PENDAHULUAN
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
dan kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
sekitarnya. Dalam meningkatkan pembangunan pada suatu daerah, salah satunya
dengan memacu pertumbuhan ekonomi dan ditunjang dengan keberadaan sumber
daya alam yang tersedia. Pemerintah setempat berusaha mengoptimalkan potensi
sumber daya alam tersebut dengan membuka peluang terhadap investor yang
dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah khususnya dibidang
pertambangan yang menjadi pendapatan bagi negara.
Kegiatan penambangan sumberdaya mineral atau bahan galian nikel
merupakan salah satu pendukung sektor pembangunan baik secara fisik, ekonomi
maupun sosial. Hasil pertambangan merupakan sumberdaya yang mampu
menghasilkan pendapatan yang sangat besar untuk suatu negara. Kebutuhan akan
bahan galian konstruksi tampak semakin meningkat seiring dengan semakin
berkembangnya pembangunan berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai
daerah di Indonesia.
Penambangan nikel memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Morowali Sulawesi
Tengah, hal ini dapat terlihat dari begitu banyaknya aktivitas penggalian nikel
yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Kabupaten Morowali.
Kegiatan penambangan sering dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang
merusak lingkungan, hal itu dapat terjadi apabila kegiatan penambangan tidak
dikelola dengan baik dan benar maka setiap kegiatan penambangan pasti akan
menimbulkan dampak lingkungan, baik bersifat positif maupun bersifat negatif.
Meskipun demikian besarnya permintaan pasar terhadap nikel turut mendorong
berkembangnya kegiatan ini dengan pesat. Akibatnya, muncullah berbagai
masalah terhadap lingkungan. Dengan melihat latar belakang diatas maka
1
dilakukan Kerja Praktek mengenai Studi Kegiatan Penambangan bijih nikel pada
Site Lalampu di PT. Ang and Fang Brother Desa Lalampu, Kecamatan Bahodopi,
Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ni dan nomor atom 28. Berat jenis dari Nikel adalah 8,9 gram/cm³. Bentuk
nikel dalam suhu kamar adalah padat. Dalam kondisi standar nikel adalah logam
berwarna putih keperakan yang cukup keras, tapi mudah dibentuk. Nikel bisa
dipoles untuk mengkilap dan tahan korosi. Ini juga merupakan konduktor listrik
dan panas yang layak. Di dunia, nikel merupakan unsur kedua yang paling
melimpah di bumi setelah besi.
3
Gambar 2.1 Peta Persebaran Mineral di Indonesia
Pada lapisan bumi, Genesa endapan nikel terdapat dalam dua bentuk yang
berbeda, yaitu:
1. Endapan Nikel Sulfida, yaitu nikel yang terjadi sebagai mineral kompleks
yang mengandung tembaga, dan sedikit logam mulia dan kobal. Bijih
nikel jenis sulfida umumnya ditemukan di negara maju seperti Kanada,
Australia, dan Finladia.
2. Endapan Nikel Laterit, yaitu konsentrasi residu (sisa) silikat nikel hasil
pelapukan batuan beku ultramafik. Bijih nikel jenis laterite banyak
terdapat di negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina, Kaledonia
baru, dan Dominika.
4
Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti,
pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik,
aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik
bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom),
kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain
(Gerberding J.L., 2005).
5
Selanjutnya terjadi proses pelapukan dan laterit yang menghasilkan
serpentin dan peridotit lapuk. Adanya proses kimia dan fisika dari udara, air, serta
pergantian panas dan dingin yang kontinu, akan menyebabkan disintegrasi dan
dekomposisi pada batuan induk. Batuan asal yang mengandung unsur-unsur Ca,
Mg, Si, Cr, Mn, Ni, dan Co akan mengalami dekomposisi.
Air tanah yang mengandung CO2 dari udara meresap ke bawah sampai ke
permukaan air tanah sambil melindi mineral primer yang tidak stabil seperti
olivin, serpentin, dan piroksen. Air tanah meresap secara perlahan dari atas ke
bawah sampai ke batas antara zone limonit dan zone saprolit, kemudian mengalir
secara lateral dan selanjutnya lebih banyak didominasi oleh transportasi larutan
secara horizontal. Proses ini menghasilkan Ca dan Mg yang larut disusul dengan
Si yang cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat
halus sehingga memungkinkan terbentuknya mineral baru melalui pengendapan
kembali unsur-unsur tersebut. Semua hasil pelarutan ini terbawa turun ke bagian
bawah mengisi celah-celah dan pori-pori batuan.
6
mudah larut akan tinggal pada tempatnya dan sebagian turun ke bawah bersama
larutan sebagai larutan koloid.
7
2.2.1. Iklim
Iklim yang sesuai untuk pembentukan endapan laterit adalah iklim tropis
dan sub tropis, di mana curah hujan dan sinar matahari memegang peranan
penting dalam proses pelapukan dan pelarutan unsur-unsur yang terdapat pada
batuan asal. Sinar matahari yang intensif dan curah hujan yang tinggi
menimbulkan perubahan besar yang menyebabkan batuan akan terpecah-pecah,
disebut pelapukan mekanis, terutama dialami oleh batuan yang dekat permukaan
bumi.
Secara spesifik, curah hujan akan mempengaruhi jumlah air yang melewati
tanah, yang mempengaruhi intensitas pelarutan dan perpindahan komponen yang
dapat dilarutkan. Sebagai tambahan, keefektifan curah hujan juga penting. Suhu
tanah (suhu permukaan udara) yang lebih tinggi menambah energi kinetik proses
pelapukan.
2.2.2. Topografi
Geometri relief dan lereng akan mempengaruhi proses pengaliran dan
sirkulasi air serta reagen-reagen lain. Secara teoritis, relief yang baik untuk
pengendapan bijih nikel adalah punggung-punggung bukit yang landai dengan
kemiringan antara 10 – 30°. Pada daerah yang curam, air hujan yang jatuh ke
permukaan lebih banyak yang mengalir (run-off) dari pada yang meresap kedalam
tanah, sehingga yang terjadi adalah pelapukan yang kurang intensif.
8
2.2.3. Tipe batuan asal
2.2.4. Struktur
9
Dalam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan penetrasi air lebih dalam dan
lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, meningkatkan
akumulasi air hujan, serta menebalkan lapisan humus. Keadaan ini merupakan
suatu petunjuk, dimana kondisi hutan yang lebat pada lingkungan yang baik akan
membentuk endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain
itu, vegetasi juga dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi.
2.2.6. Waktu
10
Gambar 2.2 Profil Nikel Laterit
a. Top Soil
Topsoil, lapisan tanah teratas atau terluar , biasanya bagian atas 2 inci ( 5,1
cm ) sampai 8 inci ( 20 cm ). Ini memiliki konsentrasi tertinggi bahan organik dan
mikroorganisme dan di mana sebagian besar aktivitas biologi tanah bumi terjadi.
Ini juga kaya akan organisme.
b. Limonite
Limonit, kadang juga disebut bijih nikel berkadar rendah, adalah bijih besi
yang terdiri dari campuran besi(III) oksida-hidroksida terhidrasi dalam berbagai
komposisi. Rumus kimianya umum ditulis sebagai FeO(OH)·nH2O, meskipun
tidak sepenuhnya akurat kareana rasio oksida terhadap hidroksidanya dapat
bervariasi cukup besar. Limonit adalah salah satu dari dua bijih besi utama
(selainnya adalah hematit), dan limonit telah ditambang untuk produksi besi
setidaknya sejak 2500 SM.
c. Saprolite
11
Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa
oksida besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal yang
masih terlihat. Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m. Kemunculan bongkah-
bongkah sangat sering dan pada rekahan-rekahan batuan asal dijumpai magnesit,
serpentin, krisopras dan garnierit. Bongkah batuan asal yang muncul pada
umumnya memiliki kadar SiO2 dan MgO yang tinggi serta Ni dan Fe yang
rendah. campuran dari sisa-sisa batuan, butiran halus limonite, saprolitic rims,
vein dari endapan garnierite, nickeliferous quartz, mangan dan pada beberapa
kasus terdapat silika boxwork, bentukan dari suatu zona transisi dari limonite ke
bedrock.
d. Bedrock
12
Penyelidikan umum atau dengan kata lain prospeksi ialah kegiatan
mencari, menyelidiki dan menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan
galian yang berharga dan dapat bermanfaat bagi umat manusia. Kegiatan-kegiatan
tersebut merupakan langkah awal dari proses pertambangan dan diharapkan dari
kegiatan ini dapat menggambarkan potensi suatu bahan galian. Jika pada tahap
prospeksi ini tidak ditemukan adanya cadangan bahan galian yang berprospek
untuk diteruskan sampai ke tahapan eksplorasi, maka kegiatan ini harus
dihentikan. Apabila tetap diteruskan akan menghabiskan dana secara sia-sia.
Sering juga tahapan prospeksi ini dilewatkan karena dianggap sudah ditemukan
adanya indikasi atau tanda-tanda keberadaan bahan galian yang sudah langsung
bisa dieksplorasi.
13
bersifat taktis dimana objek penyelidikan dipilih pada tempat-tempat
tertentu, terutama pada daerah yang mempunyai anomali bahan galian dan
atau mineralisasi. Dalam tahap ini biasanya pembuatan trenching lebih
banyak dilakukan untuk penyelidikan bahan galian logam dibandingkan
non logam. Perkiraan sumberdaya sudah dapat dilakukan dengan jenis
sumberdaya (tereka). (Konsepsi Nikel Teori, 2015)
c. Eksplorasi Detail ialah upaya untuk mengetahui onggokan bahan galian
dibawah permukaan sebagai kelanjutan eksplorasi tidak lanjut. Jenis
kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pemboran yang tujuannya adalah
untuk mengetahui sebaran bahan galian dibawah permukaan, membuat
peta surface dan mengetahui kadar rata-rata sebaran mineralisasi pada titik
bor. Kegiatan pemboran dilakukan dengan pola teratur (grid pattern)
dengan jarak antara titik bor yang satu dengan yang lainnya 25-50 m.
(Konsepsi Nikel Teori. 2015)
d. Pemboran
2.5 Persiapan Penambangan
14
c. Kondisi geoteknik yang berlaku pada daerah rencana pertambangan
d. Pertimbangan ekonomi
e. Faktor teknologi yang dapat digunakan
f. Kondisi lingkungan sekitar
Pada cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih atau
batubaranya sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah power shovel
atau dragline. Bila digunakan hanya satu buah peralatan mekanis, power shovel
atau dragline saja, disebut single stripping shovel/dragline dan bila menggunakan
15
lebih dari satu buah power shovel/dragline disebut tandem stripping
shovel/dragline. Cara backfilling digging method cocok untuk tanah penutup yang
:
Tidak diselingi oleh berlapis-lapis endapan batubara atau endapan bijih
(satu lapis).
Material atau batuannya lunak.
Letaknya mendatar (horizontal).
b. Benching system
Pada pengupasan tanah dengan sistem jenjang (benching system) ini pada
waktu mengupas tanah penutup sekaligus sambil membuat jenjang. Sistem ini
cocok untuk :
Tanah penutup yang tebal.
Bahan galian atau lapisan batubara yang juga tebal.
16
Backhoe
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel
yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit,
lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan
beckhoe ini jika dibandingkan dregline dan clamshell ialah karena beckhoe dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan
konstruksinya, beckhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak
dekat dan memuat hasil galian ke truk. Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa
hal antara lain dari alat kendali dan under carriage nya.
Menurut alat kendali:
· Dengan kendali kabel (cable controlled).
· Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)
· Menurut undercarriage nya:
· Roda rantai (crawler mounted).
· Roda karet (wheel mounted)
17
Wheel Loaders
Wheel loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet
(ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda. Wheel
Loader menggunakan ban sebagai penggeraknya yang memudahkan mobilitas dan
juga fungsi articulate yang memberikan ruang gerak fleksibel. Wheel loader
merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada dump truck
dan sebagainya. Sebagai prime mover loader menggunakan tracktor. Disini
dikenal dua macam loader (ditinjau dari prime movernya), yakni :
a. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut track cavator.
b. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut wheel tractor
18
2.6.2 Alat Angkut
Alat angkut yang digunakan berupa dump truck dan belt conveyor.
Dump Truck
Alat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut : tanah, endapan bijih,
batuan untuk bangunan dll. Pada jarak yang dekat dan sedang. Karena
kecepatannya yang tinggi maka truk mempunyai produksi yang tinggi, sehingga
ongkos per ton material menjadi rendah.selain itu dump truck juga fleksibel,
artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermacam-macam barang yang
mempunyai bentuk dan jumlah yang beraneka ragam pula., dan tidak terlalu
tergantung pada jalur jalan.
Dump truck diklasifikasikan berdasarkan ukuran bak :
1. Ukuran kecil : <25 ton
2. Ukuran sedang : 25-100 ton
3. Ukuran besar : >100 ton
4. Extra besar : >200 ton
19
2.6.3. Alat Gusur
Bulldozer
Bulldozer merupakan alat dorong yang paling umum digunakan dapat juga
dikategorikan sebagai alat gali-angkut jarak pendek. Kemampuan Bulldozer
antara lain :
a. Membabat atau menebas
b. Merintis (pioneering)
Untuk pembuatan jalan dilereng bukit, maka ada dua kemungkinan :
1. Bulldozer dapat naik keatas bukit lalu dibuat jalan dari sebelah atas.
2. Bila tidak mungkin harus dibuat dari bawah.
c. Gali angkut jarak pendek
Yaitu menggali lalu mendorong tanah galian itu kesuatu tempat tertentu,
misalnya pada pembuatan jalan raya, saluran/kanal agar alat muat lebih mudah
bekerja.
d. Pusher Loading
Yaitu membantu “scraper” dalam mengisi muatannya pada lapisan tanah
kohesif.
e. Menyebarkan Material (Spreading)
Maksudnya menyebarkan material tanah ketempat-tempat tertentu dengan
tebal yang dikehendaki.
f. Menimbun Kembali (Backfilling)
Yaitu pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang
galian.
g. Trimming and Sloping
Yaitu pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu tempat, seperti:
tanggul, dam, kanal-kanal besar, tepi jalan raya, dsb.
h. Ditching
Yaitu menggali selokan atau kanal yang berbentuk V atau U.
20
BAB III
PT. Ang & Fang Brother adalah perusahaan yang bergerak dalam
pertambangan nikel di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Seiring
perkembangan operasional Perusahaan, PT. Ang And Fang Brother turut
memberikan kontribusi dan nilai tambah yang positif bagi pertumbuhan ekonomi
Masyarakat sekitar.
Visi dari PT. Ang & Fang Brother yaitu Menjadi Perusahaan yang selalu
mengedepankan profesional dalam pekerjaan dan menjadi perusahaan yang
produktif, inovatif atas dasar cipta, rasa dan karsa. Adapun Misi dari perusahaan
ini adalah:
1. Mengoptimalkan sumberdaya untuk pencapaian konservasi.
21
2. Menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan dalam kegiatan
penambanga
3. Menjadi perusahaan yang selalu menjaga kualitas atas semua produk yang
dihasilkan.
22
BAB IV
1. Metode Observasi
Merupakan metode pengambilan data dengan cara terjun langsung ke
lapangan dan melihat secara langsung jalannya proses operasi produksi atau
kegiatan penambangan.
2. Metode Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara. Wawancara ini tidak bersifat formal atau dengan kata lain dapat
bertanya secara langsung dengan para karyawan dari staff kantor sampai
operator di lantai produksi untuk memperoleh informasi yang tepat.
3. Metode Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyalin data atau
dokumentasi dari perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan
dan menjamin keakuratan data - data yang dapat dikumpulkan. Dokumentasi
ini juga melibatkan penggunaan kamera handphone untuk mengambil gambar
guna melengkapi laporan kerja praktek.
4. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil kutipan dari
beberapa literatur berupa buku dan jurnal yang berkaitan dengan data yang
didapat. Literatur ini dapat berasal baik dari perusahaan maupun dari sumber
lainnya.
23
4.2 Hasil Penelitian
PT. Ang and Fang Brother melakukan penambangan pada site Lalampu.
Lokasi kerja Praktek berada pada Front Dahlia dan Front Kartika. Bijih Nikel
Laterit yang terdapat pada lokasi ini terdiri dari beberapa lapisan material atau
zona dari pada material seperti tanah penutup/top soil, lapisan limonit, lapisan
saprolit, dan yang terakhir adalah bedrock, yang terdapat pada lapisan atau zona
nikel laterit site Lalampu.
Site Lalampu sendiri mengandung kadar nikel lebih kecil dari 1%, kadar
nikel pada daerah pelapukan (zona limonit) hanya mencapai 0.8 % – 1.2 % Ni
dikarenakan pada zona ini sangat sedikit mengandung Garnierit sebagai pembawa
kandungan nikel. Profil nikel laterit dengan susunan sebagai berikut: Tanah
Penutup (Top Soil), Limonit, Saprolit, dan batuan dasar (Bedrock).
Tanah Penutup
Tanah penutup (Top Soil) merupakan bagian yang paling atas dari
penampang nikel laterit. Komposisinya terdiri dari akar organik dan
tumbuhan, humus, oksida besi. warnanya coklat kemerahan, bersifat gembur
dan terdapat akar tumbuhan, kadar nikel pada zona ini sangat rendah dan
dianggap sebagai overburden. Ketebalan lapisan tanah penutup di Front
Dahlia relatif cukup tebal sekitar 1-3 meter.
24
Gambar 4.1 Batas Kontak Tanah Penutup dan Saprolit
(Pit Dahlia)
Sumber : Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
Zona Limonit
Pada lapisan ini hampir semua unsur yang mudah larut hilang
terlindi oleh air meteorik, hasil pelapukan lanjut ini memiliki komposisi
oksida besi yang tinggi diatas 20%, dilihat dari kenampakan warna mineral di
lapangan, hematite, magnesit dan gheotit hadir pada zona ini. Di site Lalampu
sendiri, zona ini hanya berupa spot limonit, berwana coklat muda sampai
coklat kemerahan, lunak dan bersifat lempungan sampai pada material
berpasir kasar.
limonit
saprolit
Zona saprolite
25
Zona ini merupakan zona pengkayaan nikel, komposisinya terdiri
dari oksida besi, serpentin, silica, dan sisa batuan asal yang kaya akan mineral
olivine dan piroksen, krisopras yang mengalami pelapukan dan serpentinisasi,
kekerasan lunak hingga keras (Soft Saprolite – Hard Saprolite). Kadar nikel
pada zona ini berkisar 1.45 – < 3 % dan Fe < 20%.
Ketebalan lapisan ini sangat bervariasi tergantung dengan beberapa
faktor antara lain topografi, kedalaman muka air tanah, perubahan muka air
tanah pada saat pelapukan, iklim, struktur geologi (rekahan dan patahan) serta
komposisi batuan dasar, di site Lalampu sendiri ketebalan zona ini bisa
mencapai lebih dari 10 meter dengan kadar Ni berkisar antar 1.50 – 2.5 %
Batuan Dasar
Batuan dasar di daerah kerja praktek dilihat secara megaskopis tergolong
ke dalam batuan beku ultramafic peridotit, berwarna abu-abu hitam dengan
beberapa kenampakan silika yang cukup jelas, dengan tekstur afanitik, dengan
susunan mineral dominan piroksen.
26
Gambar 4.4 Batuan Dasar Peridotit
Sumber: Dokumentasi Lapangan pit (November, 2019)
4.2.2 Sistem Penambangan dan Kegiatan Penambangan PT. Ang and Fang
Brother
Sistem penambangan yang diterapkan pada PT. Ang and Fang Brother Site
Lalampu yaitu sistem tambang terbuka dengan metode penambangan open pit.
Adapun penambangan dilakukan pada beberapa pit diantaranya front Melati dan
front Dahlia yang termasuk dalam wilayah blok IUP 199 Ha, serta front Kartika
yang masuk dalam wilayah blok IUP 576 Ha.
27
Gambar 4.5 Diagram Alir Penambangan PT. Ang and Fang Brother
28
Soil yang telah dikupas kemudian diangkut ke disposal atau penyimpanan
sementara agar nantinya dikembalikan pada saat reklamasi
4. OB Removal dan penanganan OB
Zona limonit yang mempunyai ketebalan bervariasi dari 3-15 meter bukan
merupakan tujuan PT. Ang and Fang Brother untuk ditambang. Maka zona
itu disebut Overburden yaitu bagian yang memiliki kadar Ni rendah dan
kaya akan silika. Overburden tersebut dikupas dengan menggunakan
excavator juga bulldozer dan kemudian diangkut dengan dumptruck untuk
kemudian disimpan ke disposal/ waste dump dan akan dikembalikan pada
saat backfilling.
5. Perencanaan Produksi
Departemen engineering membuat rencana produksi harian atau mingguan
untuk dijadikan target produksi di Lapangan.
6. Analisa Selective Mining (SM)
Dalam melakukan penambangan PT. Ang and Fang Brother terlebih
dahulu melakukan Selective Mining (SM). Dalam hal ini excavator
menggali beberapa titik dengan acuan peta dan keadaan visual yang sudah
ditentukan oleh pengawas front (Grade Control). Titik tersebut kemudian
dilakukan sampling dan kemudian dikirim ke lab preparasi dan dianalisis
untuk kemudian dianalisa kadarnya
7. Penambangan Bijih nikel (execute)
Proses gali-muat-angkut dilakukan PT. Ang and Fang Brother dengan
menggunakan backhoe excavator dan Dumptruck. Backhoe terlebih
dahulu melakukan penggalian pada daerah yang telah dilakukan SM,
terkadang backhoe yang lain membantu memindahkan material ke front
dekat Dumptruck bermanuver. Kemudian endapan bahan galian tersebut
diangkut ke dalam Dump truck dan di bawa ke ETO/Stockpile.
8. Barging
Barging merupakan proses pengisian material ore ke tongkang untuk
selanjutnya di kirim ke pabrik ataupun di ekspor. PT. Ang and Fang
Brother sendiri melakukan kegiatan barging untuk di ekspor.
29
9. Reklamasi
Tahap reklamasi PT. Ang and Fang Brother dilakukan secara
berkelanjutan mulai dari backfilling, recountouring, pembuatan jalan
drainase dan sedimen pound, penimbunan top soil, serta revegetasi lahan.
4.2.2.3 OB Removal
30
Dahlia menggunakan 3 unit excavator. 1 unit excavator Hitachi 350D untuk
melakukan kegiatan pemuatan Overburden dan akan diangkut menggunakan 3
unit Dump Truck. Dump Truck yang digunakan yaitu 2 unit Dump Truck
Mitsubishi Fuso dan 1 unit Dump Truck Hino, 1 unit excavator Komatsu tipe PC
210 dan 1 unit excavator CAT 320. Untuk kegiatan OB Removal di setiap front
sendiri peralatan mekanis yang digunakan bisa berubah-ubah dikarenakan
beberapa faktor diantaranya kerusakan, dan kebutuhan pekerjaan tambahan
lainnya.
31
Gambar 4.7 landscape Pit Dahlia
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
Mengacu pada data hasil eksplorasi yang telah dibuat oleh departemen
engineering, yang selanjutnya diserahkan kepada pihak mining. Acuan tersebut
digunakan untuk mengestimasi sumberdaya dan cadangan serta rencana
penambangannya. kandungan nikel yang terdapat pada site Lalampu sendiri
termasuk dalam golongan medium grade dan high grade. Berikut peta update topo
front Dahlia.
Cut of Grade (COG) yang telah ditetapkan oleh PT. Ang and Fang Brother
adalah 1,45%. Angka tersebut mengacu pada kebutuhan pasar atau market.
Namun biasanya pihak Grade Control dan QAQC mempunyai target tersendiri
untuk menghindari dilusi yang terjadi serta menghindari reject pada saat kegiatan
barging dilakukan.
32
Sumber: QAQC Departement
Penambangan dimulai dengan acuan data eksplorasi berupa data titik bor
dan desain pit yang telah dibuat. Untuk front Dahlia, penambangan tidak beracuan
pada desain blok model dikarenakan lahan ini sendiri sudah pernah dilakukan
penambangan jauh pada tahun-tahun sebelumnya sehingga pihak Grade Control
dan minegeos memutuskan untuk beracuan pada titik bor lama, dan melakukan
pengeboran baru untuk memperkirakan kondisi laterit di bawah permukaan yang
ada saat ini. Oleh karena itu, keadaan visual harus disesuaikan dengan peta yang
diberikan. Untuk mengontrol kadar yang akan ditambang, maka dilakukanlah
sampling selective mining. Data sampling tersebut kemudian dibawa ke
laboratorium preparasi untuk dianalisa kadarnya dan dijadikan acuan untuk
menambang berikutnya.
33
4.2.2.5 Kegiatan Penambangan
34
d. Memelihara Settling Pound
e. Membentuk Bench atau lereng
f. Menimbun atau merapikan suatu lokasi dengan OB atau
Quarry
g. Memindahkan ore atau OB dari tumpukan satu ke
tumpukan yang lain
h. Merapikan tumpukan ore di Dome
i. Menggali Quarry dan memuatnya ke DumpTruck
j. Pengambilan Sample Test Pit
k. Membuat jalan akses
l. Membuat Settling Pound
Produksi
Ore getting/ selective mining
Bulldozer
Bulldozer yang digunakan adalah komatsu tipe D85E-SS untuk
kegiatan penunjang. Adapun kegiatannya seperti:
a. Land Clearing
b. Stripping OB atau Top Soil
c. Memelihara jalan akses
d. Membentuk bench atau lereng
e. Menimbun atau merapikan suatu lokasi dengan OB/ Top
Soil ataupun Quarry
f. Memindahkan OB dari suatu tumpukkan ke lokasi lain
g. Membuat jalan akses
35
Gambar 4.10 Bulldozer Komatsu Tipe D85E-SS
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
DumpTruck
DT yang digunakan oleh PT. Ang and Fang Brother adalah DT
yang tergolong kecil karena kapasitas baknya kurang dari 25 ton.
Ada 2 jenis DT yang digunakan untuk mengangkut material baik
ore, Top Soil, ataupun OB yaitu Hino Tipe FM260JD dan
Mitsubishi Fuso Tipe 220PS. Dalam 1 siklus biasanya DT dapat
mengangkut 8-10 bucket pada Excavator Backhoe Komatsu PV-
210 dengan kecepatan rata-rata 25-30 Km/Jam
Pekerjaan yang biasa dilakukan DT seperti:
Mengangkut material baik berupa ore, top soil atau OB
36
Gambar 4.11 Dump Truck Hino Tipe FM260JD
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
Mobil Penyiram Debu / Water Truck
Saat terik matahari, material d front penambangan menjadi debu
dan mengganggu penglihatan serta pernafasan. Hal tersebut dapat
mengurangi produktifitas operator alat berat serta pekerja lain yang
bekerja di sekitaran front, maka tiap beberapa jam sekali dilakukan
penyiraman air agar mengurangi debu yang mengganggu.
37
Gambar 4.13 compactor Komatsu Tipe BW 211D-40
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
Pit Dahlia dan Pit Melati merupakan Pit yang terletak pada area
IUP 199. Setiap Front tambang terdapat shift foreman atau pengawas
Grade Control, checker, sampler, dan operator yang bekerja
mengoperasikan alat mekanis. Operator tersebut bekerja sesuai rencana
yang telah diberikan oleh shift foreman untuk melakukan kegiatan
produksi ataupun pemeliharaan. Kedua Front ini melakukan kegiatan
produksi secara bersamaan. Pada front Dahlia menggunakan 5 unit
Excavator backhoe diantaranya 2 unit melakukan kegiatan OB Removal, 1
unit melakukan kegiatan loading OB ke DT, 1 unit melakukan kegiatan
38
Selective Mining,dan 1 unit melakukan kegiatan loading ore ke DT. Untuk
kegiatan pengangkutan Ore ke ETO/Stockpile digunakan 3 sampai 4 unit
DT tergantung jarak front ke ETO. Sedangkan untuk kegiatan
pengangkutan OB hanya digunakan 2 unit DT mengingat jarak ke disposal
hanya 10 meter.
Luas bukaan untuk front Dahlia adalah 1,1 Ha. Target Produksi
Harian di Site Lalampu sendiri sebesar 4.500 Ton/Hari, dalam hal ini
masing-masing pit setidaknya mempunyai target produksi harian sebesar
1.125 Ton/Hari dengan kadar Ore >1,45%. Kendala yang biasa ditemukan
pada Front Dahlia dan Melati adalah air tanah. Apabila pit yang digali
39
sudah terlalu dalam biasanya muncul air tanah yang dapat mengganggu
produktifitas. Untuk di Front Dahlia sendiri kondisi tanah serta batuan
yang terdapat di Front ini memiliki porositas yang baik sehingga
diputuskan tidak menggunakan pompa untuk mengatasi hal tersebut. Air
yang tergenang kemudian dibiarkan karena akan meresap dengan
sendirinya.
40
Gambar 4.16 kondisi front Melati
4.2.2.5.3 Pit Kartika
Pit ini terletak pada wilayah IUP 576 Ha terpisah dari front
sebelumnya. Berbeda dengan front sebelumnya, kondisi air tidak menjadi
masalah pada front ini. Adapun alat mekanis yang digunakan yaitu 6 unit
backhoe excavator, dimana 2 unit melakukan kegiatan stripping OB, 1 unit
melakukan kegiatan clean top ore, 1 unit melakukan kegiatan loading OB,
1 unit melakukan kegiatan selective mining dan 1 unit melakukan kegiatan
loading ore. Untuk jumlah DT yang digunakan yaitu 4 unit untuk
mengangkut OB ke disposal, dan 4 unit untuk mengangkut ore ke ETO.
41
Gambar 4.18 kegiatan loading ore pada Front Kartika
Sumber: Dokumentasi Lapangan (november, 2019)
QAQC merupakan satuan kerja pada PT. Ang and Fang Brother yang
menangani dan bertanggung jawab mengenai hal-hal yang menyangkut kualitas
ore dan akan memberikan treatment pada ore hasil produksi tambang.
Sampling ini ialah kegiatan pengambilan perconto ore pada titik yang telah
ditentukan di front penambangan. Sampling ini dilakukan untuk memperkuat dan
42
meyakinkan data pengeboran eksplorasi yang telah ada sebelumnya. Sampling ini
terbagi atas 2 yaitu:
43
Gambar 4.20 kegiatan pengambilan sample check dinding
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
2. Sampling Stockpile
Pengambilan sample Stockpile ini dilakukan apabila material telah
dipindahkan pada ETO/Stockpile. Kegiatan ini dilakukan untuk
menganalisa perubahan kadar ore dari front penambangan sampai
setelah tiba dan ditumpuk pada Dome. Analisa antara Selective Mine
Sampling dan sampling stockpile terkadang mendekati dan juga
menjauh nilai kadarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yakni:
Pada saat proses produksi terjadi dilusi yang tinggi
Kesalahan analisa Selective Mining Sampling
Terjadi pencampuran yang tidak diinginkan di area stockpile/ETO
Pengambilan sample Stockpile diambil berdasarkan titik patok
produksi sehingga hasil analisa SM dan stockpile dapat dibandingkan.
Pengambilan sample dilakukan tiap rate pengangkutan produksi.
Setiap rate produksi diambil ½ increment, yang berarti untuk 1
increment diambil dari 2 rate pengangkutan produksi. Metode
pengambilan sample yang digunakan ialah increment sampling.
Pengambilan sample dilakukan 3 titik dengan posisi 3/1 dari dasar
tumpukan.
44
Gambar 4.21 kegiatan pengambilan sample stockpile
Sumber: dokumentasi lapangan
45
Gambar 3.22 diagram alir sample preparation
Proses penyiapan sample diatas dilakukan sepenuhnya di laboratorium
preparasi. Pengerjaan dilakukan 2 shift setiap hari kerjanya. Sample yang telah
diambil setiap harinya akan dibawa dari masing-masing tempat pengambilan
menuju laboratorium preparasi.
Preparasi sample dilakukan sesuai dengan SOP perusahaan yang diambil
dari JIS (Japanesee International Standart). Berikut adalah tahapan preparasi
sample, diantaranya:
Screening
Screening dilakukan untuk memisahkan ukuran dan
mengelompokkannya. Sample yang diambil dari hasil produksi
maupun dari stockpile memiliki ukuran kurang lebih -20 mm.
Oversize sample akan direduksi menjadi kurang lebih -10mm.
Tahap screening akan terus berlangsung sampai sample menjadi
ukuran -200 mesh.
Mixing
Tahap ini merupakan proses pencampuran ore yang sejenis dengan
perkiraan kadar yang sama. Tujuan mixing ini ialah agar sample
yang dipersiapkan dapat merata kadarnya, dan prinsip sampling
keterwakilan dan kemerataan dapat terpenuhi. Mixing dilakukan 3
kali dengan cara dicampurkan menggunakan scop.
46
Gambar 4.24 mixing sample
Sumber: Dokumentasi Lapangan (November, 2019)
Matriks
Tahapan ini merupakan proses reduksi volume sample. Reduksi
material ini diperlukan karena sample yang mampu diterima oleh
laboratorium instument selaku laboratorium analisis adalah
sebanyak 100 gram. Matriks dibuat 4x5 dengan pengambilan
secara silang. Sample direduksi pada tiap ukuran hingga mencapai
ukuran -200mesh.
47
Gambar 4.26 proses reduksi dengan matriks 4x5 (sample kering)
Sumber: dokumentasi lapangan (November, 2019)
Oven Drying & Manual Drying
Selanjutnya memasuki tahapan pengeringan sample menggunakan
oven. Namun untuk kategori sample urgent seperti sample check
dan sample selective, pengeringan akan dilakukan secara manual
menggunakan wajan agar proses pengeringan dapat berlangsung
dengan cepat.
48
Gambar 4.28 proses pengeringan menggunakan oven
Sumber: Dokumentasi lapangan (november, 2019)
Top Grinding
Setelah proses pengeringan selesai dilanjutkan dengan prose
mereduksi ukuran sample hingga berukuran -200mesh. Alat yang
digunakan adalah Top Grinding.
49
mixing dilakukan secara manual menggunakan plastic bag.
Caranya dengan mengaduk-aduk sample searah vertikal dan
horizontal selama kurang lebih 2 menit atau apabila sample telah
dianggap homogen.
50
Gambar 4.31 proses cuping sample
Sumber: dokumentasi lapangan (Desember, 2019)
51
Gambar 4.33 press pellet XRF
Sumber dokumentasi lapangan (November, 2019)
52
Gambar 4.35 alat X-Ray
Sumber dokumentasi lapangan (Desember, 2019)
53
ETO atau Stockpile merupakan suatu area penyimpanan sementara
tumpukan ore (dome) hasil produksi tambang. PT. Ang and Fang Brother
memiliki beberapa lahan ETO. Namun yang sedang aktif selama periode Kerja
Praktek adalah ETO 4 dan ETO 9. Alat mekanis yang digunakan pada ETO
adalah backhoe Excavator, dan terkadang juga dozer membantu untuk merapikan
tumpukan ore hasil dumpingan Dumptruck. Dome pada ETO ini dibedakan
berdasarkan patok pita dan nilai kadar hasil sampling yang sebelumnya dilakukan.
Dome dibentuk pada umumnya tidak mengacu pada suatu metode atau
teori. Namun saat ini dome dibentuk menjadi tumpukan-tumpukan besar yang
dibedakan atas kategori kadarnya (High grade, medium grade, dan low grade).
Management ETO yang buruk dapat mempengaruhi perubahan kadar ore.
Namun apabila pengaturan dome dijalankan dengan baik dan infromasi antara
produksi dan stockpile saling mendukung maka penurunan kadar/ dilusi dapat
ditekan secara maksimal.
54
Gambar 4.39 backhoe excavator merapikan dome
Sumber dokumentasi lapangan (Desember, 2019)
BAB V
55
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan selama periode Kerja Praktek di PT.
Ang and Fang Brother dapat ditarik kesimpulan, diantaranya:
1. Secara umum PT. Ang and Fang Brother menerapkan konsep
pertambangan dengan baik dari kegiatan awal hingga akhir. Kegiatan-
kegiatan tersebut ialah sebagai berikut:
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan mulai dari eksplorasi umum
sampai, eksplorasi rinci, hingga ke pengembangan area tambang.
Kegiatan ini menjadi tanggung jawab satuan kerja eksplorasi
Grade Control Sampling, dilakukan untuk menjaga, memantau dan
mengetahui perubahan kadar Ni dan Fe. Kegiatan berupa pengambilan
sample, Preparasi sample hingga uji laboratorium X-Ray
Kegiatan development yang dilakukan berupa pembersihan lahan,
pengupasan overburden, serta persiapan area penambangan
Penambangan atau produksi bijih nikel dilakukan dengan metode open
pit. Kegiatan dilakukan dengan dengan menggunakan beberapa alat
mekanis yakni excavator backhoe, bulldozer sebagai support. Dan
Dump truck sebagai alat angkut.
Tahap reklamasi dilakukan secara berkelanjutan mulai dari backfilling,
pembuatan jalan drainase dan sedimen pound, penimbunan top soil,
serta revegetasi lahan.
2. Untuk menunjang kegiatan produksi bijih nikel PT. Ang and Fang Brother
memiliki beberapa departemen atau satuan kerja yang lain, salah satunya
Departemen Quality Assurance dan Quality Control. Satuan kerja ini
bertugas untuk memastikan kualitas hingga perencanaan pengapalan bijih
nikel.
56
5.2 Saran
57
metode Estafet ore dan Loading ore dengan pola Top Loading. Metode
estafet biasanya dilakukan karena tidak adanya akses jalan yang memadai
untuk menjadi loading point yang dekat dengan material ore.
6. Sebaiknya dilakukan perawatan dan pemeliharaan alat-alat demi
menghindari kerusakan saat sedang digunakan.
58
DAFTAR PUSTAKA
59