Umur relatif merupakan pernyataan Umur absolut biasanya dinyatakan dengan angka
suatu umur dengan menggunakan (tahun) yang diperoleh dengan metoda dating
suatu sekuen umur geologi secara kimiawi.
Skala Waktu Geologi
GEOLOGI
SEJARAH
• Mengetahui urutan dari
satuan-satuan waktu
serta kejadian dan
perubahan- perubahan
selama sejarah bumi.
• Mengetahui sejarah
munculnya kehidupan
• Mengetahui pembagian
waktu geologi Kurun,
Masa, Zaman, Kala,
Umur
UMUR MUTLAK-ABSOLUT
• Dikenal sejak
awal abad ke-20, Radioaktif Stabil Isotop Half-life
setelah penelitian (Parent isotope) (Daughter Isotope) (tahun)
lanjut tentang
radioaktif Carbon-14 Nitrogen-14 5730
berkembang. Potassium -40 Argon-40 1.25 x 109
• Perkiraan umur absolut Rubidium-87 Strontium-87 4.88 x 1010
suatu material Samarium-147 Neodymium-143 1.06 x 1011
(termasuk batuan) bisa
Lutetium-176 Hafnium-176 3.50 x 1010
dilakukan berdasarkan laju
Rhenium-187 Osmium-187 4.30 x 1010
peluruhan unsur radioaktif.
Thorium-232 Lead-208 1.40 x 1010
• Laju penguraian unsur
radioaktif ini relatif lambat, Uranium-235 Lead-207 7.04 x 108
yaitu pada rentang waktu Uranium-238 Lead-206 4.47 x 109
yang sangat
UMUR
•RELATIF
Sering dapat ditentukan dengan mengikuti hukum potong-memotong
maupun hukum superposisi.
• Jika suatu batuan yang berbeda dan saling berdekatan dapat diamati, tetapi
kontak antar batuan tidak jelas terlihat, maka melalui analisis
terhadap peta geologi ataupun penampang geologi, maka dapat dilakukan
rekonstruksi untuk mengetahui hubungan antar batuan secara geometri.
• Selain itu, umur relatif
juga sangat umum
diketahui melalui
fosil atau mikrofosil,
dimana fosil-fosil
tersebut dianalisa
berdasarkan sejarah
bumi dan database
fosil yang terbentuk.
Korelasi Waktu
A
A
T2
B
B
T1
C
C
Korelasi Waktu
KONSEP-KONSEP DAN HUKUM-HUKUM DALAM GEOLOGI
DOKTRIN UNIFORMITARIANISME
HUKUM SUPERPOSISI (NICHOLAS STENO)
HORIZONTALITAS (HORIZONTALITY)
SUPERPOSISI (SUPERPOSITION)
KESINAMBUNGAN LATERAL
(LATERAL CONTINUITY)
KESELARASAN DAN KETIDAKSELARASAN (CONFORMITY DAN UNCONFORMITY)
KESELARASAN (CONFORMITY)
KETIDAK SELARASAN (UNCONFORMITY)
DISCONFORMITY
ANGULAR UNCONFORMITY
NONCONFORMITY
William Smith (1769-1839) Mengemukakan suatu konsep yang diterapkan pada perulangan lapisan-
lapisan batuan sedimen yang ada di Inggris. Smith telah membuktikan bahwa dalam perioda waktu yang
sama akan terjadi perulangan lapisan batuan yang sama dan setiap formasi pada lapisan batuan akan
mempertlihatkan karakter yang sama. Berdasarkan hal tersebut, Smith mengajukan suatu konsep yang
dikenal dengan hukum suksesi fauna.
HUKUM SUPERPOSISI (NICHOLAS STENO)
HORIZONTALITAS (HORIZONTALITY)
Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan
batuan
adalah HORISONTAL, kecuali pada tepi cekungan memiliki
sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar
cekungannya yang memang menyudut
ANGULAR UNCONFORMITY
Ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis
batuan dengan satu batuan lainnya, memiliki
hubungan/kontak yang membentuk sudut.
NONCONFORMITY
Ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis
batuan dengan satu batuan beku atau
metamorf.
GENANG LAUT DAN SUSUT LAUT (TRANSGRESI DAN REGRESI )
TRANSGRESI (GENANG LAUT) : Transgresi dalam pengertian stratigrafi / sedimentologi adalah laju penurunan
dasar cekungan lebih cepat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah
daratan.
REGRESI (SUSUT LAUT) : Regresi dalam pengertian stratigrafi/sedimentologi adalah laju penurunan dasar
cekungan lebih lambat dibandingkan dengan pasokan sedimen (sediment supply). Garis pantai maju ke arah
lautan.
HUBUNGAN POTONG MEMOTONG (CROSS-CUTTING
RELATIONSHIPS)
dipotong/diterobos
Hubungan kejadian antara
oleh satu
batuan
batuan
lainnya,
yang
dimana batuan yang dipotong/diterobos
terbentuk lebih dahulu dibandingkan
dengan
batuan yang menerobos.
Law of Cross-cutting Relationship
Sebuah prinsip yang sangat bermanfaat untuk
bekerja dalam lingkungan batuan beku.
Batuan yang meng-intrusi akan berumur
lebih muda daripada batuan yang di-intrusi.
Dapat diterapkan dalam mendiskripsikan
suatu sistem
urat.
Sering dijumpai pada urat kuarsa pembawa bijih, dimana
suatu set urat dengan arah tertentu mengandung
mineralisasi dan set urat yang lain barren, dimana hal ini
dapat disebabkan oleh perbedaan pada kondisi
pembentukannya.
Proses
Umur Muda
Pengendapan
Pluton
Proses sedimentasi membentuk stratigrafibatuan
(Hukum Horizontal dan Superposisi) Proses Tektonik dan Intrusi Batuan Beku
Menghasilkan struktur geologi dan
deformasi batuan
Permukaan
bumi Proses
Bagian
batuan yang
Pengendapan
ter-erosi Permukaan
Non-conformity
(ketidakselarasan)
Pengangkatan
Pluton Penurunan
Proses pengangkatan dan dilanjutkan dengan proses erosi mengakibatkan Proses penurunan, diikuti oleh
sebagian badan batuan “hilang” ter-erosi, sehingga batuan-batuan yang proses pengendapan endapan-
sebelumnya ada di bawah permukaan menjadi tersingkap dan muncul di endapan sedimen yang lebih muda
permukaan bumi akibat dari proses erosi yangberkelanjutan. sehinggamembentuk bidang
ketidakselarasan.
Contoh Urutan Proses Geologi
Stratigrafi
STRATU : Perlapisan
M : Melukiskan atau memerikan,
GRAFIA
• SRTATIGRAFI: menggembarkan susunan lapisan
sedimen dari waktu ke waktu untuk
mendapatkan pengetahuan sejarah ttg bumi.
HUBUNGAN
Setiap lapis batuan dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan
batuan tersebut. Hubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah
“SELARAS” (CONFORMITY) atau “TIDAK SELARAS” (UNCONFORMITY).
PEMBENTUKAN (GENESA)
Setiap lapis batuan memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri.
Sebagai contoh, facies sedimen marin, facies sedimen fluvial, facies sedimen
delta, dsb.
Konsep Dasar Stratigrafi
RUANG
Setiap batuan terbentuk atau diendapkan pada lingkungan geologi tertentu.
Sebagai contoh, genesa batuan sedimen: Darat (Fluviatil, Gurun, Glacial),
Transisi (Pasang-surut/Tides, Lagoon, Delta), atau Laut (Marine: Lithoral,
Neritik, Bathyal, atau Hadal)
WAKTU
umur pembentukan batuan berdasarkan Skala Umur Geologi.
Contoh: Batugamping formasi Rajamandala terbentuk pada kala Miosen Awal
Batupasir kuarsa formasi Bayah terbentuk pada kala Eosen Akhir
Perlapisan Batuan Sedimen
• Perubahan iklim, yang berpengaruh pada banyak sedikitnya bahan
sedimen yang diendapkan.