Anda di halaman 1dari 56

Geologi Fisik (Physical Geology)

10. Waktu Geologi:


Kisah dalam batuan
Materi Perkuliahan

1. Pendahuluan
2. Penentuan Umur Relatif
3. Penentuan Umur Absolut
4. Skala Waktu Geologi
Pendahuluan
Waktu geologi umumnya menunjukkan suatu
kisah yang terjadi jutaan atau milyaran tahun lalu.

Bumi diperkirakan berumur 4,6 milyar tahun.


Manusia berada di Bumi baru sekitar 4 juta tahun,
dengan sejarah yang tercatat hanya sekitar
beberapa ribu tahun.
Bagaimana mengukur umur
batuan dan peristiwa geologi
yang terjadi jutaan atau
milyaran tahun lalu?
Waktu geologi dapat
ditentukan dengan dua
cara, yaitu melalui
penentuan umur relatif dan
umur absolut.
Umur relatif menunjukkan urutan
suatu kejadian.

Penentuan umur relatif didasarkan


pada hubungan-hubungan geologi
antar batuan dan evolusi bentuk
kehidupan sejalan dengan waktu.
Penentuan umur relatif didasarkan pada prinsip-prinsip
yang sederhana.
Mis: Pegunungan Rockies,
Canada. Batugamping yang
terbentuk pada laut dangkal
dan telah terangkat, dan
terlipat. Batuan sedimen
umumnya terbentuk dalam
lapisan-lapisan horisontal.
Jika terdapat perlipatan pada
batuan tsb, dapat diketahui
bahwa perlipatan terjadi
setelah sedimen terendapkan.

Umumnya, untuk mengetahui urutan kejadian pembentukan


batuan dan proses-proses geologi kemudian yang mengenainya
dapat dilakukan melalui observasi dan logika.
Umur absolut dinyatakan dalam tahun.
Mis: Dinosaurus punah pada 65 juta tahun lalu.

Umur absolut menunjukkan urutan kejadian dan


seberapa banyak waktu yang telah terlewati
sejak kejadian tsb.
Penentuan Umur Relatif
Penentuan umur relatif dapat dilakukan dengan
penggunaan kombinasi beberapa prinsip sederhana
untuk menentukan urutan pembentukan batuan dan
perubahan yang terjadi sejalan dengan waktu.
- Prinsip kejadian horisontal (the principles of
original horizontality)
- Prinsip superposisi (principles of superposition)
- Prinsip kejadian menerus (principles of lateral
continuity)
- Prinsip hubungan potong memotong (principles
of crosscutting relationships)
- Prinsip inklusi (principles of inclusion)
- Prinsip suksesi organisme (principles of fossil -
faunal and floral- succession)
Prinsip kejadian horisontal: dalam suatu seri perlapisan pada saat
asal mula terbentuk mempunyai kedudukan horisontal.
Prinsip superposisi: pada batuan sedimen yang belum berubah,
maka bagian atas merupakan bagian yang relatif muda
dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri sedimentasi.
Prinsip kejadian menerus
Dalam proses sedimentasi akan dihasilkan perlapisan yang sama
tebal apabila tidak ada gangguan di tempat terjadinya (dalam
cekungan sedimentasi). Apabila dijumpai lapisan yang semakin
menipis ataupun terjadi pembajian pada perlapisan, hal ini
disebabkan adanya gangguan pada saat proses sedimentasi
sedang berlangsung.
Prinsip hubungan potong memotong/potong menyilang
Di alam sering dijumpai kenampakan suatu patahan
dipotong patahan yang lain, suatu seri batuan sedimen
dipotong oleh patahan, suatu seri batuan sedimen
dipotong oleh dyke batuan beku, suau vein dipotong
oleh vein yang lain.

Dalam hal yang demikian, dapat ditentukan mana yang


terjadi lebih dahulu dengan bertitik tolak pada prinsip
hubungan potong memotong, dimana suatu intrusi atau
patahan yang memotong suatu batuan adalah lebih
muda dibanding batuan yang dipotongnya.
Dyke granitik yang
berwarna terang
memotong batuan yang
berwara lebih gelap.

Tiga dyke granitik yang memotong perlapisan batuan


sedimen.
Ketidakselarasan (Unconformity):

Disconformity Nonconformity

Angular Unconformity Paraconformity


Disconformity
Ketidakselarasan dimana lapisan yang berada di bagian atas dan
bawah sejajar, namun terdapat bidang erosi yang memisahkan
keduanya (umumnya berbentuk tidak rata dan tidak teratur).

Sebuah disconformity
memisahkan antara lapisan
batupasir yang horisontal dan
lapisan konglomerat.
Pengangkatan

Pengendapan
Disconformity

Pengangkatan dan erosi


pada sedimen

Pengendapan
Angular unconformity
Ketidakselarasan dimana lapisan yang lebih tua memiliki
kemiringan yang berbeda (umumnya lebih curam) dibandingkan
dengan lapisan yang lebih muda. Hal ini menandakan suatu
selang waktu pengendapan. Lapisan yang lebih tua terdeformasi
dan tererosi sebelum lapisan yang lebih muda terendapkan.
Pengangkatan

Pengendapan Angular
Unconformity

Erosi

Pengangkatan dan deformasi

Pengendapan
Nonconformity
Ketidakselarasan yang terjadi ketika batuan sedimen menumpang
di atas batuan kristalin (batuan metamof atau batuan beku). Dapat
terlihat seperti kontak intrusi, tetapi tidak ada efek panas pada
batuan.

Batuan sedimen

Batuan beku
Pengangkatan

3
Pengendapan
Nonconformity

2
Pengangkatan dan erosi pada sedimen

1
Intrusi
Paraconformity
Lapisan yang berada di atas dan di bawah bidang
ketidakselarasan berhubungan secara sejajar/paralel dimana
tidak terdapat bukti permukaan erosi, namun hanya bisa diketahui
berdasarkan selang waktu batuan (umur batuan).

Tanda panah
menunjukkan
paraconformity
pada Grand
Canyon
Prinsip inklusi
Inklusi lebih tua dibanding batuan yang mengandungnya. Prinsip
inklusi dapat diterapkan untuk inklusi pada batuan beku maupun
rock clast pada batuan sedimen.
Prinsip suksesi organisme (fosil)
Fosil organisme mengalami suksesi satu sama lain sepanjang
waktu dalam urutan yang pasti dan mudah dikenali, sehingga
umur relatif batuan dapat diketahui berdasarkan fosil yang
dikandungnya.
Jadi..

Bagaimana kita dapat


menggunakan prinsip-prinsip dan
hubungan-hubungan geologi tsb
untuk menginterpretasi sekuen
batuan?
Aplikasi

Mencari equivalen dari batuan pada wilayah


berbeda untuk menginterpretasikan sejarah
Bumi.

Interpretasi termasuk membuat korelasi batuan.


Korelasi lithostratigraphy Korelasi biostratigraphy
Penentuan Umur Absolut
Bagaimana mengukur umur absolut
suatu kejadian yang terjadi sebelum
adanya kalender atau bahkan
sebelum manusia ada?
Pikirkan bagaimana waktu diukur dalam menyusun
suatu kalender.

Bumi berotasi ada sumbunya secara konstan setiap


hari, sehingga setiap matahari terbit, kita tahu satu hari
telah terlewati.

Jika setiap hari kita menandai waktu matahari terbit,


maka kita telah mencatat waktu. Untuk mengetahui
berapa hari telah terlewati, kita tinggal menghitung
jumlah waktu yang telah kita catat.
Pengukuran umur absolut tergantung pada dua faktor:

1. Suatu proses yang terjadi secara konstan.


Mis: Bumi berotasi sekali setiap 24 jam.

2. Beberapa cara yang menjaga catatan tentang


proses tsb.
Mis: menandai kalender setiap kali matahari
terbit.
Geologist menemukan suatu proses alamiah yang
terjadi secara konstan dan mengumpulkan catatan
tentang proses tsb.

Yaitu: Peluruhan radioaktiv unsur-unsur yang terdapat


pada banyak batuan.

Sehingga banyak batuan yang mempunyai “kalender” di


dalamnya. Kita harus memahami radioaktivitas untuk
memahami kalender tersebut.
Atom
Partikel yang sangat kecil yang tersusun oleh nukleus (proton dan
neutron) serta dikelilingi oleh elektron.

Unsur
- Atom yang mempunyai nomor atom bervariasi (nomor atom atau
nomor Z) dan dengan jumlah elektron yang equal (bila netral).
- Setiap konfigurasi yang stabil adalah unsur.

Isotop
Tidak semua atom-atom pada suatu unsur mempunyai jumlah
neutron yang sama dalam nukleus.
Atom dengan Z yang sama, tetapi berbeda jumlah neutron disebut
isotop.
Ada isotop yang stabil dan tidak berubah sepanjang
waktu.
Mis: Jika kita mempelajari potassium-39 selama 10 milyar tahun,
atomnya tidak akan mengalami perubahan.

Ada pula isotop yang tidak stabil atau bersifat radioaktiv.


Sejalan dengan waktu, nukleusnya akan secara spontan
terombak.
Mis: Potassium-40 terombak secara alamiah membentuk dua
isotop lain, yaitu argon-40 dan kalsium-40.

Isotop seperti potassium-40 disebut parent isotope.


Sedangkan isotop yang dihasilkan oleh proses
radiokativitas seperti argon-40 dan kalsium-40 disebut
daughter isotope.
Peluruhan dapat dihasilkan oleh:

Alpha emission
Beta decay
Beta captured
Banyak unsur-unsur yang umum seperti potassium
mengandung gabungan antara isotop yang mempunyai
sifat radioktiv dan tidak.

Sejalan dengan waktu, isotop yang mempunyai sifat


radioaktiv akan meluruh, tetapi isotop yang stabil tidak.

Unsur seperti uranium hanya mengandung isotop yang


bersifat radioaktiv, sehingga jumlah uranium di Bumi
secara perlahan menurun karena uranium terombak
menjadi unsur lainnya, seperti lead.
Radioaktivitas dan Waktu Paruh

Waktu paruh merupakan waktu yang dibutuhkan oleh


setengah bagian atom pada suatu sampel untuk
merombak.

Waktu paruh potassium-40 adalah 1,3 milyar tahun.


Sehingga bila 1 gram potassium-40 diukur waktu
paruhnya, maka 0,5 gram akan tersisa setelah 1,3
milyar tahun, 0,25 gram akan tersisa setelah 2,6 milyar
tahun, dst.

Setiap isotop radioaktiv memiliki waktu paruh


tersendiri.
Dasar Penanggalan (dating) Radiometri

Pananggalan radiometri merupakan suatu proses penentuan


umur batuan, mineral maupun fosil dengan mengukur parent
isotope dan daughter isotopenya.

Waktu paruh pada isotop radioaktif adalah konstan. Waktu paruh


mudah diukur di laboratorium dan tidak dipengaruhi oleh proses
geologi. Jadi, peluruhan radiometri terjadi pada tingkat yang
diketahui dan konstan.
Ketika parent isotope terombak, daughter isotope akan
terakumulasi pada batuan. Semakin lama batuan eksis, semakin
banyak daughter isotope yang terakumulasi.
Grafik yang menunjukkan hubungan antara umur dan jumlah relatif dari
parent isotope dan daughter isotope.
Jika waktu paruh dari isotop radiokativ singkat, isotop
tersebut memberikan umur yang akurat untuk material
yang berumur muda.
Mis: carbon-14 mempunyai waktu paruh 5730 tahun. Penanggalan dengan
menggunakan cabon-14 memberikan umur yang akurat untuk material yang
berumur lebih muda ari 70.000 tahun. Tidak berguna untuk digunakan pada
material yang lebih tua, karena selama 70.000 tahun, seluruh carbon-14 telah
habis meluruh dan tidak ada yang tersisa untuk diukur.

Isotop dengan waktu paruh yang panjang dapat


memberikan umur yang akurat untuk batuan tua,
namun tidak cukup daughter isotope yang terakumulasi
pada batuan lebih muda untuk diukur.
Mis: rubidium-87 mempunyai waktu paruh 47 milyar tahun. Dalam waktu
geologi yang singkat (10 milyar tahun), sangat sedikit daughter isotope yang
terakumulasi untuk dapat diukur secara akurat. Sehingga, rubidium-87 tidak
berguna digunakan untuk mengukur batuan yang lebih tua dari 10 milyar
tahun.
Isotop yang paling sering digunakan untuk penanggalan radiometri
Apa yang diukur oleh waktu radiometri?
Metode penanggalan radiometri
Aplikasi

Penanggalan radiometri pada batuan sedimen


umumnya tidak berguna, karena mineral yang
menyusun batuan sedimen umumnya berasal dari
batuan sebelumnya.

Metamorfisme, pelapukan, fluida yang bersirkulasi dapat


mempengaruhi perbandingan (rasio) parent/daughter
isotope.

Penanggalan radiometri yang paling akurat dilakukan


pada batuan beku.
Penanggalan radiometri membantu menjelaskan
urutan umur dalam sejarah geologi .

Bukti kehidupan tertua berumur sekitar 3,6 milyar


tahun.

Batuan tertua yang ditemukan d Bumi (Australia)


berumur 3,96 milyar tahun.

Pengetahuan geologi yang baik dibutuhkan ketika


memilih material untuk penanggalan radiometri dan
ketika menginterpretasikan umur.
Skala Waktu Geologi
Tidak diketahui dengan pasti berapa juta tahun yang
lalu Bumi ini terbentuk. Begitupula dengan kapan kulit
Bumi terbentuk.

Untuk memperkirakan hal tsb, dengan didasari ilmu


pengetahuan dan bertitik tolak dari gejala-gejala
geologi yang terekam pada kulit Bumi yang berhasil
diamati, disusunlah skala waktu geologi.

Skala waktu geologi terus direvisi sejalan dengan


pemetaan geologi yang terus berlangsung.
Skala waktu geologi digambarkan dalam bentuk
kolom.

Secara umum, terdapat 4 kolom pembagian


waktu yang bila diurutkan mulai dari yang
terbesar: kurun (eon), masa (era), zaman
(period), dan kala (epoch).

Skala waktu geologi yang dituangkan dalam


kolom tsb disusun berdasarkan umur relatif.
Ketika dilakukan penanggalan radiometrik, maka
akan ditambahkan umur absolut pada kolom dari
skala waktu geologi tsb.
Waktu menunjukkan jutaan
tahun (mis: 1000 berarti 1000
juta atau 1 milyar).

Tabel ini tidak berskala.


Sedikit yang diketahui saat ini
tentang awal dari sejarah
Bumi.
Skala waktu geologi
Kurun Fanerozoikum dapat tergambar dengan detail
karena batuan sedimen yang terbentuk pada kurun ini
umumnya dapat dijumpai dalam kondisi baik dan
mengandung fosil yang terawetkan dengan baik dan
melimpah.

Sedangkan batuan dan waktu pada Pra Kambrium


tergambar secara kasar karena fosil yang dijumpai
sangat jarang dan tidak terawetkan dengan baik, selain
itu batuan berumur Pra Kambrium biasanya telah
mengalami alterasi.
Referensi

Thompson and Turk,1997 , Introduction to Physical Geology,


2nd edition.

Gambar dan animasi diperoleh dari:


http://en.wikipedia.org/wiki/Unconformity
http://en.wikipedia.org/wiki/Principle_of_lateral_continuity
http://www.geo2all.com/vb/showthread.php?128-Sinai-Geology-1

Anda mungkin juga menyukai