuk membuka pertambangan
yang bergerak dibidang bahan galian Nikel.
3.2. SARAN
Walaupun nikel sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia, namun dalam proses penambangannya banyak
menimbulkan dampak negatif terhadap lahan/tanah dan air. Seperti rusaknya
lahan dan tanaman masyarakat, turunnya hujan asam, lahan menjadi
berlubang dan tandus, terjadi penebangan liar, pencemaran air akibat
pembuangan limbang ke sungai, meningkatnya debit air sungai akibat
proses penambangan, dan sebagainya.
7
DAFTAR PUSTAKA